Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

H
DENGAN GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULER : ANEMIA
DI RUANG DAHLIA 2
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CIAMIS

A. Pengkajian
1. Pengumpulan Data
a. Biodata pasien
Nama                            : Tn. H
Umur                                    : 80 tahun
Jenis kelamin                          : Laki – laki 
Status perkawinan                  : Kawin
Agama                                    : Islam
Suku                                       : Sunda
Pendidikan                             : SD
Pekerjaan                                : Petani
No. Registrasi                        : 100. 428 xxx
Diagnosa medis                      : Anemia
Tanggal masuk Rumah Sakit : 12 April 2022
Tanggal Pengkajian              : 13 April 2022
Alamat                                   : Cijantung RT 08 RW 12 Ciamis
b. Identitas penanggung jawab
Nama                                     : Tn. A
Umur                                     : 35 tahun
Jenis kelamin                         : Laki – laki
Pendidikan                            : SD
Pekerjaan                               : Buruh
Hubungan dengan pasien      : Anak
Alamat                                  : Cisadap RT 09 RW 10 Ciamis
2. Keluhan utama
Pasien mengatakan sakit kepala (pusing).

1
2

3. Riwayat kesehatan sekarang


Pada tanggal 12April 2022, Kamis, pukul 08.30 WIB, pasien mengeluh
mual, muntah – muntah, lemah, lemas, pusing pada pagi hari, pusing
dirasakan setelah beraktivitas mencangkul padi, pusing yang dirasakan
pada bagian depan atas. Skala nyeri : 3 (nyeri sedang).
4. Riwayat kesehatan dahulu
Keluarga pasien mengatakan pasien pernah mengalami penyakit yang
dialami sekarang sebelum masuk ke Rumah Sakit.
5. Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga pasien mengatakan tidak memiliki penyakit keturunan seperti
diabetes militus, penyakit jantung, struk, hipertensi.

B. Pemeriksaanfisik
1. Keadaan umum                : Pasien tampak bersih
2. Tingkat kesadaran            : Apatis
3. Tanda – tanda vital         
a. Tekanan darah             : 120 / 60 mmHg
b. Nadi                            : 85 x / menit
c. Pernafasan                   : 28 x / menit
d. Suhu                            : 36,2 0 C
4.    Berat badan dan tinggi badan
Berat badan dan tinggi badan telah dikaji namun keluarga pasien tidak tahu
dan pasien tidak bersedia untuk dilakukan pengukuran berat badan dan tinggi
badan.
5.    Pemeriksaan head to toe
a.    Kepala / rambut
Simetris, warna rambut hitam dan beruban, terlihat rapi, penyebaran rambut
merata, tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan, rambut tampak bersih.
b.    Mata
Simetris, penglihatan tidak tajam, konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik,
tampak bersih.
3

c.    Telinga
Simetris, tampak bersih, pendengaran kurang tajam, tidak ada perdarahan,
tidak ada serumen.
d.   Hidung
Simetris, tampak bersih, tidak ada benjolan, penciuman normal, tidak ada
sekret, tidak ada kotoran, tidak ada luka, ada bulu hidung, tidak ada
perdarahan.
e.    Mulut
Simetris, gigi tidak lengkap, tidak bau mulut, tidak kotor, warna bibir sedikit
merah.
f.     Leher
Simetris, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tampak bersih, tidak
ada jaringan parut, tidak ada lesi.
g.    Dada (paru – paru dan jantung)
Bentuk dada simetris, bunyi jantung regular, nafas cepat, tidak ada
penumpukan cairan pada pleura.
h.    Ketiak
Simetris, bersih, tidak ada benjolan, tidak ada kemerahan, tidak ada
pigmentasi.
i.      Perut
Simetris, tidak ada busung, tidak obesitas, bentuk perut datar, tidak ada
penumpukan cairan.
j.      Genetalia
Tidak ada keluhan maupun kelainan.
k.    Kulit dan kuku
Kulit keriput, kering, warna kulit kuning langsit, kuku dan kulit tampak
bersih.
l.      Ekstermitas atas
Simetris, ada nyeri tekan pada tangan kiri karena terpasang infus, tidak ada
kelainan, agak lemah.
Kekuatan otot :                    4   3
m.  Ekstermitas bawah
4

Simetris, tidak ada nyeri tekan, tampak bersih.


