Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN

FRAKTUR PEDIS SINISTRA

Dosen Pembimbing : Tuti Sulastri, Ns., S.Kep., M.Kep

DISUSUN OLEH :

SUSI KURNIASIH
NIM : 344070180060

DIII KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
Tahun Ajaran 2019/2020
PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH DARING
PRODI DIII KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SULTAN AGENG
TIRTAYASA

Seorang Perawat merencanakan untuk menambah penjelasan pada klien tentang latihan berdiri
dengan kruk pada pasien post operasi fraktur tertutup di pedis sinistra. Lengkapi data sesuai kasus.
Kasus Tambahan
Pasien post operasi fraktur tertutup merasa nyeri pada area pedis sinistra, skala nyeri 6 (Nyeri
sedang), dengan kualitas nyeri seperti ditusuk-tusuk yang menjalar hingga pangkal paha. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan pembengkakan pada area pedis sinistra, kaku sendi, CRT <2, TD :
130/90 mmHg, RR : 21 x/menit, N : 86 x/menit, S : 36,5℃.

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN


Tanggal Masuk : 27 Oktober 2020
Jam Masuk : 08.00 WIB
Ruang/Kelas/ RS : Mawar/1/RSDP
No. Register : XXXXXX345
Diagnosa Medis : Fraktur Pedis Sinistra
Tgl Pengkajian : 27 Oktober 2020

A. Identitas Klien
Nama : Tn. B
Tempat/tanggal lahir : Serang/03 Agustus 1996
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Perkawinan : Belum Menikah
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : S1
Pekerjaan : PNS
Alamat Rumah : Jl. Lontar Baru No.6 Serang
Sumber Informasi : Keluarga
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Pasien mengeluh nyeri pada kaki sebelah kiri
2. Riwayat Kesehatan Sekarang (PQRST)
Pasien post operasi fraktur tertutup di pedis sinistra mengeluh nyeri pada bagian kaki
sebelah kiri, rasa nyeri bertambah saat kaki digerakkan pasien mengatakan nyeri seperti
ditusuk-tusuk yang menjalar ke pangkal paha. Setelah dikaji skala nyeri adalah skala 6 (nyeri
sedang) rasa nyeri terus menerus sehingga mengganggu istirahatnya.
3. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Klien mengatakan bahwa pasien tidak memiliki riwayat penyakit dahulu dan belum pernah
dirawat di rumah sakit sebelumnya.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan bahwa keluarga pasien tidak memiliki riwayat kesehatan
5. Riwayat Psikososial dan Spiritual
Hubungan klien dengan orang-orang disekitarnya baik dan lingkungan sangat mendukung
dan mengharapkan kesembuhan klien, dan hubungan spiritual klien dalam beribadah baik.
6. Pola kebiasaan sehari-hari
No Aktivitas Sebelum di RS Sesudah di RS
1. Nutrisi
a. Makan
Jenis Nasi, lauk pauk, sayur, Nasi, lauk pauk,
buah – buahan, snack sayur, buah – buahan
2x sehari
Frekuensi ½ porsi 3x sehari
Porsi ½ porsi
b. Minum Air putih
Jenis ±4-5 gelas/hari Air putih
Frekuensi ±8 gelas/hari
2. Eliminasi
a. BAB
Frekuensi 1x sehari Selama di rumah
sakit BAB dibantu
Warna Kuning kecoklatan oleh keluarga
Bau Khas
Konsistensi Padat
b. BAK
Frekuensi 3 x/hari 3-4 x/hari
Warna Kuning Kuning
Bau Khas Khas
3. Personal Hygiene
a. Mandi 2 x sehari 1 x sehari
b. Gosok gigi 2 x sehari 1 x sehari
c. Cuci Rambut 1 x sehari Selama di RS belum
d. Gunting Kuku 1 x semingu perrnah cuci rambut
dan gunting kuku
Klien mandi di lap
dibantu oleh keluarga
atau perawat
4. Istirahat
a. Siang 2 jam ½ jam
b. Malam 10 jam 6 jam
Klien mengalami
kesusahan untuk
tidur karena rasa
nyeri
5. Aktivitas Mandiri Dibantu oleh
keluarga dan perawat

7. Pengkajian kognitif Klien dan keluarga


Klien dapat melihat orang-orang di sekelilingnya, saat dipanggir klien merespon dan mampu
menjawab pertanyaan yang diajukan dengan baik dan dapat merasakan rabaan, dan klien
dapat mengecap atau merasakan makanan dengan baik.

