Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

C (75 th) DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN


KEBUTUHAN AKTIVITS : JANTUNG KORONER
DI RUANG MELATI RSUD CIANJUR

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Praktek Klinik Keperawatan Dasar yang diampu oleh
Bapak H. Rukman, S.Kep., Ners.,M.A.Kes

Disusun Oleh :

Dadi Rohaedi

P17320119055

2B

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN BANDUNG

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN BANDUNG

2020
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. C (75 tahun) DENGAN GANGGUAN

PEMENUHAN KEBUTUHAN AKTIVITAS

DI RUANG MELATI RSUD CIANJUR

I. PENGKAJIAN
A. Pengumpulan Data
1. Identitas
a. Identitas Klien
Nama : Ny. C
Tgl lahir/ umur : 30 November 1945/ 75 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Golongan Darah : O
Diagnosa medis : Jantung koroner
Tanggal Masuk RS : 30 Desember 2020 pukul 18.00 WIB
Tanggal Pengkajian : 31 Desember 2020 pukul 08.00 WIB
Alamat : Desa Nagrak, Cianjur

b. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Tn. A
Umur : 45 tahun
Hubungan dengan pasien : Anak
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wirausaha
Alamat : Desa Nagrak, Cianjur
No Hp : 081232313968
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Pasien mengeluh tangan dan kaki kiri sulit untuk digerakkan, tangan dan kaki
kiri sering kesemutan.

b. Kesehatan Sekarang
Pasien mengeluh anggota gerak kaki dan tanganya susah digerakan, sering
kesemutan. Keadaan yang memperberat sakitnya adalah ketika Ny. C melakukan
aktivitas, dan yang memperingan atau bisa mengurangi adalah ketika pasien
istirahat/bedrest. Keluhan tidak bisa digerakan, lemah, lemas dan sering kesemutan
terjadi pada tangan dan kaki kiri. Dan dirasakan secara mendadak.
Kurang lebih 9 hari sebelum dibawa ke rumah sakit, pasien mengeluh anggota
gerak sebelah kiri terasa lemas dan lemah, tangan dan kaki kiri sulit untuk
digerakkan dan sering kesemutan dan pasien sempat terjatuh di kamar nya. Oleh
karena keadaan kian hari makin memburuk akhirnya Ny. C dirujuk ke RSUD
Cianjur

c. Riwayat Kesehatan Dahulu


Pasien mengatakan pernah dirawat di rumah sakit dan di diagnosa penyakit jantung
koroner.

d. Riwayat Kesehatan Keluarga


Dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular, namun bapa pasien
mengalami penyakit yang sama.

3. Pemeriksaan Fisik
a. Penampilan Umum : Pasien tampak lemah
b. Kesadaran : Composmentis GCS = 15
c. Tanda- tanda vital :
Suhu : 36,5oC.
Nadi : 80 kali/menit
Respirasi : 32.kali/menit
Tekanan darah : 170/100 mm Hg
d. Antropometri:
BB : 50 kg
TB : 153 cm
IMT : 21.35 (Normal)
e. Kepala
Posisi kepala simetris, bentuk simetris, tidak ada lesi atau benjolan, kulit kepala
kotor, rambut beruban, penyebaran rambut merata, tidak ada nyeri tekan/
benjolan, wajah sebelah kiri tidak bisa merasakan sentuhan dan rasa nyeri.
f. Mata
Posisi mata simetris, alis mata simetris, persebaran rambut alis merata,
konjungtiva tidak anemis, palpebral tidak ada edema, sklera tidak ikterik, pupil
isokor, ,refleks cahaya + tidak dapat melihat gambar lebih dari 1 meter, lapang
pandang baik mampu mengikuti gerakan tangan perawat.
g. Telinga
Telinga kanan dan kiri simetris, warna telinga sama dengan warna kulit sekitar,
lubang telinga bersih, membran timpani utuh, tidak ada lesi, tidak ada nyeri
tekan, kemampuan mendengar agak berkurang.
h. Hidung
Bentuk hidung simetris, tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada edema,
tidak ada sinus, terdapat sedikit secret, tidak ada nyeri tekan, kepatenan jalan
napas baik, kemampuan penciuman baik.
i. Mulut
Mukosa bibir kering, tidak ada lesi, warna merah muda, tidak ada lesi, pharyng
merah, tidak ada masa, tidak ada edema, tidak ada pembesaran tonsil, jumlah gigi
tidak lengkap, letak uvula ditengah.
j. Leher
Posisi leher simetrsi, warna sama dengan kulit sekitar, tidak ada lesi, tidak
tampak pembesaran kelenjar jugularis, tidak ada pembesaran tyroid, arteri karotis
kekuatan baik, tidak ada nyeri tekan, ada reflek menelan.
k. Dada ( jantung dan paru-paru)
Bentuk dada simetris, warna kulit merata, ekspansi dada simetris, tidak ada lesi,
tidak ada edema, iktus kordis nampak dan ictus kordis teraba, terdengar suara
pekak, ada nyeri tekan pada ICS 4-5 sinistra, ada pembesaran pada jantung,
terdengar bunyi jantung tambahan S3, serta denyut jantung tidak beraturan
(Distrimia).
l. Abdomen

