ASUHAN KEPERAWATAN
Oleh :
NIM : 201610461011001
1 Tidak Nyeri 0
2 Minor
3 Moderate
Menyusahkan 4
Sangat Menyusahkan 5
Nyeri Hebat 6
4 Severe
Sangat Hebat 7
Sangat Menyiksa 8
Tak Tertahankan 9
3. Riwayat Sosial
Bagaimana pola interaksi klien :
Kepada siapa klien berespon? Kepada siapapun (istri,
penunggu lain, pasien lain, perawat dan dokter)
Siapa orang terdekat yang dapat dipercaya? Istrinya
Bagaimana klien dalam berinteraksi (aktif/pasif)
Kegiatan sosial apa yang diikuti oleh klien? Tahlilan rutinan
setiap malam jum’at
4. Riwayat Spiritual
Kebutuhan dalam beribadah (terpenuhi/tidak)
Masalah dalam kebutuhan spiritual? Pasien tidak dapat
berdiri, lemas, kaku di perut dan leher sehingga pasien
tidak dapat sholat
Upaya dalam mengatasi masalah spiritual? Pasien pasarah
tidak melakukan sholat
3. Pemeriksaan Wajah
a. Mata
Kelengkapan dan kesimetrisan mata(+ +/-), Kelopak mata/
palpebra oedem (+/-), ptosis/ dalam kondisi tidak sadar mata
tetap membuka (+/-), peradangan (+/-), luka(+/-), benjolan
(+/-), Bulu mata rontok atau tidak, Konjunctiva dan sclera
perubahan warna (anemis/ananemis), Warna iris (hitam,
hijau, biru), Reaksi pupil terhadap cahaya (miosis/midriasis),
Pupil (isokor/anisokor), Warna Kornea coklat
b. Hidung
Inspeksi dan palpasi : Amati bentuk tulang hidung dan posis
septum nasi (adakah pembengkokan atau tidak). Amati
meatus : perdarahan (+/-), Kotoran (+/-), Pembengkakan
(+/-), pembesaran/polip (+/-), Terpasang NGT, terpsang
oksigen via NRBM 8Lpm
c. Mulut
Amati bibir : Kelainan konginetal (labioscisis, palatoscisis,
atau labiopalatoscisis), warna bibir, lesi (+/-), Bibir pecah
(+/-), Amati gigi ,gusi, dan lidah : Caries (+/-), Kotoran (+/-),
Gigi palsu (+/-), Gingivitis (+/-), Warna lidah, Perdarahan (+/-)
dan abses (+/-). Amati orofaring atau rongga mulut : Bau
mulut, Benda asing : (ada/tidak), Tismus (+)
d. Telinga
Amati bagian telinga luar: Bentuk simetris Ukuran sama
besar Warna sesuai warna kulit, tidak kemerahan, lesi
(+/-), nyeri tekan (+/-), peradangan (+/-), penumpukan
serumen (+/-). Dengan otoskop periksa membran tympany
amati, warna - , transparansi - , perdarahan (+/-), perforasi
(+/-). Bentuk telinga sama besar, pasien mangatakan
telika sebelah kanan terdapat gangguan tuli sejak lama.