C. Pengkajian Fisik
1. Keadaan Umum
TB : 172 Cm
BB : 61 Kg
2. Kesadaran : Composmentis
3. Tanda-tanda vital
TD : 130/90 mmHg
RR : 21 x/menit
N : 86 x/menit
S : 36,5℃
4. Review of system (inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi)
a. Sistem Persyarafan
Tidak ada gangguan normo cephalic simetris, tidak ada penonjolan, tidak nyeri kepala
b. Sistem Penginderaan
Bentuk mata simetris, konjungtiva normal, refleks pupil normal, pergerakan mata
simetris, pasien tidak memakai kacamata, tidak ada nyeri tekan, tidak ada lesi, Bentuk
telinga simetris, keadaan telinga bersih, tidak ada nyeri tekan, tidak ada lesi,
pendengaran normal, Bentuk bibir simetris, mukosa bibir kering, lidah bersih, gigi rapih,
tidak terdapat stomatitis, tidak terdapat karies gigi.
c. Sistem Kardiovaskuler
Iktus tidak teraba, tidak ada mur-mur, bunyi jantung normal S1, S2 tidak ada
pembesaran, bunyi jantung pekak.
d. Sistem Pernafasan
Tidak ada deformitas, tidak ada pernafasan cuping hidung, Pergerakan simetris, fremitus
raba sama, pernafasan regular, suara sonor, tidak ada suara nafas tambahan, suara nafas
normal
e. Sistem Pencernaan
Bentuk datar, simetris, turgor baik, suara timpani, bising usus normal 6 x/menit, tidak
ada lesi.
f. Sistem Muskuloskeletal
Ekstremitas Atas : tidak edem, akral hangat
Ekstermitas Bawah : terdapat pembengkakan, akral hangat, kekakuan sendi, kaki yang
cedera terbalut balutan
LOOK : Bengkak disekitar luka di pedis sinistra
FEEl : Nyeri tekan, CRT <2 detik
g. Sistem Urogenital
Tidak ada hernia, tidak ada nyeri tekan
h. Sistem Integument
Terdapat eritema, suhu disekitar trauma meningkat, bengkak, nyeri tekan
i. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan rongent :
 Terdapat garis fraktur oblique os proximal phalanges digiti 1 pedis sinistra, komplit
 Terdapat garis fraktur transverse os metatarsal digiti 2-5 pedis sinistra

Laboratorium
Test Hasil Satuan Nilai Normal
Hematologi
Hemoglobin 10,4 g/dl 13.2 – 17,3
Leukosit
9,8 103/µL 3.80 – 10.60
43 % 40 – 52
Hematokrit 205 103/µL 140 - 440
Troimbosit

j. Penatalaksanaan Medis
IVFD RL 20 tpm
Ketorolac 3 x 30 mg
Ceftriaxone 1 x 2 gr
Terapi relaksasi nafas dalam
Edukasi penggunaan alat bantu kruk
k. Analisa Data
Data Etiologi Masalah Keperawatan
DS : Cedera Nyeri Akut
Klien mengeluh nyeri pada
kaki sebelah kiri Trauma/Fraktur
DO:
 Klien tampak meringis Kerusakan tulang dan jaringan
 Terdapat bengkak di area sekitarnya
cedera
 P : Nyeri bertambah Perdarahan dan Spasme otot

saat kaki digerakkan


Q : Rasa nyeri seperti Merangsang Hipotalamus

tertusuk-tusuk
R : Nyeri timbul pada Persepsi Nyeri

kaki sebelah kiri yang


menjalar hingga Nyeri Akut

pangkalan paha
S : Skala nyeri 6
( Nyeri Sedang)
T : Nyeri terus
menerus
 TD : 130/90 mmHg
RR : 21 x/menit
N : 86 x/menit
S : 36,5℃
Cedera Gangguan Mobilisasi Fisik
DS :
Klien mengeluh kesulitan Trauma
menggerakkan kaki sebelah
kiri Fraktur