Kekuatan otot :                  
        4    4
C. Aktivitassehari – hari
No Aktivitas Sebelum sakit Sesudah sakit
.
1. Nutrisi
a.   Makan
1)   Jenis Nasi            D5
2)   Frekuensi 2x / 3x sehari Belum makan
3)   Porsi 1 porsi habis Tidak ada
4)   Keluhan Tidak ada Ada
b.     Minum
1)  Jenis Air putih / kopi Air putih
2)  Frekuensi 4x / hari 1 gelas
3)  Keluhan Tidak ada Tidak ada
2. Eliminasi
a. BAK
1)   Frekuensi 4x / hari 2x
2)   Warna Kuning / putih Kuning
3)   Keluhan Tidak ada Tidak ada
b. BAB
1)  Frekuensi 1x / hari Belum
2)  Warna Kuning khas Tidak ada
3)  Konsistensi Lembek Tidak ada
4)  Keluhan Tidak ada Tidak ada
3. Personal higiene
a.    Mandi 2x / hari 1x
b.    Gosok gigi 2x / hari Belum
c.    Keramas 3x / minggu Belum
4. Istirahat dan tidur
5

a. Malam
1)   Frekuensi 8 jam 4 jam
2)   Keluhan Tidak ada Ada
b. Siang
1)   Frekuensi 2 jam Belum
2)   Keluhan Tidak ada Tidak ada
5. Mobilisasi dan aktivitas
a.    Jenis aktivitas Tani / Istirahat
mencangkul
b.    Keluhan Tidak ada Ada

D. Data penunjang
1.    Pemeriksaan laboratorium
a. Gula darah sewaktu         144,0
b. Faal ginjal(kreatinin)        1,38 *
c. Faal hati : SGOT              52,5 *
d.             SGPT              74,6 *
2.    Terapi
a. Infus D5
b. Obat injeksi :
c. Levofioksan         1x1
d. Pantoprazol          1x1
e. Kalneks                3x1 

E. Analisa data
N Data Etiologi Masalah
o.
1. Ds : Pasien mengatakan Kekurangan jumlah sel darah merah didalam Gangguan rasa
pusing pada bagian tubuh nyaman nyeri
depan atas kepala.
Do : Pasien tampak Pengangkutan sel darah merah keseluruh tubuh
meringis kesakitan,
6

mengeluh, tampak tidak tidak optimal


nyaman pada sakit pada Sedangkan sel darah merah diperlukan untuk
kepalanya, skala nyeri : mengangkut oksigen kedalam otak
3 (nyeri sedang). Sehingga suplai oksigen kedalam otak pun
berkurang
Sakitkepala (pusing)
Gangguan rasa nyaman nyeri

2. Ds : Pasien mengatakan Mual Gangguan


belum makan, lemas, Mual  dapat merangsang output daridalam pemenuhan
mengeluh mual. tubuh kebutuhan
Do : Pasien tampak Muntah – muntah nutrisi
mual dan muntah – Tubuh kekurangan nutrisi
muntah, lemas, muka Intake tidak terpenuhi
pucat. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi
3. Ds : Pasien mengatakan Tangan kiri dipasang infus Gangguan
lemah, lemas. aktivitas
Do : pasien tidak bisa Tangan kiri tidak dapat bergerak bebas dengan
beraktivitas dengan leluasa
leluasa karena badanya Keterbatasan dalam melakukan aktivitas
lemah, tangan kiri tidak Gangguana ktivitas
bisa digerakan dengan
bebas karena terpasang
infus.

F. Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul menurut prioritas masalah


1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan  berkurangnya
pengangkutan sel darah merah keseluruh tubuh.
2. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan mual dan
muntah.
3. Gangguan aktivitas berhubungan dengan terpasang infus pada tangan kiri.
7

