Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN ABORTUS INKOMPLIT

 
A.  Tinjauan Kasus
1.      Pengkajian
a.       Identitas klien
Nama                                 : Ny.R
Umur                                 : 29 tahun
Jenis kelamin                     : Perempuan
Agama                               :
Status Perkawinan             :
Pendidikan                         :
Pekerjaan                           :
Alamat                              :
Tgl. Masuk RS                  :
Tgl. Pengkajian                 :
No CM                              :
Ruangan                            :

Identitas Penanggung Jawab


Nama                                 : Tn.T
Umur                                 : 40 Tahun
Jenis kelamin                     :
Alamat                              :
Pekarjaan                           :
Hub. Dengan klien            :
a.       Riwayat Kesehatan
a)      Keluhan Utama
Nyeri
b)      Riwayat kesehatan sekarang
Klien mengatakan lemas dan pusing, pada saat dilakukan palpasi pada daerah perut bagian
bawah klien mengeluh nyeri, skala nyeri 3 (0-5). Nyeri dirasakan apabila diberi tekanan. Klien
mengatakan cemas, takut dengan tindakan yang akan di lakukan.
c)      Riwayat kesehatan masa lalu
Pada saat dikaji pada tanggal 18 mei 2015, sebelum masuk rumah sakit klien mengalami
perdarahan pada jalan lahir. Lalu keluarga membawa klien ke rumah sakit, Klien mengatakan
kehamilannya baru 2 bulan. Klien tidak mempunyai riwayat penyakit, tidak mempunyai riwayat
operasi sebelumya, klien juga tidak mempunyai riwayat alergi. Pada kehamilan yang lalu klien
tidak merasakan keluhan yang berarti.
d)     Riwayat Obstetrik dan Ginekologi
a.       Riwayat Ginekologi
1)      Riwayat mensturasi
Klien pertama kali mendapatkan mensturasi pada usia 14 tahun, lamanya mensturasi 4-5 hari
setiap bulannya, siklus haid 28 hari secara teratur,klien tidak mengalami keluhan saat mensturasi.
2)      Riwayat perkawinan
Klien mengatakan sudah menikah 2 kali, dari pernikahannya yang pertama klien di karunia
seorang anak perempuan, sekarang tinggal bersama ayah kandungnya.
3)      Riwayat KB (keluarga Berencana)
Selama menikah klien menggunakan kontrasepsi suntik, selama menggunakan kontrasepsi suntik
haidnya lancar tetapi sedikit – sedikit. Klien mengatakan akan menggunakan alat kontrasepsi
kembali.
b.      Riwayat Obstetrik
1)      Riwayat kehamilan,persalinan, dan nifas yang lalu
Tabel 3.1
Riwayat kehamilan,persalinan, dan nifas yang lalu
No Jk Cara Tempat Bb Komplikasi Umur Kesehatan
Lahir persalinan lahir dan masalah anak
dan selama sekarang
penolong proses
persalinan
1 P Normal Dirumah 2600 Tidak ada 10 tahun Sehat
oleh bidan

2)      Riwayat kehamilan terakhir


Klien dengan P1A1, dengan umur kehamilan 8 minggu, klien tidak mengalami mual muntah
pada usia kehamilan trisemester pertama. Klien memeriksakan kehamilannya 1 kali. Sebelumnya
klien menggunakan alat tes kehamilan untuk mengetahui kehamilannya.

e)      Pola kebiasaan sehari- hari


Tabel 3.2
Pola kebiasaan sehari-hari
No Data Di rumah Di rumah Sakit
1. Pola Nutrisi
a.    Pola Makan
        Frekuensi 2-3 kali sehari 3 kali sehari
        Jenis Makanan Nasi, lauk, sayur Nasi, lauk, sayur
        Jumlah 2-3 piring sehari 3 piring sehari
        Porsi 1 piring habis ½ piring habis
        Pantangan Tidak ada Tidak ada
        Keluhan Tidak ada Tidak ada
b.     Pola Minum
        Frekuensi 5-6 gelas sehari 5 gelas sehari
        Jumlah 1200 ml sehari 900 cc
        Jenis Air putih Air putih
Pantangan
         Tidak ada Tidak ada
Keluhan
         Tidak ada Tidak ada
2 Pola Eliminasi
a.     BAB
        Frekuensi Tidak tentu Tidak tentu
        Warna Kuning pekat Kuning pekat
        Bau Khas feses Khas feses
        Konsentrasi Padat Padat
        Keluhan Tidak ada Tidak ada
b.    BAK
        Frekuensi 5 kali/hari Tidak tentu
        Jumlah 500 cc 300 cc
        Warna Kuning bening Kuning bening
        Bau Khas urin Khas urin
        Alat Bantu Tidak ada Tidak ada
        keluhan Tidak ada Tidak ada