DO: Tindakan konservatif


 Kekuatan otot menurun
 Rentang gerak menurun Gangguan Mobilitas Fisik

 Fisik tampak lemah


 Aktivitas dibantu oleh
keluarga dan perawat
 P :Nyeri bertambah
saat kaki digerakkan
Q :Rasa nyeri seperti
tertusuk-tusuk
R :Nyeri timbul pada
kaki sebelah kiri yang
menjalar hingga
pangkalan paha
S :Skala nyeri 6 ( Nyeri
Sedang)
T :Nyeri terus menerus
 TD : 130/90 mmHg
RR : 21 x/menit
N : 86 x/menit
S : 36,5℃

l. Masalah Keperawatan (Berdasarkan Prioritas)


1. Nyeri Akut
2. Gangguan Mobilitas Fisik
m. Intervensi Keperawatan
Masalah
No Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Keperawatan
1. Nyeri Akut Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri
keperawatan 2 x 24 jam, Observasi
nyeri teratasi dengan  Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
kriteria hasil : frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
 Keluhan nyeri menurun  Identifikasi skala nyeri
 Meringis menurun  Identifikasi respon nyeri non verbal
 Gelisah menurun  Identifikasi faktor yang memperberat
 Sulit tidur menurun rasa nyeri
 Identifikasi pengetahuan tentang nyeri
 Identifikasi pengaruh budaya terhadap
respon nyeri
 Identifikasi pengaruh nyeri pada
kualitas hidup
 Monitor keberhasilan terapi
komplementer yang sudah diberikan
 Monitor efek samping penggunaan
analgetik
Terapeutik
 Berikan terapi komplementer untuk
mengurangi rasa nyeri ( Relaksasi Nafas
Dalam)
 Control lingkungan yang memperberat
rasa nyeri
 Fasilitasi istirahat dan tidur
Edukasi
 Ajarkan terapi komplementer untuk
mengurangi rasa nyeri ( Relaksasi Nafas
Dalam )
 Informasikan penggunaan analgetik
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian analgetik
2. Gangguan Setelah dilakukan tindakan Dukungan Ambulasi
Mobilitas Fisik keperawatan 2 x 24 jam, Observasi
mobilitas fisik meningkat  Identifikasi adanya nyeri atau keluhan
dengan kriteria hasil : fisik lainnya
 Pergerakan ekstermitas  Identifikasi toleransi fisik melakukan
meningkat ambulasi
 Kekuatan otot meningkat  Monitor frekuensi jantung dan tekanan
 Rentang gerak meningkat darah sebelum memulai ambulasi
 Nyeri menurun  Monitor kondisi umum selama
 Kelemahan fisik menurun melakukan ambulasi
Terapeutik
 Fasilitasi aktivitas ambulasi dengan alat
bantu (misal tongkat, kruk)
 Fasilitasi melakukan mobilisasi fisik
 Libatkan keluarga untuk membantu
pasien dalam meningkatkan ambulansi

Edukasi
 Jelaskan tujuan dan prosedur ambulansi
 Anjurkan melakukan ambulansi dini
 Ajarkan ambulansi sederhana yang
harus dilakukan (misal berjalan dari
tempat tidur ke kursi roda, berjalan dari
tempat tidur ke kamar mandi, berjalan
sesuai toleransi)

