PENGKAJIAN
A. IDENTITAS KLIEN
1. Klien
Nama : Sdr. Jk
Umur : 31 tahun
Jenis kelamin : Laki – laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Suku : Jawa
Alamat : Ngelo RT/RW 01/17 Kemiri Kebakramat
Dirawat diruang : Teratai 2
Sumber informasi : Pasien dan Keluarga
Tanggal pengkajian : 19/ 06/ 2019
Tanggal masuk RS : 18/ 06/ 2019
No. CM : 00340827
2. Penanggung Jawab
Nama : Ny. Sa
Umur : 55 tahun
Alamat : Ngelo RT/RW 01/17 Kemiri Kebakramat
Hub dengan klien : Orang tua
B. RIWAYAT PENYAKIT
1. Keluhan utama
Pasien mengatakan nyeri pada luka pada paha kiri
2. Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengatakan pada Selasa pagi, 18-06-2019 pasien muntah-muntah ±8 x
hingga pasien merasa lemas, pusing dan juga ada nyeri pada benjolan di
selangkangan paha kiri lalu di bawa periksa ke dr. Dahono di Masaran Sragen
dokter namun dokter menyarankan untuk segera di operasi benjolan yang ada di
selangkangan kiri pasien, mendapatkan rujukan ke RSUD Karanganyar. Lalu
pasien berangkat ke RSUD Karanganyar ke Poli Bedah dan pada sore hari pasien
di antar ke bangsal Teratai 2.
3. Riwayat penyakit dahulu
Pasien mengatakan sekitar 5 tahun yang lalu pernah di Operasi THT karena
telinga berdengung terus menerus
4. Riwayat Kasus Kelolaan
Tanggal Dx. Medis Pemeriksaan Penunjang Tindakan yang
dilakukan
18/06/2019 Hernia TD : 130/80 mmHg - IV RL 20 TPM
N : 63x /menit - Inj. Santagesik
RR : 19x /menit 1A/8jam
S : 36,8 ºC - Inj. Ranitidin
GCS: 15 (Compos 1A/12 jam
Mentis) - Inj. Ondansentron
SPO2 1A/8jam
- Inj. Ceftriaxone
1gr/12 jam
- Metronidazole
500mg/ 8 jam
Genogram
Riwayat Penyakit Keluarga :
Dari Ayah pasien memiliki riwayat Hipertensi
C. PENGKAJIAN SAAT INI :
1. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan :
a. Persepsi klien terhadap penyakitnya
Pasien mengatakan dapat menerima dengan sabar apa yang terjadi pada
dirinya
b. Pola manajemen koping terhadap stress
pasien mengatakan bercerita dengan orangtuanya dan beristirahat sangat
membantu beliau dalam menangani stress serta menonton tv.
c. System nilai dan keyakinan
Pasien mengatakan bahwa sabar, ikhlas dan usaha akan menyembuhkan
sakitnya
d. Aspek spiritual dan dukungan social
Pasien mengatakan menjalankan ibadah sebelum sakit, tetapi setelah jatuh
pasien tidak menjalankan sholat. Pasien mendapat dukungan dari tetangga-
tetangganya dengan menjenguknya ke RS
e. Dukungan keluarga terhadap klien
Pasien mengatakan keluarganya mendukung dan mensuport klien menghadapi
operasi. Kehadiran dan kunjungan dari keluarga dan saudara-saudaranya
membuat klien merasa bahagia dengan keadaannya saat ini.
2. Pola nutrisi/metabolic :
Program diit RS :
Intake makan Sebelum masuk RS Setelah masuk RS
Keluhan Tidak ada keluhan Nafsu makan berkurang
Berapa kali 3x – 4x /hari 2x /hari
Jumlah makanan 1 porsi Hanya ½ - ¼ porsi
Makanan selingan Gorengan, dan Buah-buahan
cemilan manis
Kebiasaan makan Saat hendak berabgkat Bila ada nafsu makan
berkerja, istirahat jam
kerja dan pulang kerja
Makanan yang disukai Sayur, ikan laut, tahu Ikan
dan tempe
Makanan yang tidak Tidak ada Tidak ada
disukai
3. Pola Eliminasi
a. Buang Air Besar
Sebelum masuk RS Selama di RS
Keluhan Tidak ada Tidak ada
Berapa kali 1x / hari 1x / 3 hari
Jumlah ± 200 ml ± 50 ml
Konsistensi Lunak, tidak keras Lunak, tidak keras
Warna Coklat ke kuningan Coklat
Menggunakan alat bantu Tidak Tidak
6. Pola Perceptual
a. Penglihatan :
Tidak memakai alat bantu, kedua mata simetris, tidak ada nistagmus, tidak ada
kelainan mata
b. Pendengaran :
Tidak memakai alat bantu pendengaran, masih bisa mendengar dengan baik
c. Pengecapan :
Pengecapan normal masih mampu membedakan rasa
d. Penciuman :
Penciuman baik, dapat mencium bau-bauan, seperti minyak kayu putih
e. Sensasi :
Pasien masih dapat merasakan sensasi panas, dingin, tumpul, dan tajam.
