Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA Tn. MS DENGAN DIAGNOSA MEDIS SIROSIS HEPATIS

No. Register : OO7985


Ruang : Ruang Anggrek
Tanggal/Jan MRS : 22 September 2012 (Jam 15.00)
Tanggal Pengkajian : 23 September 2012
Diagnosa Medis : Sirosis hepatis

1. IDENTITAS
a. Biodata Pasien
Nama : Tn. MS
Alamat : Jl.Cidodol No.34-Grogol selatan Kebayoran
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 41 Tahun
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa barat/Indonesia
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Buruh

b. Biodata Penanggung jawab


Nama : Ny. M
Alamat : Jl.Cidodol No.34-Grogol selatan Kebayoran
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 40 Tahun
Suku/Bangsa : Jawa barat/Indonesia
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Hubungan dengan px : Istri pasien

2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan Utama
Pasien mengatakan mual.

b. Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien mengeluh perutnya sakit dan begah seperti ditusuk-tusuk dan terasa penuh di perut
bagian kanan atas sehingga pasien sulit untuk bergerak dan berkurang rasa sakitnya apabila
dibuat duduk dalam posisi semifowler. Rasa sakit itu muncul apabila pasien duduk dan saat
melakukan aktifitas terlalu berat sehingga pasien hanya berada di atas tempat tidur sepanjang
hari. Pasien mengatakan rasa sakitnya sudah dirasakan sejak 2 minggu lalu tanggal 6 september
2012, namun rasa sakitnya tidak dapat ditahan lagi mulai tiga hari sebelum masuk rumah sakit
yakni tanggal 19 September 2012. Pasien juga mengeluh mual dan tidak nafsu makan serta nyeri
di daerah perut. Nyeri pasien terkaji pada skala nyeri 7 (nyeri berat terkontrol) menurut skala
Smeltzer (0-10). Nyeri muncul saat pasien bergerak dan beraktifitas, sehingga pasien hanya
berbaring di tempat tidur. Nyeri itu muncul saat pasien mulai kesulitan makan karena mual.
Pasien juga mengatakan saat malam sering sesak napas karena perutnya yang semakin membesar
sehingga sulit digunakan untuk bernafas dan akan berkurang jika pasien duduk dalam posisi
semifowler. Sesak nafas itu selalu terjadi saat malam hari dan sangat mengganggu aktifitas. Rasa
sakitnya sangat dirasakan pasien terutama di daerah dada dan paru-paru. Gejala di mulai sejak 2
minggu lalu sebelum pasien masuk rumah sakit atau tepatnya tanggal 6 september 2012.

c. Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien mengatakan punya riwayat penyakit kuning 6 bulan yang lalu yakni sekitar bulan
Maret 2012 dan dirawat di RS Cilegon. Pasien juga mengatakan selama ini telah mengkonsumsi
obat-obatan seperti : Lactolac 3x CI, Sucralent 3 x CI, Spironolakton 4x25 mh/hari, dan
Furosemid.

d. Riwayat Penyakit Keluarga


Istri pasien mengatakan bahwa keluarghanya tidak ada yang mempunyai penyakit
menurun dan menular.

