Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN ABORTUS INKOMPLIT

 
A.  Tinjauan Kasus
1.      Pengkajian
a.       Identitas klien
Nama                                 : Ny.R
Umur                                 : 29 tahun
Jenis kelamin                     : Perempuan
Agama                               :
Status Perkawinan                        :
Pendidikan                                    :
Pekerjaan                           :
Alamat                              :
Tgl. Masuk RS                  :
Tgl. Pengkajian                 :
No CM                              :
Ruangan                            :

Identitas Penanggung Jawab


Nama                                 : Tn.T
Umur                                 : 40 Tahun
Jenis kelamin                     :
Alamat                              :
Pekarjaan                           :
Hub. Dengan klien            :
a.       Riwayat Kesehatan
a)      Keluhan Utama
Nyeri
b)      Riwayat kesehatan sekarang
Klien mengatakan lemas dan pusing, pada saat dilakukan palpasi pada daerah perut
bagian bawah klien mengeluh nyeri, skala nyeri 3 (0-5). Nyeri dirasakan apabila diberi
tekanan. Klien mengatakan cemas, takut dengan tindakan yang akan di lakukan.
c)      Riwayat kesehatan masa lalu
Pada saat dikaji pada tanggal 18 mei 2015, sebelum masuk rumah sakit klien mengalami
perdarahan pada jalan lahir. Lalu keluarga membawa klien ke rumah sakit, Klien
mengatakan kehamilannya baru 2 bulan. Klien tidak mempunyai riwayat penyakit, tidak
mempunyai riwayat operasi sebelumya, klien juga tidak mempunyai riwayat alergi. Pada
kehamilan yang lalu klien tidak merasakan keluhan yang berarti.
d)     Riwayat Obstetrik dan Ginekologi
a.       Riwayat Ginekologi
1)      Riwayat mensturasi
Klien pertama kali mendapatkan mensturasi pada usia 14 tahun, lamanya mensturasi 4-5 hari
setiap bulannya, siklus haid 28 hari secara teratur,klien tidak mengalami keluhan saat
mensturasi.
2)      Riwayat perkawinan
Klien mengatakan sudah menikah 2 kali, dari pernikahannya yang pertama klien di karunia
seorang anak perempuan, sekarang tinggal bersama ayah kandungnya.
3)      Riwayat KB (keluarga Berencana)
Selama menikah klien menggunakan kontrasepsi suntik, selama menggunakan kontrasepsi
suntik haidnya lancar tetapi sedikit – sedikit. Klien mengatakan akan menggunakan alat
kontrasepsi kembali.
b.      Riwayat Obstetrik
1)      Riwayat kehamilan,persalinan, dan nifas yang lalu
Tabel 3.1
Riwayat kehamilan,persalinan, dan nifas yang lalu
No Jk Cara Tempat B Kompli Um Keseh
Lahir persalinan b kasi dan ur atan
dan la masalah anak
penolong hi selama seka
r proses rang
persalin
an
1 P Normal Dirumah 2 Tidak 10 Sehat
oleh paraji 6 ada tahu
0 n
0

2)      Riwayat kehamilan terakhir


Klien dengan P1A1, dengan umur kehamilan 8 minggu, klien tidak mengalami mual muntah
pada usia kehamilan trisemester pertama. Klien memeriksakan kehamilannya 1 kali.
Sebelumnya klien menggunakan alat tes kehamilan untuk mengetahui kehamilannya.

e)      Pola kebiasaan sehari- hari


Tabel 3.2
Pola kebiasaan sehari-hari
No Data Di rumah Di rumah
Sakit
1. Pola Nutrisi
a.    Pola Makan
           Frekuensi 2-3 kali 3 kali sehari
           Jenis Makanan sehari Nasi, lauk,

           Jumlah Nasi, lauk, sayur

           Porsi sayur 3 piring


2-3 piring sehari
           Pantangan
sehari ½ piring
           Keluhan
1 piring habis habis
b.     Pola Minum
Tidak ada Tidak ada
           Frekuensi
Tidak ada Tidak ada
           Jumlah
           Jenis
5-6 gelas 5 gelas sehari
           Pantangan
sehari 900 cc
           Keluhan
1200 ml Air putih
sehari Tidak ada
Air putih Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
2 Pola Eliminasi
a.     BAB
           Frekuensi Tidak tentu Tidak tentu
           Warna Kuning pekat Kuning pekat