Pasien mengatakan nyeri pada luka post operasi, nyeri terasa tertusuk-tusuk,
pada selangkangan paha kiri, skala 7, terus-menerus
9. Pola manajemen koping – stress: (perubahan terbesar dalam hidup pada akhir –
akhir ini, dll)
Pasien mengalami perubahan pada kegiatan aktivitasnya sehari – hari, yang
biasanya dari jam 7 siap – siap untuk pergi bekerja, sekarang ini harus berbaring
di Rumah Sakit. Pasien dapat menerima perubahan tersebut dan menggunakan
waktunya untuk istirahat.
10. System nilai dan keyakinan (spiritual): (pandangan klien tentang agama, kegiatan
keagamaan, dll)
Pasien beragama Islam, dan pasien menganggap penyakit yang dialami sebagai
cobaan dari Allah SWT dan menggugurkan segala dosa – dosa kecil yang pernah
ia lakukan. Pasien merasa kegiatan keagamaannya tidak terganggu.
D. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum saat pengkajian :
Baik, kooperatif, dan tampak lemah, letih dan nampak perban pada bagian
selangkangan paha kiri. Pasien Nampak menahan sakit, terbaring di bed
b. Kesadaran : GCS = 15 (Compos Mentis) E: 4, M: 6, V:5
c. Tanda vital:
TD: 130/ 80 mmHg RR:19x / menit
N : 63x /menit S : 36,8°C
d. Kepala :
Bentuk kepala simetris, warna rambut hitam, kebersihan kepala baik, tidak ada
benjolan, dan kelainan pada kepala, penyebaran rambut merata.
e. Mata :
Simetris, tampak isokor dan tampak bintik putih pada kornea, konjungtiva pink
merah muda
f. Leher :
Tidak tampak benjolan, pembengkakan, dan luka. Nadi carotid teraba dengan
kecepatan normal 63x /menit, tidak ada nyeri tekan pada area sekitar limfoid.
g. Pengkajian 9 Sistem:
1. Sistem Pernafasan:
Inspeksi :
Tampak warna kulit dada tersebar merata, tidak ada lesi atau benjolan pada
dada. Tidak ada retraksi, dan pernafasan tanpa menggunakan otot bantu
pernafasan. Pergerakan dada tampak simetris.
2. Jantung
Inspeksi : tampak denyut iktus cordis ± 2cm, tidak tampak terjadi pelebaran
pada denyut iktus cordis.
Palpasi: iktus kordis teraba, tidak ada nyeri tekan pada area sekitar jantung
3. Sistem Pencernaan
Inspeksi :
Warna kulit merata, tidak ada stretch mark, tidak ada benjolan atau lesi
A: Terdengar bunyi peristaltic, bising usus 15x /menit
P : Terdengar timpani, dan batas atas bawah hati 10cm
P : Tidak terdapat nyeri tekan pada seluruh area
4. Sistem Perkemihan
Inspeksi : Menggunakan kateter
Palpasi : Tidak ada distesi bladder, dan tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Pada saat perkusi ginjal pasien tidak merasakan nyeri
5. Sistem Reproduksi
Pasien mengatakan tidak merasakan masalah pada alat reproduksi, tidak terasa
nyeri, tidak ada luka atau pun jamur.
6. Sistem Muskuloskeletal
Ekstremitas Atas : Tampak simetris, ukuran sama, mampu melakukan
pergerakan keseluruh arah, tidak ada luka atau benjolan.
Ekstremitas Bawah : Tampak simetris antara kiri dan kanan. Tampak simetris,
ukuran sama, mampu melakukan pergerakan keseluruh arah, tidak ada luka
atau benjolan
Pengkajian Kekuatan otot:
5 5
5 4
7. Sistem Integumen
Tampak warna kulit coklat, pada ektremitas bawah kiri terdapat luka post
operasi hernia
8. Sistem Endokrin
Bentuk wajah tampak simetris dengan persebaran warna kulit merata, warna
kulit tidak albino atau kekuningan, kuku tidak biru atau clubbing.
N. V, N. VII :
Pasien dapat mengunyah, menggerakan rahang ke kiri dan ke kanan. Dapat
merasakan sentuhan pada area wajah. Mampu memberikan ekspresi wajah,
menutup kelopak mata, dan bibir.
N. VIII :
Telinga kiri dan kanan tampak simetris dan mampu mendengarkan dengan
baik.
N. IX, N. X, N. XII
Dapat menelan makanan tanpa keluhan, dapat merasakan mual. Bicara normal
dan jelas. Dapat menggerakan lidah ke berbagai arah.
N. XI :
Mampu menggerakan kepala ke kiri dan ke kanan, serta ke atas dan ke bawah,
mampu menaikan bahu dan mempertahankan posisinya.
b. Pengkajian Nyeri:
Pasien mengatakan setelah operasi merasakan nyeri yang mengganggu
seperti ditusuk – tusuk pada area selangkangan paha kiri. Pasien menilai
skala nyeri yaitu 7, seperti di tusuk-tusuk, dan nyeri yang dirasakan terus –
menerus muncul.
