Anda di halaman 1dari 29

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN AMAN NYAMAN

A. PENGKAJIAN
I. IDENTITAS
Nama : Tn.I
Umur : 56Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Status Perkawinan : Kawin
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan Terakhir : SMA
Suku/Bangsa : Medan
Alamat : Jl. Sepat No.9c Kec.Medan Area

Identitas Penanggung Jawab


Nama : Tn.L
Umur : 52 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Hubungan dengan Klien: Kakak

II. KELUHAN UTAMA


1. Keluhan utama saat MRS (Masuk Rumah Sakit) :
Nyeri tekan di abdomen kanan bawah, hal ini dialami
kurang lebih dari 5hari.Awalnya 2 minggu lalu os mengeluh
nyeri pada epigastrium. Kemudian menjalar ke umbilicus lalu
keperut kanan bawah. Klien sering mengeluh mual dan
muntah.

2. Keluhan Utama saat Pengkajian :


Mengeluh nyeri perut bagian kanan bawah atau yang habis
dioperasi, nyeri perih dan seperti ditusuk-tusuk dengan skala nyeri
6 (rentang nyeri 0-10), dan nyeri yang dirasakan hilang timbul,
pasien tampak lemah dan meringis kesakitan.
- P: klien mengatakan nyeri perut bagian kanan bawah atau
bagian yang habis operasi
- Q: Klien mengatakan merasakn nyeri pada bagian perut kanan
bawah, terasa perih seperti tertusuk-tusuk
- R: Klien mengatakan merasa nyeri di bagian perut sebelah
kanan bawah.
- S: skala nyeri 4
- T: Klien mengatakan nyeri datang dengan tiba-tiba, sekitar 5-
10 menit
III. DIANGONAS MEDIS
Post Op Appendisitis

IV. RIWAYAT KESEHATAN


1. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengatakan nyeri perut pada bagian kanan bawah atau
bagian yang habis dioperasi. Klien mengatakan sakit atau nyeri
berkurang jika beristirahat sejenak, namun beberapa menit
kemudian sakit atau nyeri akan kembali lagi dirasakan oleh klien.

2. Riwayat Kesehatan Yang Lalu


Klien mengatakan, belum pernah berobat ke rumah Sakit dan
apabila perut terasa sakit klien hanya pergi ke warung atau apotek
membeli obat. Klien mengatakan belum pernah dirawat ataupun di
operasi sebelumnya.

3. Riwayat Kesehatan Keluarga


Kakak klien mengatakan tidak ada riwayat penyakit

X X X X

X X X

Keterangan : Klien Mengatakan tinggal bersama anak no 4 karena sudah tidak


bekerja lagi dan sering sakit.
: Perempuan : Klien
: Garis keturunan ------ : serumah
: Laki – Laki : Serumah

X : Meninggal
V. RIWAYAT POLA PEMELIHARAAN KESEHATAN KLIEN
1. Pola Aktivitas Sehari-Hari

ADL DI RUMAH DI RUMAH SAKIT


Pola pemenuhan kebutuhan Makan / Minum Makan / Minum
nutrisi dan cairan Jumlah : Jumlah :
Nasi,sayur,lauk Jenis :
Nasi,sayur,lauk
1porsi Gulai 2-3 kali /hari
Ikan Tidak Tidak ada alergi
Ada Tidak terhadap makanan
Ada Ada mual dan
muntah

2 liter
Minum/hari 2 liter Minum/hari

Pola Eliminasi 5x sehari 5 x


BAK : Jumlah, Warna, Bau, Kuning sehari
Masalah, Cara Mengatasi. Pesing Cair Kuning
Tidak ada Pesing
Cair
Tidak ada

BAB : Jumlah, Warna, Bau, 1x sehari


Konsistensi, Masalah, Cara Kuning 1x sehari
Mengatasi. Khas Kuning
Lembek Khas
Lembek

Pola Istirahat Tidur


- Jumlah/Waktu 6 jam 23.00-05.00 WIB 6 jam 23.00-05.00
- Gangguan Tidur tidur dengan keadaan WIB
- Upaya Mengatasi gelap tidur dengan keadaan
gangguan tidur gelap
- Hal-hal yang
mempermudah tidur
Hal-hal yang mempermudah
bangun
Pola Kebersihan Diri (PH) 2 kali/hari Hanya di lap basah
- Frekuensi mandi 1 kali/2 hari
- Frekuensi Mencuci rambut
- Frekuensi Gosok gigi 2 kali /hari 2 kali /hari
- Keadaan kuku Bersih Bersih
- Ganti baju Setiap hari Setiap hari

Aktivitas Lain
Aktivitas apa yang dilakukan Menonton TV Menonton TV
klien untuk mengisi waktu
luang