G.       INTERVENSI, IMPLEMENTASI, EVALUASI


N Diagnosa Intervensi Evaluasi
Implementasi
o. keperawatan Tujuan Perencanaan Rasional
1. Gangguan rasa Setelah dilakukan - Observasi tanda - Mengobservasi 13 April 2022, S : normal tanda –
nyaman nyeri tindakan –  tanda vital tanda – tanda vital Kamis, pukul 08.30 tanda vital :
berhubungan dengan keperawatan - Relaksasi dapat membantu WIB. Tekanan darah :
berkurangnya selama 30 menit - Distraksi dalam menentukan - Mengobservasi sistol 100 – 140
pengangkutan sel diharapkan tanda diagnosa tanda – tanda vital siastol 60 – 90
darah merah – tanda vital keperawatan dan dengan hasil : nadi : 60 – 100x /
keseluruh tubuh. normal kembali, dapat memberikan tekanan darah : 120 / menit
Ds : Pasien nyeri pada kepala tindakan 80 mmHg pernafasan : 16 –
mengatakan pusing dapat berkurang keperawatan dengant nadi : 85x / menit 24x / menit
pada bagian depan dan hilang. epat. pernafasan suhu
: 28x : / 36 –
atas kepala. - Relaksasi dapat menit
Do : Pasien tampak mengurangi rasa suhu : 36,2 0 C. O : Pasien tampak
meringis kesakitan, nyeri pada kepala, - Memposisikan makit kepala.
mengeluh, tampak tidak memperparah pasien dengan tepat A : Masalah tidak
tidak nyaman pada nyeri. dan nyaman, teratasi.
sakit pada kepalanya, memberikan
8

skala nyeri : 3 (nyeri - Distraksi dapat lingkungan yang P : Lanjutkan


sedang). memberikan tenang, membatasi intervensi pada siang
ketenangan pada pengunjung, hari.
pasien, sehingga menganjurkan pasien
pasien tidak fokus beristirahat dengan
pada nyeri. tenang.
- Menganjurkan
pasien untuk
menarik nafas secara
perlahan,
memotivasi pasien
untuk sembuh
kembali.
2. Gangguan pemenuhan Pasien mampu - Beri nutrisi - Membantu rencana - Berkolaborasi S : Pasien
kebutuhan nutrisi menghabiskan 1 - Beri minum air diet untuk memenuhi dengan ahli gizi mengatakan badanya
berhubungan dengan porsi makan, hangat (cairan) kebutuhan nutrisi dalam memberikan masih lemah, lemas.
mual dan muntah. kebutuhan nutrisi - Beri makan pasien. makanan yang sesuai O : Pasien masih
Ds :Pasien terpenuhi, sedikit tapi sering - Air hangat dapat dengan kebutuhan tampak lemah,
mengatakan belum mempertahankan merangsang pasien. lemas, dan pucat.
9

makan, lemas, lemah, keseimbangan kenyamanan perut - Memberikan A : Masalah tidak


mengeluh mual. berat badan yang agar tidak merasa minum air hangat teratasi.
Do :Pasien tampak sesuai, tidak mual dan muntah – - Memberikan P : Lanjutkan
mual dan muntah – mual dan tidak muntah. makan sedikit tapi intervensi pada si.
muntah, lemas, muntah – muntah. - Meningkatkan sering.
lemah, muka pucat, energi dan
konjungtiva anemis. mengurangi
pengeluaran
energiyang
berlebihan.
3. Gangguan aktivitas Pasien dapat - Anjurkan dan - Menghindari - Menganjurkan dan S : Pasien
berhubungan dengan  melakukan ajarkan pasien terjadinya kekakuan mengajarkan pada mengatakan masih
terpasang infuse pada gerakan ringan untuk melakukan otot – otot pada pasien untuk tidak bisa
tangan sebelah kiri. dengan baik. gerakan ringan tangan yang melakukan gerakan beraktivitas dengan
Ds :Pasien pada tangan yang terpasang infus. ringan pada tangan bebas dan masih
mengatakan lemah. terpasang infus. - menghindari yang terpasang infus. lemah.
Do :pasien tidak bias - Anjurkan pasien terjadinya kekakuan - Menganjurkan O : Pasien tampak
beraktivitasd engan untuk melakukan pada ekstermitas atas pasien untuk lemah dan dapat
leluasa karena gerakan ringan dan bawah. melakukan gerakan melakukan gerakan
10

badanya lemah, pada ekstermitas ringan pada namun terbatas,


tangan kiri tidak bias atas dan bawah. ekstermitas atas dan tidak dapat
digerakan dengan bawah. melakukan personal
bebas karena higiene seperti
terpasang infus. memandikan,
mencuci rambut,
menggosok gigi,
menggunting kuku.
A : Masalah tidak
teratasi.
P : Lanjutkan
intervensi pada siang
hari.

Anda mungkin juga menyukai