Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

A DENGAN GGN DEMAM


RUANG 12A RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN
BANDUNG

I. PENGKAJIAN
A. Pengumpulan Data
1. Identitas
a. Identitas Pasien/klien
Nama : Tn. A
Tgl lahir / umur : 16 Januari 2003 / 20 thn
Jenis kelamin : Laki - laki
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Mahasiswa
Golongan Darah :O
Diagnosa Medis : Thypoid
Tanggal Masuk RS : 17 Februari 2023
Tanggal Pengkajian : 18 Februari 2023
Alamat : Jl. Ahmad 1 No.325, Pamoyanan, Kec. Cicendo,
Kota Bandung, Jawa Barat

b. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Ny. S
Umur : 56 thn
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jl. Ahmad 1 No.325, Pamoyanan, Kec. Cicendo,
Kota Bandung, Jawa Barat

2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Pasien mengeluh demam
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien datang ke rumah sakit dengan keluhan demam secara bertahap disertai
dengan nyeri sendi dan otot, diare, tubuh terasa lemas, mual dan muntah, pusing.
Ibu pasien juga mengatakan anaknya sudah demam sejak 5 hari yang lalu
P : Pasien mengatakan demam secara bertahap
Q : Pasien mengatakan demam disertai dengan nyeri sendi dan otot
R : Pasien mengatakan demam dirasa diseluruh tubuh
S : Suhu tubuh pasien 38,5OC
T : Pasien mengatakan demam hilang timbul
c. Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien mengatakan bahwa pasien tidak pernah mengalami penyakit yang sama
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga pasien mengatakan tidak ada yang memiliki riwayat penyakit yang sama
e. Genogram
(Tidak ada)
3. Pemeriksaan Fisik (head to toe) :
a. Penampilan Umum
Klien tampak pucat, composmentis, GCS : 15
b. Tanda-tanda vital
S : 38,5OC
N : 105x/menit
RR : 20x/menit
TD : 130/90 mmHg
c. Kulit
CRT < 2 detik, tidak terdapat sianosis pada kulit, warna kulit merah sama dengan
sekitar karena demam, akral teraba hangat, suhu : 38,5 OC, turgor kulit lambat (> 2 detik
)
d. Kepala
I : Kepala Simetris, penyebaran rambut merata dan bewarna hitam
P : Tidak ada nyeri tekan dan edema
e. Mata
I : Konjungtiva merah muda, sklera bewarna putih, reflek pupil mengecil saat diberi
rangsangan cahaya, keadaan mata bersih, pasien dapat membuka dan menutup mata
dengan baik
P : Tidak ada nyeri tekan dan edema
f. Telinga
I : Kedua telinga simetris, tidak ada serumen, warna sama dengan warna sekitar, tidak
ada lesi
P : Tidak ada nyeri tekan dan edema
A : Pasien dapat mendengar suara di sekitar
g. Hidung
I : Bentuk hidung simetris, tidak terdapat sekret, tidak terdapat pernapasan cuping
hidung, tidak ada polip, tidak ada lesi
P : Tidak ada nyeri tekan dan edema
h. Mulut
I : Bibir kering, tempak pucat, tidak terdapat lesi, pharyng bewarna merah muda
P : Tidak ada nyeri tekan dan edema
i. Leher
I : Terdapat reflek menelan, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
P : Tidak terdapat nyeri tekan, KGB berukuran sebesar biji kacang, tidak terdapat
edema
A : Arteri karotis irama reguler
j. Dada
I : Dada simetris, bentuk bulat datar, pergerakkan dinding dada simetris, tidak ada
reaksi otot bantu pernapasan
P : Tidak ada nyeri tekan, tidak benjolan mencurigakan
A : Irama napas teratur, suara napas pesikuler, tidak suara napas tambahan
k. Abdomen
I : Bentuk simetris, tidak terdapat lesi, tidak ada pelebaran pembuluh darah, tidak
pergerakkan otot abdomen, tidak ada retensi cairan
A : Bising usus 9x/menit terdengar di kuadran abdomen
Perkusi : Terdengar suara timpani disemua kuadran abdomen, kecuali di kuadran 1
(hati-pekak)
P : Terdapat nyeri tekan pada abdomen, skala nyeri 5 (0-10), tidak terdapat pembesaran
hepar dan limfa
l. Genetalia dan anus
I : Tidak ada kelainan, tidak ada benjolan mencurigakan, kulit daerah anus kemerahan,
keadaan anus bersih, tidak terdapat lesi
P : Tidak terdapat nyeri tekan dan edema

