Anda di halaman 1dari 1

TAHAP Orientasi

a. Mengucapkan salam
b. Memberi reinforcement positif
c. Melakukan evaluasi validasi
d. Memperkenalkan diri
e. Menjelaskan tujuan kegiatan terapi kognitif dan motorik: puzzle
Menjelaskan tujuan kegiatan terapi kognitif dan motorik: puzzle
Menurut Patmonodewo (Misbach, Muzamil, 2010) kata puzzle berasal dari bahasa Inggris
yang berarti teka-teki atau bongkar pasang, media puzzle merupakan media sederhana
yang dimainkan dengan bongkar pasang.
 Puzzle ko nstruksi
Puzzle rakitan (construction puzzle) merupakan kumpulan potongan-potongan
yang terpisah, yang dapat digabungkan kembali menjadi beberapa model.
Mainan rakitan yang paling umum adalah blok-blok kayu sederhana berwarna-
warni.
bertujuan untuk mengasah daya pikir, melatih kesabaran dan membiasakan
kemampuan berbagi. Selain itu puzzle juga dapat digunakan untuk permainan
edukasi karena dapat mengasah otak dan melatih kecepatan pikiran dan
tangan
 Mengingat bentuk objek yang telah ditunjukkan
 Melatih konsentrasi untuk memusatkan perhatian sesuai petunjuk yang diberikan
 Meningkatkan daya ingat pada lansia dan mencegah otak dari demensia
 Meningkatkan interaksi sosial antar lansia
 Untuk memperlambat kepikunan
 Untuk menurunkan stress
 Teknik relaksasi
f. Menjelaskan kontrak waktu

Tahap Kerja
g. Menjelaskan cara bermain
h. Mendemonstrasikan cara bermain puzzle
i. Menjelaskan cara menyusun puzzle kepada lansia
j. Meminta lansia menyebutkan kembali cara menyusun puzzle yang telah dijelaskan
k. Memulai permainan dengan menentukan waktu permainan
l. Terapis menjelaskan aturan main berRikut: selama bermain harus engikuti instruksi
terapis
Tahap Terminasi
a. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti terapi bermain puzzle dan
meminta menyebutkan gambar dari masing-masing puzzle
b. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan klien

Evaluasi/Validasi
a. Melakukan evaluasi : menanyakan perasaan klien setelah bermain
b. Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
c. Mencuci tangan

Anda mungkin juga menyukai