Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan


Keluarga dan Komunitas

Dosen Pembimbing : Inggrid Dirgahayu, S.Kep., Ners M.M

DISUSUN OLEH :

DALILATUL MUFARIHAH ALFADILAH

201FK04011

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA BANDUNG

2020/2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan : Komunikasi Terbuka dalam Keluarga


Sub Pokok Bahasan : Interaksi Komunikasi Terbuka Antar Orang Tua dan Anak
Sasaran : Anggota Keluarga (Bp.P , Ibu. H, An.B dan An. D)
Hari/Tanggal : Senin, 29 Maret 2021
Waktu : 30-35 menit
Tempat : Kediaman Bp. P
Pemberi materi : Perawat dari Universitas Bhakti Kencana

A. Tujuan Institusional (TI)


1. Tujuan Institusional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30-35 menit, diharapkan
Keluarga Bp. P khususnya An. D dan Bp.P dapat berkomunikasi
dengan baik saat berada dalam rumah dengan cara menerapkan
Interaksi Komunikasi Terbuka dengan semua anggota keluarga
lainnya

2. Tujuan Institusional Khusus (TIK)


a. Salah satu dari anggota keluarga Bp. P dapat menjelaskan mengenai definisi
komunikasi Terbuka antar orang tua dan anak
b. Salah satu dari anggota keluarga Bp. P dapat memahami tujuan
berkomunikasi yang baik dengan anak

B. Sub pokok bahasan


1. Definisi komukasi
2. Definisi komunikasi terbuka
3. Pentingnya komunikasi terbuka
4. Sikap orang tua yang menghambat komunikasi terbuka
5. Cara membangun komunikasi terbuka dengan anak
6. Hal-hal yang harus dihindari dalam berkomunikasi
C. Materi Pengajaran
Terlampir

D. Strategi Instruksional
1. Membagikan Leaflet
2. Menjelaskan materi penyuluhan dengan bahasa yang jelas dan intonasi yang
sesuai.
3. Memberikan kesempatan kepada semua anggota keluarga Bp. P untuk
bertanya.
4. Melakukan diskusi untuk mengetahui sejauh mana pemahaman anggota
keluarga Bp. P.

E. Media Pengajaran
A. Leaflet/ pamflet

F. Metode Pengajaran
a. Ceramah
b. Diskusi

G. Kegiatan Penyuluhan
Tahapan Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Waktu Metode Media
Peserta
Penyuluhan

Pra- a. Menyiapkan - - - -
kegiatan perlengkapan
b. Mengatur ruangan
c. Menyiapkan daftar
hadir
Kediatan a. Mengucapkan salam a. Menjawab 5 menit Ceramah, -
pembuka b. Memperkenalkan diri salam diskusi
c. Mejelaskan maksud b. Menyepakat
dan tujuan enyuluhan i kontrak
d. Melakukan konrak waktu
waktu c. Memperhati
e. Apersepsi kan
Menejelask a. Menjelaskan megenai a. Menyimak 20 menit Ceramah, leaflet
an manteri materi komunikasi b. Memeperhat disukusi
efektif antar orang tua ikan
dan anak c. Menjawab
b. Memberi kesempatan pertanyaan
untuk bertanya
c. Bagikan leaflet
Kegiatan a. Menyimpulkan a. Memperhati 10 menit Ceramah,
penutup b. Menanyakan seputar kan diskusi
materi yang telah b. Menayakan
diberikan, materi yang
mengucapkan salam belum
dipahami
c. Menjawab
pertanyaan
d. Menjawab
salam

H. Denah Penkes
1. Peserta diposisikan berbaris duduk dan menghadap kedepan
2. Fasilitator berada diantara para peserta.
3. Penyuluh berada didepan peserta penyuluhan.

PM
B A
p n
. .
P D
Ibu. H
An.B

Keterangan:
PM : Pemateri
Bp. P, Ibu. H, An.D, dan An. H : Peserta

I. Evaluasi
1. Jenis : Lisan dalam bentuk essay
2. Prosedur : Akhir pengajaran

1) Evaluasi struktur
a. Kontrak waktu dan tempat dengan dengan Bp. P
b. Menyiapkan media dan alat
2) Evaluasi proses
1. Perawat mampu memberikan informasi dengan jelas sesuai dengan tujuan
yang telah ditetapkan
2. Audience aktif mendengarkan
3. Audience aktif bertanya terhadap hal yang belum diketahui
4. Tanya jawab berlangsung dengan lancer
5. Media dapat digunakan secara efektif
3) Evaluasi hasil :
a. Anggota keluarga Bp. P yang hadir.
b. Salah satu dari anggota keluarga Bp. P dapat menjelaskan materi yang telah
disampaikan.
c. Salah satu dari anggota keluarga Bp. P mengungkapkan setuju untuk dan
akan menerapkan komunikasi efektif antar orang tua dan anak selama di
dalam rumah, ataupun diluar rumah. Pertanyaan lisan dalam bentuk essay
yaitu:
a. Jelaskan pengertian komunikasi efektif antar orang tua dan anak
b. Jelaskan pentingnya menerapkan komunikasi efektif antar orang tua dan anak

J. Referensi
Reber, Debbie. (2018). 5 Streategies for Effectively Communication with
your teen.
Sandler, Adrian. (2018). Effective Proven and Affordable Speech Therapy,
Lnguage Therapy Singapore.
Zolten, Kristin and Long, Nicholas. (2018). Parent-Child Communication.
Ringo, R. L. S., Rosadi, D., & Wirawan, I. G. N. P. D. (2020). Pengaruh
Komunikasi Terbuka Keluarga Terhadap Stres di Desa Beringkit. TheJournalish:
Social and Government, 1(3), 110-118.
LAMPIRAN MATERI
KOMUNIKASI TERBUKA ANTAR ORANG TUA DAN ANAK

A. Komunikasi
Komunikasi adalah proses yang terjadi ketika perilaku yang ditimbulkan
seseorang menyebabkan timbulnya reaksi mental, emosi, fisik atau spiritual
terhadapa orang lain, begitupun seperti yang terjadi pada setiap keluarga,
setiap keluarga mempunyai teknik atau cara berkomunikasi sendiri.
Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pikiran dan perasaan
melalui bahasa, pembicaraan, mendengar gerak tubuh atau ungkapan emosi.

B. Komunikasi Terbuka
Komunikasi terbuka adalah proses menyampaikan informasi dari
individu kepada individu lain secara terbuka dan tanpa ada rasa takut serta
saling mengungkapkan pendapat atau ide, dan komunikasi dapat
berlangsung bila orang yang terlibat mempunyai kesamaan makna satu
dengan yang lain, sehingga terbentuk saling pengertian serta memberikan
respon yang saling mempengaruhi dengan tujuan untuk mencapai
kesepakatan bersama.
Fungsi komunikasi didalam keluarga adalah untuk meningkatkan
hubungan insani (human relation), menghindari dan mengatasi konflik-
konflik pribadi, mengurangi ketidakpastian sesuatu, serta berbagi
pengetahuan dan pengalaman dengan orang lain. (Ringgo, 2020).

C. Pentingnya Komunikasi
1. Komunikasi dapat menguatkan kedekatan antara orang tua dan anak
2. Komunikasi dapat meningkatkan kemampuan berbahasan dan berpikir
3. Komunikasi dapat digunakan untuk mengubah perilaku
D. Sikap Orang Tua yang Menghambat Komunikasi Terbuka
Ada beberapa sikap orang tua yang menghambat komunikasi, yaitu :
1. Memerintah
2. Menyalahkan
3. Meremehkan
4. Membandingkan
5. Mengancam
6. Menasihati
7. Membohongi
8. Mengkritik
9. Menyindir
10. Menganalisa

E. Cara Membangun Komunikasi Terbuka dengan Anak


1. Jadilah pendengar yang baik
Jangan alihkan perhatian orang tua pada hal-hal lain saat anak bercerita.
2. Merespon dengan baik
Ketika anak bercerita, usahakan untuk memberi respon yang baik. Selain
akan membuat nyaman, anak juga akan bersemangat untuk bercerita pada
orang tua.
3. Berkomunikasi dengan sederhana
Gunakan bahasa yang sederhana ketika sedang berkomunikasi, jangan
menggunakan kata-kata yang terlalu rumit.
4. Beri motivasi penuh
Ketika berkomunikasi pastikan untuk memberi motivasi dengan bahasa
yang enteng dan tidak terkesan memaksa.
5. Menghargai prestasi anak
Tidak menekan anak harus menjadi yang terbaik, sebaliknya jika anak
merasa sedang gagal, kita apresiasi usahanya dengan memberikan pujian
suapaya anak tidak patah semangat.

6. Menanggapi sesuatu dengan sabar


Berikan selalu tanggapan positif pada anak walaupun dalam keadaan lelah.
7. Mengajak anak berdiskusi
Tidak membahas permasalahan keluarga di depan anak, namun ajaklah
diskusi supaya anak merasa lebih dihargai.

F. Hal-hal yang harus dihindari dalam berkomunikasi


1. Kritikan terhadap ide, perasaan, pemikiran anak atau terhadap diri anak
sendiri. Kritikan dapat dilihat anak sebagai serangan terhadap dirinya dan
bisa membuat anak memiliki self-esteem yang rendah
2. Membahas kesalahan yang pernah dilakukan sebelumnya. Ketika suatu
masalah sudah selesai, sebaiknya orang tua tidak membahasnya lagi. Hal
tersebut dapat membuat anak menjadi pendendam atau menyimpan
kesalahan orang lain dalam waktu lama.
3. Mengarahkan dan mendikte anak bagaimana harus menyelesaikan
permasalahan. Hal ini dapat membuat anak mengontrol hal-hal terjadi
didalam kehidupannya. Hal tersebut dapat membuat anak kurang memiliki
kemampuan dalam memecahkan masalah.
4. Melakukan hal-hal yang membuat anak merasa rendah diri atau bersalah,
seperti menjudge dan menyalahkan. Hal tersebut dapat membuat anak
merasa tidak dihargai, dicintai dan bepengaruh ada self-esteem anak.

Anda mungkin juga menyukai