A
DENGAN G2 P1 A0 UMUR 18 TAHUN USIA KEHAMILAN 38-39 MINGGU
DI RUANGAN VK PUSKESMAS BAHU
I. DATA UMUM
Nama Klien : Ny. A.A Nama Suami : Tn. F.D
Umur : 18 Tahun Umur : 24 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : Sarjana
Pekerjaan : IRT Pekarjaan : Swasta
Suku/bangsa : Minahasa/Indonesia Suku/bangsa : Minahasa/Indonesia
Alamat : Pakowa Lingk. I Alamat : Pakowa Lingk. I
d. Riwayat Perkawinan
Menikah : 1 kali
Usia Menikah : 16 tahun, usia suami : 21tahun
Lama Pernikahan : 2 tahun
Perineum : Bekas luka / luka parut : (-) ada () tidak ada
V. DATA PSIKOSOSIAL
Perasaan klien terhadap kehamilan sekarang : mengatakan bahwa kehamilan ini memang
direncanakan, dan merasa bahagia akan kelahiran putra/i ini.
Perasaan suami terhadap kehamilan sekarang : suami klien mengatakan merasa sangat
senang dengan kehamilan istrinya yang sekarang
I. PENGKAJIAN AWAL
Tanda vital : TD 110/70 mmHg, Nadi 90 x/menit, Suhu 36,5 0C, RR 24 x/menit
Pemeriksaan palpasi abdomen : ada linea nigra, ada striae alba, TFU 33 cm, janin
tunggal, presentasi kepala, kepala masuk rongga panggul, letak punggung kanan.
Hasil periksa dalam : porsio teraba tipis dan lunak, pembukaan Ф 7-8 cm, presentasi
kepala di hodge II sejajar hodge I setinggi bagian bawah sympisis, ketuban tidak teraba,
ada lendir dan darah tidak ada mekonium
Dilakukan klisma : tidak. Jelaskan : Ibu mengatakan ketuban sudah pecah ketika ibu
masih di rumah Tgl 11 Januari 2017 jam 08.00 WITA. Ibu mengatakan warna ketuban :
putih keruh, jumlah : banyak
Denyut jantung janin : frekuensi 152 x/menit, intensitas kuat, irama teratur.
Mulai persalinan : Tanggal 11 Januari 2017 Jam 08:00 WITA (di rumah).
Tanda dan gejala : Ibu mengatakan merasa nyeri di perut bagian bawah menjalar hingga
ke pinggang. Nyeri dirasakan sejak tanggal 11 Januari 2017 jam ± 08:00 WITA di rumah
disertai pengeluaran darah dan lendir. Ibu mengatakan nyeri hilang timbul. Wajah tampak
meringis menahan sakit. Tampak ada darah dan lendir yang keluar dari vagina. Perut
tegang saat his.
Tanda vital : TD 110/80 mmHg, Nadi 90 x/menit, Suhu 36,5 0C, RR 24 x/menit
Keadaan psikososial : ibu tampak meringis kesakitan. Ketika ditanya mengenai proses
persalinan ibu mengatakan sudah tahu cara mengedan, kapan harus mengedan karena ibu
sudah melahirkan anak pertama sebelumnya dan ibu merasa yakin bahwa ia akan
melahirkan anak keduanya dengan selamat.
11 Januari Frekuensi his 1-2 x frekuensi 13-12-13 Hasil periksa dalam : porsio
21:00 dalam 10 menit, (152 x/menit), teraba tipis dan lunak,
intensitas sedang, kualitas kuat, irama pembukaan Ф 6-7 cm, presentasi
durasi < 20”. teratur. kepala di hodge II sejajar hodge I
setinggi bagian bawah sympisis,
ketuban tidak teraba, ada lendir
dan darah tidak ada mekonium
11 Januari Frekuensi his frekuensi 12-11-12 Hasil periksa dalam : porsio tidak
21.30 semakin sering 5-6 x (140 x/menit), teraba, pembukaan Ф lengkap,
dalam 10 menit, kualitas kuat, irama presentasi kepala di hodge IV
intensitas kuat, durasi teratur. sejajar hodge I, II dan III melalui
< 40”. os. Coxygis, ketuban tidak teraba,
darah dan lendir keluar semakin
banyak.