4. Pemeriksaan Kepala Dan Leher
a. Kepala
Inspeksi : bentuk kepala (dolicephalus/lonjong,
Brakhiocephalus/bulat), kesimetrisan (+/-). Hidrochepalus
(+/-), Luka (+/-), darah (+/-), Trepanasi (+/-). Palpasi : Nyeri
tekan (+/-), fontanella/pada bayi (cekung/tidak)
b. Leher
Inspeksi : Bentuk leher (simetris atau asimetris), peradangan
(+/-), jaringan parut (+/-), perubahan warna (+/-), massa
(+/-)
Palpasi : pembesaran kelenjar limfe (+/-), pembesaran
kelenjar tiroid (+/-), posisi trakea (simetris/tidak simetris),
pembesaran Vena jugularis (+/-) leher masih kaku, tidak
bisa digerakan, kaku kuduk (+)
5. Pemeriksaan Thorak/ Dada
a. Pemeriksaan Paru
Inspeksi
Bentuk torak (Normal chest/Pigeon chest/Funnel
chest/Barrel chest),
Susunan ruas tulang belakang
(Kyposis/Scoliosis/Lordosis),
Bentuk dada (simetris/asimetris),
keadaan kulit ? warna kulit coklat tidak ada
kemerahan
Retrasksi otot bantu pernafasan : Retraksi intercosta ( + /
- ), retraksi suprasternal (+/-), Sternomastoid (+/-),
pernafasan cuping hidung (+/-).
Pola nafas : (Eupnea/Takipneu/Bradipnea/Apnea/Chene
Stokes/Biot’s/Kusmaul)
Amati : cianosis (+/-), batuk (produktif/kering/darah).
Palpasi
Pemeriksaan taktil/vocal fremitus : getaran antara kanan dan
kiri teraba (sama/tidak sama). Lebih bergetar sisi –
Perkusi
Area paru : (sonor/Hipersonor/dullnes)
Auskultasi
Suara nafas Area Vesikuler : (bersih/halus/kasar) , Area
Bronchial : (bersih/halus/kasar) Area Bronkovesikuler
(bersih/halus/kasar)
Suara Ucapan Terdengar : Bronkophoni (+/-), Egophoni
(+/-), Pectoriloqui (+/)
Suara tambahan Terdengar : Rales (+/-), Ronchi (+/-),
Wheezing (+/-), Pleural fricion rub (+/-), bunyi tambahan
lain : tidak ada suara tambahan di paru
Keluhan lain yang dirasakan terkait Px. Torak dan Paru :
tidak ada keluhan
b. Pemeriksaan Jantung
Inspeksi
Ictus cordis (+/-) ICS 5, pelebaran - cm,
Palpasi
Pulsasi pada dinding torak teraba : (Lemah/Kuat/Tidak
teraba)
Perkusi
Batas-batas jantung normal adalah :
Batas atas : ICS II (N = ICS II)
Batas bawah : ICS V (N = ICS V)
Batas Kiri : ICS V Mid Clavikula Sinistra (N = ICS V Mid
Clavikula Sinistra)
Batas Kanan : ICS IV Mid Sternalis Dextra (N = ICS IV Mid
Sternalis Dextra)
Auskultasi
BJ I terdengar (tunggal/ganda, (keras/lemah),
(reguler/irreguler)
BJ II terdengar (tunggal/ganda), (keras/lemah),
(reguler/irreguler)
Bunyi jantung tambahan : BJ III (+/-), Gallop Rhythm (+/-),
Murmur (+/-)
Keluhan lain terkait dengan jantung : tidak ada keluhan di
daerah jantung, tidak nyeri.
6. Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi
Bentuk abdomen : (cembung/cekung/datar), Massa/ Benjolan
(+/-), Kesimetrisan (+/-), Bayangan pembuluh darah vena (+/-)
Auskultasi
Frekuensi peristaltic usus 7 x/menit (N=5–35 x/menit,
Borborygmi (+/-)
Palpasi
Palpasi Hepar : diskripsikan : Nyeri tekan (+/-), pembesaran
(+/-), perabaan (keras/lunak), permukaan (halus/berbenjol-
benjol), tepi hepar (tumpul/tajam). (N=hepar tidak teraba).
Palpasi Lien : Gambarkan garis bayangan Schuffner dan
pembesarannya -
Dengan bimanual l akukan palpasi dan diskrpisikan nyeri tekan
terletak pada garis Scuffner ke berapa ? - tidak ada nyeri
tekan (menunjukan pembesaran lien)
Palpasi Appendik : Buatlah garis bayangan untuk menentukan
titik Mc. Burney. nyeri tekan (+/-), nyeri lepas (+/-), nyeri
menjalar kontralateral (+/-).