3 Pola Tidur dan Istirahat


         waktu tidur Siang dan malam Siang dan malam
         lama Tidur 9 jam Tidak tentu
         kebiasaan pengantar tidur Tidak ada Tidak ada
         kesulitan tidur
         keluhan Tidak ada Tidak ada
Tidak ada Tidak ada
4 Pola aktivitas dan latihan
         kegiatan dalam pekerjaan Tidak bekerja Tidak ada
         olahraga
         kegiatan di waktu luang Jalan santai Tidak ada
         keluhan Jarang Tidak ada

Tidak ada Tidak ada


5 Personal Hygiene
         kulit putih Putih
         rambut Panjang Panjang
         mandi 2 kali / hari 1 kali sehari
         mulut dan gigi Bersih Bersih
         pakaian Rapi dan bersih Rapi dan bersih
         kuku Panjang dan Panjang dan
bersih bersih
         vulva hygiene Tidak di kaji Memakai
pembalut
         keluhan Tidak ada Keguguran
6 Ketergantungan Fisik
         merokok Tidak merokok Tidak
         minimam keras Tidak suka Tidak
         obat – obatan Tidak ada Tidak ada
         keluhan Tidak ada Abortus

f)       pemeriksaan Fisik
a.       Keadaan Umum
Kesadaran             : compos mentis
Tanda – tanda vital
Tekanan darah                   : 120/70
Nadi                                  : 80 kali/ menit
Respirasi                            : 21 kali / menit
Suhu                                  : 36,5 c
b.      Kepala
Bentuk kepala bulat, kulit kepala bersih, rambut panjang dan berwarna hitam kemerahan, tidak
ada benjolan dan tidak ada nyeri.
c.       Mata
Bentuk mata simetris antara kiri dan kanan, bisa melihata dengan jelas, mengecil saat diberi
reflek cahaya, konjungtiva anemis, tidak ada tanda – tanda radang.
d.      Hidung
Bentuk hidung simetris antara kiri dan kanan, dapat mencium bau kayu putih, tidak ada sinus,
tidak ada tanda-tanda peradangan
e.       Mulut
Bentuk mulut simetrois, mukosa bibir lembab, tidak ada sianosis, tidak ada bau mulut.
f.       Tenggorokan
Ada reflek menelak, tidak ada tanda – tanda peradangan, tidak ada nyeri.
g.      Telinga
Bentuk telinga simetris antara kiri dan kanan, dapat mendengar dengan baik, tidak ada
peradangan dan nyeri.
h.      Leher
Tidak ada pembesaran KGB, tidak ada peningkatan JVP, tidak ada nyeri.
i.        Dada / Thorax
Bentuk dada simetris, suara nafas vesikuler, pola napas teratur, irama jantung teratur, S1 dan S2,
mamae tidak ada benjolan. CRT kembali < 2 detik.
j.        Abdomen
Perut bersih, ada nyeri saat di palpasi, bising usus 6x/menit

k.      Genitalia
Ada perdarahan pada jalan lahir, terpasang pembalut, sudah 2 kali ganti perdarahan banyak,
warna darah merah pekat.
l.        Ekstremitas
Bentuk ektremitas atas dan bawah simetris, ,keadaan jari tangan dan kaki lengkap, kekuatan otot
tangan 5/5, otot kaki 5/5, tangan kiri terpasang infus RL 20 tpm
g)      Pemeriksaan Penunjang
Tabel 3.3
Pemeriksaan Penunjang
Tanggal Jenis Hasil Normal Interpretasi
Pemeriksaan
18 mei Hemoglobin 10,8 13-18 L/ 12-16 P Menurun
2015
Leukosit 13700 4000-10000 Meningkat
Hematokrit 34,7 40-48 L/ 37-47 P Menurun
Trombosit 291000 150000-450000 Normal
Eritrosit 3,83 4,2-5,4 p/ 4,6-6,2 L Menurun