2. Riwayat Psikologis
a. Status Emosi : stabil
b. Gaya Komunikasi
Apakah klien tampak hati-hati dalam berbicara ( ya ),
Apakah pola komunikasinya (spontan),
Apakah klien menolak untuk diajak komunikasi ( tidak ),
Apakah komunikasi klien jelas ( ya ),
Apakah klien menggunakan bahasa isyarat ( tidak ).
Apakah tipe kepribadian klien ( terbuka )
c. Pola pertahanan
Klien mengatakan ada keluarga yang selalu mensuportnya, dan
menenangkan nya
d. Dampak di Rawat di Rumah Sakit
Apakah ada perubahan secara fisik dan psikologis selama klien
di rawat di RS ? tidak ada
e. Kondisi emosi / perasaan klien
Apa suasana hati yang menonjol pada klien ( sedih )
Apakah emosinya sesuai dengan ekspresi wajahnya ( ya )

3. Riwayat Sosial
klien mengatakan hubungan dengan keluarga baik dan klien
berharap dapat sembuh sesuai dengan yang diharapkan

4. Riwayat Spritual
klien mengatakan sebelum sakit kegiatan ibadah sholat 5 waktu
dan saat sakit klien tidak sholat hanya selalu berdoa kepada Allah
SWT
VI. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umun
Klien tampak kesakitan,cemas, kesulitan dalam melakukan
aktivitas, meringis ketika nyeri, klien tampak gelisah.

2. Pemeriksaan TTV:
O
- Suhu tubuh : 36,5 C
- Tekanan darah : 120/70 mmHg
- Nadi : 80 x/menit
- Pernafasan : 24 kali/menit
- Skala nyeri : 6 dari (0-10)
- TB : 165 cm
- BB : 62 kg

1) Numeric Rating Scale

0 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10
No Pain Moderate Worst
Possible

2) Verbal Rating Scale

No Pain Mild Pain Moderate Severe Very Severe Worst


Possible

3) Wong & Baker Faces Rating Scale


3. Pemeriksaan Wajah
a. Mata
- Kelengkapan dan kesimetrisan : lengkap, normal, simetris
- Palpebra : tidak ada peradangan
- Konjungtiva dan sclera : baik, tidak ada anemia
- Cornea dan iris : tidak ada katarak dan peradangan
- Visus : penglihatan baik
b. Hidung
- Tulang Hidung dan posisi septum nasi : normal dan
simetris
- Lubang Hidung : normal, simetris
- Cuping Hidung :ada pernapasan
pada cuping hidung
c. Mulut
- Keadaan bibir : mukosa bibir kering
- Keadaan Gusi dan Gigi : gigi dan gusi normal
- Keadaan Lidah : baik
d. Telinga
- Bentuk telinga : normal, simetris
- Ukuran telinga : normal
- Lubang telinga : tidak ada peradangan
4. Pemeriksaan kepala dan leher
a. Kepala
- Bentuk : simetris dan oval
- Ubun-ubun : tepat ditengah
- Kulit kepala : bersih
b. Leher
- Posisi trachea : normal
- Thyroid : tidak ada pembesaran
kelenjar getah bening
- Suara : normal
- Kelenjar Limfae :-
- Vena Jugularis :-
- Denyut nadi karotis :+

5. Pemeriksaan thoraks/dada
a. Pemeriksaan paru
INSPEKSI : RR 20x/menit, gerakan naik turun dada teratur.
PALPASI:
Pemeriksaan taktil / vocal fremitus : getaran antara kanan dan
kiri teraba (sama / tidak sama). Lebih bergetar
sisi ............................
PERKUSI: bunyi sonor.
AUSKULTASI : tidak terdapat bunyi ronkhi/wheezing bunyi
nafas vesikuler.
b. Periksaan Jantung
INSPEKSI : Ictus Cordis tidak tampak
PALPASI : Ictus Cordis teraba
PERKUSI: Ditemukan batas-batas jantung
AUSKULTASI: BJ I-II teratur, tidak ada bunyi tambahan

6. Pemeriksaan Abdomen
INSPEKSI: Tidak ada pembesaran rongga abdomen
AUSKULTASI: ising usus terdengar 8x/m
PALPASI: Tidak ada pembesaran hepar
Palpasi Hepar : diskripsikan: Nyeri tekan (+/-), pembesaran (+/-),
perabaan (keras / lunak), permukaan (halus / berbenjol-benjol),
tepi hepar (tumpul / tajam). (N = hepar tidak teraba).
Palpasi Lien : Gambarkan garis bayangan Schuffner (PR)dan
pembesarannya ............ Dengan Bimanual lakukan palpasi dan
diskrpisikan nyeri tekan terletak pada garis Scuffner ke
berapa ? .............( menunjukan pembesaran lien )
Palpasi Appendik : Buatlah garis bayangan untuk menentukan titik
(Mc. Burney). nyeri tekan ( + / - ), nyeri lepas ( + / - ), nyeri
menjalar kontralateral ( + / - ).
Palpasi Ginjal : Bimanual diskripsikan : nyeri tekan( + / - ),
pembesaran ( + / - ). (N = ginjal tidak teraba).
PERKUSI : Terdengar bunyi thympani

