A. Tinjauan Kasus
1. Pengkajian
a. Identitas klien
Nama : Ny.R
Umur : 29 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama :
Status Perkawinan :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Alamat :
Tgl. Masuk RS :
Tgl. Pengkajian :
No CM :
Ruangan :
6 Ketergantungan Fisik
merokok Tidak Tidak
minimam keras merokok Tidak
k. Genitalia
Ada perdarahan pada jalan lahir, terpasang pembalut, sudah 2 kali ganti perdarahan banyak,
warna darah merah pekat.
l. Ekstremitas
Bentuk ektremitas atas dan bawah simetris, ,keadaan jari tangan dan kaki lengkap, kekuatan
otot tangan 5/5, otot kaki 5/5, tangan kiri terpasang infus RL 20 tpm
g) Pemeriksaan Penunjang
Tabel 3.3
Pemeriksaan Penunjang
Tanggal Jenis Hasil Normal Interpretasi
Pemeriksaan
18 mei Hemoglobin 10,8 13-18 L/ 12-16 Menurun
2015 P
Leukosit 13700 4000-10000 Meningkat
Hematokrit 34,7 40-48 L/ 37-47 Menurun
P
Trombosit 291000 150000- Normal
450000
Eritrosit 3,83 4,2-5,4 p/ 4,6- Menurun
6,2 L
Analisa Data
Tabel 3.5
Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
Pre kuret Faktor stres Gangguan rasa
1 Ds : klien ↓ nyaman nyeri
mengatakan Minum sprite
nyeri ketika di ↓
lakukan palpasi Perdarahan nekrosis
pada daerah ↓
perut. Hasil konsepsi
terlepas dari uterus
Do : klien ↓
tampak uterus berkontraksi
meringis, skala ↓
nyeri 3(0-5). Hasil konsepsi tidak
TD 100/80 nadi keluar
80 kali/menit ↓
Tidak keluar secara
sempurna
↓
Nyeri
Cemas b.d 1. Mengobservasi tanda – tanda vital S : klien mengatakan tidak tahu tentang
kurangnya 2. Mengkaji tingkat ansietas bklien penyakitnya, dan takut dengan tindakan
pengetahuan 3. Mendengarkan masalah klien yang akan dilakukan
tentang prosedur 4. Menjelaskan prosedur kuretase O : klien tampak bingung, cemas, dan
kuretase yang 5. Mengevaluasi/ memvalidasi tentang bertanya-tanya
akan di lakukan informasi yang di berikan A : masalah belum teratasi
P : intervensi di lanjutkan
Resiko infeksi 1. Memantau TTV, setiap 4 jam sekali S : klien mengatakan mengalami
b.d perdarahan, 2. Mengkaji kondisi pengeluaran darah, warna perdarahan
keadaan vulva dan bau.
lembab 3. Menganjurkan klien melakukan personal O : 1 pembalut penuh, warna merah segar,
hygiene : ganti balutan bau khas darah
4. Memberikan penyuluhan pendidikan
kesehatan tentang perawatan post kuret di A : masalah belum teratasi
rumah
P : intervensi di hentikan
Catatan Perkembangan
Tabel 3.8
Catatan perkembangan
Diagnosa Hari dan Tanggal Catatan Perkembangan Paraf
Gangguan rasa nyaman nyeri 19 mei 2015 S : klien mengatakan nyeri ketika di lakukan
b.d kerusakan jaringan Jam 14.30 palpasi pada daerah perut.
intrauteri O : klien tampak meringis, skala nyeri 3(0-5). TD
100/80 nadi 80 kali/menit
A : masalah belum teratasi
P : intervensi di lanjutkan 1,2,3,4
I:
1. Observasi tanda – tanda vital
R/ TD 100/80 nadi 80 kali/menit
2. Observasi skala nyeri, lokasi, frekuensi
R/skala nyeri 3 ( 0 – 5 )
3. Ajarkan klien teknik relaksasi dan distraksi
R/ klien mengatakan bersedia untuk mlakukan teknik
elksasi afas dalam dan distraksi.
E : klien masih merasa nyeri
R : pengkajian dilanjutkan
Cemas b.d kurangnya 19 Mei 2015 S :klien mengatakan tidak tahu tentang penyakitnya,
pengetahuan tentang prosedur Jam 08.30 dan takut dengan tindakan yang akan dilakukan
kuretase yang akan di lakukan O : klien tampak bingung, cemas, dan bertanya-tanya
tentang tindakan yang akan dilakukan
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan 1,2,3,4
I:
1. Mengobservasi tanda – tanda vital
R/ TD 100/80 nadi 80 kali/menit
2. Mengkaji tingkat ansietas bklien
3. Mendengarkan masalah klien
4. Menjelaskan prosedur kuretase
Cemas b.d kurangnya Hari ke 2 tanggal 20 S :klien mengatakan tidak tahu tentang penyakitnya,
pengetahuan tentang prosedur Mei 2015 dan takut dengan tindakan yang akan dilakukan
kuretase yang akan di lakukan O : klien tampak bingung, cemas, dan bertanya-tanya
tentang tindakan yang akan dilakukan
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan 1,2,3,4,5
I:
1. Mengobservasi tanda – tanda vital
R/ TD 100/80 nadi 80 kali/menit
2. Mengkaji tingkat ansietas bklien
3. Mendengarkan masalah klien
4. Menjelaskan prosedur kuretase
5. Mengevaluasi/ memvalidasi tentang informasi yang
di berikan
E : klien sudah tidak merasa cemas
R : pengkajian dilanjutkan
Resiko infeksi b.d perdarahan, Tanggal 20 mei 2015 S : klien mengatakan mengalami perdarahan
keadaan vulva lembab O : 1 pembalut penuh, warna merah segar, bau khas
darah
A : masalah belum teratasi
P : intervensi di lanjutkan 1,2,3,4
I:
1. Memantau TTV, setiap 4 jam sekali
2. Mengkaji kondisi pengeluaran darah, warna dan bau.
3. Menganjurkan klien melakukan personal hygiene :
ganti balutan
4. Memberikan penyuluhan pendidikan kesehatan
tentang perawatan post kuret di rumah
E : klien mengatakan keluaran darah dari jalan lahir
R : pengkajian di lanjutkan
Resiko infeksi b.d perdarahan, S:
keadaan vulva lembab O:
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan (pasien pulang)
B. Pembahasan
Pada bagian ini penulis akan menguraikan beberapa kesenjangan antara tinjauan kasus pada Ny. R P1A1 dengan Abortus Inkomplit
Diruang XXX PPK Rs. XXX ,terhitung mulai dari tanggal 18 Mei 2015 sampai dengan 21 Mei 2015.
Dalam meksanakan asuhan keperawatan ini, penulis berusaha seoptimal mungkin melakukan yang terbaik kepada klien. Meskipun demikian ,
penulis tetap menemukan kesenjangan-kesenjangan. Sehingga menimbulkan permasalahan yang di temukan selama melakukan asuhan kperawatan
1. Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap awal dalam melaksanakan asuhan keperawatan. Pada tahap ini penulis melakukan pengumpulan data subjektif
maupun data objektif yaitu dengan cara pendekatan pada klien beserta keluarga dalam bentuk wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dengan
menggunakn teknik insfeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi, melalui pendekatan sistematis pada tanggal 18 maret 2014 klien datang ke RS dengan
keluah mengalami perdarah, nyeri pada daerah perut bagian bawah, lalu dokter menyarankan untuk di rawat, klien dirawat di ruang paus. Pada saat
melakukan pemeriksaan fisik, teknik pemeriksaan fisik perkusi tidak dilakukan karena kesediaan klien dan waktu.
Diagnosa keperawatan adalah penilaian klinis respon individu, keluarga, atau komunitas terhadap masalah kesehatan / proses hidup yang
aktual atau potensial. Diagnosa keperawatan meberikan dasar pemilihan itervensi keperawatan untuk mencapai hasil akhir yang perawat
bertanggung gugat (Nanda, 2009 – 2011). Diagnosa yang mungkin muncul pada klien deng abortus inkomplit adalah :
1. Defisit volume cairan b.d perdarahan
Setelah dilakukan analisa data dan penarikan diagnosa keperawatan . penulis menemukan ada beberapa diagnosa yang tidak ada pada klien
yaitu:
1. defisit volume cairan : karena intake klien mencukupi sehingga tidak menimbulan diagnosa tersebut.
2. Gangguan akifitas : meskipun klien mengatakn lemas, pusing, tetapi klien masih bisa melakukan aktifitas seperti makan, minum, dan pergi ke
kamar mandi.
Rencana keperawatan diartikan sebagai suatu dokumen tulisan tangan dalam menyelesaikan masalah, tujuan dan intervensi. Sebagaimana,
rencana keperawatan merupakan metode komunikasi tentang asuhan keperawatan kepada pasien (Nursalam, 2008).
Dalam tahap perencanan penulis membuat rencana tindakan keperawatan di sesuaikan dengan data yang di kumpulkan pada saat pengkajian
dan di sesuaikan dengan permasalahan yang penulis dapatkan dari hasil pengkajian, selain itu penulis mencoba dan berusaha untuk melengkapi
sarana dan prasarana sesuai kebutuhan klien. Untuk mengurangi nyeri pada klien penulis mengajarkan teknik distraksi, relaksasi napas dalam, untuk
mengurangi cemas karena akan dilakukannya tindakan kuret penulis memberikan beberapa penjelasan tentang prosedur kuretase. Dan untuk
4. Implementasi
Pelaksanaan adalah inisiatif dalam rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang spesifik. Tujuan dari pelaksanaan adalah membantu pasien
dalam mencapai tujuan yang ditetapkan, yang mencakup peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pemulihan kesehatan dan memfasilitasi
Dalam pelaksanaan asuhan keperawatan pada Ny. R penulis tidak dapat merawat selama 24 jam penuh, untuk mendpatkan informasi, penulis
bekerjasama dengan perawat ruangan dan melihat data pada catatan perkembangn dan buku laporan keadan klien.
5. Evaluasi
Evaluasi adalah tindakan intelektual yang melengkapi proses keperawatan yang menandakan keberhasilan dari diagnosis keperawatan, rencana
Setelah melakukn asuhan keperawatan selama 3 hari pada Ny. R P1A1 dengan Abortus Inkomplit Diruang XXX Blud Rs. XXX. Penulis
melakukan evaluasi sebagai tahap akhir dari proses keperawatan untuk menilai keefektpian dan keberhasilan suatu keperwatan dari tujuan yang di
harapkan. Dari tiga permasalahan yang mucul pada NY. R ada masalah teratasi sebagian Resiko infeksi b.d perdarahan, keadaan vulva lembab.
Karena keterbatasan waktu, namun penulis telah memberikan pndidikan kesehatan secara mandiri upaya klien dan keluarga mampu merawat
secara mandiri.