Anda di halaman 1dari 16

Nama : armelia Mira vera

Nim : P17320118023

Tingkat : 2A

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.A DENGAN

Dematitis kontak iritn

DI RUANGAN PLAMBOYAN DI RSUD

Kasus 1

A. PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien

Nama : Tn. A

Umur : 45 tahun

Jenis Kelamin : Laki-lak

Pekerjaan : Karyawan Swasta

Agama : Islam

Diagnosa Medis : dematitis kontak iritan

No. Rm : 0001529021

Golongan darah :B

Tanggal masuk : 11 April 2020

Tanggal pengkajian : 16 April 2020


Alamat : Kp. Cipadang Rt/Rw 01/04

Kebangsaan : Indonesia

2. Identitas penangung jawab

Nama : Ny. A

Umur : 34 Tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Pendidikan : S1

Pekerjaan : Guru

Agama : Islam

Alamat : Kp. Cipadang Rt/Rw 01/04

Hub. Dengan pasien : Istri

3. Riwayat Kesehatan
a.Riwayat Kesehatan Sekarang
a) Keluhan utama saat masuk Rs
Nyeri
b) Keluhan utama saat dikaji
Betis kiri pasien tertusuk duri saat dia memberikan solokan
kemudia di obati tetapi tidak sembuh kemudia dia berobat ke
puskesmas dan di rujuk ke RS dari hasil pengkajian di dapatkan
lukanya tambah basah dengan luas 10x15cm tambah ada krusta
sebagian sudah mengering

b. Riwayat Kesehatan Keluarga

Di keluarga pasien tidak ada yang memiliki penyakit hepatitis,


jantung, TB, asma, dan hipertensi.
4. Pemeriksaan Fisik
a.Tingkat Kesadaran :composmentis,
b. Penampilan Umum :pasien tampak lemas
c.Tanda-Tanda Vital :Tekanan darah : 120/80 mmHg
Suhu : 37℃

Respirasi : 19x/menit

Nadi : 80x/menit

BB : 61 kg

TB : 170 cm

5. System pernafasan
Wajah pucat, konjungtiva anemis, sclera anemis, akral dingin, palvebra
tidak sianosis, mata cekung, sclera tidak ikterik, mukosa huding lembab, tidak
terdapat pernapasan cuping hidung, bibir berwarna merah muda, tidak terdapat
otot bantu bernapasan, dada seimetris tidak terdapat ronchi, suara paru resonan, ,
tidak terdapat ronchi, tidak terdapat dipsnea, CRT < 2 detik, respirasi 19x/menit.
6. System kardiovaskuler
Tekanan darah 120/80 mmHg, Nadi 80 x/menit, sclera tidak
ikterus,konjungtiva anemis . tidak terdapat pernapsan cuping hidung, warna bibir
merah muda, lidah berwarna merah muda, mukosa lembab, denyut nadi kuat,
tidak terdapat pembesaran kelenjar tyroid dan kelenjar limpe, prekordium
simetris, tidak terdapat denyut apex, suara jantung S1 dan S2 reguler, tidak
terdapat asites pada abdomen, tidak terdapat suara bruit pada arteri abdominalis,
CRT < 2 detik, akral dingin.
7. System pencernaan
Reflex menelan baik, bising usus 6x/menit, abdomen datar tidak edema,
tidak ada distensi abdomen,,bibir tampak kering , BB 61 kg, turgor kulit baik.
Refleks menelan baik. BAB 1 kali dalam 3 hari. Konsentrasi keras. Pasien tidak
mengedan keras. Dan sedikit kesulitan untuk BAB karena biasanya pasien
menggunakan WC jongkok. Turgor kulit kembali dalam <2 detik
8. System perkemihan
Terdapat perubahan pola BAK, tidak ada nyeri saat berkemih, blass
teraba, tidak ada pembesaran ginjal, Dan sedikit kesulitan untuk BAK karena
biasanya pasien menggunakan WC jongkok
9. Sistem muskuloskeletal
-ekstrimitas atas: warna kulit sama dengan warna kulit lainnya, kulit sedikit kering, turgor kulit
kembali <2 detik ,crt <2 detik. Tidak ada luka-Tidak ada nyeri tekan. Tidak ada edema. ROM
baik .