7. Pemeriksaan Genetalia dan Rektal


Genetalia Pria
Inspeksi :
Rambut pubis (bersih / tidak bersih ), lesi ( + / - ), benjolan ( + /
- ) Lubang uretra : penyumbatan ( + / - ), Hipospadia ( + / - ),
Epispadia ( + / - ) PR
Palpasi
Penis : nyeri tekan ( + / - ), benjolan ( + / - ),
cairan ...................... Scrotum dan testis : beniolan ( + / - ),
nyeri tekan ( + / - ),
Kelainan-kelainan yang tampak pada scrotum :
Hidrochele ( + / - ), Scrotal Hernia ( + / - ), Spermatochele ( + /
- ) Epididimal Mass/Nodularyti ( + / - ) Epididimitis ( + / - ),
Torsi pada saluran sperma ( + / - ), Tumor testiscular ( + / - )
Inspeksi dan palpasi Hernia :
Inguinal hernia ( + / - ), femoral hernia ( + / - ), pembengkakan
(+/-)

8. Pemeriksaan Punggung dan tulang belakang


Periksa ada tidaknya lesi pada kulit punggung, Apakah terdapat
kelainan bentuk tulang belakang, Apakah terdapat deformitas pada
tulang belakang, apakah terdapat fraktur atau tidak, adakah nyeri
tekan: tidak terdapat lesi dan deformitas

9. Pemeriksaan Ektremitas/Muskuloskeleta
- Kesimetrisan otot : otot simetris
- Edema : terdapat edema disebelah lengan
kiri.

10. Pemeriksaan Fungsi Pendengaran/Penghidu/tengorokan


Uji ketajaman pendengaran: normal
Uji Ketajaman Penciuman : normal
Pemeriksaan tenggorokan: normal

11. Pemeriksan Fungsi Penglihatan


o Pemeriksaan Visus Dengan Snellen's Cart : OD .............
OS ............
o Tanpa Snelen Cart : Ketajaman Penglihatan ( Baik / Kurang )
o Pemeriksaan lapang pandang : Normal / Haemi anoxia / Haemoxia
o Pemeriksaan tekanan bola mata Dengan tonometri………, dengan
palpasi taraba
12. Pemeriksan Fungsi Neurologis
a. Menguji tingkat kesadaran dengan GCS ( Glasgow Coma Scale )
Menilai respon membuka mata : 4
Menilai respon Verbal :5
Menilai respon motorik :6
Setelah dilakukan scoring maka dapat diambil kesimpulan :
(Compos Mentis / Apatis / Somnolen / Delirium / Sporo coma /
Coma)
b. Memeriksa tanda-tanda rangsangan otak
Penigkatan suhu tubuh ( + / -), nyeri kepala ( + / -), kaku kuduk
( + / -), mual –muntah ( + / -) kejang ( + / -) penurunan tingkat
kesadaran ( + / -)
c. Memeriksa nervus cranialis
- Nerfus Olfaktorius/N I: Kemampuan menghidu klien cukup
baik
- Kemampuan Optikus/N II: Klien mampu membaca dengan
jarak lebih kurang 6 m
- Nervus Okulomotorius/N III, Trochlearis/N IV, Abdusen/N VI:
Klien mampu menggerakkan bola mata, reflek pupil normal
- Nervus Trigeminus/N Vl: Klien mampu membedakan panas
dan dingin, tajam dan tumpul, getaran dan raba
- Nervus Fasialis/N VII: Klien mampu membedakan rasa dan
mampu menggerakkan otot wajah
- Nervus Akustik/N VIII: Keseimbangan klien saat berjalan dan
berdiri terjaga
- Nervus Glosopharingeus/N IX, Nervus Vagus/N X: Klien
mampu menelan, mengunyah, membuka mulut, dan positif
- Nervus Aksesorius/N XI: Klien mengangkat bahu dan menahan
tekanan pada bahunya
- Nervus Hipoglasus/N XII: Klien tidak mampu melakukan
pronasi dan supinasi dengan baik pada telapak tangannya

d. Memeriksa fungsi motorik


Ukuran otot (simetris /asimetris), atropi ( + / -) gerakan-gerakan
yang tidak disadari oleh klien ( + / -)
e. Memeriksa fungsi sensorik
Kepekaan saraf perifer : benda tumpul, benda tajam. Menguji
sensai panas / dingin, kapas halus, minyak wangi.
f. Memeriksa reflek kedalaman tendon
Reflek fisiologis : R.Bisep, R. Trisep, R. Brachioradialis, R.
Patella, R. Achiles
Reflek Pathologis, Bila dijumpai adanya kelumpuhan ekstremitas
pada kasus-kasus tertentu. Yang diperiksa adalah R. Babinski, R.
Chaddok, R.Schaefer, R. Oppenheim, R. Gordon, R. Bing,
R.Gonad.
g. Keluhan lain yang terkait dengan Px. Neurologis :

