Anda di halaman 1dari 116

LAPORAN KELOMPOK

PROGRAM PRAKTIK PROFESI NERS (P3N)


KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS
Disusun sebagai salah satu syarat dalam mencapai kompetensi Program Ners pada
Program Studi Profesi Ners Jurusan Keperawatan Semarang

Nama Kelompok 3

Disusun Oleh :
Annisa Wallidatus Sholihah
Lukman Farid Ernas
Marsha Komul
Nur Masyitha Ayu Artha P
Puji Prihati
Rachel Widya D
Rickar Julio Hulukiti
Siti Aminah Dwi Wahyuni
Yustina Dwi Cahyanti

PROGRAM STUDI PROFESI NERS JURUSAN KEPERAWATAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
2020

1
LEMBAR PERSETUJUAN

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur tak henti untuk dipanjatkan kepada Allah Yang Maha Esa,
karena berkat Rahmat dan Hidayah-Nya kami mampu menyelesaikan penyusunan
laporan “Program Praktik Profesi Ners Keperawatan Kesehatan Komunitas”. Laporan
ini adalah dalam rangka memenuhi salah satu tugas dalam stase keperawatan
komunitas

Penyusunan laporan ini kami buat sebagai salah satu bentuk


pertanggungjawaban atas kegiatan yang telah kami laksanakan. Pada laporan ini
berisi asuhan keperawatan dan dokumentasi. Kegiatan ini bertujuan untuk
memberikan pengalaman dan bekal bagi mahasiswa terkait keperawatan komunitas
dan kelompok khusus.

Kami menyadari bahwa kegiatan ini tidak akan berjalan dengan baik tanpa
adanya bantuan, bimbingan, pengarahan, serta kerjasama dari berbagai pihak. Pada
kesempatan ini kami berterima kasih atas bimbingan dan masukan dari semua pihak
terutama tim dosen Stase Keperawatan Komunitas dan Kelompok Khusus yang telah
memberikan kami wawasan untuk dapat menyelesaikan laporan ini.

Kami menyadari isi maupun penyusunan laporan ini masih banyak


kekurangan dan jauh dari kata baik. Sehingga kritik dan saran demi perbaikan sangat
kami harapkan.

Jawa Timur, Papua dan NTB, Oktober 2020

ii
Penulis

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN......................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................................iii
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................................iv
ABSTRAK...............................................................................................................................v
BAB I.......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Tujuan......................................................................................................................3
1.3 Manfaat....................................................................................................................3
1.4 Ruang Lingkup.........................................................................................................3
1.5 Metode Pendekatan..................................................................................................3
1.6 Sistematika Penulisan...............................................................................................4

iv
DAFTAR LAMPIRAN

v
ABSTRAK

vi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kelompok komunitas terkecil adalah keluarga, dan individu yang

dilayani adalah bagian dari keluarga atau bagian dari komunitas. Perawat

tidak hanya memandang pasiennnya dari sudut biologis, tetapi juga sebagai

unsur sosial yang memiliki budaya tertentu dan dipengaruhi oleh kondisi

ekonomi dan lingkungan disekitarnya. Dengan demikian, unsur-unsur yang

tercakup di dalam ilmu keperawatan komunitas adalah perawat, pelayanan

keperawatan, sasaran pelayanan, lingkungan, pengetahuan, dan teknologi.

Perkembangan nasional dibidang kesehatan bertujuan untuk mencapai

kemampuan untuk hidup sehat, bagi setiap penduduk agar dapat

mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Untuk

mewujudkan kesehatan masyarakat secara optimal diperlukan peran serta

masyarakat dan sumber daya masyarakat sebagai modal dalam

pembangunan nasional, termasuk keluarga sebagai unit terkecil dari

masyarakat.

Penurunan atau rendahnya kesehatan, antara lain, adalah fenomena

gaya hidup yang tidak sehat, kurangnya kesadaran untuk menjaga

kebersihan dan kesehatan lingkungan, menurunnya kesehatan individu dan

keluarga, kekurangan gizi, dan wabah penyakit menular. Dampak dari

rendahnya kesehatan tentu tidak terbatas pada kehidupan individu dan

keluarga. kehidupan sosial dapat dipengaruhi juga dari penurunan status

1
kesehatan. Oleh karena itu, kita membutuhkan berbagai pendekatan untuk

meningkatkan upaya mengembangkan kesehatan. Tujuan upaya kesehatan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 Undang-Undang Nomor 36 Tahun

2009 tentang Kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan

kemampuan hidup sehat bagi setiap orang dalam rangka mewujudkan

derajat kesehatan yang optimal masyarakat melalui pencegahan penyakit

dan pemeliharaan kesehatan (Sugiyati, 2017).

Guna mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal,

berbagai upaya kesehatan telah diselenggarakan. Salah satunya adalah

upaya perawatan kesehatan masyarakat yang lebih dikenal dengan upaya

keperawatan komunitas. Keperawatan kesehatan komunitas merupakan

salah satu bidang yang sangat strategis dan berperan aktif dalam

meningkatkan status kesehatan masyarakat. Komunitas merupakan

kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat yang saling berinteraksi

atau berkomunikasi antar satu sama lain. Hal yang penting dalam

keperawatan kesehatan komunitas adalah pemberian asuhan keperawatan

komunitas secara langsung sesuai dengan kebutuhan komunitas masing-

masing.

Berkaitan dengan hal itu, Poltekkes Kemenkes Semarang telah

melakukan praktek keperawatan komunitas pada mahasiswa/I profesi ners

yang dilaksanakan pada tanggal ……2020. Dalam prosesnya mahasiswa/i

diharapkan mampu mengenal masalah, merumuskan masalah, menemukan

prioritas masalah dan merumuskan alternatif dalam pemecahan masalah.

Setelah menyusun rencana pemecahan masalah sesuai dengan keahlian yang

2
dimiliki dengan memperhatikan sumber daya yang ada di masyarakat serta

menggerakkan peran serta masyarakat.

Sehingga output dari keperawatan komunitas ini adalah mahasiswa

dapat berperan diberbagai sektor kesehatan masyarakat dan mampu bersaing

dalam menghadapi era globalisasi.

1.2 Tujuan

Tujuan dari praktek keperawatan komunitas ini adalah mahasiswa

mampu menerapkan Asuhan Keperawatan pada

Keluarga/Kelompok/Komunitas pada setiap areapelayanan keperawatan di

komunitas dengan pendekatan proses keperawatandan pengorganisasian

komunitas.

1.3 Manfaat

Mahasiswa dapat merumuskan masalah, menentukan prioritas

masalah, menentukan intervensi, serta melakukan implementasi dengan

mencari alternatif pemecahan masalah untuk mengatasi masalah-masalah

yang ada di daerah sekitar tempat tinggal.

1.4 Ruang Lingkup

Ruang lingkup dari praktek ini adalah komunitas atau masyarakat

disekitar tempat tinggal mahasiswa yang terbagi dari 3 wilayah yaitu Jawa

Timur, Papua dan NTB.

1.5 Metode Pendekatan

Mahasiswa diberi surat atau pengantar untuk diteruskan ke Ketua RT

setempat sebagai ijin untuk melakukan praktek komunitas.setelah

3
mendapatkan ijin, mahasiswa melakukan pengkajian dengan wawancara,

pembagian kuesioner dan windshield survey.

1.6 Sistematika Penulisan

1.6.1 BAB 1

Membahas tentang Pendahuluan yang berisi latar belakang,

tujuan, manfaat, ruang lingkup, metode pendekatan dan sistematika

penulisan.

1.6.2 BAB II

Membahas atau memaparkan hasil pengkajian yang dilakukan

mahasiswa selama 3 hari.

1.6.3 BAB III

Membahas atau menganalisis masalah dan prioritas masalah

berdasarkan hasil pengkajian.

1.6.4 BAB IV

Pada BAB ini dilakukannya perencanaan kegiatan untuk

mengatasi masalah yang muncul saat pengkajian.

1.6.5 BAB V

Membahas tentang implementasi yang telah dilakukan.


1.6.6 BAB VI

Membahas mengenai evaluasi atau hasil dari implementasi yang

telah dilaksanakan mahasiswa

4
1.6.7 BAB VII

Berisi Kesimpulan dan Saran dari hasil praktek keperawatan


komunitas

BAB II

A. STRUKTUR DAN SIFAT KELUARGA


1. PENGKAJIAN DATA KEPALA KELUARGA
a) Jenis Kelamin

5
Jenis Kelamin

Laki-Laki
47% Perempuan

53%

Berdasarkan diagram di atas dapat diketahui bahwa 47% (74) warga


berjenis kelamin laki-laki dan 53% (83) berjenis kelamin perempuan.

6
b) Penggolongan Usia

Penggolongan Usia
1% 2%
9%
13%
0-< 1 thn
15% 1-< 5 thn
5-< 14 thn
14-< 20 thn
13% 20-< 35 thn
35-< 50 thn
50-< 60 thn
> 60 thn

20%

27%

Berdasarkan diagram diatas dapat diketahui bahwa rentang usia terbanyak


berada pada usia 20- < 35 tahun dan rentang usia paling sedikit adalah 0- < 1
tahun.

c) Agama

7
Agama

28%

Islam
Kristen Protestan

72%

Berdasarkan diagram diatas dapat diketahui agama yang dianut oleh warga
sebanyak 72% (113) adalah Islam dan 28% (44) menganut agama Kristen
Protestan.

d) Pendidikan

Pendidikan
1%
4% 3%

12% Belum sekolah


24%
TK
SD
SMP
SMA
D-II
11%
D-III
3%
S1
1% S2

40%

Berdasarkan diagram diatas dapat diketahui bahwa pendidikan warga


paling banyak adalah SMA sebesar 40% dan paling sedikit adalah D-II (1%) dan
S-II (1%).

