Anda di halaman 1dari 17

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.T DENGAN GANGGUAN


SISTEM PENCERNAAN AKIBAT HEPATITIS DI RUANG
PERAWATAN X RUMAH SAKIT DUSTIRA TANGGAL 12 MEI
2004

I. PENGKAJIAN
A. Biodata
Nama : Tn.T
Umur : 21 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMA
Agama : Kristen
Status : Belum Kawin
Pekerjaan : TNI-AD
Alamat : Pusdik Pasus
Diagnosa : Hepatitis
No. Reg : 040512.0246
Tanggal Masuk : 12 Mei 2004
Tanggal Dikaji : 14 Mei 2004

B. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
a. Alasan Masuk Rumah Sakit
Klien mengeluh sejak 5 hari yang lalu, badan terasa panas,
muntah, mual, mata kuning, buang air kecil seperti teh
pekat, BAB biasa badan lemas, gejala ini dirasakan sangat
menganggu aktivitas klien, keluhan bertambah parah bila
klien lelah dan beraktivitas tinggi keluhan akan berkurang
bila klien tidak beraktifitas.

1
b. Keluhan Utama Saat Didata
Badan terasa lemas, nafsu makan berkurang mual dan nyeri
ulu hati.
2. Riwayat Kesehatan Masa lalu
Klien tidak mempunyai riwayat penyakit seperti yang dirasakan
sekarang dan belum pernah di rawat di rumah sakit.
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Dalam keluarga klien tidak ada yang menderita penyakit menular
atau turunan seperti yang diderita oleh klien saat ini.

C. Struktur Keluarga

Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
: Garis saudara dan perkawinan
: Garis tinggal serumah

2
D. Data Biologis

NO POLA DI RUMAH DI RUMAH SAKIT


1 Nutrisi
a. Makan 2-3x/hari, tidak teratur 3x/hari, tidak teratur
 Frekuensi nasi, lauk pauk, sayur ML, lauk pauk, sayur, buah
 Jenis porsi 1 porsi habis 1/4 porsi habis
 Pantangan tidak ada tidak ada
 keluhan tidak ada tidak ada
b. Minuman
 Frekuensi 4-6gelas/hari 4-6gelas/hari
 Jenis air teh, putih air putih
 Jumlah + 1000-1500cc/hari + 100-1250cc/hari
2 Eliminasi
a. BAB
 Frekuensi 1-2/hari 1/hari
 Konsistensi lembek lembek
 warna kuning tengguli kuning pucat seperti tempul
 Kesulitan tidak ada tidak ada
b. BAK
 Frekuensi 4-5x/hari 4x/hari
 Warna kuning kuning pekat
 Jumlah + 1250cc/hari + 1000cc/hari
3 Istirahat
a. Pola tidur
 Siang Kadang-kadang 1-2 jam/hari
 Malam 7-8 jam/hari 6 jam/hari
b. Gangguan tidur tidak ada ada (badan panas, mual dan
nyeri ulu hati)
4 Personal Hygiene
a. Mandi
 Frekuensi 2x/hari 2x/hari
b. Cuci rambut
 Frekuensi tiap mandi 3x/minggu
c. Sikat gigi
 Frekuensi 2x/hari 2x/hari

5 Aktivitas Klien dapat melakukan Tidak banyak melakukan


aktivitas sehari-hari aktivitas, klien hanya duduk
dan tidur terlentang

E. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
Kesadaran : Kompos metis, klien tampak lemah
TTV : TD : 120/70 mmhg S : 370C BB : 58 kg
N : 80 x/mnt R : 20 x/mnt TB : 165 cm