13. Pemeriksan Kulit/Integument


a. Integument/Kulit
Inspeksi : Adakah lesi (+/-), Jaringan parut (+/-), Warna Kulit,
Bila ada luka bakar dimana saja lokasinya, dengan luas : ..............
%
Palpasi : Tekstur (halus/ kasar ), Turgor (normal) Kelenturan
(baik/jelek), Struktur (keriput/tegang), Lemak subcutan ( tebal /
tipis ), nyeri tekan (+/-) pada daerah mana?
Identifikasi luka / lesi pada kulit
1. Tipe Primer : Makula ( + / - ), Papula ( + / - ) Nodule ( + / - )
Vesikula ( + / - )
2. Tipe Sekunder : Pustula (+/-), Ulkus (+/-), Crusta (+/-),
Exsoriasi (+/-), Scar (+/-), Lichenifikasi ( + / - )
Kelainan- kelainan pada kulit: Naevus Pigmentosus ( + / - ),
Hiperpigmentasi ( + / - ), Vitiligo/Hipopigmentasi (+/ - ), Tatto
(+ /- ), Haemangioma (+/-), Angioma/toh(+ /-), Spider Naevi
(+ /- ), Striae (+ /-)
b. Pemeriksaan Rambut
Ispeksi dan Palpasi : Penyebaran (merata / tidak), Bau …. rontok
(+/-), warna .......... Alopesia ( + / - ), Hirsutisme ( + / - ), alopesia (
+/-)
c. Pemeriksaan Kuku
Inspeksi dan palpasi : warna, bentuk, dan kebersihan kuku.

14. Pemeriksaan Penunjang/Diagnostik Medik


A. DARAH LENGKAP
Leukosit : 13 0000 ( N : 3.500 – 10.000 / µL )
Eritrosit :1,2 ( N : 1.2 juta – 1.5 juta µL )
Trombosit : 150.000 ( N : 150.000 – 350.000 / µL )
Haemoglobin : 11.0 ( N : 11.0 – 16.3 gr/dl )
Haematokrit : 35.0 ( N : 35.0 – 50 gr / dl )
Albumin : 3,5 g/dl
B. KIMIA
Ureum : .11. ( N : 10 – 50 mg / dl )
Creatinin : 0,8 ( N : 07 – 1.5 mg / dl )
SGOT : 3( N : 2 – 17 )
SGPT : 4( N : 3 – 19 )
BUN : 21( N : 20 – 40 / 10 – 20 mg / dl )
Bilirubin : 1,1( N : 1,0 mg / dl )
Total Protein : 6,8( N : 6.7 – 8.7 mg /dl )
GD puasa : 90 ( N : 100 mg/dl )
GD 2 jpp : 145( N : 140 – 180 mg / dl )

C. ANALISIS ELEKTROLIT
Natrium : 136( N : 136 – 145 mmol / l )
Kalium : 3,6( N ; 3,5 – 5,0 mmol / l )
Clorida : 99( N : 98 – 106 mmol / l )
Calsium : .7.8.( N : 7.6 – 11.0 mg / dl )
Phospor : 2.6 ( N : 2.5 – 7.07 mg / dl )

THERAPI YANG DIBERIKAN:


- Infuse RL 0,5%/28 tpm
- Injeksi keterolac: 30 mg/8 jam
- Injeksi ranitidin 50 mg/12 jam
ANALISIS DATA
DATA MASALAH KEPERAWATAN ETIOLOGI
DS:
- Klien mengatakan nyeri
diabdomen kanan bawah sejak 2
minggu yang lalu
DO:
- Klien tampak meringis, skala
Nyeri Akut Agen Pencedara Fisik (prosedur operasi)
nyeri 6
- Klien tampak gelisah
- Klien tampak sulit tidur
- TD : 120/70 mmHg
o
- T : 36,5 C ,N : 80x/m
- RR : 24x/m
- Klien tampak berkeingat
dingin menahan nyeri

DS:
- Klien mengeluh mual-mual
dan tidak nafsu makan
- Klien mengatakan tidak nafsu
makan Resiko Defisit Nutrisi Ketidakmampuan mencerna makanan

DO:
- Porsi makan hanya dihabiska
2-3 sendok makan saja
- Klien tampak lemas
- Klien muntah (3x)
- Klien tampak pucat
- Mukosa bibir kering
- Bising usus: 30x/m
- TD : 120/70 mmHg
o
- T : 36,5 C ,N : 80x/m
- RR : 24x/m
- BB: 62 Kg

DIAGNOSA KEPERAWATAN:
I. Nyeri Akut b.d Agen Pencedara Fisik (prosedur operasi)
II. Resiko Defisit Nutrisi b.d Ketidakmampuan mencerna makanan
INTERVENSI:
DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI
Setelah dilakukan intervensi Intervensi Utama:
Nyeri Akut b.d Agen Pencedara Fisik keperawatan selama 3x24 jam - Manajemen nyeri
(prosedur operasi) diharapkan tingkat nyeri menurun - Pemberian analgetik
dengan kriteria hasil: Intervensi Pendukung:
- Keluhan nyeri menurun - Edukasi teknik nafas
- Meringis menurun - Edukasi teknik napas
- Gelisah menurun - Teknik distraksi
- Sulit tidur menurun - Terapi relaksasi
- Frekuensi nadi membaik
- Tekanan darah membaik

Setelah dilakukan intervensi Intervensi Utama:


keperawatan selama 3x24 jam - Manajemen gangguan
Resiko Defisit Nutrisi b.d diharapkan status nutrisi membaik makanan
Ketidakmampuan mencerna makanan dengan kriteria hasil: - Manajemen nutrisi
- Perasaan cepat kenyang
menurun Intervensi pendukung:
- Porsi makan yang dihabiskan - Edukasi Nutrisi
meningkat
- Serum albumin meningkat
- Berat badan ideal
- Frekuensi makan membaik
- Nafsu makan membaik
- Bising usus normal
- Membrane mukosa membaik