Palpasi Ginjal : Bimanual diskripsikan : nyeri tekan (+/-),
pembesaran (+/-). (N=ginjal tidak teraba). Tidak ada nyeri
tekan dan nyeri lepas di abdomen
Perkusi
Normalnya hasil perkusi pada abdomen adalah tympani.
Keluhan lain yang dirasakan terkait dengan Px. Abdomen :
Tympani
fdf
IV
Diazepamndfalkn
TTD Perawat
2 Hambatan Mobilitas fisik berhubungan dengan Nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh
20/11/2016.2 kaku sendi berhubunggan dengan ketidak mampuan
0.30 mencerna makanan
3
Ketidakseimbangan Nutrisi : kurang dari Hambatan Mobilitas fisik berhubungan
20/11/2016.2 kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidak dengan kaku sendi
0.30 mampuan mencerna makanan
Rencana Keperawatan, Implementasi, Dan Evaluasi
No Tgl/
NOC NIC TTD
Dx. jam
1 20/1 Setelah dilakukan tindakan keperawatan NIC : Manajemen Nyeri
1/20 selama 1 x 8 jam, nyeri pasien berkurang, 1. Lakukan pengkajian nyeri secara
16 ditandai dengan kriteria komprehensif (PQRST)
21.0 NOC : Tingkat Nyeri 2. Observasi reaksi nonverbal dari
0 1. Nyeri yang dilaporkan tidak ada (5) ketidaknyamanan
2. Ekspresi wajah tidak ada nyeri (5) 3. Gunakan tehnik komunikasi terapiutik
3. Tidak ada ketegangan otot (5) untuk mengetahui pengalaman pasien
4. Pasien dapat beristirahat (5) 4. Monitor TTV
5. Frekuensi nafas normal (5) 16- 5. Ajarkan tentang tehnik
20x/menit] nonfarmakologi dalam manajemen
6. Denyut nadi normal (5) 60-100x/menit nyeri
7. Tekanan darah normal (5) 120/140/<85 6. Berikan analgesic untuk mengurangi
mmHg nyeri
NOC : Kontrol nyeri 7. Evaluasi keefektifan control nyeri
1. Mengelani nyeri kapan terjadi (5)
2. Menggunakan tindakan pengurang
nyeri tanpa analgesic (5)
3. Menggunakan analgesic yang
direkomendasikan (5)
4. Melaporkan perubahan terhadap gejala
nyeri (5)
NOC : Tingkat Kenyamananan
1. Tidak nyeri (5)
2. Dapt beristirahat (5)
3. Tidak ada otot yang pegal (5)
2
20/1
1/20 NIC : Manajemen Nutrisi
16 1. Tentukan status gizi paien dan
21.0 Setelah dilakukan tindakan keperawatan kemampuan (pasien) untuk
0 selama 1 x 8 jam, diharapkan kebutuhan memenuhi kebituhan gizi
nutrisi terpenuhi dengan kriteria: 2. Identifikasi adanya alergi makanan
NOC : Status Nutrisi berikan informasi tentang kebutuhan
1. Asupan makanan normal (5) nutrisi
2. Asupan cairan normal (5) 3. Berikan informasi tentang kebutuhan
3. Hidrasi normal (5) nutrisi
NOC : Status Nutrisi : Asupan Nutrisi 4. Ajurkan pasien mengenai modifikasi
Makanan dan cairan diet yang diperlukan
1. Asupan makan secara tube feeding 5. Beri obat-obatan (penghilang rasa
adekuat (5) sakit / antiemetic)
2. Asupan cairan secara intravena adekuat
(5)
3. Asupan makan dan cairan secara oral
adekuat (5)
NOC : status menelan : fase oral
1. Kemampuan mengunyah tidak
terganggu (5)
2. Pengantaran nolus ke hipofaring
disesuaikan dengan reflek menelan
tidak terganggu (5)
3. Efisiensi kemampuan menghisap tidak
terganggu (5)
4. Menutup bibir tidak terganggu (5)
