Anda di halaman 1dari 88

GAMBARAN PENGETAHUAN PENERAPAN PROTOKOL KESEHATAN

MAHASISWA KEPERAWATAN TENTANG PENCEGAHAN COVID-19


DI KOTA PONTIANAK TAHUN 2020

SKRIPSI

OLEH :

ADE AULIA UTAMI


SNR19214073

PROGRAM STUDI NERS TAHAP AKADEMIK


SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH
PONTIANAK
2021
GAMBARAN PENGETAHUAN PENERAPAN PROTOKOL KESEHATAN
MAHASISWA KEPERAWATAN TENTANG PENCEGAHAN COVID-19
DI KOTA PONTIANAK TAHUN 2020

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi salah satu Syarat menempuh Ujian Strata


Satu (SI) pada Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah
Pontianak

OLEH :

ADE AULIA UTAMI


SNR19214073

PROGRAM STUDI NERS TAHAP AKADEMIK


SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH
PONTIANAK
2021

i
SURAT PERNYATAAN ORISINILITAS

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Gambaran


Pengetahuan Penerapan Protokol Kesehatan Mahasiswa Keperawatan tentang
Pencegahan Covid-19 di Kota Pontianak Tahun 2020” beserta isinya benar-benar
hasil pekerjaan saya. Adapun kutipan atau saduran hanya sebatas referensi semata,
dan apabila dikemudian hari skripsi yang saya buat ini terbukti meniru atau
menjiplak karya orang lain, saya bersedia mendapat sanksi akademis maupun
sanksi hukum dari lembaga yang berwenang.

Pontianak, Agustus 2021

Ade Aulia Utami


SNR19214073

ii
PERSETUJUAN UJIAN

PENELITIAN

GAMBARAN PENGETAHUAN PENERAPAN PROTOKOL KESEHATAN


MAHASISWA KEPERAWATAN TENTANG PENCEGAHAN COVID-19
DI KOTA PONTIANAK TAHUN 2020

Yang dipersiapkan dan disusun Oleh :


ADE AULIA UTAMI
SNR19214073

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Pontianak, Agustus 2021

Pembimbing I, Pembimbing II,

Gusti Jhoni Putra, M.Pd, M.Kep Dinarwulan Puspita, M. Kep


NIDN 1116108503 NIDN: 1110078301

iii
PERSETUJUAN UJIAN

PENELITIAN

GAMBARAN PENGETAHUAN PENERAPAN PROTOKOL KESEHATAN


MAHASISWA KEPERAWATAN TENTANG PENCEGAHAN COVID-19
DI KOTA PONTIANAK TAHUN 2020

Diajukan untuk Memenuhi salah satu Syarat menempuh Ujian Strata


Satu (SI) pada Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah
Pontianak

Yang dipersiapkan dan disusun Oleh :


ADE AULIA UTAMI
SNR19214073

Pembimbing I, Pembimbing II,

Gusti Jhoni Putra, M.Pd, M.Kep Dinarwulan Puspita, M. Kep


NIDN 1116108503 NIDN: 1110078301

Mengetahui,
Ketua Program Studi Ners

Gusti Jhoni Putra, M.Pd,M.Kep


NIDN 1116108503

PENGESAHAN

iv
PENELITIAN
GAMBARAN PENGETAHUAN PENERAPAN PROTOKOL KESEHATAN
MAHASISWA KEPERAWATAN TENTANG PENCEGAHAN COVID-19
DI KOTA PONTIANAK TAHUN 2020
Yang dipeersiapkan dan disusun oleh
ADE AULIA UTAMI
SNR19214073

Telah disetujui oleh Dosen pembimbing Penelitian

Pontianak, Agustus 2021


Susunan Dewan Penguji
a. Ns. Wuriani, M.Pd.,M.Kep
NIDN: 1128127501

b. Gusti Jhoni Putra, M.Pd, M.Kep


NIDN: 1116108503

c. Dinarwulan Puspita, M.Kep


NIDN: 1110078301

Laporan Penelitian ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk
penelitian lapangan dan memperoleh gelar sarjana keperawatan
Pontianak, Agustus 2021
Ketua STIK, Ketua Prodi Studi S1,

Ns. Haryanto, MSN.,Ph.D Gusti Jhoni Putra, M.Pd, M.Kep


NIDN 1131017701 NIDN 1116108503

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR


UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK

v
Sebagai civitas akademika Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan (STIK)
Muhammadiyah Pontianak, Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Ade Aulia Utami
NIM : SNR19214073
Program Studi : Ners Tahap Akademik
Jenis Karya : Skripsi
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan
kepada STIK Muhammadiyah Pontianak “Hak Bebas Royalti Nonekslusif (Non-
exclusive Royalty-Free Fight)” atas karya ilmiah saya yang berjudul: Gambaran
Pengetahuan Penerapan Protokol Kesehatan Mahasiswa Keperawatan Tentang
Pencegahan Covid-19 Di Kota Pontianak Tahun 2020.
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Nonekslusif ini STIK Muhammadiyah Pontianak berhak menyimpan, mengalih
media/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat,
dan mempublikasikan tugas akhir saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai
pemilik Hak Cipta.
Demikian surat pernyataan persetujuan ini saya buat dengan yang sebenarnya.

Pontianak, Agustus 2021


Hormat saya,

Ade Aulia Utami


SNR1921407

KATA PENGANTAR

vi
Assalamu’alaikum Wr. Wb

Alhamdulillahirabbil’alamin peneliti ucapkan kepada Allah SWT, karena


berkat rahmat, hidayah dan karunia-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul “Gambaran Pengetahuan Penerapan Protokol Kesehatan
Mahasiswa Keperawatan tentang Pencegahan Covid-19 di Kota Pontianak Tahun
2020”.
Peneliti menyadari bahwa dalam rangkaian penelitian ini tidak akan
berjalan sesuai rencana apabila tidak didukung oleh semua pihak. Untuk itu
pada kesempatan ini tidak lupa peneliti ingin menyampaikan penghormatan
serta ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada yang terhormat :
1. Haryanto, S.Kep.,Ns.,MSN.,Ph.D selaku Ketua STIK Muhammadiyah
Pontianak
2. Gusti Jhoni Putra, S.Kep, Ners,.MPd,.M.Kep selaku Ketua Program Studi
Ners STIK Muhammadiyah Pontianak dan sebagai pembimbing 1 yang dalam
kesibukannya telah memberikan banyak masukan dan bimbingan kepada
peneliti dalam menyusun proposal skripsi ini sehingga peneliti dapat
menyelesaikan dengan baik
3. Ns. Wuriani, M.Pd.,M.Kep selaku penguji utama yang akan menguji dan
memberikan masukan saran dalam proposal skripsi ini
4. Dinarwulan Puspita, M.Kep selaku pembimbing II yang dalam kesibukannya
telah memberikan bimbingan, petunjuk dan saran kepada peneliti.
5. Seluruh staf akademik STIK Muhammadiyah Pontianak yang telah banyak
membantu baik dalam ilmu yang diberikan maupun hal lain yang membantu
penulis dalam menyelesaikan proposal skripsi.
6. Kepada kedua orang tua tercinta yang telah banyak membantu baik dukungan
secara material maupun moril, serta seluruh keluarga tercinta yang telah
memberikan dukungan kepada peneliti dalam penyelesaian penelitian ini
7. Kepada semua sahabat, serta seluruh teman-teman Prodi Non Reguler

vii
Angkatan 2019 STIK Muhammadiyah Pontianak yang namanya tidak bisa
disebutkan satu persatu yang telah memberikan masukan, motivasi dan
bantuan dalam proses menyelesaikan proposal skripsi ini.
8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas segala bantuan,
dukungan, semangat, perhatian, dorongan, doa, kerjasama, dan masukan yang
telah diberikan kepada peneliti.
Demikianlah proposal skripsi ini disusun, semoga dapat bermanfaat bagi
para pembaca dan sebagai dasar penelitian di waktu yang akan datang.
wassalamu’alaikum Wr. Wb

Pontianak, Agustus 2021

Ade Aulia Utami


SNR19214073

GAMBARAN PENGETAHUAN PENERAPAN PROTOKOL KESEHATAN


MAHASISWA KEPERAWATAN TENTANG PENCEGAHAN COVID-19

viii
DI KOTA PONTIANAK TAHUN 2020

ADE AULIA UTAMI


Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak

ABSTRAK
Latar Belakang
Tujuan
Penelitian
Kesimpulan
Kata Kunci

Judul Bahasa Inggris

ix
ADE AULIA UTAMI
Institute of Nursing Muhammadiyah Pontianak
ABSTRACT
Background:
Objective:
Method:
Research Results:
Conclusion:
Keywords:

DAFTAR ISI

x
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
SURAT PERNYATAAN ORISINILITAS..........................................................ii
PERSETUJUAN UJIAN......................................................................................iii
PERSETUJUAN UJIAN......................................................................................iv
PENGESAHAN......................................................................................................v
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.................................vi
KATA PENGANTAR..........................................................................................vii
Judul Bahasa Inggris.............................................................................................x
ABSTRACT.............................................................................................................x
DAFTAR ISI..........................................................................................................xi
DAFTAR TABEL...............................................................................................xiii
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................xiv
DAFTAR SKEMA...............................................................................................xv
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................4
C. Tujuan Penelitian.......................................................................................5
1. Tujuan Umum.......................................................................................5
2. Tujuan Khusus......................................................................................5
D. Manfaat Penelitian.....................................................................................5
1. Bagi Instansi Pendidikan.......................................................................5
2. Bagi Peneliti..........................................................................................6
3. Bagi Partisipan......................................................................................6
BAB II.....................................................................................................................7
TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................7
A. Tinjauan Teori............................................................................................7
1. Konsep Pengetahuan.............................................................................7
2. Konsep Covid 19.................................................................................13
3. Konsep Protokol Kesehatan................................................................28
B. Kerangka Teoritis....................................................................................31
C. Hipotesis..................................................................................................31

xi
D. Keaslian Penelitian..................................................................................32
BAB III..................................................................................................................34
KERANGKA KONSEP.......................................................................................34
A. Kerangka Konsep.....................................................................................34
B. Desain Penelitian.....................................................................................34
C. Populasi dan Sample Penelitian...............................................................35
D. Tempat dan Waktu Penelitian..................................................................36
E. Definisi Operasional................................................................................37
F. Instrumen/ Alat Pengumpulan Data.........................................................37
G. Prosedur Pengumpulan Data....................................................................39
H. Rencana Analisa Data..............................................................................40
I. Etika Penelitian........................................................................................41
J. Jadwal Penelitian.....................................................................................43
BAB IV..................................................................................................................44
HASIL PENELITIAN.........................................................................................44
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian........................................................44
B. Karakteristik Responden..........................................................................44
C. Hasil Penelitian........................................................................................45
BAB V....................................................................................................................47
HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................................47
A. Interprestasi dan Diskusi Hasil................................................................47
B. Keterbatasan Penelitian............................................................................49
C. Implikasi terhadap Pelayanan, Pendidikan dan Penelitian......................49
BAB VI..................................................................................................................51
KESIMPULAN DAN SARAN............................................................................51
A. Kesimpulan..............................................................................................51
B. Saran........................................................................................................51
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................52
LAMPIRAN..........................................................................................................52

DAFTAR TABEL

xii
1. Tabel 2.1 Keaslian Penelitian............................................................................33

2. Tabel 3.1 Jumlah Populasi mahasiswa STIK Muhammadiyah Pontianak........36

3. Tabel 3.2 Definisi Opeerasional ........................................................................38

4. Tabel 3.3 Daftar Kuesioner Penelitian..............................................................39

5. Tabel 3.4 Jadwal Rencana Penelitian................................................................44

6. Tabel 4.1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan usia dan jenis kelamin

di STIK Muhammadiyah Pontianak tahun 2020...............................................39

7. Tabel 4.2 Distribusi frekuensi berdasarkan pengetahuan mahasiswa STIK

Muhammadiyah Pontianak tentang penerapan protokol ksehatan dalam

pencegahan covid-19.........................................................................................44

DAFTAR SKEMA

xiii
1. Gambar 2.1 Kerangka Teoritis..........................................................................31

2. Gambar 3.1 Kerangka Konsep .........................................................................35

DAFTAR LAMPIRAN

xiv
Lampiran 1 Biodata penulis

Lampiran 2 Informed consent

Lampiran 3 lembar penjelasan kepada responden

Lampiran 4 lembar persetujuan responden untuk keikutsertaan dalam penelitian

Lampiran 5 persetujuan menjadi responden

Lampiran 6 Kuesioner Penelitian

Lampiran 7 Hasil Uji Etik

Lampiran 8 Surat Pengambilan Data

Lampiran 9 Surat Uji Valid

Lampiran 10 Surat Balasan Uji Valid

Lmpiran 11 surat izin penelitian

Lampiran 12 hasil dokumentasi peneliian

xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring perkembangan zaman resiko penularan penyakit makin aktif
terjadi, maraknya penyakit yang disebabkan oleh virus maupun bakteri
membuat panik sebagian orang. Salah satu contoh penyakit yang mematikan,
yaitu penyakit covid-19 yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 atau sering
disebut virus corona. Coronavirus Disease 2019 (covid-19) adalah suatu
penyakit jenis baru yang menyerang saluran pernafasan (Huang Y et al, 2020
dalam Dezha, 2020). Covid-19 ini menjadi salah satu masalah kesehatan
dunia di awal tahun 2020 hingga sekarang diawali dengan informasi dari
Badan Kesehatan Dunia/ World Health Organization (WHO) pada tanggal 31
Desember 2019 adanya kasus kluster pneumonia dengan etiologi yang tidak
jelas di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, (Chen et al., 2020 dalam Dezha,
2020).
Tanda dan gejala infeksi covid-19 yang tersering ditandai dengan
demam, batuk kering dan kelelahan. Gejala ringan dan tidak biasa termasuk
ketidaknyaman dan nyeri, sakit tenggorokan, diare, konjungtivitis (mata
merah), sakit kepala, hilangnya rasa atau bau, ruam atau perubahan warna
pada jari tangan atau kaki dan gejala kesulitan bernapas yang parah atau sesak
napas, nyeri dada atau dada tertekan, kehilangan kemampuan bicara atau
mobilitas. Ini berbeda dengan infeksi virus influenza yang dapat berkembang
biak dengan cepat, menyebabkan keseriusan, kegagalan organ bahkan
kematian. keadaan darurat kesehatan semacam ini terjadi pada pasien dengan
riwayat medis atau penyakit penyerta sebelumnya (Mona, 2020) sedangkan
orang dengan kekebalan yang baik dapat melawan covid- 19 melalui sistem
kekebalan dan sistem imunnya sendiri.
Menurut data WHO (2020) kasus covid-19 di dunia pertanggal 15
Desember 2020 yaitu sebanyak 73.189.339 kasus positif dan jumlah
1.627.797 orang meninggal dunia. Tiga Negara dengan jumlah kasus covid-
19 terbanyak yaitu Amerika Serikat: 16.942.822 kasus, 308.089 orang

