A. PENGKAJIAN
1. PENGUMPULAN DATA
a. BIODATA
Nama : Tn. S
Umur : 73 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku Bangsa : Serawai, Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : S3
Alamat : Manna
Pengkajian : Selasa, 1 Febuari 2023
Diagnosa Medis : Vertigo
2. RIWAYAT KESEHATAN
d. STRUKTUR KELUARGA
Klien adalah anak ke-3 dari 3 bersaudara klien memiliki 2 orang anak dan tinggal
bersama 2 orang anaknya dan suami klien
1. POLA AKTIFITAS
NO POLA AKTIVITAS DI RUMAH DI RUMAH SAKIT
1 Pola Nutrisi
a. Makanan
Frekuensi
Jenis 3x 1 sehari 3x 1 sehari
2 Pola Eliminasi
Kuning tengguli
b. BAK
Frekuensi 3-4x/hari Khas kuning jernih
Warna
Keluhan
Tidak ada + 3x/hari
Kuning jernih
Tidak ada
a. Mandi
b. Gosok gigi
c. Keramas
d. Gunting kuku
2x/hari Belum pernah selama
dirawat
1x sehari
2x/hari
2. PEMERIKSAAN FISIK
i. Keadaan umum
Kesadaran : Compos Mentis
TD : 120/100 mmHg BB : kg
N : 78x/menit TB : cm
R : 20x/menit
S : 36,50 C
Tanda-tanda vital : Antropometri :
2) Pendengaran
Bentuk Telinga kanan dan kiri simetris, telinga tampak bersih,
tidak ada nyeri tekan pada tragus. Pinna elastis, gendang telinga
tampak mengkilat saat terkena cahaya. Tidak ada nodul, oedem
dan tumor. Klien dapat mendengar gesekan rambut. Fungsi
pendengaran baik, dibuktikan dengan tes garpu tala yaitu tes
rinne : hantaran udara klien lebih panjang dari pada hantaran
tulang. Tes webber : tidak ada lateralisasi bunyi pada telinga
kiri dan kanan (kedua telinga mendengar bunyi garpu tala
dengan seimbang) tes swabach : hantaran tulang dan hantaran
udara klien dengan perawat sama.
f. Sistem pernapasan
Bentuk hidung dan kedua hgidung simetris, tidak terdapat septum
deviasi, tidak terdapat pernafasan cuping hidung, mucosa hidung
lembab dan berwarna merah muda. Tidak terdapat nyeri tekan pada
hidung sinus frontalis dan sinus maxilaris, fungsi penciuman baik
dibuktikan dengan klien bisa membedakan bau minyak kayu putih
dengan bau kopi. Tidak ada penggunaan otot bantu pernafasan. Trakea
berada ditengah. Bentuk dada simetris tidak ada nyeri tekan pada
setiap interkostalis pada perkusi interkotalis terdengar resonan di paru-
paru, dulnes di daerah jantung. Saat auskultasi, di trakea terdengar
suara bronkial, di bronkus terdengar bronkovesikuler dan
alveolus/paru-paru terdengar vesikuler. Frekuensi pernapasan
20x/menit vokal premitus meningkat pada jalan nafas utama dan
menurun/melemah diperifer. Ekspansi dada sama pada paru-paru
kanan dan kiri.
g. Sistem pencernaan
Bibir klien simetris, agak pucat. Klien dapat tersenyum dan
memperlihatkan gigi, gigi klien bersih, terdapat caries gigi pada gigi
geraham sebelah kanan. Gigi klien tidak lengkap (ada yang tanggal)
berjumlah 29 buah, gusi berwarna merah muda, mukosa mulut lembab
dan berwarna merah muda. Lidah berwarna merah muda, dapat
digerakan ke kiri-kanan, atas dan bawah. Ketika lidah ditekan dengan
tounge spatel terdapat tahanan pada lidah dengan mendorong tounge
spatel ke atas. Uvula berada di tengah dan bergerak ke atas saat
mengatakan “ah” palatum berwarna merah muda, tidak terdapat
pembesaran tonsil palatina. Klien dapat membedakan rasa kopi dan
gula, klien dapat menelan dengan baik. Bentuk abdomen datar, bising
usus terdengar di 4 kuadran abdomen dengan frekuensi 10xx/menit.