Implementasi Keperawatan
Implementasi Keperawatan
Masalah Paraf &
No Tgl Tindakan
Keperawatan Nama
1. 27 – Nyeri Akut  Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
10 - frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
2020  Mengidentifikasi skala nyeri
 Mengajarkan terapi komplementer ( Relaksasi
Nafas Dalam ) untuk mengurangi rasa nyeri
2. 27 – Gangguan  Memberikan fasilitasi aktivitas ambulasi dengan
10 - Mobilitas Fisik alat bantu (penggunaan alat bantu kruk)
2020  Melibatkan keluarga untuk membantu pasien
dalam meningkatkan ambulansi
 Mengajarkan ambulansi sederhana yang harus
dilakukan (misal berjalan dari tempat tidur ke
kursi roda)
Evaluasi Keperawatan
Evaluasi Keperawatan
Paraf &
No Tgl Diagnosis SOAP
Nama
1. 28 – Nyeri Akut S : Pasien mengatakan rasa nyeri pada sendi-sendi
10 - berkurang.
2020 O:
 TD : 120/80 mmHg
 RR : 21 x/menit
 N : 75 x/menit
 S : 36,5℃
 Skala nyeri berkurang (Skala nyeri 5 (Nyeri
Sedang))
 Pasien tampak lebih tenang
 Pasien mampu melakukan teknik nafas dalam
 Masih tampah bengkak pada area cedera
A : Nyeri teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
2. 28 – Gangguan S : Klien masih mengeluh kesulitan menggerakkan kaki
10 - Mobilitas Fisik sebelah kiri
2020 O:
 Kekuatan otot belum membaik
 Rentang gerak belum membaik
 Aktivitas masih dibantu oleh keluarga dan
perawat
 TD : 120/80 mmHg
 RR : 21 x/menit
 N : 75 x/menit
 S : 36,5℃
A : Mobilitas fisik tidak teratasi
P : Intervensi dilanjutkan

Catatan Perkembangan
Catatan Perkembangan
Paraf &
No Tgl Diagnosis SOAPIER
Nama
28 – Nyeri Akut S : Pasien mengatakan rasa nyeri pada sendi-sendi
10 – berhubungan berkurang.
2020 dengan luka O :
post operasi  Skala nyeri berkurang (Skala nyeri 5 (Nyeri
Sedang))
 Masih tampak pembengkakan pada area
cedera
A : Masih terdapat nyeri pada cedera
P : Teruskan terapi relaksasi nafas dalam
I : Edukasi klien mengenai terapi relaksasi nafas dalam
E : Nyeri masih terasa
R : Memberikan terapi farmakologi (Pemberian
analgetic)
28 – Gangguan S : Klien masih mengeluh kesulitan menggerakkan kaki
10 - Mobilitas Fisik sebelah kiri
2020 berhubungan O : Kekuatan otot belum membaik mobilisasi masih
dengan dibantu orang disekitarnya
diskontuinitas A : Rentang gerak belum membaik
jarring dan P : Teruskan alat bantu kruk
tulang I : Edukasi klien dengan alat bantu kruk
E : Mobilisasi belum membaik
O : Memberikan Mengajarkan ambulansi sederhana
( berjalan dari tempat tidur ke kursi roda).

TINDAKAN SOP
SOP
RELAKSASI NAFAS DALAM
SOP
PENGGUNAAN ALAT BANTU KRUK
DAFTAR PUSTAKA

Aini, Lela dan Reskita, Reza. (2018). Pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap penurunan
nyeri pada pasien fraktur. Jurnal Kesehatan Vol. 9 No. 2. http://ejurnal.poltekkes-
tjk.ac.id/index.php/JK diakses pada 28 oktober 2020

Sakti, Rukmana P.N, dkk. (2019). Pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap penurunan nyeri
pada pasien fraktur tertutup di IGD RSUD IR. Soekarno Sukoharjo. Seminar Nasional
Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta 2715 – 615X.

SDKI DPP PPNI, Tim Pokja. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Edisi 1. Jakarta
Selatan : Dewan Pengurus Pusat.

SIKI DPP PPNI, Tim Pokja. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Edisi 1. Jakarta Selatan
: Dewan Pengurus Pusat.

SLKI DPP PPNI, Tim Pokja. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia.Edisi I. Jakarta Selatan :
Dewan Pengurs Pusat

Anda mungkin juga menyukai