1
2

meninggal dunia, dan 9.871.663 pasien sembuh. Dilanjutkan dengan India:


9.906.507 kasus dengan 143.746 orang meninggal dunia dan 9.421.832
pasien sembuh. Brasil: 6.929.409 kasus dengan 181.945 orang meninggal
dunia, dan 6.016.085 pasien sembuh. Adapun kasus covid-19 di Indonesia
dilaporkan pertama kali pada tanggal 2 Maret 2020 sejumlah dua kasus.
Hingga saat ini jumlahnya sudah mencapai ribuan dan menempatkan
peringkat pertama negara terjangkit covid-19 di wilayah Asia Tenggara
dengan 623.309 kasus positif, 18.956 orang meninggal dunia, dan 510.957
pasien berhasil disembuhkan.
Berdasarkan laporan pusat informasi covid-19 di Kalimantan Barat,
sebagai salah satu provinsi yang terdampak covid-19, yakni Kalimantan Barat
dengan jumlah yang terus meningkatan. Pada pukul 21:00 tanggal 19
Desember 2020 provinsi ini terus mengalami peningkatan untuk data covid-
19 dengan jumlah pasien positif yaitu 2927 kasus, diataranya 385 isolasi,
2517 sembuh, dan 25 meninggal. Tiga wilayah dengan pasien positif covid-
19 terbanyak adalah 936 di Kota Pontianak, 163 di Singkawang dan 110 di
Mempawah. Pasalnya, pengetahuan masyarakat tentang pencegahan kasus
covid-19 masih kurang. Fakta ini membuktikan masih banyak yang
mengabaikan tindakan preventif, seperti berkumpul di tempat ramai, tidak
memakai masker, tidak melakukan etika batuk dan tidak ada jarak fisik antar
satu sama lain. Adapun tindakan dari masyarakat tersebut perlunya kesadaran
dalam menghadapi kasus ini dengan meningkatkan pengetahuan.
Pengetahuan memegang peran yang sangat penting dalam pencegahan
covid-19, karena secara teori pengetahuan seseorang dapat secara langsung
mempengaruhi perilaku individu dalam pencegahan covid-19. Hal tersebut
dapat dilakukan dan diterapkan pada semua kalangan masyarakat, salah
satunya adalah mahasiswa. Dari kegiatan eksternal dan kegiatan kampus,
mahasiswa sangat aktif memperhatikan trend terkini yaitu masalah kesehatan.
Perguruan tinggi tidak hanya sebagai tempat kegiatan kemahasiswaan, tetapi
juga tempat pendidikan untuk pembejaran dikelas, laboratorium, praktek
klinik dan proses pembelajaran lainnya, juga menjadi tempat berkumpulnya
3

usia produktif, sehingga kampus menjadi tempat yang beresiko tinggi, dan
sumber celah penularan covid-19. Kesenjangan tidak hanya mahasiswa yang
bisa menjadi orang yang menyebarkan covid-19 kepada masyarakat, sehingga
mahasiswa sangat penting untuk meningkatkan kesadaran dirinya akan
informasi kesehatan yang berdampak baik pada ilmu yang diperolehnya.
Adapun masalah kesehatan perlu dipahami dan solusi kesehatan yang terbaik
bagi mereka, serta memanfaatkannya sebagai informasi kesehatan untuk
meningkatkan dan memelihara kesehatan (Listiani 2015). Oleh karena itu,
apabila tingkat pengetahuan yang rendah dan sikap yang buruk akan
mempengaruhi perilaku mematuhi peraturan kesehatan, maka pengetahuan
mahasiswa akan menjadi tolak ukur kesadaran mahasiswa dalam
melaksanakan peraturan kesehatan dengan menerapkan protokol kesehatan.
Protokol kesehatan mengacu pada rangkaian perilaku berupa tindakan
pembelajaran untuk melakukan kesadaran diri agar individu atau kelompok
dapat membantu dirinya sendiri dalam bidang kesehatan dan berperan aktif
dalam pencapaian kesehatan (Kemenkes RI, 201). Tujuan penerapan protokol
kesehatan ini bagi setiap orang yaitu untuk menjaga, memelihara, melindungi,
dan meningkatkan kesehatan setiap orang. Dengan beberapa langkah yang
diambil pemerintah dalam menyikapi kasus covid 19, maka sangat penting
untuk mengimplementasikan perjanjian sanitasi, salah satunya melalui
sosialiasi tentang social distancing dan penerapan protokol kesehatan.
Penyebaran virus ini sangat unik, karena terkadang setiap orang yang terkena
gejalan virus tidak akan terdeteksi yang artinya tidak semua orang
mempunyai gejala awal saat terkena virus tersebut, dan tentunya kondisi fisik
sangat rentan terhadap imunitas.dampak menurun, sehingga mereka bersiko
terkena virus covid-19.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan dan diambil untuk mencegahan
penyebaran covid-19 adalah dengan melakukan berbagai tindakan secara
rutin seperti memcuci tangan pakai sabun, menggunakan hand sanitizer,
menghindari menyentuh wajah saat tangan kotor, melakukan etika batuk dan
bersin, gunakan masker dengan benar dan jaga jarak (minimal 1 meter) (Jaji,
4

2020). Penggunaan masker harus memenuhi standar masker medis maupun


masker kain tidak melebihi 4 jam, Menjaga jarak minimal 1 meter dan
menghindari keramaian. Mengurangi bepergian keluar kecuali saat darurat,
tidak menyentuh mata, hidung, mulut dengan tangan yang kotor (Nurkholis,
2020). kalaupun tidak termasuk dalam penderita covid-19 tetap harus
memperhatikan pola hidup sehat (konsumsi vitamin C & E), tetap bersihan,
cuci tangan pakai sabun, menggunakan masker, jaga kekebalan tubuh, jaga
jarak social distancing/ physical distancing. untuk semua orang,
memperhatikan anjuran WHO, pemerintah, kemenkes, dan sebagainya dalam
pencegahan covid-19.
Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa sebaran frekuensi tentang
pencegahan covid-19 pada mahasiswa kesehatan di Indonesia memiliki
pengetahuan tertinggi pada kategori baik 228 (51,35%) dan pengetahuan
rendah di kategori pengetahuan rendah sebesar 74 (16,67%). (sukesih, et al.,
2020), serta didukung oleh berbagai jurnal yang ada tentang pengetahuan
mahasiswa dalam pencegahan covid-19. Jumlah mahasiswa yang kurang
pengetahuan dalam pencegahan covid 19 masih banyak dan perlu di
tingkatkan untuk mengurangi dampak yang akan terjadi serta mampu
melaksanakan protokol kesehatan dengan baik.
Berdasarkan data diatas, maka pengetahuan penerapan protokol
kesehatan pada masa pandemi covid-19 ini sangatlah penting karena itu
peneliti tertarik untuk mengetahui lebih lanjut dengan mengadakan penelitian
dengan judul “Gambaran Pengetahuan Penerapan Protokol Kesehatan
Mahasiswa Keperawatan tentang Pencegahan Covid-19 di Kota Pontianak
Tahun 2020”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka “Bagaimana Gambaran
Pengetahuan Penerapan Protokol Kesehatan Mahasiswa Keperawatan tentang
Pencegahan Covid 19 di Kota Pontianak Tahun 2020?”
5

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui Gambaran Pengetahuan Penerapan Protokol Kesehatan
Mahasiswa Keperawatan tentang Pencegahan Covid 19 di Kota
Pontianak Tahun 2020.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui gambaran karakteristik mahasiswa keperawatan
dari usia dan jenis kelamin di Kota Pontianak Tahun 2020
b. Untuk mengetahui pengetahuan mahasiswa keperawatan tentang
pencegahan covid-19 dengan menggunakan masker di Kota
Pontianak Tahun 2020
c. Untuk mengetahui pengetahuan mahasiswa keperawatan tentang
pencegahan covid-19 dengan mencuci tangan di Kota Pontianak
Tahun 2020
d. Untuk mengetahui pengetahuan mahasiswa keperawatan tentang
pencegahan covid-19 dengan menjaga jarak di Kota Pontianak
Tahun 2020
e. Untuk mengetahui pengetahuan mahasiswa keperawatan tentang
pencegahan covid-19 dengan melakukan etika batuk dan bersin di
Kota Pontianak Tahun 2020
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Instansi Pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berarti
bagi mahasiswa dan Institusi Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan
Muhammadiyah Pontianak. Serta menjadi sumber bacaan atau refrensi
untuk meningkatkan kualitas pendidikan keperawatan dan dapat
menambah pengetahuan bagi pembaca dalam membahas gambaran
pengetahuan penerapan protokol kesehatan mahasiswa keperawatan
tentang pencegahan covid-19 tahun 2020.
2. Bagi Peneliti
6

Hasil penyusunan proposal ini diharapkan dapat menambah


pengetahuan, pengalama serta mengaplikaskan semua ilmu yang telah di
dapat selama penelitian ini yang berhubungan dengan gambaran
pengetahuan penerapan protokol kesehatan mahasiswa keperawatan
tentang pencegahan covid-19 tahun 2020.
3. Bagi Partisipan
Hasil penyusunan proposal ini diharapkan dapat memberikan
informasi secara umum pada mahasiswa mengenai penerapan protokol
kesehatan mahasiswa keperawatan tentang pencegahan Covid-19 tahun
2020.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Konsep Pengetahuan
a. Definisi Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil yang diperoleh dengan
memahami apa yang terjadi ketika seseorang merasakan suatu objek.
Perasaan ini muncul melalui panca indra manusia, sama seperti
penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan dan peraba.
Notoatmodjo juga menjelaskan bahwa ilmu kesehatan adalah ilmu
yang membuat masyarakat memahami kesehatannya sendiri
misalnya seseorang dapat memahami penyebab penyakit, cara
penularan, cara pencegahan, asupan gizi, sanitasi, pelayanan
kesehatan, sanitasi lingkungan, keluarga berencana, dan lain
sebagainya. Memiliki pengetahuan kesehatan yang memadai dapat
meningkatkan kesadaran seseorang dalam menjaga kesehatan serta
dapat meningkatkan kualitas kesehatannya. Notoatmodjo (2010).
Pengetahuan sendiri menurut Notoatmodjo memiliki beberapa
tingkatan. Tingkatan tersebut diketahui dapat menggambarkan
tingkat pengetahuan yang dimiliki seseorang setelah melewati
berbagai proses seperti mencari, bertanya, mempelajari dan
berdasarkan pengalaman seseorang tersebut. Pengetahuan atau
kognitif sendiri merupakan domain yang sangat penting untuk
terbentuknya perilaku seseorang. Oleh karena itu, diperlukan
pengetahuan yang cukup bagi seseorang untuk dapat membantu
dalam menjaga kesehatannya.
b. Jenis Pengetahuan
Pemahaman mengenai pengetahuan dalam konteks kesehatan
sangat beraneka ragam. Pengetahuan merupakan bagian perilaku
kesehatan. Jenis pengetahuan diantaranya sebagai berikut:

7
8

1) Pengetahuan implisit
Pengetahuan implisit adalah suatu pengetahuan yang masih
tertanam dalam bentuk pengalaman seseorang dan berisi faktor-
faktor yang bersifat tidak nyata, seperti keyakinan pribadi,
perspektif dan prinsip. Pengethuan seseorang biasanya sulit
untuk ditransfer keorang lain baik secara tertulis ataupun lisan.
Pengetahuan implisit sering kali berisi tentang kebiasaan dan
budaya bahkan bisa tidak disadari oleh seseorang. Contoh
sederhana: seseorang mengetahui tentang Covid-19 selalu
menerapkan protokol kesehatan, namun ternyata dia tidak
menerapkan protokol kesehatan dalam sehari hari.
2) Pengetahuan eksplisit
Pengetahuan eksplisit adalah pengetahuan yang telah
didokumentasikan atau disimpan dalam wujud nyata dimana
biasanya dalam wujud perilaku kesehatan. Pegetahuan nyata
dideskripsikan dalam tindakan-tindakan yang berhubungan
dengan kesehatan. Contoh sederhana: seseorang yang telah
mengetahui kasus covid-19 agar selalu menerapkan protokol
kesehatan dan ternyata dia menerapkan protokol kesehatan
dengan benar. Budiman (2013)
c. Tingkat Pengetahuan
Menurut Benjamin S. Bloom dalam Budiman, 2013
pengetahuan dibagi menjadi 6 (enam) tingkatan yaitu :
1) Mengingat/mengetahui (know)
Mengetahui didefinisikan sebagai mengingat suatu materi
yang telah dipelajari sebelumnya. Pengetahuan tingkat ini
seseorang akan berupaya untuk mengingat kembali (recall)
terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang telah
dipelajari atau suatu rangsangan yang telah diterima
sebelumnya. Untuk itu mengetahui merupakan tingkatan
pengetahuan yang paling rendah.
9