3
20/1
1/20
16 NIC : perawatan tirah baring
21.0 1. Tepatkan matras atau kasur terapiutik
0 dengan cara yang tetap
2. Posisikan sesuai body baligmen yang
tepat
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3. Balikan pasien yang tidak dapat
selama 1 x 8 jam hambatan mobilitas fisik mobilisasi setiap 2 jam
terpenuhi ditandai dengan NIC : Bantuan Perawatan Diri
NOC : Pergerakan 1. Monitor kemampuan / kebutuhan
1. Gerakan otot tidak terganggu (5) pasien terkait dengan kebersihan diri,
2. Gerakan sendi tidak terganggu (5) berpakaian, eliminasi dan makan
3. Bergerak dengan mudah (5) 2. Berikan bantuan sampai pasien
NOC : pergerakan sendi mampu melakukan perawatan
1. Rahang tidak ada deviasi dari kisaran mandiri
normal (5) 3. Ajarkan keluarga untuk mendukung
2. Leher tidak ada deviasi dari kisaran kemandirian dengan membantu
normal (5) hanya ketika pasien tidak mampu
NOC : konsekuensi imobilitas fisiologis melakukan perawatan diri
1. Kekakuan otot tidak terganggu (5)
2. Pergerakan sendi tidak terganggu (5)
Implementasi dan Evaluasi
No
Jam/ Tgl Implementasi Evaluasi
Dx.
1 21/11/20 1. melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif S = pasien mengatakan masih
16 (PQRST) nyeri tetapi sedikit
06.15 P = nyeri karena kaku dileher dan di perut mendingan
Q = nyeri terasa tebal Pengkajian nyeri (PQRST)
R = diperut dan di leher belakang P = nyeri karena kaku di
S = Skala nyeri 5 perut dan di belakang
T = Nyeri terus menerus jika digerakan leher
2. mengobservasi tanda nonverbal (grimace (+)) Q = nyeri dan terasa berat
3. menggunakan tehnik komunikasi terapiutik untuk R = diperut, dileher belakang
mengetahui pengalaman nyeri pasien (melakukan S = skala nyeri 5
BHSP kepada pasien) T = nyeri terus menerus jika
4. memonitor TTV pasien ( TD = 100/70mmHg, N = digerakan
82x/menit, O = TD = 110/70mmHg, RR =
RR = 20x/menit 20x/menit, N = 86x/menit
5. mengajarkan tehnik nonfarmakologi untuk Kaku kuduk (+)
mengurangi nyeri (mengajari tarik nafas dalam) Tidur sering terbangun
2 6. memberikan analgesik untuk mengurangi nyeri A = Masalah teratasi sebagian
21/11/20 (menginjeksi matamizole 1gram secara IV pada P = Lanjutkan Intervensi 1-7
16 pukul 24.00 tanggal 20/11/2016)
06.15
1. menentukan status gizi paien dan kemampuan S = pasien mengatakan masih
(pasien) untuk memenuhi kebutuhan gizi (pasien lemas
tidak dapat membuka mulut / trismus (+), status gizi O = Bising Usus 5 x / menit
pasien kurang, LLA 22,5cm) Mendapat terapi cair N80 via
2. mengidentifikasi adanya alergi makanan berikan NGT, habis 100% (+)
informasi tentang kebutuhan nutrisi (pasien tidak Trismus (+)
mempunyai alergi makanan) LLA 22,5 cm
3. memberikan informasi tentang kebutuhan nutrisi A = Masalah teratasi sebagian
(KIE pasien harus mencukupi asupan nutrisi untuk P = Lanjutkan Intervensi 1-5
3 mempercepat penyembuhan dan supaya tidak
lemas)
21/11/20 4. menganjurkan pasien mengenai modifikasi diet yang