8
e) Pekerjaan

Pekerjaan
1% 1%
9% 11%
2% Pegawai swasta
2% IRT
Mahasiswa/pelajar
5% Pensiunan
15%
Wiraswasta
Tidak bekerja
Buruh
Petani
17% PNS/Polri
Sopir
Pelayaran

5%
32%

Berdasarkan diagram diatas dapat diketahui bahwa pekerjaan warga paling


banyak adalah mahasiswa/pelajar (32%) dan yang paling sedikit adalah sopir
(1%).

2. PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELUARGA


a) Pola Pengambilan Keputusan

9
Pola Pengambilan Keputusan
4%
7%

7%

Musyawarah
Sendiri-sendiri
Otoriter
Suara terbanyak

82%

Berdasarkan diagram diatas dapat diketahui bahwa pola pengambilan


keputusan yang banyak dianut oleh warga adalah dengan cara musyawarah (82%)
dan yang paling sedikit adalah dengan cara suara terbanyak (4%).

b) Pengambil Keputusan

Pengambil Keputusan
2%
2% 2%

20%

Diri sendiri
Suami-istri
Ayah/suami
Ibu/istri
Anak-anak

73%

Berdasarkan diagram diatas dapat diketahui bahwa siapa atau orang


pengambil keputusan dalam keluarga yang dianut oleh warga adalah ayah/suami

10
(33%) dan yang paling sedikit adalah anak-anak, diri sendiri dan kerjasama
suami-istri (2%).

c) Bantuan orang lain dalam pengambilan keputusan

Bantuan orang lain dalam pengambilan keputusan

24%

Ya
Tidak

76%

Berdasarkan diagram diatas dapat diketahui bahwa keluarga paling banyak


tidak memerlukan bantuan orang lain dalam pengambilan keputusan sebesar 76%
(34) sedangkan paling sedikit sebesar 24% (11) yang memerlukan bantuan orang
lain dalam pengambilan keputusan.

d) Tipe Pengambilan Keputusan

11
Tipe Pengambilan Keputusan

9%
18%

11%

Autonomic decision
Syncratic decision
Husband dominant decision
Wife dominant decision

62%

Berdasarkan diagram diatas dapat diketahui bahwa tipe pengambilan


keputusan yang paling banyak dipilih oleh keluarga adalah husband dominant
decision sebesar 62% (28) dan paling sedikit adalah autonomic decision sebesar
9% (4).

3. HUBUNGAN DALAM KELUARGA


a) Hubungan Antar Anggota Keluarga

Hubungan Antar Anggota Keluarga


2%

Harmonis
Tidak harmonis

98%

12
Berdasarkan diagram diatas dapat diketahui bahwa hubungan antar
anggota keluarga adalah harmonis sebesar 98% (44) dan tidak harmonis sebesar
2% (1).

b) Orang Lain yang Membantu Memecahkan Masalah

13
Orang Lain yang Membantu Memecahkan Masalah
2% 7%

13%

Anak laki-laki tertua


Anak tertua
Istri
Orang lain (sahabat)

78%

Berdasarkan diagram diatas dapat diketahui bahwa keluarga memerlukan


seseorang dalam membantu memecahkan masalah sebagian besar memilih istri
(78%) dan sebagian kecil memilih orang diluar keluarga yaitu sahabat (2%).

c) Cara Mengasuh Anak

Cara Mengasuh Anak

22%

Bebas terbatas
Bebas
2%
Sangat terlindungi

76%

14
Berdasarkan diagram diatas dapat diketahui bahwa cara mengasuh anak
dalam keluarga paling banyak menggunakan cara bebas terbatas (76%) dan paling
sedikit adalah bebas (2%).

d) Harapan Orang Tua ke Anak

Harapan Orang Tua ke Anak

13%

24% 2%

Dpt hidup mandiri


Dpt selesai kuliah tepat waktu
Taat beragama
Baik & berguna
20%
Berbakti pd ortu

40%

Berdasarkan diagram diatas dapat diketahui bahwa harapan orang tua ke


anak paling banyak adalah baik dan berguna untuk sekitarnya (40%) dan paling
sedikit adalah dapat selesai kuliah tepat waktu (2%).

15
B. KEBUTUHAN DALAM HIDUP SEHARI-HARI
1. KEBUTUHAN GIZI DALAM KELUARGA
a) Pengadaan Makanan Sehari-Hari

Pengadaan Makanan Sehari-Hari


4%
9%

Memasak sendiri
Membeli
Beli dan memasak sendiri

87%

16
Berdasarkan diagram diatas dapat diketahui bahwa pengadaan makanan sehari-
hari paling banyak adalah memasak sendiri (87%) dan paling sedikit adalah beli
dan memasak sendiri (4%).

b) Makanan Pokok

17
Makanan Pokok

Selalu ada

100%

Berdasarkan diagram diatas dapat diketahui bahwa makanan pokok selalu ada
untuk dikonsumsi oleh setiap keluarga (100%).

c) Protein Hewani

Protein Hewani

Kadang-Kadang
47% Selalu ada

53%

Berdasarkan diagram diatas dapat diketahui bahwa ketersediaan konsumsi protein


hewani dalam keluarga paling banyak adalah kadang-kadang sebesar 53% (24)
dan paling sedikit adalah selalu ada sebesar 47% (21).

18
d) Protein Nabati

Protein Nabati

18%

Kadang-kadang
Selalu ada

82%

Berdasarkan diagram diatas dapat diketahui bahwa ketersediaan konsumsi protein


nabati paling banyak adalah selalu ada sebesar 82% (37) dan paling sedikit adalah
kadang-kadang sebesar 18% (8).

e) Sayur Mayur

19
Sayur Mayur

4%

Selalu ada
Kadang-kadang

96%

Berdasarkan diagram diatas dapat diketahui bahwa ketersediaan konsumsi sayur


mayur paling banyak adalah selalu ada sebesar 96% (43) dan kadang-kadang
sebesar 4% (2).

f) Buah-Buahan

20
Buah-Buahan

4%

38% Selalu ada


Kadang-kadang
Tidak pernah

58%

Berdasarkan diagram diatas dapat diketahui bahwa ketersediaan konsumsi buah-


buahan paling banyak adalah kadang-kadang (58%) dan paling sedikit adalah
tidak pernah (4%).

g) Susu

Susu

11%

36%
Selalu ada
Kadang-kadang
Tidak pernah

53%

21
Berdasarkan diagram diatas dapat diketahui bahwa ketersediaan konsumsi susu
paling banyak adalah kadang-kadang (53%) dan paling sedikit adalah tidak pernah
(11%).

h) Cara Penyajian Makanan

Cara Penyajian Makanan

4%

20%

Terbuka
Tertutup
Kadang-kadang tertutup

76%

Berdasarkan diagram diatas dapat diketahui bahwa cara penyajian makanan paling
banyak dilakukan dengan cara tertutup (76%) dan paling sedikit dengan cara
kadang-kadang tertutup (4%).

i) Pantangan Makanan

22
Pantangan Makanan

16%

Tidak Ada
Ada

84%

Berdasarkan diagram diatas dapat diketahui bahwa pantangan makanan paling


banyak adalah tidak ada sebesar 84% (38) dan paling sedikit adalah ada sebesar
16% (7).

j) Mengelola Air Minum

23
Mengelola Air Minum

20%

Selalu dimasak
44% Kadang dimasak
Tidak dimasak

36%

Berdasarkan diagram diatas dapat diketahui bahwa mengelola air minum sebagian
besar adalah selalu dimasak (44%) dan sebagian kecil adalah tidak dimasak
(20%).

k) Mengelola Sayur/Makanan

Mengelola Sayur/Makanan

31%

Dicuci baru dipotong


Dipotong baru dicuci

69%

24
Berdasarkan diagram diatas dapat diketahui bahwa mengelola sayur/makanan
sebagian besar dengan cara dipotong dahulu baru dicuci (69%) dan sebagian kecil
dengan cara dicuci dahulu baru dipotong (31%).

4. KEBUTUHAN ELIMINASI
a) Pola BAB

POLA BAB

200
150
100
50
0

1-2 x/hari

3-4 x/hari

KEBUTUHAN ELIMINASI BAB

Berdasarkan diagram ditas dapat diketahui bahwa pola eliminasi


BAB diketahui 1-2x/hari berjumlah 157 orang (100%) dengan proses
defekasi normal dan tidak terdapat adanya anggota keluarga yang pola
defekasinya 3-4x/hari.