Klien mengatakan perutnya
semakin sakit. Klien mengatakan
ingin BAB. Klien tampak sangat
kesakitan. Pengeluaran per
vaginam tampak semakin banyak,
vulva tampak membuka,
perineum tampak meregang, anus
tampak mengembang membentuk
huruf D.
Jelaskan upaya meneran : klien dapat mengejan dengan baik dan mengikuti arahan dari
bidan dan perawat dengan baik
Keadaan psikososial : klien tampak meringis kesakitan
Kebutuhan khusus :
Tindakan : membimbing klien cara mengedan yang baik, mengamati dan memantau
kemajuan kala II, anjurkan klien untuk melakukan teknik relaksasi, menolong persalinan.
Perineum : utuh
Bonding ibu dan bayi : ibu tampak senang setelah bayinya lahir.
Tanda vital :
Pengobatan : bayi diberi salep mata oxytetracyclin dan injeksi IM Vitamin K 0,1 cc
V. KALA III
Tanda dan gejala : ibu mengatakan perutnya masih terasa nyeri. Ibu mengatakan juga
merasa nyeri di daerah perineum. Bayi lahir pukul 22.05 WITA, plasenta belum lahir.
rahim membulat, lebih mengeras, keluar darah tiba-tiba, tali pusat menjulur keluar.
Karakteristik Plasenta: permukaan maternal lengkap, kotiledon lengkap, tidak ada yang
berlubang, selaput lengkap. Permukaan fetal ada insersi tali pusat, tali pusat berpilin
Ukuran : 15 cm x 2,5 cm
Perdarahan : ± 100 ml
Keadaan :
Kebutuhan kasus : -
VI. KALA IV
Bonding bayi dan ibu : baik. Ibu langsung menyusui bayinya. Ibu mengatakan merasa
lelah dan capek. Ibu tampak kelelahan setelah melahirkan dan menyusui bayinya.
VII. BAYI
Kaput: suksedaneum
Suhu 36 ˚C
Anus : berlubang
Status obsetric: TFU 33 cm/3 jbpx, pu ka, presentasi kepala, djj 140
x/menit, kuat, teratur, TBJ 2635 Gr.
A: Ibu partus kala II, G2 P1 A0, Janin hidup, presentasi kepala, tunggal
Jam 08:00 Ketuban dipecahkan, Warna ketuban : putih keruh, jumlah : banyak
Dengan pegangan biparietal dan tarikan kebawah dan ke atas lahir bahu
depan dan belakang.
Spontan, lengkap
Insersio ………….. cm
KLASIFIKASI DATA
Kala I
DS :
Ibu mengatakan merasa nyeri di perut bagian bawah menjalar hingga ke pinggang.
Nyeri dirasakan sejak tanggal 11 Januari 2017 jam ± 08:00 WITA di rumah disertai
pengeluaran darah dan lendir
Ibu mengatakan nyeri hilang timbul.
Ibu mengatakan ingin buang air kecil
Ibu mengatakan ketuban sudah pecah ketika ibu masih di rumah Tgl 11 Januari 2017
jam ± 08:00 WITA
Ibu mengatakan warna ketuban : putih keruh, jumlah : banyak
DO :
Kala II
DS :
Ibu mengatakan ketuban sudah pecah ketika ibu masih di rumah tanggal 11 Januari
2017 jam ± 08:00 WITA
Ibu mengatakan warna ketuban : putih keruh, jumlah : banyak
Klien mengatakan nyeri yang dirasakan di perut semakin meningkat
Klien mengatakan ingin BAB
DO :
Kala III
DS :
Kala IV
DS :
rangsangan ke korteks
serebri
Persepsi nyeri
3 II DS : pemajanan terhadap Resiko infeksi
- Ibu mengatakan ketuban sudah pathogen dan pecah maternal
pecah ketika ibu masih di rumah ketuban
tanggal 24 Juni 2015 jam 02.00
WITA.