3
2. Sistem Integumen
a. Warna kulit tampak kekuning-kuningan/ikretik
b. Tekstur kulit teraba lembab
c. Suhu teraba hangat, turgor kulit pada abdomen dan tangan
tidak menurun
d. Tidak terdapat lesi maupun petekhie
3. Sistem Penglihatan
a. Mata : Simetris kiri dan kanan, sklera ikterik,
konjungtiva anemis pelpebra tidak ada
pembesaran/bengkak, reflek pupil baik,
tidak ada nyeri tekan, lapang pandang
baik, tidak berkacamata.
b. Konjungtiva : Tidak anemis, warna pink, tidak terdapat
nyeri tekan pada kelopak mata
c. Sklera : Tampak ikretik
d. Pupil : Refrlex terhadap cahaya, isokor
e. Bola mata : Dapat digerakkam ke atas, bawah, kiri
dan kanan
f. Penglihatan : Klien dapat melihat pada batas normal
dan tidak menggunakan kaca mata saat
membaca
4. Sistem Pendengaran
a. Telinga : Simetris kiri dan kanan, posisi spina
sejajar dengan sudut mata
b. Daun telinga : Keras, kulit lembut, tidak terdapat
serumen
c. Pendengaran : Pada test fisik klien dapat mendengar
detik jarum jam
5. Sistem Pencernaan
Mulut dan Oseophagus
a. Bentuk bibir simetris, bibir kering dan warna kemerahan dan
agak kuning.

4
b. Lidah berwarna putih, terletak simetris, dapat digerakkan
kesemua arah.
c. Gigi berwarna putih kekuningan, tidak tampak kotor, jumlah
32 buah, tidak ada caries.
d. Palatum durum keras, berugas, tidak terdapat lesi
e. Palatum mole tampak berwarna agak kekuningan
f. Uvula terletak di tengah, tonsil tidak membengkak
6. Abdomen
a. Bentuk datar, lembut, tupar teraba membesar, nyeri tekan
pada daerah epigastrik, limpa tidak teraba membesar
b. Terdapat bising usus pada tiap kuadran
7. Sistem Pernafasan
a. Hidung
b. Bentuk :Simetris dan tampak kokoh, tidak terdapat
secret, tidak terdapat pernafasan cuving hidung, tidak
terdapat nodul.
c. Sinus :Tidak terdapat nyeri tekan baik pada sinus
frontalis maupun pada sinus maxilaris.
d. Trakhea
e. Bentuk dan ukuran simetris, posisi di tengah, bunyi
nafas turbuler.
f. Trioid tidak teraba membesar dan tidak nyeri tekan.
g. Dada
h. Bentuk simetris, tidak terdapat retraksi, tidak nyeri
tekan pada dinding dada.
i. Paru-paru
Auskultasi proncus : Broncho vesikuler, tidak ada
ronchi, tidak ada weezing.
Perkusi permukaan paru : Resonan, Akskutasi : Vesikuler,
tidak ronchi dan wizeeng.
Ekspansi paru : Simetris pada kedua paru, pola
nafas reguler.

5
8. Sistem Kardiovaskuler
a. Leher
b. JUP tidak meninggi, KGB tidak teraba membesar
c. Bunyi jantung
Bunyi jantung murni reguler S1 dan S2
Heart rate 80x /menit
Batas kanan : line strenal dextra
Batas kiri : Mid clarikula KS V
d. Perifer
Akral teraba hangat, capillary resil time : 1-2 detik, tidak ad
avarices dan flebitis
9. Sistem Genito – Urinaria
a. Ginjal
Tidak teraba membesar dan tidak ada nyeri tekan
b. Bladder
Teraba kosong, tidak ada nyeri tekan
10. Sistem Muskuloskeletas
a. Ekstimitas atas
ROM : mampu flexi, ekstensi, abduksi dan rotasi
b. Ekstremitas bawah
ROM : mampu flexi, ekstensi, abduksi dan rotasi

+5 +5

Kekuatan otot

+5 +5

6
F. Data Psikologis
1. Status Emosi
Klien cemas dan gelisah dengan penyakit yang dideritanya saat
ini
2. Gaya komunikasi
Klien menyadari bahwa penyakit yang dideritanya adalah
merupakan cobaan dari yang Maha Kuasa serta klien
menerimanya, klien berdoa untuk kesembuhannya.
3. Konsep diri
Klien berharap agar penyakitnya cepat sembuh dan kembali ke
tempat tugasnya yaitu di Pusdik Passus
4. Pola koping
Dalam mengatasi masalah klien membicarakannya dengan
keluarga maupun teman dekat (orang yang dipercayai)

