Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH PADA KLIEN Tn.

J
DENGAN DIAGNOSA HIV AIDS DI RUANG PERAWATAN
ISOLASI RSUD POSO

DISUSUN OLEH

TRI DENNIS IRYANTO PASAE

NIM PO7120423087

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU

JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM STUDI PROFESI NERS

TAHUN 2023
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Tanggsal masuk : 18 November 2023
Jam masuk : 20.20 WITA
Ruang : ISOLASI
No Register : 02 21 56
Dx.medis : HIV AIDS
Tanggal Pengkajian : 20 November 2023

1. IDENTITAS PASIEN
a. Identitas Klien : b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. J Nama : Ny. S
Umur : 41 tahun Umur : 48 thn
Jenis Kelamin : Laki - laki Jenis Kelamin : Permpuan
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Petani Pekerjaan : IRT
Agama : Kristen Agama : Kristen
Suku : Pamona Suku : Pamona
Alamat : Kel.Ranonuncu Alamat : Kel.Ranonuncu
(Kapling) (Kapling)
Hubungan dengan klien : Istri
2. Riwayat Penyakit
a. Keluhan utama saat masuk RS : Muntah - muntah

b. Riwayat keluhan utama : Klien mengatakan badan terasa berat dan


lemas kurang lebih 1 minggu yg lalu. Pada tanggal 18 november 2023
jam 19.00 wita klien mengatakan saat dirumah klien, mual muntah,
sakit uluhati, sakit kepala dan pusing berputar. Pada jam 20.00
keluarga membawa klien ke RSUD POSO karna melihat kondisi klien
yang tidak memungkinkan lagi untuk tetap dirumah. Sampai di IGD
RSUD POSO dilakukan pengkajian dengan keluhan klien tampak
lemas,mual muntah >3 x, sakit kepala skala 4,pusing berputar,tidak ada
nafsu makan,nampak anemis,sakit perut skala 4, dan batuk lama.

c. Keluhan utama saat pengkajian : Klien mengatakan merasa lemah,


nafsu makan berkurang, cepat merasa kenyang setelah makan,Klien
mengatakan tidak berenergi, klien mengatakan mudah lelah, kurang
bertenaga,sering berkeringat, anemis, gatal-gatal, Klien mengatakan
merasa khawatir dengan kondisi yang ia hadapi, Klien mengatakan
dirinya tidak berdaya lagi,Klien tampak kurus, Tampak lesuh.tampak
pucat.
Klien mengatakan telah mengkonsumsi obat seumur hidup bahwa
klien mengidap penyakit HIV AIDS kurang lebih 4 tahun.
therapy oral ARV (Efavinenz 600 mg 0-0-1) (Lamivudine 150 mg 1-0-
1) (Zidovudine 300 mg 1-0-1).

d. Keluhan lain yang menyertai : Klien mengatakan mengidap penyakit


TBC dan sudah menjalani pengobatan selama 4 bulan minum obat.
(OAT)

e. Riwayat kesehatan masa lalu : Sejak tahun 2019 klien mengidap


penyakit HIV AIDS.

f. Riwayat kesehatan keluarga : Klien mengatakan istrinya meninggal


dunia pada tahun 2019 di RSUD POSO dengan mengidap penyakit
yang sama HIV AIDS.

g. Riwayat alergi (obat dan makanan) : Tidak

h. Genogram

Ket :

= Laki - laki

= Perempuan

= Menikah

= Anak

= Meninggal

= Klien

---- = Tinggal serumah.


3. Pengkajian pola fungsional kesehatan :

No Keterangan Sebelum Sakit Saat Sakit


1. Persepsi kesehatan klien selalu merawat klien mengatakan selalu
kesehatannya. mengikuti anjuran dan
semua Tindakan kesehatan
yang di berikan.
2. Pola metabolik – nutrisi
frekuensi makan 3x1 3x1
Porsi Makan Dihabiskan Porsi makan sedikit tidak di
habiskan,karena tidak ada
nafsu makan.
Pantangan Makan Tidak ada Tidak ada
Pola Minum Klien minum sebanyak Klien mengatakan sering
4-5 gelas 150 ml setiap haus,Klien minum 5-6 gelas
hari 150 ml/hari.

