Anda di halaman 1dari 37

MAKALAH

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN MASALAH


KESEHATAN KELUARGA MULAI MELEPAS
ANAK SEBAGAI DEWASA
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Keluarga

Dosen Pengampu:

H. Iwan Permana,S.KM,.,S.Kep M.Kep

Disusun Oleh:
kelompok 6
Ani komalasari : 32722001D20009
Delianti : 32722001D20019
Gita Andiani : 32722001D20035
Intan Wardani Cahya : 32722001D20043
M. Rendra Maulana : 32722001D20049
Rafif Aslam Maajid Nurrohim : 32722001D20075
Restu Amanda Deliana : 32722001D20079

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUKABUMI
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul " Asuhan
Keperawatan Keluarga Dengan Masalah Kesehatan Keluarga Mulai
Melepas Anak Sebagai Dewasa” dengan tepat waktu. Makalah disusun untuk
memenuhi tugas Mata Kuliah Keperawatan Keluarga Selain itu, makalah ini
bertujuan menambah wawasan tentang bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak H. Iwan Permana,


S.KM,.,S.Kep M.Kep selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Keperawatan
Keluarga dan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah
ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Sukabumi, 15 Oktober 2022

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keluarga merupakan lingkungan sosial pertama bagi anak yang memberi


dasar perilaku perkembangan sikap dan nilai kehidupan dari keluarga. Salah
satunya adalah belajar menghormati orang yang lebih tua serta membantu
menyelesaikan berbagai masalah yang timbul. Orang tua diharapkan dapat
membantu anak dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan untuk mengatasi
masalah secara realistik dan simpati. Oleh karena itu, keluarga sebagai tempat
untuk mengkondisikan pemberian nilai positif pada anak. Salah satu aspek
penting dari perawatan adalah penekanannya pada unit keluarga. Keluarga
merupakan unit dasar dari masyarakat dan lembaga sosial yang paling banyak
memiliki efek-efek menonjol terhadap anggota keluarga.

Tujuan utama dari keluarga adalah sebagai perantara yaitu menanggung


semua harapan-harapan dan kewajiban masyarakat serta membentuk dan
mengubah sampai taraf tertentu hingga dapat memenuhi kebutuhan dan
kepentingan setiap anggota individu dalam keluarga. Setiap anggota keluarga
memiliki kebutuhan dasar fisik, pribadi, dan social. Keluarga harus berfungsi
menjadi perantara bagi tuntunan-tuntunan dan harapan dari semua individu
yang ada dalam unit keluarga.

Permulaan dari keluarga dengan tahap anak usia dewasa awal ditandai
dengan anak pertama meninggalkan rumah orang tua dan berakhir dengan
rumah kosong, ketika anak terakhir meningggalkan rumah. Tahap ini dapat
singkat dan agak panjang, tergantung pada beberapa banyak anak yang ada
dalam rumah atau berapa banyak anak yang belum menikah yang masih
tinggal dirumah setelah tamat dari SMA dan Perguruan Tinggi. Fase ini
ditandai oleh tahun-tahun puncak persiapan dari dan oleh anak-anak untuk
kehidupan dewasa sendiri. Tugas-tugas perkembangan menjadi penting ketika
sebuah keluarga tersebut berubah dari sebuah rumah tangga dengan anak-anak
ke sebuah rumah tangga yang hanya terdiri dari sepasang suami dan istri.
Tujuan utama keluarga adalah reorganisasi keluarga menjadi sebuah unit yang
tetap berjalan sementara melepaskan anak-anak yang dewasa kedalam
kehidupan yang sendiri (Duvall, 1977). Selama tahap ini pasangan tersebut
mengambil peran kakek-nenek perubahan lainnya dalam peran maupun dalam
citra diri mereka.

1.1 Rumusan Masalah


1. Apakah definisi keluarga melepas anak dewasa muda?
2. Apakah tugas perkembangan pada keluarga yang melepas anak dewasa
muda?
3. Apakah masalah-masalah kesehatan yang terjadi pada keluarga yang
melepas anak dewasa muda?
4. Bagaimanakah peran perawat pada keluarga yang melepas anak dewasa
muda?
5. Bagaimanakah konsep asuhan keperawatan pada keluarga yang melepas
anak dewasa muda?
B. Tujuan
Tujuan Umum:
Untuk memahami aplikasi konsep dasar asuhan keperawatan keluarga
yang melepas anak dewasa muda.
Tujuan Khusus:
1. Mampu menyebutkan definisi keluarga melepas anak dewasa muda
2. Mampu menjelaskan tugas perkembangan pada keluarga yang melepas
anak dewasa muda
3. Mampu menjelaskan masalah-masalah kesehatan yang terjadi pada
keluarga yang melepas anak dewasa muda
4. Mampu menjelaskan peran perawat pada keluarga yang melepas anak
dewasa muda
5. Menerapkan konsep asuhan keperawatan keluarga yang melepas anak
dewasa muda
C. Manfaat
Manfaat dari penyusunan makalah ini perawat dapat mengerti dan
memahami serta dapat berperan aktif dalam perawatan keluarga khususnya
pada tahap keluarga melepas anak dewasa muda.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Keluarga Melepas Anak Dewasa Usia Muda