- Ibu mengatakan warna ketuban :
putih keruh, jumlah : banyak
DO : -
4 III DS : Kontraksi uterus Gangguan Rasa
ibu mengatakan perutnya Nyaman Nyeri
masih terasa nyeri.
Ibu mengatakan juga merasa
nyeri di daerah perineum.
DO :
Bayi lahir pukul 09.45
WITA,
plasenta belum lahir.
rahim membulat
lebih mengeras
keluar darah tiba-tiba
tali pusat menjulur keluar.
5 III DS : - posisi selama Resiko cedera
DO : melahirkan/pemindahan, (maternal)
- Plasenta belum lahir. kesulitan dengan plasenta
- Rahim membulat
- Lebih mengeras
- Keluar darah tiba-tiba
- Tali pusat menjulur keluar.
6 IV DS : Proses persalinan Kelelahan
- Ibu mengatakan merasa lelah
dan capek.
DO :
- Ibu langsung menyusui bayinya.
- Ibu tampak kelelahan setelah Banyaknya energi dan
melahirkan dan menyusui kekuatan yang digunakan
bayinya.
- TTV :
TD : 110/80 mmHg
Nadi 90 x/menit
Suhu 36 0C Kelelahan
P 24 X/menit
7 IV DS : - Atoni uterus setelah Resiko tinggi
DO : melahirkan deficit volume
- TTV : cairan
TD : 110/80 mmHg (perdarahan)
Nadi 76 x/menit
Suhu 36 0C
P 24 X/menit
- Kontraksi uterus : baik
- Perdarahan : ± 100 ml,
Karakteristik : jumlah sedikit,
warna merah
8 IV DS : - transisi / peningkatan Perubahan proses
DO : - perkembangan anggota keluarga
keluarga
PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
Kala I
1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan kontraksi uterus yang ditandai
dengan :
DS :
- Ibu mengatakan merasa nyeri di perut bagian bawah menjalar hingga ke
pinggang. Nyeri dirasakan sejak tanggal Tgl 11 Januari 2017 jam ± 08:00 WITA
di rumah disertai pengeluaran darah dan lendir
- Ibu mengatakan nyeri hilang timbul.
- Ibu mengatakan ingin buang air kecil
- Ibu mengatakan ketuban sudah pecah ketika ibu masih di rumah Tgl 11 Januari
2017 jam ± 08:00 WITA
- Ibu mengatakan warna ketuban : putih keruh, jumlah : banyak
DO :
- Wajah tampak meringis menahan sakit
- TTV :
TD 110/80 mmHg
- Nadi 90 x/menit
- Suhu 36,5 0C
- RR 24 x/menit
- Tampak ada darah dan lendir yang keluar dari vagina
- Perut tegang saat his.
- Kontraksi : frekuensi 1-2 x dalam 10 menit, intensitas sedang, durasi < 20”.
- DJJ : frekuensi 152 x/menit, intensitas kuat, irama teratur.
- Hasil periksa dalam : porsio teraba tipis dan lunak, pembukaan Ф 6-7 cm,
presentasi kepala di hodge II sejajar hodge I setinggi bagian bawah sympisis,
ketuban tidak teraba, ada lendir dan darah, tidak ada mekonium TFU 33 cm, janin
tunggal, presentasi kepala, kepala masuk rongga panggul, letak punggung kanan
Kala II
1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan tekanan mekanik pada presentasi,
dilatasi/ peregangan jaringan, kompresi saraf dan pola kontraksi semakin intensif
yang ditandai dengan :
DS :
- Klien mengatakan nyeri yang dirasakan di perut semakin meningkat
- Klien mengatakan ingin BAB
DO :
- Klien tampak berkeringat semakin banyak.
- Klien tampak meringis kesakitan
- pengeluaran per vaginam tampak semakin banyak
- vulva tampak membuka
- perineum tampak meregang
- anus tampak mengembang membentuk huruf D.
- Frekuensi his semakin sering 5-6 x dalam 10 menit, intensitas kuat, durasi < 40”.