5 5
5 5
- ekstrimitas bawah : warna kulit sama dengan warna kulit lainnya, terdapat luka tertusuk paku,
tampak bengkak dan disertai nyeri dengan skala 4(0-10). Tidak ada edema. Tidak ada nyeri tekan
(kecuali pada bagian luka ), ROM baik namun kaki sebelah kiri sedikit terganggu. Crt <2 detik .
panjang

5 5
5 2
Pola Aktivitas
Aktivitas di Rumah di RS

1. Nutrisi

a. Makan

- Jenis

Nasi , lauk pauk, sayur bayam


Nasi, ayam goreng,sayur kankung
- Frekuensi 3x sehari teratur
3x sehari
- Keluhan Tidak ada
Tidak ada
- Porsi makan ¾ porsi
Habis satu porsi

b. Minum

- Jenis Air putih, Susu


Teh, air putih
- Frekuensi Air putih, 1 botol aqua besar
1 botol aqua besar (1,5L)
(1,5L), susu 2 gelas sehari

2. Eliminasi

a. BAB
3 hari sekali
- Frekuensi
Sehari sekali Susah bab
- keluhan
Tidak ada keluhan, pasien tidak
merasakan susah BAB dan tidak
pernah ngeden berlebihan
Kuning, Kecoklatan
Kuning kecoklatan
- warna
keras
Lembek
- konsistensi
Kesulitan untuk mengedan
Tidak ada
- keluhan karena menggunakan WC
duduk

b. BAK
8x sehari 8x sehari
- Frekuensi
Kuning keruh Kurning keruh
- warna
Tidak ada Kesulitan karena terdapat luka
- keluhan di kaki

3. Personal Hygiene 1 hari sekali


2x sehari
a. Mandi
10. Data Psikologis
a.Status Emosi : pasien dapat mengontol emosi dengan baik , jika
pasien merasa marah pasien lebih memilih diam
b. Kecemasan : pasien sedikit khawatir karena kakinya
terdapat plat dan mengganggu aktivitas nya sehari-hari
c.Pola Koping : pasien berusaha sembuh
d. Gaya komunitas
 Body Image : pasien merasa ikhlas dengan keadaan sekarang
 Ideal diri : pasien menerima keadaan sekarang
 Peran : pasien berperan sebagai ayah dari 2 anak, dan
merupakan tulang punggung keluarga
 Harga diri : pasien tidak merasa harga diri turun
 Data Sosial : pasien mengatakan dilingkungan rumahnya aktif
dan banyak relasi
11. Data Spiritual
a.Makna hidup : pasien mengatakan bahwa hidup sehat itu penting
b. Pandangan sakit : pasien : mengatakan sakit adalah cobaan
hidup
c.Keyakinan sembuh : pasien mengatakan sangat yakin untuk sembuh
d. Pengetahuan : Pasien mengetahui penyakit yang
dideritanya tetapi pasien belum mengetahui tindak lanjut setelah pasien
keluar dari RS

a. Data penunjang
Hasil Laboratorium 14 April 2020
Pemeriksaan Flag Hasil Satuan Nilai normal
Hematologi
8parameter
Hemoglobin 15 g/dl 14. - 17.4
Hematokrit 42 % 41.5 - 50.4
Leukosit H 14 10^3/uL 4.50 - 11.0
Eritrosit 5.49 Juta/uL 4.4 - 6.0
Trombosit 551 Ribu/uL 150 - 450
Natrium (Na) 135 mEq/L 135 – 145
Kalium (K) 3.8 mEq/L 3.5 – 5.1
Rasio albumin/globulin 1,2 1.1 – 1.5
Gula Darah PP 144 Mg/dL <120
GDS 95 Mg/dL > 200
Ca L 6.5 Mg/dl 8,8-10,4
Laju endap darah H 25 Mm/h 0-15
- hasil Rontgen tanggal 8 april 2020