25
b) Pola BAK
160 152

140

120

100

80

60

40

20
5
0
1-3 x/ hari 4-6 x/hari

POLA BAK

Berdasarkan diagram ditas dapat diketahui bahwa pola eliminasi


anggota keluarga yaitu 4-6x/hari berjumlah 152 orang (96,9%) dan
ada beberapa anggota keluarga yang pola elimiasi 1-3x/hari jumlah 5
orang (3,1%)

5. ISTIRAHAT & TIDUR


a) Kebiasaan tidur siang

26
120 101

100

80
56
60

40

20

0
YA TIDAK

KEBIASAAN TIDUR SIANG

Berdasarkan diagram diatas bahwa anggota keluarga yang


memiliki kebiasaan tidur siang sebesar 56 orang (35,7%) dan anggota
keluarga yang tidak memiliki kebiasaan tidur siang sebesar 101 orang
(64,3%)

b) Memiliki kamar sendiri

MEMILIKI KAMAR TIDUR MASING-MASING

120

100

80

Axis Title 60

40

20

0
YA TIDAK

Berdasarkan diagram diatas bahwa anggota keluarga yang


memiliki kamar tidur pribadi atau sendiri sebesar 119 orang (75,8%) dan
anggota keluarga yang tidak memiliki kamar tidur pribadi atau sendiri
sebesar 38 orang (24,2%)

27
6. AKTIVITAS OLAHRAGA
a) Senang melakukan olahraga

SENANG BEROLAHRAGA
SENANG BEROLAHRAGA

97

60

YA TIDAK

Berdasarkan diagram diatas bahwa diketahui anggota keluarga


yang senang berolahraga sebesar 97 orang (61,8%) dan anggota keluarga
yang tidak senang berolahraga sebesar 60 orang (38,2%).

b) Waktu untuk melakukan olahraga

28
KAPAN OLAHRAGA BIASA DILAKUKAN
SETIAP HARI SETIAP MINGGU TIDAK TENTU

7%
21%

72%

Berdasarkan diagram lingkaran diatas bahwa kebiasaan anggota


keluarga yang senang berolahraga tidak menentu sebesar 113 orang (72%)
dan anggota keluarga yang senang berolahraga setiap minggu sebesar 33
orang (21%), Serta anggota keluarga yang senang berolahraga setiap hari
sebesar 11 orang (7%)

c) Semua anggota keluarga berolahraga

29
100%
90%
80%
70%
60% 51 106
50%
40%
30%
20%
10%
0%
YA TIDAK

APAKAH SEMUA ANGGOTA KELUARGA MENGIKUTI KEGIATAN OLAHRAGA

Berdasarkan diagram diatas anggota keluarga yang mengikuti


kegitan olahraga yaitu sebesar 51 orang (32,4%) dan yang tidak mengikuti
kegitan olahraga yaitu sebesar 106 orang (67,6%)

7. KEBERSIHAN DIRI
a) Mandi

30
MANDI
180

160

140

120

100
Axis Title
80

60

40

20

0
1-3 x/hari 4-6 x/hari

Berdasarkan diagram diatas kebersihan diri atau personal hygiene


pada pola mandi yaitu 1-3x/hari dinilai dari perseorangan individu 157
jiwa (100%)

b) Sikat gigi

SIKAT GIGI
160

140

120

100

80 SIKAT GIGI
Axis Title
60

40

20

0
1-3 x/hari 4-6 x/hari
Axis Title

Berdasarkan diagram diatas kebersihan diri atau personal hygiene


pada pola sikat gigi yaitu 1-3x/hari dinilai dari perseorangan individu 148
jiwa (94,2%) dan personal hygiene pada pola sikat gigi yaitu 4-6x/hari
dinilai dari perseorangan individu 9 orang (5,8%).

c) Mencuci rambut

31
CUCI RAMBUT
CUCI RAMBUT

157

0
1-2 x/hari 3-4 x/hari

Berdasarkan diagram diatas kebersihan diri atau personal hygiene


pada pola cuci rambut yaitu 1-2x/hari dinilai dari perseorangan individu
157 jiwa (100%).

9. REKREASI / WAKTU SENGGANG


a) keluarga memiliki kebiasaan rekreasi yang teratur

YA
38%

TIDAK
62%

32
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa 38% (17) keluarga memiliki
kebiasaan rekreasi yang teratur dan 62% (28) keluarga tidak memiliki
kebiasaan rekreasi yang teratur.

b) Lokasi yang sering dikunjungi keluarga untuk rekreasi

LAIN-LAIN
8%

LUAR KOTA
24%

DALAM KOTA
68%

Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa lokasi yang sering dikunjungi
keluarga untuk rekreasi lebih banyak di dalam kota sebanyak 68% (26), 24%
(9) di luar kota dan lain-lain hanya 8% (3).

c) setiap anggota keluarga menggunakan wakt senggangnya


dengan bermanfaat

33
TIDAK
9%

YA
91%

Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa 91% (39) anggota keluarga
menggunakan waktu senggangnya dengan bermanfaat dan 9% (4) tidak
menggunakan waktu senggangnya dengan bermanfaat.

d) kegiatan tersebut berpengaruh tidak baik untuk dirinya sendiri

YA
7%

TIDAK
93%

Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa 93% (40) kegiatan berpengaruh
baik untuk dirinya sendiri dan presentase kegiatan yang berpengaruh tidak
baik untuk dirinyasendiri sebanyak 7% (3).

34
e) kegiatan tersebut berpengaruh tidak baik terhadap kehidupan
keluarganya

YA
5%

TIDAK
95%

Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa 95% (40) kegiatan berpengaruh
baik untuk kehidupan keluarganya dan presentase kegiatan yang berpengaruh
tidak baik untuk kehidupan keluarganya sebanyak 5% (2).

10. POLA ASUH ANAK


a) keluarga mengasuh anak

BEBAS
3%

SANGAT
DILINDUNGI
25%

BEBAS TERBATAS
72%

35
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa keluarga mengasuh anak lebih
banyak dengan pola asuk bebas terbatas yaitu 72% (26), kemudian pola asuh
anak dengan sangat dilindungi sebanyak 25% (9) dan pola asuh anak dengan
cara bebas hanya 3% (1).

C. FAKTOR SOSIO BUDAYA EKONOMI

1. PENGHASILAN DAN PENGELUARAN


a) setiap anggota keluarga sudah mempunyai penghasilan sendiri

YA
100%

Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa setiap anggota keluarga sudah
mempunyai penghasilan sendiri yaitu 100% (45).

36
b) penghasilan tersebut digunakan untuk kepentingan keluarga

TIDAK
5%

YA
95%

Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 93% (42) penghasilan
digunakan untuk kepentingan keluarga dan 7% (2) penghasilan tidak
digunakan untuk kepentingan keluarga.

c) penghasilan keluarga mencukupi untuk biaya hidup sehari-hari

TIDAK
9%

YA
91%

37
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 91% (41) penghasilan
keluarga mencukupi untuk biaya hidup sehari-hari dan sebanyak 9% (4)
penghasilan keluarga tidak mencukupi untuk biaya hidup sehari-hari.

d) Ayah bekerja

TIDAK
8%

YA
92%

Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa presentase ayah yang bekerja
lebih banyak yaitu 92% (35) dan ayah yang tidak bekerja 8% (3).

e) Ibu bekerja

38
YA
47%
TIDAK
53%

Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa presentase ibu yang tidak bekerja
lebih banyak yaitu 53% (23) dan ibu yang bekerja 47% (20).

f) Ada anggota keluarga yang mempunyai tabungan

TIDAK
9%

YA
91%

Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa 91% (41) anggota keluarga yang
mempunyai tabungan dan 9% (4) lainnya tidak mempunya tabungan.

39
g) Pengelola keuangan dalam keluarga

AYAH
9%

IBU
91%

Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa keuangan dalam keluarga lebih
banyak dikelola oleh ibu sebanyak 91% (41) dan keuangan dalam keluarga
yang dikelola ayah hanya 9% (4).

2. PENDIDIKAN
a) Anggota keluarga yang sedang mengikuti pendidikan di luar
pendidikan formal

40
YA
11%

TIDAK
89%

Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa presentase anggota keluarga


yang tidak mengikuti pendidikan di luar pendidikan formal sebanyak 89%
(39) dan yang sedang mengikuti pendidikan di luar pendidikan formal hanya
11% (5).

b) Anggota kelaurag yang tidak bisa membaca

41
YA
7%

TIDAK
93%

Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa hampir keseluruhan anggota


keluarga dapat membaca yaitu sebesar 93% (41) namun ada 7% (3) anggota
keluarga yang tidak bisa membaca.

c) Anggota keluarga yang memiliki keterampilan khusus

YA
16%

TIDAK
84%

Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa rata-rata keluarga tidak


ketrampilan khusus yaitu sebanyak 84% (37) dann keluarga yang memiliki
kerampilan khusus 16% (7).

42
3. SISTEM NILAI
a) Suku Ayah, Ibu, dan Dominan dalam Keluarga

SukuSuku
ayahibu
9%
7%

9% 11%

jawa
maluku
9% sulawesi
18% dll

70%
67%

jawa maluku sulawesi dll

Pada sistem nilai, untuk suku ayah dan ibu pada cluster Jawa Timur, NTB, dan
Papua yang paling banyak adalah suku jawa. Dari total 45 KK yang dikaji
terdapat 30 KK atau setara dengan 67% ayah yang bersuku jawa, sedangkan pada
ibu terdapat 31 KK atau setara dengan 71% yang bersuku Jawa. Yang menempati
urutan kedua pada kelompok ayah adalah suku Maluku dengan 18%, sedangkan
untuk kelompok ibu adalah suku Sulawesi dengan 11% atau terdapat 5 KK yang
merupakan ibu bersuku Sulawesi. Sulawesi yang dimaksud ini berasal dari
wilayah Sulawesi Utara, Toraja, dan Manado.

Budaya dominan

11%

7%

jawa
maluku
sulawesi
16% dll

67%

Budaya yang paling dominan dari 45 KK adalah Jawa dengan


presentase 67% atau setara dengan 30 KK yang menerapkan budaya

43
Jawa pada keluarganya. Pad urutN kedua adalah Maluku dan ketiga
adalah DLL atau di luar suku Maluku, Jawa, ataupun Sulawesi yang
dominan asal mula suku ayah dan ibu, ini dikarenakan banyak
pernikahan ayah dan ibu yang berasal dari beda suku yang tidak
memaksakan budaya salah satu untuk menjadi dominan dalam rumah,
akan tetapi memilih untuk menerapkan keduanya.

b) Nilai tertentu yang di anut

50
44 45
45
40
40
35
30
25
20
15
10
5
5
1 0
0
ya tidak

nilai-nilai kegaiatan kontra

Dari 45 KK responden terdapat 44 KK responden yang tidak memiliki


nilai-nilai tertentu yang bertentangan dengan kesehatan, dan terdapat 1
KK yang memiliki nilai-nilai yang bertentangan dengan kesehatan
dengan alasan ingin melestarikan budaya yang sudah didapat turun
menurun dari nenek moyang.