4. Pola Aktivitas Sehari-Hari


Aktivitas Di rumah Di RS
Personal Hygiene
a. Mandi
Frekuensi 2x sehari 1x sehari
Kemandirian Sendiri Dibantu Keluarga
Keluhan - -
b. Keramas
Frekuensi 2 sehari 1x -
Kemandirian Sendiri -
Keluhan - -
c. Gosok Gigi
Frekuensi 3x sehari 2x sehari
Kemandirian Sendiri Sendiri
Keluhan - -
Nutrisi
a. Makan
Jenis Nasi, lauk pauk dan sayur Bubur, lauk pauk, sayur dan
buah
Frekuensi 3x sehari 3x sehari
Porsi 4-9 sendok makan ¼ porsi
Keluhan - Tidak nafsu makan
b. Minum
Jenis Air mineral Air mineral
Porsi 8 gelas / 2 liter 8 gelas / 2 liter
Keluhan - -
Istirahat Tidur
a. Siang
Kualitas 2 jam / hari ½ jam / hari
Kuantitas Nyenyak Tidak Nyenyak
Keluhan - Demam
b. Malam
Kualitas 8 jam / hari 5 jam / hari
Kuantitas Nyenyak Tidak Nyenyak
Keluhan - Demam
Eliminasi
a. BAB
Frekuensi 3x sehari 5x sehari
Konsistensi Padat, tidak cair Cair
Warna Kecokelatan Kekuningan
Keluhan - Sakit Perut
b. BAK
Frekuensi 5x sehari 5x Sehari
Warna Kuning jernih Kuning Jernih
Keluhan - -
Olahraga Latihan fisik 3x seminggu -
selama 60 menit
Gaya Hidup Tidak Merokok, minum -
alcohol dan obat terlarang

5. Data Psikososial
a. Pola komunikasi
Klien terlihat rileks dan tenang, dapat berkomunikasi dengan baik, bahasa yang
digunakan Bahasa Indonesia, dapat menjawab pertanyaan sesuai dan cukup
kooperatif dalam pengobatan dan dapat menerima masukan dari orang lain
b. Konsep diri
1) Body Image
Pasien menerima fakta atau pendapat tentang dirinya sendiri sehingga klien
mampu menerima dirinya sendiri
2) Ideal Diri
Klien berperilaku berdasarkan standar pribadi
3) Peran Diri
Pasien adalah seorang laki-laki, memiliki kakak perempuan 2 orang dan anak
terakhir
4) Identitas Diri
Pasien adalah seorang laki-laki dan berpenampilan sewajarnya sebagai laki-laki
5) Harga Diri
Pasien tidak merasa malu dengan penyakitnya dan menerima kondisinya saat
ini
c. Mekanisme koping
Klien dapat menerima penyakitnya dan sangat kooperatif, klien menggunakan
jaminan kesehatan nasional sehingga tidak perlu memikirkan biaya perawatan serta
personal hygiene klien dilakukan dengan baik
d. Aspek spiritual
Pasien terus beribadah sesuai dengan anjuran agamanya dan terus berdoa atas
kesembuhan penyakit yang dialaminya saat ini
6. Data Pengetahuan (klien dan keluarga)
Setelah klien dirawat, klien dan keluarga paham akan penyakit yang di alami oleh klien
7. Data Penunjang
a. Hasil laboratorium
Jenis Pemeriksaan Hasil Normal
Pemeriksaan
Data Rutin - Haemoglobin 12.3 g/Dl 10,5-14 g/Dl
17/02/23 - Hematokrit 46 % 33-42%
- Trombosit 65.000/Ul 150.000-
480.000/Ul
- Leukosit 4300/Ul 4500-10.000/Ul