G. Data Sosial
1. Pendidikan : Klien berpendidikan SMA dan
sekarang menjadi anggota anggota
TNI-AD
2. Hubungan sosial : Klien berhubungan baik dengan
keluarga teman dan orang-orang yang
ada di sekitarnya.
3. Gaya hidup : Dilihat dari cara berpakaian dan bicara,
klien hidup sederhana
4. Pola Interaksi : Klien terlihat sering ngobrol dengan
orang-orang yang ada di sekitarnya.

H. Data Spiritual
Kien beragama Kristen, selalu melaksanakan kegiatan Rohani dan ke
Gereja dan selalu berdoa untuk kesembuhannya.

7
I. Data Penunjang
NO PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI KETERANGAN
NORMAL
1 2 3 4 5 6
1. Hematologi
a. Hemoglobia 13,5 45% 12,5-18,0 Normal
b. Leukosit 6,2 rb/mm3 4,0-10,0 Normal
c. Hematokrit 40 % 48-51 Menurun
d. Trobosit 290 rb/mm3 150-450 mormal

2. Kimia darah
a. SGOT/AST/ASAT 31 U/L 37 Menurun
b. SGPT 33 U/L 42 Menurun
c. Protein total 6,86 g/dl 6,6-8,7 Normal
d. Albumin 2,6 g/dl 3,8-51 Menurun
e. Globulin 4,2 g/dl - Abnormal
f. Bilirubin total 0,32 mg/dl 1,1 -
g. Bilirubin direk 0,12 mg/dl 0,25 Normal
h. Alkali fosfatase 498 U/L 64-306 Meningkat
i. Ureum 40 mg/dl 10-50 Normal
j. Kreatinin 0,9 mg/dl 0,5-1,1 Normal
k. Asam urat 3,7 mg/dl 3,4-7 Menurun
l. Kolesterol total 112 mg/dl 220 Normal

J. Therapy
1. Vitamin B komplek 3x1
2. Metrodiazol 500mg 3x1

8
ANALISA DATA

Nama : Tn. T
Umur : 21 Tahun
No. Reg : 040512.0246

NO. DATA ETIOLOGI MASALAH


1 2 3 4
1 DS : Infeksi virus ke dalam hati Gangg. Pemenuhan
Klien mengatakan tidak nafsu kebutuhan nutrisi
makan, terasa mual dan muntah Peradangan hepar
bila diisi
DO : Peningkatan Hcl
- Porsi makan habis 1/4 porsi
- Klien lemah dan lemas Merangsang medula vomitus
- BB 46 kg dari 50 kg center

Mual

Muntah

Intake menurun

Supply nutrisi tidak terpenuhi

Gangguan pemenuhan keb.


nutrisi

2 DS : Intake nutrisi < dari kebutuhan Ganguan/intoleran


Klien mengatakan badan terasa aktivitas
lemas, hanya dapat duduk dan Produksi metabolisme menurun
tidur saja
Energi berkurang
Do :
- Klien tampak lemah dan lemas Lemas dan lemas
- Klien hanya tampak duduk
dan berbaring Intoleransi aktivitas
- Aktivitas klien dibantu

3 Ds : Hati terinfeksi virus Gangguan rasa


Klien mengatakan nyeri pada nyaman nyeri
ulu hati seperti ditusuk Terjadi proses peradangan :
Do : Pembengkakan dan dipenuhi
- Terdapat nyeri tekan daerah sel-sel radang serta limposit
epigastrum dengan skal 4
- Klien tampak meringis
- Teraba pembesaran hepar

9
1 2 3 4
Merangsang serabut saraf
reseptor nyeri untuk
mengeluarkan enzim bradikinin
dan serotinin