 Kegiatan keagamaan keluarga


Pada kegiatan keagamaan, 88,8% atau 40 KK setiap anggota keluarga
memiliki kegiatan keagamaan seperti ibadah di grejan ataupun

44
pengajian yasinan di kalangan RT RW setempat. Untuk 11,11% atau 5
KK yang tidak mengikuti kegiatan agama dikarenakan keluarga tersebut
sibuk sehingga tidak memiliki waktu cukup untuk melakukan kegiatan
keagamaan bersama masyarakat sekitar.

 Kegiatan/nilai agama yang bertentangan dengan kesehatan


Seluruh responden atau 100% tidak memiliki kegiatan atau nilai agama
yang menurut keluarga bertentangan dengan kesehatan.

4. Hubungan dengan Masyarakat


a) Organisasi Kesehatan dalam Kemasyarakatan

hubungan masyarakat

organisasi penghargaan pengaruh konflik masalah


45 45
42
40

24

16

5
3
0 0

ya tidak

Terdapat 5 KK yang mengikuti organisasi kesehatan ingkungan


sekitar. Organisasi yang di ikuti meliputi Posyandu dan Prolans.
Terdapat 40 KK yang tidak mengikuti kegiatan organisasi
kesehatan masyarakat dengan alasan tidak memiliki background
kesehatan, lalu karena usia sudah lansia sehingga mobilitasnya
terbatas, hingga tak memiliki cukup waktu dikarenakan sibuk
bekerja.

 Penghargaan dari Masyarakat karena Keikutsertaannya dalam Kesehatan di


Masyarakat

45
 Keluarga Cukup Berpengaruh di Masyarakat
Terdapat 3 KK yang berpengaruh di masyarakat dikarenakan KK
tersebut ketua RT, atau bekerja sebagai perawat di rumah sakit,
ataupun dikarenakan anggota organisasi di kalangan masyarakat.

 Konflik Keluarga dengan Masyarakat


Seluruh KK tidak memiliki konflik keluarga dengan masyarakat

 Penggunaan faktor-faktor yang ada di Lingkungan untuk Memecahkan


Masalah Kesehatan
24 KK tidak menggunakan faktor-faktor di lingkungan untuk
memecahkan masalah kesehatan dikarenakan biasanya keluarga
langsung berobat ke puskesmas atau ke rumah sakit jika terdapat
anggota yang sakit. Sedangkan 16 lainnya menngunakan faktor-
faktor di lingkungan seperti tanaman herbal yang tumbuh di taman
toga RT setempat.

D. FAKTOR LINGKUNGAN
1. PERUMAHAN
a) Jenis Rumah, Bangunan, Status
Jenis Bangungan
Jenis Rumah
semi permanen
7%

2%
2% paviliun
18%
petak
linimasa
33% tersendiri
joglo
lain-lain
29%
permanen
16% 93%

permanen non permanen semi permanen

Jenis rumah yang paling banyak adalah tersendiri dengan


presentase 33% atau sebanyak 15 KK, dan 29% atau setara dengan

46
13 KK memiliki jenis rumah petak berada di urutan kedua sebagai
jenis bangunan yang paling banyak lalu diikuti jenis rumah
paviliun,linimasa, dan yang sama presentase 2% yaitu joglo dan
lain-lain. Untuk jenis bangunan di dapati 93% bangunan berjenis
permanen dan tidak ada yang non permanen.
b) Status rumah

status
40

35

30

25

20

15

10

0
pri badi sew a l ain

Untuk status kepemilikan rumah, 38 KK rumah yang di tempati


sekarang adalah milik pribadi, sedangkan sisanya yaitu 7 KK sewa
atau kontrak.

c) Ventilasi, Luas ventilasi, Penerangan


50

45

40

35

30

25

20

15

10

0
ya ti d a k > 2 0% luas < 2 0% luas ya ti d a k
l ant ai l ant ai

47
Dari 45 KK terdapat 44 KK yang memiliki ventilasi dalam rumah
dan 1 rumah tidak memiliki jendela. Lalu untuk luas ventilasi, 20%
dari 45 KK memiliki Ventilasi yang beraluaskan < 20% luas lantai
sedangkan sisanya 77,7% atau 35 KK memiliki ventilasi yang
beralaskan > 20% luas lantai. Pada seluruh rumah 45 KK, cahaya
dapat masuk ke rumah pada siang hari.

d) Lantai, Kebersihan

kebersihan
lantai
30
40

35
25

30
20
25
15
20

10
15

10
5

5
0
b er d e b u sa m p ah b an y ak l al a t l ab a -l ab a lai n
0 b er t eb ar an
t an ah p l e st er ker am i k ubin batu bata lain
Terdapat 34
KK dengan rumah dengan lantai keramik, 6 dengan lantai plester, 4
ubin dan 1 tanah. Untuk kondisi kebersihan rumah secara
keseluruhan didapat 27 KK dengan katagori lain-lain dimana yan
dimaksud lain-lain adalah secara keseluruhan rumah tampak
bersih, dan yang menduduki urutan kedua ädalah rumah tampak

48
berdebu secara keseluruhan. Tidak didapati rumah dengan kondisi
kebersihan dengan banyak lalat.

e) Kelengkapan
Kelengkapan
50

45 44 44

40 38
36
35 33 Kelengkapan
30 50
25 45
20 40
15 35
11
10 8 30

5 3 4 25
1 0 0 1 1 1
0 20
tidak ada bersih kotor
15

10

0
tidak ada bersih kotor

Pada 45 responden pada bagian ruang tidur, ruang keluarga, dan ruang makan
didapati 1 KK dengan kondisi kotor. Dari 45 KK, terdapat 8 KK yang tidak
memiliki ruang makan. Biasanya ruang makan ini tergabung menjadi satu dengan
dapur atau dengan ruang keluarga. Sedangkan untuk 3 KK yang tidak memiliki
ruang tamu, biasanya ruang tamu di gabung bersama dengan ruang keluarga.

49
Kelengkapan yang paling banyak dan bersih dapat ditemukan pada ruang keluarga
dan ruang tidur yang dapat ditemui pada 44 KK. Untuk kamar mandi dan WC
masing-masing didapati 2 KK yang memiliki kelengkapan dengan kondisi kotor.

2. PENGELOLAAN LIMBAH
a) Tempat Pembuangan Sampah, Kondisi Tempat Sampah
tempatkondisi
pembuangan
28

20
17

Untuk tempat
8

sampah, terdapa
ya ti d a k 28 KK yang
terb uk a t er t u t u p

memiliki tempat
sampah dengan 8 KK tempat sampahnya terbuka, dan 20 tempat
sampah yang tertutup.

pengelolaan
8

0
di buang ke dibakar diangkut petugaa ditimbun lain
sungai/selokan

b) Pengelolaan Tempat Sampah

50
Dari 17 KK yang tidak memiliki tempat sampah, 7 KK
mengolahnya dengan di bakar, 5 KK diangkut petugas, 4 KK
dengan metode lain seperti di daur ulang, dan 1 KK di buang di
sungai/selokan.

E. TEMPAT PELAYANAN KESEHATAN DAN SOSIAL


1. Tersedia Pelayanan Kesehatan Di Wilayah tempat tinggal

Pilihan Jumlah Persentase


1 Ya tersedia 45 100
2 Tidak tersedia, mengapa ... 0 0
Total 45 100 %

Pelayanan Kesehatan

Berdasarkan hasil dari diagram diatas menunjukkan bahwa tersedianya


pelayanan kesehatan di setiap wilayah dari 45 KK yang telah dikaji

2. Jenis pelayanan kesehatan di sekitar tempat tinggal

No Pilihan Jumlah Persentase


1 Rumah Sakit 30 20,97
2 Puskesmas 42 29, 37

51
3 Klinik 32 22,37
4 Praktik Dokter Mandiri 21 14,69
5 Praktik Perawat Mandiri 9 6,30
6 Praktek Bidan Mandiri 9 6,30
Lain-lain, sebutkan ... 0 0
Total 143 100 %

Jenis Pelayanan Kesehatan


45
40
35
30
25
20
15 Jumlah
10
5
0

Berdasakan hasil dari diagram diatas menunjukkan beragam jenis


pelayanan kesehatan di masing-masing wilayah yang ada. Dimana tempat
pelayanan Rumah Sakit terdapat (20,97 %), Puskesmas (29,37 %), Klinik
(22,37%), Praktik Dokter Mandiri (14,69 %), Praktik Perawat Mandiri
(6,30%) dan Praktik Bidan Mandiri (6,30 %)

3. Siapakah pengguna tempat pelayanan sebagaimana jawaban di


butir B ?

No Pilihan Jumlah Persentase


1 Masyarakat setempat 20 44,44
2 Masyarakat luar wilayah 0 0
3 Masyarakat setempat dan luar 25 55, 56
wilayah
Total 45 100 %

52
Pengguna tempat pelayanan Kesehatan

25
20
15
10
5
0 Jumlah

Berdasarkan hasil dari diagram diatas menunjukkan bahwa pengguna


tempat pelayanan kesehatan yang memilih masyarakat setempat sebesar
(44,44 %), memilih masyarakat setempat dan luar wilayah (55,56 %)

4. Bagaimana masyarakat memanfaatkan layanan kesehatan


sebagaimana jawaban di butir B ?

No Pilihan Jumlah Persentase


1 Gratis / ditanggung asuransi 42 68,85
2 Membayar 19 31,15
Total 61 100 %

Memanfaatkan layanan kesehatan

Gratis / ditanggung asuransi


Membayar

53
Berdasarkan hasil dari diagram diatas menunjukkan bahwa masyarakat
memanfaatkan layanan dengan cara gratis sebanyak (68,85 %) dan dengan
cara membayar sebanyak (31,15 %)

F. EDUKASI
1. Tersedia sarana pendidikan

No Pilihan Jumlah Persentase


1 Ya tersedia 45 100
2 Tidak tersedia, mengapa ... 0 0
Total 45 100 %

Jumlah

Ya tersedia
Tidak tersedia, mengapa ...