Jumlah Cairan/hari 750 cc/ 24 jam ± 900 cc/24 jam


3. Pola istirahat /tidur : Tidur siang biasanya Selama sakit tidur klien jadi
Siang 1-3 jam dan malam tidak teratur sulit untuk
hari 5 sampai 6 jam tidur, gelisah,karena sering
Malam merasakan mual. Sering
Gangguan tidur berkeringat pada malam
hari.
4. Pola kebersihan diri : Mandi 2 kali sehari, Klien mengatakan Selama
Mandi menyikat gigi 3 kali dirawat belum pernah
sehari, klien mencuci mandi, klien hanya dilap
Sikat gigi rambut 1x setiap 2-3 oleh istrinya, dan mengganti
Cuci rambut hari, klien putung kuku baju sehari sekali
seminggu sekali
Kebersihan kuku
5. Pola eliminasi :
BAB : BAB lancar, 1 kali/hari Klien mengeluh kalau BAB
Frekuensi Warna kuning encer 1x
Warna kecoklatan, feces
Konsistensisi BAK : lembek
Frekuensi Klien mengatakan sering
Warna BAK lancar tidak ada BAK, frekuensi 5-7
Jumlah urine gangguan, BAK 4-5 kali/hari, warna urine
kali/hari, Warna urine kuning keruh, jumlah urine
kuning jernih ± 700n- 1300cc/hari
± 600-700cc / hari
6. Pola aktivitas Klien merupakan ADL dibantu sebagian.
kepala keluarga yang
bekerja sebagai petani.
7. Pola persepsi diri Klien mengatakan Reaksi saat interaksi dengan
(konsep diri) dirinya adalah kepala Klien kooperatif klien
keluarga yang bekerja mengatakan merasa malu
ehari-hari sebagai dengan penyakit yg
petani. dideritanya.
8. Pola hubungan peran Klien mengatakan Klien mengatakan selama
interaksi dengan orang sakit klien menjaga jarak
lain baik dan tidak adadan jarang berinteraksi
masalah dengan lingkungan sekitar .
9. Pola koping-toleransi Klien mengatakan Klien mengatakan merasa
stres selama ini aman aman khawatir dengan kondisi
saja dan tidak yang ia hadapi dan merasa
mengalami stres tidak berdaya lagi
menghadapi kehidupan ini
klien sudah menerima
dengan keadaan penyakit
yang dia derita, dan akan
melaksanakan anjuran
pengobatan dari tenaga
kesehatan.
10. Pola nilai-kepercayaan Klien ibadah pada hari selama sakit klien hanya
spiritual minggu digereja. berdoa di tempat tdur.

1. Pemeriksaan fisik
BB sebelum sakit : 56 Kg BB saat ini : 40 kg TB : 165 cm
Kesadaran : composmentis
Tanda-tanda vital : TD : 120/80 mmHG N : 82x/mnt RR : 20 x/mnt
S : 37.°C SPO2 98 %

a. Kepala dan rambut :