Tidak ada distensi abdomen perkusi pada hepar terdengar dulness,
pada lambung timpani. Tidak ada nyeri tekan pada setiap kuadran,
tidak teraba pembesaran hepar. Anus tidak dilakukan pemeriksaan
namun menurut klien tidak ada kelainan dan keluhan saat BAB.
h. Sistem cardiovaskular
Tidak ada peningkatan vena jugolaris, conjungtiva sedikit anemis,
akral hangat, tidak ada pembesaran jantung, bunyi jantung S1 dan S2
reguler, tidak terdengar suara jantung tambahan. Tekanan darah 100/20
mmHg capilary revil lime kembali setelah 1 detik, denyut nadi
78x/menit.
j. Sistem endokrin
Tidak teraba pembesaran kelenjar getah bening dan tidak ada
pembesaran kelenjar tyroid.
k. Sistem integumen
Kulit klien berwarna sawo matang, teraba hangat, tekstur kulit halus,
kuku jari tangan dan kiki tidak sianosis, sitribusi rambut merata dan
terdapat uban. Turgor kulit baik, terbukti dengan dapat kembalinya
lipatan kulit, setelah ditekan dalam waktu kurang dari 2 detik. Terdapat
hematom di daerah mediara kubiti akibat suntikan, tercium bau badan
klien karena belum mandi selama di rawat
l. Sistem muskuloskeletal
1) Ektremitas atas
Bentuk tangan kanan dan kiri simetris, klien dapat melakukan
gerakan fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi, rotasi secara
mandiri, reflek biceps positif, reflek triceps positif, reflek
brachioradialis positif.
2) Ekstremitas bawah
Bentuk kedua kaki simetris, klien dapat melakukan fleksi,
ekstensi, abduksi, adduksi secara mandiri, reflek patella positif
(ekstensi), reflek achiles positif (ekstensi), refleks babinski
negatif, reflek chadok negatif, kekuatan otot
m. Sistem persyarafan
Saraf Kranial
1) N I
Klien mampu membedakan bau tidak enak dari kopi dan kayu
putih.
2) N II
Klien dapat membaca papan nama perawat dengan benar pada
jarak + 25 cm, lapang pandang klien baik, klien dapat melihat
jari tangan perawat dengan pandangan perifer pada sudut 900C.
3) N III
Reaksi pupil terhadap cahaya miosis, bola mata dapat
digerakan ke dalam dan ke atas, klien dapat mengangkat alis
dengan simetris.
4) N IV
Sistem sensorik
Klien dapat merasakan gerakan dari pemeriksa di kakinya, dan dapat
mengatakan dengan benar apa yang pemeriksa tulis dikulit kakinya.
Fungsi refleks
1) Refleks fungsiologi
Replek Biceps :(+) Fleksi
Replek Triceps :(+) Ekstensi
Replek Brachioradialis :(+) Fleksi
Replek Patela :(+) Ekstensi
Replek Achiles :(+) Ekstensi
2) Refleks patologis
Replek Hoffman-tromner : (-) Tidak ada gerakan
Reflek Jaw : (-) Mulut tidak tertutup
Replek Babynsky : (-) Dorsofleksi ibu jari dan
adduksi jari-jari lainnya.
Tes rangsangan meningeal
1) Kaku kuduk
Klien tidak merasa nyeri saat fleksi leher
2) Tes kerdig
Tidak terasa tahanan dan nyeri saat kaki diekstensikan 1350C
3) Tes bruddzinksi I
Tidak terjadi fleksi pada kausa lutut saat leher difleksikan.
4) Tes brudzinski II
Tidak ada fleksi lutut yang diekstensikan saat leher difleksikan.
3. POLA PSIKOLOGIS
n. Status emosi
Saat berinteraksi dengan perawat, emosi klien stabil, wajah klien
ramah saat ditanya perawat.
o. Konsep diri
1) Body image
Klien menyukai seluruh anggota tubuhnya, klien juga tahu bahwa
sakit yang dialaminya sekarang dapat menyebabkan kelemahan
pada tubuhnya.
2) Harga diri
Klien tidak merasa malu dengan keadaan sakitnya sekarang
3) Ideal diri
Klien berharap dirinya lekas sembuh dan berkumpul dengan
keluarganya di rumah.
4) Peran
Sejak dirawat di panti, klien bisa melakukan kegiatan sehari-hari
5) Idenititas diri
Klien mempunyai istri dan 2 orang anak
p. Gaya komunikasi
Klien menggunakan komunikasi verbal saat berhubungan dengan
perawat, klien fasih berbahasa Indonesia walaupun sehari-harinya klien
menggunakan bahasa manna.