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
DX IMPLEMENTASI EVALUASI
Manajemen Nyeri: TGL 06-09-2021
- Mengidentifikasi
Nyeri Akut b.d Agen lokasi,karakteristik,durasi, S:
Pencedara Fisik frekuensi,kualitas dan intensitas - Pasien mengatakan masih nyeri diabdomen
(prosedur operasi) nyeri kanan bawah
- Mengidentifikasi skala nyeri - Nyeri bertambah saat klien bergerak
- Mengidentifikasi respon nyeri
secara nonverbal O:
- Klien tampak mersingis
- Menidentifikasi faktor yang - TTV:
memperberat nyeri - TD : 120/70 mmHg
- Memberikan teknik -
o
T : 36,5 C ,N : 80x/m
nonfarmakologis untuk - RR : 24x/m
mengurangi nyeri (teknik - Klien tampak sulit tidur
iamjinasi terbimbing) - Klien masih gelisah
- Memfasilitasi istirahat dan tidur - P: klien mengatakan nyeri perut bagian
- Menjelaskan penyebab, periode kanan bawah atau bagian yang habis operasi
dan pemicu nyeri - Q: Klien mengatakan merasakn nyeri pada
- Menjelaskan strategi meredakan bagian perut kanan bawah, terasa perih
nyeri seperti tertusuk-tusuk
- Berkolaborasi dalam pemberian - R: Klien mengatakan merasa nyeri di bagian
analgetik perut sebelah kanan bawah.
- S: skala nyeri 4
Pemberian Analgetik: - T: Klien mengatakan nyeri datang dengan
- Mengidentifikasi karakteristik tiba-tiba, sekitar 5-10 menit
nyeri
- Mengidentifiksi alergi obat A: Nyeri Akut b.d Agen Pencedara Fisik (prosedur
- Mengidentifikasi kesesuaian operasi)
jenis analgesik
- Memonitor tanda-tanda vital
sebelum dan sesudah pemberian P: Intervensi Dilanjutkan
analgesic - identifikasi lokasi,karakteristik,durasi,
- Memonitor efektifitas analgesic frekuensi,kualitas dan intensitas nyeri
- Mendokumentasikan respon - identifikasi skala nyeri
terhadap efek analgesic dan efek identifikasi respon nyeri secara nonverbal
yang tidak diinginkan - identifikasi faktor yang memperberat nyeri
- Berkolaborasi pemberian dosis - berikan teknik nonfarmakologis untuk
dan jenis analgesik mengurangi nyeri (teknik iamjinasi
Edukasi Teknik Nafas: terbimbing)
- menyedikan materi dan media - fasilitasi istirahat dan tidur
pendidikan kesehatan - jelaskan penyebab, periode dan pemicu
- menjelaskan tujuan dan manfaat nyeri
teknik nafas dalam - jelaskan strategi meredakan nyeri
- Menjelaskan prosedur teknik - kolaborasi dalam pemberian analgetik
nafas - monitor tanda-tanda vital sebelum dan
- Menganjurkan memposisikan sesudah pemberian analgesic
tubuh senyaman mungkin - monitor efektifitas analgesic
- Menganjurkan klien menutup - dokumentasikan respon terhadap efek
mata dan berkonsentrasi penuh analgesic dan efek yang tidak diinginkan
- Mengajarkan melakukan - kolaborasi pemberian dosis dan jenis
inspirasi dengan menghirup analgesik
udara melalui hidung secara - anjurkan klien melakukan tarik nafas dalam
perlahan-lahan ketika nyeri
- Mengajarkan melakukan - anjurkan menggunakan teknik sesuai dengan
ekspirasi dengan tingkat energy, kemampuan, usia, tingkat
menghembuskan udara mulut perkembangan
mencucu secara perlahan - anjurkan sering mengulangi atau melatih teknik
- Mendemonstrasikan menarik yang dipilih
nafas selama 4 detik, menahan
nafas 2 detik dan
menghembuskan nafas selama 8
detik
Teknik distraksi
- Mengidentifikasi pilihan teknik
distraksi yang diinginkan
- Menggunakan teknik distraksi (mis.
Menonton televisi, aktivitas terapi)
- Menjelaskan manfaat dan jenis
distraksi bagi panca indera (mis.
Musik)
- Menganjurkan menggunakan
teknik sesuai dengan tingkat
energy, kemampuan, usia, tingkat
perkembangan
- Menganjurkan membuat daftar
aktivitas yang menyenangkan
- Menganjurkan berlatih teknik
distraksi