Bentuk simetris, warna kulit sama dengan warna sekitar, tidak ada lesi,
pergerakan simetris, bising usus 8x/menit, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
pembesaran limpa, tidak ada pembesaran hati.

m. Punggung dan bokong

Bentuk punggung simetris, postur normal, tidak ada lesi, tidak nyeri tekan, vocal
fremitus teraba dari atas ke bawah makin melemah.
n. Genetalia dan anus
Tidak ada lesi, tidak ada edema, tidak tampak kemerahan, area genetalia terlihat
agak kotor.
o. Ektremitas atas
Panjang tangan simetris, tangan kanan terpasang infus, turgor kulit baik, kuku
pasien terlihat panjang, CRT dapat kembali > 3 detik, akral hangat, tangan
kanan mengalami kelemahan dan tangan kiri tidak bisa digerakan, kekuatan otot
kanan 5 dan kiri 1
p. Ektremitas bawah
Bentuk dan panjang kaki simetris, jumlah jari lima, tidak ada lesi , tidak ada
edema, , CRT dapat kembali < 2 detik, kaki kiri tidak bisa digerakan, kekuatan
otot kaki kanan 5 dan kaki kiri 3, aktivitas latihan pasien tergantung total (4).
5 1
5 3
4. Pola Aktivitas Sehari-Hari
No Aktivitas Di rumah Di RS
1. Nutrisi
a. Makan
 Frekuensi 3x sehari 3x/sehari
 Jumlah 1 porsi Setengah porsi

 Jenis Nasi dan lauk pauk Bubur lauk pauk


sayuran sayuran

 Keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan

b. Minum
5-6 gelas/hari 4-5 gelas/hari
 Frekuensi
1000-1200 cc 800-1000 cc
 Jumlah
Air putih Air putih
 Jenis
Tidak ada Tidak ada
 Keluhan

2. Eliminasi
a. BAK
 Frekuensi 4-5x/hari 5x/hari
 Warna Kuning jernih Kekuningan

 Keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan

b. BAB
 Frekuensi 1x/hari Belum BAB saat
Lunak dikaji
 Konsistensi
Kekuningan
 Warna
Tidak ada keluhan
 Keluhan

3. Personal hygine
a. Mandi
Frekuensi 2x/hari Belum mandi
Keluhan Tidak ada Kesulitan dalam
mandi sendiri
b. Keramas Belum keramas
Frekuensi 2x/minggu Kesulitan dalam
Keluhan Tidak ada melakukan keramas
c. Gosok gigi sendiri
Frekuensi 2x/hari 2x/hari
Keluhan Tidak ada Tidak ada
d. Gunting kuku 1x/minggu Belum gunting kuku
Frekuensi Tidak ada Mengalami kesulitan
Keluhan untuk menggunting
kuku sendiri.
4. Istirahat dan tidur
a. Siang 1 jam 1-2 jam
b. Malam 6 jam 5-6 jam
5. Latihan dan olahraga Jarang berolahraga Bedrest

6. Gaya hidup
a. Merokok Tidak merokok Tidak
b. Minuman keras Tidak meminum Tidak
minuman keras
c. Obat-obatan Tidak Tidak