2) Memahami (comprehension)
Setelah mengetahui suatu hal, seseorang akan berpindah ke
tingkat yang lebih tinggi yaitu memahami. Memahami adalah
suatu kemampuan seseorang untuk menjelaskan secara benar
mengenai objek yang telah diketahui, dan juga dapat
menginterpretasikan objek tersebut. Seseorang yang telah
paham terhadap suatu objek diharapkan dapat menjelaskan,
menyebutkan, menyimpulkan yang didapat, meramalkan, dan
menginterpretasikan objek yang telah dipelajari sehingga dapat
dinilai apakah seseorang telah memahami apa yang telah
didapat.
3) Implementasi (application)
Pemahaman yang didapat seseorang dapat mewujudkan
suatu tindakan berbentuk implementasi. Implementasi diartikan
sebagai kemampuan seseorang dalam menggunakan materi yang
telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya.
Implementasi merupakan aplikasi atau penggunaan hukum-
hukum, metode, prinsip, dan sebagainya dalam sebuah konteks
atau yang lain.
4) Analisis (analysis)
Tindakan atau Perlakuan yang telah dilakukan dapat
membuat seseorang menganalisis suatu hal. Analisis adalah
suatu kemampuan seseorang dalam menjabarkan materi atau
suatu objek ke dalam suatu komponen-komponen, tetapi masih
di dalam suatu konteks yang sama, dan masih ada kaitannya
antar satu sama lain.
5) Sintesis (synthesis)
Analisis yang telah dilakukan akan membentuk suatu
sintesis. Sintesis merupakan suatu bentuk yang merujuk kepada
kemampuan untuk menghubungkan bagian-bagian di dalam
suatu bentuk yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu
10

bentuk kemampuan seseorang dalam menyusun suatu formulasi


baru dari formulasi-formulasi yang telah ada.
6) Evaluasi (evaluation)
Evaluasi berkaitan dengan suatu kemampuan untuk
melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau
objek. Penilaian-penilaian yang dilakukan ini didasarkan pada
suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan
kriteria-kriteria yang telah ada.
d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
Adapun beberapa faktor yang berhubungan dengan pengetahuan
menurut Notoatmodjo (2007:178), yaitu:
1) Pendidikan
Pendidikan merupakan sebuah proses belajar dan
pertumbuhan, perkembangan atau perubahan ke arah yang lebih
baik, lebih dewasa dan lebih matang terhadap suatu individu,
kelompok atau masyarakat. Sakti JB (2018), Pendidikan juga
dapat diartikan sebagai sebuah proses pengubahan sikap dan
perilaku seseorang atau kelompok dan juga merupakan suatu
usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan
pelatihan, hal ini sejalan dengan visi pendidikan yaitu untuk
mencerdaskan manusia dan menambah pengetahuan.
2) Pekerjaan
Suatu lingkungan dari pekerjaan kita dapat menjadikan
seseorang mendapatkan pengalaman dan pengetahuan, baik
secara langsung maupun tidak langsung sehingga menambah
pengetahuan dari lingkungan pekerjaan.
3) Pengalaman
Pengalaman merupakan sebuah kejadian maupun peristiwa
yang pernah dialami oleh seseorang dalam berinteraksi dengan
lingkungannya. Pengalaman menjadi penting karena dapat
diperoleh dari pengalaman diri sendiri maupun orang lain
11

sehingga menambah pengetahuan. Misalkan, jika seseorang


pernah merawat anggota keluarga yang sakit ISPA maka orang
tersebut akan lebih tahu dan paham mengenai tindakan yang
harus dilakukan jika terkena ISPA.
4) Usia
Usia seseorang akan menjadi tolak ukur dalam menilai
pengetahuan seseorang dimana tingkatan umur seseorang akan
terjadi perubahan pada aspek psikis dan psikologis (mental).
Pertumbuhan fisik secara garis besar akan mengalami perubahan
baik dari aspek ukuran maupun dari aspek proporsi fisik
seseorang, hal ini terjadi akibat semakin matang fungsi organ
seseorang. Sedangkan dilihat dari aspek psikologis (mental)
terjadi perubahan dari segi pemikiran seseorang yang terlihat
semakin matang dan dewasa.
5) Kebudayaan
Kebudayaan merupkan suatu tempat dimana seseorang
dilahirkan dan dibesarkan mempunyai pengaruh yang cukup
besar terhadap terbentuknya suatu cara berfikir dan perilaku
seseorang. keyakinan dan sosio-budaya seseorang lebih
menekankan pada kebiasaan dan tradisi untuk mau menerima
atau mengingkari suatu pengetahuan.
6) Minat
Minat merupakan suatu bentuk keinginan dan ketertarikan
seseorang terhadap sesuatu hal. Minat bisa menjadikan
seseorang untuk lebih mencoba dan menekuni suatu hal dan
pada akhirnya memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam.
7) Paparan informasi
Teknologi informasi mengartikan informasi sebagai suatu
teknik untuk mengumpulkan, menyiapkan, dan menyimpan,
memanipulasi, mengumumkan, menganalisis, dan menyebarkan
informasi dengan maksud dan tujuan tertentu yang bisa
12

didapatkan melalui media elektronik maupun media cetak.


Adapun sumber informasi yang dapat mempengaruhi
pengetahuan seseorang, misalkan televisi, radio, koran, buku,
majalah, dan internet.
e. Pengukuran Pengetahuan
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan menggunakan
kuesioner (questionair) juga sering dikenal sebagai angket, yang
menanyakan isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau
responden. Kedalaman suatu pengetahuan yang ingin kita ketahui
atau diukur dapat disesuaikan dengan tingkat-tingkat pengetahuan.
Selain itu, angket juga dapat digunakan dan cocok bila jumlah
responden cukup besar dan terbesar di wilayah yang luas. Angket
dapat berupa pertanyaan/ pernyataan tertutup atau terbuka, sehingga
dapat diberikan kepada responden secara langsung atau melalui pos
atau internet (Sugiyono, 2013:199).
Seseorang dikatakan mengerti jika suatu bidang atau petanyaan
tertentu responden dapat menjawab secara lisan atau tulisan.
Sekumpulan jawaban verbal yang diberikan kepada responden
tersebut dinamakan pengetahuan (knowledge). Pengukuran
pengetahuan dapat diketahui dengan cara responden yang
bersangkutan dapat mengungkapkan apa yang diketahui dalam
bentuk bukti atau jawaban, baik secara lisan maupun tulisan.
Pertanyaan atau tes ini dapat digunakan untuk mengukur
pengetahuan responden. Secara umum pertanyaan dapat
dikelompokkan menjadi 2 jenis sebagai berikut:
1) Pertanyaan subjektif, misal dengan jenis pertanyaan secara lisan.
2) Pertanyaan objektif, misal pertanyaan dengan pilihan ganda
(multiple choice), betul-salah dan pernyataan menjodohkan.
Dari kedua jenis pertanyaan tersebut, pertanyaan objektif
khususnya pilihan ganda dan betul-salah lebih disukai untuk
dijadikan sebagai alat pengukuran karena lebih mudah untuk
13

disesuaikan dengan pengetahuan yang akan diukur dan lebih cepat


dalam mengukur nilai pengetahuan.
Menurut Arikunto (2006) yang dikutip oleh Budiman (2013)
dari hasil pengukuran pengetahuan yang dilakukan dapat dibagi
menjadi 3 (tiga) kategori yaitu kurang, cukup dan baik adapun untuk
yang diteliti respondennya petugas kesehatan, maka pesentasenya
akan berbeda, yaitu
1) Kategori baik, memiliki nilai benar > 75 %.
2) Kategori kurang baik, memiliki nilai benar sebesar ≤ 75%
2. Konsep Covid 19
a. Definisi Covid 19
Severe Acute Respiratory Syndrome corona virus 2 (SARS-
COV-2) merupakan virus corona jenis baru yang menyebabkan
penyakit Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), (Huang Y et
al,2020). Penyakit ini pertama kali dilaporkan pada akhir Desember
2019 di Wuhan, Cina. Menurut World Health Organization (WHO)
virus corona sendiri merupakan suatu kelompok virus yang dapat
menyebabkan penyakit pada hewan maupun manusia. Beberapa jenis
virus corona diketahui menyebabkan infeksi saluran nafas pada
manusia yang akan menimbulkan gejala mulai dari batuk pilek
hingga yang lebih serius seperti Middle East Respiratory Syndrome
(MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Seseorang yang terkena penyakit Severe Acute Respiratory
Syndrom- Corona Virus (SARS-Cov) atau Middle East Respiratory
Syndrom-Corona Virus (MERS-CoV) diketahui dapat menularkan
virus tersebut hingga ke tingkat yang sangat mengkhawatirkan,
(Arshad Ali S et al, 2020). SARS diketahui ditularkan dari luwak ke
manusia, sedangkan MERS ditularkan dari unta yang berpunuk.
Sementara pada Covid-19, masih belum dapat dipastikan
penyebabnya, namun terdapat dugaan bahwa hewan yang pertama
kali menularkan penyakit ini ke manusia adalah kelelawar.
14

f. Etiologi Covid 19
Corona Virus adalah virus RNA dengan untai positif yang
mempunyai penampilan seperti mahkota pada saat dilihat di bawah
mikroskop elektron (corona istilah latin untuk mahkota) karena
adanya lonjakan glikoprotein pada amplop virus. Subfamili
Orthocoronavirinae dari keluarga Coronaviridae (orde Nidovirales)
digolongkan ke dalam empat gen CoV: Alphacoronavirus (alpha-
CoV), Betacoronavirus (beta-CoV), Deltacoronavirus (delta-CoV),
dan Gammacoronavirus (delta-CoV). Selanjutnya, genus beta-CoV
membelah menjadi lima sub-generasi atau garis keturunan.
Karakterisasi genom telah menunjukkan bahwa mungkin kelelawar
dan tikus adalah sumber gen alpha-CoV dan beta-CoV. Sebaliknya,
spesies burung tampaknya mewakili sumber gen delta-CoV dan
gamma-CoV, (Cascella M et al, 2020)
SARS-CoV-2 termasuk ke dalam kategori beta-CoV.
Dikarenakan virus ini memiliki bentuk bulat atau elips dan sering
pleomorfik, dan juga memiliki diameter sekitar 60-140 mm.
Sehingga diduga virus ini berasal dari kelelawar walaupun masih
tahap penelitian lebih lanjut. Seperti jenis CoV lainnya, virus ini
sensitif terhadap sinar ultraviolet dan panas matahari. Virus ini dapat
secara efektif dinonaktifkan oleh pelarut lipid termasuk eter (75%),
etanol, desinfektan yang mengandung klor, asam peroksiasetat dan
kloroform kecuali klorheksidin, (Kemenkes RI,2020)
g. Transmisi Covid 19
Dikarenakan kasus pertama penyakit Covid-19 terkait dengan
paparan langsung ke Pasar Grosir Makanan Laut Huanan di Wuhan,
penularan dari hewan ke manusia dianggap sebagai mekanisme
utama. Namun demikian, kasus-kasus selanjutnya tidak terkait
dengan mekanisme paparan tersebut. Oleh karena itu, dapat
disimpulkan bahwa virus ini juga dapat ditularkan antar manusia,
dan paling sering ditularkan oleh orang-orang yang sudah
15

menunjukan gejala. Penularan sebelum timbul gejala tampaknya


jarang terjadi, meskipun tidak dapat dikesampingkan. Selain itu,
terdapat penelitian bahwa individu yang tidak menunjukkan gejala
dapat menularkan virus. Data ini menunjukkan bahwa penggunaan
isolasi adalah cara terbaik untuk mengatasi virus tersebut, (WHO,
2020).
Dikarenakan, seperti patogen pernapasan lainnya termasuk flu
dan rhinovirus, penularan virus ini diyakini terjadi melalui tetesan
droplets akibat batuk dan bersin. Transmisi aerosol juga mungkin
dapat terjadi pada kasus paparan yang berkepanjangan terhadap
konsentrasi aerosol yang tinggi di dalam ruangan yang tertutup.
Analisis data yang terkait dengan penyebaran SARS-CoV- 2 di Cina
membuktikan bahwa virus ini memerlukan kontak langsung antara
individu untuk dapat tertular. Sehingga penyebaran ini terbatas pada
anggota keluarga, profesional kesehatan, dan siapapun yang
melakukan kontak langsung dengan penderita, (Cascella M et al,
2020).
h. Manifestasi Klinis Covid 19
Manifestasi klinis yang ditimbulkan oleh Covid-19 adalah
demam, rasa lelah berlebih dan batuk kering. Beberapa pasien yang
terinfeksi juga merasakan gejala lain seperti penyumbatan pada
hidung, pilek, sakit tenggorokan maupun diare. Gejala-gejala yang
muncul biasanya ringan dan meningkat secara perlahan-lahan.
Gejala tersebut sudah muncul di hari ke 5 atau 6 dengan masa
inkubasi 2-14 hari. Munculnya suatu gejala pada pasien tergantung
pada usia pasien dan status sistem kekebalan tubuh pasien. Pada
pasien yang berumur di atas 70 tahun akan timbul gejala lebih cepat
dibanding umur di bawahnya, (WHO, 2020)
Sekitar 80% orang yang terinfeksi virus pulih dari penyakit ini
tanpa memerlukan perawatan khusus. Sekitar 1 dari setiap 6 orang
yang terinfeksi covid-19 didapatkan sakit parah dan mengalami
16

kesulitan bernapas. Seseorang yang mengalami demam, batuk dan


kesulitan bernapas harus segera mencari perhatian medis. Orang
yang lebih tua, dan mereka yang memiliki masalah medis yang
mendasari seperti tekanan darah tinggi, masalah jantung atau
diabetes, beresiko tinggi untuk membuat penyakit ini menjadi lebih
serius, (Rothan HA ET AL, 2020)
Para peneliti CDC melaporkan Cina membagi manifestasi klinis
penyakit dengan tingkat keparahan (Detiro, M. D, 2020):
1) Penyakit ringan: non-pneumonia dan pneumonia ringan; ini
terjadi pada 81% kasus.
2) Penyakit berat: dispnea, frekuensi pernapasan ≥ 30 / menit,
saturasi oksigen darah (SpO2) ≤ 93%, rasio PaO2 / FiO2 atau P /
F [rasio antara tekanan darah oksigen (tekanan parsial oksigen,
PaO2) dan persentase oksigen yang disuplai (fraksi oksigen
terinspirasikan, FiO2)] <300, dan/ atau infiltrat paru > 50%
dalam 24 hingga 48 jam; ini terjadi pada 14% kasus.
3) Penyakit kritis: gagal pernapasan, syok septik, dan/ atau
disfungsi organ multipel (MOD) atau kegagalan (MOF); ini
terjadi pada 5% kasus.
i. Kalasifikasi Klinis Covid 19
Berikut sindrom klinis yang dapat muncul jika terinfeksi
menurut Perhimpunan Dokter Paru Indonesia:
1) Tidak berkomplikasi
Kondisi ini merupakan kondisi teringan. Gejala yang
muncul berupa gejala yang tidak spesifik. Gejala utama yang
muncul adalah seperti:
a) demam,
b) batuk dapat disertai dengan nyeri tenggorok
c) kongesti hidung
d) malaise
e) sakit kepala dan nyeri otot
17

