Alhamdulilah dengan rahmat dan Hidayahnya telah terselesaikan penulisan modul bahan ajar
manajemen keperawatan mengenai konsep dasar manajemen keperawatan sebagai landasan
awal dalam pembelajaran manajemen asuhan keperawatan di DIII keperawatan Fakultas
Kedokteran Untirta , semoga bermanfaat untuk mahasiswa dalam mencapai kompetensi
manajemen keperawatan
Penulis
NIP: 195705031981032015
PENDAHULUAN
Manajemen merupakan proses bekerja dengan dan melalui orang lain untuk mencapai
tujuan organisasi dalam lingkungan yang berubah . manajemen juga merupakan proses
mengumpulkan dan mengumpulkan dan mengorganisir sumber-sumber dalam mencapai
tujuan ( melalui kerja orang lain ) yang mencerminkan kedinamisan organisasi . arah dan
tujuan yang ingin dicapai berdasarkan misi ,filisofi dan tujuan organisasi . Proses manajemen
meliput kegiatan mencapa tujuan organisasi melalui perencanaan terorganisir, pengarahan,
dan pengendalian sumber-sumber daya manusia,fisik dan teknologi. Karena itu semua
perawat yang terlibat dalam manajemen keperawatan dianggap perlu memahami filosofi,
missi dan tujuan pelayanan keperawatan serta kerangka konsep kerja
Personel
Pelayanan Pengarahan
Peralatan
keperawatan
Fasilitas Pengawasan
Pengembangan
staf
Riset
2. ORGANIZING 3. STAFFING
Manjer tingkat menengah
4. DIRECTING 5. CONTROLING
Prinsip pengorganisasian
1) “The devision of work”/pembagian tugas
2) Koordinasi
3) “Unity of command”/ kesatuan komando
4) Tangggung jawab & kewenangan yang sesuai
5) Hubungan staf dan lini
6) “Span of control” rentang pengawasan
1. “Fungsional / penugasan
Yaitu pembagian tugas untuk perawat yang dilakukan oleh kepala ruangan. Masing-
masing mempunyai tugas khusus. Contoh : A tugasnya menyuntik
2. Alokasi pasien
Yaitu pengorganisasian pelayana keperawatan untuk beberapa pasien/ satu pasien
oleh satu perawat pada saat berjaga. Contoh : Perawat A bertugas merawat paien DM
3. Perawatan group / team nursing
Yaitu pelayan lapangan dimana sekelompok perawat memberikan pelayan
keperawatan kepada sekelompok pasien, kelompok ini dipimpin oleh perawat
berijazah dengan bepengalaman (“refistared nurse”).
4. Pelayanan keperawatan utama (“Primary Nurse”)
Yaitu pengorganisasian dengan pelayanan keperawatan sehingga satu orang
“Registered Nurse” (“Primary Nurse”) dalam 24 jam bertanggung jawab pada pasien
yang dibawah tangggung jawabnya dari masuk ke rumah sakit sampai pulang.
5. Pengarahan merupakan elemen kegiatan manajemen keperawatan yang meliputi
proses pendelegasian, supervisi, koordinasi dan pengendalian pelaksanaan rencana
yang telah dioganisasikan. Dalam bimbingan ini termasuk proses delegasi, supervisi,
koordinasi & kontroling implementasi dan rencana.
6. Divisi keperawatan yang baik memotivasi karyawan untuk memperlihatkan
penampilan kerja yang baik. Memberikan motovasi kepada petugas untuk
menunjukan penampilan kerja yang baik, contoh :
- Melalui sistem peningkatan penggajian dan promosi
- Diusahakan pendidikan tambahan dengan biaya institusi
- Publikasi tentang profesi keperawatan
7. Manajemen kepeawatan menggunakan komunikasi yang efektif.
Komunikasi yang efektif dan mengurangi kesalahfahaman dan memberikan
persamaan pandangan arah dan pengertian diantara pegawai.
8. Pengembangan staf penting untuk dilaksanakan sebagai upaya persiapan perawat-
perawat pelaksana menduduki posisi yang lebih tinggi ataupun upaya manajer untuk
meningkatkan pengetahuan karyawan.
Manajemen keperawatan selalu mengembangkan stafnya. Dua hal dalam
pengembangan staf adalah :
- Pengembangan staf untuk menjadi pegawai
- Pengembangan staf untuk mempersiapkan dalam posisi manajer
Dalam pengembangan administrasi keperawatan. KATZ (pada Swanberg 1990 hal 14)
mengklasifikasikan keterampilan manajemen dalam 3 kategori :
1) Keterampilan konseptual yaitu kemampuan & keterampilan berfikir
2) Keterampilan teknis termasuk metoda, proses dan prosedur
3) Keterampilan “human” yang berhubungan dengan kepemimpinan dan hubungan
antar manusia.