5. Data Psikososial dan Spritual


a. Pola komunikasi
Pasien mampu berkomunikasi baik secara verbal maupun non verbal. Perawat
agak kesulitan saat melakukan anamnesa karena kemampuan mendengar pasien
agak berkurang sehingga di bantu oleh keluarganya.
b. Konsep diri
 Body image : Pasien menerima dengan apa yang terdapat dalam dirinya.
 Ideal diri : Pasien berharap bisa sembuh dari penyakit yang dideritanya
dan dapat kembali berkumpul dengan keluarganya.
 Peran diri : Pasien tidak mampu menjalankan perannya selama sakit.
 Identitas diri : Pasien adalah seorang istri, ibu dan nenek. Pasien adalah
anak ketiga dari lima bersaudara.
 Harga diri : Pasien mengatakan dirinya dapat diterima dilingkungan
keluarga, lingkungan sekolah dan masyarakat dengan baik
c. Mekanisme Koping
Pasien mengatakan ketika ada masalah selalu bercerita kepada anggota
keluarganya terutama kepada anak-anaknya untuk meminta pendapat.

d. Aspek spiritual
 Makna hidup : Pasien mengatakan bahwa hidupnya sangat berharga dan
selalu disyukuri.
 Pandangan terhadap sakit : Pasien mengatakan bahwa sakit yang dialaminya
sekarang adalah karena sudah lanjut usia.
 Keyakinan akan kesembuhan : Pasien yakin dirinya akan sembuh dan
kembali menjalani aktivitas seperti biasa.
 Kemampuan beribadah saat sakit : Pasien tetap beribadah sesuai
kemampuannya
6. Data pengetahuan
Pasien dan keluarga cukup mengetahui tentang penyakit yang dialami pasien.
7. Data Penunjang
a. Hasil Laboratorium

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal Interpretasi


Hematologi
Hemoglobin 14,5 g/dL 11,2-15,7 Nomal
Leukosit 10730 u/L 4800-10800 Normal
Hematokrit 45 % 34-45 Normal
Eritrosit 4,9 10^6/uL 4,7-6,1 Normal
Trombosit 286.000 10^3/uL 150.000-450.000 Normal
MCH 29,8 pg 27-31 Normal
MCHC 33,4 g/dL 33-37 Normal
Klorida 99 mmol/L 98-107 Normal
Kalium 3,7 mmol/L 3,5-5,1 Normal

b. CT scan
c. Angiografi serebral
d. MRI
8. Terapi

Jenis obat Dosis Rute Kegunaan


1 Infus NaCl 0,9 1000ml/ 20tts/mnt Parenteral Untuk
% mengembalikan
keseimbangan
elektrolit,
2. Infus 500ml/20 tts/mnt , Parenteral Untuk terapi
Aminofuid cairan maintence
3. Ketorolak 1 ml/12 jam IV Untuk
penatalaksanaan
jangka pendek
(maksimal 2 hari)
terhadap nyeri akut
derajat sedang
sampai dengan
berat.
4. Ranitidin 2 ml/12jam, IV Untuk tukak
lambung,
5. Sohobion 3 ml/12jam IV Untuk pencegahan
dan pengobatan
akibat kekurangan
Vitamin B1, B6,
B12,
6. Furosemid 2ml/12 jam IV Untuk
menurunkan
tekanan darah,
7. Asam 1ml/8jam IV Untuk pendarahan
Tranexamat abnormal dan
penyakit hemoragik
8. Metoclopamid 2ml/8jam IV Untuk anoreksia,

9. Diltiazem 2x30 gr Oral Untuk obat kejang,


10. Meloxicam 1x15 gr Oral Untuk pengobatan
reumatoid artritis
11. Alprazolam 1x0,5 gr Oral Untuk pengobatan
jangka pendek
ansietas sedang
sampai dengan
berat.