Perlu diperhatikan bahwa pada pasien dengan lanjut usia


dan pasien immunocompromises presentasi gejala menjadi tidak
khas atau atipikal. Selain itu, pada beberapa kasus ditemui tidak
disertai dengan demam dan gejala relatif ringan. Pada kondisi
ini pasien tidak memiliki gejala komplikasi seperti dehidrasi,
sepsis atau napas pendek, (Mona, 2020).
2) Berkomplikasi
Seseorang yang terinfeksi virus covid-19 apabila tidak
segera ditangani dengan baik dapat menimbulkan beberapa
komplikasi seperti:
a) Pneumonia ringan sampai berat
b) Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS)
c) Sepsis
d) Syok septik
j. Patogenesis Covid 19
Pasien yang terinfeksi covid-19 menunjukkan jumlah leukosit
yang lebih tinggi, ditemukan pernapasan yang abnormal, dan terjadi
peningkatan kadar sitokin pro-inflamasi plasma. Salah satu laporan
kasus covid-19 menunjukkan seorang pasien yang menderita demam
5 hari kemudian mengalami batuk, bunyi napas kasar dari kedua
paru-paru, dan suhu tubuh mencapai 39,0°C. Dahak pasien
menunjukkan hasil reaksi rantai polimerase real-time positif yang
dikonfirmasi dengan terinfeksi covid-19. Kolaboratif yang diduga
menunjukkan leukopenia dengan jumlah leukosit 2,91 × 10 ^ 9 sel /
L di mana 70,0% adalah neutrofil. Selain itu, nilai 16,16 mg/ L
protein C-reaktif darah tercatat di atas kisaran normal (0-10 mg / L).
Tingkat sedimentasi eritrosit yang tinggi dan D-dimer juga diamati.
Patogenesis utama infeksi covid-19 pada sistem pernapasan
adalah pneumonia berat, RNA anemia, dikombinasikan dengan
kejadian kekeruhan tanah- kaca, dan cedera jantung akut. Kadar
sitokin dan kemokin dalam darah yang sangat tinggi dicatat pada
18

pasien dengan infeksi covid-19 yang mencakup IL1- β, IL1RA, IL7,


IL8, IL9, IL10, FGF2 dasar, GCSF, GMCSF, IFNγ, IP10, MCP1,
MIP1α, MIP1β, PDGFB, TNFα, dan VEGFA. Beberapa kasus
parah yang dirawat di unit perawatan intensif menunjukkan tingkat
tinggi sitokin proinflamasi termasuk IL2, IL7, IL10, GCSF, IP10,
MCP1, MIP1α, dan TNFα yang beralasan untuk meningkatkan
keparahan penyakit, (Rothan HA et al, 2020).
k. Penegakan Diagnosa Covid 19
1) Anamnesis
Pada saat menganamnesis pasien perlu ditanyakan beberapa
hal, seperti apakah pasien memiliki tiga gejala utama daripada
covid-19: demam, batuk kering (sebagian kecil berdahak) dan
kelelahan secara berlebih (sesak napas), WHO. Namun, perlu
diketahui bahwa demam dapat tidak ditemukan dalam beberapa
keadaan, khususnya pada geriatri atau pada mereka dengan
immunocompromise. Gejala tambahan pada pasien mungkin
akan muncul seperti nyeri kepala, nyeri otot, lemas, diare dan
batuk darah.
Pada beberapa kondisi dapat juga terjadi tanda dan gejala
infeksi saluran napas akut berat (Severe Acute Respiratory
Infection-SARI). Definisi SARI yaitu infeksi saluran napas akut
dengan riwayat demam (suhu ≥ 38oC) dan batuk dengan onset
dalam 10 hari terakhir serta perlu perawatan di rumah sakit.
Tidak adanya demam tidak mengeksklusikan infeksi virus,
(PDPI, 2020).
2) Pemeriksaan Fisik
Pasien yang sedang diselidiki untuk Covid-19 harus
dievaluasi di ruang khusus dengan pintu tertutup (ruang isolasi
adalah ruangan yang sangat ideal) dan diminta untuk memakai
masker bedah. Semua kontak standar dan tindakan pencegahan
19

melalui udara sangat penting harus diperhatikan, dan petugas


kesehatan yang merawat harus mengenakan pelindung mata.
Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan beberapa hal, hal
tersebut bergantung seberapa ringan atau beratnya manifestasi
klinis pasien Covid 19, (PDPI, 2020):
a) Tingkat kesadaran: kompos mentis atau penurunan
kesadaran
b) Tanda vital: frekuensi nadi meningkat, frekuensi napas
meningkat, tekanan darah normal atau menurun, suhu tubuh
meningkat. Saturasi oksigen dapat normal atau turun.
c) Dapat disertai retraksi otot pernapasan
d) Pemeriksaan fisik paru didapatkan inspeksi dapat tidak
simetris statis dan dinamis, fremitus raba mengeras, redup
pada daerah konsolidasi, suara napas bronkovesikuler atau
bronkial dan ronki kasar.
3) Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan penunjang yang
dilakukan diantaranya, (PDPI, 2020).:
a) Pemeriksaan radiologi: foto toraks, CT-scan toraks, USG
toraks Pada pencitraan dapat menunjukkan: opasitas
bilateral, konsolidasi subsegmental, lobar atau kolaps paru
atau nodul, ground-glass appearance. Pada stage awal,
terlihat bayangan multiple plak kecil dengan perubahan
pada interstitial yang jelas menunjukkan di perifer paru dan
kemudian berkembang menjadi bayangan multiple ground-
glass dan infiltrat pada kedua paru. Pada kasus berat,
dapat ditemukan konsolidasi paru bahkan “white-lung”
dan efusi pleura (jarang).
b) Pemeriksaan spesimen saluran napas atas dan bawah:
(1) Saluran napas atas dengan swab tenggorok (nasofaring
dan orofaring)
20

(2) Saluran napas bawah (sputum, bilasabronkus,BAL,


menggunakan endotrakeal tube dapat berupa aspirat
endotrakeal). Untuk pemeriksaan RT-PCR SARS-CoV-
2, (sequencing bila tersedia). Ketika melakukan
pengambilan spesimen gunakan APD yang tepat.
Ketika mengambil sampel dari saluran napas atas,
gunakan swab viral (dacron steril atau rayon bukan
kapas) dan media transport virus. Jangan sampel dari
tonsil atau hidung. Pada pasien dengan curiga infeksi
Covid-19 terutama pneumonia atau sakit berat, sampel
tunggal saluran napas atas tidak cukup untuk eksklusi
diagnosis dan tambahan saluran napas atas dan bawah
direkomendasikan. Klinisi dapat hanya mengambil
sampel saluran napas bawah jika langsung tersedia
seperti pasien dengan intubasi. Jangan menginduksi
sputum karena meningkatkan risiko transmisi aerosol.
Kedua sampel (saluran napas atas dan bawah) dapat
diperiksakan jenis patogen lain. Bila tidak terdapat RT-
PCR dilakukan pemeriksaan serologi. Pada kasus
terkonfirmasi infeksi Covid-19, ulangi pengambilan
sampel dari saluran napas atas dan bawah untuk
petunjuk clearance dari virus. Frekuensi pemeriksaan
2- 4 hari sampai 2 kali hasil negative dari kedua sampel
serta secara klinis perbaikan, setidaknya 24 jam. Jika
sampel diperlukan untuk keperluan pencegahan infeksi
dan transmisi, spesimen dapat diambil sesering
mungkin yaitu harian.
(3) Bronkoskop
(4) Pungsi pleura sesuai kondisi
(5) Pemeriksaan kimia darah:
21

(a) Darah perifer lengkap Leukosit dapat ditemukan


normal atau menurun; hitung jenis limfosit
menurun. Pada kebanyakan pasien LED dan CRP
meningkat.
(b) Analisis gas darah
(c) Fungsi hepar (Pada beberapa pasien, enzim liver
dan otot meningkat
(d) Fungsi ginjal
(e) Gula darah sewaktu
(f) Elektrolit
(g) Faal hemostasis (high PT/APTT, d Dimer), pada
kasus berat, D dimer meningkat
(h) Prokalsitonin (bila dicurigai bakterialis)
(i) Laktat (Untuk menunjang kecurigaan sepsis)
(6) Biakan mikroorganisme dan uji kepekaan dari bahan
saluran napas (sputum, bilasan bronkus, cairan pleura)
dan darah. Kultur darah untuk bakteri dilakukan,
idealnya sebelum terapi antibiotik. jangan menunda
terapi antibiotik dengan menunggu hasil kultur darah)
(7) Pemeriksaan feses dan urin (untuk investigasi
kemungkinan penularan).
l. Diagnosis Covid 19
Gejala klinis untuk pasien yang terinfeksi SARS-CoV-2 sampai
saat ini tidak memiliki ciri yang spesifik, sehingga untuk
menegakkan diagnosis didasarkan pada riwayat epidemiologi,
manifestasi klinis dan beberapa pemeriksaan penunjang, seperti RT-
PCR, CT scan, immune identification technology seperti pada Point
of Care Testing (POCT) untuk pemeriksaan IgM / IgG terkait enzim,
immunosorbent assay (ELISA) dan kultur darah, (Detiro, M. D,
2020).
22

m. Komplikasi Covid 19
Pasien yang menderita covid-19, penyakit yang berasal dari
infeksi virus corona yang baru ditemukan, gejala yang mungkin
terjadi biasanya relatif ringan dan dapat ditangani di rumah. jika
terjadi pada pasien lansia atau memiliki penyakit lain seperti diabetes
atau penyakit jantung, anda lebih berisiko terhadap bentuk serius
covid-19, (WebMD, 2020). Satu dari 6 orang pasien yang menderita
covid-19 mungkin akan mengalami komplikasi, termasuk beberapa
penyakit berikut dapat mengancam jiwa pasien.
Komplikasi yang mungkin terjadi adalah:
1) Gagal Pernafasan Akut
2) Pneumonia
3) Sindrom Gangguan Pernafasan Akut (ARDS)
4) Gagal Hati Akut
5) Gagal Jantung Akut
6) Gagal Ginjal Akut
7) Syok septik
8) Koagulasi intravaskular diseminata
9) Rhabdomylosis, (WebMD, 2020).
n. Penatalaksanaan dan Pencegahan, (Detiro, M. D, 2020).
1) Tanpa Gejala (OTG)
a) Isolasi dan Pemantauan:
(1) Isolasi mandiri di rumah selama 14 hari
(2) Pasien dipantau melalui telepon oleh petugas FKTP
(3) Kontrol di FKTP setelah 14 hari karantina untuk
pemantauan klinis
b) Non-farmakologis berikan edukasi terkait tindakan yang
perlu dikerjakan (leaflet untuk dibawa ke rumah):
(1) Pasien:
(a) Pasien mengukur suhu tubuh 2 kali sehari, pagi dan
malam hari
23

(b) Selalu menggunakan masker jika keluar kamar dan


saat berinteraksi dengan anggota keluarga - cuci
tangan dengan air mengalir dan sabun atau hand
sanitizer sesering mungkin.
(c) Jaga jarak dengan keluarga (physical distancing)
(d) Upayakan kamar tidur sendiri/terpisah
Menerapkan etika batuk (Diajarkan oleh tenaga
medis)
(e) Alat makan-minum segera dicuci dengan air/sabun
(f) Berjemur matahari minimal sekitar 10-15 menit
setiap harinya
(g) Pakaian yg telah dipakai sebaiknya dimasukkan
dalam kantong plastik/wadah tertutup yang
terpisah dengan pakaian kotor keluarga yang
lainnya sebelum dicuci dan segera dimasukkan
mesin cuci
(h) Ukur dan catat suhu tubuh tiap jam 7 pagi, jam 12
siang dan jam 19 malam.
(i) Segera berinformasi ke petugas pemantau/FKTP
atau keluarga jika terjadi peningkatan suhu tubuh >
38oC
(2) Lingkungan/kamar:
(a) Perhatikan ventilasi, cahaya dan udara
(b) Membuka jendela kamar secara berkala
(c) Bila memungkinkan menggunakan APD saat
membersihkan kamar (setidaknya masker, dan bila
memungkinkan sarung tangan dan google).
(d) Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun atau
hand sanitizer sesering mungkin. - Bersihkan
kamar setiap hari, bisa dengan air sabun atau bahan
desinfektan lainnya.
24

(3) Keluarga:
(a) Bagi anggota keluarga yang berkontak erat dengan
pasien sebaiknya memeriksakan diri ke FKTP/
Rumah Sakit.
(b) Anggota keluarga senantiasa pakai masker
(c) Menjaga jarak minimal 1 meter dari pasien
(d) Senantiasa mencuci tangan
(e) Jangan sentuh daerah wajah kalau tidak yakin
tangan bersih
(f) Ingat senantiasa membuka jendela rumah agar
sirkulasi udara tertukar
(g) Bersihkan sesering mungkin daerah yg mungkin
tersentuh pasien misalnya gagang pintu dll.
c) Farmakologi
(1) Bila terdapat penyakit penyerta atau komorbid,
dianjurkan untuk tetap melanjutkan pengobatan yang
rutin dikonsumsi. Apabila pasien rutin meminum terapi
obat anti-hipertensi dengan golongan obat ACE-
inhibitor dan Angiotensin Reseptor Blocker perlu
berkonsultasi ke dokter spesialis penyakit dalam atau
dokter spesialis jantung.
(2) Vitamin C (untuk 14 hari), dengan pilihan;
(a) Tablet vitamin C non acidic 500 mg/6-8 jam oral
(untuk 14 hari) 6 protokol tatalaksana covid-19
(b) Tablet isap vitamin C 500 mg/12 jam oral (selama
30 hari)
(c) Multivitamin yang mengandung vitamin C 1-2
tablet /24 jam (selama 30 hari),
(d) Dianjurkan multivitamin yang mengandung
vitamin C, B, E, dan Zink.
25

2) Gejala Ringan
a) Isolasi dan Pemantauan:
(1) Isolasi mandiri di rumah selama 14 hari
(2) Ditangani oleh FKTP, contohnya Puskesmas, sebagai
pasien rawat jalan
(3) Kontrol di FKTP setelah 14 hari untuk pemantauan
klinis
b) Non Farmakologis Edukasi terkait tindakan yang harus
dilakukan (sama dengan edukasi tanpa gejala).
c) Farmakologis
(1) Vitamin C dengan pilihan: - Tablet Vitamin C non
acidic 500 mg/6-8 jam oral (untuk 14 hari) - Tablet isap
vitamin C 500 mg/12 jam oral (selama 30 hari) -
Multivitamin yang mengandung vitamin c 1-2 tablet
/24 jam (selama 30 hari), - Dianjurkan vitamin yang
komposisi mengandung vitamin C,B, E, zink
(2) Klorokuin fosfat 500 mg/12 jam oral (untuk 5 hari) atau
Hidroksiklorokuin (sediaan yg ada 200 mg) 400 mg/24
jam/oral (untuk 5 hari)
(3) Azitromisin 500 mg/24 jam/oral (untuk 5 hari) dengan
alternatif Levofloxacin 750 mg/24 jam (5 hari)
(4) Pengobatan simtomatis seperti paracetamol bila demam
(5) Bila diperlukan dapat diberikan Anti-virus: Oseltamivir
(6) 75 mg/12 jam/oral atau Favipiravir (Avigan) 600mg/12
jam / oral (untuk 5 hari).
3) Gejala Sedang
a) Isolasi dan Pemantauan
(1) Rujuk ke Rumah Sakit ke Ruang Perawatan Covid-19/
Rumah Sakit Darurat Covid-19
(2) Isolasi di Rumah Sakit ke Ruang Perawatan Covid-19/
Rumah Sakit Darurat Covid-19 selama 14 hari
26

b) Non Farmakologis
(1) Istirahat total, intake kalori adekuat, control elektrolit,
status hidrasi, saturasi oksigen
(2) Pemantauan laboratorium Darah Perifer Lengkap
berikut dengan hitung jenis, bila memungkinkan
ditambahkan dengan CRP, fungsi ginjal, fungsi hati dan
ronsen dada secara berkala.
c) Farmakologis
(1) Vitamin C 200 – 400 mg/8 jam dalam 100 cc NaCl
0,9% habis dalam 1 jam diberikan secara drips
Intravena (IV) selama perawatan
(2) Klorokuin fosfat 500 mg/12 jam oral (untuk 5-7 hari)
atau Hidroksiklorokuin (sediaan yg ada 200 mg) hari
pertama 400 mg/12 jam/oral, selanjutnya 400 mg/24
jam/oral (untuk 5-7 hari)  Azitromisin 500 mg/24
jam per iv atau per oral (untuk 5- 7 hari) dengan
aternatif Levofloxacin 750 mg/24 jam per iv atau per
oral (untuk 5-7 hari)
(3) Pengobatan simtomatis (Parasetamol dan lain-lain).
(4) Antivirus: Oseltamivir 75 mg/12 jam oral atau
Favipiravir (Avigan sediaan 200 mg) loading dose 1600
mg/12 jam/oral hari ke-1 dan selanjutnya 2 x 600 mg
(hari ke 2-5).
4) Gejala Berat
a) Isolasi dan Pemantauan
(1) Isolasi di ruang isolasi Rumah Sakit Rujukan atau
rawat secara kohorting
b) Non Farmakologis
(1) Istirahat total, intake kalori adekuat, kontrol elektrolit,
status hidrasi (terapi cairan), dan oksigen
(2) Pemantauan laboratorium Darah Perifer Lengkap
27