1. Definisi keluarga melepas anak dewasa usia muda
Tahap perkembangan keluarga dengan ana dewasa muda dimulai
pada saat anak pertama mulai meninggalkan rumah. Lamanya tahap ini
tergantung dari jumlah anak dalam keluarga atau jika anak yang belum
berkeluarga dan tetap tinggal Bersama orang tua. Tujuan utama pada
tahap ini adalah mengorganisasi Kembali keluarga untuk tetap
berperan dalam melepas anak hidup sendiri. keluarga mempersiapkan
anaknya yang tertua untuk membentuk keluarga sendiri dan tetap
membantuk anak terakhir untuk lebih mandiri (Wahit Iqbal Mubarak,
dkk 2006)
2. Tugas perkembangan pada keluarga yang melepas anak dewasa
muda
Tugas perkembangan keluarga menurut Setiadi, 2008 hal. 16 pada
tahap ini adalah:
a. Memperluan keluarga inti menjadi keluarga besar
b. Mempertahankan keintiman pasangan
c. Membantu orang tua suami / istri yang sedang sakit dan memasuki
masa tua
d. Mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan menerima
kepergian anak
e. Menata Kembali fasilitas dan sumber yang ada pada keluarga
f. Berperan suami / istri, kakek / nenek
g. Menciptakan lingkungan rumha yang dapat menjadi contoh bagi
anak – anak.
Sedangkan menurut Carter dan Mc. Goldrick, 1998, Duvall dan
Miller 1985, tugas perkembangan keluarga meliputi

a. Memperluas siklus keluarga dengan memasukkan anggota keluarga


baru yang didapatkan melalui perkawinan anak – anak
b. Melanjutkan untuk memperbarui dan menyesuaikan Kembali
hubungan perkawinan
c. Membantu orang tua lanjut usia dan sakit – sakitan dari suami /
istri
3. Masalah kesehatan yang terjadi pada keluarga yang melepas anak
dewasa muda
Permasalahan kesehatan pada tahap ini adalah
a. Komunikasi kaum dewasa muda dengan orang tua mereka perlu
ditingkatkan
b. Masalah dalam hal transisi peran bagi suami istri
c. Masalah keperawatan orang tua lanjut usia
d. Munculnya masalah kesehatan yang bersifat kronis dan perubahan
situasi fisik ( Kolestrol tinggi, Obesitas / kegemukan, Tekanan
darah tinggi, dan lain – lain )
e. Masalah gaya hidup perlu mendapatkan perhatian antara lain
kebiasaan minum alcohol, merokok, makan dan lain – lain
4. Peran perawat padala keluarga yang melepas anak dewasa muda
Masalah utama kesehatan meliputi masalah komunikasi kaum
dewasa muda dengan orang tua mereka, masalah – masalah transisi
peran bagi suami istri, masalah orang yang memberikan perawatan
(Bagi Orang tua lansia) dan munculnya kondisi kesehatan kronis dan
faktor – faktor yang berpengaruh seperti kolestrol tinggi, obesitas dan
tekanan darah tinggi. Keluarga berencana bagi remaja dan dewasa
muda tetap penting. Masalah – masalah menaupause dikalangan
Wanita umum terjadi efek efek dikaitkan dengan kebiasaan minum,
merokok yang lama dan praktek diet semakin jelas. Terkahir, perlunya
strategi promosi kesehatand an gaya hidup sehat menjadi lebih penting
bagi anggota keluarga yang dewasa (Friedmen, 1998 hal. 129).
Menurut Ali 1999 hal 48:
a. Memberikan pendidikan konseling pada keluarga
b. Merawat orang tua kanjut usia dengan keluarga bermasalah lainnya
c. Mengkaji kebutuhan / permasalahan keluarga dan berupaya
menanggulanginya
B. Konsep Asuhan Keperawatan
1. Identitas umum keluarga
a. Identitas kepala keluarga, Meliputi: Nama, umur, agama, suku,
pendidikan, pekerjaan, alamat, no telepon
b. Komposisi keluarga, meliputi: identitas seluruh anggota keluarga
c. Genogram
d. Tipe keluarga, meliputi: jenis tipe keluarga dan masalah yang
terjadi dengan type tersebut
e. Suku bangsa, meliputi: asal suku bangsa, dan budaya yang
berhubungan dengan kesehatan
f. Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan
g. Status social ekonomi keluarga, meliputi: anggota keluarga yang
mencari nafkah, upaya, harta benda yang dimiliki, kebutuhan yan
dikeluarkan tiap bulan
h. Aktifitas rekreasi keluarga
2. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
b. Riwayat perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan
kendalanya
c. Riwayat kesehatan keluarga inti
d. Riwayat penyakit turunan
e. Riwayat kesehatan masing – masing anggota keluarga
f. Riwayat pelayanan yang dimanfaatkan
g. Riwayat kesehatan keluarga
h. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
3. Pengkajian lingkungan
a. Karakteristik rumah, meliputi: bangunan rumah, sumber air,
kebersihan, keadaan didala, dan diluar rumah
b. Karakteristik tetangga dan komunitas RW meliputi: kebiasaan
aturan dan budaya
c. Mobilitas gegirafis keluarga
d. Perkumpuln keluarga dan interaksi dengan masyarakat
e. Sistem pendukung keluarga
f. Denah rumah
4. Struktur keluarga
a. Pola / cara komunikasi keluarga (Bahasa sehari – hari yang
digunakan)
b. Struktur kekuatan keluarga (pengambilan keputusan)
c. Struktur peran (peran masing – masing anggota keluarga)
d. Nilai dan norma keluarga (sopan santun pada yang lebih tua )
5. Fungsi keluarga
a. Fungsi afektif
Fungsi keluarga yang utama untuk mengajarkan segala sesuatu
untuk mempersiapkan anggota keluarga berhubungan dengan
orang lain.
b. Fungsi sosialisasi
Fungsi mengembangkan dan tempat melatih anak untuk
berkehidupan social sebelum meninggalkan rumah untuk
berhubungan dengan orang lain diluar rumah
c. Fungsi perawatan kesehatan
Fungsi untuk mempertahankan keadaan kesehatan angora keluarga
agar tetap memiliki produktifitas tinggi
d. Fungsi reproduksi
Fungsi untuk mepertahankan generasi dan menjaga kelangsungan
keluarga