B. Analisa Data

Data Etiologi Masalah


DS : Aterosklerosis Penurunan curah
Pasien mengeluh mudah jantung
lelah dan sesak nafas
Penyempitan arteri coroner
terutama saat
beraktifitas dan tidur
terlentang. Penurunan suplai darah ke
DO : - RR = 32x/ menit miokard
- Suara jantung
terdengar distrimia
Iskemia
- Pola nafas cepat
- JVP 5 + 3 cm

Penurunan kontraktilitas
miocard

Kelemahan miocard

Aliran darah ke jantung tidak


adekuat

Penurunan curah jantung


DS: `Penurunan fungsi motoric dan Hambatan mobilisasi
Pasien mengeluh anggota muskuluskuletal fisik
gerak kiri terasa lemas dan
lemah, tangan kiri sulit
Kelemahan pada satu/keempat
digerakan, dan sering
anggota gerak
kesemutan.

Hemiparase/plegi kiri
DO :
- Pasien terlihat lemas,
- Pasien bedrest total Hambatan mobilitas fisik
- Tangan dan kaki kiri
terlihat sulit digerakan.
- Aktivitas latihan
tergantung total
- Kekuatan otot menurun
5 1
5 3
DS : Penurunan darah ke otak Deficit perawatan diri
- Pasien mengeluh anggota
gerak kiri terasa lemas
Hipoksia cerebri
dan lemah, tangan kiri
sulit digerakan, dan
sering kesemutan. Infark jaringan otak
- Pasien mengatakan
kesulitan dalam
Kerusakan pusat gerakan
memenuhi ADLnya.
motoric
DO:
- Pasien terlihat lemas,
-Pasien bedrest total diatas Mobilitas menurun
tempat tidur.
- Badan tampak kotor
- Rambut tampak kotor Tirah baring

- Kuku terlihat panjang.


- Tingkat aktivitas 4 ADL dibantu
(tergantung total)

Deficit perawatan diri

II. DIAGNOSA PERAWATAN


1. Penurunan curah jantung b.d perubahan irama jantung d.d sesak nafas, peningkatan
frekuensi napas (32x/ menit), dan JVP 5 + 3 cm
2. Hambatan mobilisasi fisik b.d kekuatan otot menurun d.d pasien mengeluh anggota gerak
kiri terasa lemas dan lemah, tangan kiri sulit digerakan, dan sering kesemutan
5 1
5 3

3. Defisit perawatan diri: mandi, berpakaian, makan/minum dan eliminasi b.d kelemahan
otot / gangguan neuromuscular d.d badan pasien kotor