           Bau Khas feses Khas feses

           Konsentrasi Padat Padat


Tidak ada Tidak ada
           Keluhan
b.    BAK
5 kali/hari Tidak tentu
           Frekuensi
500 cc 300 cc
           Jumlah
Kuning Kuning
           Warna
bening bening
           Bau
Khas urin Khas urin
           Alat Bantu
Tidak ada Tidak ada
           keluhan
Tidak ada Tidak ada

3 Pola Tidur dan Istirahat


         waktu tidur Siang dan Siang dan
         lama Tidur malam malam

         kebiasaan pengantar 9 jam Tidak tentu

tidur Tidak ada Tidak ada

         kesulitan tidur


         keluhan Tidak ada Tidak ada
Tidak ada Tidak ada
4 Pola aktivitas dan latihan
         kegiatan dalam Tidak bekerja Tidak ada
pekerjaan
         olahraga Jalan santai Tidak ada
         kegiatan di waktu luang Jarang Tidak ada
         keluhan
Tidak ada Tidak ada
5 Personal Hygiene
         kulit putih Putih
         rambut Panjang Panjang

         mandi 2 kali / hari 1 kali sehari

         mulut dan gigi Bersih Bersih


Rapi dan Rapi dan
         pakaian
bersih bersih
         kuku
Panjang dan Panjang dan
bersih bersih
         vulva hygiene
Tidak di kaji Memakai
pembalut
         keluhan
Tidak ada Keguguran

6 Ketergantungan Fisik
         merokok Tidak Tidak
         minimam keras merokok Tidak

         obat – obatan Tidak suka Tidak ada

         keluhan Tidak ada Abortus


Tidak ada

f)       pemeriksaan Fisik


a.       Keadaan Umum
Kesadaran             : compos mentis
Tanda – tanda vital
Tekanan darah                   : 120/70
Nadi                                  : 80 kali/ menit
Respirasi                            : 21 kali / menit
Suhu                                  : 36,5 c
b.      Kepala
Bentuk kepala bulat, kulit kepala bersih, rambut panjang dan berwarna hitam kemerahan,
tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri.
c.       Mata
Bentuk mata simetris antara kiri dan kanan, bisa melihata dengan jelas, mengecil saat diberi
reflek cahaya, konjungtiva anemis, tidak ada tanda – tanda radang.
d.      Hidung
Bentuk hidung simetris antara kiri dan kanan, dapat mencium bau kayu putih, tidak ada
sinus, tidak ada tanda-tanda peradangan
e.       Mulut
Bentuk mulut simetrois, mukosa bibir lembab, tidak ada sianosis, tidak ada bau mulut.
f.       Tenggorokan
Ada reflek menelak, tidak ada tanda – tanda peradangan, tidak ada nyeri.
g.      Telinga
Bentuk telinga simetris antara kiri dan kanan, dapat mendengar dengan baik, tidak ada
peradangan dan nyeri.
h.      Leher
Tidak ada pembesaran KGB, tidak ada peningkatan JVP, tidak ada nyeri.
i.        Dada / Thorax
Bentuk dada simetris, suara nafas vesikuler, pola napas teratur, irama jantung teratur, S1 dan
S2, mamae tidak ada benjolan. CRT kembali < 2 detik.
j.        Abdomen
Perut bersih, ada nyeri saat di palpasi, bising usus 6x/menit

k.      Genitalia
Ada perdarahan pada jalan lahir, terpasang pembalut, sudah 2 kali ganti perdarahan banyak,
warna darah merah pekat.
l.        Ekstremitas
Bentuk ektremitas atas dan bawah simetris, ,keadaan jari tangan dan kaki lengkap, kekuatan
otot tangan 5/5, otot kaki 5/5, tangan kiri terpasang infus RL 20 tpm
g)      Pemeriksaan Penunjang
Tabel 3.3
Pemeriksaan Penunjang
Tanggal Jenis Hasil Normal Interpretasi
Pemeriksaan
18 mei Hemoglobin 10,8 13-18 L/ 12-16 Menurun
2015 P
Leukosit 13700 4000-10000 Meningkat
Hematokrit 34,7 40-48 L/ 37-47 Menurun
P
Trombosit 291000 150000- Normal
450000
Eritrosit 3,83 4,2-5,4 p/ 4,6- Menurun
6,2 L