Tampak gambaran fraktur pada tibia sinistra 1/3 medial.

b. Program dan rencana pengobatan


Nama obat Dosis Rute pemberian
RL 500ml/Hari IV
ceterolac 3x1 ampul IV
Cefotaxime 2x1 IV
Analisa Data

No Data Etiologi Masalah


1 DS: Dermatitis Nyeri
-Pasien mengeluh nyeri ↓
-Nyeri dirasakan skala 4 (0-10) Faktor dari luar
DO: ↓
-Durasi nyeri 10 menit Dermatitis kontak
-Terdapat luka basah pada betis ↓
-Terdapat krusta yang sebagian Iritan primer
mengering ↓
Mengiritasi kulit

Peradangan kulit

Nyeri Akut
Dermatitis
2 : DS: Resiko tinggi infeksi

Dermatitis
DO: ↓
-Terdapat luka basah pada betis Faktor dari luar
-Terdapat krusta yang sebagian ↓
mengering
Dermatitis kontak
-Suhu pasien = 37°C

Iritan primer

Mengiritasi kulit

Peradangan kulit (lesi)

Resiko Infeksi
3 DS:-Pasien mengatakan tertusuk duri Dermatitis Kerusakan integritas
dan luka tidak kunjung sembuh
↓ kulit
DO:
Faktor dari luar
-Terdapat luka basah pada betis

-Terdapat krusta yang sebagian
Dermatitis kontak
mengering

Iritan primer

Mengiritasi kulit

Peradangan kulit (lesi)

Kerusakan Integritas Kulit
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.

C. PERENCANAAN
No Diagnosa Intervensi
. Keperawatan Tujuan Tindakan Rasional
1. Setelah dilakukan asuhan 1. lakukan 1. Kulit yang kering
Nyeri b.d post
keperawatan, diharapkan kompres basah dapat
operasi fraktur d.d
1x24 jam klien akan bebas terbuka menimbulkan
bengkak pada bagian
dari nyeri selama perawatan 2. Atasi daerah dermatitis
tibia sinistra
kekeringan dengan
Dengan kriteria hasil :
(serosis) kemerahan, gatal,
- keluhan nyeri hilang sebagaimana deskuamasi dan
atau berkurang dari dipreskripsika pada bentuk yang
skala 4 menjadi 2 n. lebih berat,
- ekspresi wajah pembengkakan,
tenang, 3. Kolaborasi:  pembentukan
- edema ekimosis 4. Oleskan lotion lepuh, keretakan
berkurang atau dan krim kulit dan eksudat.
hilang segera setelah a.
mandi
5. Gunakan terapi
topical seperti 2. Hidrasi yang
yang efektif pada
dipreskripsika stratum korneum
n. mencegah
6. Anjurkan gangguan lapisan
pasien untuk barier pada kulit.
menghindari 3. Tindakan ini
pemakaian membantu
salep ayau meredakan gejala
lotion yang 4. Masalah pasien
dibeli tanpa dapat disebabkan
resep dokter. oleh iritasi atau
7. Jaga agar kuku sensitisasi karena
selalu pengobatan
terpangkas. sendiri.
5. Pemotongan kuku
akan mengurangi
kerusakan kulit
karena garukan

2 Setelah dilakukan asuhan 1. Kaji keadaan 1. untuk mengetahui


Resiko infeksi b.d
keperawatan, diharapkan luka tanda tanda infeksi
ada nya luka basah
1x24 jam bebas dari infeksi
selama perawatan 2. Merawat luka
dengan
Dengan kriteria hasil :
menggunakan tehnik 2. Mencegah kontaminasi
- tidak ada tanda-tanda
aseptic dan kemungkinan infeksi
infeksi seperti edema, rubor,
kalor, dolor, fungsi laesa silang
3. Anjurkan pasien
untuk tidak
memegang bagian 3.Meminimalkan
yang luka. terjadinya kontaminasi