e. Fungsi ekonomi
Fungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi dan
tempat untuk mengembangkan kemampuan individu dalam
meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga
6. Stress dan koping keluarga
a. Stressor jangka pendek
b. Stressor jangka Panjang
c. Respon keluarga terhadap stressor
d. Strategi koping
7. Keadaan gizi keluarga, meliputi pemenuhan gizi (konsumsi
makanan)
8. Pemeriksaan fisik, meliputi: keadaan umum, kepala, leher, dada,
paru, jantung, abdomen, genetalia, ektremitas atas dan bawah
9. Diagnose keperawatan yang mungkin muncul
a. Perilaku kesehatan beresiko b.d stressor yang banyak
b. Ansietas b.d ancaman / perubahan status kesehatan (anggota
keluarga sakit)
c. Resiko tinggi ketakutan orang tua b.d perpisahan dengan anaknya

Intervensi

No Diagnose Tujuan dan kriteria Tindakan


keperawatan hasil keperawatan
1. Perilaku Perilaku kesehatan 1. Berikan
kesehatan beresiko berkurang pendidikan
beresiko b.d dengan kriteria hasil kesehatan
stressor yang 1. Mengetahui terkait dengan
banyak bahaya rokok merokok
ditandai bagi diri dan 2. Berikan
dengan lingkungannya motivasi untuk
anggota 2. Mengurangi berhenti
keluarga intensitas merokok
perokok aktif merokok 3. Berikan terapi
anti rokok
dengan
mengganti
permen
Ansietas b.d Ansietas berkurang 1. Kaji
ancaman / dengan kriteria hasil: kecemasan
perubahan 1. Menunjukan anggota
stastus control ansietas keluarga yang
kesehatan 2. Tidak sakit dan
(anggota mengkhawatirkan keluarga
keluarga yang lagi kondisi 2. Berikan
sakit) yang anggota keluarga pendidikan
ditandai yang sakit kesehatan
dengan cemas terkait dengan
akan kondisi penyakit yang
anggota diderita
keluarga yang 3. Bantuk klien
sakit serta untuk
khawatir memfokuskan
penyakit akan pada situasi
kambuh saat ini
Resiko tinggi Kecemasan berkurang 1. Berikan
ketakutan dengan kriteria hasil penyuluhan
orang tua b.d pada keluarga
perpisahan tentang
dengan pentingnya
anaknya yang kemandirian
ditandai anak
dengan tidak 2. Berikan
bisa berpisah penyuluhan
jauh dari anak tentang
– anaknya kecemasan dan
dan tidak ketakutan yang
pernah dapat diatasi
melepaskan 3. Ajarkan pada
anaknya keluarga untuk
untuk dapat
berpergian melepaskan
jauh anaknya
keluarga
4. Ajarkan pada
keluarga untuk
dapat
melepaskan
anaknya
keluarga
namun masih
dapat untuk
dipantau,
seperti
mengizinkan
anak dewasa
muda untuk
pergi Bersama
teman -
temannya
Implementasi

Pada tahap ini untuk melaksanakan intervensi dan aktifitas –


aktifitas yang telah dicatat dalam rencana perawatan pasien. Agar
implementasi dapat tepat waktu dan efektif, maka perlu
mengidentifikasi prioritas perawatan, memantau dan mencatat respon
perawatan

Evaluasi

Yang peru dievaluasi pada keluarga yang melepas anak dewasa


muda mengacu pada tujuan yang hendak dicapai yakni :

a) Menunjukan perilaku hidup sehat


b) Ansietas terhadap ancama tau perubahan status berkurang
c) Kecemasan dan ketakutan adanya perpisahan antara orang tua dan
anak berkurang
C. Asuhan Keperawatan pada Keluarga Mulai Melepas Anak sebagai
Dewasa
Pasien merupakan seorang perempuan berusia 51 tahun dengan inisial Ny.
S bertempat tinggal di Jl. Karamat dengan diagnose medis Hipertensi, pasien
datang ke Puskesmas tanggal 20 Desember 2022, selama di puskesmas yang
bertanggung jawab atas Ny. S adalah Tn. K berusia 56 tahun pekerjaan petani
dan hubungan dengan pasien adalah suami.
a. Pengkajian
1. Data Umum
Nama KK: Tn. K
Usia: 56 tahun
Pendidikan: SLTA sederajat
Pekerjaan: Petani
2. Komposisi Keluarga
No Nama Se Hub. Umur Pend Pekerjaan Status
x Dgn Kesehatan
Klien
1 Ny. S P Istri 51 - IRT Sakit
2 An. H L Anak 21 - Wiraswasta Sehat
3 An. A P Anak 14 SMP Siswa Sehat

Genogram

Ht

: Laki-laki
:Perempuan
: Meninggal

Ht
: Riwayat Hipertensi tinggal dalam satu rumah

Generasi pertama dari garis keurunan ayah (Kakek-nenek) meninggal dunia


akibat stroke, sedang dari ibu meninggal akibat tekanan darah tinggi.