berikut dengan hitung jenis, bila memungkinkan


ditambahkan dengan CRP, fungsi ginjal, fungsi hati,
Hemostasis, LDH, D-dimer.
(3) Pemeriksaan foto toraks serial bila perburukan
(4) Monitor tanda-tanda sebagai berikut;
(a) Takipnea, frekuensi napas ≥ 30x/min,
(b) Saturasi Oksigen dengan pulse oximetry ≤93% (di
jari),
(c) PaO2/FiO2 ≤ 300 mmHg, - Peningkatan sebanyak
>50% di keterlibatan area paru-paru pada
pencitraan thoraks dalam 24-48 jam,
(d) Limfopenia progresif,
(e) Peningkatan CRP progresif,
(f) Asidosis laktat progresif.
(g) Monitor keadaan kritis - Gagal napas yg
membutuhkan ventilasi mekanik, shock atau gagal
Multiorgan yang memerlukan perawatan ICU.
(h) Bila terjadi gagal napas disertai ARDS
pertimbangkan penggunaan ventilator mekanik
(i) pencegahan perburukan penyakit
c) Farmakologis
Untuk obat-obatan yang diperlukan dalam melakukan
penanganan terhadap pasien Covid-19 sebagai berikut:
(1) Klorokuin fosfat, 500 mg/12 jam/oral (hari ke 1-3)
dilanjutkan 250 mg/12 jam/oral (hari ke 4-10) atau
Hidroksiklorokuin dosis 400 mg /24 jam/oral (untuk 5
hari), setiap 3 hari kontrol EKG
(2) Azitromisin 500 mg/24 jam (untuk 5 hari) atau
levofloxacin 750 mg/24 jam/intravena (5 hari)
(3) Bila terdapat kondisi sepsis yang diduga kuat oleh
karena ko- infeksi bakteri, pemilihan antibiotik
28

disesuaikan dengan kondisi klinis, fokus infeksi dan


faktor risiko yang ada pada pasien. Pemeriksaan kultur
darah harus dikerjakan dan pemeriksaan kultur sputum
(dengan kehati-hatian khusus) patut dipertimbangkan.
(4) Antivirus: Oseltamivir 75 mg/12 jam oral atau
Favipiravir (Avigan sediaan 200 mg) loading dose
1600 mg/12 jam/oral hari ke-1 dan selanjutnya 2 x 600
mg (hari ke 2-5)
(5) Vitamin C 200 – 400 mg/8 jam dalam 100 cc NaCl
0,9% habis dalam 1 jam diberikan secara drips
Intravena (IV) selama perawatan
(6) Vitamin B1 1 ampul/24 jam/intravena
(7) Hydroxycortison 100 mg/24 jam/ intravena (3 hari
pertama)
(8) Pengobatan komorbid dan komplikasi yang ada
(9) Obat suportif lainnya
Perawatan spesifik untuk Covid-19 belum dikonfirmasi oleh
penelitian yang sedang berlangsung. Tidak ada pengobatan antivirus
yang terbukti efektif menghilangkan virus ini melawan infeksi virus
corona. Dalam penelitian SARS-CoV-2, kombinasi lopinavir dan
ritonavir terbukti memiliki manfaat klinis untuk pasien Covid-19.
Namun, sejauh ini efektivitas dan keamanan lopinavir dan ritonavir
pada infeksi Covid-19 masih dipelajari. Manajemen tanpa pengujian
atau izin hanya dapat dikelola dalam kasus uji klinis yang disetujui
oleh komite etik, atau melalui penggunaan darurat terpantau dari
intervensi tidak terdaftar yang sangat mendesak. Selain itu, saat ini
belum ada vaksiin untuk mencegah pneumonia covid-19.
3. Konsep Protokol Kesehatan
Protokol kesehatan merupakan sekumpulan perilaku yang berupa
tindakan yang dilakukan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran
yang menjadikan individu atau kelompok dapat menolong diri sendiri di
29

bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan


(Kemenkes RI, 2011: 9). Sasaran dari penerapan protokol kesehatan ini
untuk semua kalangan dimana untuk menjaga, memelihara, melindungi,
serta meningkatkan kesehatan setiap individu. Adapun protokol
kesehatan sangat penting untuk diterapkan dimana pemerintah telah
melakukan beberapa langkah untuk kasus covid-19, salah satunya adalah
dengan mensosialisasikan gerakan Social Distancing dan penerapan
protokol kesehatan yang dimana penyebaran virus ini begitu unik karena
tidak semua orang yang terpapar virus dapat terdeteksi sejak dini dengan
gejala-gejala tertentu, artinya tidak semua orang memiliki gejala saat
terpapar virus corona dan tentunya kondisi ini sangat rentan bagi
seseorang yang kondisi imunitasnya sedang menurun.
Langkah yang dapat dilakukan dan diterapkan untuk pencegahan
dengan level individu. Penggunaan penularan covid-19 ini dengan
melakukan beberapa tindakan secara rutin karena sampai saat ini masih
belum tersedia vaksin untuk mencegah infeksi covid-19. Maka dari itu
cara terbaik untuk mencegah infeksi adalah dengan menghindari paparan
virus penyebab. Diperlukan penerapan protokol kesehatan dengan
melakukan tindakan- tindakan pencegahan penularan dalam praktik
kehidupan sehari-hari seperti membersihkan tangan dengan sabun,
gunakan hand sanitizer, menghindari menyentuh bagian wajah pada saat
tangan kotor, melakukan etika cara batuk dan bersin yang benar, gunakan
masker dan jaga jarak (minimal 1 meter) (Jaji, 2020). Adapun
pencegahan yang dapat dilakukan sebagai berikut:
a. Masker
1) Pakailah masker secara seksama untuk menutupi mulut dan
hidung, kemudian eratkan dengan baik untuk meminimalisir
celah antara masker dan wajah
2) Saat digunakan, hindari menyentuh masker.
30

3) Lepas masker dengan teknik yang benar (misalnya; jangan


menyentuh bagian depan masker, tapi lepas dar belakang dan
bagian dalam.)
4) Setelah dilepas jika tidak sengaja menyentuh masker yang telah
digunakan segera cuci tangan.
5) Gunakan masker baru yang bersih dan kering, segera ganti
masker jika masker yang digunakan terasa mulai lembab.
6) Jangan pakai ulang masker yang telah dipakai.
7) Buang segera masker sekali pakai dan lakukan pengolahan
sampah medis sesuai SOP.
o. Mencuci tangan
1) Cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air sedikitnya
selama 20 detik atau gunakan hand sanitizer berbasis alkohol
yang setidaknya mengandung alcohol 60 %, jika air dan sabun
tidak tersedia.
2) Hindari untuk menyentuh mata, hidung dan mulut dengan
tangan yang belum dicuci dengan bersih.
3) Bersihkan dan lakukan disinfeksi secara rutin permukaan dan
benda yang sering disentuh.
p. Jaga jarak
1) Menjaga jarak minimal 1 meter dan tidak melakukan kontak
fisik seperti bersalaman, berpelukan, dan berciuman.
2) Menggunakan transportasi publik harus diminimalisir jika dirasa
tidak perlu, hindari berpergian ketika jam kerja.
3) Jika memungkinkan, bekerja dari rumah (work from home).
4) Jangan berkumpul massal di kerumunan dan fasilitas umum
5) Berpergian ke luar kota/luar negeri harus diminimalisir
6) Berkumpul dengan teman dan keluarga, termasuk dalam
berkunjung/ silaturahmi harus dihindari.
7) Gunakan telepon dan layanan online untuk menghubungi dokter
atau fasilitas kesehatan.
31

8) Hindari berinteraksi dengan orang tua/lanjut usia jika sedang


sakit.
9) Batasi tatap muka dengan orang lain terutama jika berusia 60
tahun keatas, dalam keadaan hamil, serta memiliki penyakit
penyerta seperti diabetes melitus, hipertensi, kanker, dan lainnya
q. Etika Batuk dan Bersin
1) Gunakan tisu ketika batuk atau bersin, segera buang ke tempat
sampah lalu cuci tangan.
2) Jika tisu tidak tersedia, tutup dengan lengan atas bagian dalam
ketika batuk atau bersin. (Detiro, M. D, 2020).
E. Kerangka Teoritis
Berdasarkan landasan teori yang sudah dikemukakan pada Tinjauan
Pustaka di atas, maka kerangka teori dalam penelitian ini dapat digambarkan
seperti skema berikut ini:
Menerapkan
Protokol Kesehatan

Pencegahan terhadap 1. Menggunakan masker


COVID 19 2. Mencuci tangan
3. Menjaga Jarak
4. Melakukan etika batuk
dan bersin

Gambar 2.1 Kerangka Teoritis


F. Hipotesis
Penelitian ini memiliki hipotesis yaitu:
1. Pengetahuan mahasiswa keperawatan dapat mempengaruhi perilaku
pencegahan dan penerapan protokol kesehatan terhadap COVID-19 di
Kota Pontianak.
32

G. Keaslian Penelitian
Tabel 2.1 Keaslian Penelitian
No Judul Penelitian Perbedaan Metode Hasil
1. Pengetahuan Dan Judul penelitian sukesih tentang Penelitian ini menggunakan Hasil penelitian pada
Sikap Mahasiswa pengetahuan dan sikap pencegahan metode survey analitik. kuesioner pengetahuan
Kesehatan Tentang covid-19 sedangkan penelitian ini Data dikumpulkan dengan paling tinggi di kategori
Pencegahan Covid- gambaran pengetahua mahasiswa alat ukur berupa kuesioner baik sebanyak 228
19 Di Indonesia. dalam penerapan protokol kesehatan. pengetahuan yang berupa 8 (51,35%) sedangkan sikap
Penelitian: Sukesiha, jumlah sampel sukesih berjumlah pernyataan dan kuesioner paling tinggi berada di
Usmanb, Setia Budi 444 dengan mahasiswa keperawatan sikap mahasiswa kesehatan kategori sikap baik
c, Dian Nur diindonesia sedangkan penelitian ini berjumlah 7 pernyataan sebanyak 206 (46,39%).
Adkhana Sarid 227 dengan mahasiswa STIK tentang Covid-19.
muhammadiyah pontianak.
2. Gambaran Judul penelitian Ni putu gambaran Jenis penelitian ini adalah Hasil analisis mendapatkan
Pengetahuan pengetahuan dan prilaku dimasa kuantitatif dengan desain pengetahuan masyarakat
Masyarakat Tentang pandemi covid-19 sedangkan pada deskriptif survei pada 150 tentang pandemi COVID-
Covid-19 Dan penelitian ini gambaran pengetahua masyarakat di Desa 19 ada pada kategori baik
Perilaku Masyarakat mahasiswa dalam penerapan Sumerta Kelod, Denpasar, yaitu 70%. Distribusi
Di Masa Pandemi protokol kesehatan, jumlah sampel Bali melalui purposive perilaku masyakarat
Covid-19 . penelitian Ni putu berjumlah 150 dengan sampling. Penelitian in di i menunjukkan masyarakat
Ni Putu Emy Darma masyarakat di Denpasar sedangkan menggunakan kuesioner telah mematuhi protokol
Yanti, I Made Arie penelitian ini berjumlah 227 dengan sebagai alat pengumpulan kesehatan di masa pandemi
Dharma Putra mahasiswa STIK muhammadiyah data dan data dianalisis COVID-19. Kategori kasus
Nugraha, Gede Adi pontianak. tempat dan waktu secara univariat dengan masyakarat sebagian besar
Wisnawa, Ni Putu penelitian Ni putu dilakukan di menyajikan distribusi ada pada kategori kasus
Dian Agustina, Ni Denpasar dan sedangkan penelitian frekuensi variabel. risiko rendah (85.33%).
Putu Arsita Diantari. ini di lakukan diPontianak.
33

3. Hubungan Antara Judul penelitian Dezha hubungan Metode penelitian ini Hasil penelitian
Pengetahuan Dan antara pengetahuan dan sikap berupa analitik menunjukkan bahwa
Sikap Terhadap terhadap perilaku pencegahan covid- observasional dengan sebanyak 54,1% responden
Perilaku Pencegahan 19 mahasiswa kedokteran sedangkan desain cross-sectional. memiliki pengetahuan baik,
Covid-19 Pada penelitian ini tentang gambaran Subjek penelitian adalah 73,1% responden memiliki
Mahasiswa pengetahua mahasiswa dalam mahasiswa kedokteran yang sikap yang baik, 46,6%
Kedokteran Di penerapan protokol kesehatan, melakukan studi di Provinsi responden memiliki
Provinsi jumlah sampel yang digunakan Aceh sebanyak 290 perilaku pencegahan yang
Aceh.Penelitian dalam penelitian Dezha sebanyak mahasiswa. Pengambilan baik serta terdapat
Muhammad Dezha 1032 mmahasiswa kedokteran data melalui metode self- hubungan yang lemah
Detiro sedangkan penelitian ini berjumlah assessment dengan namun berarti antara
227 dengan mahasiswa keperawatan, menggunakan kuesioner pengetahuan (r=0,214,
tempat dan waktu penelitian 3 pengetahuan, sikap dan p=0,000) dengan perilaku
fakultas di aceh dan dilakukan dari perilaku yang sudah pencegahan COVID-19 dan
bulan april-agustus sedangkan divalidasi. Analisis hubungan yang cukup
penelitian ini dilakukan di 1 kampus menggunakan uji distribusi bermakna antara sikap
di kota Pontianak dimulai dari bulan frekuensi (univariat) dan uji (r=0,477, p=0,000) terhadap
November sampai selesai. korelasi spearman perilaku pencegahan
(bivariat). COVID-19.
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep/ kerangka berfikir merupakan dasar pemikiran pada
penelitian yang dirumuskan dari fakta-fakta, observasi dan tinjauan pustaka.
Kerangka konsep memuat teori, dalil atau konsep-konsep yang akan dijadikan
dasar dan pijakan untuk melakukan penelitian. Penelitian ini menggambarkan
dengan jelas arah penelitian yang dilakukan, maka dari itu perlu dirumuskan
suatu kerangka konsep penelitian. Kerangka konsep penelitian pada
hakikatnya suatu uraian dan visualisasi konsep-konsep serta variabel-variabel
yang akan diukur (diteliti) (Notoatmodjo. 2010). Kerangka konsep pada
penelitian ini menggunakan satu variabel dengan mendeskripsikan gambaran
pengetahuan penerapan protokol kesehatan mahasiswa keperawatan tentang
pencegahan covid-19 di kota Pontianak.
Berdasarkan kerangka teori yang ada, maka kerangka konsep yang
digunakan sebagai berikut:
Variabel yang Diteliti
pengetahuan mahasiswa tentang
penerapan protokol kesehatan
pencegahan covid-19

Gambar 3. 1 Kerangka Teori


H. Desain Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan yang
menekankan analisis pada data-data numerical (angka) yang diolah dengan
metode statistika (Nazir. 2017). Jenis penelitian yang dilakukan ini yaitu
peneleitian kuantitatif dengan menggunakan studi deskriptif. Studi deskriptif
yaitu penelitian yang memiliki tujuan untuk menjelaskan fenomena, situasi,
karakteristik individual, atau kelompok tertentu secara objektif. Tujuan dari
penelitian deskriptif adalah menggambarkan peristiwa penting yang terjadi.
Pada penelitian yang dilakukan ini bermkasud mendeskripsikan tingkat
pengetahuan mahasiswa kepeawatan dalam penerapan protokol kesehatan
tentang pencegahan covid-19 di kota Pontianak.