Nyeri dipersepsikan

Gangguan rasa nyaman : nyeri

10
DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS MASALAH
Nama : Tn.T
Umur : 21 tahun
No. Reg : 040512.0246

NO. DIAGNOSA KEPERAWATAN TGL. DITEMUKAN TGL. DIATASI TTD PRT


1 Gangguan rasa nyaman : nyeri 13 Mei 2004 14 Mei 2004
sehubungan dengan inflanasi
hepar

2 Gangguan pemenuhan kebutuhan 13 Mei 2004 14 Mei 2004


nutrisi sehubungan dengan mual/
muntah

3 Intoleran aktivitas sehubungan 13 Mei 2004 14 Mei 2004


dengan kelemahan

11
3.16. Rencana Asuhan Keperawatan
Nama : Tn.T
Umur : 21 tahun
No. Reg : 040512.0246

NO. DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL PARAF


1 2 3 4 5 6
1 Gangguan rasa nyaman : nyeri gangguan rasa nyaman : nyeri - Observasi TTV - Observasi TTV merupakan
sehubungan dengan inflamasi dapat diatasi dengan kriteria : - Anjurkan klien melakukan diteksi dini thd. perubahan
hepar yang ditandai dengan : Jangka pendek : relaksasi nafas dalam selama kondisi klien u/ menentukan
- Rasa nyeri akan berkurang dari nyeri berlangsung tindakan perawat selanjutnya
DS : skala 4 menjadi skala 1-0 secara - Atur posisi klien senyaman - Merupakan teknik detraksi
Klien mengatakan nyeri pada ulu bertahap selam 3 hari mungkin untuk mengurangi rasa nyeri
seperti ditusuk - Wajah klien tidak tampak - Posisi yang nyaman bagi
DO : meringis klien dpt membantu menekan
- Terdapat nyeri tekan pada - Klien mampu merespon respon terhadap rasa nyeri
daerah epigastrum dengan terhadap rasa nyeri
skala 4 Jangka panjang :
- Klien tampak meringis Nyeri yang dirasakan dpt hilang

2 Gangguan pemenuhan keb. Pemenuhan nutrisi akan - Awasi pemasukan diet/jumlah - Makan banyak sulit mengatur
nutrisi sehubungan dengan mual terpenuhi dengan kriteria : kalori. Berikan makan sedikit bila pasien anoreksi. Anoreksi
muntah yang ditandai dengan : Jangka pendek : dalam frekuensi sering dan juga paling buruk selama siang
- Mual yang dirasakan klien tawarkan makan pagi paling hari, membuat masukan
Ds : akan berkurang dalam 1x24 jam besar makanan yang sulit pada sore
Klien mengatakan tidak nafsu setelah tindakan keperawatan - Berikan perawatan mulut hari
makan, mual muntah bila diisi - Klien akan makan tanpa diikuti sebelum makan - Menghilangkan rasa tak enak
Do : muntah setelah dilakukan - Anjurkan makan pada posisi dpt meningkatkan nafsu makan
- 1/4 porsi makan habis tindakan keperawatan duduk tegak - Menurunkan rasa penuh pada
- Klien lemah dan lemas - Klien dapat menghabiskan 1 abdomen & dpt meningkatkan
- BB 46 kg dari 50 kg porsi setelah tindakan Kep. pemasukan