h)      Terapi yang diberikan


Tabel 3.4
Terapi yang diberikan
Tgl dan Jenis Terapi Rute Dosis
jam
18 Mei amoxcilin Oral 3x500 mg
2015
19.00
metronidazol Oral 3 x 500 mg
oxitosin Inj
19 Mei Amoxcilin 3 x 500 mg
2015
Metronidazole 3 x 500 mg
ketorolax 3x1

Analisa Data
Tabel 3.5
Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
Pre kuret Faktor stres Gangguan rasa
1 Ds : klien ↓ nyaman nyeri
mengatakan Minum sprite
nyeri ketika di ↓
lakukan palpasi Perdarahan nekrosis
pada daerah ↓
perut. Hasil konsepsi
terlepas dari uterus
Do : klien ↓
tampak uterus berkontraksi
meringis, skala ↓
nyeri 3(0-5). Hasil konsepsi tidak
TD 100/80 nadi keluar
80 kali/menit ↓
Tidak keluar secara
sempurna

Nyeri

2 Ds : klien Perdarahan nekrosis Cemas


mengatakan ↓
tidak tahu Hasil konsepsi
tentang terlepas dari uterus
penyakitnya, ↓
dan takut uterus berkontraksi
dengan ↓
tindakan yang Hasil konsepsi tidak
akan dilakukan keluar
TD 100/80 nadi ↓
80 kali/menit Tidak keluar secara
sempurna
Do : klien ↓
tampak Tindakan kuretase
bingung, ↓
cemas, dan cemas
bertanya-tanya
tentang
tindakan kuret
yang akan
dilakukan
Post Kuret Perdarahan nekrosis Resiko infeksi
3 Ds : klien ↓
mengatakan Hasil konsepsi
mengalami terlepas dari uterus
perdarahan ↓
uterus berkontraksi
Do : 1 ↓
pembalut Hasil konsepsi tidak
penuh, warna keluar
merah segar, ↓
bau khas darah Tidak keluar secara
TD 100/80 nadi sempurna
80 kali/menit ↓
Tindakan kuretase