- DJJ : frekuensi 12-11-12 (140 x/menit), kualitas kuat, irama teratur.
- Hasil periksa dalam : porsio tidak teraba, pembukaan Ф lengkap, presentasi
kepala di hodge IV sejajar hodge I, II dan III melalui os. Coxygis, ketuban tidak
teraba, darah dan lendir keluar semakin banyak.
1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan kontraksi uterus yang ditandai
dengan :
DS :
- Ibu mengatakan perutnya masih terasa nyeri.
- Ibu mengatakan juga merasa nyeri di daerah perineum.
DO :
- Bayi lahir pukul 22:05 WITA,
- Plasenta belum lahir.
- Rahim membulat
- Lebih mengeras
- Keluar darah tiba-tiba
- Tali pusat menjulur keluar
Kala IV
2. Resiko tinggi deficit volume cairan (perdarahan) berhubungan dengan atoni uterus
setelah melahirkan yang ditandai dengan :
DS : -
DO :
- TTV :
TD : 110/80 mmHg
Nadi 90 x/menit
Suhu 36 0C
RR 24 x/menit
- Kontraksi uterus : baik
- Perdarahan : ± 100 ml, Karakteristik : jumlah sedikit, warna merah
Kala I
Kala III
Kala II
No
Tanggal Jam Implementasi Evaluasi
Dx
1 Rabu, 11 Management Nyeri Rabu, 11 Januari 2017
Januari 21:30 1. Menganjurkan klien untuk mengatur upaya untuk mengejan. Jam 21.50 WITA
2017 R/: ibu mengikuti arahan yaitu kedua tangan merangkul kedua S:-
paha sampai ke siku, dagu menempel di dada, pandangan mata O:
ke arah perut, kemudian tarik nafas panjang dan mengedan Ibu dapat mengedan dengan baik
seperti BAB yang keras Ibu dapat melakukan teknik
21:30 2. Membantu ibu untuk memilih posisi optimal untuk mengejan relaksasi nafas dalam
R/: ibu memilih posisi berbaring terlentang dengan kedua kaki A : masalah teratasi
membuka P : hentikan intervensi
21:35 3. Menganjurkan klien untuk melakukan teknik relaksasi
R/: ibu dapat melakukan teknik relaksasi nafas dalam
21:45 4. Memberi minum saat tidak ada His
R/: tidak sempat diberikan minum karena ketika pembukaan
lengkap ibu mengedan terus hingga bayi lahir tidak lama
kemudian
21:50 5. Menolong persalinan
R/: dilakukan oleh bidan senior
2 Rabu, 11 22:30 1. Melakukan perawatan parienal Rabu, 11 Januari 2017
Januari R/: membersihkan area vulva dengan kapas sublimat dan cairan Jam 23:00
2017 lisol S:-
22:45 2. Mencatat tanggal dan waktu pecah ketuban. O:
R/ : Ibu mengatakan ketuban sudah pecah ketika ibu masih di SB : 36,30C, N : 80 x/menit
rumah tanggal 11 Januari 2017 jam 08:00. Ibu mengatakan Tidak ada tanda-tanda infeksi