12
1 2 3 4 5 6
Jangka panjang : - Dorong pemasukan sari jeruk, - Bahan ini merupakan ekstra
- Klien tidak tampak lemas minuman karbonat dan permen kalori dengan dapat lebih
setelah 3x24 jam dari tindakan sepanjang hari mudah dicerna/toleran bila
keperawatan - Berikan diet sesuai kebutuhan makan lain tidak
- BB klien akan naik 0,5 kg pasien dengan masukan lemak - Metabolisme lemak bervariasi
setelah 5 hari dan protein sesuai toleransi tergantung pada produksi dan
- Kolaborasikan dengan lab. pengeluaran empedu dan
untuk mengawasi glukosa perlunya pembatasan
darah masukan lemak bila terjadi
- Kolaborasi dengan dokter daere. Bila toleran masukkan
untuk pemberian obat anti lebih membantu regenerasi
ematik, antasida, vitamin hati
- Berikan tambahan makanan/ - Hiperglikemia/hipoglikemia
nutrisi dukungan total bila dapat terjadi memerlukan
dibutuhkan perubahan diet/pemberian
insulin
- Antiemetik dapat menurunkan
mual, meningkatkan toleransi
pada makanan. Antasid
bekerja pada gaster dapat
menurunkan iritasi/resiko
pendarahan, vitamin
memperbaiki kekurangan dan
membantu proses
penyembuhan
- Mungkin perlu u/ memenuhi
kebutuhan kalori bila tanda
kekurangan terjadi/gejala
memanjang

13
1 2 3 4 5 6
3 Intoleransi aktivitas sehub. Intoleransi aktivitas dapat - Tingkatkan tirah baring/ - Meningkatkan istirahat dan
dengan kelemahan yang teratasi dengan kriteria : duduk. Berikan lingkungan ketenangan. Mnyediakan
ditandai dengan : Jangka Pendek : tenang, misalnya : batasi energi yang digunakan untuk
Ds : - Klien dpt melakukan aktivitas pengunjung sesuai keperluan penyembuhan
Klien menyatakan badan terasa ringan setelah 1x24 jam dari - Tingkatkan aktivitas sesuai - Meningkatkan fungsi
lemas, hanya dapat duduk dan tindakan keperawatan toleransi, bantu melakukan pernafasan danmeminimalkan
tidur saja - Klien tidak nampak lemah dan latihan rentang gerak sendi tekanan pada area tertentu
lemas dalam 1x24 jam dari pasif/sktif untuk menurunkan resiko
Do : tindakan keperawatan - Awasi terulangnya anoreksia kerusakan jaringan
- Klien tampak lemah dan lemah dan nyeri tekan pembesaran - Tirah baring lama dapat
- Klien hanya tampak duduk Jangka panjang : hati menurunkan kemampuan. Ini
dan berbaring Klien dapat melakukan aktivitas - Kolaborasikan dengan dokter dapat terjadi karena keterbata
- Aktivitas klien dibantu secara mandiri seperti biasa memberikan obat sesuai dgn san aktivitas yg mengganggu
dalam 3x24 indikasi periode istirahat
- Kolaborasikan dengan lab. - Menunjukkan kurangnya
untuk mengawasi kadar enzim resolusi/eksaserbasi penyakit
hati memerlukan istirahat lanjut,
mengganti program terapi
- Membantu dlm penyembuhan
bagi klien
- Membantu menentukan kadar
aktivitas tepat, sebagai
peningkatan prematur pada
potensial resiko berulang

14
TINDAKAN DAN EVALUASI
NO TGL/JAM TINDAKAN EVALUASI PARAF
1 2 3 4 5
1 13Mei 2004
09.00 wib Mengobservasi TTV TD : 120/70 mmhg
N : 80 x/menit
0
S : 37 C
R : 20 x/menit

10.00 wib Mengatur posisi klien senyaman Klien lebih merasa nyaman dan
mungkin nyeri dapat berkurang dari skala
4 menjadi skala 3-2

10.30 wib Menganjurkan pada klien untuk Klien dapat melakukan dan nyeri
melakukan relaksasi nafas dalam yang dirasakan dapat berkurang
selama nyeri berlangsung dari skala 4 menjadi skala 3

14 Mei 2004
09.00 wib Mengobservasi TTV TD : 120/70 mmhg
N : 80 x/menit
0
S : 37 C
R : 20 x/menit

10.00 wib Mengatur posisi klien semi fowler Klien merasa lebih nyaman dan
atau tidur terlentang nyeri berkurang dari skala 3
menjdai skala 2