Terapi relaksasi
- Mengidentifikasi teknik relaksasi
yang pernah efektif digunakan
- Memeriksa ketegangan otot,
frekuensi nadi, tekanan darah, dan
suhu sebelum dan sesudah, latihan
- Memonitor renspons terhadap
terapi relaksasi
- Menciptakan lingkungan tenang
dan tanpa gangguan dengan
pencahayaan dan suhu ruang
nyaman, jika memungkinkan
- Memberikan informasi tertulis
tentang persiapan dan prosedur
teknik relaksasi
- Menggunakan pakaian longgar
- Menggunakan nada suara lembut
dengan irama lambat dan berirama
- Menjelaskan tujuan, manfaat,
batasan dan jenis relaksasi yang
tersedia (mis. Music, meditasi,
napas dalam, relaksasi otot
progresif)
- Menganjurkan mengambil posisi
nyaman
- Menganjurkan rileks dan
merasakan sensasi relaksasi
- Menganjurkan sering mengulangi
atau melatih teknik yang dipilih

Manajemen Gangguan Makanan: TGL 06-09-2021


- Memonitor asupan dan S:
keluarnya makanan dan cairan - Klien mengatakan masih mual
serta kebutuhan kalori - Klien mengatakan nafsu makan berkurang
Resiko Defisit Nutrisi b.d - Menimbang berat badan secara
Ketidakmampuan rutin O:
mencerna makanan - Mendiskusikan perilaku makan - Porsi makan hanya di habiskan 2-3 makan
dan jumlah aktivitas fisik saja
(termasuk olahraga) - Klien masih tampak lemas
- Mendampingi klien ke kamar - Klien muntah 2x
mandi untun pengamatan - Klien tampak pucat
perilaku memuntahkan kembali - Mukosa bibir
makanan - Bising usus 28x/m
- Memberikan pengutan positif - BB: 62 kg
terhadap keberhasilan target dan
perubahan perilaku
- Merencanakan program A: Resiko Defisit Nutrisi b.d Ketidakmampuan
pengobatan untuk perawatan mencerna makanan
dirumah
- Mengajarkan pengaturan diet
yang tepat P: Intervensi Dilanjutkan
- Berkolaborasi dengan ahli gizi - monitor asupan dan keluarnya makanan dan
tentang target berat badan , cairan serta kebutuhan kalori
kebutuhan kalori dan pilihan - Timbang berat badan secara rutin
makanan - diskusikan perilaku makan dan jumlah
Manajemen Nutrisi: aktivitas fisik (termasuk olahraga)
- Mengidentifikasi status nutrisi - dampingi klien ke kamar mandi untun
- Mengidentifikasi alergi dan pengamatan perilaku memuntahkan kembali
intoleransi makanan makanan
- Mengidentifikasi makanan yang - berikan pengutan positif terhadap
disukai keberhasilan target dan perubahan perilaku
- Mengidentifikasi kebutuhan - encanakan program pengobatan untuk
kalori dan jenis nutrient perawatan dirumah
- Memonitor berat badan - ajarkan pengaturan diet yang tepat
- Melakukan oral hyegine - kolaborasi dengan ahli gizi tentang target
sebelum makan berat badan , kebutuhan kalori dan pilihan
- Menyajikan makanan secara makanan
menarik dan suhu sesuai - identifikasi status nutrisi
- Memberikan makanan tinggi - identifikasi alergi dan intoleransi makanan
serta untuk mencegah konstipasi - identifikasi makanan yang disukai
- Memberikan makanan tinggi - identifikasi kebutuhan kalori dan jenis
kalori dan tinggi protein nutrient
- Memberikan suplemen makanan - monitor berat badan
Edukasi Nutrisi: - lakukan oral hyegine sebelum makan
- Mengidentifikasi kemampuan - Menyajikan makanan secara menarik dan
dan waktu yang tepat menerima suhu sesuai
informasi - berikan makanan tinggi serta untuk
- Menyiapkan materi dan media mencegah konstipasi
seperti jenis-jenis nutrisi, cara - berikan makanan tinggi kalori dan tinggi
mengelola makanan protein
- Menjadwalkan pendidikan - berikan suplemen makanan
kesehatan sesuai kesepakan
- Memberikan klien dan keluarga
kesempatan untuk bertanya
- Menjelaskan kepada klien dan
keluarga alergi makanan,
makanan yang harus dihindari,
kebutuhan jumlah kalori,jenis
makanan yang dibutuhkan
pasien
- Mengajarkan cara melaksanakan
diet sesuai program
- Mendemonstrasikan cara
membersihkan mulut
- Mengajarkan pasien dan
keluarga memonitor asupan
kalori dan makanan
- Mengajarkan pasien dan
keluarga memantau kondisi
kekurangan nutrisi
- Menganjurkan
mendemonstrasikan cara
memberikan makan, menghitung
kalori, menyiapkan makanan
sesuai program diet
TGL 07-09-2021
Manajemen Nyeri:
Nyeri Akut b.d Agen - Mengidentifikasi S:
Pencedara Fisik lokasi,karakteristik,durasi, - Klien mengatakan nyeri sudah mulai
(prosedur operasi) frekuensi,kualitas dan intensitas berkurang
nyeri - Klien mengatakan memilih melakukan tarik
- Mengidentifikasi skala nyeri nafas dalam ketika nyeri
- Mengidentifikasi respon nyeri
secara nonverbal O:
- Menidentifikasi faktor yang - P: klien mengatakan nyeri perut bagian
memperberat nyeri kanan bawah atau bagian yang habis operasi
- Memberikan teknik - Q: Klien mengatakan merasakn nyeri pada
nonfarmakologis untuk bagian perut kanan bawah, terasa perih
mengurangi nyeri (teknik seperti tertusuk-tusuk
iamjinasi terbimbing) - R: Klien mengatakan merasa nyeri di bagian
- Memfasilitasi istirahat dan tidur perut sebelah kanan bawah.
- Menjelaskan penyebab, periode - S: skala nyeri 3
dan pemicu nyeri - T: Klien mengatakan nyeri hilang timbul ,
- Menjelaskan strategi meredakan sekitar 5 menit
nyeri - TD : 120/70 mmHg
o
- Berkolaborasi dalam pemberian - T : 36,5 C ,N : 80x/m
analgetik - RR : 24x/m
- Kesulitan tidur menurun
Pemberian Analgetik:
- Mengidentifikasi karakteristik
nyeri A: Nyeri Akut b.d Agen Pencedara Fisik (prosedur
- Mengidentifiksi alergi obat operasi)
- Mengidentifikasi kesesuaian
jenis analgesik P: Intervensi Dilanjutkan
- identifikasi lokasi,karakteristik,durasi,
- Memonitor tanda-tanda vital frekuensi,kualitas dan intensitas nyeri
sebelum dan sesudah pemberian - identifikasi skala nyeri
analgesic identifikasi respon nyeri secara nonverbal
- Memonitor efektifitas analgesic - identifikasi faktor yang memperberat nyeri
- Mendokumentasikan respon - berikan teknik nonfarmakologis untuk
terhadap efek analgesic dan efek mengurangi nyeri (teknik iamjinasi
yang tidak diinginkan terbimbing)
- Berkolaborasi pemberian dosis - fasilitasi istirahat dan tidur
dan jenis analgesik - jelaskan penyebab, periode dan pemicu
nyeri
Edukasi Teknik Nafas: - jelaskan strategi meredakan nyeri
- menyedikan materi dan media - kolaborasi dalam pemberian analgetik
pendidikan kesehatan - monitor tanda-tanda vital sebelum dan
- menjelaskan tujuan dan manfaat sesudah pemberian analgesic
teknik nafas dalam - monitor efektifitas analgesic
- Menjelaskan prosedur teknik - dokumentasikan respon terhadap efek
nafas analgesic dan efek yang tidak diinginkan
- Menganjurkan memposisikan - kolaborasi pemberian dosis dan jenis
tubuh senyaman mungkin analgesik
- Menganjurkan klien menutup - anjurkan klien melakukan tarik nafas dalam
mata dan berkonsentrasi penuh ketika nyeri
- Mengajarkan melakukan -
inspirasi dengan menghirup
udara melalui hidung secara
perlahan-lahan
- Mengajarkan melakukan
ekspirasi dengan
menghembuskan udara mulut
mencucu secara perlahan
- Mendemonstrasikan menarik
nafas selama 4 detik, menahan
nafas 2 detik dan
menghembuskan nafas selama 8
detik