- Inspeksi : Kepala bulat, rambut lusuh berminyak sedikit
beruban, tidak terlihat adanya benjolan dan ada ketombe.
- Palpasi : Tidak teraba adanya massa atau benjolan
b. Telinga :
- Inspeksi : Telinga sejajar dengan mata, mata tampak
bersih, tidak ada secret, tidak tampak adanya benjola.
- Palpasi : Tidak teraba adanya massa atau benjolan
-
c. Mata :
- Inspeksi : Tidak tampak adanya secret, tidak tampak
adanya benjolan, konjungtiva anemis, sklera putih, reaksi
pupil baik.
- Palpasi : Tidak teraba adanya massa atau benjolan.
d. Hidung :
- Inspeksi : Tidak tampak adanya secret, tulang hidung
tidak bengkok, tidak tampak adanya benjolan
- Palpasi : Tidak teraba adanya massa atau benjolan
e. Mulut :
- Inspeksi : Mulut tampak kering, dan sedikit pecah-pecah,
nampak ada sariawan.
- Palpasi : Tidak ada benjolan atau massa.
f. Leher :
- Inspeksi : Leher tampak bersih, tidak tampak ada
pembengkakan kelenjar tiroid.
- Palpasi : Tidak teraba adanya massa atau pembengkakan
kelenjar.
g. Dada (jantung dan paru-paru) :
- Inspeksi : Tampak adanya retraksi otot dada, terdapat
pernapasan cuping hidung, dada terlihat bersih, tidak
tampak adanya bekas luka atau benjolan
- Palpasi : Tidak teraba adanya benjolan atau massa,
- Perkusi : Terdangar suara hiper sonor.
h. Abdomen :
- Inspeksi : Tampak perut datar bersih, tidak ada bekas
luka, tidak tampak adanya benjolan
- Auskultasi : Terdengar bunyi bising usus 10x / menit
- Perkusi : Terdengar bunyi timpani
- Palpasi : Tidak teraba adanya benjolan atau massa.
i. Genetalia :
- Tidak Terpasang kateter
j. Ekstrimitas atas & bawah : Pada pemeriksaan ektremitas atas
bawa nampak prurigo nudolaris dibagian ekstremitas bawah.
- Palpasi : akral teraba hangat.
k. Kulit : Ruam kulit nampak bintik – bintik kemerahan. Klien
nampak menggaruk garuk. Turgor kulit jelek.
2. Data penunjang
Tanggal : Senin, 18 november 2023

Hasil laboratorium :
Jenis Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan Nilai Rujukan/Normal
HEMATOLOGI
Hemoglobin ( HGB ) 8,5 12-16 g/dl
Eritrosit (RBC) 2.32 4.1-5.1 Juta/Ul
Hematokrit (HTC) 26 36-47 %
Thrombosit (PLT ) 118 150-450ribu/ul
Eritrosit ( RBC ) 35 36-47
MCV 113 81-99 fl
37 27-31pg
MCH
6 6.5-9.5 fl
MPV
HITUNG JENIS LEUKOSIT
Neutrofil 70.8 50-70%
Limfosit 16.5 20-40 %
Eosinophil 3.3 1-3%
Monosit 8.9 2-8%
NLR 4.3 <3.13 Cutof
ALC 1039.5 >1500 juta/L
KIMIA DARAH
Kolesterol total
Kreatinin 199 <190 mg/dl
Asam urat 0.31 0.80-1.30 mg/dl
ELEKTROLIT 2.3 3.6-8.2 mg/dl
K
3.42 3.5-5.0 mmol/L
Cl
102.8 98-106 mmol/L
Na
146.6 136-146 mmol/L

a. Hasil Rontgen : Kesan : Bronchopneumonia bilateral suspek spesifik.


Penatalaksanaan terapi medis :
 IVFD Cairan Ringer Lacktat drips Neurosanbe 1 ampul 20 Tpm.
 Omeprazole 40 mg/12 jam iv
 Ondansentron 4 mg/ 8 jam iv
 Noragest 1 ampul/ 8 jam iv
 Sucralfat syrup via oral 1-1-1
 Cetirizine via oral 0-0-1
 OAT 4 FDC via oral 1 x 3
 Efavinenz 600 mg 0-0-1 via oral
 Lamivudine 150 mg 1-0-1 via oral
 Zidovudine 300 mg 1-0-1 via oral
 Transfusi darah PRC 350 cc 2 Bag Gol.Darah O Via intra vena.
1. Tanggal 19 November 23 jam 02.56 wita.
2. Tanggal 20 November 23 jam 08.45 wita.
ANALISA DATA
DATA PENYEBAB MASALAH
DS : Kehilangan Hipovolemi
 Klien mengatakan merasa lemah. cairan aktif D.0023
DO :
 Kes : compos mentis
 Terpasang infus C.RL 22 Tetes/ menit.
 Klien tampak pucat.
 TTV :
 TD : 120/80 mmhg
 N : 82 x/menit
 R : 20x/menit
 S : 37 ℃
 SpO2 : 98 %
 Laboratorium
 Hemoglobin (HGB) : 8.5 g/dl.
 Hematokrit (HCT) : 26%
 MCV 113 fl
 MCH 37 pg
 MPV 6 fl