h)      Terapi yang diberikan


Tabel 3.4
Terapi yang diberikan
Tgl dan jam Jenis Terapi Rute Dosis
18 Mei amoxcilin Oral 3x500 mg
2015
19.00
metronidazol Oral 3 x 500 mg
oxitosin Inj
19 Mei Amoxcilin 3 x 500 mg
2015
Metronidazol 3 x 500 mg
e
ketorolax 3x1

Analisa Data
Tabel 3.5
Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
Pre kuret Faktor stres Gangguan rasa
1 Ds : klien ↓ nyaman nyeri
mengatakan nyeri Minum sprite
ketika di lakukan ↓
palpasi pada daerah Perdarahan nekrosis
perut. ↓
Hasil konsepsi terlepas
Do : klien tampak dari uterus
meringis, skala ↓
nyeri 3(0-5). TD uterus berkontraksi
100/80 nadi 80 ↓
kali/menit Hasil konsepsi tidak
keluar

Tidak keluar secara
sempurna

Nyeri

2 Ds : klien Perdarahan nekrosis Cemas


mengatakan tidak ↓
tahu tentang Hasil konsepsi terlepas
penyakitnya, dan dari uterus
takut dengan ↓
tindakan yang akan uterus berkontraksi
dilakukan ↓
TD 100/80 nadi 80 Hasil konsepsi tidak
kali/menit keluar

Do : klien tampak Tidak keluar secara
bingung, cemas, sempurna
dan bertanya-tanya ↓
tentang tindakan Tindakan kuretase
kuret yang akan ↓
dilakukan cemas

Post Kuret Perdarahan nekrosis Resiko infeksi


3 Ds : klien ↓
mengatakan Hasil konsepsi terlepas
mengalami dari uterus
perdarahan ↓
uterus berkontraksi
Do : 1 pembalut ↓
penuh, warna Hasil konsepsi tidak
merah segar, bau keluar
khas darah ↓
TD 100/80 nadi 80 Tidak keluar secara
kali/menit sempurna

Tindakan kuretase

Perdarahan

Resiko infeksi

2.    Diagnosa keperawatan
Pre kuret
1.      Gangguan rasa nyaman nyeri b.d kerusakan jaringan intrauteri
2.      Cemas b.d kurangnya pengetahuan tentang prosedur kuret yang akan dilakukan
Post kuret
1.      Resiko infeksi b.d perdarahan, keadaan vulva lembab

3.      Rencana tindakan keperawatan


Nama   : NY.R                                                            No. RM           : 730663
Usia     : 29 thn                                                            Dx                   : abortus inkomplit
Tabel 3.6
Rencana tindakan keperawatan
Tgl Diagnosa PERENCANAAN Paraf
keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
18 Gangguan Tupan : setelah 1.    Observasi tanda 1.Mengetahui keadaan
mei rasa nyaman dilakukan – tanda vital umum klien
2015 nyeri b.d tindakkan 2.    Observasi skala 2.Mengetahui tingkat
kerusakan keperawatan 3 nyeri, lokasi, nyeri yang di alami
jaringan x 24 jam frekuensi, klien
intrauteri masalah nyeri 3.    Ajarkan klien 3.Mengurangi nyeri
berkurang. teknik relaksasi pada klien
Tupen : setelah dan distraksi 4.Untuk
dilakukan 4.    Kolaborasi menghilangkan nyeri
tindakan dengan dokter
keperawatan 1 pemberian
x 24 jam analgetik
masalh teratasi
sebagian
dengan kriteria
hasil:
      Nyeri
berkurang
      TTV dalam
batas normal
TD 120/80,
nadi 80
x/menit,
respirasi 20 x/
menit
18 Cemas b.d Tupan : setelah 1.      Observasi tanda – tanda vital 1.     Untuk mengetahui kead
Mei kurangnya dilakukan tindakan 2.      Kaji tingkat ansietas bklien umum klien
2015 pengetahuan keperawatan 3 x 24 3.      Dengarkan masalah klien 2.     Untuk mengetahui seja
tentang prosedur jam cemas teratasi 4.      Jelaskan prosedur kuretase tingkat ansietas klien
kuretase yang Tupen : setelah 5.      Evaluasi/ validasi tentang 3.     Meningkatkan rasa kon
akan di lakukan dilakukan tindakan informasi yang di berikan terhadap situasi
keperawatan 1 x 24 4.     Pengetahuan dapat mem
jam masalah teratasi menurunkan tingkat ans
sebagian, dengan 5.     Mengetahui sejauh mna
kriteria hasil : dapat di terima
      Cemas berkurang