Berdasarkan hasil dari diagram diatas menunjukkan bahwa semua KK


mengatakan tersedia sarana pendidikan di wilayah masing-masing

2. Jenis sarana pendidikan

No Pilihan Jumlah Persentase


1 TK 33 23,92
2 SD 34 24,63
3 SMP 34 24,63
4 SMA 26 18,85
5 Perguruan Tinggi 11 7,97
Total 138 100 %

54
Jenis sarana pendidikan

TK
SD
SMP
SMA
Perguruan Tinggi

Berdasarkan hasil dari diagram diatas menunjukkan bahwa dari masing-


masing wilayah memiliki beragam jenis sarana pendidikan dimana sarana
pendidikan TK sebesar (23,92 %), SD sebesar (24,63 %), SMP sebesar
(24,63 %), SMA sebesar (18,85 %) dan Perguruan Tinggi sebesar
(7,97%).

3. Status kepemilikan sarana pendidikan

No Pilihan Jumlah Persentase


1 Pemerintah 40 65,58
2 Swasta / NGO 21 34,42
Total 61 100 %

55
Status kepemilikan sarana pendidikan

40
35
30 Jumlah
25
20
15
10
5
0
Pemerintah Swasta / NGO

Berdasarkan hasil dari diagram diatas menunjukkan bahwa status


kepemilikan dari sarana pendidikan yaitu milik Pemerintah sebanyak
(65,58 %) dan milik Swasta/ NGO sebanyak (34,42%) hal ini
menunjukkan bahwa dari masing-masing wilayah memiliki sarana
pendidikan yang bernaung di Pemerintah dan juga Swasta

4. Yang memanfaatkan sarana pendidikan

No Pilihan Jumlah Persentase


1 Masyarakat setempat 17 38,64
2 Masyarakat luar wilayah 0 0
3 Masyarakat setempat dan luar 27 61,36
wilayah
Total 44 100 %

56
yang memanfaatkan sarana pendidikan

30
25
20
15
10
5
0 Jumlah

Berdasarkan hasil dari diagram diatas menunjukkan bahwa yang


memanfaatkan sarana pendidikan berdasarkan pilihan dari masing-masing
KK yaitu masyarakat setempat sebanyak (38,64%) dan masyarakat
setempat dan luar wilayah sebanyak (61,36%)

G. REKREASI (SARANA REKREASI)


1. Apakah tersedia sarana rekreasi

No Pilihan Jumlah Persentase


1 Ya tersedia 24 53,33
2 Tidak tersedia, mengapa 21 46,67
(lokasi jauh)
Total 45 100 %

Tersedianya sarana rekreasi

Ya tersedia
Tidak tersedia, mengapa (lokasi
jauh)

57
Berdasarkan hasil dari diagram diatas menunjukkan bahwa yang
mengatakan tersedianya sarana rekreasi sebanyak (53,33%) sedangkan
yang mengatakan tidak tersedianya sarana rekreasi dikarenakan jarak yang
jauh sebanyak (46,67%)

2. Jenis sarana rekreasi

No Pilihan Jumlah Persentase


1 Taman 20 43,48
2 Wahana Bermain 23 50
3 Kebun Binatang 0 0
4 Lain-lain (Pantai) 3 6,52
Total 46 100 %

Jenis sarana rekreasi

25

20

15 Jumlah

10

0
Taman Wahana Bermain Kebun Binatang Lain-lain (Pantai)

Berdasarkan hasil diagram diatas menunjukkan jenis sarana rekreasi


terbanyak yang dipilih yaitu wahana bermain sebanyak (50,%), kemudian
Taman sebanyak (43,48%) dan pantai sebanyak (6,52%)

3. Bagaimana status kepemilikan sarana rekreasi sebagaimana


jawaban pada butir B

58
No Pilihan Jumlah Persentase
1 Pemerintah 15 41,67
2 Swasta / NGO 21 58,33
Total 36 100 %

Status kepemilikan sarana rekreasi

Pemerintah
Swasta / NGO

Berdasarkan hasil dari diagram diatas menunjukkan bahwa status


kepemilikan dari sarana rekreasi yaitu milik pemerintah sebanyak
(41,67%), dan milik swasta/ NGO sebanyak (58,33%.

4. Siapa yang memanfaatkan sarana rekreasi

No Pilihan Jumlah Persentase


1 Masyarakat setempat 2 6,67
2 Masyarakat luar wilayah 2 6,67
3 Masyarakat setempat dan luar 26 86,66
wilayah
Total 30 100 %

59
Siapa yang memanfaatkan sarana rekreasi

Masyarakat setempat
Masyarakat luar wilayah
Masyarakat setempat dan luar
wilayah

Berdasarkan hasil dari diagram diatas menunjukkan bahwa siapa saja yang
memanfaatkan sarana rekreasi sesuai dengan jawaban dari responden yaitu
masyarakat setempat sebanyak (6,67%), masyarakat luar wilayah sebanyak
(6,67%) , dan masyarakat setempat dan luar wilayah sebanyak (86,66%)

5. Bagaimana masyarakat memanfaatkan sarana rekreasi

No Pilihan Jumlah Persentase


1 Gratis / ditanggung asuransi 18 45
2 Membayar 22 55
Total 40

100 %

Masyarakat memanfaatkan sarana rekreasi

Gratis / ditanggung asuransi


Membayar

60
Berdasarkan hasil dari diagram diatas menunjukkan bahwa masyarakat
memanfaatkan sarana rekreasi yaitu dengan gratis sebanyak (45 %) dan
dengan membayar sebanyak (55%)

H. REKREASI (SARANA KOMUNIKASI)


1. Apakah tersedia sarana komunikasi di masyarakat

No Pilihan Jumlah Persentase


1 Ya tersedia 45 100
2 Tidak tersedia, mengapa ... 0 0
Total 45 100 %

Tersedianya sarana komunikasi

45
40
35
30 Jumlah

25
20
15
10
5
0
Ya tersedia Tidak tersedia, mengapa ...

Berdasarkan hasil dari diagram diatas menunjukkan bahwa tersedia sarana


komunikasi sebanyak 100 % atau semua responden mengatakan
tersedianya sarana komunikasi di masing-masing wilayah

61
2. Apakah jenis sarana komunikasi yang sering digunakan
masyarakat

No Pilihan Jumlah Persentase


1 Radio 7 11,50
2 Televisi 31 50,81
3 Koran 2 3,27
4 Lain-lain (Handphone) 21 34,42
Total 61 100 %

Jenis sarana komunikasi yang sering digunakan

Radio
Televisi
Koran
Lain-lain (Handphone)

Berdasarkan hasil dari diagram diatas menunjukkan bahwa jenis sarana


komunikasi yang sering digunakan yang terbanyak yaitu televisi sebanyak
(50,81%), handphone sebanyak (34,42%), radio sebanyak (11,50%) dan
koran sebanyak (3,27%)

62
3. Mengapa masyarakat memanfaatkan media / jenis komunikasi

No Pilihan Jumlah Persentase


1 Memperoleh informasi 20 26,67
kesehatan
2 Untuk hiburan 35 46,66
3 Lain-lain (komunikasi dengan 20 26,67
orang lain, mendapatkan berita
)
Total 75 100 %

Alasan masyarakat memanfaatkan media / jenis komunikasi

Memperoleh informasi kesehatan


Untuk hiburan
Lain-lain (komunikasi dengan
orang lain, mendapatkan berita )

Berdasarkan hasil dari diagram diatas menunjukkan bahwa alasan


masyarakat memanfaatkan media / jenis komunikasi yang terbanyak yaitu
untuk hiburan sebanyak (46,66%) kemudian yang memilih untuk
memperoleh informasi kesehatan sebanyak (26,67%), dan untuk
komunikasi dengan orang lain serta mendapatkan berita sebanyak
(26,67%)

I. SARANA TRANSPORTASI
1. Apakah tersedia sarana trasportasi di masyarakat

63
No Pilihan Jumlah Persentase
1 Ya tersedia 45 100
2 Tidak tersedia, mengapa ... 0 0
Total 45 100 %

Tersedianya sarana transportasi

45
40
35
30 Jumlah

25
20
15
10
5
0
Ya tersedia Tidak tersedia, mengapa ...

Berdasarkan hasil dari diagram diatas menunjukkan bahwa semua KK


mengatakan tersedia sarana transportasi di masing-masing wilayah

2. Apakah jenis sarana transportasi yang sering digunakan


masyarakat

64
No Pilihan Jumlah Persentase
1 Ojek roda dua 45 66,17
2 Ojek roda empat / lebih 16 23,52
3 Sepeda 6 8,83
4 Lain-lain (motor pribadi) 1 1,48
Total 68 100 %

jenis sarana transportasi yang sering digunakan

45
40
35
30
Jumlah
25
20
15
10
5
0
Ojek roda dua Ojek roda empat / lebih Sepeda Lain-lain (motor pribadi)

Berdasarkan hasil dari diagram diatas menunjukkan bahwa jenis sarana


transportasi yang sering digunakan yaitu ojek roda dua sebanyak (66,17
%), ojek roda empat/ lebih sebanyak (23,52%), sepeda sebanyak (8,83%)
dan motor pribadi sebanyak (1,48%)

3. Mengapa masyarakat memanfaatkan sarana transportasi

No Pilihan Jumlah Persentase


1 Melakukan aktifitas sehari- 44 65, 67
hari
2 Berdagang 15 22, 38
3 Lain-lain (sekolah, bekerja) 8 11,95
Total 67 100 %

65
Alasan masyarakat memanfaatkan sarana transportasi

45
40
35
30 Jumlah
25
20
15
10
5
0
Melakukan aktifitas sehari-hari Berdagang Lain-lain (sekolah, bekerja)

Berdasarkan hasil dari diagram diatas menunjukkan bahwa alasan


masyarakat memanfaatkan sarana transportasi yaitu memilih melakukan
aktifitas sehari-hari sebanyak (65,57%), untuk berdagang sebanyak
(22,38%), dan untuk sekolah dan bekerja sebanyak (11,95%)

J. SUMBER AIR
1) Ketersediaan Sumber Air
Berdasarkan hasil pengkajian didapatan data bahwa seluruh kk (45)
terseda sumber air.
2) Penyediaan Air Bersih

SUMBER AIR
30

25

20
SUMBER AIR
15

10

0
PAM Sungai Sumur Gali lain-lain

66
3) Sumber Air Bersih Yang Dikonsumsi
SUMBER AIR BERSIH YANG DIKONSUMSI
30

25

20

15

10

0
Ya tidak

4) Keadaan fisik air


Keadaan fisik air semua KKN (45) dalam kondisi baik yaitu tidak
berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa.