Perdarahan

Resiko infeksi
2.    Diagnosa keperawatan
Pre kuret
1.      Gangguan rasa nyaman nyeri b.d kerusakan jaringan intrauteri
2.      Cemas b.d kurangnya pengetahuan tentang prosedur kuret yang akan dilakukan
Post kuret
1.      Resiko infeksi b.d perdarahan, keadaan vulva lembab
3.    
  Rencana tindakan keperawatan
Nama   : NY.R                                                            No. RM           : 730663
Usia     : 29 thn                                                            Dx                   : abortus inkomplit
Tabel 3.6
Rencana tindakan keperawatan
Tgl Diagnosa PERENCANAAN Paraf
keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
18 Gangguan rasa Tupan : setelah 1.    Observasi tanda – tanda vital 1.Mengetahui keadaan umum klien
mei nyaman nyeri dilakukan tindakkan 2.    Observasi skala nyeri, lokasi, 2.Mengetahui tingkat nyeri yang di
2015 b.d kerusakan keperawatan 3 x 24 frekuensi, alami klien
jaringan jam masalah nyeri 3.    Ajarkan klien teknik relaksasi 3.Mengurangi nyeri pada klien
intrauteri berkurang. dan distraksi 4.Untuk menghilangkan nyeri
Tupen : setelah 4.    Kolaborasi dengan dokter
dilakukan tindakan pemberian analgetik
keperawatan 1 x 24
jam masalh teratasi
sebagian dengan
kriteria hasil:
      Nyeri berkurang
      TTV dalam batas
normal
TD 120/80, nadi 80
x/menit, respirasi 20
x/ menit
18 Cemas b.d Tupan : setelah 1.      Observasi tanda – tanda vital 1.     Untuk mengetahui keadaan
Mei kurangnya dilakukan tindakan 2.      Kaji tingkat ansietas bklien umum klien
2015 pengetahuan keperawatan 3 x 24 3.      Dengarkan masalah klien 2.     Untuk mengetahui sejauh mana
tentang prosedur jam cemas teratasi 4.      Jelaskan prosedur kuretase tingkat ansietas klien
kuretase yang Tupen : setelah 5.      Evaluasi/ validasi tentang 3.     Meningkatkan rasa kontrol
akan di lakukan dilakukan tindakan informasi yang di berikan terhadap situasi
keperawatan 1 x 24 4.     Pengetahuan dapat membantuan
jam masalah teratasi menurunkan tingkat ansietas
sebagian, dengan 5.     Mengetahui sejauh mna informasi
kriteria hasil : dapat di terima
      Cemas berkurang
20 Resiko infeksi Tupan : setelah 1.    Pantau TTV, setiap 4 jam 1.    Peningkatan tekanan darah, nadi
Mei b.d perdarahan,
dilakukan tindakan sekali respirasi, suhu dapat mengetahui
2015 keadaan vulva
lembab keperawatan 3 x 24 2.    Kali kondisi pengeluaran adanya infeksi
jam infeksi teratasi. darah, warna dan bau. 2.    Mengetahui adanya pengeluaran
Tupen : setelah 3.    Anjurkan klien melakukan darah, warna, bau.
dilakukan tindakan personal hygiene : ganti 3.    Untuk mencegah infeksi
keperawatan 1 x 24 balutan 4.    Untuk mencegah infeksi dan
jam masalah teratasi 4.    Berikan penyuluhan membantu proses penyembuhan
sebagian, dengan pendidikan kesehatan tentang 5.    Membantu mencegah infeksi
kriteria hasil : perawatan post kuret di rumah
      TTV dalam batas 5.    Anjurkan klien makan
normal. TD 120/80, makanan berprotein
nadi 80 x/menit, 6.    Kolaborasi dengan dokter
respirasi 21x/menit pemberian obat sesuai
      Tidak terdapat tanda – indikasi :
tanda infeksi (tubor,
lubor, dolor, kalor,
fungsiolesa)

5.      Implementasi dan Evaluasi


Tabel 3.7
Implementasi dan Evaluasi

Diagnosa Tgl Implementasi Evaluasi Paraf


Gangguan rasa 18 mei 1.     mengobservasi  tanda – tanda vital S : klien mengatakan nyeri ketika di
nyaman nyeri 20115 2.     Mengobservasi skala nyeri, lokasi, lakukan palpasi di daerah perut
b.d kerusakan frekuensi, O : klien tampak meringis, skala nyeri 5
jaringan 3.     Mengajarkan klien teknik relaksasi dan (1-10), TD 100/80, nadi 80 x/menit
intrauteri distraksi A : masalah belum teratasi
P : intervensi di lanjutkan

Cemas b.d 1.      Mengobservasi tanda – tanda vital S  : klien mengatakan tidak tahu tentang
kurangnya 2.      Mengkaji tingkat ansietas bklien penyakitnya, dan takut dengan tindakan
pengetahuan 3.      Mendengarkan masalah klien yang akan dilakukan
tentang prosedur 4.      Menjelaskan prosedur kuretase O : klien tampak bingung, cemas, dan
kuretase yang 5.      Mengevaluasi/ memvalidasi tentang bertanya-tanya
akan di lakukan informasi yang di berikan A : masalah belum teratasi
P : intervensi di lanjutkan
Resiko infeksi 1.   Memantau TTV, setiap 4 jam sekali S : klien mengatakan mengalami
b.d perdarahan, 2.    Mengkaji kondisi pengeluaran darah, warna perdarahan
keadaan vulva dan bau.
lembab 3.    Menganjurkan klien melakukan personal O : 1 pembalut penuh, warna merah segar,
hygiene : ganti balutan bau khas darah
4.    Memberikan penyuluhan pendidikan
kesehatan tentang perawatan post kuret di A : masalah belum teratasi
rumah
P : intervensi di hentikan