8. Therapy
Jenis Rute Dosis Waktu
- RL IV 10 gtt/menit /24 jam
- Ceftriaxone IV 3x1 gr sehari 07.00,15.00,23.00
- Ondancentron IV 3x4 gr sehari 07.00,15.00,23.00
- Paracetamol Oral 3x ½ otg 07.00,15.00,23.00
Syrup
B. Analisa Data
Dx ETIOLOGI MASALAH
Ds : Ibu pasien Salmonella typhi masuk saluran Hipertermia (D.0130)
mengatakan pencernaan
anaknya sudah
demam sejak 5 hari Bersarang di dinding usus halus
yang lalu
Demam typhoid
Do :
- Suhu tubuh
Kuman masuk peredaran darah ke
38,5OC seluruh tubuh terutama di organ
RES
- Kulit merah
dan teraba
Bakteremia
hangat
- Nadi Kuman mengeluarkan endokoksin
105x/menit
- Pasien Thermoregulator di hipotalamus
terganggu
tampak
lemas Ketidakefektifan termoregulasi

Hipertermia
Ds : - Control suhu imatur Termoregulasi tidak efektif
Do : (D.0149)
- Kulit
Berkurangnya lemak tubuh
tampak
subkutan
pucat
- RR :
Termoregulasi tidak efektif
20x/menit
- S : 38,5OC
- Akral
hangat
- Turgor
Kulit > 2
detik
Ds : Pasien Peningkatan suhu tubuh Gangguan pola tidur
mengeluh sulit (D.0055)
tidur
Lemas
Do :
- Pasien
Gangguan pola tidur
tampak
lemas
- Aktivitas
terganggu
dan hanya
dibantu
oleh
keluargany
a

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Hipertemia berhubungan dengan proses infeksi salmonella typhi ditandai dengan suhu
tubuh 38,5OC
2. Termoregulasi tidak efektif berhubungan dengan kontrol suhu imatur ditandai dengan
akral teraba hangat
3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan gangguan kualitas dan kuantitas tidur
ditandai dengan pasien mengeluh sulit tidur

III. PERENCANAAN PERAWATAN


Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
Hipertemia b.d Setelah dilakukan - Observasi suhu - Mengetahui
proses infeksi typhi tindakan tubuh kondisi umum
d.d suhu tubuh keperawatan 3x24 - Anjurkan pasien dari perubahan
O
38,5 C jam diharapkan memakai pakaian tanda-tanda
Ds : Ibu pasien tidak terjadi yang tipis vital dari
mengatakan peningkatan suhu - Anjurkan pasien pasien
anaknya sudah tubuh dengan banyak minum - Pakaian tipis
demam sejak 5 kriteria hasil : 1.500-2.000cc/har membantu
hari yang lalu - Suhu tubuh i dibantu oleh mempermudah
Do : dalam (36,5- keluarga penguapan
- Suhu tubuh 37,5OC) - Beri kompres panas
38,5OC - Warna kulit hangat - Mencegah
- Kulit merah sama dengan - Kolaborasi terjadinya
dan teraba sekitar dehidrasi
dengan dokter
hangat - Pasien sewaktu panas
- Nadi tampak dalam pemberian - Mempercepat
105x/menit tenang dalam
antipiretik dan
- Pasien penurunan
antibiotic produksi
tampak
panas
lemas - Antipiretik
untuk
mengurangi
demam,
antibiotic
untuk
membunuh
kuman infeksi
Termoregulasi tidak Setelah dilakukan - Monitor - Mengetahui
efektif b.d tindakan tanda-tanda kondisi umum
kontrol suhu keperawatan selama vital dari perubahan
imatur d.d akral 3x24 jam, - Monitor tanda- tanda
teraba hangat diharapkan tanda intake dan vital dari
Ds : - tanda vital dalam output cairan pasien
Do :
angka normal, - Untuk
- Kulit tampak
pucat dengan kriteria hasil menghindari
- RR :
: kekurangan
20x/menit
- S : 38,5OC - Kulit tampak atau kelebihan
- Akral hangat
segar cairan
- Turgor Kulit
- RR dalam
> 2 detik
(12-20x/mnt)
- Suhu tubuh
dalam ( 36,5-
37,5OC)
- Turgor kulit
< 2 detik
Gangguan pola tidur Setalah dilakukan - Kaji pola - Mengetahui
berhubungan dengan tindakan tidur klien kebiasaan
gangguan kualitas keperawatan selama - Berikan tidur klien
dan kuantitas tidur 3x24 jam. bantal yang - Meningkatkan
ditandai dengan Diharapkan pola nyaman kenyamanan
pasien mengeluh tidur efektif dengan - Berikan pemenuhan
sulit tidur kriteria hasil : lingkungan istirahat tidur
Ds : Pasien - Pasien yang - Mengurangi
mengeluh sulit tampak segar nyaman, stimulus yang
tidur - Pasien tidur batasi dapat
Do : dengan pengunjung mengganggu
- Pasien tampak nyenyak - Anjurkan istirahat tidur
lemas melakukan - Meningkatkan
- Aktivitas relaksasi relaksasi
terganggu dan hanya nafas dalam menstimulasi
dibantu oleh sebelum tidur istirahat tidur
keluarganya yang nyaman