4.kolaborasi dengan
tim medis untuk
Pemeriksaan darah : 4. mengetahui Lekosit
leokosit yang me- ningkat artinya
sudah terjadi proses

5. kolaborasi dengan infeksi


tim medis
pemberian obat-
obatan (antibiotic 5. Untuk mencegah ke-
dan TT) lanjutan terjadinya
infeksi. dan mencegah
tetanus

3 Setelah dilakukan tindakan :


Gangguan integritas
keperawatan selama 2 x 24 1. pantau 1. Mengetahui
kulit
jam meningkatkan mobilitas keadaan kulit kondisi kulit
dissat perawatan dengan pasien untuk dilakukan
kriteria hasil : 2. Jaga dengan pilihan intervensi
cermat yang tepat
-lula mengecil
terhadap resiko 2. Penderita
-luka menjadi mudah terjadinya dermatosis dapat
kering cedera termal mengalami
akibat penurunan
penggunaan sensitivitas
kompres terhadap panas.
hangat dengan 3. Agar tidak ada
suhu yang penekanan pada
terlalu tinggi kulit.
dan akibat 4. Penggunaan anti
cidera panas histamine dapat
yang tidak mengurangi
terasa respon gatal serta
( bantalan
pemanasan,
radiator )
3. Melatih
pergerakan
kaki mempercepat

Kolaborasi: proses pemulihan

Kolaborasi dengan
dokter dalam
pemberian obat anti
histamine dan salep
kulit

D. Implementasi

Tanggal / waktu Dx Implementasi Tanda tangan

16/04/2020 1 - Observasi TTV dan mengkaji skala nyeri Lutfi


08.00 e/: Skalanyeri yang dirasakn pasein berkurang
- Berikan obat analgesic
e/: Pasien memnium obat yang diberikan
- Ajarkan pasien Teknik relaksasi
e/: pasien dapat melakuakn secara mandiri apa
yang di ajarkan
- Batasi pergerakan ntuk mengurangi rasa nyeri
e/: Pasein faham apa yang diberitahukan

2 - Observasi keadaan luka Lutfi


e/: Keadaan luk operasi masih terlihat basah
- Merawat luka dengan menggunakan tehnik
aseptic
e/: Pasien tampak nyaman setelah perawatan
dilakukan
- Ajarkan keluarga dalam perawatn luka saat di
rumah
e/: keluarga pasien mengerti
- Berikan penyuluhan tentang cara pencegahan
infeksi
e/: pasien mengerti apa yang telah di
sampaikan

3 - Kompre luka pasien Lutfi


- pasien merasa lebih nyaman
e/: pasien dapat melakukan apa yang
diperintahkan
- Ajarkan pasien untuk melakukan latihan pasif
dan aktif pada yang cedera maupun yang tidak
e/: pasien dapat mekakukannya dan dibantu
oleh keluarganya

E. Evaluasi

Tanggal / waktu Diagnose keperawatan Evaluasi Paraf


16/04/2020 1 S : Pasien mengatakan rasa nyeri Lutfi
berkurang menjadi 2/10

O : Wajah pasien tidak tampak


meringis

A : Masalah teratasi sebagian

P: Intervensi dilanjutkan

- Latihan nafas dalam jika masih


merasa nyeri

2 S : Pasien mengatakan luka sedikit Lutfi


mengering
O : Luka nampak mengering sebagian

A : Masalah teratasi sebagian

P : Intervensi dilanjutkan

- Gantu verban setiap hari


- Selalu menjaga kebersihan
luka agar tidak infeksi

3 S :pasien mengatakan lukanya mebaik Lutfi

O : Pasien melakukan aktivitas secara


mandiri

A : Masalah teratasi senagaian

P : Intervensi dilanjutkan

- Melatih gerak aktif dan pasif

Anda mungkin juga menyukai