DISUSUN OLEH :
SUSI KURNIASIH
NIM : 344070180060
DIII KEPERAWATAN
Seorang Perawat merencanakan untuk menambah penjelasan pada klien tentang latihan berdiri
dengan kruk pada pasien post operasi fraktur tertutup di pedis sinistra. Lengkapi data sesuai kasus.
Kasus Tambahan
Pasien post operasi fraktur tertutup merasa nyeri pada area pedis sinistra, skala nyeri 6 (Nyeri
sedang), dengan kualitas nyeri seperti ditusuk-tusuk yang menjalar hingga pangkal paha. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan pembengkakan pada area pedis sinistra, kaku sendi, CRT <2, TD :
130/90 mmHg, RR : 21 x/menit, N : 86 x/menit, S : 36,5℃.
A. Identitas Klien
Nama : Tn. B
Tempat/tanggal lahir : Serang/03 Agustus 1996
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Perkawinan : Belum Menikah
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : S1
Pekerjaan : PNS
Alamat Rumah : Jl. Lontar Baru No.6 Serang
Sumber Informasi : Keluarga
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Pasien mengeluh nyeri pada kaki sebelah kiri
2. Riwayat Kesehatan Sekarang (PQRST)
Pasien post operasi fraktur tertutup di pedis sinistra mengeluh nyeri pada bagian kaki
sebelah kiri, rasa nyeri bertambah saat kaki digerakkan pasien mengatakan nyeri seperti
ditusuk-tusuk yang menjalar ke pangkal paha. Setelah dikaji skala nyeri adalah skala 6 (nyeri
sedang) rasa nyeri terus menerus sehingga mengganggu istirahatnya.
3. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Klien mengatakan bahwa pasien tidak memiliki riwayat penyakit dahulu dan belum pernah
dirawat di rumah sakit sebelumnya.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan bahwa keluarga pasien tidak memiliki riwayat kesehatan
5. Riwayat Psikososial dan Spiritual
Hubungan klien dengan orang-orang disekitarnya baik dan lingkungan sangat mendukung
dan mengharapkan kesembuhan klien, dan hubungan spiritual klien dalam beribadah baik.
6. Pola kebiasaan sehari-hari
No Aktivitas Sebelum di RS Sesudah di RS
1. Nutrisi
a. Makan
Jenis Nasi, lauk pauk, sayur, Nasi, lauk pauk,
buah – buahan, snack sayur, buah – buahan
2x sehari
Frekuensi ½ porsi 3x sehari
Porsi ½ porsi
b. Minum Air putih
Jenis ±4-5 gelas/hari Air putih
Frekuensi ±8 gelas/hari
2. Eliminasi
a. BAB
Frekuensi 1x sehari Selama di rumah
sakit BAB dibantu
Warna Kuning kecoklatan oleh keluarga
Bau Khas
Konsistensi Padat
b. BAK
Frekuensi 3 x/hari 3-4 x/hari
Warna Kuning Kuning
Bau Khas Khas
3. Personal Hygiene
a. Mandi 2 x sehari 1 x sehari
b. Gosok gigi 2 x sehari 1 x sehari
c. Cuci Rambut 1 x sehari Selama di RS belum
d. Gunting Kuku 1 x semingu perrnah cuci rambut
dan gunting kuku
Klien mandi di lap
dibantu oleh keluarga
atau perawat
4. Istirahat
a. Siang 2 jam ½ jam
b. Malam 10 jam 6 jam
Klien mengalami
kesusahan untuk
tidur karena rasa
nyeri
5. Aktivitas Mandiri Dibantu oleh
keluarga dan perawat
C. Pengkajian Fisik
1. Keadaan Umum
TB : 172 Cm
BB : 61 Kg
2. Kesadaran : Composmentis
3. Tanda-tanda vital
TD : 130/90 mmHg
RR : 21 x/menit
N : 86 x/menit
S : 36,5℃
4. Review of system (inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi)
a. Sistem Persyarafan
Tidak ada gangguan normo cephalic simetris, tidak ada penonjolan, tidak nyeri kepala
b. Sistem Penginderaan
Bentuk mata simetris, konjungtiva normal, refleks pupil normal, pergerakan mata
simetris, pasien tidak memakai kacamata, tidak ada nyeri tekan, tidak ada lesi, Bentuk
telinga simetris, keadaan telinga bersih, tidak ada nyeri tekan, tidak ada lesi,
pendengaran normal, Bentuk bibir simetris, mukosa bibir kering, lidah bersih, gigi rapih,
tidak terdapat stomatitis, tidak terdapat karies gigi.