16 diperlukan (karena pasien tidak dapat membuka
06.15 mulut karena trismus (+) maka diberikan dan
dibantu terapi cair N80 via NGT) S = pasien mengatakan masih
5. memberikan obat-obatan (penghilang rasa sakit / lemas dan masih kaku
antiemetic) ( menginjeksi metamizole 1gram pukul diperut dan belakang leher
24.00 tanggal 20/11/2016 O = Trismus (+)
Keterbatasan rentang gerak
Pasien lemas (+)
Perawatan tirah baring ADL dibantu
1. menempatkan matras atau kasur terapiutik dengan Kekuatan otot
cara yang tetap 3 3
2. memposisikan sesuai body baligmen yang tepat 3 3
1 3. membalikan pasien yang tidak dapat mobilisasi setiap
2 jam (menggerakan pasien setiap 2 jam sekali dengan A = Masalah teratasi sebagian
melakukan rom aktif maupun rom pasif) P = Lanjutkan Intervensi
Bantuan Perawatan Diri a. perawatan tirah baring 1-3
21/11/20 1. Monitor kemampuan / kebutuhan pasien terkait b. bantuan perawatn diri 1-3
16 dengan kebersihan diri, berpakaian, eliminasi dan
20.00 makan (Pasien lemas sehingga tidak dapat melkukan
ADL)
2. Memberikan bantuan sampai pasien mampu
S = pasien mengatakan masih
melakukan perawatan mandiri (memberikan terapi
nyeri
cairan N80 200cc pagi hari tanggal 21/11/2016 via
Pengkajian nyeri (PQRST)
NGT)
P = nyeri karena kaku di
3. mengajarkan keluarga untuk mendukung kemandirian
perut dan di belakang
dengan membantu hanya ketika pasien tidak mampu
leher
melakukan perawatan diri
Q = nyeri dan terasa berat
1. melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif R = diperut, dileher belakang
2 (PQRST) S = skala nyeri 4
P = nyeri karena kaku dileher dan di perut T = nyeri terus menerus jika
Q = nyeri terasa tebal digerakan
R = diperut dan di leher belakang O = TD = 110/70mmHg, RR =
S = Skala nyeri 4 18x/menit, N = 82x/menit
T = Nyeri terus menerus jika digerakan Kaku kuduk (+)
21/11/20 2. mengobservasi tanda nonverbal (grimace (+)) Tidur sering terbangun
16 3. menggunakan tehnik komunikasi terapiutik untuk A = Masalah teratasi sebagian
20.00 mengetahui pengalaman nyeri pasien (melakukan P = Lanjutkan Intervensi 1-7
BHSP kepada pasien)
4. memonitor TTV pasien ( TD = 110/70mmHg, N =
82x/menit,
RR = 18x/menit
5. mengajarkan tehnik nonfarmakologi untuk S = pasien mengatakan masih
mengurangi nyeri (mengajari tarik nafas dalam) lemas
3 6. memberikan analgesik untuk mengurangi nyeri O = Bising Usus 8 x / menit
(menginjeksi matamizole 1gram secara IV tanggal Mendapat terapi cair N80 via
21/11/2016) NGT, habis 100% (+)
Mendapat Cairan IUFD KaEn
3Mg 500cc/8jam (20Tpm)
1. menentukan status gizi paien dan kemampuan Trismus (+)
(pasien) untuk memenuhi kebutuhan gizi (pasien tidak LLA 22,5 cm
21/11/20 dapat membuka mulut / trismus (+), status gizi pasien A = Masalah teratasi sebagian
16 kurang, LLA 22,5cm, trismus (+)) P = Lanjutkan Intervensi 1-5
20.00 2. mengidentifikasi adanya alergi makanan berikan
informasi tentang kebutuhan nutrisi (pasien tidak