DS : Ketidak Defisit Nutrisi


 Klien mengatakan tidak nafsu makan. mampuan D.0019
 Klien mengatakan cepat kenyang setelah makan.
DO : mengabsorbsi
 Porsi makan sedikit tidak dihabiskan nutrien
 BB sebelum sakit 56 kg
BB sesudah sakit 40 kg
DS Ancaman Ansietas
 Klien mengatakan merasa khawatir dengan kondisi terhadap konsep D.0080
yang ia hadapi. diri
 Klien mengatakan dirinya tidak berdaya lagi.
DO:
 Klien sulit tidur malam.
 Klien tampak gelisah.
DS : Kondisi Keletihan
 Klien mengatakan mudah lelah dan tidak berenergi. fisisologis D.0057
 Klien mengatakan kurang bertenaga. penyakit kronis.
DO :
 Tampak lesuh.
 ADL dibantu
1. DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA .
1. Hipovolemi berhubungan dengan kehilangan cairan aktif D.0023
2. Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan mengabsorbsi
nutrien D.0019
3. Ansietas berhubungan dengan ancaman terhadap konsep diri D.0080
4. Keletihan berhubungan dengan kondisi fisiologis penyakit kronis
D.0057

2. RENCANA KEPERAWATAN
No Diagnosa Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Keperawatan
1. Hipovolemi Setelah dilakukan tindakan Manajemen hipovolemia
berhubungan keperawatan selama 2x24 jam 1.03116
diharapkan Status cairan 1. Periksa tanda dan gejala
dengan (L.03028) membaik hipovolemi.
kehilangan Kriteria Hasil : 2. Berikan posisi modifield
cairan aktif  Perasaan lemah cukup trendelenburg.
menurun (4) 3. Penatalaksanaan
D.0023
 Frekuensi ttv cukup pemberian cairan intra
membaik (4) vena.
 Kadar Hemoglobin cukup 4. Penatalaksanaan
membaik (4) pemberian produk
 Kadar hematokrit cukup darah.
membaik (4)

2. Defisit nutrisiSetelah di lakukan Tindakan Manajemen nutrisi 1.03119


berhubungan keperawatan selama 2x24 jam 1. Identifikasi makanan
diharapkan Status nutrisi disukai.
dengan L.03030 membaik dengan 2. Monitor berat badan
ketidakmampuan kriteria hasil: 3. Sajikan makanan secara
 Porsi makan yang menarik dan suhu yang
mengabsorbsi
dihabiskan cukup sesuai.
nutrien D.0019 meningkat (4) 4. Berikan makanan tinggi
 Perasaan cepat kenyang kalori dan tinggi protein.
cukup menurun (4) 5. Penatalaksanaan
 Berat badan sedang (3) pemberian medikasi
 Nafsu makan cukup terapi sebelum makan.
membaik (4)
3. Ansietas Setelah dilakukan tindakan Reduksi ansietas 1.09314
berhubungan keperawatan selama 2 x 24 jam 1. Ciptakan suasana
diharapkan Tingkat Ansietas teraupetik untuk
dengan ancaman L.09093 menurun dengan menumbuhkan
terhadap konsep kriteria hasil : kepercayaan.
 Verbalisasi khawatir akibat 2. Motivasi
diri D.0080.
kondisi yang dihadapi mengidentifikasi situasi
cukup menurun (4) yang memicu
 Perasaaan keberdayaan kecemasan.
cukup membaik (4) 3. Informasikan secara
 Pola tidur cukup membaik aktual faktual mengenai
(4) diagnosis dan
 Perilaku gelisah cukup pengobatan.
menurun (4) 4. Latih kegiatan
pengalihan untuk
mengurangi ketegangan.

