Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
kelompok 6
Ani komalasari : 32722001D20009
Delianti : 32722001D20019
Gita Andiani : 32722001D20035
Intan Wardani Cahya : 32722001D20043
M. Rendra Maulana : 32722001D20049
Rafif Aslam Maajid Nurrohim : 32722001D20075
Restu Amanda Deliana : 32722001D20079
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul " Asuhan
Keperawatan Keluarga Dengan Masalah Kesehatan Keluarga Mulai
Melepas Anak Sebagai Dewasa” dengan tepat waktu. Makalah disusun untuk
memenuhi tugas Mata Kuliah Keperawatan Keluarga Selain itu, makalah ini
bertujuan menambah wawasan tentang bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Permulaan dari keluarga dengan tahap anak usia dewasa awal ditandai
dengan anak pertama meninggalkan rumah orang tua dan berakhir dengan
rumah kosong, ketika anak terakhir meningggalkan rumah. Tahap ini dapat
singkat dan agak panjang, tergantung pada beberapa banyak anak yang ada
dalam rumah atau berapa banyak anak yang belum menikah yang masih
tinggal dirumah setelah tamat dari SMA dan Perguruan Tinggi. Fase ini
ditandai oleh tahun-tahun puncak persiapan dari dan oleh anak-anak untuk
kehidupan dewasa sendiri. Tugas-tugas perkembangan menjadi penting ketika
sebuah keluarga tersebut berubah dari sebuah rumah tangga dengan anak-anak
ke sebuah rumah tangga yang hanya terdiri dari sepasang suami dan istri.
Tujuan utama keluarga adalah reorganisasi keluarga menjadi sebuah unit yang
tetap berjalan sementara melepaskan anak-anak yang dewasa kedalam
kehidupan yang sendiri (Duvall, 1977). Selama tahap ini pasangan tersebut
mengambil peran kakek-nenek perubahan lainnya dalam peran maupun dalam
citra diri mereka.
PEMBAHASAN
e. Fungsi ekonomi
Fungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi dan
tempat untuk mengembangkan kemampuan individu dalam
meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga
6. Stress dan koping keluarga
a. Stressor jangka pendek
b. Stressor jangka Panjang
c. Respon keluarga terhadap stressor
d. Strategi koping
7. Keadaan gizi keluarga, meliputi pemenuhan gizi (konsumsi
makanan)
8. Pemeriksaan fisik, meliputi: keadaan umum, kepala, leher, dada,
paru, jantung, abdomen, genetalia, ektremitas atas dan bawah
9. Diagnose keperawatan yang mungkin muncul
a. Perilaku kesehatan beresiko b.d stressor yang banyak
b. Ansietas b.d ancaman / perubahan status kesehatan (anggota
keluarga sakit)
c. Resiko tinggi ketakutan orang tua b.d perpisahan dengan anaknya
Intervensi
Evaluasi
Genogram
Ht
: Laki-laki
:Perempuan
: Meninggal
Ht
: Riwayat Hipertensi tinggal dalam satu rumah
Tipe Keluarga
Keluarga Tn. K merupakan tipe keluarga inti yang terdiri dari ayah,
ibu dan anak-anak yang tinggal serumah.
a. Kewarganegaraan/ suku: Keluarga Tn. K adalah Indonesia/ suku sunda
b. Agama: Keluarga Tn. K menganut agama Islam dan menjalankan
kewajiban sholat lima waktu.
c. Status sosial ekonomi keluarga: Penghasilan keluarga < 1.000.000
d. Aktivitas rekreasi keluarga: Keluarga Tn. K mempunyai kebiasaan
rutin untuk berkumpul nonton TV.
Kamar Mandi/WC
No Data Masalah
1 Data Subjektif: Domain 1 promosi
Keluarga mengatakan kesehatan
kurang mampu mengenal
masalah kesehatan terutama Kelas 2 manajemen
tentang Hipertensi. kesehatan
Data objektif:
1. TD :170/90mmHg
2. Nadi: 92x/menit
3. Respirasi: 22x/menit
4. Suhu: 37 °C
2 Data Subjektif: Domain 12 kenyamanan
Tn. K mengatakan bahwa Kelas 1 kenyamanan fisik
istrinya Ny. S sering (00214) Hambatan rasa
mengeluh sakit kepala nyaman
seperti ditusuk-tusuk dan
sulit tidur sebelum berobat
di Puskesmas.
Data Objektif:
1. TD:170/90mmHg
2. Nadi: 92x/menit
3. Respirasi: 22x/menit
4. Suhu: 37 °C
c. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
2. Hambatan rasa nyaman
1. Menggunakan
pengulangan kesehatan
rutin yang konsisten
sebagai alat untuk
menetapkan rutinitas
tersebut.
2. Meningkatkan aktifitas
fisik dengan cara yang
tepat.
3. Memberikan penghargaan
apabila pasien dapat
mengontrol diri
(TUK 3)
Melakukan perawatan
1. Mengidentifikasi
kekurangan baik kognitif
atau fisik dari pasien yang
mungkin meningkatkan
potensi jantung pada
lingkungan tertentu.
2. Mengidentifikasi
karakteristik dari
lingkungan yang mungkin
meningkatkan potensi
jatuh.
3. Menemmpatkan busa
ditempat duduk pasien
untuk mencegah pasien
jatuh dengan tepat.
4. Menyediakan pegangan
pada tangga dan pegangan
tangga yang dapat dilihat
pasien.
5. Mengajarkan anggota
keluarga mengenai factor
resiko yang berkontribusi
terhadap adanya kejadian
jatuh dan bagaiman
keluarga bisa menurunkan
resiko ini
(TUK 4)
Memodifikasi lingkungan
(TUK 5)
Memanfaatkan fasilitas
kesehatan
1. Memberikan informasi
persiapan sensori yang
sesuai.
2. Memberikan dukungan
emosial pada pasien sesuai
dengan indikasi.
3. Menjelaskan setiap
langkah prosedur pada
pasien.
4. Memonitor keadaan
pasien selama prosedur
f. Evaluasi Keperawatan
No Tanggal Diagnosa Evaluasi
1 20 Oktober Ketidakefektifan Pemeliharaan S: Ny. S dan keluarga
2022 Kesehatan mengatakan paham
dengan edukasi
tentang hipertensi
yang duberikan dan
dapat memutuskan
perawatan yang
akan digunakan.
O: Klien dapat
menyebutkan poin-
poin edukasi.
TTV:
TD: 140/90mmHg
N: 85x/menit
P: 20x/menit
A: Masalah teratasi
P: Hentikan Intervensi
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Definisi keluarga melepas anak dewasa muda adalah tahap
perkembangan keluarga dengan anak dewasa muda dimulai pada saat anak
pertama mulai meninggalkan rumah. Tujuan adalah mengorganisasi
Kembali keluarga untuk tetap berperan dalam melepaskan anak untuk
hidup sendiri.
Peran perawat adalah memberikan pendidikan konseling
padakeluarga, merawat orang tua usia lanjut usia dengan keluarga
bermasalah lainnya, serta mengkaji kebutuhan/permasalahan keluarga dan
berupaya meninggalkannya.
B. Saran
Harapan kami pembaca memahami dan memahami tahap
keluargayang mematikan anak dewasa muda serta dapat berperan aktif
dalamTermasuk keluarga yang melepas anak dewasa muda.
DAFTAR PUSTAKA