mempunyai alergi makanan)
3. memberikan informasi tentang kebutuhan nutrisi (KIE
pasien harus mencukupi asupan nutrisi untuk
mempercepat penyembuhan dan supaya tidak lemas) S = pasien mengatakan masih
4. menganjurkan pasien mengenai modifikasi diet yang lemas dan masih kaku
diperlukan (karena pasien tidak dapat membuka mulut diperut dan belakang leher
karena trismus (+) maka diberikan dan dibantu terapi O = Trismus (+)
1
cair N80 via NGT) Kaku kuduk (+)
5. Memberikan obat-obatan (penghilang rasa sakit / Keterbatasan rentang gerak
antiemetic) ( menginjeksi metamizole 1gram pukul Pasien lemas (+)
17.00 IV tanggal 21/11/2016 ADL dibantu
Kekuatan otot
3 3
Perawatan tirah baring 3 3
1. menempatkan matras atau kasur terapiutik dengan
22/11/20
cara yang tetap (merapikan dan menata tempat tidur A = Masalah teratasi sebagian
16
pasien) P = Lanjutkan Intervensi
12.30
2. memposisikan sesuai body baligmen yang tepat a. perawatan tirah baring 1-3
3. membalikan pasien yang tidak dapat mobilisasi setiap b. bantuan perawatn diri 1-3
2 jam (menggerakan pasien setiap 2 jam sekali dengan
melakukan rom aktif maupun rom pasif)
Bantuan Perawatan Diri
1. Monitor kemampuan / kebutuhan pasien terkait S = pasien mengatakan masih
2 dengan kebersihan diri, berpakaian, eliminasi dan nyeri
makan (Pasien lemas sehingga tidak dapat melkukan Pengkajian nyeri (PQRST)
ADL) P = nyeri karena kaku di
2. Memberikan bantuan sampai pasien mampu perut dan di belakang
melakukan perawatan mandiri (memberikan terapi leher
cairan N80 200cc sore hari pukul 16.00 tanggal Q = nyeri dan terasa berat
21/11/2016 via NGT) R = diperut, dileher belakang
3. mengajarkan keluarga untuk mendukung kemandirian S = skala nyeri 4
dengan membantu hanya ketika pasien tidak mampu T = nyeri terus menerus jika
melakukan perawatan diri digerakan
22/11/20
O = TD = 120/80mmHg, RR =
16
20x/menit, N = 64x/menit
12.30
1. melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif Grimace (+)
(PQRST) Kaku kuduk (+)
P = nyeri karena kaku dileher dan di perut Trimsus (-)
Q = nyeri terasa tebal Tidur sering terbangun
3 R = diperut dan di leher belakang A = Masalah teratasi sebagian
S = Skala nyeri 3 P = Lanjutkan Intervensi 1-7
T = Nyeri terus menerus jika digerakan
2. mengobservasi tanda nonverbal (grimace (+))
3. memonitor TTV pasien ( TD = 110/70mmHg, N =
82x/menit, S = pasien mengatakan masih
RR = 18x/menit lemas
4. memonitor TTV pasien ( TD = 120/80mmHg, N = O = Bising Usus 11 x / menit
64x/menit, Mendapat terapi cair N80 via
RR = 20x/menit NGT, habis 100% (+)
5. mengajarkan tehnik nonfarmakologi untuk Mendapat Cairan IUFD KaEn
22/11/20 mengurangi nyeri (mengevaluasi dan 3Mg 500cc/8jam (20Tpm)
16 mengobservasi tehnik tarik nafas dalam) Trismus (-)
12.30 6. memberikan analgesik untuk mengurangi nyeri LLA 22,5 cm
(menginjeksi matamizole 1gram secara IV pukul A = Masalah teratasi sebagian
09.00 tanggal 22/11/2016) P = Lanjutkan Intervensi 1-5