4.5. Keletihan Setelah dilakukan tindakan Manajemen energi 1.05176.


berhubungan keperawatan selama 2 x 24 jam 1. Identifikasi gangguan
diharapkan Tingkat keletihan fungsi tubuh yang
dengan kondisi L.05046 membaik dengan mengakibatkan
fisiologis kriteria hasil : kelelahan.
 Verbalisasi kepulihan energi 2. Sediakan lingkungan
penyakit kronis
cukup meningkat (4) nyaman dan rendah
D.0057.  Tenaga cukup meningkat stimulus
(4) 3. Anjurkan tirah baring
 Kemampuan melakukan 4. Anjurkan melakukan
aktivitas rutin cukup aktivitas secara bertahap.
meningkat (4) 5. Ajarkan strategi koping
 Verbalisasi lelah cukup untuk mengurangi
menurun (4) kelelahan.
 Lesu cukup menurun (4)
1. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
DIAGNOSA IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI
KEPERAWATAN
Hipovolemi Hari 1. Selasa, 21 November 2023 Hari 1 Selasa, 21 November 2023
berhubungan Jam : 09.00 WITA. Jam : 14.00 WITA.
Manajemen hipovolemia 1.03116 S:
dengan kehilangan 1. Memeriksa tanda dan gejala hipovolemi. Klien mengatakan merasa lemah
cairan aktif  Kes : compos mentis O:
 Klien tampak pucat.  Klien tampak pucat
D.0023.
 TTV :  Kesadaran compos mentis
 TD : 120/80 mmhg  Tanda – tanda vital
 N : 82 x/menit  TD :120/ 80 mmhg
 R : 20x/menit  N : 82 x/ menit
 S : 37 ℃  Rr : 20x / menit
 SpO2 : 98 %  Suhu : 37 ℃.
 Laboratorium  SpO2 : 98 %
 Hemoglobin (HGB) : 8.5 g/dl.  Laboratorium
 Hematokrit (HCT) : 26%  Hemoglobin ( HGB) : 9 g/dl.
 MCV 113 fl  Hematokrit (HCT) : 26 %
 MCH 37 pg  MCV : 100 fl
 MPV 6 fl  MCH : 35 pg
Untuk mengetahui bagaimana kondisi pasien, tanda-  MPV : 6.5 fl
tanda kekurangan cairan. A : Masalah belum teratasi.
2. Mengatur posisi modified trendelenburg. P : Pertahankan intervensi
Hasil : 1. Periksa tanda dan gejala
Atur posisi pasien berbaring ditempat tidur dengan hipovolemi.
bagian kepala lebih rendah dari pada bagian kaki untuk 2. Berikan posisi modifield
melancarkan peredran darah ke otak. trendelenburg.
Pasien mau melakukannya dan klien tampak nyaman. 3. Penatalaksanaan pemberian cairan
3. Melayani pemberian cairan intra vena. intra vena.
Hasil : 4. Penatalaksanaan pemberian
Memberikan cairan intra vena isotonis C.RL drips produk darah.
Neurosanbe 1 ampul 20 tetes/menit.
Cairan intravena diperlukan untuk mengatasi
kehilangan cairan tubuh secara hebat.
Pasien mengerti akan kebutuhan cairan dalam
tubuhnya. Pasien mendengarkan arahan perawat.
4. Melayani pemberian produk darah.
Hasil :
Melayani transfusi darah PRC 350 cc 2 Bag gol darah O
via intravena.
Untuk membantu mempercepat dalam pemenuhan
kebutuhan cairan dan peningkatan kadar hemoglobin
dalam tubuh.
Pasien mengatakan mengerti akan kebutuhan cairan
dalam tubuhnya dan merasa lebih baik dari
sebelumnya.
Pasien dan keluarga tampak kooperatif.
Defisit nutrisi Manajemen nutrisi 1.03119 S:
1. Mengidentifikasi makanan disukai.  Klien mengatakan tidak nafsu makan
berhubungan  Klien mengatakan cepat kenyang
dengan Hasil : setelah makan.
Untuk mengetahui makanan yang disukai .
ketidakmampuan
klien.Pemberian makanan yang biasa dikonsumsi klien
mengabsorbsi akan membawa manfaat mengurangi frekuensi defekasi O :
 Porsi makan sedikit dihabiskan
nutrien D.0019. dan meminimalkan penurunan berat badan selama sakit.
 BB saat ini 40 kg
2. Memonitor berat badan.
 BB sebelum sakit 56 kg
Hasil :
Menimbang berat badan membantu untuk mengetahui A:
perubahan berat badan. Masalah belum teratasi
3. Memberikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai.
Hasil : P : Pertahankan intervensi
Makanan secara menarik dan suhu yang sesuai dapat 1. Identifikasi makanan disukai.
meningkatkan nafsu makan klien. 2. Monitor berat badan
4. Memberikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein. 3. Sajikan makanan secara menarik dan