III. PERENCANAAN

No Diagnosa Intervensi
Tujuan Tindakan Rasional
Keperawatan
1. Penurunan curah Setelah dilakukan 1. Monitor 1. Monitor tanda –
jantung b.d tindakan keperawatan tanda- tanda tanda vital dapat
perubahan irama selama 2 x 24 jam vital. mengetahui
jantung d.d sesak diharapkan penurunan gambaran umum
nafas, curah jantung teratasi, yang
peningkatan dengan Kriteria hasil: menunjukan
frekuensi napas - Sesak nafas tidak adanya
(32x/ menit), dan terasa fenomena
JVP 5 + 3 cm - Frekuensi nafas ketidakseimbang
berkurang an baik tekanan
- Tidak tampak darah maupun
pembesaran vena kontraksi otot
jugularis. jantung.
2. Distrimia
menunjukan
2. Monitor kelainan
adanya kontraktilitas
distrimia dan jantung, juga
kualitas adanya
denyut nadi. penurunan
kualitas denyut
nadi, semua
menunjukan
kualitas aliran
darah secara
sistemik.
3. Nadi perifer
memberikan
3. Palpasi nadi indikasi adanya
perifer sirkulasi
sistemik, bila
nadi perifer
tidak teraba
menunjukkan
aliran darah ke
perifer tidak
adekuat.
4. Membatasi
aktivitas yang
berat dapat
4. Anjurkan meningkatkan
pasien untuk istirahat dan
istirahat dan relaksasi juga
membatasi dapat
aktivitas menurunnya
yang berat. kebutuhan
oksigen miokard
dan beban kerja
jantung.
5. Posisi fowler/
semifowler
dapat
5. Atur posisi meningkatkan
fowler/ ekspansi paru
semifowler dan
memudahkan
pernafasan.
2. Hambata Setelah dilakukan 1. Mengkaji 1. Mengetahui tingkat
n tindakan 2 x 24 kemampuan kemampuan
mobilisas mobilisasi fisik pasien mobilisasi pasien mobilisasi pasien.
i fisik b.d meningkat dengan dan kekuatan 2. Mengetahui
kekuatan kriteria hasil: otot. keadaan pasien
otot - Tangan dan kaki 2. Monitoring vital 3. Tindakan non
menurun sebelah kiri dapat sign sebelum/ farmakologis untuk
d.d digerakan secara sesudah latihan meningkatkan
pasien bertahap, tidak ada dan lihat respon kekuatan otot.
mengeluh kesemutan lagi. pasien setelah Mempertahankan
anggota - Kekuatan otot latihan. dan memelihara
gerak kiri meningkat 3. Lakukan dan kekuatan otot,
terasa (normalnya 5) ajarkan tindakan memelihara
lemas - Tingkat aktivitas ROM mobilitas
dan meningkat 4. Ubah posisi persendian dan
lemah, - TD dalam batas klien ; menstimulasi
tangan normal (90/60- sims( miring ke sirkulasi.
kiri sulit 120/80mm/Hg) kanan dan 4. Memberikan
digerakan - Pasien tidak kekiri), kenyamanan.
, dan mengeluh pusing meninggikan 5. Meningkatkan
sering lagi. posisi kepala kekuatan dan
kesemuta - Pasien tampak (semifowler). ketahanan otot serta
n tidak lemas lagi. 5. Latih pemberian meningkatkan
terapi ambulasi : fungsi
5 1 melatih duduk kardiovaskuler.
5 3 ditempat tidur, 6. Melakukan terapi
turun dari tempat yang sesuai dengan
tidur, bergerak kebutuhan dan
ke kursi roda dan kemampuan klien.
berpindah dari 7. Meloxicam : untuk
kursi roda ke mengurangi nyeri
tempat tidur. pada sendi.
6. Kolaborasi Furosemide : untuk
dengan ahli menurunkan
fisioterapi untuk tekanan darah.
pemberian terapi
latihan yang
tepat.
7. Kolaborasi
pemberian obat:
Meloxicam dan
furosemide
sesuai petunjuk
dokter
3. Defisit perawatan Setelah dilakukan 1. Monitor 1. Mengetahui
diri: mandi, tindakan keperawatan kebutuhan kebutuhan personal
berpakaian, 2x24 jam diharapkan pasien untuk hygine yang
makan/minum deficit perawatan diri personal hygine diperlukan.
dan eliminasi b.d teratasi dengan kriteria termasuk 2. Untuk mengetahui
kelemahan otot / hasil : makan, mandi, tingkau kemampuan
gangguan - Tangan kiri dan kaki berpakaian, pasien dalam
neuromuscular kiri bisa digerakan, toileting. melakukan ADL.
d.d badan pasien pasien mampu untuk 2. Kaji 3. Pasien merasakan
kotor ke toilet. kemampuan bersih dan segar.
- Badan pasien bersih dan tingkat 4. Rambut klien, kuku
dan merasa nyaman. penurunan dan mulut pasien
- Pasien tampak segar dalam skala 0-4 bersih.
- Pasien bisa makan untuk 5. Memberitahu
dan minum secara melakukan keluarga agar
mandiri ADL mampu memenuhi
- Mampu berpakaian 3. Bantu dan dan membantu klien
sendiri. fasilitasi dalam memenuhi
- Mampu untuk mandi mandi ADLnya.
dan keramas dikamar sesuai 6. Pakaian klien bersih
mandi. kebutuhan. 7. Nutrisi klien
- Kebersihaan terjaga. 4. Lakukan terpenuhi.
keramas, 8. Memudahkan pasien
memotong dalam bab/bak.
kuku dan
perawatan gigi.
5. Ajarkan
kepada
keluarga untuk
mendorong
kemandirian
untuk
memberikan
bantuan dan
memfasilitasi /
menyiapkan
alat-alat yang
di dibutuhkan
ketika pasien
akan
melakukan
aktivitasnya
nanti di rumah
secara mandiri.
6. Bantu pasien
untuk
mengganti
pakaian.
7. Bantu pasien
untuk makan
dan minum.
8. Bantu pasien
melakukan
eliminasi
(menggunakan
pispot) dan
perawatan
genitalia.

