Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN K


GANGGAUN SISTEM PERKEMIHAN DENGAN DIAGNOSA MEDIS
CHRONIC KIDNEY DISEASE DI RUANG MELATI
RSUD BATANG

Dosen Pembimbing :
Rizki Muliani., S.Kep., Ners., M.M

Disusun Oleh :
Lisna Shopiyah
201FK04082

PROGRAM PROFESI NERS


BHAKTI KENCANA UNIVERSITY BANDUNG
2020
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN K
DENGAN DENGAN DIAGNOSA MEDIS CHRONIC KIDNEY DISEASE
DI RUANG MELATI RSUD BATANG

A. Pengkajian
1. Pengumpulan Data
a. Identitas Pasien
Nama : Tn. K
Umur : 66 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama :Islam
Pekerjan : Buruh
Pendidikan : SMA
Status : Menikah
No. MedicalRecored : 34 44 06
Tanggal Masuk : 18 Mei 2016
Tanggal Pengkajian : 24 mei 2016
Diagnosa Medis : CKD
Alamat : Gondang ¼ Batang
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny R
Umur : 40 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Hubungan dengan pasien : Istri
alamat : Gondang ¼ Batang
c. Keluhan Utama
Klien mengatan mengeluh lemas.
d. Riwayat Kesehatan
1) Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien mengatakan masuk rumah sakit melalui IGD pada tanggal 18 mei
2016 dengan keluhan lemas, mual, muntah, terdapat oedem pada ekstremitas
bawah, ± 4 hari sebelum masuk rumah sakit klien mengeluh tidak bisa BAK, 2
hari sebelumnya mengeluh nyeri ketika BAK. Kencing merasa tidak tuntas,
urine klien berwarna kuning kemerahan dan saat BAK klien harus mengejan.
BAK keluar sedikit-sedikit.
P : Nyeri saat mengejan ketika BAK
Q: Nyeri seperti terbakar
R : Nyeri sekitar punggung bagian bawah kanan dan kiri dan sekitar kandung
kemih.
S: Skala nyeri 6
T: Nyeri hilang timbul
Analisis : harusnya yang dibahas di sini pqrst tentang lemah (lemah :
dikarenakan pada ckd fungsi ginjal menurun dimana ginjal menghasilkan
eritropoetid, karena ginjal rusak ginjalnya kurang maka produksi sel
darah merahnya berkurang dan pengikatan oksigen berkurang dimana
oksigen ini dibutuhkan untuk metabolisme untuk menghasilan energi,
jika energi maka klien akan mengeluh lemah)
2) Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien mengatakan sudah 3 tahun klien menderita penyakit hipertensi
Analisis :(karena pada hipertensi terjadi pasokonsensi pembuluh darah, pembuluh
darah menyempit ada aliran darah ke ginjal menurunakibatnya aliran nutrisi dan
oksigen juga mengalami penurunan )
3) Riwayat Kesehatan Keluarga
Genogram

Ket :
: Laki laki
: Perempuan
: Meninggal
: Tinggal dalam satu rumah.