Di dalam keperawatan keterampilan teknis dibagi dalam teknologi manajemen
keperawatan. FRACLIC & O’CONNOR menganjurkan dalam keperawatan seorang
anggota eksekutif keperawatan diiharapkan mempunyai kemampuan konseptual yang
tinggi dalam teknik praktek pelayanan keperawatan.
9. Pengendalian merupakan elemen manajemen keperawatan yang meliputi penilaian
tentang pelaksanaan rencana yang telah dibuat, pemberian intruksi dan menetapkan
prinsip-prinsip melalui penetapan standar, membandingkan penampilan dengan
standar dan memperbaiki kekurangan. Manajemen keperawatan melakukan evaluasi
dan kontrol.
Dalam hal ini termasuk evaluasi proses dan evaluasi dari pelaksanaan rencana.
Membandingkan penampilan kerja dengan standar yang ada.
Berdasarkan prinsip-prinsip diatas maka para manajer dan administrator seyogyanya bekerja
bersama-sama dalam perencanaan dan pengorganisasian serta fungsi-fungsi manajemen
lainnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Kerangka konsep dasar manajemen keperawatan ini perlu difahami sehingga para
manajer keperawatan akan dapat menatalaksanakan pekerjaannya dengan
merumuskan kerangka konsep tadi menjadi kerangka kerja untuk menunjang
praktek keperawatan dan merupakan keyakinan dasar dari tim perawatan yaitu :
1) Manusia akan tertarik dan terikat pada pekerjaannya dan memberikan upaya
yang selayaknya diberikan.
2) Jika diberikan informasi yang bermanfaat dan layak individu akan membuat
keputusan terbaik untuk dirinya sendiri
3) Tujuan kelompok akan lebih mudah dicapai oleh kelompok
4) Setiap individu memiliki karakterikstik latar belakang motivasi, minat dan
cara untuk pencapaian tujuan kelompok
5) Fungsi kordinasi dan pengendalian sangat penting dalam pencapaian tujuan
6) Persamaan kwalifikasi harus dipertimbangkan dalam pembagian kewenangan
dan tanggung jawab
7) Individu memiliki hak dan tanggung jawab untuk membagi dan
mendelegasikan kewenangannya pada mereka yang terbaik dalam organisasi
8) Pengetahuan dan keterampilan sangat diperlukan dalam pengambilan
keputusan yang profesional
9) Semua sistem berfungsi untuk mencapai tujuan kelompok dan merupakan
tanggung jawab bersama untuk secara terus menerus menetapkan tujuan
bersama
Dengan pemahaman misi ini diharapkan setiap kegiatan keperawatan akan mengarah
kepada pelaksanaan misi tersebut. Salah satu contoh misi institusi pelayanan
kesehatan adalah :
Semua pernyataan filosofi dan misi harus ditetapkan oleh para manajer keperawatan
puncak yaitu bidang / departemen keperawatan.
Seluruh pelaksanaan kegiatan ini senantiasa di inisiasi oleh para manajer keperawatan
melalui partisipasi dalam proses manajemen keperawatan dengan melibatkan para
perawat pelaksana.
- Partisipasi “bottom-up”
- Partisipasi “top-down”
- Partisipasi lateral
- Partisipasi organisasional
- Partisipasi personal
Berdasarkan gambaran diatas maka lingkup manajemen keperawatan terdiri dari :
- Manajemen operasional
- Manajemen asuhan keperawatan
A. MANAJEMEN OPERASIONAL
Pelayanan keparawatan di rumah sakit dikelola oleh departemen/bidang perawatan
yang terdiri dari tiga tingkatan manajerial yaitu :
- Manajemen puncak
- Manajemen menegah
- Manajemen bawah
Dalam hal ini pemimpin harus mampu mengintegritasikan tujuan setiap individu
kedalam tujuan organisasi.
Karyawa yang terdiri dari berbagai latar belakang kemampuan pendidikan dan
pengalaman serta motivasi akan memperlihatkan singkat pencapaian pekerjaan
yang bervariasi pula. Ada empat jenis manusia yang harus diayomi oleh para
manajer yaitu “self reliant”, “enthuasiast”, “loyal” dan “factual”.didalam
menjalankan peran dan fungsinya, apar manajer keperawatan seyogyanya mampu
memodifikasi keempat jenis orang ini menjadi satu tim yang mampu melaksanakan
kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi.
Upaya pencapaian tujuan ini selayaknya pula tertuang dalam fungsi manajemen
yaitu perencanaan, pengorganisasian, aktuasi dan pengendalian.
Dalam pernecanaan : para manajer perencanaan kegiatan berjangka panjang,
menegah dan pendek.
Melalui perencanaan dibuat kesepakatan dan ditetapkan alat yang dapat mengukur
hasilnya, dengan demikian perencanaan meningkatkan kesempatan berhasil dengan
memusatkan pada hasil, bukan kegiatan.
Manajer
Kegiatan
Penyusunan Jadwal,
organisasi
kebijakan perencanaan
lingkup luas,
ketentuan & harian, mingguan
menggunakan
peraturan metode, untuk pemberian
istilah umum
prosedur untuk asuhan
karyawan dan keperawatan
penerapan langsung
Perencanaan perencanaan
strategis jangka menengah
berdasarkan pada untuk kegiatan
misi organisasi terusan
Disini terdapat hubungan yang erat antara perencanaan dan pengendalian. Dalam
proses perencanaan, tujuan mendasar dari organisasi atau institusi dan metode
pencapaian tujuan ditetapkan. Pada proses pengendalian, kemajuan yang telah
dibuat yang mengarah pada pencapaian tujuan diukur.
PENGERTIAN
Standar pelayanan keperawatan adalah pernyataan deskriptif dari kualitas yang
diinginkan, terhadap mana evaluasi pelayanan keperawatan yang diberikan pada
pasien dapat dilaksanakan.
Standar dibuat berdasarkan konsep-konsep keperawatan dan berfokus terutama pada
pasien untuk mengetahui proses pemberian pelayanan dan hasil pelayanan yang
diberikan. Karena itu standar harus dapat dipahami oleh semua perawat baik yang
memberikan pelayanan langsung maupun tidak langsung.
Setiap standar yang ditetapkan harus memiliki objektif dan kriteria yang akan
merupakan indikator relevan dari kualitas asuhan keperawatan pasien yang diberikan
melalui kompetensi pereawat. Dengan demikian, penampilan standar, proses
pemberian asuhan keperawatan dan hasil yamg diperoleh pasien dapat dianalisa untuk
kemudian dilakukan langkah-langkah perbaikan seperlunya.
TUJUAN
Standar praktek keperawatan diterapkan untuk meningkatkan asuhan keperawatan
dengan memfokuskan usaha-usaha perawatan kepada tujuan yang diharapkan serta
untuk meningkatkan motivasi pencapaian tujuan tersebut.
Standar bertujuan untuk menurunkan biaya asuhan keperawatan dimana dengan
menggunakan standar diharapkan akan menigkatkan efisiensi dan efektifitas kerja
para perawat dan menurunkan waktu perawatan pasien di rumah sakit. Demikian juga
melalui standar pasien dapat dihilangkan sehingga segala kebutuhan pasien dapat
terpenuhi tanpa harus dibebani oleh biaya tambahan.
Selain itu standar akan merupakan dasar dalam menentukan terjadinya kelalaian
perawat. Standar membimbing para perawat kearah tindakan yang benar sehingga
bahaya yang mungkin terjadi sebagai akibat terpenuhinya standar akan dapat dideteksi
secara dini disamping dapat membuktikan bahwa perawat telah gagal melaksanakan
standar dengan baik sehingga kegagalan tersebut menimbulkan kerugian pada pasien.
Menjelang akhir tahun 2000 ini telah terjadi perkembangan bisnis diberbagai
bidang termasuk bidang kesehatan. Pada saat ini ketergantugan terhadap
tehnologi mulai meningkat sehingga pelayanan yang diberikan menjadi
multilateral walaupun pelayanan kesehatan dan keperawatan masih
berorientasi kepada penyakit.
Dengan demikian akan terjadi juga perubahan peran dari perawat kepala
ruangan yang tadinya berorientasi pada fungsi pengendalian, pengarahan,
supervisi dan pengambilan keputusan menjadi kepada fungsi fasilitas,
kordinasi, integritas dan penunjang.
Nilai-nilai individu
Keterlibatan dalam
keputusan
(O’grady, 1986)
Penerapan konsep manajemen menuntut para pelaku yang terlibat dalam manajemn
keperawatan untuk selalu melaksanakan fungsi-fungsi manajemen berdasarkan filosofi, missi,
tujuan dan sesuai dengan kondisi pelayanan kesehatan yang ada sehingga bentuk pelayanan
keperawatan yang diberikan akan sejajar dengan tingkat kemajuan pelayanan kesehatan yang
terjadi.
Berkaitan dengan itu pula lingkup manajemen keperawatan yang terdiri dari manajemen
operasional dan asuhan keperawatan perlu dilaksanakan berdasarkan kepada standar
keperawatan. Upaya-upaya fasiliitas, koordinasi, integrasi dan penunjang perlu ditingkatkan
melalui peningkatan komunikasi dan pembinaan hubungan sehingga tujuan institusi yang
telah ditetapkan dapat dicapai melalui strategi manajemen keperawatan yang dapat
mengantisispasi perkembangan pelayanan keperawatan dimasa mendatang.
DAFTAR PUSTAKA