IV. IMPLEMENTASI
Tanggal dan Jam DX Tindakan Paraf
31 Desember 2020 1 Mengukur TTV
pukul 07.00 E/TD : 170/100 mmhg,
Nadi : 80x/menit,
RR : 32 x / menit,
Suhu : 36,5 ̊C
07.10 2 Mengkaji kemampuan klien dalam
melakukan ADL
E/ Aktivitas tergantung total
dengan skala 4
07.30 1 Membanu mengubah posisi
semifowler
E/ Pasien merasa nyaman
07.35 2 Membantu memberi makan pasien
lewat oral
E/ Pasien mau makan tetapi masih
kesulitan untuk makan sendiri.
07.40 2 Membantu memberikan minum
E/ Pasien mau minum tetapi masih
kesulitan minum sendiri
08.00 2 Memberikan obat injeksi
furosemide
E/ Pasien tampak kooperatif, obat
furosemide dapat masuk melalui
injeksi intravena sesuai advice
dokter.
2 Memberikan obat peroral
meloxocam
E/ Pasien mau meminum obat.
08.15 3 Memandikan pasien ditempat tidur,
membantu membantu menggosok
gigi, dan membersihkan area
genetalia pasien.
E/ Pasien mau mandi walaupun
masih kesulitan, mandi ditempat
tidur dan harus dibantu.
Pasien mengatakan lebih nyaman
dan badanya bersih.
08.25 3 Memonitor adanya kemerahan pada
kulit punggung pasien.
E/ Tampak ada sedikit kemerahan
pada kulit punggung pasien.
8.30 3 Mengoleskan lotion dan melakukan
massage
E/ Pasien merasa nyaman dan kulit
tampak masih ada kemerahan.
08.35 3 Menyarankan pasien untuk
memakai baju longgar dan
membantu memakaian bajunya.
E/ Pasien masih tampak kesulitan
dalam memakai baju.
09.00 3 Membantu memotong kuku pasien
yang sudah panjang
E/ Kuku terlihat bersih.
09.30 2 Membantu mengubah posisi:
miring/sims kanan.
E/ Pasien masih terlihat kesulitan
untuk mengubah posisi miring dan
perlu dibantu.

10.00 2 Kolaborasi dengan fisioterapi untuk


pemberian terapi fisik yang tepat.
E/ Pasien terlihat kooperatif.
10.30 2 Melatih ROM pasif
E/ Tangan dan kaki kiri masih sulit
untuk digerakan dan harus dibantu
oleh perawat.
11.00 2 Mengukur TTV kembali setelah
melakukan ROM:
E/TD : 160/100 mmhg,
Nadi : 78 x/menit,
RR : 26 x / menit,
Suhu : 36,5 ̊C

11.30 2 Mengubah posisi terlentang


(supinasi) dan membiarkan pasien
istirahat
E/ Pasien beristirahat.
12.30 2 Membantu memberi makan dan
minum
E/Pasien mau makan tetapi belum
mampu makan dan minum sendiri
harus dibantu.
13.00 2 Membantu BAK pasien ditempat
tidur
E/ Pasien BAK masih
menggunakan pispot.
13.10 2 Membantu membersihkan area
genitalia dan mengeringkanya.
E/ Genitalia tampak bersih.
13.20 2,3 Membantu mengubah posisi klien:
Sims/ miring kanan
E/ Pasien mau mengubah posisi
13.30 3 Monitor tanda tanda kemerahan
pada kulit punggung pasien.
E/ Masih tampak kemerahan
13.35 3 Mengoleskan lotion dan melakukan
massage pada punggung pasien.
E/ Klien merasa nyaman.
14.00 2 Membantu mengubah posisi
supinasi/telentang
E/ Klien merasa nyaman.