3. POLA AKTIVITAS SEHARI-HARI


Aktivitas Di Rumah Di Rumah Sakit
1. Pemenuhan Nutrisi Makan 3 x sehari, Makanan cair hangat
Cairan Porsi - 1 piring/ makan sebanyak 3 kali sehari.
dengan menu nasi, Lauk
pauk dan sayur.
Minum: 6-10 gelas perhari
Jenis minuman: air putih,
teh,kopi, ramuan jamu
2. Pemenuhan Eliminasi BAK: volume tidak BAK :Volume 1000
teridentifikasi cc/24 jam
Warnanya seperti teh pekat Warnanya seperti teh
dan berlangsung 2 minggu. pekat
Frekwensi 15-17 kali/24 jam kesulitan tidak ada
Kesulitan tidak ada BAB: Frekuensi 1 hari,
BAB :frekwensi 1hari warna pucat, konsistensi
Warna : kuning lunak dan kesulitan tidak
Konsistensi lunak ada.
Kesulitan tidak ada
3. tidur-istirahat Siang tidak pernah tidur Siang 2-3 jam mulai
Malam 6-7 jam mulai pukul pukul 12.00 15.00
22.00 - 05.00 WIB WIB
malam : 6 7 jam mulai
pukul 21.00-05.00 WIB
tapi pasien sering
bangun karena perut
terasa tidak enak (begah)
dan terbaring lemas
ditempat tidur
4.Aktifitas Pasien bekerja sebagai Pasien saat di rumah
buruh di sebuah pabrik kayu sakit hanya duduk-
di desanya. duduk dan berbaring.
5. Personal Hygiene Pasien mandi 2x/hari, Pasien mandi dengan
keramas 2 hari 1x, gosok diseka 2x/hari, belum
gigi 2x/hari, ganti baju ketramas dan belum
2x/hari gosok gigi.
6. Ketergantungan Pasien memiliki kebiasaan Pasien tidak melakukan
merokok dan sering minum kebiasaan merokok dan
jamu/obat tradisional. minum jamu, dan pasien
dapat mengikuti asuhan
keperawatan dengan
baik

4. DATA PSIKOSOSIAL
a. Status Emosi
Emosi klien stabil
b. Konsep Diri
y Image :Klien tampak cemas dan tidak nyaman dengan keadaannya namun tetap kooperatif
f Ideal :Klien ingin cepat sembuh dan ingin dapat beraktifitas dengan normal.
Self Esteam :Klien merasa diperlakukan baik oleh dokter dan perawat
Role :Klien merupakan seorang buruh
Identity :Klien seorang laki-laki berumur 41 tahun dan bekerja sebagai seorang buruh.
c. Interaksi Sosial
Hubungan klien dengan keluarga, klien dengan perawat, dan klien dengan pasien lainnya terjalin
cukup baik.
d. Spiritual
Di rumah sakit klien hanya berdoa dan memohon kesembuhan sambil berbaring ditempat tidur.

5. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum : Cukup
b. Kesadaran : Compos Mentis
c. Tanda-Tanda Vital
Tekanan darah = 100/60 mmHg
Suhu tubuh 375oC,
RR = 24X/menit
Nadi=96X/menit (regular)
BB sebelum sakit : 69 kg dan BB saat sakit : 58 kg, TB: 167cm, LILA :27 cm
d. Kepala
Simetris, pusing, benjolan tidak ada. Rambut tumbuh merata dan tidak botak, rambut berminyak
dan tidak rontok
Wajah
Simetris, odema , otot muka dan rahang kekuatan normal, sianosis tidak ada, Wajah menyeringai
dan meringgis karena kesakitan
Mata
Alis mata, kelopak mata normal, konjuktiva anemia, pupil isokor dan sklera ikterus (berwarna
kuning), reflek cahaya positif serta tajam penglihatan menurun.
Telinga
Tidak ada serumen, membran timpani dalam batas normal
Hidung
Deformitas (kelainan bentuk), mukosa, secret, bau, obstruksi, polip tidak ada, pernafasan cuping
hidung tidak ada.
Mulut
Tidak ada stomatitis dan mukosa bibir tampak kering.
e. Leher
Fungsi menelan normal, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran vena
jugularis, dan tidak ada kaku kuduk.
f. Dada dan Thoraks
Inspeksi : Bentuk dada simetris, dan napas dangkal
Palpasi : tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri tekan
Perkusi : suara paru : sonor
Auskultasi : Terdapat ronchi
g. Abdomen
Inspeksi : Terdapat asites dan terlihat spider nevi
Auskultasi :bising usus 17x/menit
Palpasi :Nyeri tekan di daerah epigastrium dan didaerah sekitar organ hati saat di palpasi terasa kenyal
dan terdapat asites
Perkusi : Tympani
h. Ekstrimitas
Atas : Akral hangat, terpasang infus di tangan kanan, tidak ada luka ,dan tidak ada kelumpuhan.
Bawah : tidak terjadi kelumpuhan, tidak ada luka, dan tidak terpasang infus di kaki kanan
maupun kiri.
i. Genetalia
Fungsi genetalia baik dan terpasang kateter.
j. Integumen
Seluruh bagian tubuh terlihat kekuningan, kulit tampak kusam dan kering serta turgor kulit
menurun.
ANALISA DATA