c. Sistem Kardiovaskuler
Iktus tidak teraba, tidak ada mur-mur, bunyi jantung normal S1, S2 tidak ada
pembesaran, bunyi jantung pekak.
d. Sistem Pernafasan
Tidak ada deformitas, tidak ada pernafasan cuping hidung, Pergerakan simetris, fremitus
raba sama, pernafasan regular, suara sonor, tidak ada suara nafas tambahan, suara nafas
normal
e. Sistem Pencernaan
Bentuk datar, simetris, turgor baik, suara timpani, bising usus normal 6 x/menit, tidak
ada lesi.
f. Sistem Muskuloskeletal
Ekstremitas Atas : tidak edem, akral hangat
Ekstermitas Bawah : terdapat pembengkakan, akral hangat, kekakuan sendi, kaki yang
cedera terbalut balutan
LOOK : Bengkak disekitar luka di pedis sinistra
FEEl : Nyeri tekan, CRT <2 detik
g. Sistem Urogenital
Tidak ada hernia, tidak ada nyeri tekan
h. Sistem Integument
Terdapat eritema, suhu disekitar trauma meningkat, bengkak, nyeri tekan
i. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan rongent :
Terdapat garis fraktur oblique os proximal phalanges digiti 1 pedis sinistra, komplit
Terdapat garis fraktur transverse os metatarsal digiti 2-5 pedis sinistra
Laboratorium
Test Hasil Satuan Nilai Normal
Hematologi
Hemoglobin 10,4 g/dl 13.2 – 17,3
Leukosit
9,8 103/µL 3.80 – 10.60
43 % 40 – 52
Hematokrit 205 103/µL 140 - 440
Troimbosit
j. Penatalaksanaan Medis
IVFD RL 20 tpm
Ketorolac 3 x 30 mg
Ceftriaxone 1 x 2 gr
Terapi relaksasi nafas dalam
Edukasi penggunaan alat bantu kruk
k. Analisa Data
Data Etiologi Masalah Keperawatan
DS : Cedera Nyeri Akut
Klien mengeluh nyeri pada
kaki sebelah kiri Trauma/Fraktur
DO:
Klien tampak meringis Kerusakan tulang dan jaringan
Terdapat bengkak di area sekitarnya
cedera
P : Nyeri bertambah Perdarahan dan Spasme otot
tertusuk-tusuk
R : Nyeri timbul pada Persepsi Nyeri
pangkalan paha
S : Skala nyeri 6
( Nyeri Sedang)
T : Nyeri terus
menerus
TD : 130/90 mmHg
RR : 21 x/menit
N : 86 x/menit
S : 36,5℃
Cedera Gangguan Mobilisasi Fisik
DS :
Klien mengeluh kesulitan Trauma
menggerakkan kaki sebelah
kiri Fraktur
Edukasi
Jelaskan tujuan dan prosedur ambulansi
Anjurkan melakukan ambulansi dini
Ajarkan ambulansi sederhana yang
harus dilakukan (misal berjalan dari
tempat tidur ke kursi roda, berjalan dari
tempat tidur ke kamar mandi, berjalan
sesuai toleransi)
Implementasi Keperawatan
Implementasi Keperawatan
Masalah Paraf &
No Tgl Tindakan
Keperawatan Nama
1. 27 – Nyeri Akut Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
10 - frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
2020 Mengidentifikasi skala nyeri
Mengajarkan terapi komplementer ( Relaksasi
Nafas Dalam ) untuk mengurangi rasa nyeri
2. 27 – Gangguan Memberikan fasilitasi aktivitas ambulasi dengan
10 - Mobilitas Fisik alat bantu (penggunaan alat bantu kruk)
2020 Melibatkan keluarga untuk membantu pasien
dalam meningkatkan ambulansi
Mengajarkan ambulansi sederhana yang harus
dilakukan (misal berjalan dari tempat tidur ke
kursi roda)
Evaluasi Keperawatan
Evaluasi Keperawatan
Paraf &
No Tgl Diagnosis SOAP
Nama
1. 28 – Nyeri Akut S : Pasien mengatakan rasa nyeri pada sendi-sendi
10 - berkurang.