V. CATATAN PERKEMBANGAN

Tangga DX Catatan Perkembangan Tanda


l dan tangan/paraf
waktu
1 1 S : - Pasien mengatakan sesak nafas nya
Januari sudah berkurang.
2021 O: - Frekuensi nafas menurun (RR =
25x/ menit)
- pembesaran vena jugularis
menurun.
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjurtkan
I:
- Monitor TTV
- Palpasi nadi perifer
- Anjurkan pasien untuk istirahat dan
membatasi aktivitas yang berat.
- Atur posisi fowler/ semifowler
E:
- Pasin mengatakan sesak nafasnya sudah
berkurang
- TD : 120/80 mmhg,
- Nadi : 78 x/menit,
- RR : 20 x / menit,
- Suhu : 36,5 ̊C
R: -

2 S:
Pasien mengatakan masih sedikit pusing
O:
- Tangan dan kaki sebelah kiribelum
dapat digerakkan
- Kekuatan otot tangan kiri 3 kaki kiri 1
- TD 170/100 mmHg
- Pasien masih tampak lemas
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
I:
- Berkolaborasi dengan ahli
fisioterapi untuk pemberian terapi
yang tepat.
- Mengajarkan pasien ROM pasif.
- Mengkaji kekuatan otot pasien.
- Mengubah posisi pasien miring
kanan /miring kiri
E:
- Pasien mengatakan tidak pusing lagi.
- Tangan dan kaki sebelah kiri dapat
digerakan secara bertahap, tidak ada
kesemutan lagi.
- Kekuatan otot meningkat (normalnya
5)
- Tingkat aktivitas meningkat
- TD dalam batas normal (90/60-
120/80mm/Hg)
- Pasien tampak tidak lemas lagi.
R:-

3 S:
- Pasien mengatakan sudah merasa
nyaman karena badanya bersih,
dan kukunya bersih.
- Pasien mengeluhkan belum bisa
melakukan ADL sendiri seperti
mandi, keramas, berpakaian
sendiri.
O:
- Tangan kiri dan kaki kiri sedikit bisa
digerakan tetapi pasien belum mampu
untuk ke toilet.
- Badan pasien bersih dan merasa nyaman.
- Pasien tampak segar
- Pasien belum bisa makan dan minum
secara mandiri
- Pasien belum mampu untuk mandi dan
keramas dikamar mandi.
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
I:
- Mengajarkan pasien untuk melakukan
aktivitas mandiri secara bertahap.
- Membantu makan dan minum peroral.
- Membantu klien untuk memandikan
ditempat tidur, menggosok gigi.
- Membantu BAB/BAK ditempat tidur.
E:
- Tangan kiri dan kaki kiri bisa digerakan,
pasien mampu untuk ke toilet.
- Badan pasien bersih dan merasa nyaman.
- Pasien tampak segar
- Pasien bisa makan dan minum secara
mandiri
- Mampu berpakaian sendiri.
- Mampu untuk mandi dan keramas
dikamar mandi.
- Kebersihaan terjaga.
R:-

VI. EVALUASI SUMATIF


Tanggal/Waktu DX Perkembangan Paraf
Kep Pelaksana
Pukul 02.00 1 1 S:
Januari 2021 - Pasien mengatakan sesak nafasnya
sudah berkurang
- .Pasien mengatakan tidak
mengeluh cepat lelah
O:
- TD : 120/80 mmhg,
- Nadi : 78 x/menit,
- RR : 20 x / menit,
- Suhu : 36,5 ̊C
A : Masalah teratasi
P : Intervensi di hentikan.

Pukul 02.00 1 2 S:
Januari 2021 - Pasien mengatakan tidak pusing lagi.

O:
- Tangan dan kaki sebelah kiri dapat
digerakan secara bertahap, tidak ada
kesemutan lagi.
- Kekuatan otot meningkat (normalnya
5)
- Tingkat aktivitas meningkat
- TD dalam batas normal (90/60-
120/80mm/Hg)
- Pasien tampak tidak lemas lagi.
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan

Pukul 02.00 1 3 S:
Januari 2021 - Pasien mengatakan sudah merasa
nyaman karena badanya bersih,
dan kukunya bersih.
- Pasien mengatakan bisa
melakukan ADL sendiri seperti
mandi, keramas, berpakaian
sendiri.
O:
- Tangan kiri dan kaki kiri bisa
digerakan, pasien mampu untuk ke
toilet.
- Pasien tampak segar
- Pasien bisa makan dan minum
secara mandiri
- Mampu berpakaian sendiri.
- Mampu untuk mandi dan keramas
dikamar mandi.
- Kebersihaan terjaga.
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi di lanjutkan.

Anda mungkin juga menyukai