Catatan Perkembangan
Tabel 3.8
Catatan perkembangan
Diagnosa Hari dan Tanggal Catatan Perkembangan Paraf
Gangguan rasa nyaman nyeri 19 mei 2015 S  : klien mengatakan nyeri ketika di lakukan
b.d kerusakan jaringan Jam 14.30 palpasi       pada daerah perut.
intrauteri O  : klien tampak meringis, skala nyeri 3(0-5). TD
100/80 nadi 80 kali/menit
A : masalah belum teratasi
P : intervensi di lanjutkan 1,2,3,4
I:
1.      Observasi tanda – tanda vital
R/ TD 100/80 nadi 80 kali/menit
2.      Observasi skala nyeri, lokasi, frekuensi
R/skala nyeri 3 ( 0 – 5 )
3.      Ajarkan klien teknik relaksasi dan distraksi
R/ klien mengatakan bersedia untuk mlakukan teknik
elksasi afas dalam dan distraksi.
E : klien masih merasa nyeri
R : pengkajian dilanjutkan
Cemas b.d kurangnya 19 Mei 2015 S :klien mengatakan tidak tahu tentang penyakitnya,
pengetahuan tentang prosedur Jam 08.30 dan takut dengan tindakan yang akan dilakukan
kuretase yang akan di lakukan O : klien tampak bingung, cemas, dan bertanya-tanya
tentang tindakan yang akan dilakukan
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan 1,2,3,4
I:
1.      Mengobservasi tanda – tanda vital
R/ TD 100/80 nadi 80 kali/menit
2.      Mengkaji tingkat ansietas bklien
3.      Mendengarkan masalah klien
4.      Menjelaskan prosedur kuretase

E : klien masih merasa cemas


R : pengkajian dilanjutkan

Cemas b.d kurangnya Hari ke 2 tanggal  20 S :klien mengatakan tidak tahu tentang penyakitnya,
pengetahuan tentang prosedur Mei 2015 dan takut dengan tindakan yang akan dilakukan
kuretase yang akan di lakukan O : klien tampak bingung, cemas, dan bertanya-tanya
tentang tindakan yang akan dilakukan
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan 1,2,3,4,5
I:
1.      Mengobservasi tanda – tanda vital
R/ TD 100/80 nadi 80 kali/menit
2.      Mengkaji tingkat ansietas bklien
3.      Mendengarkan masalah klien
4.      Menjelaskan prosedur kuretase
5.      Mengevaluasi/ memvalidasi tentang informasi yang
di berikan
E : klien sudah tidak merasa cemas
R : pengkajian dilanjutkan

Resiko infeksi b.d perdarahan, Tanggal 20 mei 2015 S : klien mengatakan mengalami perdarahan
keadaan vulva lembab O : 1 pembalut penuh, warna merah segar, bau khas
darah
A : masalah belum teratasi
P : intervensi di lanjutkan 1,2,3,4
I:
1.      Memantau TTV, setiap 4 jam sekali
2.      Mengkaji kondisi pengeluaran darah, warna dan bau.
3.      Menganjurkan klien melakukan personal hygiene :
ganti balutan
4.      Memberikan penyuluhan pendidikan kesehatan
tentang perawatan post kuret di rumah
E : klien mengatakan keluaran darah dari jalan lahir
R : pengkajian di lanjutkan
Resiko infeksi b.d perdarahan, S:
keadaan vulva lembab O:
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan (pasien pulang)
B. Pembahasan

Pada bagian ini penulis akan menguraikan  beberapa kesenjangan antara tinjauan kasus pada Ny. R P1A1 dengan Abortus Inkomplit

Diruang XXX PPK Rs. XXX ,terhitung mulai dari tanggal  18  Mei 2015 sampai dengan 21 Mei 2015.

Dalam meksanakan asuhan keperawatan ini, penulis berusaha seoptimal  mungkin melakukan yang terbaik kepada klien. Meskipun demikian ,

penulis tetap menemukan kesenjangan-kesenjangan. Sehingga menimbulkan permasalahan yang di temukan selama melakukan asuhan kperawatan

akan penulis bahas satu persatu sesuai dengan tahapan-tahapnan berikut:

1.      Pengkajian

            Pengkajian merupakan tahap awal dalam melaksanakan asuhan keperawatan. Pada tahap ini  penulis melakukan pengumpulan data subjektif

maupun data objektif yaitu dengan cara pendekatan pada klien beserta keluarga dalam bentuk wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dengan

menggunakn teknik insfeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi, melalui pendekatan sistematis pada tanggal 18 maret  2014 klien datang ke RS dengan

keluah mengalami perdarah, nyeri pada daerah perut bagian bawah, lalu dokter menyarankan untuk di rawat, klien dirawat di ruang paus. Pada saat

melakukan pemeriksaan fisik, teknik pemeriksaan fisik perkusi tidak dilakukan karena kesediaan klien dan waktu.