warna ketuban : putih keruh, jumlah : banyak A : masalah belum teratasi
3. Melakukan pemeriksaan vagina hanya bila sangat perlu, dengan P : lanjutkan intervensi dan observasi
menggunakan tehnik aseptic terus-menerus
22:55 4. Memantau suhu, nadi
R/ : suhu 36,30C, nadi 80 x/menit
5. Menggunakan tehnik asepsis bedah pada persiapan peralatan.
Kolaborasi :
23:00 Memberikan antibiotik sesuai indikasi
R/ : ibu diberikan amoxicillin 500 mg 1 tablet
Kala III
No
Tanggal Jam Implementasi Evaluasi
Dx
1 Rabu, 11 23:10 1. Membantu dengan teknik pernapasan selama perbaikan Rabu, 11 Januari 2017
Januari pembedahan bila tepat. Jam 23:20
2017 R/: ibu dapat melakukan latihan nafas dalam. Ibu mengatakan S : ibu mengatakan nyeri di perut
nyeri di perut berkurang berkurang
23:20 2. Mengganti pakaian dan linen basah. O:
R/ : kain loyor bersih diletakkan di bawah bokong ibu Ekspresi wajah sedikit rileks
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi hingga plasenta
lahir
2 Rabu, 11 23:35 1. Mempalpasi fundus uteri dan masase perlahan. Rabu, 11 Januari 2017
Januari 23:40 2. Memasase fundus secara perlahan setelah pengeluaran plasenta. Jam 00:00
2017 23:45 3. Mengkaji irama pernapasan dan pengembangan. S:-
R/ : irama teratur, pengembangan dada simetris O:
23:50 4. Membersihkan vulva dan perineum dengan air larutan antiseptik, Tidak terjadi tanda-tanda
berikan pembalut perineal steril. perdarahan
00:00 5. Mengkaji perilaku klien, perhatikan perubahan SSP. Ibu tampak tenang dan kelelahan.
R/ : ibu tampak tenang dan kelelahan. Kesadaran compos mentis Kesadaran compos mentis
A : masalah teratasi
P : hentikan intervensi
Kolaborasi
1. Memberikan oksitosin IV, posisikan kembali uterus di bawah
pengaruh anastesi dan berikan ergonovin maleat (ergotrat)
setelah penempatan uterus kembali. Bantu dengan tampon sesuai
dengan indikasi.
2. Memberikan antibiotik profilatik.
Kala IV
No
Tanggal Jam Implementasi Evaluasi
Dx
1 Kamis, 12 Konservasi energi Kamis, 12 Januari 2017
Januari 00:10 1. Monitor tanda-tanda vital ibu Jam 00:20
2017 R/ : TD : 110/80 mmHg, Nadi 76 x/menit, Suhu 36 0C, P 24 S:-
00:15 X/menit O:
2. Berikan periode istirahat yang cukup dan fasilitasi ibu untuk Ibu berbaring istirahat
istirahat. Ibu meminum hingga setengah
00:15 R/ : ibu berbaring istirahat gelas dan menghabiskan setengah porsi
3. Berikan makanan/nutrisi pada ibu dan berikan tambahan makannya
minuman peroral pada ibu TD : 110/80 mmHg, Nadi 76
R/ : ibu diberikan minum teh manis hangat dan makanan nasi x/menit, Suhu 36 0C, P 24 X/menit
campur. Ibu meminum hingga setengah gelas dan menghabiskan A : masalah teratasi
00:20 setengah porsi makannya P : hentikan intervensi
4. Ciptakan lingkungan yang tenang.
2 Kamis, 12 00:25 Bersihkan ibu, memakaikan pembalut dan observasi perdarahan Kamis, 12 Januari 2017
Januari R/ : perdarahan ± 100 cc Jam 00:30
2017 S:-
O : perdarahan ± 100 cc
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
3 Kamis, 12 00.30 5. Anjurkan pasien untuk menggendong, menyentuh, dan Kamis, 12 Januari 2017
Januari memeriksa bayi Jam 01:10 WITA
2017 R/ : ibu belum mampu untek menggendong, perawat membantu S:-
memberikan bayi kepada ibu. O:
ibu langsung menyusui bayinya setelah
00.35 6. Anjurkan ayah untuk menyentuh dan menggendong bayi dan sedikit beristirahat. Penyaluran ASI
membantu dalam perawatan bayi, sesuai kondisi baik, ASI banyak keluar
00:45 7. Observasi dan catat interaksi bayi – keluarga, perhatikan A : masalah teratasi
perilaku untuk menunjukkan ikatan dan kedekatan dalam budaya P : hentikan intervensi
khusus
01:00 8. Anjurkan dan bantu pemberian ASI, tergantung pada pilihan
pasien dan keyakinan / praktik budaya
R/ : ibu langsung menyusui bayinya setelah sedikit beristirahat.
Penyaluran ASI baik, ASI banyak keluar