 Tipe Keluarga
Keluarga Tn. K merupakan tipe keluarga inti yang terdiri dari ayah,
ibu dan anak-anak yang tinggal serumah.
a. Kewarganegaraan/ suku: Keluarga Tn. K adalah Indonesia/ suku sunda
b. Agama: Keluarga Tn. K menganut agama Islam dan menjalankan
kewajiban sholat lima waktu.
c. Status sosial ekonomi keluarga: Penghasilan keluarga < 1.000.000
d. Aktivitas rekreasi keluarga: Keluarga Tn. K mempunyai kebiasaan
rutin untuk berkumpul nonton TV.

3. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga


a. Tahap Perkembangan Keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga saat ini berada pada
perkembangan keluarga mulai melepas anak sebagai dewasa.
b. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ny. S merupakan istri Tn. K dan menderita Hipertensi dan
sedang menjalani pengobatan rutin di Puskesmas.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga Sebelumnya
Keluarga Ny. S semua memiliki Riwayat penyakit yang sama
dan sudah pernah dirawat di RS.
4. Keadaan Lingkungan
a. Karakteristik Rumah dan Denah Rumah
Rumah yang ditempati keluarga Tn. K adalah milik sendiri
dengan ukuran 8x15 m2, terdiri dari 1 ruang tamu, 3 kamar tidur, 1
ruang keluarga, 1 dapur dan 1 WC. Berdinding embok dan
berlantai semen kasar yang dilapisi plastic dan tampak bersih.
Ventilasi dan pencahayaan rumah baik.
Denah Rumah
Kamar Tidur Kamar Tamu
Kamar Tidur

Kamar Tidur Kamar Keluarga


Dapur

Kamar Mandi/WC

b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas


Lingkungan tempat tinggal Tn. K penduduknya mayoritas suku
Sunda dan bekerja sebagai petani dan pedagang.

c. Mobilitas Geografis Keluarga


Rumah yang ditinggali Tn. K adalah rumah sendiri dan
berdampingan dengan tetangga yang masih ada hubungan
keluarga.
d. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Tn. K sekeluarga aktif dalam kegiatan sosial masyarakat dan
saling berinteraksi diantara sesama keluarga.
e. System Pendukung Keluarga
Keluarga Tn. K terdiri dari suami, istri dengan 2 orang anak, 1
anak sudah tidak sekolah dan yang 1 masih sekolah. Fasilitas
penunjang kesehatan dari puskesmas setempat.
f. Pola Komunikasi Keluarga
Pola komunikasi keluarga dilakukan secara terbuka, apabila
ada masalah didiskusikan bersama seluruh anggota keluarga.
g. Struktur Kekuatan Keluarga
Keluarga Tn. K merupakan keluarga inti
h. Struktur Peran Keluarga
Tn. K kepala keluarga dan bertanggung jawab dalam mengatur
rumah tangganya yang sekaligus bertugas mencari nafkah. Ny. S
sebagai ibu tumah tangga. An. H dan A sebagai anak.
i. Nilai dan Norma Keluarga
Nilai dan norma keluarga yang berlaku pada Tn. K sesuai
dengan ajaran agama Islam dan mengharapkan Ny. S istrinya yang
sakit cepat sembuh.
5. Fungsi Keluarag
a. Fungsi Afektif
Semua anggota keluarga saling menyayangi satu sama lain.
b. Fungsi Sosialisasi
Keluarga selalu mengajarkan perilaku yang baik pada anak-
anak dan berpartisipasi jika adan kegiatan kemasyarakatan.