: pasien.
Pasien mengatakan bahwa di dalam keluarga besarnya tidak ada yang
mempunyai riwayat penyakit yang sama dengan pasien
e. Pola Aktifitas Sehari-hari
N
ADL Saat Sehat Saat Sakit
O
1. Nutrisi
a. Makan habis porsi piring habis setengah
sedang porsi RS
Jenis buah-buahan
Frekuensi
Pantangan
Keluhan mual jika di
berimakanan
b. Minuman
Jenis
Frekuensi 8 gelas 2 gelas kecil
Pantangan
Keluhan
2. Istirahat dan Tidur
a. Malam ± 7 jam ± 3 jam
Lama
Kualitas
Keluhan
b. Siang tidak pernah tidak bisa tidur
siang
Lama
Kualitas
Keluhan
3. Eliminasi
a. BAK
Frekuensi 2-3x/hari 1x/hari (50 cc)
Warna kuning Kuning
kemerahan
Bau Khas Urine Khas Urine
Kesulitan Saat Bak klien
harus mengejan
nyeri klien juga
merasa tidak
tuntas saat bak
b. BAB 1x/hari 1x/hari
Frekuensi khas feses khas feses
Warna kecoklatan Kuning
kecoklatan
Bau lembek Lembek
Kesulitan
4. Personal Hygiene
a. Mandi Mandi mandiri. pasien dalam
beraktivitas
dibantu oleh
keluarganya.
Frekuensi
Penggunaan Sabun
Gosok Gigi
Gngguan
b. Berpakaian Berpakaian secara
mandiri.
Frekunsi
Analisa : Kuning kemerahan karna terjadi penurunan fungsi ginjal dimana
eksresinya terganggu
f. Pemeriksaan Fisik
1) Penampilan Umum
Tanda- tanda vital :
a) Kesadaran : Comphos Menthis. GCS : E4, V5, M6.
b) Tekanan Darah:170/110 mmHg
c) Nadi: 84 kali/menit Suhu : 37,2 oC
d) RR : 20 kali/menit
2) Sistem Pernafasan
Pasien tidak terdapat keluhan, saat diinspeksi tidak tampak sesak,
tidak ada jejas, bentuk Dada normal, irama napas teratur ,tidak ada retraksi
otot pernapasan ,tidak menggunakan alat bantu napas, saatdi perkusi tidak ada
cairan,massa,atau udara ,saat diauskultasi inspirasi dan ekspirasi normal, tidak
ada ronchi,whezing ataupun rales,clubingfinger normal. pasien mengeluh
lemas, tingkat .pupil isokor, tidak ada kejang, lumpuh ataupun parastesia,
cranial nervesnormal.
3) Sistem Kardiovaskuler
Pasien mengatakan tidak ada nyeri dada, saat di inspeksi dada tampak
normal tidak ada pengembangan dada, kesadaran composiment,dengan GCS
15 ,tidak ada kelainan pada bibir ,kuku, dancapilarryrefil, tangan dan kaki
tidak ada edeme, ictuscordis tidak teraba, venajugularis tidak teraba, saatdi
perkusi tidak ada pembesaran jantung dan juga tidak ada murmur
4) Sistem Pencernaan
Pasien tidak terdapat keluhan ,inspeksi normal, turgor kulit jelek,
bibirlembab,warna mukosa pucat, tidak ada luka pada abdomen, tidak ada
tanda-tanda radang dan keadaan gusi normal. Keadaan abdomen, warna kulit
lembab,tidak ada luka tidak ada pembesaran pada
abdomen,keadaanrektal,nampak normal tidak ada luka perdarahan atau
hemoroid. Saat diauskultasi bising usus 35x/m,perkusi tidak ada cairan, udara
atau masa, saatdi palpasi tonus otot normal, tidak ada nyeri, dan masa.
5) Sistem Endokrin
Tidak ada keluhan dan tidak terdapat pembesaran kelenjar.
6) Sistem Perkemihan
Pasien menggunakan alat bantu(kateter) pasien minum sehari
300cc,parenteral 600 cc bentuk kelamin dan ureter normal. Saat dikaji pada
sistem endokrin tidak terdapatkeluhan, saat dikaji pada sistem reproduksi juga
tidak terdapat keluhan.
7) Sistem Muskuloskeletal
Pasien mengeluh sulit beraktivitas ,tidak ada kelainan ekstremitas ,tidak
ada nyeri otot dan sendi kekuatan otot 2/3,.
8) Sistem Integumen dan Imun
Klien mengelh nyeri daerah luka, terdapat lesi,dengan pupil isokor, Pada
sistem integumen tidak ada rash,ada lesi/luka pada kaki dan tangan ,turgor
jelek, warna pucat, kelembapan . ekstremitas bawah oedema : kembali >3
detik.
g. Data Psikologis
1) Pola Koping
Pesian mengatakan dalam management stress, keluarga biasanya berkumpul
bersama dan menonton TV. Metode koping yang digunakan adalah berdo’a.
2) Konsep Diri
a. Ideal Diri
klien mengatakan klien belum dikaruniai seorang anak
b. Peran Diri
Pasien mengatakan di dalam keluarga sebagai kepala keluarga, selama
dirawat di rumah sakit, pasien tidak dapat menjalankan perannya seperti
bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga
h. Data Spiritual
klien dan keluarganya beragama islam. Pasien selalu berdo’a untuk
kesembuhannya.
i. Data Penunjang
1) Laboratorium
Hasil pemeriksaan Laboratorium Tanggal : 24 mei 2016
NO Jenis Hasil Satuan Normal
Pemeriksaan
1 Leukosit 9.79 10^3 / ul 4.80 - 10.80