2020 O:
TD : 120/80 mmHg
RR : 21 x/menit
N : 75 x/menit
S : 36,5℃
Skala nyeri berkurang (Skala nyeri 5 (Nyeri
Sedang))
Pasien tampak lebih tenang
Pasien mampu melakukan teknik nafas dalam
Masih tampah bengkak pada area cedera
A : Nyeri teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
2. 28 – Gangguan S : Klien masih mengeluh kesulitan menggerakkan kaki
10 - Mobilitas Fisik sebelah kiri
2020 O:
Kekuatan otot belum membaik
Rentang gerak belum membaik
Aktivitas masih dibantu oleh keluarga dan
perawat
TD : 120/80 mmHg
RR : 21 x/menit
N : 75 x/menit
S : 36,5℃
A : Mobilitas fisik tidak teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
Catatan Perkembangan
Catatan Perkembangan
Paraf &
No Tgl Diagnosis SOAPIER
Nama
28 – Nyeri Akut S : Pasien mengatakan rasa nyeri pada sendi-sendi
10 – berhubungan berkurang.
2020 dengan luka O :
post operasi Skala nyeri berkurang (Skala nyeri 5 (Nyeri
Sedang))
Masih tampak pembengkakan pada area
cedera
A : Masih terdapat nyeri pada cedera
P : Teruskan terapi relaksasi nafas dalam
I : Edukasi klien mengenai terapi relaksasi nafas dalam
E : Nyeri masih terasa
R : Memberikan terapi farmakologi (Pemberian
analgetic)
28 – Gangguan S : Klien masih mengeluh kesulitan menggerakkan kaki
10 - Mobilitas Fisik sebelah kiri
2020 berhubungan O : Kekuatan otot belum membaik mobilisasi masih
dengan dibantu orang disekitarnya
diskontuinitas A : Rentang gerak belum membaik
jarring dan P : Teruskan alat bantu kruk
tulang I : Edukasi klien dengan alat bantu kruk
E : Mobilisasi belum membaik
O : Memberikan Mengajarkan ambulansi sederhana
( berjalan dari tempat tidur ke kursi roda).
TINDAKAN SOP
SOP
RELAKSASI NAFAS DALAM
SOP
PENGGUNAAN ALAT BANTU KRUK
DAFTAR PUSTAKA
Aini, Lela dan Reskita, Reza. (2018). Pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap penurunan
nyeri pada pasien fraktur. Jurnal Kesehatan Vol. 9 No. 2. http://ejurnal.poltekkes-
tjk.ac.id/index.php/JK diakses pada 28 oktober 2020
Sakti, Rukmana P.N, dkk. (2019). Pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap penurunan nyeri
pada pasien fraktur tertutup di IGD RSUD IR. Soekarno Sukoharjo. Seminar Nasional
Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta 2715 – 615X.
SDKI DPP PPNI, Tim Pokja. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Edisi 1. Jakarta
Selatan : Dewan Pengurus Pusat.
SIKI DPP PPNI, Tim Pokja. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Edisi 1. Jakarta Selatan
: Dewan Pengurus Pusat.
SLKI DPP PPNI, Tim Pokja. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia.Edisi I. Jakarta Selatan :
Dewan Pengurs Pusat