20 Resiko infeksi Tupan : setelah 1.    Pantau TTV, setiap 4 jam 1.    Peningkatan tekanan da
Mei b.d perdarahan, dilakukan tindakan sekali respirasi, suhu dapat me
2015 keadaan vulva keperawatan 3 x 24 2.    Kali kondisi pengeluaran adanya infeksi
lembab jam infeksi teratasi. darah, warna dan bau. 2.    Mengetahui adanya pen
Tupen : setelah 3.    Anjurkan klien melakukan darah, warna, bau.
dilakukan tindakan personal hygiene : ganti 3.    Untuk mencegah infeks
keperawatan 1 x 24 balutan 4.    Untuk mencegah infeks
jam masalah teratasi 4.    Berikan penyuluhan membantu proses penye
sebagian, dengan pendidikan kesehatan tentang 5.    Membantu mencegah i
kriteria hasil : perawatan post kuret di rumah
      TTV dalam batas 5.    Anjurkan klien makan
normal. TD 120/80, makanan berprotein
nadi 80 x/menit, 6.    Kolaborasi dengan dokter
respirasi 21x/menit pemberian obat sesuai
      Tidak terdapat tanda – indikasi :
tanda infeksi (tubor,
lubor, dolor, kalor,
fungsiolesa)

5.      Implementasi dan Evaluasi


Tabel 3.7
Implementasi dan Evaluasi

Diagnosa Tgl Implementasi Evaluasi Paraf


Gangguan 18 mei1.     mengobservasi  tanda – tanda S : klien mengatakan
rasa nyaman 20115 vital nyeri ketika di lakukan
nyeri b.d 2.     Mengobservasi skala nyeri, palpasi di daerah perut
kerusakan lokasi, frekuensi, O : klien tampak
jaringan 3.     Mengajarkan klien teknik meringis, skala nyeri 5
intrauteri relaksasi dan distraksi (1-10), TD 100/80, nadi
80 x/menit
A : masalah belum
teratasi
P : intervensi di
lanjutkan

Cemas b.d 1.      Mengobservasi tanda – tanda S  : klien mengatakan


kurangnya vital tidak tahu tentang
pengetahuan 2.      Mengkaji tingkat ansietas penyakitnya, dan takut
tentang bklien dengan tindakan yang
prosedur 3.      Mendengarkan masalah klien akan dilakukan
kuretase yang 4.      Menjelaskan prosedur O : klien tampak
akan di kuretase bingung, cemas, dan
lakukan 5.      Mengevaluasi/ memvalidasi bertanya-tanya
tentang informasi yang di A : masalah belum
berikan teratasi
P : intervensi di
lanjutkan
Resiko 1.   Memantau TTV, setiap 4 jam S : klien mengatakan
infeksi b.d sekali mengalami perdarahan
perdarahan, 2.    Mengkaji kondisi
keadaan pengeluaran darah, warna dan O : 1 pembalut penuh,
vulva lembab bau. warna merah segar, bau
3.    Menganjurkan klien khas darah
melakukan personal hygiene :
ganti balutan A : masalah belum
4.    Memberikan penyuluhan teratasi
pendidikan kesehatan tentang
perawatan post kuret di rumah P : intervensi di
hentikan