2 14 Mei 2004
09.00 wib Menganjurkan untuk makan Klien dapat mengerti dan dapat
sedikit dalam frekuensi sering makan dalam porsi sedkit tapi
(ngemil) sering

12.00 wib Membersihkan mulut klien Klien merasa lebih nyaman dan
sebelum makan merasa mau makan

12.30 wib Memberikan obat anti ametik Klien nampak minum obat setelah
sesuai dengan dosis/indikasi 30 menit rasa mual berkurang

12.45 wib Menganjurkan pada klien untuk Klien tampak mengerti dan
makan pada posisi duduk tegak dapat melakukannya

13.00 wib Memberikan/menyajikan Klien dapat menghabiskan 1/2


makanan dalam keadaan hangat porsi tanpa diikuti rasa mual/
danmenarik muntah

15
1 2 3 4 5
15 Mei 2004
10.00 wib Memberikan makanan ringan Klien dapat menghabiskan dan
sebagai cemilan dan minuman klien tampak segar
sari jeruk

12.00 wib Memberikan obat antiemetik 30 menit setelah minum obat mual
yang dirasakan klien hilang

12.30 wib Memebrikan/menyajikan makanan Klien dapat menghabiskan 3/4


dalam keadaan hangat & menarik porsi tanpa diikuti rasa mual

13.00 wib Memberikan vitamin Nafsu makan klien membaik


sehingga dapat menghabiskan
3/4 porsi

3 17 Mei 2004
09.30 wib Menganjurkan pada keluarga Klien dapat istirahat dengan
klien untuk membatasi jumlah tenang
pengunjung

10.00 wib Mengatur posisi semi fowler dan Klien dapat beristurahat dan klien
menganjurkan agar banyak tampak segar setelah beristirahat
istirahat dengan tidur berbaring/
posisi semi fowler

11.00 wib membantu klien ke kamar mandi Klien dapat berjalan walaupun
dibantu

11.30 wib Membantu latihan rentang gerak Klien dapat melakukannya

16
CATATAN PERKEMBANGAN

NO. CATATAN PERKEMBANGAN PARAF


1 2 3
Tanggal 14 Mei 2004
1 S : Klien mengatakan nyeri pada ulu hati seperti ditusuk
O : Terdapat nyri tekan pada daerah epigastrieum dengan skala 4 dan
teraba pembesaran hepar
A : Gangguan rasa nyaman :nyeri dan masalah belum teratasi
P : Membuat intervensi sesuai dengan diagnosa keperawatan

2 S : Klien mengatakan tidak nafsu makan, terasa mual muntah bila diisi
O : Porsi makan habis 1/4 porsi, klien tampak lemah dan lemas, BB klien
turun 4,5 kg dari 60 kg
A : Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi & masalah belum teratasi
P : Membuat intervensi sesuai dengan diagnosa keperawatan

3 S : Klien mengatakan badan terasa lemas, hanya dpt duduk & tidur saja
O : Klien tampak lemah dan lemas, aktivitas klien dibantu dan klien
tampak duduk dan berbaring saja
A : Intoleransi aktivitas dan masalah belum teratasi
P : Membuat intervensi sesuai dengan diagnosa keperawatan

Tanggal 14 Mei 2004


1 S : Klien mengatakan nyeri pada ulu hati terasa berkurang
O : Klien tidak tampak meringis, nyeri yang diarasakan klien berkurang
dari skala 4 menjadi skala 3-2, hepar masih teraba membesar
A : Gangguan rasa nyaman : nyeri teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi

2 S : Klien mengatakan rasa mual tidak ada dan nafsu makan mulai ada
O : Kien makan menghasilkan 3/4 porsi dan klien tidak muntah setelah
makan
A : Masalah pemenuhan kebutuhan nutrisi teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi

3 S : Klien mengatakan badan sudah tidak terasa lemas dan dapat


melakukan aktivitas ringan
O : Klien dapat ke kamar mandi dibantu, klien tidak tampak lemas
A : Intoleransi aktivitas dapat teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi

17

Anda mungkin juga menyukai