2 Eritrosit Juta / mm3


L 3.55 4.70 – 6.10
3 Hemoglobin g / Dl
L 10.2 14 – 18
4 Hematokrit %
L 30.0 42.0 – 52.0
3
5 MCV 𝜇m
82.50 78.00 – 98.00
6 MCH Pg
25.50 25.00 – 35.00
7 MCHC 24.00 g / dl
31.00 – 37.00
8 Trombosit /mm3
170.00 150.000 –
0 450.000
9 RDW-CV %
14.4 11.5 – 14.5
10 Kimia
klinik
11 Ureum 𝜇 49.9 17 – 49
mg / dl
12 Kreatinin mg / dl
𝜇 4.70 0.80 – 1.80
13 Protein total gr / dl
6,2 6,4 – 8,2
14 Albumin gr / dl
2,5 3,4 – 5
15 Globulin gr / dl
3,7 2,3 – 3,5
16 Elektrolit
17 Natrium 136 mmol / l 136 – 145
18 Kalium mmol / l
5,9 3,5 – 5,1
19 Chlorida mmol / l
103 98 – 107
20 Magnesium mmol / l
1,71 0,74 – 0,99
21 Fosfat anorganik 10 mmol / l 2,68 – 4,5

j. Program dan Rencana Pengobatan


N Jenis Obat Dosis
O
1 Infus D5% 12 Tpm
2 Ceftriaxone 1 x 2 gr
3 Furosemide 3 x 1 ampul
4 Ondansentron 24ml 3x1 ampul
5 Captopril 25mg 1x1 tablet
6 Rebamipide 100mg 3x1 tablet
7 Diit Rendah protein

2. Pengelompokan Data
No Waktu Data
1. 28/1/2015 DS :
- Klien mengatakan air kencing yang keluar sangat sedikit.
- Klien mengatakan saat kencing harus mengejan dan terasa nyeri
- Klien mengatakan saat kencing mengatakan tidak tuntas
- Klien mengeluh badannya terasa lemas
- Klien mengatakan mual, muntah DO :
- Haluaran urine dalam 7 jam 100 cc
- Balance cairan dalam 7 jam berlebihan +218 cc
- TD : 170/110 mmHg S: 37,2 0C
N : 84x / menit RR : 20 x / menit
- Klien terlihat lemas
- Klien terlihat hanya beraktifitas diatas tempat tidur
- Wajah klien terlihat pucat dan menahan rasa sakit

3. Analisa Data
N Data Etiologi Masalah
O
1 28-1-16 / 08.00 Glomeluronefritis Kelebihan
Kelebihan Volume Cairan volume cairan
berhubungan dengan Penurunan Penebalan membran
haluaran urine, retensi cairan dan progresif
natrium.
DS : Invas jar fibrosa
- Klien mengatakan air kencing
yang keluar sangat sedikit Jmlh kapiler
- Klein mengatakan saat penyaring menurun
kencing mengatakan tidak
tuntas GFR Menurun
DO :
- Haluaran urine dalam 7 jam Gagal Ginjal
100 cc Kronik
- Balance cairan dalam 7
jam berlebihan +218cc Retensi cairan

Cairann Menumpuk
didalam jaringan

Edema
Kelebihan Volume
Cairan

2 Intoleransi aktifitas berhubungan P Intoleransi


dengan Penurunan haemoglobin, aktifitas
keletihan kelemahan fisik.
DS :
- Klien mengeluh badannya
terasa lemas
- Klien mengatakan tidak
kuat duduk terlalu lama
- Klien mengatakan tidak
kuat berjalan tanpa bantuan
orang lain
DO :
- Klein terlihat lemas
- Klien terlihat hanya
beraktifitas diatas tempat tidur

4. Diagnosa Keperawatan
Tanggal Ditemukan
NO Diagnosa Keperawatan Nama dan
Tanggal
Paraf
1 Kelebihan Volume Cairan 24 mei 2016 £
berhubungan dengan Penurunan Lisna Shopiyah
haluaran urine, retensi cairan dan
natrium.
2 Intoleransi aktifitas berhubungan 24 mei 2016 £
dengan Penurunan haemoglobin, Lisna Shopiyah
keletihan kelemahan fisik.
5. Perencanaan
Perencanaan
NO Diagnoa Keperawatan
Tujuan Intervensi Rasional
1 24/5/16 Setelah dilakukan 1) Kaji keadaan umum 1) Mengetahui status
Kelebihan Volume Cairan tindakan keperawatan 2) Kaji tanda-tanda /keadaan umum klien
berhubungan dengan Penurunan 3 x 24 jam klien vital klien 2) Mengetahui status vital
haluaran urine, retensi cairan dan menunjukkan status 3) Kaji balance cairan klien
natrium. balance cairan 4) Auskultasi bunyi 3) Mengetahui status
seimbang dengan paru keseimbangan cairan
KH 5) Anjurkan kepada 4) Mengetahui ada
 Haluaran urine keluarga agar tidaknya cairan dalam
normal membatasi masukan paru-paru Agar cairan
 Natrium dalam cairan tidak berlebihan dalam
batas normal 6) Kolaborasi tubuh
pemberian obat 5) mengetahui balance
furosemid 3x2ml cairan
7) sesuai indikasi 6) Mengurangi jumlah
cairan tubuh dan
melancarkan status
BAK klien
2 Intoleransi aktifitas berhubungan Setelah dilakukan 1) Kaji factor yang 1) Mengetahui status yang
dengan Penurunan haemoglobin, tindakan menyebabkan menyebabkan
keletihan kelemahan fisik. keperawatan selama keletihan keletuhan
3 x 24 jam klien 2) Kaji factor yang 2) Mengetahui intake &
dapat beraktivitas menyebabkan output klien
tanpa di bantu orang ketidak seimbangan 3) Meningkatkan dalam
lain dengan KH ; cairan perawatan diri
 Klien dapat 3) Tingkatkan 4) Meningkatkan aktivitas
beraktivitas diluar kemandirian secara bertahap
tempat tidur dalam perawatan diri 5) Meningkatkan
 Klien dapat 4) Anjurkan perawatan diri
menjaga aktivitas ringan 6) Antibiotik mengurangi
kebersihan sambil istirahat resiko infeksi
dirinya. 5) Anjurkan 7) Mengetahui status
kepada /data penunjang
6) Keluarga untuk laboratorium
memandikan pasien
7) Kolaborasi
pemberian therapy
antibiotic sesuai
indikasi
8) Periksa laboratorium
darah sesuai indikasi

6. Pelaksanaan
DX Tanggal dan Tindakan DP Ke Paraf
Jam
1 24-05-2016 Mengkaji keadaan umum £
1 13.00 Klien Lisna Shopiyah
2 13.03 S : Klien mengatakan nyeri £
1 13.15 O : Klien terlihat lemah Lisna Shopiyah
1 14.00 £
1 14.00 Lisna Shopiyah
13.00 Mengkaji tanda-tanda vital klien £
13.00 S : Klien mengatakan silakan Lisna Shopiyah
O : TD : 170/110 mmHg £
N : 84 x / menit Lisna Shopiyah
RR : 20x/menit £
S : 37,2oC Lisna Shopiyah

Mengkaji faktor menyebabkan


keletihan
S : Klien mengatakan masih
lemah
O : Klien keletihan

Mengkaji balance cairan


S : Klien mengatakan
kencingnya sedikit
O : Balance cairan + 218 CC
Menganjurkan kepada keluarga
agar membatasi masukan cairan

S : Keluarga klien mengatakan


akan mematuhinya
O : Klien terlihat tersenyum
keluarga mengangguk

Berkolaborasi dengan ahli


medis untuk pemberian obat
diuretic/ furosemid 2 ampul
S:-
O : Klien tidak alergi obat
furosemid 2 ampul masuk

Meninggikan kepala dan


membantu mengubah posisi

S : Klien mengatakan ya
O : Klien terlihat rileks
2 25-05-2016 Mengkaji faktor yang £
2 07.00 menyebabkan keletihan Lisna Shopiyah
2 07.10
2 07.15 S : Klien mengatakan masih
1 10.00 lemah
1 14.00 O : Klien keletihan
1 14.00
14.00 Menganjurkan klien melakukan
aktivitas ringan
S : Klien mengatakan setuju
dengan nasehat yang
dianjurkan
O : Klien terlihat mencoba
untuk duduk