E. PROGRAM TERAPI
- IV RL 20 TPM
- Inj. Santagesik 1A/8jam
- Inj. Ranitidin 1A/12 jam
- Inj. Ondansentron 1A/8jam
- Inj. Ceftriaxone 1gr/12 jam
- Metronidazole 500mg/ 8 jam
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hari/ tanggal : 18/ 06/ 2019
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
Hematologi
Hemoglobin 52.6 L 14 – 17.5 g/dL
Hematokrit 42.7 L 40 – 52 %
Leukosit 11.69 H 4.4 – 11.3 10^3/uL
Trombosit 201 L 136 – 380 10^3/uL
Eritrosit 5.00 4.5 – 5.9 10^6/uL
MPV 8.9 L 6.5 – 12.00 fL
PDW 16.3 L 9.0 – 17.0
Index
MCV 85.4 L 82.0 – 92.0 fL
MCH 31.2 L 28 – 33 pg
MCHC 36.5 L 32.0 – 37.0 g/dL
Hitung Jenis
Neutrofil 84.6 H 50.0 – 70.0 %
Limfosit 8.9 L 25 – 40 %
Monosit 4.6 L 3–9 %
Eosinofil 1.6 L 0.5 – 5.0 %
Basofil 0.3 L 0.0 – 1.0 %
Neutrofil 9.88 H 2.00 – 7.00 10^3/uL
Limosit 1.04 L 1.25 – 4.0 10^3/uL
Ionosit 0.54 L 0.30 – 1.00 110^3/uL
Eosinophil 0.19 L 0.02 – 0.50 10^3/uL
Basofil 0.04 L 0.0 – 10.00 0^3/uL
Masa Pembekuan (CT) 05.00 L 2–8 Menit
Masa Perdarahan (BT) 02.00 L 1–3 Menit
Kimia
Gula Darah Sewaktu 100 L 70 – 150 Mg/100mL
Ginjal
Kreatinin 0.95 H <1.0 Mg/ 100mL
Ureum 32 L 10 – 50 Mg/dL
Imuno-Serologi
HBs Ag (Rapid) Non Non Reaktif
Reaktif
ANALISA DATA
No. Data (Sign & Symptom) Etiologi Problem
1. DS: Agen cidera fisik Nyeri akut
Pasien mengatakan setelah operasi
merasakan nyeri yang
mengganggu seperti ditusuk –
tusuk pada area selangkangan
paha kiri. Pasien menilai skala
nyeri yaitu 7, seperti di tusuk-
tusuk, dan nyeri yang dirasakan
terus – menerus muncul
DO:
- Keadaan Umum: Baik. GCS:
15
- Pasien tampak meringis
kesakitan
- Pasien melokalisir nyeri
- Tanda Vital :
T: 36ºC – 37.5ºC
IMPLEMENTASI
No. Hari/ TTD
Dx Tanggal/ Tindakan Respon
Jam
19/ 06/ Mengkaji keadaan umum S : Pasien mengatakan pada kaki kiri
2019 pasien, tanda – tanda vital, terasa dingin, pasien mengatakan masih
I, II, 15.00 dan mengkaji kondisi luka. lemah
III O : Keadaan Umum: Baik. GCS: 15
Tanda Vital:
TD : 130 / 70 mmHg
RR :19x / menit
N : 63x /menit
S : 36,6°C
I 15.30 Melakukan pengkajian S : Pasien mengatakan setelah operasi
nyeri secara komprehensif merasakan nyeri yang mengganggu
yaitu lokasi, durasi,
seperti ditusuk – tusuk pada area
kualitas, skala, faktor
predisposisi selangkangan paha kiri. Pasien menilai
skala nyeri yaitu 7, seperti di tusuk-
tusuk, dan nyeri yang dirasakan terus –
menerus muncul
O : Pasien tampak meringis kesakitan
dan lelah karena tidak bisa tidur.
III
A : Masalah belum teratasi
P: Melanjutkan intervensi :
1. Mengkaji kekuatan otot
2. Latihan fisik
3. Perubahan posisi
Kamis S : Pasien mengatakan masih merasakan nyeri yang mengganggu
I 20/06/ 2019 seperti ditusuk – tusuk pada area selangkangan paha kiri. Pasien
mengatakan skala nyeri yaitu 5, seperti di tusuk-tusuk, dan nyeri
yang dirasakan hilang timbul
O : Pasien tampak masih lemas dan lemah
Keadaan Umum: Baik. GCS : 15
Tanda Vital:
TD : 120/70 mmHg
RR : 20x / menit
N : 80x /menit
S : 37°C
A : Masalah teratasi sebagian
P : Melanjutkan intervensi
1. Mengkaji nyeri secara berkala
2. Monitor tanda vital
3. Teknik relaksasi dan atur posisi nyaman
4. Medikasi pada post op hari ke 2
5. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi
antibiotic
Tampak pada paha kiri luka post op dengan panjang ±10 cm, luka
A: Masalah teratasi
P: Melanjutkan intervensi
1. Mengkaji kekuatan otot
2. Latihan fisik
3. Perubahan posisi