IV.IMPLEMENTASI
Tanggal/ Dx Waktu Pelaksanaan Paraf
Waktu Pelaksanaan Pelaksana
19 Februari 1 07.00 Mengobservasi suhu Farah Zahra
2023 E/ 38OC
1 07.00 Menganjurkan pasien kepada Farah Zahra
keluarga untuk dipakaikan
pakaian yang tipis dan
menyerap keringat
E/ Keluarga mengatakan paham
apa yang di anjurkan
1 07.00 Memberikan antibiotic Farah Zahra
ceftriaxone 1 gr via IV
E/ pasien tampak meringis, obat
masuk sesuai dosis
1 07.00 Memberikan obat paracetamol Farah Zahra
syrup ½ cgt via oral
E/ Klien mau minum obat dibantu
dengan ibunya
20 Februari 1 07.30 Menganjurkan kepada keluarga Farah Zahra
2023 untuk membantu pasien agar
banyak minum (1500-2000
cc)
E/ Keluarga mengatakan mengerti
apa yang dianjurkan
20 Februari 1 09.30 Memberikan kompres hangat Farah Zahra
2023 pada aksila, lipatan paha dan
leher
E/ Klien tampak tenang
21 Februari 2 07.00 Memonitor tanda tanda vital Farah Zahra
2023 pasien
E/ TD : 110/60 mmHg
N : 100x/menit
S : 36,5OC
RR : 20x/menit
20 Februari 2 20.00 Memonitor intake dan output Farah Zahra
2023 cairan
E/ Pasien makan habis 3 porsi
dalam 1 hari, BAK 5x dalam
sehari, BAB 2x dalam sehari
19 Februari 3 10.00 Mengkaji pola tidur klien Farah Zahra
2023 E/ Tidur tidak nyenyak, mudah
terbangun dan merasa tidak
nyaman
20 Februari 3 10.10 Memberikan bantal yang nyaman Farah Zahra
2023 dan memberikan lingkungan
yang nyaman
E/ Pasien merasa lebih nyaman
21 Februari 3 12.00 Melatih pasien untuk relaksasi Farah Zahra
2023 napas dalam
E/ Pasien mampu melakukan
relaksasi napas dalam dibantu
oleh perawat

V.EVALUASI SUMATIF (CATATAN PERKEMBANGAN)


Tanggal/ Dx Perkembangan Paraf
Waktu Pelaksana
21 Februari 1 S : keluarga mengatakan pasien sudah tidak Farah Zahra
panas lagi
2023 (14.30)
O : - suhu tubuh dalam batas normal 36,5OC
- Warna kulit sama dengan warna
sekitar
- Pasien tampak tenang
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
21 Februari 2 S : keluarga mengatakan pasien sudah mau Farah Zahra
minum lebih banyak
2023 (14.30)
O : - turgor kulit elastic (kembali kurang dari
dua detik
- Pasien tampak lebih segar
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
21 Februari 3 S : Pasien mengatakan bahwa tidur sudah Farah Zahra
nyenyak
2023 (14.30)
O : Pasien tampak lebih segar
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai