Anda di halaman 1dari 29

ASKEP ASUHAN KEPERAWATAN DEWASA

Nama : Puji Sulistyowati

Nim : 1907046

Prodi : S1 keperawatan ( semester 2)


3.1 Laporan Kasus

3.1. Pengkajian

1) Pengumpulan Data

a. Identitas Klien

Nama : Tn.Y

Jenis kelamin : Laki laki

Umur : 18 Tahun

Alamat : Mutiara Baru,RT 02 RW 11,kec Bojong Gede

Pekerjaan : wiraswasta

Status perkawinan : Belum kawin

Agama :Islam

Tanggal masuk RS : 02Aapril 2019

Tanggal Pengkajian : 03 April 2019

Diagnosa Medis :Demam Thipoid

No. RM :10868105

b. Identitas Penanggung Jawab

Nama. :Tn.H

Jenis kelamin :Laki-laki

Umur : 52 Tahun

Pekerjaan :Pedagang

Alamat :Mutiara Baru,RT 02 RW 11,kec Bojong Gede

Hubungan dengan klien :Ayah

2) Keluhan Utama

Klien mengatakan demam

3) Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang

Sebelum klien di rawat di rumah sakit klien mengatakan mengalami demam, belum BAB

selama 5 hari,tidak nafsu makan, selama 3 hari dan sudah di tangani dengan obat warung dan

keadaan klien Tidak ada perubahan. Pada keluarga klien membawa klien

ke rumah sakit RSUD Cibinong dengan keluhan yang samadengan di rumah, setelah di observasi

dokter menyarankan agar klien di rawat di rumah sakit ini di ruang flamboyan bagian penyakit

dalam.

b. Riwayat Kesehatan Masa Lalu

Saat di lakukan pengkajian klien mengatakan tidak mengalami penyakit seperti ini sebelumnya,

biasanya hanya demam biasa dan sembuh setelah di beri obat warung dan kllien juga mengatakan

belum pernah di rawat di rumah sakit sebelumnya

c. Riwayat Kesehatan rumah sakit sentra medika selama 5 hari. Kakek klien meninggal di
akibatkan

Keluarga

Klien mengatakan bahwa ibunya pernah mempunyai penyakit thypoid dan sempat di rawat di

karena kecelakan dan cidera di bagian kepala

d. Riwayat Psikososial

Klien mengatakan khawatir dan cemas terhadap penyakitnya, klien dapat bersosialisasi

dengan baik dengan keluarga dan klien yang lain. Klien juga dapat merespon terhadap tim medis

yaitu perawat dan dokter.

e. Riwayat Spiritual

Klien beragama islam, sebelum masuk RS klien taat beribadah sholat rajin 5 waktu

full, di rumah sakit klien jarang sholat. Klien selalu berdoa agar cepat sembuh.

f. Pola Kebiasaan Sehari-hari


No Pola kebiasaan Di rumah Di rumah sakit
1 Pola Makan
nutrisi
Jenis makan nasi lauk pauk dan
sayur mayur
3x sehari 1 porsi Nasi tim
penuh

frekuensi 3x sehari, hanya habis


6 sendok atau ½ porsi.

Minum
Air putih, teh dan kopi Air putih
Jenis minum Kurang lebih 1 liter
Kurang lebih 3 gelas
Frekuensi aqua 1 gelas aqua 220
ml

2 Pola BAB embek idak bias bab


eliminas kuning dengan Tidak bias bab
i Konsistensi bau
Warna khas Selama di rumah
1x setiap hari sakit
frekuensi belum pernah bab

4 Pola
istirahat Klien tidur dari jam Klien tidur dari jam
tidur Malam 21.00 s/d 05.00 23.00 s/d 05.00

Klien tidak pernah tidur Klien tidur siang 2

Siang siangj sampai 3 jam per hari

5 Pola  Mandi 2x sehari 1x sehari


personal
hygiene  Keramas 2x 1 minggu Belum

 Gunting kuku 1x 1 minggu Belum

g. Pemeriksaan fisik

a. Keadaan umum : sedang

b. Kesadaran : composmetis (CM)

pada saat di kaji GCS klien

 Respon Motorik : 6 (mengikuti perintah)


 Respon Bicara : 5 (orientasi baik)

 Respon Mata : 4 (spontan membuka mata)

Jumlah score : 15 (normal)

c. tanda – tanda vital

 Tekanan Darah : 100/60 mmHg

 Nadi :78 x/menit

 Respirasi : 20 x/menit

 Suhu : 38,5 C

d. Pemeriksaan antropometri

 BB sblm masuk RS : 67 Kg

 BB saat pengkajian : 64 kg

 TB : 165 Cm

 BB Ideal : ( TB – 100 ) x 90 %

= ( 165 – 100 ) x 90 %

= 65 x

= 58,5 Kg

e. Pemeriksaan Head to toe

1. Kepala

 Inspeksi : bentuk kepala simetris, warna rambut hitam tampak bersih tidak Nampak luka

atau benjolan

 alpasi :tidak teraba nyeri tekan, atau benjolan

2. Wajah

 Inspeksi : wajah tampak pucat.wajah tampa kkemerahan bentuk wajah oval, warna kulit

sawo matang tidak terdapat luka parut kulit bersih tidak berminyak dan berjerawad

 Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan atau benjolan

3. Mata

 Inspeks i: bentuk mata simetris, konjungtiva anemis, sclera berwarna putih dan mata
tampakcembung.
 Palpasi : tidak teraba nyeri tekan atau benjolan, dan tekanan kedua mata sama
 Fungsi : mata masih berfungsi dengan baik dapat melihat dan dapat membaca dalam jarak
jauhmau jarak dekat

4. Hidung

 Inspeksi : bentuk hidung simetris, tampak bersih tidak terdapat scretdan tidak
terdapatbenjolan atau luka
 Palpasi : tidak teraba nyari tekan atau benjolan
 Fungsi : indera penciuman masih berfungsi dengan baik tanpa ada gangguan. Klien
dapatmembedakan antara bau wangi-wangian dan bau minyak angin.

5. Telinga

 Inspeksi: bentuk telingan simetris tampak bersih tidak terlihat serumendi sekitar telingan
 Palpasi : tidak teraba nyeri tekan atau benjolan
 Fungsi : telinga masih berfungsi dengan baik bias mendengan secara normal tanpa bantuan
alat

6. Mulut

 Inspeksi: mulut tampak bersih, gigi lengkap dengan warna kekuning kuningan, lidah tampak

bersih dengan warna merah muda.

 Fungsi : pengecapan baik,klien bisa merasakan macam macam rasa, dan tidak ada
gangguan.

7. Leher

 Inspeksi: leher tampak bersih turgor kulit sedang tidak terlihan pembengkakan di area
leher.
 Palpasi : tidak teraba nyeri tekan atau benjolan.Dan tidak ada pembengkakan di area
sekitar leher.

8. Thorax / punggung

 Inspeksi: bentuk thorax simetris, pada saat bernafas pengembangan paru paru kanan dan
kiri sama, respirasi normal 22x/menit
 Palpasi : tekanan vocal fremitussama, tidak terdapat nyeri tekan pada bagian dada.Perkusi :
terdapat bunyi hiper sonor
 Auskultasi : suara nafas klien bronchovesikuler (inspirasi sama dengan ekspirasi)
tidakterdapat suara tambahan
9. Abdomen

 Inspeksi:perut klien terlihat buncit, umbilicus tidak menonjol dan berada di tengah,
terlihat adanya massa di perut bagian bawah dan disentri abdomen (kembung)
 Auskultasi : terdengar bising usus klien dengan frekuensi 9x/ menit
 Palpasi : teraba massa feces dibagian perut bawah kuadran kiri.
 Perkusi : saat di ketuk terdengar bunyi suara tympani.

10. Ekstermitas atas

 Inspeksi: kedua tangan dapat di gerakkan tetapi tanagn kiri terganggu pergerakannya karena

terpasang infus RL,tampak berkeringat

 Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan , benjolan

11. Ekstermitas bawah

 Inspeksi: kedua kaki dapat di gerakkan dengan normal tanpa bantuan alat apapun
 Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan, benjolan
 Fungsi : ekstermitas bawah masih berfungsi dengan baik, tidak ada gangguan
bias
berjalan , jongkok, hingga lari.

12. Genetalia

 Tidak ada keluhan atau masalah di daerah genetalia

2) Analisa data

No Data Etiologi Masalah


1 DS : Klien mengatakan Kuman salmonella thypi dan Peningkatan
demam semenjak 5 hari yang lalu parathypi masuk ke dalam suhutubuh
DO : saluran pencernaan (hipertermi)
S : 38,5 C
Wajah tampak Invasi kuman salmonella
kemerahan, thypi
Ekstrimitas atas
tampakklien berkringat Sebagian di musnahkan oleh
Hasil pemeriksaan widal asam lambung
(+)
Menyerang vili usus halus

Masuk ke peredaran darah


Respon peradangan oleh
endotoksin

Demam

Peningkatan suhu tubuh


(hipertermi)

2 DS : Klien mengatakan Kumah salmonella thypi dan Ketidak


mual dan tidak nafsu parathypi masuk ke dalam seimbangan
makan. saluran pencernaan nutrisi kurang
DO : dari
klien tampak lemas, Invasi kuman salmonella kebutuhan
konjungtiva anemis, thypi
klien hanya
menghabiskan 6 sendok Sebagian di musnahkan oleh
makan atau ½ porsi asam lambung
Mengekresikan asam
lambung berlebih

Merangsang rasa mual di


medulla oblongata

Anoreksia

Ketidak seimbangan nutrisi


kurang dari kebutuhan

3 DS : Klien mengatakan Kurangnya pengetahuan Cemas


cemas dan khawatir pasien tentang penyakitnya
dengan penyakitnya
DO: Merupakan stressor
Klien tampak lemas,
klien dan keluarga klien psikologis
sering menanyakan Cemas
tentang penyakitnya, nadi
cepat 110x/menit

4 DS : Klien mengatakan uman salmonella thypi dan Gangguan


tidak bisa BAB semenjak parathypi masuk ke saluran eliminas BAB
2 hari yang lalu pencernaan (konstipasi)
DO :
teraba massa di perut Sebagian di musnahkan oleh
bagian bawah , asam lambung
bising usus 9x/menit Menyerang vili usus halus
os belum BAB sejak di Masuk ke peredaran darah
RS Respon peradangan oleh
endotoksin
Demam

Meningkatkan permeabilitas
kapiler
Meningkatkan penyerapan
air
berlebih
Absorpsi air di usus berlebih
Feces keras
Konstipasi
Gangguan eliminasi BAB
3) Diagnosa Keperawatan

Yang Muncul Berdasarkan Prioritas Setelah merumuskan analisa data di dapatkan diagnose yang
muncul berdasarkan masalah klien

adalah :

1. Peningkatan suhu tubuh (Hipertensi ) berhubungan dengan proses infeksi bakteri salmonella

thypi

2. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake yang tidak

adekuat (anoreksia)

3. Cemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan klien tentang penyakitnya

4. Gangguan eliminasi BAB (konstipasi) berhubungan dengan peningkatan reabsorpsi cairan di

usus.

4). Rencana asauhan keperawatan

NO Diagnos Ujuan Intervensi


Keperawatan Rasional
1 Peningkatan suhu Tujuan umum : 1. Lakukan 1. Memberikan
tubuh (hipertermi) Setelah di lakukan pendekatan rasa
berhubungan perawatan suhu kepada klien nyaman terhadap
dengan tubuh dapat menurun 2. Kaji tingkat klien serta agar
proses infeksi Tujuan khusus : kesadaran dan timbil
salmonella thypi Setelah di lakukan keadaan umum rasa percaya
Di tandai dengan : asuhan keperawatan pasien serta
DS : klien selama 1 x 24 jam di 3. Kaji penyebab keterbukaan klien
mengatakan demam harapkan suhu tubuh peningkatan suhu terhadap tenaga
semenjak 5 hari yang menurun tubuh. kesehatan
lalu Dengan kretria hasil : 4. Beri kompres air 2. Mengetahui
DO: Klien tampak hangat pada keadaan
klien tampak segar kening. Ketiak, umum klien
lemas Mukosa bibir dan daerah lipatan sehingga
mukosa bibir lembab paha. perawat dapat
kering Kulit tidak 5. Anjurkan klien menganalisa
kulit kemerahan kemerahan minum sesuai adanya
klien tampak Suhu tubuh kebutuhan dan penurunan
berkringat, dalam teratur tingkat
TTV : batas normal (36– 6. Observasi kesadaan.
TD : 100/60MmHg 37 C) tanda 3. Mengetahui
N : 78x/ menit tanda vital klien penyebab
Rr : 20x/menit 7. Anjuran klien peningkatan suhu
S : 38,5 C menghindari tubuh
aktivitas berlebih. 4. Mengompres
8. Kolaborasi dengan
dengan tim medis air hangat dapat
dalam menimbulkan
memberikan vasodilatasi pori
cairan infus atau pori
pariental karena dengan
9. Kolaborasi adanya
dengan tim medis rangsangan dari
dalam pemberian luar,
obat anti piret saraf
mengirimkan
implus ke
hipotalamus
sehingga
enyebabkan
pelebaran
pembuluh
darah di kulit
2 Ketidak seimbangan ujuan umum : 1. Lakukan 1. Memberikan
nutrisi kurang dari Setelah di lakukan pendekatan rasa
kebutuhan tubuh perawatan nafsu kepada klien nyaman terhadap
berhubungan makan bertambah 2. Kaji keadaan klien serta agar
dengan Tujuan khusus : umum klien timbil
intake yang tidak Setelah di lakukan 3. Kaji makanan rasa percaya
adekuat (anoreksia) asuhan keperawatan yang di sukai dan serta
Di tandai dengan : selama 1 x 24 jam di tidak di sukai keterbukaan
DS : Klien harapkan klien klien klien
mengatakan tidak menghabiskan 1 4. Pantau berat terhadap tenaga
nafsu makan porsi penuh badan klien kesehatan
DO : makanannya. selama 3 hari 2. Mengetahui
Klien tampak Dengan kriteria 5. Anjurkan klien keadaan
lemas hasil : emakan umum klien
Wajah klien Klien tampak makanannya 3. Dapat
tampak segar selagi hangat mengantisipasi
pucat Wajah klien 6. Observasi pemberian diit
Konjungtiva tidak tanda kepada
anemis pucat tanda vital pasien agar
Berat badan Nafsu makan 7. Dorong makan pemberian diit
menurun bertambah sedikit sedikit tapi dan
Klien hanya Berat badan naik sering pemasukan nutrisi
menghabiskan 6 Porsi makan 8. Jelaskan dapat maksimal
sendok makan atau ½ dapat d pentingnya intake kecukupan gizi
porsinya abiskan nutrisi yang dapat
Tanda tanda vital Tanda tanda adekuat untuk di ketahui
TD : 100/60MmHg vital penyembuhan dengan
N : 78x/menit dalam rentan penyakit. melakukan
Rr : 20x/menit normah 9. Berikan terapi penimbangan
S : 38,5 C cairan infus 4.Mengetahui
10. Kolborasi perkembangan
dengan bera
tim medis untuk badan klien
memberikan 5. Membangkitkan
therapy obat nafsu makan klien
penambah nafsu
makan.

3 Gangguan rasa aman Tujuan umum : 1. bina emberikan rasa


(cemas) berhubungan Setelah di lakukan hubungan aman terhadap
dengan kurangnya perawatan klien saling percaya klien
pengetahuan klien tampak tenang dengan klien dan serta agar timbul
tentang penyakit Tujuan khusus : keluarganya, rasa
DS : Klien Setelah di lakukan 2. kaji tingkat percaya serta
mengatakan cemas asuhan keparawatan kesemasan klien keterbukaan
dan khawatir akan selama 1x24 jam 3. berikan klien
penyakitnya kepada klien, klien di penjelasan tentang terhadap tenaga
DO : harapkan rasa penyakit, kesehatan
- Klien tampak aman penyebab, dan 2. mengetahui
cemas terpenuhi pengobatannya. tingkan
- Klien tampak Dengan kriteria 4. Ajarkan kecemasan yang
gelisah hasil : teknik di
- klien dan  cemas relaksasi dan alami klien
keluarga berkurang / distraksi 3. agar klien
klien sering hilang 5. Batasi jumlah mengerti
menanyakan  klien tampak pengunjung. dan dapat
penyakitnya tenang 6. Anjurkan melakukan
klien merasa  klien dan keluarga untuk pencegahan
penyakitnya semakin keluarganya mengarti selalu menemani dengan
parah tentang penyakitnya klien mandiri
 klien tidak 4. agar klien
nadi cepat merasa tenang dan
(tachycardia) penyakitnya semakin mempercepat
78x/menit parah pengobatan
 nadi dalam 5. menciptakan
rentan rasagar klien
normal (60 s/d 100 merasa
aman karena
mendapatkan
perlindungan.

aman klien

4 angguan pola Tujuan umum : 1. Kaji kebutuhan Mengetahui


eliminasi BAB Setelah di lakukan eliminasi klien kebutuhan
(konstipasi) perawatan klien 2. Anjurkan eliminasi
berhubungan dapat bab secara klien klien
dengan normal untuk minum air 2. Membantu
peningkatan Tujuan khusus : hangat melunakkan
reabsorpsi cairan di Setelah di lakukan 3. Monitoring makanan
usus halus asuhan keperawatan bising yang sudah di
Di tandai dengan : kepada klien selama usus. cerna
DS : Klien 1x24 jam di harapkan 4. Monitoring 3. Mengetahui
mengatakan tidak kebutuhan eliminasi feces, adanya
bias bab semenjak 2 klien dapat terpenuhi frekuensi, perubahan bising
hari yang lalu Dengan kriteria konsistensi dan usus
DO : hasil : volume. 4. Mengetahui
- klien belum ke  BAB normal 5. Monitor perubahan
kamar mandi untuk  Tidak terdapat resiko eliminasi
bab massa adanya tanda dan 5. Mengetahui
- teraba massa di daerah perut gejala rufture usus penyabab dan
di bawah / peritonitis komplikasi yang
 Perut tidak 6. Identifikasi
daerah perut bawah, kembung factor mungkin timbul.
- perut tampak  Bising usus penyebab dan 6. Mengetahui
kembung dalam konstribusi penyebab
- bising usus rentan normal konstipasi konstipasi
9x/menit  Aktivitas dapat 7. Kolaborasi 7. Untuk
- aktivitas di bantu di dengan dokter melunakkan
- tanda tanda vital: lakukan secara dalam pemberian dan merangsang
TD : 130/90 MmHg mandiri obat laktatif peristaltic usus
N : 110x/menit  Tanda tanda 8. Kolaborasi sehingga klien
Rr : 22x/menit vital dengan ahli gizi dapat
S : 38 C untuk dalam rentan normal diit tinggi serat buang air besar
pemberian (BAB)

5). Implementasi

Hari/tangga waktu No.Dx Implementasi Paraf


Kamis 3 14.15 1,2,3,4 Melakukan pendekatan kepada
april 2019 klien
(dinas Respon :
siang) DS: Klien mengatakan percaya
terhadap tindakan perawat
DO : Klien dapat berkomunikasi
dengan baik terhadap perawat
2. Mengkaji tingkat kesadaran dan
14.32 1,2,3,4
keadaan umum klien
Respon :
DS :
DO: Keadaan umum lemas,
tingkat kesadaran composmetis
14.46 1 3. Mengkaji penyebab
peningkatan suhu tubuh
Respon :
DS :Klien mengatakan tidak
mengetahui penyebab suhu
tubuh meningkat
DO : klien tampak kebingungan
15.00 3
4. Mengkaji tingkat kecemasan
klien
Respon :
DS : Klien mengatakan khawatir
dengan penyakitnya

15.27 4 DO : Klien tampak cemas


5. Mengkaji kebutuhan eliminasi
klien
espon :
DS : Klien mengatakan tidak
bias bab dari 2 hari yang lalu
DO : Klien tidak terlihat ke

2 kamar mandi untuk bab hanya


15.39
berbaring di tempat tidur.
6. Menganjurkan klien makan
makanan selagi hangat
Respon :
DS : Klien mengatakan nafsu
makannya bertambah

16.00 DO: Klien menghabiskan 10


4
sendok makan dari porsinya.
7. Menganjurkan klien untuk
minum air hangat
Respon:
16.43 DS:
1
DO: reaksi dari intervensi tidak
terlihat
8. Memberikan kompres air
hangat pada kening, ketiak dan
daerah lipatan paha
Respon :
17.00
DS: Klien mengatakan panas di
1234
badannya sudah berkurang
DO: Suhu tubuh klien menurun
9. Mengobservasi tanda tanda vital
Respon:
DS:
DOTD: 130/90 MmHg
N :78 x/menit
18.00 Rr : 20x/menit
1
S :38,5 C
10. Membantu perawat dalam
pemberian terapi obat antipiretik
dan antibiotic berupa :
paracetamol 3x500 mg(oral),
ceftriaxone 2x1 gr (iv)
Respon:
DS: Klien mengatakan suhu

8.05 tubuh menurun setelah di beri


2
obat
DO: Suhu 37,6 C
11. Membantu perawat memberikan
terapi obat mual ondansetron
2x4 mg (iv)
Respon :
18.10 DS: klien mengatakan setelah di

4 beri obat rasa mual berkurang


DO: nafsu makan bertambah
12. Membantu perawat memberikan
terapi obat laktatif berupa
dulcolox susp
Respon:
DS : Klien mengatakan dapat
19.00
BAB setelah di beri obat
DO : Tidak terdapat massa di
perut bawah
13. Memberikan penjelasan tentang
penyakit thypoid penyebab dan
pengobatannya
Respon:
DS: Klien mengatakan tidak
terlalu cemas dengan
penyakitnya
DO: klien tampak tenang nadi :
100x/menit

Jumat 4 4.15 1,2,4 Melakukan pendekatan kepada


april 2019 klien
(dinas Respon :
siang) DS: Klien mengatakan percaya
terhadap tindakan perawat
DO : Klien dapat berkomunikasi
dengan baik terhadap perawat
14.32 1,2,4
2. Mengkaji tingkat kesadaran dan
keadaan umum klien
Respon :
DS :
DO: Keadaan umum lemas,
15.00 1 tingkat kesadaran composmetis
3. Mengkaji peningkatan suhu
tubuh
Respon :
DS: klien mengatakan badannya
tidak demam lagi
DO: Suhu tubuh klien menurun
15.27 2
suhu 37,6 C
4. Mencatat status nutrisi pasien,
turgor kulit, berat badan,riwayat
mual/muntah dan diare
Respon:
DS: Klien mengatakan nafsu
makan bertambah
DO: status nutrisi bertambah,
berat badan 64 kg, riwayat mual
16.00 1
ada, muntah tidak ada, diare
tidak ada.
5.Memberikan kompres air hangat
pada kening klien
Respon :
DS: Klien mengatakan tubuhnya

17.00 1,2,4 tida terlalu demam lagi./


menurun
DO: suhu klien 37C
6. Mengobservasi tanda-tanda
vital
Respon:
DS :
DO:
17.20 4 TD: 100/60MmHg
N : 78x/menit
S : 37,5 C
Rr: 20x/menit
7.Mengkaji kebutuhan eliminasi
klien
Respon :
8.00 1
DS : Klien mengatakan sudah
bias BAB seperti biasanya
DO : Tidak terdapat massa di
bagian perut bawah
8. Membantu perawat dalam
memberikan obat antipiretik dan
antibiotic berupa: paracetamol
3x500 mg (oral), ceftriaxone
2x1 gr (iv)
Respon :
18.05 2
DS: Klien mengatakan
badannya sudah tidak demam
lagi setelah di beri obat
DO : Suhu tubuh klien 37 C
9.Membantu perawat
memberikan terapi obat mual
berupa ondansetron 2x4 mg (iv)
Respon :
DS: Klien mengatakan rasa
mual berkurang
DO : Nafsu makan klien
bertambah
Sabtu 3 14.15 1,2 1 Melakukan pendekatan kepada
april 2019 klien
(dinas Respon :
siang) DS: Klien mengatakan percaya
terhadap tindaka perawat
DO: klien dapat
mengungkapkan perasaannya
an dapat memberi informasi
dengan jelas.

14.32 1,2 2. Mengkaji tingkat kesadaran dan


keadaan umum klien
Respon :
DS :
DO : Keadaan umum baik,
15.00 2 kesadaran composmetis
3. Mencatat status nutrisi klien,
turgor kulit,berat badan dan
riwayat mual/muntah dan diare
Respon :
DS : Klien mengatakan nafsu
makannya semakin bertambah
DO : Nutrisi klien bertambah,
turgor kulit baik, berat badan 64
kg, riwayat mual berkurang

16.00 1,2 muntah tidak ada, diare tidak


ada.
4. Mengobservasi tanda tanda vital
Respon :
DS :
DO :
TD : 100/60MmHg
17.55 1,2 N : 978x/menit
S : 36,5 C
Rr : 20x/menit
5.Membantu perawat dalam
memberikan obat antipiretik dan
antibi3x500 mg (oral), ceftriaxone
2x1 gr (iv)
Respon :
DS: Klien mengatakan
badannya sudah tidak demam
18.00 1 lagi setelah di beri obat
DO : Suhu tubuh klien 36,5 C
6. Membantu perawat
memberikan terapi obat mual
berupa ondansetron 2x8mg (iv)
Respon :
DS: Klien mengatakan rasa
mual sudah tidak ada
DO :Klien tampak segar dan
nafsu makan klien bertambah
otic berupa: paracetamol

6). Evaluasi

Hari/ tanggal No.Dx Catatan perkembangan Paraf


Kamis 3 april 1 S : Klien mengatakan demam, setelah
2019 (siang) di beri obat panas menurun kemudian
naik lagi
O:
Keadaan umum lemah
Klien mengeluarkan keringat
erpasang infus RL 20 tpm
Suhu bada 38,5 C
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi di lanjutkan
2
S : Klien mengatakan tidak nafsu
makan
O:
Klien tampak lemas
Wajah klien tampak pucat
Berat badan menurun
Klien hanya menghabiskan 6 sendok
makan atau ½ porsinya
A : Masalah belum teratasi
3
P : Intervensi di lanjutkan
S : Klien mengatakan cemas dan
khawatir dengan penyakitnya
O:
Klien tampak cemas
Klien dan keluarganya sering
menanyakan penyembuhan
penyakitnya
Nadi cepat (tachycardia) 110x/menit
4 A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi di lanjutkan
S : Klien mengatakan tidak bias BAB
semenjak 3 hari yang lalu
O:
Teraba massa di daerah perut bawah
Perut tampak kembung
Bising usus 9x/menit
Aktivitas di bantu
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi di lanjutkan

Jumat 4 april 1 S :Klien mengatakan demamnya


2019 (siang sudah menurun
O:
Keadaan umum sedang
Keringat klien berkuranh
Terpasang infus RL 20 tpm
Suhu bada 38,5 C
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi di lanjutkan
2
S : Klien mengatakan nafsu makan
sudah bertambah dari pada
sebelumnya
O:
 Keadaan umum sedang
Wajah klien tidak terlalu pucat
Berat badan masih sama 64 kg
Klien menghabiskan 10 sendok
makan dalam 1 porsinya
A : Masalah teratasi sebagian
3
P : Intervensi di lanjutkan
S : Klien mengatakan sudah tidak
cemas dan khawatir dengan
penyakitnya setelah di beri penjelasan
oleh perawat
O:
Klien tidak tampak cemas lagi
Klien dan keluarganya tidak
menanyakan lagi tentang
penyembuhan penyakitnya
Nadi normal 92x/menit
4
A : Masalah teratasi
P : Intervensi di hentikan
S : Klien mengatakan sudah bias
BAB seperti biasanya
O:
Tidak teraba massa di daerah perut
bawah
Perut tidak kembung
Bising usus 11x/menit
Sudah bias beraktivitas sendiri namun
tangan kiri di batasi oleh selang infus
A : Masalah teratasi
P : Intervensi di hentikan

Sabtu 5 april 1 S : Klien mengatakan sudah tidak


2019 (siang) demam lagi, badan tidak terasa panas
lagi
O:
Keadaan umum baik
Klien tidak tampak berkeringat lagi
Terpasang infus RL 20 tpm
Suhu bada 38,5 C
A : Masalah teratasi
2 P : Intervensi dihentikan
S : Klien mengatakan nafsu makan
bertambah
O:
Keadaan klien baik
Wajah klien sudah tidak pucat
Berat badan masih sama 64 kg
Klien menghabiskan1 porsi
makannya
TD : 100/60MmHg
N : 78x/menit
S : 36,5 C
Rr : 20x/menit
A : Masalahteratasi
P : Intervensi di hentikan
Dokter menganjurkan agar klien di
rawat di rumah atau klien sudah bias
pulang.

BAB IV

PENUTUP

1. Pengkajian

Pengkajian klien Tn.Y dengan , meliputi :

b. Keluhan Utama
Pada saat pengkajian klien mengatakan merasa lemas, demam, serta mual.

c. Riwayat Kesehatan

1) Merasa lemas, demam, serta mual.

2) Tidak Pernah mengalami penyakit serupa.

3) Tidak Mempunyai penyakit turunan

d. Pemeriksaan Fisik

Kondisi klien sedang ( Compos Metis ).

e. Pemeriksaan penunjang

Cek Lab Urine, Cek lab darah

2. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan yang muncul pada kasus Tn.Y dengan demam

Thypoid yaitu sebagai berikut :

1. Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses infeksi dalam tubuh.

2. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan

dengan mual dan anoreksia.

3. Gangguan rasa aman cemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan

tentang penyakit

4. Gangguan eliminasi BAB (konstipasi) berhubungan dengan proses peradangan

pada usus halus.

3. Perencanaan

Perencanaan pada Tn.Y dengan Demam Thypoid, sesuai dengan Diagnosa

Keperawatan, yang meliputi :

1) Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses infeksi dalam tubuh.


2) Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan

dengan mual dan anoreksia.

3) Gangguan rasa aman cemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan

tentang penyakit

4) Gangguan eliminasi BAB (konstipasi) berhubungan dengan proses peradangan

pada usus halus.

4. Implementasi

Implementasi pada Tn.Y dengan Demam Thypoid dilakukan berdasarkan

perencanaan yang di dalam nya rasional (tujuan).

1. Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses infeksi dalam tubuh.

a) Observasi tanda-tanda vital (suhu, nadi, tekanan darah, pernafasan)

b) Anjurkan klien untuk banyak minum.

c) Berikan kompres hangat.

d) Berikan cairan intra vena dan obat-obatan sesuai program dokter.

2. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan

dengan mual dan anoreksia.

 Kaji keluhan mual yang dialami klien.

 Berikan makanan yang mudah di telan.

 Catat jumlah/ porsi makan yang di habiskan oleh klien setiap hari.

 Berikan obat-obatan antiemertik sesuai program dokter

3. Gangguan rasa aman nyaman cemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan

tentang penyakit

 Kaji tingkat kecemasan klien


 Memberikan penyelasan tentang penyakitnya

4. Gangguan eliminasi BAB (konstipasi) berhubungan dengan proses peradangan

pada usus halus.

 Kaji kebutuhan eliminasi klien

 Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat laktatif.

5. Evaluasi

a. Suhu tubuh kembali normal.

b. Teratasinya pemenuhan kebutuhan nutrisi

c. Teratasinya rasa cemas

d. Teratasinya pemenuhan eliminasi BAB

Anda mungkin juga menyukai