TGL 07-09-2021
Resiko Defisit Nutrisi b.d Manajemen Gangguan Makanan: S:
Ketidakmampuan - Memonitor asupan dan - Klien mengatakan nafsu makan bertambah
mencerna makanan keluarnya makanan dan cairan - Klien mengatakan mual-mual sudah
serta kebutuhan kalori berkurang
- Menimbang berat badan secara
rutin O:
- Mendiskusikan perilaku makan - Porsi makan yang diberikan dihabiskan ½
dan jumlah aktivitas fisik porsi
(termasuk olahraga) - Klien sudah tidak tampak lemas
- Mendampingi klien ke kamar - Muntah( -)
mandi untun pengamatan - Klien masih tampak pucat
perilaku memuntahkan kembali - Bising usus: 20x/m
makanan - BB:62 Kg
- Memberikan pengutan positif
terhadap keberhasilan target dan A: Resiko Defisit Nutrisi b.d Ketidakmampuan
perubahan perilaku mencerna makanan
- Merencanakan program
pengobatan untuk perawatan
dirumah P: Intervensi Dilanjutkan
- Mengajarkan pengaturan diet - monitor asupan dan keluarnya makanan dan
yang tepat cairan serta kebutuhan kalori
- Berkolaborasi dengan ahli gizi - Timbang berat badan secara rutin
tentang target berat badan , - diskusikan perilaku makan dan jumlah
kebutuhan kalori dan pilihan aktivitas fisik (termasuk olahraga)
makanan - dampingi klien ke kamar mandi untun
Manajemen Nutrisi: pengamatan perilaku memuntahkan kembali
- Mengidentifikasi status nutrisi makanan
- Mengidentifikasi alergi dan - berikan pengutan positif terhadap
intoleransi makanan keberhasilan target dan perubahan perilaku
- Mengidentifikasi makanan yang - encanakan program pengobatan untuk
disukai perawatan dirumah
- Mengidentifikasi kebutuhan - ajarkan pengaturan diet yang tepat
kalori dan jenis nutrient - kolaborasi dengan ahli gizi tentang target
- Memonitor berat badan berat badan , kebutuhan kalori dan pilihan
- Melakukan oral hyegine makanan
sebelum makan - identifikasi status nutrisi
- Menyajikan makanan secara - identifikasi alergi dan intoleransi makanan
menarik dan suhu sesuai - identifikasi makanan yang disukai
- Memberikan makanan tinggi - identifikasi kebutuhan kalori dan jenis
serta untuk mencegah konstipasi nutrient
- Memberikan makanan tinggi - monitor berat badan
kalori dan tinggi protein - lakukan oral hyegine sebelum makan
- Memberikan suplemen makanan - Menyajikan makanan secara menarik dan
suhu sesuai
- berikan makanan tinggi serta untuk
mencegah konstipasi
- berikan makanan tinggi kalori dan tinggi
protein
- berikan suplemen makanan
TGL 08-09-2021
Manajemen Nyeri: S:
Nyeri Akut b.d Agen - Mengidentifikasi - Klien mengatakan nyeri pada abdomen
Pencedara Fisik lokasi,karakteristik,durasi, kanan bawah sudah berkurang
(prosedur operasi) frekuensi,kualitas dan intensitas - Klien mengatakan memilih melakukan tarik
nyeri nafas dalam ketika nyeri
- Mengidentifikasi skala nyeri -
- Mengidentifikasi respon nyeri O:
secara nonverbal - Wajah klien tampak rileks
- Menidentifikasi faktor yang - Meringisi menurun
memperberat nyeri - Gelisah menurun
- Memberikan teknik - Klien tampak sudah tidak kesulitan tidur
nonfarmakologis untuk - N: 80x/m,TD: 120/80mmHg
mengurangi nyeri (teknik - Skala nyeri: 1
iamjinasi terbimbing)
- Memfasilitasi istirahat dan tidur A: Nyeri Akut b.d Agen Pencedara Fisik (prosedur
- Menjelaskan penyebab, periode operasi)
dan pemicu nyeri
- Menjelaskan strategi meredakan P: Intervensi Dihentikan
nyeri
- Berkolaborasi dalam pemberian
analgetik