4. DATA SOSIAL
q. Pendidikan
Klien pendidikan terakhir S3
r. Hubungan sosial
Klien dapat bersosialisasi dengan baik didalam keluarga, kepada klien
lainnya dan dengan perawat ruangan.
s. Gaya hidup
gaya hidup klien terlihat sederhana, hal ini terlihat dari cara
berpakaian.
t. Pola interaksi
Klien dapat berinteraksi dengan baik termasuk dengan keluarga,
perawat, dokter dan pasien lainnya.
u. Spiritual
Klien beragama Islam dan selalu berdoa untuk kesembuhan klien
5. LABORATORIUM
6. PENGOBATAN
7. ANALISA DATA
Nama : Tn. S
Umur : 73 tahun
𝗍
DO : - Klien tampak
Penurunan suplai O2 dan nutrisi
dibantu keluarga saat
melakukan aktivitas ke neuron di otak
- Kekuatan otot 𝗍
Ketidakmampuan beraktifitas
secara mandiri
klien seperti 𝗍
berputar dengan
Proses metabolisme di otak
skala 3 (nyeri
terganggu
sedang)
- TD : 100/80 mmHg 𝗍
Nyeri dipersepsikan
B. DIAGNOSA
1. Intoleransi aktivitas (D.0054) b.d ketidakseimbangan pergerakan akibat
vertigo
2. Gangguan rasa nyaman (D.0074) : nyeri kepala b.d penurunan suplai darah ke
otak
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
Gangguan rasa nyaman (D.0074) KONTROL NYERI (L.08063) MANAJEMEN NYERI (I. 08238)
: nyeri kepala b.d
Tujuan 1. Observasi
Ekspetasi meningkat lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
Kriteria hasil Identifikasi skala nyeri
Melaporkan nyeri terkontrol Identifikasi respon nyeri non
Kemampuan mengenali onset nyeri verbal
Kemampuan mengenali penyebab nyeri Identifikasi faktor yang
Kemampuan menggunakan teknik non farmakologi memperberat dan memperingan nyeri
Dukungan orang terdekat Identifikasi pengetahuan dan
keyakinan tentang nyeri
Identifikasi pengaruh budaya
Menuru Cukup sedang Cukup Meningkat
terhadap respon nyeri
n menuru meningkat
Identifikasi pengaruh nyeri pada
n
kualitas hidup
1 2 3 4 5
Monitor keberhasilan terapi
Keluhan nyeri komplementer yang sudah diberikan
Pengunanaan analgetik Monitor efek samping
Menuru Cukup sedang Cukup Meningkat penggunaan analgetik
n menuru meningkat 2. Terapeutik
n Berikan teknik nonfarmakologis
1 2 3 4 5 untuk mengurangi rasa nyeri (mis.
TENS, hypnosis, akupresur, terapi
musik, biofeedback, terapi pijat,
aroma terapi, teknik imajinasi
terbimbing, kompres hangat/dingin,
terapi bermain)
Control lingkungan yang
memperberat rasa nyeri (mis. Suhu
ruangan, pencahayaan, kebisingan)
Fasilitasi istirahat dan tidur
Pertimbangkan jenis dan sumber
nyeri dalam pemilihan strategi
meredakan nyeri
3. Edukasi
Jelaskan penyebab, periode, dan
pemicu nyeri
Jelaskan strategi meredakan
nyeri
Anjurkan memonitor nyri secara
mandiri
Anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
Ajarkan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
4. Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 1
Hari tanggal: Senin , 6 Febuari 2023
2. Terapeutik
3. Edukasi
4. Kolaborasi
2. Terapeutik
3. Edukasi
4. Kolaborasi
2. Terapeutik
3. Edukasi
4. Kolaborasi
2. Terapeutik
4. Kolaborasi
Catatan Perkembangan 1
Hari tanggal: Kamis, 9 Febuari 2023
No Jam Evaluasi
S : - Klien mengatakan lebih segar dan nyaman
O : - Kulit kepala klien bersih
- T : 110/90 mmHg
N : 80x/menit
R : 20x/menit
S : 36,90C
- Nyeri berkurang dari skala 3 ke skala 2
- Porsi makan klien bertambah dari ½ porsi habis menjadi ¾ porsi habis
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
I : - Membantu klien memenuhi personal hygiene
- Mengajarkan posisi yang sesuai untuk menurunkan rasa nyeri
- Menyajikan makan dalam keadaan hangat, tertutup, porsi sedikit tapi sering
E : - Personal Hygiene terpenuhi
- Rasa nyeri masih dirasakan klien
- Nafsu makan klien telah meningkat
R : - Masalah teratasi sebagian
Intervensi dilanjutkan