Menganjurkan keluarga klien


untuk memandikan klien setelah
dimandikan

S : Keluarga klien
mau memandikan klien
O : Klien terlihat lebih bersih

Mengkaji tanda-tanda vital klien


S:-
O : TTV :
TD : 140/70 mmHg
N : 76 x/menit
S : 36,8oC
RR : 24 x/menit

Mengkaji balance cairan


S : Klien mengatakan
kencingnya masih sedikit
O : Balance + 167,5 cc

Menganjurkan kepada keluarga


agar membatasi masukan cairan

S : Keluarga mengatakan akan


membatasi minum
O : Klien mengangguk

Memberikan obat diuretic


furosemid 2 ampul
1,2 26-05-2016 Mengobservasi keadaan umum £
1,2 07.10 Lisna Shopiyah
2 07.15 S : Klien mengatakan baik
2 09.00 O : Klien terlihat rileks
2 09.15
1 10.00 Mengkaji tanda-tanda vital klien
14.00 S:
O : TTV : TD : 130/ 60
N : 80 x/menit S : 37,6
RR : 24 x/ menit

Mengkaji keletihan klien

S : Klien mengatakan masih


merasa lemah
O : Klien terlihat lemas, kurang
bersemangat

Menganjurkan klien untuk


latihan alih baring
S:-
O : Klienm terlihat merubah
posisinya

Menganjurkan klien untuk


banyak beraktivitas ringan
S : Klien mengatakan sudah
kuat untuk duduk
O : Klien terlihat bisa duduk
lama

Mengkaji balance cairan


S : Klien mengatakan
kencingnya lebih banyak dari
kemarin
O : Balance cairan + 137 cc
7. Evaluasi

Nama : Tn K Diagnosa Keperawatan : Chronic Kidney Disease


Umur : 66 Tahun No . CM : 34 44 06

NO Hari/ DP Ke Perkembangan Paraf


Tanggal
1 24-05-2016 S : Klien mengatakan kencing yang dikeluarkan masih £
14.00 sedikit tapi lebih banyak dari kemarin Lisna Shopiyah
O:
TD : 170/110 mmHg
S : 37,2oC
Balance +218cc
N : 84x/ menit
RR : 20x/menit
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
 Kaji/ Monitor Balance cairan
 Jelaskan pada pasien & Keluarga tentang pembatasan
pemasukan cairan
 Kolaborasi pemberian obat diuretic
2 13.45 S : Klien mengatakan masih merasa lelah/ lemas £
O: Lisna Shopiyah
 Klien terlihat kurang bersemangat
 Klien belum bisa BAK & mandi tanp bantuan
 Klien belum mampu untuk duduk dalam waktu lama
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
 Kaji faktor yang menyebabkan keletihan
 Kaji faktor yang menyebabkan ketidakseimbangan
cairan
 Anjurkan aktivitas ringan sambil istirahat
 Periksa laboratorium darah sesuai indikasi
1 25-05-2016 S : Klien mengatakan kencing yang dikeluarkan masih £
14.00 sedikit tapi lebih banyak dari kemarin Lisna Shopiyah
O : TTV :
TD : 140/70 mmHg
N : 76 x/menit
S : 36,8oC
RR : 24 x/menit
Balance cairan : +167,5cc
A: Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
 Kaji/ Monitor Balance cairan
 Jelaskan pada pasien & Keluarga tentang pembatasan
pemasukan cairan
 Kolaborasi pemberian obat diuretic
2 14.00 S : Klien mengatakan masih merasa lelah/ lemas £
O: Lisna Shopiyah
 Klien terlihat kurang bersemangat
 Klien belum bisa BAK & mandi tanpa bantuan
 Klien mampu untuk duduk dalam waktu lama
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
 Kaji faktor yang menyebabkan keletihan
 Kaji faktor yang menyebabkan ketidakseimbangan
cairan
 Anjurkan aktivitas ringan sambil istirahat
1 26-05-2016 S : Klien mengatakan kencing yang dikeluarkan masih £
14.00 sedikit tapi lebih banyak dari kemarin Lisna Shopiyah
O : TTV :
TD : 130/ 60
N : 80 x/menit
S : 37,6
RR : 24 x/ menit
Balance cairan : +137cc
A: Masalah teratasi
P : pertahankan kondisi
2 14.00 S : Klien mengatakan sudah mulai bertenaga £
O: Lisna Shopiyah
 Klien terlihat rileks
 Klien sudah bisa BAK
 Klien mampu untuk duduk dalam waktu lama
A : masalah teratasi
P : pertahankan kondisi