Pemberian Analgetik:
- Mengidentifikasi karakteristik
nyeri
- Mengidentifiksi alergi obat
- Mengidentifikasi kesesuaian
jenis analgesik
- Memonitor tanda-tanda vital
sebelum dan sesudah pemberian
analgesic
- Memonitor efektifitas analgesic
- Mendokumentasikan respon
terhadap efek analgesic dan efek
yang tidak diinginkan
- Berkolaborasi pemberian dosis
dan jenis analgesik

Edukasi Teknik Nafas:


- menyedikan materi dan media
pendidikan kesehatan
- menjelaskan tujuan dan manfaat
teknik nafas dalam
- Menjelaskan prosedur teknik
nafas
- Menganjurkan memposisikan
tubuh senyaman mungkin
- Menganjurkan klien menutup
mata dan berkonsentrasi penuh
- Mengajarkan melakukan
inspirasi dengan menghirup
udara melalui hidung secara
perlahan-lahan
- Mengajarkan melakukan
ekspirasi dengan
menghembuskan udara mulut
mencucu secara perlahan
- Mendemonstrasikan menarik
nafas selama 4 detik, menahan
nafas 2 detik dan
menghembuskan nafas selama 8
detik

Manajemen Gangguan Makanan:


Resiko Defisit Nutrisi b.d - Memonitor asupan dan TGL 08-09-2021
Ketidakmampuan keluarnya makanan dan cairan S:
mencerna makanan serta kebutuhan kalori - Klien mengatakan nafsu makan bertambah
- Menimbang berat badan secara - Klien mengatakan tidak mual-mual lagi
rutin
- Mendiskusikan perilaku makan O:
dan jumlah aktivitas fisik - Porsi makan yang diberikan dihabiskan
(termasuk olahraga) - Frekuensi makan 3x (membaik)
- Mendampingi klien ke kamar - Bising usus: 20x/m
mandi untun pengamatan - Membrane mukosa membaik
perilaku memuntahkan kembali - BB: 62 Kg
makanan
- Memberikan pengutan positif A: Resiko Defisit Nutrisi b.d Ketidakmampuan
terhadap keberhasilan target dan mencerna makanan
perubahan perilaku
- Merencanakan program P: Intervensi Dihentikan
pengobatan untuk perawatan
dirumah
- Mengajarkan pengaturan diet
yang tepat
- Berkolaborasi dengan ahli gizi
tentang target berat badan ,
kebutuhan kalori dan pilihan
makanan
Manajemen Nutrisi:
- Mengidentifikasi status nutrisi
- Mengidentifikasi alergi dan
intoleransi makanan
- Mengidentifikasi makanan yang
disukai
- Mengidentifikasi kebutuhan
kalori dan jenis nutrient
- Memonitor berat badan
- Melakukan oral hyegine
sebelum makan
- Menyajikan makanan secara
menarik dan suhu sesuai
- Memberikan makanan tinggi
serta untuk mencegah konstipasi
- Memberikan makanan tinggi
kalori dan tinggi protein
- Memberikan suplemen makanan

Anda mungkin juga menyukai