Catatan Perkembangan
Tabel 3.8
Catatan perkembangan
Diagnosa Hari dan Tanggal Catatan Perkembangan Paraf
Gangguan rasa 19 mei 2015 S  : klien mengatakan nyeri
nyaman nyeri b.d Jam 14.30 ketika di lakukan palpasi      
kerusakan jaringan pada daerah perut.
intrauteri O  : klien tampak meringis, skala
nyeri 3(0-5). TD 100/80 nadi 80
kali/menit
A : masalah belum teratasi
P : intervensi di lanjutkan 1,2,3,4
I:
1.      Observasi tanda – tanda vital
R/ TD 100/80 nadi 80 kali/menit
2.      Observasi skala nyeri, lokasi,
frekuensi
R/skala nyeri 3 ( 0 – 5 )
3.      Ajarkan klien teknik relaksasi
dan distraksi
R/ klien mengatakan bersedia
untuk mlakukan teknik elksasi
afas dalam dan distraksi.
E : klien masih merasa nyeri
R : pengkajian dilanjutkan
Cemas b.d 19 Mei 2015 S :klien mengatakan tidak tahu
kurangnya Jam 08.30 tentang penyakitnya, dan takut
pengetahuan tentang dengan tindakan yang akan
prosedur kuretase dilakukan
yang akan di O : klien tampak bingung,
lakukan cemas, dan bertanya-tanya
tentang tindakan yang akan
dilakukan
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan 1,2,3,4
I:
1.      Mengobservasi tanda – tanda
vital
R/ TD 100/80 nadi 80 kali/menit
2.      Mengkaji tingkat ansietas bklien
3.      Mendengarkan masalah klien
4.      Menjelaskan prosedur kuretase

E : klien masih merasa cemas


R : pengkajian dilanjutkan

Cemas b.d Hari ke 2 S :klien mengatakan tidak tahu


kurangnya tanggal  20 Mei tentang penyakitnya, dan takut
pengetahuan tentang 2015 dengan tindakan yang akan
prosedur kuretase dilakukan
yang akan di O : klien tampak bingung,
lakukan cemas, dan bertanya-tanya
tentang tindakan yang akan
dilakukan
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
1,2,3,4,5
I:
1.      Mengobservasi tanda – tanda
vital
R/ TD 100/80 nadi 80 kali/menit
2.      Mengkaji tingkat ansietas bklien
3.      Mendengarkan masalah klien
4.      Menjelaskan prosedur kuretase
5.      Mengevaluasi/ memvalidasi
tentang informasi yang di
berikan
E : klien sudah tidak merasa
cemas
R : pengkajian dilanjutkan

Resiko infeksi b.d Tanggal 20 mei S : klien mengatakan mengalami


perdarahan, keadaan 2015 perdarahan
vulva lembab O : 1 pembalut penuh, warna
merah segar, bau khas darah
A : masalah belum teratasi
P : intervensi di lanjutkan 1,2,3,4
I:
1.      Memantau TTV, setiap 4 jam
sekali
2.      Mengkaji kondisi pengeluaran
darah, warna dan bau.
3.      Menganjurkan klien melakukan
personal hygiene : ganti balutan
4.      Memberikan penyuluhan
pendidikan kesehatan tentang
perawatan post kuret di rumah
E : klien mengatakan keluaran
darah dari jalan lahir
R : pengkajian di lanjutkan
Resiko infeksi b.d S:
perdarahan, keadaan O:
vulva lembab A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan (pasien
pulang)

B. Pembahasan
Pada bagian ini penulis akan menguraikan  beberapa kesenjangan antara tinjauan kasus
pada Ny. R P1A1 dengan Abortus Inkomplit Diruang XXX PPK Rs. XXX ,terhitung mulai dari
tanggal  18  Mei 2015 sampai dengan 21 Mei 2015.
Dalam meksanakan asuhan keperawatan ini, penulis berusaha seoptimal  mungkin
melakukan yang terbaik kepada klien. Meskipun demikian , penulis tetap menemukan
kesenjangan-kesenjangan. Sehingga menimbulkan permasalahan yang di temukan selama
melakukan asuhan kperawatan akan penulis bahas satu persatu sesuai dengan tahapan-tahapnan
berikut:
1.      Pengkajian
            Pengkajian merupakan tahap awal dalam melaksanakan asuhan keperawatan. Pada tahap
ini  penulis melakukan pengumpulan data subjektif maupun data objektif yaitu dengan cara
pendekatan pada klien beserta keluarga dalam bentuk wawancara, observasi, pemeriksaan fisik
dengan menggunakn teknik insfeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi, melalui pendekatan
sistematis pada tanggal 18 maret  2014 klien datang ke RS dengan keluah mengalami perdarah,
nyeri pada daerah perut bagian bawah, lalu dokter menyarankan untuk di rawat, klien dirawat di
ruang paus. Pada saat melakukan pemeriksaan fisik, teknik pemeriksaan fisik perkusi tidak
dilakukan karena kesediaan klien dan waktu.

2.      Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah penilaian klinis respon individu, keluarga, atau komunitas
terhadap masalah kesehatan / proses hidup yang aktual atau potensial. Diagnosa keperawatan
meberikan dasar pemilihan itervensi keperawatan untuk mencapai hasil akhir yang perawat
bertanggung gugat (Nanda, 2009 – 2011). Diagnosa yang mungkin muncul pada klien deng
abortus inkomplit adalah :
1.         Defisit volume cairan b.d perdarahan
2.         Gangguan aktivitas b.d  kelemahan, penurunan sirkulasi
3.         Gangguan rasa nyaman nyeri b.d kerusakan jaringan intrauteri
4.         Resiko tinggi infeksi b.d perdarahan, kondisi vulva lembab
5.         Cemas b.d kurangnya pengetahuan
Setelah dilakukan analisa data dan penarikan diagnosa keperawatan . penulis menemukan
ada beberapa diagnosa yang tidak ada pada klien yaitu:
1.      defisit volume cairan : karena intake klien mencukupi sehingga tidak menimbulan diagnosa
tersebut.
2.      Gangguan akifitas : meskipun klien mengatakn lemas, pusing, tetapi klien masih bisa melakukan
aktifitas seperti makan, minum, dan pergi ke kamar mandi.

3.      Rencana keperawatan
Rencana keperawatan diartikan sebagai suatu dokumen tulisan tangan dalam
menyelesaikan masalah, tujuan dan intervensi. Sebagaimana, rencana keperawatan merupakan
metode komunikasi tentang asuhan keperawatan kepada pasien (Nursalam, 2008).
Dalam tahap perencanan penulis membuat rencana tindakan keperawatan di sesuaikan
dengan data yang di kumpulkan pada saat pengkajian dan di sesuaikan dengan permasalahan
yang penulis dapatkan  dari hasil pengkajian, selain itu penulis mencoba dan berusaha untuk
melengkapi sarana dan prasarana sesuai kebutuhan klien. Untuk mengurangi nyeri pada klien
penulis mengajarkan teknik distraksi, relaksasi napas dalam, untuk mengurangi cemas karena
akan dilakukannya tindakan kuret penulis memberikan beberapa penjelasan tentang prosedur
kuretase. Dan untuk mengurangi resiko infeksi penulis menganjurkan agar mengganti balutan.

4.      Implementasi
Pelaksanaan adalah inisiatif dalam rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang spesifik.
Tujuan dari pelaksanaan adalah membantu pasien dalam mencapai tujuan yang ditetapkan, yang
mencakup peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pemulihan kesehatan dan memfasilitasi
koping (Nursalam, 2008)
Dalam pelaksanaan asuhan keperawatan pada Ny. R penulis tidak dapat merawat selama
24 jam penuh, untuk mendpatkan informasi, penulis bekerjasama dengan perawat ruangan dan
melihat data pada catatan perkembangn dan buku laporan keadan klien.

5.      Evaluasi
Evaluasi adalah tindakan intelektual yang melengkapi proses keperawatan yang menandakan
keberhasilan dari diagnosis keperawatan, rencana intervensi,dan implementasinya (Nursalam,
2008).
Setelah melakukn asuhan keperawatan selama 3 hari pada Ny. R  P1A1 dengan Abortus
Inkomplit Diruang XXX Blud Rs. XXX. Penulis melakukan evaluasi  sebagai tahap akhir dari
proses keperawatan untuk menilai keefektpian dan keberhasilan suatu  keperwatan dari tujuan
yang di harapkan. Dari tiga permasalahan yang mucul pada NY. R  ada masalah teratasi sebagian
Resiko infeksi b.d perdarahan, keadaan vulva lembab. Karena keterbatasan  waktu, namun
penulis telah memberikan pndidikan kesehatan secara mandiri upaya klien dan keluarga mampu
merawat secara mandiri

Anda mungkin juga menyukai