Critical Apraisal

N Penulis dan Penerbit Tujuan Design Partisipan Metode Hasil Kelebihan Kekurangan Masukkan
o Judul Penelitian
Penelitian
1 Analisis Universit Tujuan Studi Pasien Dalam Hasil yang Peneliti tidak Peneliti
Asuhan as pember kasus hemodialisi pember didapatkan mencantumk baiknya
Keperawata Pembang ian s ian dari pemberian an dengan menentukan
n Dengan unan asuhan asuhan intervensi jelas berapa kreteria
Intervensi Nasional kepera kepera inovasi dalam jumlah seperti apa
Inovasi “Veteran watan watan, asuhan partisipan yang
Aromaterap ” Jakarta ini digunak keperawatan yang diambil dilakukan
i Lavender adalah an ini adalah sebagai dalam
Untuk untuk Fatigue bahwa skala responden, menentukan
Masalah menget Severit fatigue pada dan tidak ada responden
Keperawata ahui y Scale klien menurun kreteria yang akan
n Fatigue apakah sebagai (40 – 30 ) inklusi digunakan
Pada Pasien aromate alat setelah 3 maupun sebagai
Gagal rapi ukur minggu eksklusi. respobden
Ginjal lavende fatigue. pemberian
Kronik Di r dapat Hasil dengan
Rsud Pasar menuru yang frekuensi 2
Minggu nkan didapat kali dalam
kadar kan seminggu.
fatigue dari Sehingga dapat
pada pember disimpulkan
pasien ian bahwa
gagal interve aromaterapi
ginjal nsi lavender dapat
kronik inovasi menurunkan
yang dalam tingkat fatigue
mengal asuhan pada pasien
ami kepera gagal ginjal
masala wa kronik yang
h sedang
kepera menjalani
watan hemodialysis.
fatigue
di
RSUD
Pasar
Minggu
2 Analisis Universit Karya Studi Pasien Dalam Selama tiga Peneliti tidk Sebaiknya
Praktik as Ilmiah kasus hemodialisi peneliti kali pertemuan menjelskan peneliti
Klinik Muham Akhir s an ini dilakukan seperti apa mencantumka
Keperawata madiyah Ners menggu tindakan cara kerja n roses yang
n pada Kalimant (KIAN) nakan intervensi yangdilakuka dilakukan
Pasien CKD an Timur ini Fatigue didapatkan n kepada agar pembaca
(Chronic bertuju Severit hasil terjadi pasen lebi paham
Kidney an y Scale perubahan sehingga seperti apa
Disease) untuk (FSS). pada level didaptkan yang
dengan mengan Sebelu fatigue pasien. hasiyang dilakukan
Intervensi alisis m Yaitu hari sesuai dengan agar hasilnya
Inovasi interve diberi pertama keinginan sesuai yang
Aromaterap nsi aromate Selasa, tanggal peneliti diharapkan
i Lavender inovasi rapi 3 juli 2018,
terhadap Aromat pasien skor Fatigue
Level erapi diberi Severity Scale
Fatigue lavende kuision (FSS) 41.
(Kelelahan) r er FSS (sebelumnya
di Ruang terhada terlebih 45)Jumat,
Hemodialis p level dahulu. tanggal 6 juli
a RSUD fatigue Lalu, 2018, skor
Abdul pasien setelah Fatigue
Wahab yang diberi Severity Scale
Sjahranie menjala aromate (FSS) 36.
Samarinda ni rapi Selasa, tanggal
Tahun 2018 hemodi pasien 10 juli 2018,
alisis diberi skor Fatigue
kuision Severity Scale
er lagi (FSS) 32
Daftar Pustaka

Yunitasari, Riska(2016) Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan Pada Tn. K Dengan Chronic
Kidney Disease (Ckd) Di Ruang Melati Rumah Sakit Umum Daerah Batang Kabupaten
Batang. (Stikes Muhammadiyah Pekajangan)

Link jurnal :

1. http://repository.upnvj.ac.id/6185/
Sari, N. P. P. A. (2019). ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN INTERVENSI INOVASI
AROMATERAPI LAVENDER UNTUK MASALAH FATIGUE PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK
DI RUANG HEMODIALISA RSUD PASAR MINGGU JAKARTA (Doctoral dissertation, Universitas
Pembangunan Nasional Veteran Jakarta).

2. https://dspace.umkt.ac.id/bitstream/handle/463.2017/740/BAB%201-5%202003.pdf?sequence=1
Setiawan, R., & Ismahmudi, R. (2018). Analisis Praktik Klinik Keperawatan pada Pasien CKD (Chronic
Kidney Disease) dengan Intervensi Inovasi Aromaterapi Lavender terhadap Level Fatigue (Kelelahan) di
Ruang Hemodialisa RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda Tahun 2018.

Anda mungkin juga menyukai