K. KANDANG TERNAK
1) Kepemilikan kandang ternak
KEPEMILIKAN KANDANG TERNAK
ya tidak

31%

69%

Berdasarkakn grafik di atas dapat diketahui bahwa 31% (14 KK)


memiiki kandang ternak dan 69% (31 KK) tidak memiliki kandang ternak.

67
2) Letak kandang ternak

Letak Kandang Ternak


14

12

10

8 Letak Kandang Ternak

0
terpisah dg rumah menempel dg rumah

Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa jumlah kandang yang


terpisah dengan rumah yaitu 12, dan yang menempel dengan rumah sejumlah 2
kandang.

3) Kondisi Kandang Ternak

KONDISI KANDANG TERNAK


12

10

8
KONDISI KANDANG TERNAK
6

0
bersih kotor

Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa 10 kandang dalam


kondisi bersih, dan 4 kandang dalam kondisi kotor.

68
H. JAMBAN KELUARGA

1. Kepemilikan jamban

KEPEMILIKAN JAMBAN

ya
100%

Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa semua KK mempunyai jamban dirumah
2. Jenis jamban

JENIS JAMBAN
cemplung
2%

leher angasa
98%

Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar jenis jamban yang
digunakan keluarga adalah jenis jamban leher angsa

69
3. Keadaan jamban

KEADAAN JAMBAN
kotor
11%

bersih
89%

Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa keadaan jamban bersih sebesar 89% dan
keadaan jamban kotor sebesar 11%
4. Ketersediaan pembuangan air limbah

KETERSDIAAN PEMBUANGAN
AIR LIMBAH
tidak
16%

ya
84%

Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa memiliki pembuangan air limbah
sebanyak 84% dan tidak memiliki sebanyak 16%

70
5. Tempat pembuangan limbah

TEMPAT PEMBUANGAN LIMBAH


sungai
24%

SPAL
76%

Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa semua KK membuangn limbah di SPAL

L. DERAJAT KESEHATAN
1. Menderita sakit saat ini

Menderita Sakit Saat Ini


160

140
140
120

100

80

60

40

20
17
0
Ya Tidak

Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa


jumlah warga yang sakit sebanyak 17 jiwa dari total 145
warga.

71
2. Jenis Penyakit

Jenis Penyakit

Hipertensi
4 Diabetes
Asma
11 Lain-lain

Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa


jumlah penderita penyakit paling banyak yaitu Hipertensi
sebanyak 11 orang dan yang paling sedikit yaitu penyakit
lainnya seperti rheumatic dan hiperkolesterol berjumlah 2
orang.

72
3. Penyakit Kronis

Penyakit Kronis

Hipertensi
3
Diabetes
Asma
Lain-lain

Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa


jumlah penderita penyakit kronis sebanyak 9 orang. Penyakit
paling banyak yaitu Hipertensi sebanyak 6 orang dan paling
sedikit yaitu diabetes mellitus sebanyak 3 orang.

4. Anggota Keluarga Menderita Penyakit 1 Tahun Terakhir

ART Sakit dalam 1 Tahun Terakhir

11

Ya
Tidak

146

Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa


jumlah KK yang anggota keluarganya sakit dalam 1 terakhir
sebanyak 11 KK.

73
5. Kebiasaan Berobat Jika Sakit

Kebiasaan Berobat Jika Sakit


35
30 31
25
20
15
10
10
5
0 3 0
0 1

Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa


kebiasan berobat jika sakit yang paling banyak yaitu berobat
ke medis/dokter sebanyak 31 KK dan yang paling sedikit
yaitu berobat ke tempat lain sebanyak 1.

6. Tempat Berobat Jika Sakit

Tempat Berobat Jika Sakit


18

16

14

12

10
17
8
15
6
9
4

2 4
0
0
Puskesmas Posyandu Dokter praktik swasta RS Lain-lain

Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa


tempat berobat keluarga yg paling banyak dikunjungi saat
sakit adalah Puskesmas sebanyak 17 KK dan yang paling
sedikit yaitu tempat lainnya seperti rumah perawat dan bidan
didesa sebanyak 4 KK.

74
75
7. Kejadian Cacat

Kejadian Cacat

Ya
Tidak

45

Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa


seluruh KK dalam keadaan tidak cacat.

8. Kematian 1 Tahun Terakhir

Kematian 1 Tahun Terakhir


Ya
2%

Tidak
98%

Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa


sebanyak 1 KK (2%) mengalami kematian 1 tahun terakhir
yang diakibatkan karena penyakit asma

76
M. SKRINING TB PARU
2.5

2
2
Di wilayah ini tidak ditemukan
1.5
adanya kasus TB Paru. Namun,
berdasarkan grafik di atas dapat
1
1
diketahui bahwa ada 2 warga
0.5
yang mengalami batuk lebih
dari tiga minggu. Satu
0
batuk >3 minggu berkeringat di malam hari diantaranya mengalami
SKRINING TB berkeringat di malam hari.
N. SURVEY JENTIK NYAMUK
1) Kepemilikan Bejana
Kepemilikan bejana

24%

memiliki
tidak memiliki

76%

Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa 76% (34 kk) memiliki bejana,
sedangkan 24% (11 KK) lainnya tidak memiliki bejana.
2) Bejana berisi air
35

30

25

20
Axis Title
15 Kondisi bejana

10

0
berisi air tidak berisi air
Axis Title

Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa 29 bejana berisi air dan 5
bejana tidak berisi air.

3) Penggantian air di bejana

77
Penggantian air di bejana
35

30

25

20 Penggantian air di bejana

15

10

0
satu minggu sekali lebih dari 1 minggu tidak diganti

Berdasarkan grafik di atas, dapat diketahui bahwa 30 bejana dikuras satu


minggu sekali, dan 4 bejana dikuras lebih dari 1 minggu.
4) Kondisi air
Berdarkan hasil pengkajian, didapatkan hasil bahwa 100% (34) air dalam
bejana dalam kondisi bersih, tidak berwarna dan tidak berbau.
5) Larva dan jentik nyamuk
35

30

25

20
tidak ada
15 ada

10

0
larva jentik nyamuk

Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa 4 bejana berisi air


terdapat larva dan jentik nyamuk. Sedangkan 30 bejana lainnya tidak ada larva
dan jentik nyamuk.

78
N. MASALAH KESEHATAN SPESIFIK
KELUARGA BERENCANA
1. Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) dan keikutsertaan dalam KB
Berdasarkan hasil pengkajian, didapatkan data bahwa terdapat 11 PUS
subur.
PUS KB DAN TIDAK KB
KB TIDAK

45%

55%

Berdasarkan grafi di atas dapat diketahui bahwa 45% (5) PUS tidak
mngikuti KB dan 55% (6) PUS mengikuti program KB.
2. Jenis KB
JENIS KB
3.5

2.5

2 JENIS KB

1.5

0.5

0
Norplant Suntik IUD Kondom Pil

Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa jenis kb yang


paling banyak digunakan adalah IUD sedangkan KB yang paling sedikit
digunakan yaitu norplant dan pil.
3. Tempat Pelayanan KB
FASKES
2.5

1.5
FASKES

0.5

0
Puskesmas Posyandu Bidan

Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa 2 PUS mengikuti pogram


KB di puskesmas, 2 di bidan, dan 1 PUS di posyandu.

79
4. Alasan Tidak Mengikuti program KB
ALASAN TIDAK KB
3.5

2.5

2 ALASAN TIDAK KB

1.5

0.5

0
a. Hal prinsip b. ingin memiliki anak

Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa terdapat 3 PUS yag


tidak KB degan alasa prinsip (keyakianan/keagamaan) dan 3 lainnya ingin
memiliki anak.

KESEHATAN IBU DAN ANAK


Berdasarkan pengkajian yang dilakukan, didapatkan hasil bahwa tidak terdapat
Ibu hamil dan Ibu bersalin di cluster ini.
1. Ibu Meneteki (BUTEKI)
Berdasarkan hasil pengkajian diperoleh data bahwa terdapat dua ibu meneteki
yaitu pada bayi 7-12 bulan dan 13-24 bulan.
Bayi dan Balita
1) Jumlah Bayi dan Balita
BAYI DAN BALITA
3.5

2.5

2 BAYI DAN BALITA

1.5

0.5

0
9-12 bulan 1-5 tahun

Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa terdapat 1 bayi usia 9-12 bulan
dan 3 bayi usia 1-5 tahun.
2) Data Imunisasi

IMUNISASI
4.5
4
3.5
3
2.5
2 IMUNISASI
1.5
1
0.5
0

Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa 3 bayi sudah


mendapatkan imunisasi lengkap, sedangkan 1 bayi lainnya belum mendapatkan
imunisasi hepatitis 1,2,3 serta polio 1,2,3.

80
3) Fasilitas Kesehatan untuk Memperoleh Imunisasi

FASKES
2.5

1.5
FASKES

0.5

0
a. Puskesmas b. Posyandu c. Bidan

4) KMS
GRAFIK KMS
3.5

2.5

2 GRAFIK KMS

1.5

0.5

0
Merah Kuning Hijau

Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa ada 1 bayi yang


memiliki KMS dalam kategori kuning, sedangkan 3 bayi lainnya dalam
kategori hijau.

5) Konsumsi Vitamin A
Berdasarkan hasil pengkajian diketahui bahwa 4 bayi rutin mendapatkan
vitamin A setiap 6 bulan sekali.

a) ANAK PRASEKOLAH

81
GOSOK GIGI
14

12

10

13
6

2
0 1
0
1 kali sehari 2 kali sehari 3 kali sehari

Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa kebiasaan tersering anak pra sekolah
untuk merawat gigi yaitu mengosok gigi 2 kali sehari
b. kondisi gigi

KONDISI GIGI
14

13
12

10

1 0 0
0
Berlubang dan hitam Sariawan Gusi bengkak dan berdarah Bersih dan sehat

Berdasarkan diagram diatas dapat diketahui bahwa kondisi gigi anak pra sekolah yaitu
bersih dan sehat

c. mencuci tangan sebelum makan

82
MENCUCI TANGAN SEBELUM MAKAN
Ya Tidak

100%

Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa semua anak pra sekolah mempunyai
kebiasaan mencuci tangan sebelum makan

d. memakai alas kaki saat bermain

MEMAKAI ALAS KAKI SAAT BERMAIN

21%

YA
TIDAK

79%

Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa anak pra sekolah lebih sering memakai
alas kaki saat bermain
d. kondisi saat ini

83
KONDISI SAAT INI
SEHAT SAKIT

7%

93%

Berdasarkan data diatas dapat diketahu bahwa anak pra sekolah lebih banyak memiliki
kondisi yang sehat

SEKOLAH TIDAK SEKOLAH

100%

 REMAJA

Berdasarkan diagram diatas dapat diketahui bahwa semua remaja menempuh pendidikan
di sekolah

84
KONDISI SAAT INI
SEHAT SAKIT

100%

Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa semua remaja memiliki kondisi yang
sehat

KEBIASAAN POLA HIDUP


3.5

2.5

1.5

0.5

0
MINUM KOPI MEROKOK MINUM ALKOHOL OBESITAS
Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa kebiasaan pola hidup remaja lebih banyak
minum kopi daripada merokok dan tidak ada remaja yang minum alcohol maupun yang
mengalami obesitas.

85
 DEWASA

KONDISI SAAT INI


SAKIT
9%

SEHAT
91%

Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa 95% usia dewasa memiliki
kondisi tubuh yang sehat dan 9% usia dewasa mengalami sakit

PENYAKIT YANG DIDERITA


6

5
5

2
2

1
1 1

0
HIPERTENSI DM NYERI SENDI ANEMIA
Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa penyakit yang lebih banyak
diderita usia dewasa adalah hipertensi

 LANSIA

86
KONDISI SAAT INI

23%

SEHAT
SAKIT

77%

Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa 77 % lansia memiliki kondisi


tubuh yang sehat dan 23% lansia mengalami sakit

KEPEMILIKAN KMS
PUNYA
5%

TIDAK
95%

Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa lebih banyak lansia yang tidak
memiliki KMS

87
PENYAKIT YANG DIDERITA

HIPERTENSI
33%

DM
67%

Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa penyakit DM lebih sering diderita
oleh lansia

B. Analisa Data

N Data Fokus Etiologi Masalah


O Keperawatan

DS : Kurang terpapar Manajemen


informasi Kesehatan

1. Lansia mengatakan Tidak Efektif

kurang paham tentang


tentang pentingnya
mengonsumsi obat.

88
2. Lansia mengatakan Kompleksitas
sekarang sudah tidak program
mengonsumsi obat lagi. perawatan/pengobatan
3. Lansia dengan
hipertensi dan diabetes
mellitus mengatakan
bosan mengonsumsi
obat setiap hari.

DO :

1. Jumlah lansia yang sakit


sebanyak 6 orang.
2. Lansia dengan
hipertensi sebanyak 2
orang.
3. Lansia dengan diabetes
mellitus sebanyak 4
orang.

PENYAKIT YANG DIDERITA LANSIA

HIPERTENSI
33%

DM
67%

89
LANSIA YANG MENGONSUMSI OBAT

TIDAK
100%

DS : Ketidakcukupan sumber Pemeliharaan


daya kesehatan tidak
2 DO :
efektif
1. 11 KK Memiliki
halaman rumah yang
kotor Fasilitas
2. Ventilasi kurang
sebanyak 1 rumah
3. Terdapat jentik nyamuk
dan larva di 4 bejana
yang berisi air
4. kondisi rumah 7
berdebu, 1 sampah
bertebaran, terdapat
laba-laba di 5 rumah
5. 17 KK tidak memiliki
sarana pembuangan air
limbah
6. terdapat 2 kandang yang
menempel dengan rumah
4 kandang dalam kondisi
kotor

90
C. Diagnosa Keperawatan
No Masalah A B C D E F G H I J K L Total Prioritas Keterangan
Kesehatan
1 Manajemen 5 5 3 5 4 4 5 3 3 3 3 3 46 1 A : Sesuaian dengan peran perawat
komunitas
Kesehatan
Tidak Efektif B : resiko terjadi
2 Pemeliharaan 5 3 3 5 4 3 5 3 3 2 3 2 41 2 C : resiko parah
kesehatan
tidak efektif D: potensia untk pendkes
E : interent komunitas
F : kemungkinan diatasi
G : Relevan dengan program
H : tersediakanya tempat
I : tersedianya waktu
J : tersediannya dana
K : tersediannya fasilitas
L : tersediannya sumber dana

91
1 Manajemen
Kesehatan Tidak
Efektif

D. POA
No Masalah Kesehatan / Penanggung
Tujuan Rencana Tindakan Waktu Tempat Ket.
. Keperawatan Jawab

Setelah dilakukan asuhan Observasi Sabtu, 31 Oktober Rumah Annisa


keperawatan selama 7 x 24 2020 warga RT.01
maka manajemen kesehatan 1. Identifikasi / RW.02 Lukman
meningkat, dengan kriteria kebutuhan dan
hasil : harapan keluarga
tentang kesehatan
1. melakukan tindakan Terapeutik
dengan mengurangi
resiko meningkat (5) 1. Berikan dukungan
2. menerapkan program
untuk menjalani
perawatan meningkat (5)
3. verbalisasi kesulitan program
dalam menjalani program
pengobatan dengan
perawatan/ pengobatan
menurun (5) baik dan benar
Edukasi
1. Jelaskan manfaat
dan efek samping
pengobatan
2. Anjurkan
mengonsumsi obat

92
No Masalah Kesehatan / Penanggung
Tujuan Rencana Tindakan Waktu Tempat Ket.
. Keperawatan Jawab

sesuai indikasi

2 Pemeliharaan Setelah dilakukan asuhan Observasi Minggu, 01 Lingkungan Marsha


kesehatan tidak keperawatan selama 7 x 24 November 2020 RT.01 /
1. Identifikasi masalah Rachel
efektif maka pemeliharaan kesehatan RW.02
dan isu kesehatan
meningkat, dengan kriteria serta prioritasnya
hasil : 2. Identifikasi
pemimpin atau
1. Menunjukkan perilaku
tokoh dalam
adaptif meningkat (5) masyarakat
2. Menunjukkan
pemahaman perilaku Terapeutik
sehat meningkat (5) 1. Berikan lingkungan
3. Kemampuan menjalankan yang mendukung
perilaku sehat meningkat kesehatan
(5)
Edukasi
1. Anjurkan
memberantas jenik
di rumah seminggu
sekali
2. Ajarkan upaya –
upaya peningkatan

93
No Masalah Kesehatan / Penanggung
Tujuan Rencana Tindakan Waktu Tempat Ket.
. Keperawatan Jawab

kebersihan sesuai
tingkat kemandirian

94
HASIL KUESIONER TINGKAT PENGETAHUAN COVID 19
TANDA & PENGOBATA FAKTOR
TOTAL %
NO KK DEFINISI PENYEBAB GEJALA PENCEGAHAN N KOMPLIKASI PENUNJANG INTEPRETAS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 19 86% BAIK
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 100% BAIK
3 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 20 91% BAIK
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 21 95% BAIK
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 21 95% BAIK
6 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 19 86% BAIK
7 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 18 82% BAIK
8 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 19 86% BAIK
9 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 18 82% BAIK
10 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 20 91% BAIK
11 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 18 82% BAIK
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 19 86% BAIK
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 21 95% BAIK
14 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 18 82% BAIK
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 18 82% BAIK
16 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 95% BAIK
17 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 95% BAIK
18 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 95% BAIK
19 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 95% BAIK
20 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 95% BAIK
21 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 18 82% BAIK
22 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 18 82% BAIK
23 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 18 82% BAIK

95
24 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 18 82% BAIK
25 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 18 82% BAIK
26 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 20 91% BAIK
27 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 20 91% BAIK
28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 20 91% BAIK
29 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 20 91% BAIK
30 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 95% BAIK
31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 20 91% BAIK
32 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 13 59% CUKUP
33 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 20 91% BAIK
34 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 18 82% BAIK
35 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 20 91% BAIK
36 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 18 82% BAIK
37 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 20 91% BAIK
38 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 20 91% BAIK
39 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 19 86% BAIK
40 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 20 91% BAIK
41 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 16 73% CUKUP
42 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 17 77% BAIK
43 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 16 73% CUKUP
44 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 18 82% BAIK
45 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 19 86% BAIK

96
Analisis Masalah
No Data Etiologi Masalah
1 DO : - Kesiapan peningkatan
Hasil pengakajian tingkat pengetahuan Covid-19 pengetahuan kelompok khusus
menunjukkan hasil Kepala Keluarga di Cluster
- 42 KK memiliki tingkat pengetahuan baik Jatim, NTB, Papua
- 3 KK memiliki tingkat pengetahuan cukup
Jawaban pada aspek pengobatan adalah yang paling
banyak kesalahan.

97
1 Kesiapan
peningkatan
pengetahuan
kelompok khusus
Kepala Keluarga di POA (PLAN OF ACTION)

No Masalah Kesehatan
Cluster Jatim, NTB,/ Penanggung
Tujuan Rencana Tindakan Waktu Tempat Ket.
. Keperawatan Jawab
Papua
Setelah dilakukan intervensi Observasi Sabtu, 31 Oktober Rumah Siti
2020 warga
keperawatan selama 7x24 Identifikasi kesiapan Artha
RT.01/
jam maka tingkat dalam mnerima RW.02
pengetahuan membaik informasi
dengan kriteria hasil: Identifikasi faktor-
- Perilaku sesuai anjuran (5: faktor yang dapat
meningkat) meningatkan dan
- Verbalisasi minat dalam menurunkan motivasi
belajar (5: meningkat) hidup bersih dan sehat
- Kemampuan menjelaskan
pengetahuan tentang suatu Terapeutik
topic (5: meningkat) Sediakan materi dan
- Pertanyaan tentang media pendidikan
masalah yang dihadapi keshatan sesuai
(5:menurun) kesepakatan
- Persepsi yang keliru Jadwalkan pendidikan
No Masalah Kesehatan / Penanggung
Tujuan Rencana Tindakan Waktu Tempat Ket.
. Keperawatan Jawab

terhadap masalah kesehatan sesuai


(5:menurun) kesepakatan
Berikan kesempatan
untuk bertanya

Edukasi
Jelaskan faktor risiko
yang dapat
mempengaruhi
kesehatan
Ajarkan perilaku hidup
bersih dan sehat
Ajarkan strategi yang
dapat digunakan untuk
meningkatkan perilaku
hidup bersih dan sehat.

2
BAB V
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS
PENANGGUNGJAWAB

NO. MASALAH TINDAKAN HAMBATAN TEMPAT WAKTU


TOKOH
MAHASISWA
MASYARAKAT
1. Manajemen 1. Melakukan pendidikan Beberapa warga Rumah warga Sabtu, Ketua RT.01 / Annisa
Kesehatan Tidak kesehatan tentang tidak ikut RT.01 / RW.02 31/10/2020 RW.02 Lukman
Efektif hipertensi berpartisipasi Jam 08.00 – (Bapak Lukman)
karena sedang 10.00
bekerja
2. Melakukan pendidikan Rumah warga Sabtu, Ketua RT.01 / Annisa
kesehatan tentang diabetes RT.01 / RW.02 31/10/2020 RW.02 Lukman
mellitus Jam 10.00 – (Bapak Lukman)
12.00
2. Pemeliharaan Melakukan kegiatan kerja bakti Beberapa warga Lingkungan Minggu, Ketua RT.01 / Marsha
kesehatan tidak tidak ikut RT.01 / RW.02 01/11/2020 RW.02 Rachel
efektif berpartisipasi karena Jam 09.00 – (Bapak Lukman)
sedang bekerja
Selesai

3. Kesiapan Melakukan pendidikan Beberapa Kepala Rumah warga Sabtu, Ketua RT.01 / Siti

3
peningkatan kesehatan tentang Covid-19 Keluarga tidak ikut RT.01 / RW.02 31/10/2020 RW.02 Artha
pengetahuan berpartisipasi Jam 12.00 – (Bapak Lukman)
kelompok karena sedang 14.00
khusus Kepala bekerja
Keluarga di
Cluster Jatim,
NTB, Papua

BAB VI
EVALUASI KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS

4
NO. MASALAH TANGGAL TINDAKAN EVALUASI
1. Manajemen Kesehatan Sabtu, 31/10/2020 1. Melakukan pendidikan kesehatan Evaluasi terstruktur :
Tidak Efektif Jam 14.00 - Selesai tentang hipertensi 1. Waktu dan tempat pelaksanaan sesuai
2. Melakukan pendidikan kesehatan dengan perencanaan yaitu pada Sabtu, 31
tentang diabetes mellitus Oktober 2020 bertempat di rumah warga
RT.01 / RW.02
2. Alat dan media yang digunakan meliputi
pendidikan kesehatan
3. Sarana dan prasarana menggunakan leaflet
4. Kegiatan telah direncanakan 1 minggu
sebelum kegiatan dilaksanakan
5. Warga antusias mengikuti jalannya acara

Evaluasi proses :
1. Kegiatan berlangsung lancar sesuai skenario
2. Keaktifan warga sangat baik akan program
yang diadakan
3. Kegiatan yang dilakukan pada tiap-tiap RT
meliputi edukasi kesehatan dan pendataan

5
4. Kendala dan hambatan selama pelaksanaan
yaitu ada beberapa warga tidak ikut
berpartisipasi karena sedang bekerja

Evaluasi hasil :
Manajemen kesehatan warga meningkat, dengan
kriteria hasil sebagai berikut :

1. Warga RT.01 / RW.02 melakukan tindakan


dengan mengurangi resiko meningkat (5)
2. Warga RT.01 / RW.02 menerapkan
program perawatan meningkat (5)
3. verbalisasi kesulitan warga RT.01 / RW.02
dalam menjalani program perawatan/
pengobatan menurun (5)
2. Pemeliharaan kesehatan Minggu, 01/11/2020 Melakukan kegiatan kerja bakti Evaluasi terstruktur :
tidak efektif Jam 12.00 - Selesai 1. Waktu dan tempat pelaksanaan sesuai dengan
perencanaan yaitu pada Minggu, 01
November 2020 bertempat di lingkungan
RT.01 / RW.02

6
2. Alat dan media yang digunakan meliputi
pendidikan kesehatan
3. Sarana dan prasarana menggunakan alat-alat
kebersihan lingkungan
4. Kegiatan telah direncanakan 1 minggu
sebelum kegiatan dilaksanakan
5. Warga antusias mengikuti jalannya acara

Evaluasi proses :
1. Kegiatan berlangsung lancar sesuai skenario
2. Keaktifan warga sangat baik akan program
yang diadakan
3. Kegiatan yang dilakukan pada tiap-tiap RT
meliputi edukasi kesehatan dan kerja bakti
4. Kendala dan hambatan selama pelaksanaan
yaitu ada beberapa warga tidak ikut
berpartisipasi karena sedang bekerja

Evaluasi hasil :

7
Pemeliharaan kesehatan warga meningkat,
dengan kriteria hasil sebagai berikut :

1. Warga RT.01 / RW.02 menunjukkan


perilaku adaptif meningkat (5)
2. Warga RT.01 / RW.02 menunjukkan
pemahaman perilaku sehat meningkat (5)
3. Kemampuan warga RT.01 / RW.02
menjalankan perilaku sehat meningkat (5)
3. Kesiapan peningkatan Sabtu, 31/10/2020 Melakukan pendidikan kesehatan Evaluasi terstruktur :
pengetahuan kelompok Jam 14.00 - Selesai tentang Covid-19 1. Waktu dan tempat pelaksanaan sesuai
khusus Kepala dengan perencanaan yaitu pada Sabtu, 31
Keluarga di Cluster Oktober 2020 bertempat di rumah warga
Jatim, NTB, Papua RT.01 / RW.02
2. Alat dan media yang digunakan meliputi
pendidikan kesehatan
3. Sarana dan prasarana menggunakan leaflet
4. Kegiatan telah direncanakan 1 minggu
sebelum kegiatan dilaksanakan

8
5. Warga antusias mengikuti jalannya acara

Evaluasi proses :
1. Kegiatan berlangsung lancar sesuai skenario
2. Keaktifan warga sangat baik akan program
yang diadakan
3. Kegiatan yang dilakukan pada tiap-tiap RT
meliputi edukasi kesehatan dan pendataan
4. Kendala dan hambatan selama pelaksanaan
yaitu ada beberapa Kepala Keluarga tidak
ikut berpartisipasi karena sedang bekerja

Evaluasi hasil :
Tingkat pengetahuan warga membaik dengan
kriteria hasil sebagai berikut :
1. Perilaku sesuai anjuran (5: meningkat)
2. Verbalisasi minat dalam belajar (5:
meningkat)
3. Kemampuan menjelaskan pengetahuan

9
tentang suatu topic (5: meningkat)
4. Pertanyaan tentang masalah yang dihadapi
(5:menurun)
5. Persepsi yang keliru terhadap masalah
(5:menurun)

BAB VII
RENCANA TINDAK LANJUT

10
NO. KEGIATAN SASARAN PELAKSANA WAKTU TEMPAT PENANGGUNGJAWAB
KEGIATAN
1. Penyuluhan pengawas Anggota  Petugas November Rumah warga Ketua RT
makan obat (POM) keluarga dengan puskesmas 2020
lansia yang sakit  Ketua RT
2. Kerja bakti dilakukan Seluruh Warga Ketua RT November Lingkungan Ketua RT
seminggu sekali tiap hari 2020 warga
Minggu
3. Rencanakan tindakan Seluruh Warga  Petugas November Rumah warga Ketua RT
berbasis rumah, puskesmas 2020
diantaranya tindakan  Ketua RT
pencegahan sehar-hari
untuk mengurangi
penularan virus Covid-19
di dalam rumah

11
LAMPIRAN
Implementasi Keperawatan Kesehatan Komunitas dapat dilihat pada link berikut :
https://drive.google.com/file/d/18eNAUVy_cfCeAnlP1t7IW1gdt6IIyi1Q/view?
usp=drivesdk

Anda mungkin juga menyukai