c. Fungsi Perawatan Kesehatan Keluarga


Keluarga kurang mampu mengenal masalah kesehatan
terutama tentang Hipertensi. Keluarga juga tidak mengatahui
bahwa Hipertensi merupakan penyakit tidak menular tetapi
tergolong penyakit yang serius. Cara perawatannya keluarga tidak
tahu carap pola hidup sehat dengan penyakit hipertensi.
d. Fungsi Reproduksi
Tn. K berusia 56 tahun dan Ny. S usia 51 tahun sudah dalam
kategori non produktif.
e. Fungsi Ekonomi
Tn. K bekerja sebagai petani dengan penghasilan < 1.000.000
6. Stres dan Koping Keluarga
a. Stressor yang Dimiliki Keluarga
Stressor yang dirasakan oleh keluarga Tn. K adalah istrinya
yang menderita penyakit hipertensi.
b. Kempuan Keluarga Berespon terhadap Masalah
Keluarga Tn. K mampu beradaptasi dengan masalah yang
dihadapi, hal ini dapat dilihat dengan pengobatan rutin Ny. S dalam
menjalani pengobatan di Puskesmas setempat.
c. Strategi Koping yang Digunakan
Keluarga mengatakan jika ada masalah selalu mendiskusikan
dalam keluarga.
d. Strategi Adaptasi Disfungsional
Ny. S setelah di diagnose oleh dokter bahwa dirinya menderita
hipertensi keluarga mengikutsertakan Ny. S dalam menjalani
pengobatan rutin di Puskesmas setempat.
7. Pemeriksaan Fisik
a. Tn. K
Tn. K merupakan suami dari klien. Pemeriksaan fisik umum;
keadaan umum tampak kuat, TD 130/80 mmHg, N 76 x/menit, P
20 x/menit dan S 36,5 C.
Pemeriksaan fisik khusus; kepala dan leher tidak ada kelainan,
mata konjungtiva tidak tampak anemis, tidak ada katarak dan tidak
ada gangguan penglihatan, telinga, hidung dan tenggorokan tidak
ada kelainan. Pergerakan dada simetris dan abdomen tidak ada
pembesaran hati. ektremitas atas dan bawah tidak ada kelainan.
b. Ny. S
Pemeriksaan fisik umum; keadaan umum tampak lemah, TD
170/90mmHg, N 92x/menit, P 22x/menit dan S 37C, BB 58 kg.
Pemeriksaan fisik khusus; kepala dan leher tidak ada kelainan,
mata konjungtiva tidak tampak anemis, tidak ada katarak dan tidak
ada gangguan penglihatan, hanya sediikit kabur kalau untuk
membaca buku, telinga, hidung dan tenggorokan tidak ada
kelainan. Pergerakan ada simetris dan abdomen tidak ada
pembesaran hati. Ektremitas dalam keadaan normal.
Tn. K mengatakan bahwa istrinya Ny. S sering mengeluh sakit
kepala seperti ditusuk-tusuk dan sulit tidur sebelum berobat di
Puskesmas. Saat sekarang hal itu sudah mulai berkurang sejak
menjalani pengobatan di Puskesmas. Alasan suami membawa
istrinya berobat di Puskesmas karena sakit sudah 2 hari tidak
kunjung hilang.
c. An. H
Pemeriksaan fisik umum; keadan umum tampak kuat, TD
120/80 mmHg, N 76x/menit, P 20x/menit dan S 36 C.
Pemeriksaan fisik khusus; kepala dan leher tidak ada kelainan,
mata konjungtiva tidak tampak anemis, tidak ada katarak dan tidak
ada gangguan penglihatan, telinga, hidung dan tenggorokan tidak
ada kelainan. Pergerakan dada simetris dan abdomen tidak ada
pembesaran hati. Ektremitas atas dan bawah tidak ada kelainan.
d. An. A
Pemeriksaan fisik umum; keadaan umum tampak kuat, TD
110/70mmHg, N 80x/menit, P 22 x/menit dan S 36,5 C.
Pemeriksaan fisik khusus; kepala dan leher tidak ada kelainan,
mata konjungtiva tidak tampak anemis, tidak ada katarak dan tidak
ada gangguan penglihatan, telinga, hidung dan tenggorokan tidak
ada kelianan. Pergerakan dada simetris dan abdomen tidak ada
pembesaran hati. Ektremitas atas dan bawah tidak ada kelianan.
8. Harapan Keluarga
Keluarga menyatakan sangat senang dengan kehidupan perawat
dan berharap dapat membantu keluarga mengatasi masalah yang
dihadapi.
9. Karakteristik Tentangga dan Komunitas RW
a. Kebiasaan
Sosialisasi antar tentangga cukup baik, pasien jarang
berkumpul dengan tentangganya karena keadaannya yang sedang
sakit dan kesibukan di dalam rumah.
b. Aturan/ kesepakatan
Aturan/ kesepakatan yang dianut adalah aturan. Kesepakatan
yang berlaku di masyarkat dan lingkungan sekitar.
10. Perkumpulan Kelurga dan interaksi dengan masyarakat
Ny. S mengatakan jarang mengikuti kegiatan seperti arisan,
pengajian, dan senam lansia karena keadaannya yang kurang sehat
serta benyaknya kesibukkan.
b. Analisa Data

No Data Masalah
1 Data Subjektif: Domain 1 promosi
 Keluarga mengatakan kesehatan
kurang mampu mengenal
masalah kesehatan terutama Kelas 2 manajemen
tentang Hipertensi. kesehatan

 Keluarga mengatakan tidak


mengatahui bahwa (00099) Ketidakefektifan

Hipertensi merupakan pemeliharaan kesehatan

penyakit tidak menular


tetapi tergolong penyakit
yang serius.
 Keluarga mengatakan tidak
tahu cara perawatannya dan
menerapkan pola hidup
sehat dengan penyakit
hipertensi.

Data objektif:
1. TD :170/90mmHg
2. Nadi: 92x/menit
3. Respirasi: 22x/menit
4. Suhu: 37 °C
2 Data Subjektif: Domain 12 kenyamanan
 Tn. K mengatakan bahwa Kelas 1 kenyamanan fisik
istrinya Ny. S sering (00214) Hambatan rasa
mengeluh sakit kepala nyaman
seperti ditusuk-tusuk dan
sulit tidur sebelum berobat
di Puskesmas.