34
35

I. Populasi dan Sample Penelitian


1 Populasi
Populasi merupakan keseluruhan sumber data yang diperlukan dalam
suatu penelitian. Penentuan sumber data dalam suatu penelitian sangat
penting dan menentukan keakuratan hasil penelitian (Saryno dan
Anggraeni, 2013). Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa STIK
Muhammadiyah Pontianak tahuan akademik 2020/2021
Tabel 3. 1 Jumlah Populasi mahasiswa STIK Muhammadiyah Pontianak

JUMLAH
NO SEMESTER
LK PR JLH
1 D-III (2020) 13 18 31
2 D-III (2019) 6 25 31
3 D-III (2018) 5 17 22
4 S-1 REG (2020) 13 37 50
5 S-1 REG (2019) 18 85 103
6 S-1 REG (2018) 25 68 93
7 S-1 REG (2017) 25 55 80
8 S-1 REG B (2020) 7 3 10
9 S-1 REG B KHUSUS (2020) 7 26 33
10 S-1 REG B (2019) 17 13 30
11 S-1 REG B KHUSUS (2019) 15 26 41
JUMLAH 151 373 524

2 Sampel populasi
Sample populasi yang akan diteliti terkadang jumlahnya sangat
melimpah, tempatnya sangat luas dan berasal dari stara/ tingkatan yang
berbeda. Adanya keterbatasan waktu, tenaga, biaya dan sebab lainnya,
penelitian hanya menggunakan sebagian populasi sebagai sumber data
(Saryoo & Anggraeni, 2013). Tekhnik sampling yang digunakan dalam
penelitian ini adalah probability Sampling, dengan tekhnik yang digunakan
dalam pengambilan sample adalah Simple Random Sampling.
Jumlah sample yang digunakan peneliti dalam penelitian ditentukan
menggunakan rumus slovin. Penentuan ukuran sampel yang dilakukan
peneliti ini dihitung dengan menggunakan rumus slovin (Supardi &
Rustika, 2013).
36

N
n= 2
N (e) +1

Keterangan:
N = Jumalah populasi atau jumlah objek yang diamati
n = Jumlah sampel
d = Tingkat taraf kesalahan/ eror yang digunakan pada penelitian ini 5%
(0,05).
Perhitungan jumlah sample dalam peneliti ini adalah sebagai berikut:

N
n=
N (e)2 +1

524
n=
524 ( 0,05 )2 +1
524
n=
524.0,0025+ 1
524
n=
2,31
n = 226,8 dibulatkan menjadi 227 responden
Beriku ini kriteria inklusi:
a. Mahasiswa yang aktif PBM dikampus
b. Mahasiswa aktif di laboratorium kampus
c. Mahasiswa yang melakukan praktek klinik
d. Bersedia menjadi responden
Berikut ini kriteria eksklusi sampel :
a. Mahasiswa sedang cuti
b. Responden mengundurkan diri ditengah tengah penelitian
c. Mahasiswa yang aktif profesi Ners
d. Mahasiswa yang terkendala dengan jaringan
J. Tempat dan Waktu Penelitian
1 Tempat Penelitian
Tempat Penelitian dilaksanakan di STIK Muhammadiyah Pontianak.
37

2 Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan dalam kurung waktu 2 bulan dimulai dari
bulan Juni 2021 sampai dengan bulan Agustus 2021.

K. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah suatu variabel secara operasional berdasarkan
karakteristk yang diamati, memungkinkan peneliti untuk melakukan
observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau sebuah
fenomena (Hidayat, 2017).
Tabel 3.2 Definisi Operasional

N Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala


o Penelitian Operasional Ukur
1 Penge Pengetahuan Memberi Tiap jawaban Ordinal
Tahuan yang dimiliki tanda pada benar diberi
mahasiswa kuesioner skor 1 dan
dalam melalui jawaban yang
penerapan (google- salah diberi
protokol form) skor 0, adapun
kesehatan untuk jawaban hasil ukur
pencegahan benar atau untuk kategori
covid-19 salah Baik >75%
meliputi mengenai Kurang ≤ 75%
penggunaan penerapan
masker, jaga protokol
kebersihan kesehatan
tangan,etika dalam
batuk dan pencegahan
bersin, dan jaga covid-19.
jarak,

L. Instrumen/ Alat Pengumpulan Data


Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang digunakan oleh peneliti
untuk mengobservasi, mengukur atau menilai suatu fenomena (dharma,
2015). Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan
hasilnya lebih baik (cermat, lengkap dan sistematis) sehingga lebih mudah
diolah (saryono, 2011). Dalam mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswa
38

keperawatan dalam penerapan protokol kesehatan tentang pencegahan Covid-


19 diperlukan instrumen penelitian berupa kuesioner dengan pendekatan teori
pengetahun dengan kategorik mulai dari baik, cukup dan kurang dan
menggunakan skala Guttman karena skala tersebut memberikan jawaban
yang tegas baik berupa salah maupun benar. Tiap jawaban benar diberi nilai 1
dan yang salah diberi nilai 0. Adapun jumlah pertanyaan yang akan diberikan
berjumlah 20 pertanyaan.
Tabel 3.3 Daftar Kuesioner Penelitian

No Pertanyaan Jumlah
1 Penggunaan Masker 5
2 Mencuci Tangan 4
3 Jaga Jarak 4
4 Etika Batuk dan Bersin 5
Jumlah 18

1. Uji Validitas
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner.
Instrumen yang baik harus memenuhi dua syarat penting, yaitu valid dan
reliable (Arikunto, 2006). Untuk mendapatkan data yang valid dan reliable
maka kuesioner harus diuji validitas dan reliabilitasnya. Sebelum
kuesioner digunakan dalam penelitian, terlebih dahulu kuesioner
dilakukan uji validitas dengan rumus Pearson Product Moment dan dicari
reliabilitasnya dengan menggunakan metode Alpha Cronbach.
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan
valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Uji ini dilakukan
dengan menghitung korelasi masing-masing skor item dari tiap variabel
dengan skor variabel tersebut. Untuk mengetahui apakah nilai korelasi
tiap-tiap pertanyaan tersebut signifikan, maka perlu dilihat r tabel dan r
hitung. Dikatakan valid apabila r hitung lebih besar dari r tabel dan
dikatakan tidak valid jika r hitung lebih keci dari r tabel (0, 361) dengan
tingkat kemaknaan 5% (Arikunto, 2006). Uji validitas kuesioner akan di
ujicobakan pada responden yang memiliki karakteristik yang sama dengan
39

subjek penelitian yaitu mahasiswa poltekkes pontianak melalui google


form.
Pada penelitian ini menggunakan kuesioner yang telah di lakukan uji
validitas instrumen diperoleh nilai r hitung 0, 326 sampai 0, 560. Uji ini
dilakukan pada mahasiswa Poltekkes Pontianak dengan 30 responden.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat 2 item yang tidak valid
dengan r hitung kurang dari r tabel dengan nilai (0,326 dan 0,340) adapun
item pertanyaan yang valid ada 18 pertanyaan, untuk penelitian
selanjutnya akan disebar 18 pertanyaan dengan keterangan valid.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan pada tingkat
kepercayaan dan dapat diandalkan (Arikunto, 2006). Hal ini berarti sejauh
mana hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan dua kali atau lebih
dengan alat ukur yang sama. Pengukuran reliabilitas menggunakan
bantuan software komputer dengan rumus Alpha Cronbach. Suatu variabel
dikatakan reliabel jika memberikan nilai Alpha Cronbach > 0,60
(Hidayat,). Pada uji reliabilitas yang dilakukan pada instrumen ini
menghasilkan koefisien internal dan koefisien reliabilitas sebesar 0,778,
maka dari itu, berdasarkan hasil yang didapatkan bisa disimpulkan bahwa
18 item pertanyaan kuesioner adalah valid dan reliabel.
M. Prosedur Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dapat diartikan sebagai teknik untuk
mendapatkan data yang kemudian dianalisis dalam suatu penelitian. Tujuan
dari pengumpulan data adalah untuk menemukan data yang dibutuhkan dalam
tahapan penelitian (Imas Maturoh & Anggita, 2018).
Teknik pengumpulan data dalam proposal penelitian ini meliputi tahap
persiapan dan pelaksanaan sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan
a. Peneliti mengajukan judul proposal kepada dosen pembimbing dan
penguji.
40

b. Melakukan uji etik di bagian Puslitbang STIK Muhammadiyah


Pontianak.
c. Mengajukan surat permohonan ijin penelitian di STIK
Muhammadiyah Pontianak.
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
a. Peneliti bertemu dan meminta bantuan kepada kepala BAAK yang
bertanggung jawab di tempat penelitian untuk mengumpulkan data
mahasiswa STIK Muhammadiyah Tahun 2019/2020.
b. Peneliti menemui responden ketempat penelitian sesuai kriteri inklusi
penelitian ini.
c. Memberikan informasi dengan jelas kepada responden terkait
prosedur penelitian ini dan legal etik penelitian ini.
d. Pasien yang bersedia menjadi responden menyetujui lembar informed
consent penelitian.
e. Peneliti memberikan lembar kuesioner menggunakan google form
f. Mengumpulkan hasil kuesioner yang sudah diisi oleh responden, dan
menganalisis data serta pembahasan hasil kuesioner tersebut.
g. Mengumpulkan hasilkuisioner yang sudah diisi oleh responden, dan
menganalisa data serta pembahasan hasil penelitian.
N. Rencana Analisa Data
1. Pengolahan Data
Pengumpulan data diambil dengan data primer yaitu dengan
melakukan metode pengisian kuesioner di google-form yang telah
disebar melalui media sosial sehingga mahasiswa dapat mengakses dan
mengisi pertanyaan yang disediakan. Menurut (Prasetyo & Jannah, 2010)
tahapan pengolahan data kuantitatif terdiri dari:
a. Pengkodean Data (Data Coding)
Coding merupakan proses penyusunan dengan sistematis
datasioner kedalam bentuk yang mudah dibaca oleh mesin pengolah
data seperti komputer.
b. Pemindahan Data ke Komputer (Data Entering)
41

Data entering adalah memindahkandata yang telah diubah


menjadi kode kedalam mesin pengolah data. Caranya dengan
membuat Coding sheet (lembar kode), direct entry, optical scan
sheet (seperti lembar isian komputer), dan CATI (Computer-Assisted
Telephone Interviewing).
c. Pembersih Data (Data Cleaning)
Data cleaning adalah memanstikan bahwa seluruh data telah
dimasukan kedalam mesin pengolah data sesuai dengan yang
sebenarnya. Peneliti memerlukan adanya ketelitian dan akurasi data.
d. Penyajian Data (Data Output)
Data Output adalah hasil pengolahan data. Dimana hasil
pengolahan data dapat berbentuk nnumerik, grafik bentuk gambar.
2. Analisa Data
Analisis data bertujuan untuk memperoleh gambaran atau deskripsi
masing-masing variabel, membandingkan dan menguji teori atau konsep
dengan informasi yang ditemukan, menemukan adanya konsep baru dari
data yang dikumpulkan, serta yang diuji berlaku umum atau hanya
berlaku pada kondisi tertentu (Hastono, 2016)
Teknnik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisa univariat. Analisa merupakan suatu analisa yang digunakan untuk
riabel dari hasil penelitian menganalisis tiap-tiap variabel dari hasil
penelitian yang menghasilkan suatu distribusi frekuensi dan peresentase
dari masing- masing variabel (Nursalam,2011).
Analisis data dilakukan secara deskriptif untuk mendapatkan
gambaran umum pengetahuan penerapan protokol kesehatan mahasiswa
keperawatan tentang pencegahan covid 19 di kota Pontianak.
O. Etika Penelitian
Etika penelitian adalah prosedur perlindungan terhadap responden
dengan menjamin kerahasiaan responden, mencegah responden dari cidera
akibat prosedur penelitian dan mempertahankan kenyamanan responden
42

selama penelitian. Adapun etika penelitian yang harus diperhatikan adalah


sebagai berikut (Dharma, 2011).