Hasil : suhu yang sesuai.
4. Berikan makanan tinggi kalori dan
Untuk memenuhi kebutuhan energi yang meningkat
tinggi protein.
untuk mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan
5. Penatalaksanaan pemberian medikasi
tubuh sehingga dapat digunakan untuk menambah berat terapi sebelum makan.
badan agar kembali mencapai berat badan normal atau
ideal.
5. Melayani pemberian medikasi terapi sebelum makan.
Hasil :
Memberikan therapy oral sucralfat syrup 3 x 1.
Untuk menetralisir kadar asam lambung berlebihan yg
menyebabkan klien merasakan mual.
Ansietas Reduksi ansietas 1.09314 S:
berhubungan 1. Berikan suasana teraupetik untuk menumbuhkan  Klien mengatakan sudah tidak merasa
kepercayaan. khawatir dengan kondisi yang ia
dengan ancaman Hasil : hadapi.
Suasana untuk menumbuhkan kepercayaan pada  Klien mengatakan dirinya tidak berdaya
terhadap konsep
pasien dan perawat. lagi.
diri D.0080.
Membantu pasien untuk menjelaskan permasalahan
O:
kesehatannya sehingga dapat mengurangi beban  Klien sudah bisa tidur malam.
perasaan dan pikiran serta dapat mengambil tindakan  Klien tampak gelisah.
untuk mengubah situasi yang ada bila pasien percaya
pada hal yang diperlukan. A : Masalah belum teratasi.
2. Memotivasi mengidentifikasi situasi yang memicu
kecemasan. P : Perthankan intervensi
Hasil : 1. Ciptakan suasana teraupetik untuk
Dukungan perawat dan keluarga yang terus menerus menumbuhkan kepercayaan.
akan membantu pasien mengurangi rasa cemas ke 2. Motivasi mengidentifikasi situasi
tingkat yang dapat di atasi. yang memicu kecemasan.
3. Menginformasikan secara aktual faktual mengenai 3. Informasikan secara aktual faktual
diagnosis dan pengobatan. mengenai diagnosis dan
Hasil : pengobatan.
Memberikan informasi tentang mempersiapkan klien 4. Latih kegiatan pengalihan untuk
menghadapi segala kemungkinan krisis perkembangan mengurangi ketegangan.
situasional.
4. Melatih kegiatan pengalihan untuk mengurangi kecemasan.
Hasil :
Mengalihkan fokus pasien terhadap hal yang
ditakutkan dan membantu mengurangi rasa cemas
yang dialami klien.
Relaksasi pernafasan adalah cara yang paling cepat
dan mudah untuk mengatasi kecemasan, lakukan
teknik ini dengan ritme yang stabil.
5. Keletihan Manajemen energi 1.05176. S:
berhubungan 1. Mengidentifikasi penyebab dari gangguan fungsi tubuh  Klien mengatakan mudah lelah
yang mengakibatkan kelelahan.  Klien mengatakan tidak berenergi.
dengan kondisi Hasil :  Klien mengatakan kurang
fisiologis penyakit Penyebab gangguan fungsi tubuh pada klien akibat bertenaga.
virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh yang O:
kronis D.0057.
dapat melemahkan kemampuan tubuh melawan infeksi  Klien tampak lesuh
yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus  ADL dibantu
2. Memberikan lingkungan nyaman dan rendah stimulus
Hasil : A : Masalah belum teratasi
Meningkatkan rasa nyaman melalui memodifikasi
lingkungan suhu ruangan dapat memberikan rasa P: Pertahankan intervensi
tenang dan rileks dan kurangi pengunjung kepada 1. Identifikasi gangguan fungsi tubuh
klien. yang mengakibatkan kelelahan.
3. Menganjurkan tirah baring. 2. Sediakan lingkungan nyaman dan
Hasil : rendah stimulus
Dengan tirah baring dapat memulihkan suatu masalah 3. Anjurkan tirah baring
kesehatan yang dialami pasien. 4. Anjurkan melakukan aktivitas
4. Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap. secara bertahap.
Hasil : 5. Ajarkan strategi koping untuk
mengurangi kelelahan.
Dengan melakukan aktivitas secara bertahap dapat
melatih pasien dalam melakukan kegiatan mandirinya.
5. Mengajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan.
Hasil :
Strategi koping seperti mendengarkan musik dapat
membuat suasana hati dan pasien dapat lebih
bersemangat.
2. CATATAN PERKEMBANGAN HARI KE 2

N HARI/TANGGAL DIAGNOSA EVALUASI PARAF


O
1. Rabu,22 November Hipovolemi Rabu, 22 November 23. Jam : 14.00 WITA
2023, Jam 09.00 berhubungan dengan S :
WITA Klien mengatakan sudah tidak merasakan lemah.
kehilangan cairan Hasil : Cukup menurun (4)
aktif D.0023. O:
 Klien tidak tampak pucat
 Kesadaran compos mentis
 Tanda – tanda vital
 TD :120/ 80 mmhg
 N : 82 x/ menit
 Rr : 20x / menit
 Suhu : 37 ℃.
 SpO2 : 98 %
Hasil : frekuensi Ttv Cukup membaik (4)
 Laboratorium
 Hemoglobin ( HGB) : 10 g/dl.
Hasil : kadar hemoglobin cukup membaik (4)
 Hematokrit (HCT) : 36 %
Hasil : kadar hematokrit cukup membaik (4)

A : Masalah hipovolemi teratasi.

P : Lanjutkan intervensi.
1. Periksa tanda dan gejala hipovolemi.
2. Berikan posisi modifield trendelenburg.
3. Penatalaksanaan pemberian cairan intra vena.
4. Penatalaksanaan pemberian produk darah.
2. Defisit nutrisi S:
berhubungan dengan  Klien mengatakan sudah nafsu makan
Hasil : cukup membaik (4)
ketidakmampuan  Klien mengatakan cepat kenyang setelah makan.
mengabsorbsi Hasil : Cukup menurun (4)
.
nutrien D.0019.
O:
 Porsi makan sedikit yang dihabiskan.
Hasil : cukup meningkat (4)
 BB saat ini 42 kg
 BB sebelum sakit 56 kg
Hasil : sedang (3)

A : Masalah Defisit nutrisi teratasi.


P : Lanjutkan intervensi
1. Identifikasi makanan disukai.
2. Monitor berat badan
3. Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai.
4. Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein.
5. Penatalaksanaan pemberian medikasi terapi sebelum
makan.
3. Ansietas S:
berhubungan dengan  Klien mengatakan sudah tidak merasa khawatir dengan
ancaman terhadap kondisi yang ia hadapi.
konsep diri D.0080. Hasil : Verbalisasi khawatir akibat kondisi yang
dihadapi cukup menurun (4)
 Klien mengatakan dirinya akan melaksanakan kegiatan
kesehariannya..
Hasil : Perasaan keberdayaan cukup menurun (4)

O:
 Klien sudah bisa tidur malam.
Hasil : Pola tidur cukup membaik (4)
 Klien rilex.
Hasil : Perilaku gelisah cukup menurun (4)

A : Masalah Ansietas teratasi.

P : Lanjutkan intervensi
1. Ciptakan suasana teraupetik untuk menumbuhkan
kepercayaan.
2. Motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu
kecemasan.
3. Informasikan secara aktual faktual mengenai diagnosis
dan pengobatan.
4. Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi
ketegangan.
4. Keletihan S:
berhubungan dengan  Klien mengatakan mudah lelah berkurang.
kondisi fisiologis Hasil : Verbalisasi lelah cukup menurun (4)
penyakit kronis  Klien mengatakan energinya sudah cukup membaik.
D.0057. Hasil : Verbalisasi kepulihan energi cukup meningkat
(4)
 Klien mengatakan sudah cukup bertenaga.
Hasil : Tenaga cukup meningkat
O:
 Klien tidak tampak lesuh
Hasil : lesu cukup menurun (4)
 ADL sebagian dibantu
Hasil : Kemampuan melakukan aktivitas rutin cukup
meningkat (4)

A : Masalah Keletihan teratasi

P: Lanjutkan intervensi
1. Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan
kelelahan.
2. Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus
3. Anjurkan tirah baring
4. Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap.
5. Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan.

Anda mungkin juga menyukai