NAMA : Tn. Ms RUANG : Anggrek


UMUR : 41 tahun NO.REGISTRASI : 007985
NO. PENGELOMPOKAN DATA ETIOLOGI MASALAH
1. Data Subyektif: Pengumpulan Gangguan
- Pasien mengatakan sulit untuk bernapas cairan intra ketidakefektifan pola
- Pasien mengatakan sesak napas abdomen, nafas.
Data Obyektif: penurunan ekspansi
-Pola pernafasan pasien tidak teratur paru akibat asites,
dan bernafas dengan frekuensi cepat akumulasi secret.
(takipnea).
-Pasien tampak mengalami pernapasan
dangkal.
-Observasi TTV
RR : 24 X/menit.
TD:100/70 mmHg
N: 96 X/menit
S: 375 oC
2. Data Subyektif: Intake kurang Perubahan status nutrisi,
-Pasien mengatakan mual jika makan
kurang dari kebutuhan
Data Obyektif:
-Pasien tidak bisa makan lewat oral tubuh
- BB sebelum sakit 69 kg dan saat sakit
58 kg
3. Data Subyektif: Terganggunya Gangguan keseimbangan
- Pasien mengatakan perutnya semakin mekanisme volume cairan lebih dari
membesar dan terasa begah. pengaturan kebutuhan normal tubuh
- Pasien mengatakan badan terasa lelah/ (penurunan plasma
lemas. protein)
- Pasien mengatakan sulit untuk
bergerak.
- Pasien juga mengeluh perutnya sakit.
Data Obyektif:
- Pasien mengalami asites di daerah
abdomen.
- Pasien terlihat cemas dan tidak nyaman
dengan keadannya.
- Pasien terbaring lemas ditempat tidur.
- Pasien dengan turgor kulit menurun
4. Data Subyektif: Spasme otot Gangguan rasa nyaman
- Pasien mengatakan sakit pada perutnya
abdomen dan nyeri
jika ditekan.
Data Obyektif:
- pasien terlihat kesakitan
- abdomen terasa nyeri jika ditekan
- pasien terlihat tidak nyaman
5. Data Subyektif: Peningkatan kadar Gangguan Integritas
-Pasien mengatakan air kencingnya bilirubin dalam kulit dan system
berwarna seperti teh pekat darah akibat perkemihan (urinaria)
-Pasien mengatakan bahwa air peradangan
kencingnya selalu berwarna seperti the
dan feses pucat serta sudah
berlangsung sekitar dua minggu.
Data Obyektif:
-Kulit dan daerah mata (khusus Sklera)
pasien tampak berwarna kekuningan
(ikterus)
- Hasil laboratorium cek darah
Protein total : 4,6 g/dl ( N : 6,1-8,2 )
Albumin : 3.2 g/dl ( N : 3,8-5,0 )
Globulin : 1.4 g/dl ( N : 2,3-3,2 )
Bilirubin total : 2.7mg/dl ( N : 0,2-1,0 )
Bilirubin direk : 0.6 mg/dl ( N : 0-0,2 )
Bilirubin indirek : 2.1 mg/dl ( N : 0,2-
0,8 )
SGOT : 57 u/l ( N : 5-40 )
SGPT : 57 u/l ( N : 5-41 )
- Kulit pasien tampak kusam dan
kering.
-Turgor kulit pasien menurun
-Didaerah sekitar organ hati saat di
palpasi terasa kenyal

DIAGNOSA KEPERAWATAN
NAMA : Tn.MS RUANG : Anggrek
UMUR : 41 tahun NO.REGISTRASI: 007985
NO TANGGAL DIAGNOSA KEPERAWATAN
.
1. 23 September 2012 Gangguan ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan
pengumpulan cairan intra abdomen, penurunan ekspansi paru
akibat asites ,akumulasi sekret berlebihan.
Data Subyektif:
-Pasien mengatakan sulit untuk bernapas
-Pasien mengatakan sesak napas
Data Obyektif:
-Pola pernafasan pasien tidak teratur dan bernafas dengan
frekuensi cepat (takipnea).
-Pasien tampak mengalami pernapasan dangkal.
-Observasi TTV
RR : 24 X/menit.
TD:100/70 mmHg
N: 96 X/menit S: 375 oC
2. 23 September 2012 Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan
intake yang kurang.
Data Subyektif:
-Pasien mengatakan mual jika makan
Data Obyektif:
-Pasien tidak bisa makan lewat oral
- BB sebelum sakit 69kg dan BB saat sakit 58kg
3. 24 September 2012 Gangguan keseimbangan volume cairan lebih dari kebutuhan
normal tubuh berhubungan dengan terganggunya mekanisme
pengaturan (penurunan plasma protein).
Data Subyektif:
-Pasien mengatakan perutnya membesar dan terasa begah.
- Pasien mengatakan badan terasa lelah/lemas.
-Pasien mengatakan sulit untuk bergerak.
-Pasien juga mengeluh perutnya sakit.
Data Obyektif:
- Pasien mengalami asites di daerah abdomen.
- Pasien terlihat cemas dan tidak nyaman dengan keadannya.
- Pasien terbaring lemas ditempat tidur.
- Pasien dengan turgor kulit menurun
4. 25 September 2012 Nyeri dan gangguan rasa nyaman berhubungan dengan spasme
otot abdomen
Data Subyektif:
-Pasien mengatakan sakit pada perutnya jika ditekan
Data Obyektif:
- Pasien terlihat kesakitan
- Abdomen terasa nyeri jika ditekan
- Pasien terlihat tidak nyaman
5. 26 September 2012 Gangguan Integritas kulit dan system perkemihan (urinaria)
berhubungan dengan peningkatan kadar bilirubin dalam darah
akibat peradangan .
Data Subyektif:
-Pasien mengatakan air kencingnya berwarna seperti teh pekat
-Pasien mengatakan bahwa air kencingnya selalu berwarna seperti
teh dan feses pucat serta sudah berlangsung sekitar dua minggu.
Data Obyektif:
-Kulit dan daerah mata (khusus Sklera) pasien tampak berwarna
kekuningan ( ikterus)

- Hasil laboratorium cek darah


Protein total : 4,6 g/dl ( N : 6,1-8,2 )
Albumin : 3.2 g/dl ( N : 3,8-5,0 )
Globulin : 1.4 g/dl ( N : 2,3-3,2 )
Bilirubin total : 2.7mg/dl ( N : 0,2-1,0 )
Bilirubin direk : 0.6 mg/dl ( N : 0-0,2 )
Bilirubin indirek : 2.1 mg/dl ( N : 0,2-0,8 )
SGOT : 57 u/l ( N : 5-40 )
SGPT : 57 u/l ( N : 5-41 )
- Kulit pasien tampak kusam dan kering.
-Turgor kulit pasien menurun
-Didaerah sekitar organ hati saat di palpasi terasa kenyal

INTERVENSI ASUHAN KEPERAWATAN

NAMA : Tn. MS RUANG : Anggrek


UMUR : 41 th NO.REGISTRASI: 007985
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional Paraf
Keperawatan
1. Gangguan Jangka Pendek: 1.Awasi frekwensi, 1.Pernafasan
ketidakefektifan pola Dalam 1x24 jam kedalaman dan upaya dangkal/cepat
nafas berhubungan perbaikan status pernafasan. kemungkinan ada
dengan pernapasan dan 2.Ubah posisi sering sehubungan dengan
pengumpulan cairan pengurangan dorong nafas dalam hipoksia atau akumulasi
intra abdomen, gejala sesak napas. latihan dan batuk. cairan dalam abdomen.
penurunan ekspansi Jangka Panjang: 3.Berikan posisi semi 2.Membantu ekspansi paru
paru akibat asites, Dalam 2x24 jam fowler dalam memobilisasi
akumulasi secret pasien dapat 4.Monitor jumlah lemak.
berlebihan. bernapas secara pernapasan dengan 3.Memudahkan pernafasan
normal kembali. observasi TTV dengan menurunkan
Kriteria Hasil: 5.Kolaborasi dengan tekanan pada diafragma
-Memperlihatkan tim medis dalam dan meminimalkan sekret.
frekuensi respirasi pemantauan 4.Mengetahui status
yang normal (12- perkembangan pasien perkembangan pernapasan
18/menit) tanpa pasien.
terdengarnya suara 5.Memberikan obat peroral
pernapasan dan parenteral pada pasien
tambahan. untuk kesembuhan pasien.
-Memperlihatkan
pengembangan
toraks yang penuh
tanpa gejala
pernapasan
dangkal.
2. Gangguan Jangka pendek : 1. Motivasi pasien 1. Motivasi sangat penting
pemenuhan dalam 1x24 jam untuk makan bagi penderita anoreksia
kebutuhan nutrisi diharapkan intake makanan sesuai diit dan gangguan
berhubungan dengan makan dapat lebih yang dianjurkan dan gastrointestinal.
intake yang kurang. baik suplemen makanan. 2. Makanan dengan porsi
Jangka panjang :
2. Tawarkan makanan kecil dan sering lebih
Dalam 3x24 jam
dengan porsi sedikit ditolerir oleh penderita
kebutuhan nutrisi
tapi sering. anoreksia.
dapat terpenuhi
Kriteia Hasil : 3. Hidangkan makanan 3. Meningkatkan selera
- BB dapat
yang menimbulkan makan
meningkat
selera dan menarik 4. Mengurangi cita rasa yang
- gangguan
dalam penyajiannya. tidak enak dan merangsang
kebutuhan nutrisi
4. Pelihara hygiene oral selera makan.
dapat teratasi
-NGT dapat sebelum makan. 5. Mengurangi gejala
secepatnya dilepas 5. Berikan obat yang gastrointestinal dan
dari pasien diresepkan untuk perasaan tidak enak pada
mengatasi mual, perut yang dapat
muntah, diare atau mengurangi selera makan
konstipasi. dan keinginan terhadap
6. Motivasi makanan.
peningkatan asupan 6. Meningkatkan pola
cairan dan latihan defekasi yang normal dan
jika pasien mengurangi rasa tidak
melaporkan enak serta distensi pada
konstipasi. abdomen.
7. Amati gejala yang 7. Mendeteksi komplikasi
membuktikan adanya gastrointestinal yang
perdarahan serius.
gastrointestinal.
3. Gangguan Jangka Pendek: 1.Monitor intake dan 1.Menentukan fungsi
keseimbangan Dalam 1x24 jam output cairan. Ukur ginjal dan kebutuhan
volume cairan lebih terjadi kehilangan cairan cairan dan penurunan
dari kebutuhan Pengurangan kadar melalui resiko kelebihan cairan
normal tubuh cairan (asites) pada gastrointestinal dan bertambah.
berhubungan dengan pasien. Perkirakan 2.Mengurangi retensi
terganggunya Jangka Panjang: kehilangan tak kasat cairan dan peningkatan
mekanisme Dalam 3x24 jam mata, contoh; tekanan hidrostatik kapiler.
pengaturan Pasien dalam keringat, dll. 3.Mengikuti diet rendah
(penurunan plasma status hidrasi yang 2.Monitor edema dan natrium dan pembatasan
protein). adekuat, volume asites. cairan
cairan kembali 3.Batasi asupan 4.Memantau perubahan
dalam keadaan natrium dan cairan pada pembentukan asites
seimbang. 4. Ukur dan catat dan penumpukan cairan.
Kriteria Hasil: lingkar perut setiap 5.Peningkatan pemahaman
-Output urin sesuai hari. sehingga dapat
dengan berat 5. Jelaskan pada meningkatkan kerjasama
badan. pasien dan keluarga pasien dan keluarga dalam
-Rehidrasi cairan tentang pembatasan program perawatan.
pada tubuh pasien. cairan dan diet 6.Kebersihan mulut yang
-Elektrolit dalam 6.Tingkatkan dan baik dapat mengurangi
batas normal. dorong oral hygiene kekeringan membran
-Terjadinya dengan sering. mukosa mulut, sehingga
keseimbangan 7.Monitor BB tiap dapat mengurangi rasa
cairan dan hari, dengan alat, haus.
elektrolit. waktu dan pakaian 7.Memantau BB pasien
-Output dan input yang sama. jika untuk melihat
dapat kembali memungkinkan. bertambahnya volume
normal. cairan dalam tubuh atau
tidak.
4. Nyeri dan gangguan Jangka pendek : 1. Hitung dan tentukan 1. Dapat mengetahui tingkat
rasa nyaman dalam 1x24 jam skala nyeri keparahan nyeri yang
berhubungan dengan diharapkan nyeri 2.Kaji dan catat nyeri dirasakan pasien.
spasme otot dapat berkurang dan karakteristiknya :2. Dapat memberikan
abdomen Jangka panjang : lokasi, kwalitas, implementasi keperawatan
Dalam 3x24 jam frekuensi dan durasi yang tepat pada pasien.
diharapkan nyeri 3.Berikan kompres 3. Supaya pasien dapat rileks
sudah tidak hangat pada dan rasa nyeri dapat
dirasakan abdomen yang sakit berkurang
Kriteria Hasil:
4.Ajarkan teknik 4. Agar pasien dapat
-nyeri pada pasien
distraksi dan mengalihkan pikirannya
berkurang
-nyeri pada pasien relaksasi dari rasa nyeri ke hal-hal
tidak dirasakan 5.Kolaborasi dengan tim lain.
lagi. medis untuk 5. Dapat mengurangi rasa
pemberian terapi nyeri yang dirasakan
analgesik pasien
5. Gangguan Integritas Jangka Pendek: 1.Kaji warna urin 1.Mengetahui
kulit dan system Dalam 2x24 jam, dan warna kulit perkembangan kadar
perkemihan mampu pasien. bilirubin pasien.
(urinaria) mengurangi kadar 2.Observasi dan catat 2.Memberikan dasar untuk
berhubungan dengan bilirubin pasien. derajat ikterus pada deteksi perubahan dan
peningkatan kadar Jangka Panjang: kulit dan sklera. evaluasi intervensi.
bilirubin dalam Dalam 7x24 jam 3.Lakukan perawatan 3.Mencegah kekeringan
darah akibat diupayakan yang sering pada kulit dan meminimalkan
peradangan . mampu kulit, mandi tanpa pruritus.
menormalkan menggunakan sabun 4.Mencegah ekskoriasi
kadar bilirubin dan melakukan kulit akibat garukan
dalam tubuh masase dengan 5.Memberikan terapi obat
pasien. losion pelembut untuk mengembalikan
Kriteria Hasil: (emolien). kondisi pasien.
-Integritas kulit 4. Jaga agar kuku
dan sistem pasien tetap pendek
perkemihan pasien dan bersih.
dapat normal 5. kolaborasi dengan
kembali. tim medis
-Warna dari kulit
dan urin pasien
kembali ke
keadaan normal.

iMPLEMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN

NAMA : Tn. MS RUANG : Anggrek


UMUR : 41 th NO.REGISTRASI: 007985
Dx Keperawatan Tanggal/Jam Implementasi Paraf
Gangguan ketidakefektifan 23 September 1.Mengawasi frekwensi, kedalaman
pola nafas berhubungan 2012 dan upaya pernafasan.
dengan pengumpulan 08.00 2.Memberikan posisi semi fowler
cairan intra abdomen, 3.Monitor jumlah pernapasan dengan
penurunan ekspansi paru observasi TTV
akibat asites ,akumulasi 4.Kolaborasi dengan tim medis dalam
secret berlebihan. pemantauan perkembangan pasien
Gangguan pemenuhan 23 September1. Memotivasi pasien untuk makan
kebutuhan nutrisi 2012 makanan dan suplemen makanan.
berhubungan dengan intake 08.00 2. Menyajikan makanan dengan porsi
yang kurang. sedikit tapi sering.
3. Menghidangkan makanan yang
menimbulkan selera dan menarik
dalam penyajiannya.
4. Memberikan obat yang diresepkan
untuk mengatasi mual, muntah, diare
atau konstipasi.
5. Mengamati gejala yang membuktikan
adanya perdarahan gastrointestinal.
Gangguan keseimbangan 24 September 1.Monitor intake dan output cairan.
volume cairan lebih dari 2012 Ukur kehilangan cairan melalui
kebutuhan normal tubuh 08.00 gastrointestinal dan perkirakan
berhubungan dengan kehilangan tak kasat mata, contoh;
terganggunya mekanisme keringat, dll.
pengaturan (penurunan 2.Monitor edema dan asites.
plasma protein). 3.Membatasi asupan natrium dan
cairan
4.Menjelaskan pada pasien dan keluar-
ga tentang pembatasan cairan dan diet.
Nyeri dan gangguan rasa 25 September1. Memberikan kompres hangat pada
nyaman berhubungan 2012 abdomen yang sakit
dengan spasme otot 08.00 2. Mengajarkan teknik distraksi dan
abdomen relaksasi
3. Kolaborasi dengan tim medis untuk
pemberian terapi analgesik
Gangguan Integritas kulit 26 September 1.Mengkaji warna kulit urin pasien.
dan system perkemihan 22012 2.Melakukan perawatan yang sering
(urinaria) berhubungan 08.00 pada kulit, mandi tanpa menggunakan
dengan peningkatan kadar sabun dan melakukan masase dengan
bilirubin dalam darah losion pelembut (emolien).
akibat peradangan . 3. Menjaga agar kuku pasien tetap
pendek dan bersih
4. kolaborasi dengan tim medis

EVALUASI

NAMA : Tn.MS RUANG : Anggrek


UMUR : 41 tahun NO.REGISTRASI: 007985
No Diagnosa Keperawatan Tanggal Evaluasi
1. Gangguan ketidakefektifan 24 September S: Pasien berkata Sesak napas sudah
pola nafas berhubungan 2012 berkurang
dengan pengumpulan cairan O: K/U cukup
intra abdomen, penurunan Observasi TTV
ekspansi paru akibat asites RR : 20 X/menit.
,akumulasi secret berlebihan. TD:100/70 mmHg
N: 96 X/menit S: 375 oC
A: masalah teratasi sebagian
P: Rencana dilanjutkan
1. Memberikan posisi semi fowler
2. Monitor jumlah pernapasan dengan
observasi TTV
2. Gangguan pemenuhan 24 September S: Pasien berkata nafsu makannya sudah
kebutuhan nutrisi 2012 bertambah dan mual berkurang.
berhubungan dengan intake O: K/U cukup
yang kurang. Makan/minum lewat sonde
A: masalah teratasi sebagian.
P: Rencana dilanjutkan
1. Memotivasi pasien untuk makan
makanan dan suplemen makanan.
2. Menyajikan makanan dengan porsi
sedikit tapi sering.
3. Gangguan keseimbangan 25 September S: Pasien mengatakan badannya masih
volume cairan lebih dari 2012 lemas dan prutnya masih tarasa sakit.
kebutuhan normal tubuh O: K/U cukup
berhubungan dengan Turgor kulit buruk.
terganggunya mekanisme A: masalah teratasi sebagian
pengaturan (penurunan P: Rencana dilanjutkan
plasma protein). 1.Monitor intake dan output cairan. Ukur
kehilangan gastrointestinal dan
Perkirakan kehilangan tak kasat mata,
contoh; keringatdll.
2.Monitor edema dan asites.
4. Nyeri dan gangguan rasa 26 September S: Px mengatakan kalau perutnya sakit
nyaman berhubungan dengan 2012 bila ditekan.
spasme otot abdomen O: K/U cukup
Nyeri tekan pada abdomen.
A: masalah teratasi sebagian
P: Rencana dilanjutkan
1. Memberikan kompres hangat pada
abdomen yang sakit
2. Mengajarkan teknik distraksi dan
relaksasi
5. Gangguan Integritas kulit dan 27 September S: pasien mengatakan kencingnya masih
system perkemihan (urinaria) 2012 seperti teh
berhubungan dengan O: Kulit dan daerah mata (khusus Sklera)
peningkatan kadar bilirubin pasien tampak berwarna kekuningan
dalam darah akibat ( ikterus)
peradangan . A: Masalah teratasi sebagian.
P: Rencana dilanjutkan
1. Mengkaji warna kulit urin pasien.
2. Melakukan perawatan yang sering
pada kulit, mandi tanpa mengguna-kan
sabun dan melakukan masase dengan
losion pelembut (emolien).

Anda mungkin juga menyukai