1. Informed consent
Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara penelitian
dengan memberikan lembar persetujuan yang telah dipersiapkan.
Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan
dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden.
Tujuan informed consent agar subjek mengerti maksud dan tujuan
penelitian, bersedia menjadi responden dalam penelitia, menjelaskan
prosedur penelitian, mengetahui dampak penelitian, menjelaskan
keuntungan serta jaminan dan persetujuan responden dalam memberikan
informasi yang jujur. Jika subjek bersedia maka harus menandatangani
lembar persetujuan. Jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus
menghormati hak responden itu.
2. Tanpa Nama (anonymity)
Masalah etika selanjutnya adalah memberikan jaminan dalam
penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau
mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya
menuliskan kode pada lembar pengumpulan dataatau hasil penelitian
yang disajikan untuk menjaga privasi dari subjek.
3. Kerahasiaan (confidentiality)
Masalah ini merupakan masalah etik dengan memberikan jaminan
kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah
lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan
oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada
hasil penelitian.
43

P. Jadwal Penelitian

Tabel 3.4 Jadwal Rencana Penelitian Gambaran Pengetahuan Penerapan Protokol Kesehatan
Mahasiswa tentang Pencegahan COVID-19 di Kota Pontianak

Bulan
No Juni Juli Agustus September
ve
N mb
Kegiatan
o er
Desember Januari Februari Maret April Mei
Tahun 2020 Tahun 2021
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengajuan Judul                                              
Bimbingan
penyusunan  
2 proposal                                                      
3 Ujian Proposal                                                        
4 Revisi Proposal                                                        
5 Uji Etik
Pengumpulan
6 Data                                                        
7 Pengolahan data                                                        
Sidang Hasil
8 Penelitian                                                        
Revisi dan
Pengumpulan  
9 Skripsi                                                      
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Bab ini menguraikan hasil dan pembahasan penelitian dengan judul
Gambaran Pengetahuan Penerapan Protokol Kesehatan Mahasiswa Keperawatan
tentang Pencegahan Covid-19 di Kota Pontianak Tahun 2020, pengumpulan data
dilaksanakan mulai 27 Juli 2021 sampai 3 Agustus 2021. Pelaksanaan penelitian
ini dilaksanakan di kampus STIK Muhammadiyah Pontianak, adapun data
diperoleh menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada responden melalui
google form, yang memenuhi kriteria inklusi dan lembar observasi yang di isi
langsung oleh peneliti. Populasi sebanyak 524 dengan metode probability
Sampling dengan tekhnik Simple Random Sampling dimana pemilihan sampel
yang dilakukan berdasarkan maksud dan tujun tertentu yang ditentukan oleh
peneliti, adapun jumlah sample yang digunakan penelitian ini menggunakan
rumus slovin sehingga mendapatkan sampel sebanyak 227 orang. Data yang
terkumpul yaitu berupa data pengetahuan penerapan protokol kesehatan
mahasiswa keperawatan tentang pencegahan covid 19 serta karakteristik
responden di lihat dari umur dan jenis kelamin
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini di STIK Muhammadiyah Pontianak yang telah
berdiri sejak 2006 yang beralamat di jalan sungai raya dalam kecamatan
sungai raya kabupaten kubu raya jumlah mahasiswa STIK Muhammadiyah
pontianak yang diteliti 227 orang dan jumah dosen yang mengajar sebanyak
42 orang D3 dan S1 dosen STIK Muhammadiyah Pontianak.
B. Karakteristik Responden
Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa D3 dan S1
Keperawatan STIK Muhammadiyah Pontianak dengan jumlah 227
seluruhnya yang memenuhi kriteria inklusi, secara umum penelitian ini
menggambarkan beberapa karakteristik responden seperti usia dan jenis
kelamin.
Penelitian ini mempunyai responden dan tidak ada batas jenis kelamin
laki-laki maupun perempuan, karena penelitian hanya akan melihat gambaran
pengetahuan penerapan protokol kesehatan mahasiswa keperawatan tentang

44
45

pencegahan covid-19 di kota Pontianak tahun 2020, peneliti ini tidak


membedakan pengetahuan yang berdasarkan usia dan jenis kelamin.
Tabel 4.1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan usia dan jenis
kelamin Di STIK Muhammadiyah Pontianak Tahun 2020
N=227
Variabel Frekuensi (n) %
19-25 219 96,6
Usia 26-35 8 3,4
Total Variabel 227 100.0
Laki-Laki 61 26,9
Jenis Kelamin Perempuan 166 73,1
Total Variabel 227 100.0

Berdasarkan tabel 4.1 di atas diketahui hasil distribusi frekuensi


responden berdasarkan usia dan jenis kelamin di kampus STIK
Muhammadiyah Pontianak dengan 227 responden. Usia responden dalam
penelitian ini dari rentang usia remaja akhir 19-25 tahun sebanyak 219 orang
(96%) dan dewasa awal 26-35 tahun sebanyak 8 orang (3,4%). Jenis kelamin
responden laki laki sebanyak 61 orang (26,9%) dan perempuan sebanyak 166
(73,1%). Jadi dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah responden dengan
usia tertinggi yaitu 19-25 tahun sebanyak 219 orang (96,6%), dan jenis
kelamin dengan mayoritas Perempuan dengan frekuensi sebanyak 166 orang
(73,1%)
C. Hasil Penelitian
1. Analisa Univariat
a. Pengetahuan
Analisa univariat responden berdasarkan pengetahuan penerapan
protokol kesehatan mahasiswa keperawatan tentang pencegahan
covid-19. data yang diperoleh dari pengumpulan dan pengolahan data
akan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi antara lain.
46

Tabel 4.2 Distribusi frekuensi berdasarkan pengetahuan


mahasiswa STIK Muhammadiyah Pontianak tentang penerapan
protokol kesehatan dalam pencegahan covid-19
N=227
Variabel Frekuensi (n) %
Baik 217 95,6
Pengetahuan
Kurang 10 4,4
Total 227 100,0

Berdasarkan tabel 4.2 Pengukuran pengetahuan mengenai


gambaran pengetahuan penerapan protokol kesehatan mahasiswa
keperawatan tentang pencegahan covid-19 di kota Pontianak tahun
2020” dinilai menggunakan kuesioner yang telah disusun oleh peneliti
dan sudah tervalidasi. Hasil distribusi frekuensi responden
berdasarkan tingkat pengetahuan mahasiswa STIK Muhammadiyah
Pontianak tentang pencegahan covid-19. Hasil yang didapat dari
tingkat pengetahuan baik dengan frekuensi 217 orang (95,6%) dan
kurang sebanyak 10 orang (4,4%). Jadi dari tabel diatas dapat dilihat
bahwa tingkat pengetahuan mahasiswa STIK Muhammadiyah
memiliki pengetahuan baik dalam penerapan pprotokol kesehatan
dalam pencegahan covid-19.
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan membahas mengenai hasil penelitian gambaran pengetahuan


mahasiswa STIK muhammadiyah Pontianak tentang pencegahan covid-19.

A. Interprestasi dan Diskusi Hasil


1. Karakteristik Responden
Karakteristik responden dalam penelitian ini ada 2 yakni berdasarkan usia
dan jenis kelamin, adapun untuk penjelasannya sebagai berikut:
a. Usia
Usia responden dalam penelitian ini terdiri dari masa remaja akhir
yaitu rentang usia 19-25 tahun sebanyak 219 orang (96,6%), dan usia
26-35 dalam kaegori rentang dewasa awal sebanyak 8 orang (3,4%),
di usia produktif ini pengetahuan responden sangat tinggi tentang
pencegahan covid 19, adapun menurut beberapa jurnal yaitu Amin
(2018) mengatakan secara umum ukuran otak berbeda antara laki-laki
dan perempuan, laki-laki memiliki ukuran otak lebih besar dari
perempuan. Semakin bertambah usia sesorang maka akan semakin
matang pola fikir dimana untuk perempuan otak kanan dan kiri nya
berkembang secara berimbang pada usia 0-6 tahun, sedangkan laki
laki otak kanan dan kiri mulai berimbang pada usia 6-12 tahun
sehingga pada usia 18 tahun ke atas. Perkembangan otak dewasa
kanan dan kiri sudah sempurna sehingga pada usia ini seseorang mulai
membuat kerangka kerja dan pencapaian, mulai berani menyampaikan
gagasan dan membuat mereka senang akan tantangan, beradu gagasan,
sehingga mereka lebih senang berdiskusi. Menurut peneliti sendiri
usia pada penelitian ini adalah usia remaja akhir yaitu 19-25 tahun,
termasuk usia produktif dalam meningkatkan pengetahuan sehingga
pengetahuan responden sangat tinggi.

47
48

b. Jenis Kelamin
Jenis kelamin penelitian ini mayoritas perempuan sebanyak 166
orang (73,1%) dan laki laki sebanyak 61 orang (26,9%) dikarenakan
pada penelitian ini perempuan banyak ditemukan di STIK
Muhammadiyah pontianak dibandingkan laki-laki, adapun pendapat
dari peneliti salah satunya menurut (syadidurrahman,et al.2020)
proporsi pengetahuan pada mahasiswa perempuan lebih besar
dibanding laki laki dengan persentasi 63,1% dan 3,4 lebih baik dari
pada laki laki. Keadaan ini, disebebkan karena perempuan mempunyai
kecendrungan dalam berperilaku sehat salah satunya dengan banyak
pertimbangan kesehatan seperti istirahat, nutrisi, relaksasi, dan
perasaan sehat yang mendukung untuk tidak selalu berkumpul dengan
sesama teman, sedangkan laki-laki lebih cenerung untuk merasa lebih
kuat dan tidak mengeluh dalam keadaan sakit.
2. Analisa Univariat
a. Pengetahuan penerapan protokol kesehatan mahasiswa keperawatan
tentang pencegahan covid 19
Pengukuran pengetahuan mengenai gambaran pengetahuan
mahasiswa di STIK Muhammadiyah Pontianak tentang pencegahan
covid-19 dinilai menggunakan kuesioner yang telah disusun oleh
peneliti dan sudah tervalidasi. Hasil dari penelitian dan pengolahan
data ditemukan dari 227 orang yang menjadi responden, didapatkan
yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 217 orang (95,6%)
sebagian besar responden memahami tentang pencegahan covid-19
dengan menerapkan protokol kesehatan dikarenakan responden
keingin tahunya sangat tinggi dalam pengetahuan informasi dan
didasari latar belakang pendidikan kesehatan dan mampu memahami
beberapa bahayanya penyakit covid-19. Hasil penelitian ini ada
berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa sebaran frekuensi
tentang pencegahan covid-19 pada mahasiswa kesehatan di Indonesia
memiliki pengetahuan tertinggi pada kategori baik 228 (51,35%) dan
49

pengetahuan rendah di kategori pengetahuan rendah sebesar 74


(16,67%). (sukesih, et al., 2020), serta didukung oleh berbagai jurnal
yang ada tentang pengetahuan mahasiswa dalam pencegahan covid-
19. Sumber pengetahuan terkait dengan pencegahan covid-19
didapatkan dari berbagai sumber baik dari media sosial, internet,
televisi, kementerian kesehatan, WHO dan informasi teman
(Alzoubi,et al,.2020)
Q. Keterbatasan Penelitian
Peneliti melaporkan dalam penelitian ini ada beberapa keterbatasan dan
hambatan selama penelitian berlangsung yaitu peneliti hanya mengetahui
gambaran pengetahuan penerapan protokol kesehatan mahasiswa
keperawatan tentang pencegahan covid 19 di kota Pontianak tahun 2020
dengan menggunakan google form di karenakan wabah covid-19 semangkin
hari makin meningkat dan pihak kampus tidak mengizinkan secara offline
tetapi mengizinkan secara online. penelitian ini memerlukan waktu kurang
lebih 1 minggu dalam pengumpulan data dengan menyebar kuesioner melalui
link google form setiap kelasnya, adapun sampel dalam penelitian ini
sebanyak 227 orang.
R. Implikasi terhadap Pelayanan, Pendidikan dan Penelitian
1. Pelayanan Keperawatan
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi referensi awal untuk
pelayanan keperawatan dan kampus STIK Muhammadiyah Pontianak
tentang gambaran pengetahuan penerapan protokol kesehatan mahasiswa
keperawatan tentang pencegahan covid 19 di kota Pontianak tahun 2020.
2. Pendidikan Keperawatan
Menentukan pengajaran tentang penyuluhan kesehatan agar dapat
menyalurkan serta menerapkan ilmu yang didapat dengan edukatif dan
efisien sehingga mahasiswa saat melakukan penyuluhan kesehatan lebih
terbiasa dalam menyampaikan informasi khususnya tatalaksana covid-19
agar tidak ada lagi pengetahuan mahasiswa dalam persepsi dan
menangkap informasi mengenai tatalaksana covid-19 yang kurang.
50

3. Penelitian Keperawatan
Penelitian ini selanjutnya diharapkan dapat melakukan tindakan
asuhan keperawatan dan promosi kesehatan mengenai penatalkasanaan
dan pencegahan covid-19 dan agar mahasiswa mengetahui pentingnya
meningkatkan pengetahuan mengenai penyakit baru yaitu covid-19 .
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Karakteristik demografi responden mahasiswa STIK Muhammadiyah
Pontianak D3, S1 Reguler, S1 Reguler B dan Reguler Khusus. Rentang usia
penelitian ini sesuai dengan usia responden dari rentang usia remaja akhir
hingga dewasa muda yaitu 19-35 tahun dan untuk jenis kelamin tidak ada
batas baik dari perempuan maupun laki-laki, karena pada penelitian ini
melihat gambaran pengetahuan penerapan protokol kesehatan mahasiswa
keperawatan tentang pencegahan covid 19 di kota Pontianak tahun 2020.
Peneliti tidak akan membedakan pengetahuan responden berdasarkan usia
dan jenis kelamin. Menurut peneliti ditemukan bahwa hasil responden
sebanyak 227 orang, pengetahuan dengan kategori baik dengan frekuensi 217
(95,6%), karena sebagian besar responden memahami tentang penatalaksana
dan pencegaham penyakit covid-19 dan keingin tahunya responden sangat
tinggi untuk mengetahuan informasi dengan didasari latar belakang
pendidikan kesehatan dan mampu memahami beberapa bahayanya dari
penyakit virus covid-19 dari hasil penelitian ini.
S. Saran
Manfaatnya bagi instansi diharapkan menjadi tambahan kepustakaan
untuk memperkaya pustaka yang sudah ada sehingga dapat dimanfaatkan
serta berguna untuk peserta didik berikutnya dalam proses pembelajaran dan
dapat dijadikan sebagai bahan bacaan untuk peningkatan ilmu pengetahuan
dalam bidang kesehatan khususnya keperawatan. Manfaat yang di dapatuntuk
peneliti selanjutnya diharapkanbisa menjadi tambahan referensi informasi
terkait bidang penelitian selanjutnya untuk memperkaya ilmu pengetahuan
terutama ilmu kesehatan terkait covid 19 dalam penatalaksanaan dan
pencegahan. Diharapkan dapat menjadi masukan bagi mahasiswa
keperawatan dan yang memiliki pengetahuan yang baik diharapkan untuk
dapat membantu pemerintah dalam mengedukasi masyarakat mengenai
penerapan protokol kesehatan.

51
DAFTAR PUSTAKA

Afifah, F. (2020). TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA ANGKATAN


2018 FAKULTAS KEDOKTERAN UMSU TENTANG COVID-19.
Alanagreh L, Alzoughool F, Atoum M. The Human Coronavirus Disease COVID-
19: Its Origin, Characteristics, and Insights into Potential Drugs and Its
Mechanisms. Pathogens [Internet]. 2020;9(5 PG-331–331):331. Available
from: https://www.mdpi.com/2076-0817/9/5/331 NS -
Agus, dan Budiman. ( 2013). Kapita Selekta Kuesioner Pengetahuan dan Sikap
Dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta: Salemba Medik.
Anggraeni,D.M & Saryono. (2013). Metodelogi Penelitian Kualitatif dan
Kuantitatif dalam Bidang Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Amin, M. Syahruddin. 2018. Perbedaan Struktur Otak dan Perilaku Belajar Antara
Pria dan Wanita; Eksplanasi dalam Sudut Pandang Neuro Sains dan Filsafat.
Jurnal Filsafat Indonesia. Vol. 1 (1). Hal. 38-49
Arikunto, S. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara
Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, 2010, Metode Penelitian
Kuantitatif: Teori dan Aplikasi, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Dashboard covid-19 Kalimantan Barat https://dinkes.kalbarprov.go.id/covid-19/
Dharma (2011) Metodologi Penelitian keperawatan. Jakarta :CV. Trans Info
Media.
DETIRO, M. D. (2020). HUBUNGAN HUBUNGAN ANTARA
PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN
COVID-19 PADA MAHASISWA KEDOKTERAN DI PROVINSI ACEH.
ETD Unsyiah.
Hastono, S. P.(2016). Analisis Data Pada Bidang Kesehatan. Jakarta: PTRaja
Grafindo Persada.
Hidayat, A. A. (2017). Metode Penelitian Keperawatan dan Kesehatan. Jakarta:
Salemba Medika.