Data Objektif:
1. TD:170/90mmHg
2. Nadi: 92x/menit
3. Respirasi: 22x/menit
4. Suhu: 37 °C

c. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
2. Hambatan rasa nyaman

1. Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan


No Kriteria Skor Bobot Pembenaran
1 Sifat masalah: 3/3x1= 1 Ny. S kurang paham
Aktual 1 tentang penyakitnya
2 Kemungkinan 2/2x2= 2 Ny. S selalu berobat jika
masalah dapat 2 sakit kepala dan tekanan
diubah: Mudah darahnya naik
3 Potensi masalah 3/3x1= 1 Keluarga tidak tahu cara
untuk dicegah: 1 perawatan untuk penderita
Tinggi
4 Masalah yang 2/2x1= 1 Menurut pasien, masalah
menonjol: Segera 1 ketidakefektifan
ditangani pemeliharaan kesehatan
sangat dirasakan dan perlu
segera ditangani
Total 5

2. Hambatan Rasa Nyaman


No Kriteria Skor Bobot Pembenaran
1 Sifat masalah: 3/3x1= 1 Ny. S kurang paham
Aktual 1 tentang penyakitnya
2 Kemungkinan 2/2x2= 2 Ny. S selalu berobat jika
masalah dapat 2 sakit kepala dan tekanan
diubah: Mudah darahnya naik
3 Potensi masalah 2/3x1= 1 Keluarga tidak tahu cara
untuk dicegah: 2/3 perawatan untuk penderita
Tinggi
4 Masalah yang 2/2x1= 1 Menurut pasien, masalah
menonjol: Segera 1 ketidakefektifan
ditangani pemeliharaan kesehatan
sangat dirasakan dan perlu
segera ditangani
Total 4 2/3

Prioritas Diagnosa Keperawatan


No Diagnosa Skor
1 Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan 5
2 Hambatan rasa nyaman 4 2/3
Menentukan penyebab atau etiologi dalam perumusan diagnosa
keperawatan dengan model single diagnosis diangkat dari 5 (lima) tugas keluarga
antara lain:
1. Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan.
2. Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan.
3. Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga.
4. Ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan.
5. Ketidakmampuan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan
Dalam penetapan diagnosa keperawatan keluarga pada klien Ny. S dengan
Hipertensi hasil pengkajian kasus Ny. S dimana diagonasa keperawatan keluarga
yang ditemukan Kurangnya pengetahuan dan ketidak mampuan keluarga dalam
mengambil keputusan.
d. Intervensi Keperawatan
N Data Diagnosa Diagnosa NOC Kriteria Hasil NIC Intervensi
o Keperawata
n
Kode Kode Kod
e
1 Data 00099 Ketidakefektifa TUK 1: Keluarga mampu
Subjektif: n pemeliharaan Setelah dilakukan mengenal
kesehatan intervensi keluarga masalah:
Keluarga mampu mengenal
kurang masalah dengan Level 1 Domain
mampu kriteria hasil: III:
mengenal Perilaku
masalah Level 1 Domain
kesehatan IV: Pengetahuan Level 2 Kelas S:
terutama tentang kesehatan Pendidikan
tentang dan perilaku 5515 Pasien
Hipertensi.
Keluarga Level 2 Kelas GG: Level 3:
tidak Pengetahuan Intervensi:
mengatahui Kondisi Kesehatan Peningkatan
bahwa 1837 kesadaran
Hipertensi Level 3 Outcome: kesehatan
merupakan Pengetahuan: 1. Ciptakan
penyakit Manajemen lingkungan
tidak menular Hipertensi perawatan
tetapi Skala outcome kesehatan
tergolong meningkat dari dimana pasien
penyakit skala 2 dengan
yang serius. (pengetahuan permasalahan
terbatas) menjadi 4 memahami
keluarga (pengetahuan baik) aksara dapat
tidak tahu 18370 dengan indikator: mencari
cara 1 bantuan tanpa
perawatannya 1. Kisaran normal merasa malu
dan untuk tekanan atau merasa
menerapkan 18370 darah sistolik dicela.
pola hidup 3 2. Target tekanan 2. Gunakan
sehat dengan darah komunikasi
18370
penyakit 3. .Pilihan yang sesuai
6
hipertensi. pengobatan dan jelas.
yang tersedia 3. Gunakan
18371 4. Pentingnya Bahasa yang
2 mematuhi sederhana.
Data objektif: pengobatan 4. Sederhakan
5. Strategi Bahasa bila
1. pengelolaan memungkinka
18372
TD :170/90m stress n
0
mHg 6. Manfaat 5. Hindari
olahraga teratur penggunaan
2. Nadi : 18372 7. Tahu kapan akronim atau
92x/menit 7 untuk singkatan dan
mendapatkan jargon medis
3. Respirasi: 18373 bantuan dari 6. Berikan
22x/menit 0 seorang Pendidikan
4. Suhu: profesional kesehatan satu
37°C kesehatan persatu atau
8. Manfaat konseling jika
manajemen memungkinka
penyakit n
18377
1
TUK 2: Keluarga mampu
Setelah dilakukan memutuskan
intervensi keluarga tindakan
mampu keperawatan
memutuskan Level 1 Domain
tindakan III: Pengetahuan
keperawatan tentang kesehatan
dengan kriteria dan perilaku
hasil:
Level 1 Domain Level 2 Kelas O:
IV: Pengetahuan Perilaku Sehat
tentang kesehatan 4350
dan perilaku Level 3 Outcome:
1602 Intervensi
Level 2 Kelas Q: Berikan pasien
Perilaku Sehat tanggung jawab
Level 3 Outcome: terhadap
Perilaku Promosi perilakunya
Kesehatan (sendiri).
Skala outcome 1. Gunakan
meningkat dari pengulangan
skala 2 (jarang kesehatan
menunjukkan) rutin yang
menjadi 4 (sering konsisten
16022 menunjukkan) sebagai alat
1 dengan indicator: untuk
1. Keseimbangan menetapkan
aktifitas dan rutinitas
16022 istirahat tersebut
2 2. Mempertahanka 2. Tingkatkan
n tidur yang aktifitas fisik
adekuat dengan cara
16022
3. Memperoleh yang tepat
4
pemeriksaan 3. Berikan
rutin penghargaan
apabila pasien
dapat
mengontrol
diri.
TUK 3: Keluarga mampu
Setelah dilakukan melakukan
intervensi keluarga perawatan
mampu melakukan
perawatan dengan Level 1 Domain
kriteria hasil: IV: Pengetahuan
Level 1 Domain Tentang
IV: Pengetahuan Kesehatan dan
Tentang Kesehatan Perilaku
dan Perilaku
Level 2 kelas V:
Level 2 kelas T: Kontrol Resiko
Kontrol Resiko dan dan Keamanan
Keamanan
1902 6040
Level 3 luaran: Level 3 luaran:
Kontrol Resiko intervensi
Skala outcome 1. Identifikasi
meningkat dari kekurangan
skala 2 (jarang baik kognitif
menunjukan) atau fisik dari
19021 menjadi 4 (sering pasien yang
9 menunjukan) mungkin
1. Mencari meningkatkan
informasi potensi
tentang resiko jantung pada
19022 kesehatan. lingkungan
0 2. Mengidentifikas tertentu
i factor resiko. 2. Identifikasi
19022 3. Mengenali karakteristik
1 kemampuan dari
untuk lingkungan
mengubah yang mungkin
perilaku. meningkatkan
19020 4. Memodifikasi potensi jatuh
8 gaya hidup 3. Tempatkan
untuk busa ditempat
mengurangi duduk pasien
resiko untuk
19021
0 5. Berpatisipasi mencegah
dalam skrining pasien jatuh
masalah dengan tepat
kesehatan 4. Sediakan
pegangan
pada tangga
dan pegangan
tangga yang
dapat dilihat
pasien
5. Ajarkan
anggota
keluarga
mengenai
factor resiko
yang
berkontribusi
terhadap
adanya
kejadian jatuh
dan bagaiman
keluarga bisa
menurunkan
resiko ini
TUK 4 : Keluarga mampu
Setelah dilakukan memodifikasi
intervensi keluarga lingkungan
mampu
memodifikasi Level 1 Domain
lingkungan dengan 1: Kondisi
kriteria hasil Kesehatan Yang
Level 1 Domain 5: Diterima
Kondisi Kesehatan
Yang Diterima Level 2 Kelas E:
6482 Kesehatan dan
Level 2 Kelas U: Kualitas Hidup
Kesehatan dan Level 3 Luaran:
2009 Kualitas Hidup intervensi
1. Tentukan
Level 3 Luaran: tujuan pasien
Status dan keluarga
Kenyamanan: dalam
Lingkungan mengelola
Skala outcome lingkungan
meningkat dari dan
skala 2 kenyamanan
20090 (banyak terganggu) yang optimal
3 menjadi 4 (sedikit 2. Hindari
terganggu) gangguan
1. Lingkungan yang tidak
20090
yang kondusif perlu dan
6
untuk tidur berikan untuk
20090 2. Kebersihan waktu
9 lingkungan istirahat
3. Pencahayaan 3. Sediakan
20091 ruangan. lingkungan
2 4. Tempat tidur yang aman
yang nyaman. dan bersih.
20091 5. Lingkungan 4. Posisikan
5 yang damai pasien untuk
memfasilitasi
kenyamanan
TUK 5 Keluarga mampu
Setelah dilakukan memanfaatkan
intervensi keluarga fasilitas
mampu pelayanan
memanfaatkan kesehatan
fasilitas pelayanan
kesehatan dengan Level 1 Domain
kriteria hasil 6: Kesehatan
Komunitas
Level 1 Domain 7:
Kesehatan Level 2 Kelas a:
Komunitas Perlindungan
7680 Kesehatan
Level 2 Kelas CC: Komunitas
Perlindungan Level 3 Luaran:
Kesehatan intervensi
2801 Komunitas 1. Berikan
Level 3 Luaran: informasi
Kontrol Resiko persiapan
Komunitas: sensori yang
Penyakit Kronik sesuai.
Skala outcome 2. Berikan
meningkat dari dukungan
skala 2 (cukup emosial pada
28010 baik) menjadi 4 pasien sesuai
1 (sangat baik) dengan
1. Penyediaan indikasi.
program 3. Jelaskan
Pendidikan setiap langkah
public tentang prosedur pada
28011
penyakit kronik pasien.
9
2. Pemantauan 4. Monitor
insiden penyakit keadaan
28012 kronik. pasien selama
4 3. Kebijakan prosedur
public yang
meningkatkan
kesehatan
e. Implementasi Keperawatan
No Diagnosa Hari/tanggal Implementasi Paraf
1. Ketidakefektifan (TUK 1)
pemeliharaan Keluarga Mampu Mengenal
kesehatan Masalah
1. Menciptakan lingkungan
perawatan kesehatan
dimana pasien dengan
permasalahan memahami
aksara dapat mencari
bantuan tanpa merasa
malu atau merasa dicela.
2. Menggunakan komunikasi
yang sesuai dan jelas.
3. Menggunakan Bahasa
yang sederhana
4. Menyederhakan Bahasa
bila memungkinkan.
5. Menghindari penggunaan
akronim atau singkatan
dan jargon medis.
6. Memberikan Pendidikan
kesehatan satu persatu
atau konseling jika
memungkinkan
(TUK 2)
Memutuskan tindakan

1. Menggunakan
pengulangan kesehatan
rutin yang konsisten
sebagai alat untuk
menetapkan rutinitas
tersebut.
2. Meningkatkan aktifitas
fisik dengan cara yang
tepat.
3. Memberikan penghargaan
apabila pasien dapat
mengontrol diri
(TUK 3)
Melakukan perawatan
1. Mengidentifikasi
kekurangan baik kognitif
atau fisik dari pasien yang
mungkin meningkatkan
potensi jantung pada
lingkungan tertentu.
2. Mengidentifikasi
karakteristik dari
lingkungan yang mungkin
meningkatkan potensi
jatuh.
3. Menemmpatkan busa
ditempat duduk pasien
untuk mencegah pasien
jatuh dengan tepat.
4. Menyediakan pegangan
pada tangga dan pegangan
tangga yang dapat dilihat
pasien.
5. Mengajarkan anggota
keluarga mengenai factor
resiko yang berkontribusi
terhadap adanya kejadian
jatuh dan bagaiman
keluarga bisa menurunkan
resiko ini

(TUK 4)
Memodifikasi lingkungan

1. Menentukan tujuan pasien


dan keluarga dalam
mengelola lingkungan dan
kenyamanan yang
optimal.
2. Menghindari gangguan
yang tidak perlu dan
berikan untuk waktu
istirahat.
3. Menyediakan lingkungan
yang aman dan bersih.
4. Memposisikan pasien
untuk memfasilitasi
kenyamanan

(TUK 5)
Memanfaatkan fasilitas
kesehatan

1. Memberikan informasi
persiapan sensori yang
sesuai.
2. Memberikan dukungan
emosial pada pasien sesuai
dengan indikasi.
3. Menjelaskan setiap
langkah prosedur pada
pasien.
4. Memonitor keadaan
pasien selama prosedur

f. Evaluasi Keperawatan
No Tanggal Diagnosa Evaluasi
1 20 Oktober Ketidakefektifan Pemeliharaan S: Ny. S dan keluarga
2022 Kesehatan mengatakan paham
dengan edukasi
tentang hipertensi
yang duberikan dan
dapat memutuskan
perawatan yang
akan digunakan.
O: Klien dapat
menyebutkan poin-
poin edukasi.
TTV:
TD: 140/90mmHg
N: 85x/menit
P: 20x/menit
A: Masalah teratasi
P: Hentikan Intervensi
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Definisi keluarga melepas anak dewasa muda adalah tahap
perkembangan keluarga dengan anak dewasa muda dimulai pada saat anak
pertama mulai meninggalkan rumah. Tujuan adalah mengorganisasi
Kembali keluarga untuk tetap berperan dalam melepaskan anak untuk
hidup sendiri.
Peran perawat adalah memberikan pendidikan konseling
padakeluarga, merawat orang tua usia lanjut usia dengan keluarga
bermasalah lainnya, serta mengkaji kebutuhan/permasalahan keluarga dan
berupaya meninggalkannya.
B. Saran
Harapan kami pembaca memahami dan memahami tahap
keluargayang mematikan anak dewasa muda serta dapat berperan aktif
dalamTermasuk keluarga yang melepas anak dewasa muda.
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Zaidin, 1999. Pengaturan perawatan kesehatan keluarga Depok: Akademik

Keperawatan Raflesi. Diakses 15 Oktober 2022 dari


https://www.scribd.com/document/366395325/Makalah-Keluarga-Melepas-Anak-
Dewasa-Muda.

Setiadi, 2008.Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Yogyakarta:


Graha ilmu.Diakses 15 Oktober 2022 dari
https://www.scribd.com/document/366395325/Makalah-Keluarga-Melepas-Anak-
Dewasa-Muda.

GrahaIlmu, Mubarak, Wahit Iqbal, dkk, 2011. Ilmu Keperawatan Komunitas


Konsep dan
aplikasi. Jakarta: Selemba Medika. Diakses 15 Oktober 2022 dari
https://www.scribd.com/document/366395325/Makalah-Keluarga-Melepas-Anak-
Dewasa-Muda.

Anda mungkin juga menyukai