2.      Diagnosa keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah penilaian klinis respon individu, keluarga, atau komunitas terhadap masalah kesehatan / proses hidup yang

aktual atau potensial. Diagnosa keperawatan meberikan dasar pemilihan itervensi keperawatan untuk mencapai hasil akhir yang perawat

bertanggung gugat (Nanda, 2009 – 2011). Diagnosa yang mungkin muncul pada klien deng abortus inkomplit adalah :
1.         Defisit volume cairan b.d perdarahan

2.         Gangguan aktivitas b.d  kelemahan, penurunan sirkulasi

3.         Gangguan rasa nyaman nyeri b.d kerusakan jaringan intrauteri

4.         Resiko tinggi infeksi b.d perdarahan, kondisi vulva lembab

5.         Cemas b.d kurangnya pengetahuan

Setelah dilakukan analisa data dan penarikan diagnosa keperawatan . penulis menemukan ada beberapa diagnosa yang tidak ada pada klien

yaitu:

1.      defisit volume cairan : karena intake klien mencukupi sehingga tidak menimbulan diagnosa tersebut.

2.      Gangguan akifitas : meskipun klien mengatakn lemas, pusing, tetapi klien masih bisa melakukan aktifitas seperti makan, minum, dan pergi ke

kamar mandi.

3.      Rencana keperawatan

Rencana keperawatan diartikan sebagai suatu dokumen tulisan tangan dalam menyelesaikan masalah, tujuan dan intervensi. Sebagaimana,

rencana keperawatan merupakan metode komunikasi tentang asuhan keperawatan kepada pasien (Nursalam, 2008).

Dalam tahap perencanan penulis membuat rencana tindakan keperawatan di sesuaikan dengan data yang di kumpulkan pada saat pengkajian

dan di sesuaikan dengan permasalahan yang penulis dapatkan  dari hasil pengkajian, selain itu penulis mencoba dan berusaha untuk melengkapi

sarana dan prasarana sesuai kebutuhan klien. Untuk mengurangi nyeri pada klien penulis mengajarkan teknik distraksi, relaksasi napas dalam, untuk
mengurangi cemas karena akan dilakukannya tindakan kuret penulis memberikan beberapa penjelasan tentang prosedur kuretase. Dan untuk

mengurangi resiko infeksi penulis menganjurkan agar mengganti balutan.

4.      Implementasi

Pelaksanaan adalah inisiatif dalam rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang spesifik. Tujuan dari pelaksanaan adalah membantu pasien

dalam mencapai tujuan yang ditetapkan, yang mencakup peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pemulihan kesehatan dan memfasilitasi

koping (Nursalam, 2008)

Dalam pelaksanaan asuhan keperawatan pada Ny. R penulis tidak dapat merawat selama 24 jam penuh, untuk mendpatkan informasi, penulis

bekerjasama dengan perawat ruangan dan melihat data pada catatan perkembangn dan buku laporan keadan klien.

5.      Evaluasi

Evaluasi adalah tindakan intelektual yang melengkapi proses keperawatan yang menandakan keberhasilan dari diagnosis keperawatan, rencana

intervensi,dan implementasinya (Nursalam, 2008).

Setelah melakukn asuhan keperawatan selama 3 hari pada Ny. R  P1A1 dengan Abortus Inkomplit Diruang XXX Blud Rs. XXX. Penulis

melakukan evaluasi  sebagai tahap akhir dari proses keperawatan untuk menilai keefektpian dan keberhasilan suatu  keperwatan dari tujuan yang di

harapkan. Dari tiga permasalahan yang mucul pada NY. R  ada masalah teratasi sebagian Resiko infeksi b.d perdarahan, keadaan vulva lembab.

Karena keterbatasan  waktu, namun penulis telah memberikan pndidikan kesehatan secara mandiri upaya klien dan keluarga mampu merawat

secara mandiri.

Anda mungkin juga menyukai