52
53

Huang Y, Zhao N. Chinese mental health burden during the COVID-19 pandemic.
Asian J Psychiatr [Internet]. 2020;51:102052. Available from:
https://doi.org/10.1016/j.ajp.2020.102052
Lomboan, M. V., Rumayar, A. A., & Mandagi, C. K. (2020). GAMBARAN
PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PENCEGAHAN COVID-19 DI
KELURAHAN TALIKURAN UTARA KECAMATAN KAWANGKOAN
UTARA. KESMAS, 9(4).
Masturoh, Imas dan Nauri Anggita T. 2018.Metodologi Penelitian
KesehatanBahan Ajar Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (RMIK).
KementerianKesehatan Republik Indonesia.
Mona, N. (2020). Konsep isolasi data jaringan sosial untuk memanimalisasi efek
contagious ( Kasus penyebaran virus corona di Indonesia). Sosial humaniora
terapan, 117-125 Vol 2 No 2.
Nazir, Moh. 2017. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Nursalam. (2011). Konsep dan Penerapan metodelogi penelitian ilmu
keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Nurul Muthiah, N. (2020). Tingkat Pengetahuan dan Upaya Masyarakat tentang
Pencegahan Penularan COVID-19 di Kecamatan Tamalanrea, Kota
Makassar (Doctoral dissertation, Universitas Hasanuddin).
Sari, D. N. A., Setyawan, A., Supriyadi, S., & Purwitaningtyas, R. Y. (2020).
Freshman Undergraduate Nursing Student Knowledge Towards Covid-19
Protocol. Jurnal Keperawatan, 12(4), 711-718.
Sari, D. P., & Sholihah‘Atiqoh, N. (2020). Hubungan antara pengetahuan
masyarakat dengan kepatuhan penggunaan masker sebagai upaya pencegahan
penyakit Covid-19 di Ngronggah. Infokes: Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan
Informatika Kesehatan, 10(1), 52-55.
Saryono. 2011. Metodologi Penelitian Kesehatan Penuntun Praktis Bagi
Pemula.Jogjakarta: MITRA CENDIKIA Press.
54

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R & D.Bandung: CV


Alfabeta.
Syadidurrahmah, F, Muntahaya, F, Islamiayah, S.J, Fitriani, T.A, Nisa, H. (2020).
Perilaku Physical
Usman, U., Budi, S., & Sari, D. N. A. (2020). Pengetahuan Dan Sikap Mahasiswa
Kesehatan Tentang Pencegahan Covid-19 Di Indonesia. Jurnal Ilmu
Keperawatan dan Kebidanan, 11(2), 258-264.
Yanti, N. P. E. D., IMADP, N., Wisnawa, G. A., Agustina, N. P. D., & Diantari,
N. P. A. (2020). Gambaran Pengetahuan Masyarakat tentang Covid-19 dan
Perilaku Masyarakat di Masa Pandemi Covid-19. J Keperawatan Jiwa, 8(3),
485-90.
WHO(2020). Coronavirus disease (COVID- 2019) situation reports.
LAMPIRAN
Lampiran 1

BIODATA PENULIS

Nama : Ade Aulia Utami


Tempat/Tgl lahir : Segarau Parit, 18 Desember 1997
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat Rumah : Dusun Rahmat, RT/RW 018/009,
Desa Segarau Parit, Kecamatan Tebas,
Kabupaten Sambas.
Nomor HP : 085391423155
Alamat Email : adeaulia1997@gmail.com

RIWAYAT PENDIDIKAN
1. SD : SDN 46 SEGARAU PARIT
2. SLTP : SMPN 4 TEBAS
3. SLTA : SMAN 2 SAMBAS
4. D3 Keperawatan : Poltekkes Kemenkes Pontianak Jurusan
D-III Keperawatan Singkawang
Lampiran

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN


INFORMED CONSENT
Dengan hormat,

Saya Ade Aulia Utami, mahasiswa Program Studi S1 Sekolah Tinggi Ilmu
Keperawatan Muhammadiyah Pontianak bermaksud melakukan penelitian yang
berjudul “Gambaran Pengetahuan Penerapan Protokol Kesehatan Mahasiswa
Keperawatan tentang Pencegahan Covid 19 di Kota Pontianak Tahun 2020”.
Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan
Penerapan Protokol Kesehatan Mahasiswa Keperawatan tentang Pencegahan
Covid 19 di Kota Pontianak Tahun 2020. Segala informasi yang diberikan melalui
kuesioner yang telah disusun oleh peneliti dijamin kerahasiaannya dan peneliti
bersedia bertanggung jawab apabila informasi yang diberikan akan merugikan.
Saudara berhak untuk bersedia ataupun menolak menjadi responden apabila ada
pernyataan yang tidak berkenan.
Sehubungan dengan itu, saya memohon kesediaan saudara untuk ikut
berpartisipasi dalam penelitian ini sebagai responden penelitian dengan mengisi
kuisioner yang akan peneliti berikan. Saudara tidak perlu khawatir akan benar
atau salah jawaban yang saudara berikan. Oleh karena itu,berikanlah jawaban
yang jujur sesuai dengan apa yang saudara ketahui dan rasakan. Atas perhatian
dan kesediaan saudara, saya mengucapkan terimakasih.
Pontianak, Agustus 2021,

Peneliti,

Ade Aulia Utami


NIM : SNR19214073
Lampiran

LEMBAR PENJELASAN KEPADA RESPONDEN

Saya Ade Aulia Utami mahasiswa STIK Muhammadiyah Pontianak akan


melakukan penelitian yang berjudul “Gambaran Pengetahuan Penerapan Protokol
Kesehatan Mahasiswa Keperawatan tentang Pencegahan Covid 19 di Kota
Pontianak Tahun 2020”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Gambaran
Pengetahuan Penerapan Protokol Kesehatan Mahasiswa Keperawatan tentang
Pencegahan Covid 19 di Kota Pontianak Tahun 2020. Responden dalam
penelitian ini 227 orang dengan menggunakan kuesioner sebagai alat penelitian.
dimana terdapat 18 soal untuk mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswa STIK
Muhammadiyah Pontianak tentang pencegahan Covid-19 di Kota Pontianak.

A. Kesukarelaan Untuk Ikut Penelitian


Saudara/i dapat mengikuti dalam penelitian ini tanpa ada paksaan. Bila
saudara/i sudah memutuskan memberikan izin untuk ikut serta dalam
penelitian ini, maka saudara/i diharapkan dapat mengisi persetujuan nama,
umur dan jenis kelamin. Saudara/i juga dapat mengundurkan diri dalam
penelitian ini jika berubah pikiran atau tidak berkenan untuk dilakukan
penelitian.
B. Prosedur Penelitian
Apabila Saudara/i telah memberikan izin untuk berpatisipasi dalam
penelitian ini, maka akan diminta untuk mengisi lembar persetujuan dan
lanjut Prosedur selanjutnya yaitu :
1. Saudara/i akan diminta mengisi kuesioner dimana berkaitan dengan
pengetaahuan tentang protokol kesehatan dalam pencegahan covid-19.
C. Kewajiban Subjek Penelitian
Sebagai subjek penelitian, Saudara/i berkewajiban mengikuti aturan atau
petunjuk penelitian seperti yang tertulis diatas. Bila ada yang belum jelas,
Saudara/i dapat bertanya lebih lanjut kepada peneliti.
D. Risiko dan Efek samping dan penanganannya
Penelitian ini tidak mempunyai risiko klinis terhadap responden.
Lampiran

E. Manfaat
Keuntungan yang didapatkan adalah untuk mengetahui Gambaran
Pengetahuan Penerapan Protokol Kesehatan Mahasiswa Keperawatan tentang
Pencegahan Covid 19 di Kota Pontianak Tahun 2020.
F. Kerahasiaan
Semua informasi yang berkaitan dengan indentitas Saudara/i sebagai
responden akan dirahasiakan dan hanya dipergunakan dalam penelitian ini.
Hasil penelitian akan dipublikasikan tanpa indentitas Saudara/i.
G. Kompensansi
Peneliti tidak memberikan kompensasi.
H. Pembiyaan
Semua biaya yang terkait dengan penelitian akan ditanggung oleh
peneliti tanpa meminta sedikitpun biaya pada responden.
I. Infomasi Tambahaan
Saudara/i diberi kesempatan untuk menanyakan semua hal yang belum
jelas sehubungan dengan penelitian ini. Bila sewaktu-waktu membutuhkan
penjelasan lebih lanjut dapat menghubungi peneliti atas nama Ade Aulia
Utami pada no Hp atau Whatsaap 085391423155 atau melalui email
adeaulia1997@gmail.com
Lampiran

LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN UNTUK


KEIKUTSERTAAN DALAM PENELITIAN

Semua penjelasan tentang penelitian yang akan dilakukan oleh Ade Aulia
Utami, dari Mahasiswa STIK Muhammadiyah Pontianak tentang “Gambaran
Pengetahuan Penerapan Protokol Kesehatan Mahasiswa Keperawatan tentang
Pencegahan Covid 19 di Kota Pontianak Tahun 2020” telah disampaikan kepada
saya dan semua pertanyaan telah dijawab oleh peneliti. Saya mengerti bahwa bila
memerlukan penjelasan, saya dapat menanyakan kepada Ade Aulia Utami pada no
Hp atau Whatsaap 085391423155 atau melalui email adeaulia1997@gmail.com

Saya sebagai Responden :

Setuju/Tidak Setuju

Untuk berpartisipasi dalam penelitian ini

Nama/ Inisial Responden :

Nama responden :

Usia :

Jenis Kelamin :
Lampiran

PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Setelah dijelaskan maksud dan tujuan penelitian ini, maka say


menjadi responden dalam penelitian yang dilakukan oleh saudara:
Nama : Ade Aulia Utami
NIM : SNR19214073
Alamat : Jalan Raya Segarau Parit No. 172
Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak
Program Studi SI Keperawatan dengan judul “Gambaran Pengetahuan Penerapan
Protokol Kesehatan Mahasiswa Keperawatan tentang Pencegahan Covid 19 di
Kota Pontianak Tahun 2020”.
Dengan persetujuan ini, saya tanda tangani dengan sukarela menjadi
responden tanpa paksaan dari pihak manapun.

Pontianak, Agustus 2021

Responden

(……………….)
Lampiran

KUESIONER PENELITIAN

GAMBARAN PENGETAHUAN PENERAPAN PROTOKOL KESEHATAN


MAHASISWA KEPERAWATAN TENTANG PENCEGAHAN COVID 19 DI
KOTA PONTIANAK TAHUN 2020
Mohon kesediaan saudara/i untuk mengisi kuesioner ini. Kuesioner ini merupakan
kuesioner yang penulis susun dalam rangka untuk pelaksanaan penelitian.
Jawaban yang saudara/i berikan tidak akan mempengaruhi nilai, mengingat
kerahasiaan identitas saudara/i akan kami jaga.

Identitas Responden
Nama :
Usia :
Jenis Kelamin :
Lampiran

GAMBARAN PENGETAHUAN PENERAPAN PROTOKOL KESEHATAN


MAHASISWA KEPERAWATAN TENTANG PENCEGAHAN COVID 19 DI
KOTA PONTIANAK TAHUN 2020
Petunjuk Pengisian : Jawablah pertanyaan dibawah ini dan pilihlah salah satu
dengan memberikan tanda centang (√) pada kolom jawaban yang tersedia.

No Pertanyaan Benar Salah


1 Pentingnya penerapan protokol kesehatan selama
masa pandemi covid-19
2 Menggunakan masker saat berpergian atau diluar
rumah selama masa pandemi penting untuk
diterapkan
3 Pakai masker secara seksama untuk menutupi
mulut dan hidung, kemudian eratkan dengan
baik untuk meminimalisasi celah antara masker
dan wajah
4 Lepas masker dengan teknik yang benar dengan
menyentuh bagian depan masker.
5 Setelah dilepas jika tidak sengaja menyentuh
masker yang telah digunakan segera cuci tangan
6 Menjaga kebersihan tangan selama pandemi
covid-19 tidak perlu dilakukan
7 Mencuci tangan perlu dilakukan untuk mencegah
penularan covid-19
8 Cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air
sedikitnya selama 20 detik atau gunakan hand
sanitizer berbasis alkohol yang setidaknya
mengandung alcohol 60 %, jika air dan sabun
tidak tersedia.
9 Mencuci tangan hanya dilakukan diuar rumah
saja
10 Penerapan socoal distancing atau physical
distancing selama masa pandemi covid-19 tidak
perlu dilakukan
11 Selalu berkomunikasi dan selalu tatap muka
dengan orang lain terutama jika berusia 60 tahun
keatas, dalam keadaan hamil, serta memiliki
penyakit penyerta seperti diabetes melitus,
hipertensi, kanker, dan lain-lain dimasa pandemi
covid-19
12 Penerapan etika batuk dan bersin di masa
pandemi tidak perlu diterapkan
13 Tutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin
Lampiran

dengan menggunakan tissue


14 Jika tisu tidak tersedia, tutup dengan kedua
telapak tangan ketika batuk atau bersin
15 Gunakan tisuue bekas untuk menuutup mulut
dan hidung saat bersin
16 Kurangi aktifitas diluar pada masa pandemi
covid-19
17 Menutup mulut dan hidung saat bersin dan batuk
tidak penting dilakukan selama masa pandemi
covid-19
18 Masa pandemi perlunya bekerja dari rumah
(work from home).
Lampiran

BADAN KOMITE ETIK PENELITIAN


PUSAT PENELITIAN, PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT & INOVASI
SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH P O N T I A N A K
Kampus : Jl Sungai Raya Dalam Gg.Ceria V Nomor 10 Pontianak 781245
Telp (0561) 711837,Fax (0561)711379, Website : http ://stikmuhptk.ac.id, Email :

Hasil Uji Etik

SURAT KETERANGAN LOLOS KAJI ETIK

(ETHICAL CLEARANCE APPROVAL)


Nomor: 143/II.1.AU/KET.ETIK/V/2021

Komite Etik Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah


Pontianak yang terdiri dari:
Ns. Haryanto, MSN., Ph.D
telah mengkaji dengan teliti proposal berjudul :
“GAMBARAN PENGETAHUAN PENERAPAN PROTOKOL
KESEHATAN MAHASISWA KEPERAWATAN TENTANG
PENCEGAHAN COVID-19 DI KOTA PONTIANAK TAHUN 2020”

Nama peneliti utama : ADE AULIA UTAMI


NIM : SNR 19214073
dan telah menyetujui proposal tersebut.

Pontianak, 6 Mei 2021


Lampiran

Pengambilan Data
Lampiran

Surat Uji Valid


Lampiran

Surat Balasam Uji Valid


Lampiran

Surat Izin Penelitian


Lampiran

DOKUMENTASI
PENGOLAHAN DATA
Lampiran
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai