Anda di halaman 1dari 136

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

DI RW 04 TERBAN YOGYAKARTA

Disusun Oleh:

Ayu Pratiwi (1904043)


Aknes Matitamole (1904041)
Christy Desiwulansari (1904047)
Debora Yusi Kusumastuti (1904049)
Demokrath Pulanggeni (1904051)
Imelda Sri Desisi Teku (1904062)
Kartika Yulianti (1904067)
Oshin Marsella (1904075)
Paskalis Surianto (1904077)
Dwiyta Purbo Sasongko (1904053)
Restu Mahanani (1904081)
Syahrul Frengki (1904090)
Viky Septiani (1904092)
Yendri Prisska Hardyanti (1904093)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

STIKES BETHESDA YAKKUM

YOGYAKARTA

2020
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas Kelompok II di RW 04 Terban Yogyakarta


telah diperiksa dan disetujui preceptor.

Yogyakarta, April 2020

Preceptor AkademikKetua
STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta

Vivi Retno Intening, S.Kep., Ns.,

MANAntonius Yogi Pratama, S.Kep.,

Ns., MSN

Ketua RW 04 Terban YogyakartaKetua


Prodi Profesi Ners

STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta

Ethic Palupi, S.Kep., Ns., MANMujito

Koordinator Keperawatan Komunitas Perceptor Akademik

Indrayanti, S.Kep., NS., M.Kep., Antonius Yogi Pratama, S.Kep., Ns., MSN
Sp.Kep.Kom iii
PRAKATAKATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan “Asuhan Keperawatan

Komunitas di RW 04 Terban Yogyakarta Tahun 2020”. Laporan ini bertujuan untuk

memenuhi tugas stase Keperawatan Komunitas. Dalam penyusunan laporan ini

penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan

ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Ibu Vivi Retno Intening, S.Kep., Ns., MAN, selaku Ketua STIKES Bethesda

Yakkum Yogyakarta.

2. Ibu Ethic Palupi, S.Kep., Ns., MNS, selaku Ketua Program Studi Profesi Ners

Keperawatan STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta.

3. Ibu Indrayanti, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.Kep.Kom, selaku koordinator

Keperawatan Komunitas.

4. Bapak Antonius Yogi Pratama, S.Kep., Ns., MSN, selaku Preceptor Akademik.

5. Bapak Anif Luhur Kurniawan, SIP, selaku lurah di Kelurahan Terban. .

6. Bapak Mujito, selaku ketua RW 04 Terban Yogyakarta.

7. Ibu Enika, selaku ketua RT 17 di RW 04 Terban Yogyakarta.

8. Bapak Edi, selaku Ketua RT 18 di RW 04 Terban Yogyakarta.

9. Bapak Sumardiyono, selaku Ketua RT 19 di RW 04 Terban Yogyakarta.

10. Bapak Mujiono, selaku Ketua RT 20 di RW 04 Terban Yogyakarta.

Selama menyusun laporan ini penulis menyadari masih banyak kekurangan, maka

penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga menjadi lebih

baik.

iiii
Yogyakarta, April Mei 2020

Penulis

DAFTAR ISI

COVER ................................................................................................................. i

iiv
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................... ii
PRAKATA ............................................................................................................ iii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................................. 1
B. Tujuan.......................................................................................................... 3
C. Strategi Pelaksanaan.................................................................................... 3
BAB II KONSEP KEPERAWATAN KOMUNITAS ........................................... 6
A. Teori Keperawatan Komunitas.................................................................. 6
B. Teori COVID-19........................................................................................ 17
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN .................................................................. 22
A. Tahap Persiapan......................................................................................... 22
B. Tahap Pelaksanaan..................................................................................... 22
C. Hasil Pengkajian ....................................................................................... 22
D. Analisa Data ............................................................................................. 38
E. Format Prioritas Masalah.......................................................................... 41
F. Diagnosis Keperawatan............................................................................. 41
G. Nursing Care Plan (NCP).......................................................................... 42
H. Plan Of Action (POA)...............................................................................
...................................................................................................................4958
BAB IV PEMBAHASAN..................................................................................... 53
A. Implementasi............................................................................................. 54
B. Evaluasi..................................................................................................... 58
BAB V PENUTUP................................................................................................ 85
A. Kesimpulan................................................................................................ 85
B. Saran.......................................................................................................... 88
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................
...............................................................................................................................8963
LAMPIRAN

iiiv
ivv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

1
1

COVID-19 telah dinyatakan oleh WHO sebagai pandemi karena data jumlah

kasus virus corona COVID-19 di seluruh dunia mencapai 2.083.070 orang.

Menurut catatan Worldometers pada Kamis (16/4/2020) hingga pukul 09.30

WIB. Dari jumlah tersebut, kasus aktif sebanyak 1.438.135 dengan rincian

1.386.993 dalam keadaan gejala ringan dan 51.142 dalam kondisi serius atau

kritis. Menurut situs Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Indonesia kasus

covid-19 yang sudah di konfirmasi pada Kamis (16/4/2020) adalah 5.516

orang, sembuh 548 orang, kematian 496 orang dan angka ini akan terus

meningkat melihat dari cara penularan virus tersebut.  Penularan dari manusia

ke manusia lewat droplet (partikel air liur) ketika penderita bersin atau batuk.

Sehingga masyarakat perlu melakukan etika batuk dan cuci tangan yang benar

menggunakan sabun untuk mencegah penukaran COVID-19. Masa globalisasi

menuntut adanya perkembangan dan perubahan di segala bidang salah satu

diantaranya adalah bidang kesehatan. Dengan berbagai inovasi yang dilakukan

di bidang kesehatan, perubahan bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, maka

terjadi peningkatan usia harapan hidup warga Indonesia dan ini memberikan

dampak tersendiri dalam upaya peningkatan derajat/status kesehatan

penduduk. Penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk

mencapai peningkatan derajat hidup sehat bagi setiap penduduk adalah

merupakan hakekat pembangunan kesehatanyang termuat di dalam Sistem

Kesehatan Nasional (SKN) dengan tujuan agar dapat mewujudkan derajat

kesehatan masyarakat yang optimal, sebagai salah satu unsur kesejahteraan

umum dari tujuan nasional. Agar tujuan tersebut dapat tercapai secara optimal,

diperlukan partisipasi aktif dari seluruh anggota masyarakat bersama petugas


2

kesehatan. Hal ini sesuai dengan telah diberlakukannya UU No. 23 tahun 1992

yaitu pasal 5 yang menyatakan bahwa orang berewajiban ikut serta dalam

memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan perorangan, keluarga dan

lingkungan. Dengan berkembangnya Paradigma “Sehat-Sakit”, saat ini telah

terjadi pergeseran, antara lain: perubahan upaya kuratif menjadi preventif dan

promotif, dan segi kegiatan yang pasif menunggu masyarakat berobat ke unit-

unut pelayanan kesehatan menjadi kegiatan penemuan kasus yang bersifat

aktif. Hal ini akan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat

untuk ikut berperan dalam upaya meningkatkan kemampuan bekerja dengan

individu, keluarga dan kelompok di tatanan pelayanan kesehatan komunitas

dengan menerapakan konsep kesehatan dan keperawatan komunitas, serta

sebagai salah satu upaya menyiapkan tenaga perawat profesional dan

mempunyai potensi keprawatan secara mandiri sesuai dengan kompetensi yang

harus dicapai, maka mahasiswa Program Studi Pendidikan Profesi Ners Stikes

Bethesda Yakkum Yogyakarta Angkatan XI melaksanakan pendampingan

pencegahan COVID-19 dalam Stase Keperawatan Komunitas di RW 04 Terban

dengan harapan masyarakat akan mandiri dalam upaya meningkatkan status

kesehatannya.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Mampu mengaplikasikan konsep dan teori keperawatan komunitas yang

telah diperoleh pada tahap akademik secara nyata dalam memberikan

asuhan keperawatan komunitas di RW 04 Terban Yogyakarta.


3

2. Tujuan Khusus.

a. Melakukan pengumpulan data hasil pengkajian pada masyarakat

di RW 04 Terban Yogyakarta

b. Melakukan anilasa data hasil pengkajian pada masyarakat di RW 04

Terban Yogyakarta

c. Menentukan diagnosa keperawatan hasil pengkajian pada masyarakat

di RW 04 Terban Yogyakarta

d. Menginformasikan tentang prioritas masalah yang ada di RW 04

Terban Yogyakarta

e. Menginformasikan perencanaan Asuhan Keperawatan Komunitas di

RW 04 Terban Yogyakarta

f. Menginformasikan pelaksanaan Asuhan Keperawatan Komunitas di

RW 04 Terban Yogyakarta

B. C. Strategi Pelaksanaan

1. Pendidikan kesehatan (Health Promotion) Penyuluhan kesehatan adalah

kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara menyebarkan pesan,

menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sada, tahu dan

mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada

hubungannyadengan kesehatan (Elisabeth, 2007).

2. Proses kelompok (Group Process) Bidang tugas perawat komunitas tidak

bisa terlepas dari kelompok masyarakat sebagai klien termasuk sub-sub

sistem yang terdapat di dalamnya, yaitu: Individu, keluarga, kelompok

khusus, perawat spesialis komunitas dalam melakukan upaya peningkatan,


4

perlindungan, dan pemulihan status kesehatan masyarakat dapat

menggunakan alternatif model perorganisasian masyarakat yaitu:

perencanaan sosial, aksi sosial atau pengembangan masyarakat. Berkaitan

dengan pengembangan kesehatan masyarakat yang relevan, maka penulis

mencoba mendekatkan pengorganisasian masyarakat dengan model

perkembangan masyarakat (Community development, 2007).

3. Kerja sama atau kemitraan (Partnership) Kemitraan adalah hubungan atau

kerjasama antara dua pihak atau lebih, berdasarkan kesetaraan,

keterbukaan yang saling menguntungkan atau memberikan manfaat.

Partisipasi klien/masyarakat dikonseptualisasikan sebagai peningkatan

inisiatif diriterhadap segala kegiatan yang memiliki konstribusi pada

peningkatan kesehatan dan kesejahteraan (Elisabeth, 2007). Kemitraan

antara perawat komunitas dan pihak-pihak terkait dengan masyarakat

digambarkan dalam bentuk garis hubung antara komponen-komponen

yang ada. Hal ini memberikan pengertian perlunya upaya kolaborasi

dalam mengkombinasikan keahlian masing-masing yang dibutuhkan untuk

mengembangkan strategi peningkatan kesehatan (Elisabeth,2007).

4. Pemberdayaan (Empowerment) Konsep konsep pemberdayaan dapat

dimaknai secara sederhana sebagai proses pemberian kekuatan atau

dorongan sehingga membentuk interaksi transformasi kepada masyarakat.

Antara lain: adanya dukungan, pemberdayaan, kekuatan ide baru, dan

kekuatan mandiri untuk membentuk pengetahuan baru (Elisabeth, 2007)

Perawat komunitas perlu memberikan dorongan atau pemberdayaan

kepada masyarakat agar muncul partisipasi aktif masyarakat. Membangun


5

kesehatan masyarakat tidak terlepas dari upaya-upaya untuk meningkatkan

kapasitas, kepemimpinan dan partisipasi masyarakat (Elisabeth, 2007).


BAB II

KONSEP KEPERAWATAN KOMUNITAS

A. Teori Keperawatan Komunitas

1. Pengertian Keperawatan Komunitas

Keperawatan Komunitas adalah area pelayanan keperawatan profesional

yang diberikan secara holistik (bio-psiko-sosio-spiritual) dan difokuskan

pada kelompok risiko tinggi yang bertujuan meningkatkan derajat

kesehatan melalui upaya promotif, preventif, tanpa mengabaikan kuratif

dan rehabilitatif dengan melibatkan komunitas sebagai mitra dalam

menyelesaikan masalah (Riasmini, dkk, 2018).

2. Proses Keperawatan Komunitas

Proses Keperawatan Komunitas merupakan metode asuhan keperawatan

yang bersifat alamiah, sistematis, dinamis, kontinu, dan berkesinambungan

dalam rangka memecahkan masalah kesehatan klien, keluarga, kelompok

serta masyarakat melalui langkah-langkah seperti pengkajian,

perencanaan, implementasi, dan evaluasi keperawatan dalam

meningkatkan dan pemeliharaan kesehatan dengan sasaran individu,

keluarga dan kelompok (Riasmini, dkk, 2018).

3. Tujuan Perawatan Kesehatan Komunitas

a. Tujuan Umum

1
1

Meningkatkan dan mempertahankan kemampuan masyarakat untuk

hidup sehat dengan upaya prevensi primer, sekunder dan tersier

sehingga tercapai derajat kesehatan yang optimal agar dapat

menjalankan fungsi kehidupan sesuai dengan kapasitas yang mereka

miliki.

b. Tujuan Khusus

Untuk meningkatkan berbagai kemampuan individu, keluarga,

kelompok khusus dan masyarakat dalam hal:

1) Mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan yang

dihadapi.

2) Menetapkan masalah kesehatan/ keperawatan dan prioritas

masalah.

3) Merumuskan berbagai alternatif pemecahan masalah kesehatan/

keperawatan.

4) Menanggulangi masalah kesehatan/ keperawatan yang mereka

hadapi

5) Penilaian hasil kegiatan dalam memecahkan masalah kesehatan/

keperawatan

6) Mendorong dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam

pelayanan kesehatan/keperawatan

7) Meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan secara

mandiri (self care).

8) Menanamkan perilaku sehat melalui upaya pendidikan kesehatan,

dan
2

9) Lebih spesifik lagi adalah untuk menunjang fungsi Puskesmas

dalam menurunkann angka kematian bayi, ibu dan balita serta

diterimanya norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera

10) Tertanganinya kelompok-kelompok resiko tinggi yang rawan

terhadap masalah kesehatan.

4. Sasaran Keperawatan Komunitas

Sasaran perawatan kesehatan komunitas adalah individu, keluarga,

kelompok dan masyarakat, baik yang sehat maupun yang sakit yang

mempunyai masalah kesehatan/ perlu perawatan.

a. Sasaran Individu

Individu meliputi balita gizi buruk, ibu hamil risiko tinggi, usia lanjut,

penderita penyakit menular dan tidak menular antara lain TB Paru,

kista, malaria, demam berdarah, diare, ISPA/ Pneumonia dan

penderita penyakit degeneratif.

b. Sasaran Keluarga

Sasaran keluarga adalah keluarga yang termasuk risiko rentan

terhadap masalah kesehatan atau risiko tinggi dengan prioritas:

1) Keluarga miskin belum kontak dengan sarana pelayanan

kesehatan (Puskesmas dan jaringannya) dan belum mempunyai

kartu sehat

2) Keluarga miskin sudah memanfaatkan sarana pelayanan

kesehatan mempunyai masalah kesehatan terkait dengan

pertumbuhan dan perkembangan balita, kesehatan reproduksi,

penyakit menular.
3

3) Keluarga tidak termasuk miskin yang mempunyai masalah

kesehatan prioritas serta belum memanfaatkan sarana pelayanan

kesehatan atau tindak lanjut perawatan di rumah pasca rawat.

c. Sasaran Kelompok Khusus

Kelompok khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai

kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang

terorganisasi yang sangat rawan terhadap masalah kesehatan.

Termasuk diantaranya adalah:

1) Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus sebagai akibat

perkembangan dan petumbuhannya, seperti:

a) Ibu hamil

b) Bayi baru lahir

c) Balita

d) Anak usia sekolah

e) Usia lanjut

2) Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan

pengawasan dan bimbingan serta asuhan keperawatan,

diantaranya adalah:

a) Penderita penyakit menular, seperti: TB, Lepra, AIDS,

penyakit kelamin lainnya.

b) Penderita dengan penyakit tak menular, seperti: penyakit

diabetes mellitus, jantung koroner, cacat fisik, gangguan

mental dan lain sebagainya.


4

3) Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit,

diantaranya:

a) Wanita tuna susila

b) Kelompok penyalahgunaan obat dan narkoba

c) Kelompok-kelompok pekerja tertentu

4) Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi, diantaranya adalah:

a) Panti wredha

b) Panti asuhan

c) Pusat-pusat rehabilitasi (cacat fisik, mental dan sosial)

d) Penitipan balita

d. Sasaran Masyarakat

Sasaran Masyarakat adalah masyarakat yang mempunyai risiko tinggi

terhadap timbulnya masalah kesehatan, diprioritaskan pada:

1) masyarakat di suatu wilayah (RT, RW, Kelurahan/ Desa) yang

mempunyai jumlah bayi meninggal lebih tinggi dibandingkan

daerah lain, jumlah penderita penyakit tertentu lebih tinggi

dibandingkan daerah lain, cakupan pelayanan kesehatan lebih

rendah dari daerah lain.

2) masyarakat di daerah endemik penyakit menular (malaria, diare,

demam berdarah, dll), masyarakat dilokasi/ barak pengungsian,

akibat bencana atau akibat lainnya,

3) masyarakat di daerah dengan kondisi geografi sulit antara lain

daerah terpencil atau daerah perbatasan,


5

4) masyarakat didaerah pemukiman baru dengan transportasi sulit

seperti daerah transmigrasi.

5. Kegiatan Praktik Keperawatan Komunitas

Kegiatan praktik Keperawatan Komunitas yang dilakukan perawat

mempunyai lahan yang luas dan tetap menyesuaikan dengan tingkat

pelayanan kesehatan wilayah kerja perawat, tetapi secara umum kegiatan

praktik Keperawatan Komunitas adalah sebagai berikut:

a. Memberikan asuhan keperawatan langsung kepada individu, keluarga,

kelompok khusus baik di rumah (home nursing), di Perusahaan, di

Posyandu di daerah binaan kesehatan masyarakat.

b. Penyuluhan/ pendidikan kesehatan masyarakat dalam rangka merubah

perilaku individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.

c. Konsultasi dan pemecahan masalah kesehatan yang dihadapi

d. Bimbingan dan pembinaan sesuai dengan masalah yang mereka

hadapi

e. Melaksanakan rujukan terhadap kasus-kasus yang memerlukan

penanganan lebih lanjut

f. Penemuan kasus pada tingakat individu, keluarga, kelompok dan

masyarakat

g. Sebagai penghubung antara masyarakat dengan unit pelayanan

kesehatan

h. Melaksanakan asuhan keperawatan komunitas, melalui pengenalan

masalah kesehatan masyarakat, perencanaan kesehatan, pelaksanaan


6

dan penilaian kegiatan dengan menggunakan proses keperawatan

sebagai suatu usaha pendekatan ilmiah keperawatan.

i. Mengadakan koordinasi di berbagai kegiatan asuhan Keperawatan

Komunitas

j. Mengadakan kerjasama lintas program dan lintas sektoral dengan

instansi terkait.

k. Memberikan ketauladanan yang dapat dijadikan panutan oleh

individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang berkaitan dengan

keperawatan dan kesehatan.

6. Model Pendekatan Keperawatan Komunitas

Pendekatan yang digunakan perawat dalam memecahkan masalah

kesehatan masyarakat yang ditujukan kepada individu, keluarga,

kelompok dan masyarakat secara keseluruhan adalah pendekatan

pemecahan masalah (problem solving approach) yang dituangkan dalam

proses keperawatan dengan memanfaatkan pendekatan epidemiologi yang

dikatkan dengan upaya kesehatan dasar (PHC). Pendekatan pemecahan

masalah dimaksudkan bahwa setiap masalah kesehatan yang dihadapi

individu, keluarga, kelompok dan masyakrakat akan dapat diatasi oleh

perawat melalui keterampilan melaksanakan intervensi keperawatan

sebagai bidang keahliannya dalam melaksanakan profesinya sebagai

perawat kesehatan masyarakat. Bila kegiatan perawatan komunitas dan

keluarga menggunakan pendekatan terhadapat keluarga binaan disebut

dengan family approach, maka bila pembinaan keluarga berdasarkan atas

seleksi kasus yang datang ke Puskesmas yang dinilai memerlukan tindak


7

lanjut disebut dengan case approach, sedangkan bila pendekatan yang

digunakan adalah pendekatan yang dilakukan terhadap masyarakat daerah

binaan melalui survei mawas diri yaitu pengkajian masalah kesehatan

untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat mengenai kesehatan kerja

dengan melibatkan partisipasi masyarakat disebut community approach.

7. Metode Keperawatan Komunitas

Dalam melaksanakan asuhan keperawatan kesehatan masyarakat, metode

yang digunakan adalah proses keperawatan sebagai suatu pendekatan

ilmiah di dalam bidang keperawatan, melalui tahap-tahap sebagai berikut:

a. Pengkajian

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan perawat kesehatan masyarakat

dalam mengkaji masalah kesehatan baik di tingkat individu, keluarga,

kelompok dan masyarakat adalah:

1) Pengumpulan Data

Kegiatan ini dilakukan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan

yang dihadapi individu, keluarga, kelompok khusus dan

masyarakat melalui wawancara, observasi, studi dokumentasi

dengan menggunakan instrumen pengumpulan data dalam

menghimpun informasi.

Pengkajian yang diperlukan adalah inti komunitas beserta faktor

lingkungannya. Elemen pengkajian komunitas terdiri dari inti

komunitas, yaitu meliputi demografi, populasi, nilai-nilai

keyakinan dan riwayat individu termasuk riwayat kesehatan.


8

Sedangkan faktor lingkungan adalah lingkungan fisik,

pendidikan, keamanan dan transportasi, politik dan

pemerintahan, pelayanan kesehatan dan sosial, komunikasi,

ekonomi dan rekreasi. Hal diatas perlu dikaji untuk menetapkan

tindakan yang sesuai dan efektif dalam langkah-langkah

selanjutnya.

2) Analisa Data

Analisa data dilaksanakan berdasarkan data yang telah diperoleh

dan disusun dalam suatu format yang sistematis. Dalam

menganalisa data memerlukan pemikiran yang kritis.

Data yang terkumpul kemudian dianalisa seberapa besar faktor

stressor yang mengancam dan seberapa berat reaksi yang timbul

di komunitas. Selanjutnya dirumuskan maslah atau diagnosa

keperawatan.

b. Perumusan Masalah dan Diagnosa Keperawatan atau Kesehatan

Kegiatan ini dilakukan diberbagai tingkat sesuai dengan urutan

prioritasnya. Diagnosa keperawatan yang dirumuskan dapat aktual,

ancaman resiko atau wellness.

Dasar penentuan masalah keperawatan kesehatan masyarakat antara

lain: Masalah yang ditetapkan dari data umum, Masalah yang

dianalisa dari hasil kesenjangan pelayanan kesehatan, Menetapkan

skala prioritas dilakukan untuk menentukan tindakan yang lebih

dahulu ditanggulangi karena dianggap dapat mengancam kehidupan

masyarakat secara keseluruhan dengan mempertimbangkan:


9

1) Masalah spesifik yang mempengaruhi kesehatan masyarakat

2) Kebijaksanaan nasional dari wilayah setempat

3) Kemampuan dan sumber daya masyarakat

4) Keterlibatan, partisipasi dan peran serta masyarakat

Kriteria skala prioritas:

1) Perhatian masyarakat, meliputi: pengetahuan, sikap, keterlibatan

emosi masyarakat terhadap masalah kesehatan yang dihadapi

dan urgensinya untuk segera ditanggulangi.

2) Prevalensi menunjukkan jumlah kasus yang ditemukan pada

suatu kurun waktu tertentu

3) Besarnya masalah adalah seberapa jauh masalah tersebut dapat

menimbulkan gangguan terhadap kesehatan masyarakat

4) Kemungkinan masalah untuk dapat dikelola dengan

mempertimbangkan berbagai alternatif dalam cara-cara

pengelolaan masalah yang menyangkut biaya, sumber daya,

sarana yang tersedia dan kesulitan yang mungkin timbul

c. Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah:

1) Menetapkan tujuan dan sasaran pelayanan

2) Menetapkan rencana kegiatan untuk mengatasi masalah

kesehatan dan keperawatan


10

3) Menetapkan kriteria keberhasilan dari rencana tindakan yang

akan dilakukan.

d. Pelaksanaan

Pada tahap ini rencana yang telah disusun dilaksanakan dengan

melibatkan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat sepenuhnya

dalam mengatasi masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi.

Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pelaksanaan kegiatan

perawatan kesehatan masyarakat adalah:

1) Melaksanakan kerjasama lintas program dan lintas sektoral

dengan instansi terkait

2) Mengikutsertakan partisipasi aktif individu, keluarga, kelompok

dan masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatannya

3) Memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada di masyarakat

Level pencegahan dalam pelaksanaan praktik Keperawatan

Komunitas terdiri atas:

1) Pencegahan Primer

Pencegahan yang terjadi sebelum sakit atau ketidak fungsinya

dan diaplikasikannya ke dalam populasi sehat pada umumnya dan

perlindungan khusus terhadap penyakit.

2) Pencegahan Sekunder

Pencegahan sekunder menekankan diagnosa diri dan intervensi

yang tepat untuk menghambat proses patologis, sehingga

memperpendek waktu sakit dan tingkat keparahan.

3) Pencegahan Tersier
11

Pencegahan tersier dimulai pada saat cacat atau terjadi

ketidakmampuan sambil stabil atau menetap atau tidak dapat

diperbaiki sama sekali. Rehabilitasi sebagai pencegahan primer

lebih dari upaya menghambat proses penyakit sendiri, yaitu

mengembalikan individu kepada tingkat berfungsi yang optimal

dari ketidakmampuannya.

e. Penilaian/ Evaluasi

Evaluasi dilakukan atas respon komunitas terhadap program

kesehatan. Hal-hal yang perlu dievaluasi adalah masukan (input),

pelaksanaan (proses) dan hasil akhir (output).

Penilaian yang dilakukan berkaitan dengan tujuan yang akan dicapai,

sesuai dengan perencanaan yang telah disusun semula. Ada 4 dimensi

yang harus dipertimbangkan dalam melaksanakan penilaian, yaitu:

1) Daya guna

2) Hasil guna

3) Kelayakan

4) Kecukupan

Fokus evaluasi adalah:

1) Relevansi atau hubungan antara kenyataan yang ada dengan

pelaksanaan

2) Perkembangan atau kemajuan proses

3) Efisiensi biaya
12

4) Efektifitas kerja

5) Dampak

B. Teori COVID-19

1. Definisi Corona Virus

Corona virus merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit

mulai dari gejala ringan sampai berat. Virus corona adalah zoonosis

(ditularkan antara hewan dan manusia) (Kementrian Kesehatan RI, 2020).

2. Jenis Corona Virus

1. Ada setidaknya dua jenis coronavirus yang diketahui menyebabkan

penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat seperti Middle East

Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome

(SARS). Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit jenis

baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Virus

penyebab COVID-19 ini dinamakan Sars-CoV-2. Penelitian menyebutkan

bahwa SARS ditransmisikan dari kucing luwak (civet cats) ke manusia

dan MERS dari unta ke manusia. Adapun, hewan yang menjadi sumber

penularan COVID-19 ini sampai saat ini masih belum diketahui

(Kementrian Kesehatan RI, 2020).

3. Penyebab Corona Virus

Infeksi virus Corona disebabkan oleh coronavirus, yaitu kelompok virus

yang menginfeksi sistem pernapasan. Pada sebagian besar kasus,

coronavirus hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan sampai

sedang, seperti flu. Akan tetapi, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi
13

pernapasan berat, seperti MERS, SARS, dan pneumonia. Ada dugaan

bahwa virus Corona awalnya ditularkan dari hewan ke manusia. Namun,

kemudian diketahui bahwa coronavirus juga menular dari manusia ke

manusia.

Seseorang dapat terinfeksi coronavirus melalui berbagai cara, yaitu:

a. Covid 19 ditularkan melalui droplet ( percikan ketika orang

batuk/berbicara ) orang dengan COVID-19.

b. Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu,

setelah menyentuh benda yang terkena air liur penderita.

c. Kontak jarak dekat dengan penderita, seperti bersentuhan atau

berjabat tangan.

Virus Corona dapat menginfeksi siapa saja, tetapi lebih berisiko

menyerang orang tua, serta orang yang sedang sakit atau memiliki

kekebalan tubuh lemah (WHO, 2020).

4. Faktor Risiko

a. Riwayat ke china atau wilayah/ negara yang terjangkit (sesuai dfengan

perkembangan penyakit) dalam waktu 14 hari sebelum timbul gajala

b. Kontak erat dengan penderita corona

c. Mengunjungi fasilitas kesehatan di negara dimana infeksi 2019 –

nCoV terkait rumah sakit telah dilaporkan

d. Kontak dengan hewan (jika hewan penular sudah teridentifikasi) di

negara yang diketahui kasus 2019 –nCoV bersirkulasi pada hewan

atau pada manusia akibat penularan hewan (zoonosis) (WHO, 2020).

5. Tanda Gelaja Corona Virus


14

Virus corona bisa menimbulkan beragam keluhan pada pengidapnya.

Misalnya : demam, batuk, sulit bernapas, sakit tenggorokan, dan sakit

kepala, distress pernafasan, letih, lemah, lesu, Selain itu menurut National

Institutes Of Health - MedllinePlus, virus yang menginfeksi saluran

pernapasan atas ini juga bisa menyebabkan gejalah parah. Infeksi virus ini

bisa berubah menjadi pneumonia dengan beragam gejala. Antara lain :

demam tinggi, batuk dengan lendir, sesak nafas, hingga nyeri dada.

Gelaja-gejala ini bisa semakin parah jika bila terjadi pada pengidap

jantung dan paru-paru, orang dengan sistem kekebalan yang lemah, bayi

dan lansia (WHO, 2020).

6. Pemeriksaan Penunjang

a. Pemeriksaan Radiologi : foto thoraks, CT- Scan Thoraks, USG

Thoraks. Pada pencitraan dapat menunjukkan : opasitas bilateral,

konsolidasi subsegmental, labor/ colaps paru/nodul, tampilan

groundglass.

b. Pemeriksaan spesimen saluran napas atas dan bawah

1) Saluran napas atas dengan swab tenggorokan ( nasofaring dan

orofaring )

2) Saluran napas bawah ( sputum, bilasan bronkus, BAL, bila

menggunakan endotrakeal tube dapat berupa aspirat endotrakeal )

c. Bronkoskopi

d. Pungsi pleura sesuai kondisi

e. Pemeriksaan kimia darah


15

f. Biakan mikroorganisme dan uji kepekaan dari bahan saluran napas

dan darah. Kultur darah untuk bakteri dilakukan, idealnya sebelum

terapi antibiotik. Namun, jangan menunda terapi antibiotik dengan

menunggu hasil kultur darah.

g. Pemeriksaan feses dan urine (untuk investigasi kemungkinan

penularan ) ( PDPI, 2020 ).

7. Cara pencegahan Corona Virus

Menurut National Institutes Of Health Coronavirus, yaitu :

a. Cuci tangan sesering mungkin


b. Pertahankan jarak sosial
c. Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut
d. Lakukan kebersihan pernafasan
e. Jika mengalami demam, batuk, dan kesulitan bernapas, cari
perawatan medis sejak dini
f. Tetap terinformasi dan ikuti saran yang diberikan oleh penyedia
layanan kesehatan.
BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

A. Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan, mahasiswa Ners Angkatan XI melakukan ujian preklinik
keperawatan komunitas pada hari Sabtu, 18 April 2020. Persiapan selanjutnya
adalah pembuatan Whatsapp Group (WAG) sesuai pembagian kelompok yang
sudah ditentukan, setelah pembentukan Group ini kami berdiskusi mengenai
rencana pengkajian dan pengumpulan data terkait tempat pengabdian
masyarakat dan sharing mengenai materi yang akan dismpaikan kepada warga
di tempat kami pengabdian masyarakat.
B. Tahap Pelaksanaan
Pengkajian dilakukan di RW 04 Terban pada hari Senin, 20 April 2020 dan
21 April 2020 dengan cara observasi lingkungan dan wawancara. Wawancara
dilakukan oleh mahasiswa dengan Ketua RW, Ketua RT, Kader dan Ibu-ibu
PKK di RW 04 Terban. Selain wawancara, mahasiswa juga melakukan
pengkajian secara online dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan
melalui Whatsapp Group.

1. Hasil Pengkajian

Tabel 1
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jumlah jiwa penduduk
di RW 04 Terban, Yogyakarta
Yogyakarta, April 2020

No Jiwa Jumlah %
1. 635 635 100

Jumlah 635 100


Sumber : Primer Terolah
Analisa data : Frekuensi berdasarkan jumlah jiwa penduduk di RW 04
Terban, Yogyakarta keseluruhan berjumlah 635 orang , dengan 100 %
jiwa.

22
24

Tabel 2
Distribusi Frekuensi Jumlah Penduduk Berdasarkan Kepala Keluarga
di RW 04 Terban, Yogyakarta
Yogyakarta, April 2020

No Kepala Keluarga Jumlah %


1. 240 240 100

Jumlah 240 100


Sumber : Primer Terolah
Analisa data : Frekuensi jumlah penduduk berdasarkan jumlah Kepala
Keluarga di RW 04 Terban, Yogyakarta terdapat 240 Kepala Keluarga
dengan 100%.

Pada saat data awal jumlah penduduk di RW 04 Terban adalah 635 jiwa,
tetapi pada saat pengkajian online melakui kuesioner online yang
disebarkan melalui WAG penduduk yang berpartisipasi hanya berjumlah
92 jiwa.

Tabel 3
Distribusi frekuensi masyarakat berdasarkan jenis kelamin
di RW 04 Terban, Yogyakarta
Yogyakarta, April 2020

No Jenis Kelamin Jumlah %


1. Laki – Laki 43 46,7
2. Perempuan 49 53,3
Jumlah 92 100
Sumber : Primer Terolah
Analisa data : Frekuensi masyarakat berdasarkan jenis kelamin di RW
04 Terban, Yogyakarta prevalensi terbanyak berjenis kelamin
perempuan sebanyak 49 orang (53,3%) dan prevalensi terendah
berjenis kelamin laki – laki sebanyak 43 orang (46,7%).
1

Tabel 3
Distribusi frekuensi masyarakat berdasarkan jenis kelamin
di RW 04 Terban, Yogyakarta
Yogyakarta, April 2020

No Jenis Kelamin Jumlah %


1. Laki – Laki 43 46,7
2. Perempuan 49 53,3
Jumlah 92 100
Sumber : Primer Terolah
Analisa data : Frekuensi masyarakat berdasarkan jenis kelamin di RW 04 Terban,
Yogyakarta prevalensi terbanyak berjenis kelamin perempuan sebanyak 49 orang
(53,3%) dan prevalensi terendah berjenis kelamin laki – laki sebanyak 43 orang
(46,7%).

Tabel 4
Distribusi frekuensi masyarakat berdasarkan status perkawinan
di RW 04 Terban, Yogyakarta
Yogyakarta, April 2020

No Jenis Kelamin Jumlah %


1. Belum kawin 29 31,5
2. Kawin 60 65,2
3. Janda/Duda 3 3,3
Jumlah 92 100
Sumber : Primer Terolah
Analisa data : Frekuensi masyarakat berdasarkan status perkawinan di
RW 04 Terban, Yogyakarta prevalensi terbanyak berstatus kawin
sebanyak 60 orang (65,2%) dan prevalensi terendah janda/duda 3 orang
(3,3%).

Tabel 5
Distribusi frekuensi masyarakat berdasarkan pendidikan
di RW 04 Terban, Yogyakarta
Yogyakarta, April 2020
2

No Pendidikan Jumlah %
1. Tidak sekolah 2 2,2
2. SD 9 9,8
3. SMP 19 20,7
4. SMA 47 51,1
5. Perguruan Tingi 15 16,3
Jumlah 92 100
Sumber : Primer Terolah
Analisa data : Frekuensi masyarakat berdasarkan pendidikan di RW 04
Terban, Yogyakarta prevalensi terbanyak berpendidikan SMA 47 orang
(51,1%) dan prevalensi terendah tidak sekolah 2 orang (2,2%).

Tabel 6
Distribusi frekuensi masyarakat berdasarkan pekerjaan
di RW 04 Terban, Yogyakarta
Yogyakarta, April 2020

No Pekerjaan Jumlah %
1. Buruh 23 25
2. Pedagang 13 14,1
3. Pegawai swasta 16 17,4
4. PNS/TNI/Polri 2 2,2
5. Pelajar/Mahasiswa 16 17,4
6. Driver taksi/Ojek online 4 4,3
7. Wirausaha 4 4,3
8. Honorer 2 2,2
9. Pensiunan 1 1,1
10 Freelance 1 1,1
11. Ibu rumah tangga 10 10,9
3

Jumlah 92 100
Sumber : Primer Terolah
Analisa data : Frekuensi masyarakat berdasarkan pekerjaan di RW 04
Terban, Yogyakarta prevalensi terbanyak bekerja sebagai buruh 23
orang (25%) dan terendah pensiunan dan freelance 1 orang (1,1%).

Tabel 7
Distribusi frekuensi masyarakat berdasarkan jaminan kesehatan
di RW 04 Terban, Yogyakarta
Yogyakarta, April 2020

No Pendidikan Jumlah %
1. BPJS 71 77,2
2. Asuransi swasta 4 4,3
3. KIS 9 9,8
4. ASKES 2 2,2
5. Tidak/belum ada 6 6,5
Jumlah 92 100
Sumber : Primer Terolah
Analisa data : Frekuensi masyarakat berdasarkan jenis jaminan
kesehatan di RW 04 Terban, Yogyakarta prevalensi terbanyak
mempunyai jaminan kesehatan BPJS sebanyak 71 orang (77,2%) dan
terendah ASKES sebanyak 2 orang (2,2%).
1

Tabel 5
Distribusi frekuensi masyarakat berdasarkan pendidikan
di RW 04 Terban, Yogyakarta
Yogyakarta, April 2020

No Pendidika Juml %
n ah
1. Tidak 2 2,2
2. sekolah 9 9,8
3. SD 19 20,
4. SMP 47 7
5. SMA 15 51,
Perguruan 1
Tingi 16,
3
Jumlah 92 100
Sumber : Primer Terolah
Analisa data : Frekuensi masyarakat berdasarkan pendidikan di RW 04
Terban, Yogyakarta prevalensi terbanyak berpendidikan SMA 47 orang
(51,1%) dan prevalensi terendah tidak sekolah 2 orang (2,2%).

Tabel 5
Distribusi frekuensi masyarakat berdasarkan pekerjaan
di RW 04 Terban, Yogyakarta
Yogyakarta, April 2020

No Pekerjaan Juml %
ah
1. Buruh 23 25
2. Pedagang 13 14,
3. Pegawai 16 1
4. swasta 2 17,
5. PNS/TNI/ 16 4
6. Polri 4 2,2
2

7. Pelajar/M 4 17,
8. ahasiswa 2 4
9. Driver 1 4,3
10 taksi/Ojek 1 4,3
11. online 10 2,2
Wirausaha 1,1
Honorer 1,1
Pensiunan 10,
Freelance 9
Ibu rumah
tangga
Jumlah 92 100
Sumber : Primer Terolah
Analisa data : Frekuensi masyarakat berdasarkan pekerjaan di RW 04
Terban, Yogyakarta prevalensi terbanyak bekerja sebagai buruh 23
orang (25%) dan terendah pensiunan dan freelance 1 orang (1,1%).

Tabel 6
Distribusi frekuensi masyarakat berdasarkan jaminan kesehatan
di RW 04 Terban, Yogyakarta
Yogyakarta, April 2020

No Pendidika Juml %
n ah
1. BPJS 71 77,
2. Asuransi 4 2
3. swasta 9 4,3
4. KIS 2 9,8
5. ASKES 6 2,2
Tidak/belu 6,5
m ada
Jumlah 92 100
Sumber : Primer Terolah
3

Analisa data : Frekuensi masyarakat berdasarkan jenis jaminan


kesehatan di RW 04 Terban, Yogyakarta prevalensi terbanyak
mempunyai jaminan kesehatan BPJS sebanyak 71 orang (77,2%) dan
terendah ASKES sebanyak 2 orang (2,2%).

Tabel 87
Distribusi frekuensi masyarakat berdasarkan tingkat resiko tertular
COVID-19di RW 04 Terban, Yogyakarta
Yogyakarta, April 2020

No Resiko tertular COVID-19 Jumlah %


1. Rendah 58 63
2. Sedang’ 28 30,4
3. Tinggi 6 6,5
Jumlah 92 100
Sumber : Primer Terolah
Analisa data : Frekuensi masyarakat berdasarkan resiko tertular
COVID-19 di RW 04 Terban, Yogyakarta prevalensi untuk resiko
penularan COVID-19 rendah 58 orang (63%) dan yang mempunyai
resiko tinggi sebanyak 6 orang (6,5%).

Tabel 98
Distribusi jawaban masyarakat berdasarkan kebiasaan berpergian keluar
rumah di RW 04 Terban, Yogyakarta
Yogyakarta, April 2020

N Bepergian keluar rumah Jumlah %


o
1. Ya 70 23,9
2. Tidak 22 76,1
Jumlah 92 100
Sumber : Primer terolah
4

Analisa data : Frekuensi masyarakat berdasarkan kebiasaan berpergian


keluar rumah di RW 04 Terban, Yogyakarta diatas di dapatkan jumlah
masyarakat yang memiliki kesadaran untuk tidak berpergian sebanyak
22 orang (23,9%) dan yang tidak memiliki kesadaran untuk tidak
berpergian 70 orang (76,1%).

Tabel 109
Distribusi jawaban masyarakat berdasarkan penggunaan transportasi
umum di RW 04 Terban, Yogyakarta
Yogyakarta, April 2020

N Penggunaan transportasi Jumlah %


o umum
1. Ya 9 9,8
2. Tidak 83 90,2
Jumlah 92 100
Sumber : Primer terolah
Analisa data : Frekuensi masyarakat berdasarkan penggunaan
transportasi umum di RW 04 Terban, Yogyakarta diatas di dapatkan
jumlah masyarakat yang menggunakan transportasi umum 9 orang
(9,8%) dan yang tidak menggunakan ransportasi umum 83 orang
(90,2%).

Tabel 110
Distribusi jawaban masyarakat berdasarkan pemakaian masker saat
berkumpul di RW 04 Terban, Yogyakarta
Yogyakarta, April 2020

N Pemakaian masker saat Jumlah %


5

o berkumpul
1. Menggunakan masker 72 78,3
2. Tidak menggunakan masker 20 21,7
Jumlah 92 100
Sumber : Primer terolah
Analisa data : Frekuensi masyarakat berdasarkan pemakaian masker
saat berkumpul di RW 04 Terban, Yogyakarta diatas di dapatkan jumlah
masyarakat yang menggunakan masker saat berkumpul 72 orang
(78,3%) dan yang tidak menggunakan masker saat berkumpul 20 orang
(21,7%).

Tabel 121
Distribusi jawaban masyarakat berdasarkan berjabat tangan dengan
orang lain di RW 04 Terban, Yogyakarta
Yogyakarta, April 2020

N berjabat tangan dengan Jumlah %


o orang lain
1. Ya 28 30,4
2. Tidak 64 69,6
Jumlah 92 100
Sumber : Primer terolah
Analisa data : Frekuensi masyarakat berdasarkan berjabat tangan
dengan orang lain di RW 04 Terban, Yogyakarta diatas di dapatkan
jumlah masyarakat yang berjabat tangan dengan orang lain 28 orang
(30,4%) dan yang tidak berjabat tangan dengan orang lain 64 orang
(69,6%).

Tabel 132
6

Distribusi jawaban masyarakat berdasarkan kebiasaan mencuci tangan


di RW 04 Terban, Yogyakarta
Yogyakarta, April 2020

N Kebiasaan mencuci tangan Jumlah %


o
1. Ya 62 67,4
2. Tidak 30 32,6
Jumlah 92 100
Sumber : Primer terolah
Analisa data : Frekuensi masyarakat berdasarkan kebiasaan mencuci
tangan di RW 04 Terban, Yogyakarta diatas di dapatkan jumlah
masyarakat yang kebiasaan mencuci tangan 62 orang (67,4%) dan yang
tidak mempunyai kebiasaan mencuci tangan 30 orang (32,6%).

Tabel 143
Distribusi jawaban masyarakat berdasarkan menyentuh benda yang juga
disentuh orang lain di RW 04 Terban, Yogyakarta
Yogyakarta, April 2020

N Menyentuh benda yang Jumlah %


o juga disentuh orang lain
1. Ya 80 87
2. Tidak 12 13
Jumlah 92 100
Sumber : Primer terolah
Analisa data : Frekuensi masyarakat berdasarkan menyentuh benda
yang juga disentuh orang lain di RW 04 Terban, Yogyakarta diatas di
dapatkan jumlah masyarakat yang menyentuh benda yang juga disentuh
orang lain 80 orang (87%) dan yang tidak menyentuh benda yang juga
disentuh orang 12 orang (13%).
7

Tabel 154
Distribusi jawaban masyarakat berdasarkan sosial distancing
di RW 04 Terban, Yogyakarta
Yogyakarta, April 2020

N Sosial distancing Jumlah %


o
1. Ya 55 59,8
2. Tidak 37 40,2
Jumlah 92 100
Sumber : Primer terolah
Analisa data : Frekuensi masyarakat berdasarkan sosial distancing di
RW 04 Terban, Yogyakarta diatas di dapatkan jumlah masyarakat yang
sosial distancing 55 orang (59,8%) dan yang tidak sosial distancing 37
orang (40,2%).

Tabel 165
Distribusi jawaban masyarakat berdasarkan kebiasaan makan diluar
rumah di RW 04 Terban, Yogyakarta
Yogyakarta, April 2020

N kebiasaan makan diluar Jumlah %


o rumah
1. Ya 27 29,3
2. Tidak 65 70,7
Jumlah 92 100
Sumber : Primer terolah
8

Analisa data : Frekuensi masyarakat berdasarkan kebiasaan makan


diluar rumah di RW 04 Terban, Yogyakarta diatas di dapatkan jumlah
masyarakat yang mempunyai kebiasaan makan diluar rumah 27 orang
(29,3%) dan yang tidak mempunyai kebiasaan makan diluar rumah 65
orang (70,7%).

Tabel 176
Distribusi jawaban masyarakat berdasaarkan konsumsi minuman hangat
dan cuci tangan saat sampai tujuan di RW 04 Terban, Yogyakarta
Yogyakarta, April 2020

N Konsumsi minuman hangat Jumlah %


o dan cuci tangan saat sampai
tujuan
1. Ya 73 79,3
2. Tidak 19 20,7
Jumlah 92 100
Sumber : Primer terolah
Analisa data : Frekuensi masyarakat berdasarkan konsumsi minuman
hangat dan cuci tangan saat sampai tujuan di RW 04 Terban,
Yogyakarta diatas di dapatkan jumlah masyarakat yang mempunyai
kebiasaan konsumsi minuman hangat dan cuci tangan saat sampai
tujuan 73 orang (79,3%) dan yang tidak mempunyai kebiasaan
konsumsi minuman hangat dan cuci tangan saat sampai tujuan 19 orang
(20,7%).

Tabel 187
Distribusi jawaban masyarakat berdasarkan keberadaan yang sama
dengan pasien tertular COVID-19 di RW 04 Terban, Yogyakarta
Yogyakarta, April 2020
9

N keberadaan yang sama Jumlah %


o dengan pasien tertular
COVID-19
1. Ya 13 14,1
2. Tidak 79 85,9
Jumlah 92 100
Sumber : Primer terolah
Analisa data : Frekuensi masyarakat berdasarkan keberadaan yang
sama dengan pasien tertular COVID-19 di RW 04 Terban, Yogyakarta
diatas di dapatkan jumlah masyarakat yang tinggal satu wilayah dengan
pasien tertular COVID-19 13 orang (14,1%) dan yang tidak yang
tinggal satu wilayah dengan pasien tertular COVID-19 79 orang
(85,9%).

Tabel 198
Distribusi jawaban masyarakat berdasarkan pemasangan
hand sanitizer pada pintu di RW 04 Terban, Yogyakarta
Yogyakarta, April 2020

N Pemasangan hand sanitizer Jumlah %


o pada pintu
1. Ya 36 39,1
2. Tidak 56 60,9
Jumlah 92 100
Sumber : Primer terolah
Analisa data : Frekuensi masyarakat berdasarkan pemasangan hand
sanitizer pada pintu di RW 04 Terban, Yogyakarta diatas di dapatkan
jumlah masyarakat yang memasang hand sanitizer pada pintu 36 orang
(39,1%) dan yang tidak memasang hand sanitizer pada pintu 56 orang
(60,9%).

Tabel 2019
Distribusi jawaban masyarakat berdasarkan kebiasaan cuci tangan
dengan sabun setelah tiba dirumah di RW 04 Terban, Yogyakarta
10

Yogyakarta, April 2020

N Kebiasaan cuci tangan Jumlah %


o dengan sabun setelah tiba
dirumah
1. Ya 77 83,7
2. Tidak 15 16,3
Jumlah 92 100
Sumber : Primer terolah
Analisa data : Frekuensi masyarakat berdasarkan kebiasaan cuci tangan
dengan sabun setelah tiba dirumah di RW 04 Terban, Yogyakarta diatas
di dapatkan jumlah masyarakat yang kebiasaan cuci tangan dengan
sabun setelah tiba dirumah 77 orang (83,7%) dan yang tidak kebiasaan
cuci tangan dengan sabun setelah tiba dirumah 15 orang (16,3%).

Tabel 210
Distribusi jawaban masyarakat berdasarkan penyediaan tissue, masker
bagi keluarga di RW 04 Terban, Yogyakarta
Yogyakarta, April 2020

N Penyediaan tissue, masker Jumlah %


o bagi keluarga
1. Ya 75 81,5
2. Tidak 17 18,5
Jumlah 92 100
Sumber : Primer terolah
Analisa data : Frekuensi masyarakat berdasarkan penyediaan tissue,
masker bagi keluarga di RW 04 Terban, Yogyakarta diatas di dapatkan
jumlah masyarakat yang menyediakan tissue, masker bagi keluarga 75
orang (81,5%) dan yang tidak menyediakan tissue, masker bagi
keluarga 17 orang (18,5%).
11

Tabel 221
Distribusi jawaban masyarakat berdasarkan merendam pakaian bekas
pakai dengan air panas/air sabun di RW 04 Terban, Yogyakarta
Yogyakarta, April 2020

N Merendam pakaian bekas Jumlah %


o pakai dengan air panas/air
sabun
1. Ya 49 53,3
2. Tidak 43 46,7
Jumlah 92 100
Sumber : Primer terolah
Analisa data : Frekuensi masyarakat berdasarkan merendam pakaian
bekas pakai dengan air panas/air sabun di RW 04 Terban, Yogyakarta
diatas di dapatkan jumlah masyarakat yang merendam pakaian bekas
pakai dengan air panas/air sabun 49 orang (53,3%) dan yang tidak
merendam pakaian bekas pakai dengan air panas/air sabun 43 orang
(46,7%).

Tabel 232
Distribusi jawaban masyarakat berdasarkan mandi keramas saat tiba
dirumah di RW 04 Terban, Yogyakarta
Yogyakarta, April 2020

N Mandi keramas saat tiba Jumlah %


o dirumah
1. Ya 50 54,3
2. Tidak 42 45,7
Jumlah 92 100
Sumber : Primer terolah
Analisa data : Frekuensi masyarakat berdasarkan mandi keramas saat
tiba dirumah di RW 04 Terban, Yogyakarta diatas di dapatkan jumlah
masyarakat yang mandi keramas saat tiba dirumah 50 orang (54,3%)
dan yang tidak mandi keramas saat tiba dirumah 42 orang (45,7%).
12

Tabel 243
Distribusi jawaban masyarakat berdasarkan pensosialisasian check list
penilaian resiko kepada keluarga di RW 04 Terban, Yogyakarta
Yogyakarta, April 2020

N Pensosialisasian check list Jumlah %


o penilaian resiko kepada
keluarga
1. Ya 67 72,8
2. Tidak 25 27,2
Jumlah 92 100
Sumber : Primer terolah
Analisa data : Frekuensi masyarakat berdasarkan pensosialisasian
check list penilaian resiko kepada keluarga di RW 04 Terban,
Yogyakarta diatas di dapatkan jumlah masyarakat yang
mensosialisasikan check list penilaian resiko kepada keluarga 67 orang
(72,8%) dan yang tidak mensosialisasikan check list penilaian resiko
kepada keluarga 25 orang (27,2%).

Tabel 254
Distribusi jawaban masyarakat berdasarkan kegiatan berjemur
di RW 04 Terban, Yogyakarta
Yogyakarta, April 2020

N Kegiatan berjemur Jumlah %


o
1. Ya 66 71,7
2. Tidak 26 28,3
Jumlah 92 100
Sumber : Primer terolah
13

Analisa data : Frekuensi masyarakat berdasarkan kegiatan berjemur di


RW 04 Terban, Yogyakarta diatas di dapatkan jumlah masyarakat yang
berjemur 66 orang (71,7%) dan yang tidak berjemur 26 orang (28,3%).

Tabel 265
Distribusi jawaban masyarakat berdasarkan kegiatan berolahraga
di RW 04 Terban, Yogyakarta
Yogyakarta, April 2020

N Kegiatan berolahraga Jumlah %


o
1. Ya 56 60,9
2. Tidak 36 39,1
Jumlah 92 100
Sumber : Primer terolah
Analisa data : Frekuensi masyarakat berdasarkan kegiatan berolahraga
di RW 04 Terban, Yogyakarta diatas di dapatkan jumlah masyarakat
yang berolahraga 56 orang (60,9%) dan yang tidak berjemur 36 orang
(39,1%).

Tabel 276
Distribusi jawaban masyarakat berdasarkkan jarang konsumsi vitamin
dan kurang tidur di RW 04 Terban, Yogyakarta
14

Yogyakarta, April 2020

N Jarang konsumsi vitamin Jumlah %


o dan kurang tidur
1. Ya 34 37
2. Tidak 58 63
Jumlah 92 100
Sumber : Primer terolah
Analisa data : Frekuensi masyarakat berdasarkan jarang konsumsi
vitamin dan kurang tidur di RW 04 Terban, Yogyakarta diatas di
dapatkan jumlah masyarakat yang jarang konsumsi vitamin dan kurang
tidur 34 orang (37%) dan yang konsumsi vitamin dan tidur 58 orang
(63%).

Tabel 287
Distribusi jawaban masyarakat berdasarkan usia diatas 60 tahun
di RW 04 Terban, Yogyakarta
Yogyakarta, April 2020

N Usia diatas 60 tahun Jumlah %


o
1. Ya 9 9,8
2. Tidak 83 90,2
Jumlah 92 100
Sumber : Primer terolah
Analisa data : Frekuensi masyarakat berdasarkan usia diatas 60 tahun di
RW 04 Terban, Yogyakarta diatas di dapatkan jumlah masyarakat yang
berusia diatas 60 tahun 9 orang (9,8%) dan yang berusia kurang dari 60
tahun 83 orang (90,2%).
15

Tabel 298
Distribusi jawaban masyarakat berdasarkan menderita penyakit lain
di RW 04 Terban, Yogyakarta
Yogyakarta, April 2020

N Menderita penyakit lain Jumlah %


o
1. Ya 12 13
2. Tidak 80 87

Jumlah 92 100
Sumber : Primer terolah
Analisa data : Frekuensi masyarakat berdasarkan menderita penyakit
lain di RW 04 Terban, Yogyakarta diatas di dapatkan jumlah
masyarakat yang menderita penyakit lain 12 orang (13%) dan yang
tidak menderita penyakit lain 80 orang (87%).

Tabel 3029
Hasil survey winshield RW 04 Terban, Yogyakarta

RW 04 Terban, Yogyakarta
1. Pak Rw mengatakan masyarakat masih belum sadar dengan lingkungannya, masyarakat sebenarnya paham menge
tidak melakukan karena masyarakat menganggap orang disekitar mereka sehat jadi masyarakat mengira tidak pe
distancing jika masih dalam wilayah RW 04 Terban.
16

2. Hasil survei atau pengamatan, belum ada poster pencegahan covid. Ember cuci tangan hanya ada di pintu masuk RW
yang berkumpul, masyarakat belum melaksanakan sosial distancing. Belum ada yang menyediakan ember/tempa
mengatakan belum pernah mendapatkan edukasi dari puskesmas setempat. Masyarakat juga tidak melakukan cuci t
04. Terdapat beberapa masyarakat yang tidak menggunakan masker pada saat keluar rumah.
17

2. Analisa Data

No Data Masalah

1. Ds :
Perilaku kesehatan cenderung berisiko
- Pak Rw mengatakan masyarakat di RW 04 Terban dengan masalah
masih belum sadar dengan kesehatan (Covid-19)
lingkungannya, masyarakat
sebenarnya paham mengenai
pencegahan Covid 19 tetapi mereka
tidak melakukan
Do :
- yang tidak memiliki kesadaran
untuk tidak berpergian 70 orang
(76,1%).
- yang tidak menggunakan masker
saat berkumpul 20 orang (21,7%)
- masyarakat yang berjabat tangan
dengan orang lain 28 orang (30,4%)
- tidak mempunyai kebiasaan
mencuci tangan 30 orang (32,6%).
- masyarakat yang menyentuh benda
yang juga disentuh orang lain 80
orang (87%)
- yang tidak sosial distancing 37
orang (40,2%).
- masyarakat yang mempunyai
kebiasaan makan diluar rumah 27
orang (29,3%)
- yang tidak mempunyai kebiasaan
konsumsi minuman hangat dan cuci
tangan saat sampai tujuan 19 orang
(20,7%).
- yang tidak kebiasaan cuci tangan
dengan sabun setelah tiba dirumah
15 orang (16,3%).
- yang tidak merendam pakaian bekas
pakai dengan air panas/air sabun 43
orang (46,7%).
- Hasil survey masyarakat belum
melaksanakan sosial distancing.
- Hasil survey asyarakat juga tidak
melakukan cuci tangan pada saat keluar
masuk gang RW 04.
- Hasil survey erdapat beberapa masyarakat
18

yang tidak menggunakan masker pada saat


keluar rumah
23. Ds :

- masyarakat mengatakan belum Defisiensi Kesehatan Komunitas di


pernah mendapatkan edukasi dari RW 04 Terban dengan masalah
kesehatan (Covid-19)
puskesmas setempat
Do :

- Hasil survei belum ada poster pencegahan


covid.
- masyarakat masih banyak yang
berkumpul
- Hasil survei belum tersedia ember
cuci tangan.

34. Ds :

- Pak Rw mengatakan masih terdapat Defisiensi pengetahuan tentang


beberapa masyaraat tidak menggunakan penularan di RW 04 Terban dengan
masker dan masih berpergian keluar rumah masalah kesehatan (Covid-19)

Do :

- Terdapat sekitar 20 orang yang tidak


menggunakan masker
- Terdapat sekitar 30 orang yang tidak
memiliki kebiasaan untuk mencuci tangan
- Masyarakat masih sering berpergian keluar
rumah
- Hasil survey masyarakat masih sering
bersalaman saat bertemu dengan
masyarakat lain
- Hasil survey masih banyak masyarakat
yang tidak menerapkan social distancing
19

3. FORMAT PRORITAS MASALAH

Masalah Sifat Kemungkinan Potensi Menonjolnya Nilai Priorita


Masalah masalah di ubah masalah masalah s
untuk di
cegah
Perilaku kesehatan 3 2 2 2 4,7 12
cenderung berisiko
di RW 04 Terban
dengan masalah
kesehatan (Covid-
19)

Defisiensi 2 1 2 1 3,3 34
pengetahuan
tentang penularan
di RW 04 Terban
dengan masalah
kesehatan (Covid-
19)
Defisiensi 3 1 2 2 3,6 23
Kesehatan
Komunitas di RW
04 Terban dengan
masalah kesehatan
(Covid-19)

4. Diagnosis Keperawatan Komunitas


A. Ketidakefektifan managemen kesehatan di RW 04 Terban dengan masalah kesehatan
(Covid-19)
B. Perilaku kesehatan cenderung berisiko di RW 04 Terban dengan masalah kesehatan
(Covid-19)
C. Defisiensi Kesehatan Komunitas di RW 04 Terban dengan masalah kesehatan (Covid-
19)
D. Defisiensi pengetahuan tentang penularan di RW 04 Terban dengan masalah kesehatan
(Covid-19)
5. NURSING CARE PLAN (NCP)

DATA DIAGNOSIS (NANDA) NOC NIC


Ds : Perilaku kesehatan cenderung Prevensi Primer: Prevensi Primer:
berisiko di RW 04 Terban dengan 1. Partisipasi dalam promosi 1. Promosi kesehatan
- Pak Rw mengatakan masalah kesehatan (Covid-19) kesehatan 2. Dukungan keluarga
masyarakat masih 2. Perilaku mencari kesehatan 3. Peningkatan peran
belum sadar dengan Perawatan diri sendiri 4. Panduan antisipasi
lingkungannya,
masyarakat sebenarnya Prevensi Sekunder: Prevensi Sekunder:
paham mengenai 1. Koping keluarga 1. Pendidikan kesehatan
pencegahan Covid 19 2. Status kesehatan keluarga 2. Program pengembangan
3. Partisipan keluarga dalam 3. Skrining kesehatan
tetapi mereka tidak
perawatan secara profesional 4. Identifikasi risiko
melakukan 5. Surveillance komunitas
Do : Prevensi Tersier:
- yang tidak memiliki 1. Partisipasi tim kesehatan dalam Prevensi Tersier:
keluarga 1. Membangun hubungan yang
kesadaran untuk tidak
2. Dukungan sosial kompleks
berpergian 70 orang 3. Perilaku pemeriksaan kesehatan 2. Meningkatkan sistem dukungan
(76,1%). pribadi
- yang tidak
menggunakan masker
saat berkumpul 20
orang (21,7%)
- masyarakat yang
berjabat tangan dengan

20
orang lain 28 orang
(30,4%)
- tidak mempunyai
kebiasaan mencuci
tangan 30 orang
(32,6%).
- masyarakat yang
menyentuh benda yang
juga disentuh orang
lain 80 orang (87%)
- yang tidak sosial
distancing 37 orang
(40,2%).
- masyarakat yang
mempunyai kebiasaan
makan diluar rumah 27
orang (29,3%)
- yang tidak mempunyai
kebiasaan konsumsi
minuman hangat dan
cuci tangan saat sampai
tujuan 19 orang
(20,7%).
- yang tidak kebiasaan
cuci tangan dengan

21
sabun setelah tiba
dirumah 15 orang
(16,3%).
- yang tidak merendam
pakaian bekas pakai
dengan air panas/air
sabun 43 orang
(46,7%).
- Hasil survey masyarakat
belum melaksanakan sosial
distancing.
- Hasil survey masyarakat
juga tidak melakukan cuci
tangan pada saat keluar
masuk gang RW 04, hasil
survey terdapat beberapa
masyarakat yang tidak
menggunakan masker pada
saat keluar rumah

NURSING CARE PLAN (NCP)

NO DATA DIAGNOSIS (NANDA) TUJUAN NOC NIC


1. Ds : Defisiensi kesehatan Masalah defisiensi keseh Prevensi Primer: Prevensi Primer:
komunitas di RW 04 atan Corona Virus Status kesehatan di Peningkatan kesehatan
- masyarakat Terban Disiase (COVID-19) di komunitas: komunitas:

22
mengatakan Deasa Mawar dapat a. Prevalensi kejadian Covid a. Identifikasi fokus masalah
belum pernah diatasi setelah diberikan 19 menurun kesehatan, kekuatan dan
intervensi keperawatan. b. Program promosi kesehata prioritas bersama dengan
mendapatkan
n gencar dilakukan partner di komunitas (tokoh
edukasi dari c. Partisipasi masyarakat masyarakat, kader, lurah,
puskesmas dalam upaya preventif RW, RT)
setempat meningkat: taat program c b. Berikan kesempatan untuk
Do : uci tangan, Phisical distan berperan serta dalam
- Hasil survei cing kegiatan komunitas
belum ada poster d. Masyarakat berpartisipasi c. Bantu masyarakat dalam m
pencegahan dalam program pelayanan eningkatkan kesadaran tent
covid. kesehatan di komunitas ang perilaku hidup bersih d
e. Masyarakat patuh terhadap an sehat
- masyarakat
standar gaya hidup bersih d d. Bangun komitmen dengan
masih banyak an sehat masyarakat bagaimana
yang peran serta akan
berkumpul mempengaruhi kehidupan
- Hasil survei individu dan peningkatan
hasil
belum tersedia
e. Kembangkan mekanisme
ember cuci keterlibatan kelurahan,
tangan. kecamatan, bahkan aktivitas
nasional yang berkaitan
masalah kesehatan di
masyarakat

Prevensi Sekunder: Prevensi Sekunder:


1. Efektivitas program di 1. Program development:
komunitas: a. Bantu komunitas untuk
a. Tujuan program mengidentifikasi

23
konsisten dengan kebutuhan kesehatan
pengkajian komunitas atau masalah yang ada di
b. Peningkatan status komunitas
kesehatan di komunitas b. Prioritaskan kebutuhan
c. Terdapat penurunan kesehatan dari hasil
jumlah masyarakat yang identifikasi masalah
berisiko c. Monitor kemajuan dari
2. Kontrol risiko komunitas: program implementasi
Penularan Covid 19 yang dilakukan
a. Program edukasi 2. Manajemen Risiko
terhadap masalah penya komunitas: Skrining
kit Covid 19 di kesehatan
masyarakat a. Promosikan pelayanan
skrining kesehatan
b. Ketersediaan program untuk meningkatkan
pencegahan melalui kesadaran masyarakat
program PHBS b. Berikan akses yang
c. Ketersediaan program mudah untuk
edukasi manajemen diri melakukan skrining
untuk mengatasi penular baik waktu maupun
an penyakit tempat
d. Ketersediaan fasilitas c. Berikan lingkungan
pelayanan kesehatan dan yang nyaman selama
tenaga kesehatan yang melakukan skrining
profesional d. Sampaikan hasil test
e. Kepatuhan sesuai standar kepada klien dan minta
nasional untuk mencegah klien dan keluarga
dan penyebaran penyakit untuk mengontrol
Covid 19 secara mandiri
f. Kebijakan publik untuk

24
promosi dan pencegahan
Covid 19 Rujuk ke pelayanan kesehatan
jika diperlukan

NURSING CARE PLAN (NCP)

No. Data Diagnosis (NANDA) Tujuan NOC NIC

4 Ds : Defisiensi Meningkatkan Prevensi Primer Prevensi Primer


pengetahuan tentang pengetahuan warga Pengetahuan: Manajemen COVID- Memberikan penyuluhan tentang
1. Pak Rw mengatakan
penularan di RW 04 dalam hal pencegahan 19: diharapkan dari pengetahuan COVID-19 (tanda dan gejala,
masih terdapat
Terban dengan dan proses penularan terbatas (2) menjadi pengetahuan komplikasi dan cara penularan dan
beberapa masyaraat
masalah kesehatan virus Covid-19 dapat lebih banyak (4) pencegahan) melalui:
tidak menggunakan
(COVID-19) diatasi setelah a. Mengetahui pengertian a. Video pencegahan Covid-19
masker dan masih
diberikan intervensi COVID-19 b. Poster pencegahan dan
berpergian keluar
keperawatan b. Mengetahui gejala dan tanda penularan COVID-19
rumah
yang timbul akibat COVID-19

25
Do : c. Mengetahui Cara Penularan
2. Terdapat sekitar 20 COVID-19
orang yang tidak d. Mengetahui Cara pencegahan
menggunakan masker COVID-19
3. Terdapat sekitar 30 e. Mengetahui manfaat dari
orang yang tidak memodifikasi gaya hidup
memiliki kebiasaan f. Mengetahui apa yang harus
untuk mencuci tangan dilakukan ketika tanda dan
4. Masyarakat masih gejala semakin memburuk
sering berpergian g. Mengetahui komplikasi yang
keluar rumah dapat terjadi pada COVID-19
5. Hasil survey
masyarakat masih Pengetahuan: Pencegahan COVID-
sering bersalaman saat 19 Diharapkan dari Pengetahuan
bertemu dengan yang jarang menujukkan sikap (2)
masyarakat lain menjadi sering menunjukkan (4)
6. Hasil survey masih a. Melakukan 6 langkah mencuci
banyak masyarakat tangan dengan benar.
yang tidak b. Mengaplikasikan cara memakai
menerapkan social masker dengan benar.
distancing c. Mengaplikasikan cara batuk
efektif.
d. Menyingkirkan rokok dan
alcohol
e. Mengonsumsi sayur buah dan
lauk
f. Memantau timbulnya tanda dan
gejala COVID-19
g. Menghubungi pelayanan
kesehatan bila menemukan

26
tanda dan gejala COVID-19
h. Membatasi kegiatan di luar
rumah
i. Melakukan Sosial Distancing
dan Physical Distancing

Prevensi Sekunder
Manajemen diri: COVID-19.
Diharapkan dari Pengetahuan yang
jarang menujukkan sikap (2)
menjadi sering menunjukkan (4)
a. Rutin melakukan kebersihan
tangan.
b. Rutin menggunakan masker.
c. Melakukan desinfektan untuk
membersihkan area rumah. Prevensi sekunder
d. Melakukan Self Quarentine 1. Memfasilitasi tempat cuci
atau Isolasi diri tangan
e. Menghindari kegiatan bersama 2. Manajemen penyakit dan
orang banyak atau berkerumun. komplikasi akibat COVID-19
f. Membatasi konsumsi kafein
3. Modifikasi gaya hidup (diet,
dan menyingkirkan rokok.
olahraga dan kepatuhan minum
g. Mengkonsumsi makanan yang
obat)
bergizi.
h. Berpartisipasi dalam olahraga 4. Mengenal tanda – tanda dan
yang direkomendasikan gejala komplikasi COVID-19
i. Menghubungi pelayanan 5. Melakukan skrinig awal pada
kesehatan bila tanda dan gejala setiap warga yang datang ke
tidak dalam rentang target. desa.
j. Memantau adanya komplikasi

27
COVID-19.
k. Mengkonsumsi obat – obatan
COVID-19 sesuai dengan resep
dokter.

Prevensi Tersier
Perilaku Patuh: aktivitas yang
disarankan dari jarang menunjukan
(2) menjadi secara konsisten
menunjukkan (5)
a. Patuh menggunakan masker
dan mencuci tangan..
b. Program edukasi komunitas
tentang COVID-19.
c. Program fasilitas tempat
mencuci tangan di Desa.
d. Pemanfaatan dukungan
personal untuk memodifikasi Prevensi Tersier
gaya hidup. support group
a. Manfaatkan kelompok
perdukung untuk membantu
warga dalam beradaptasi dengan
kondisi lingkungannya dalam
masa pandemic COVID-19.
b. Membuat kelompok dengan
jumlah anggota yang.sesuai
melaui WA Grup diskusi atau
media online lainnya.
c. Tentukan tujuan, fungsi dan
cara kerja kelompok

28
pendukung.
d. Dorong agar setiap peserta
dapat menyampaikan pikiran
dan pengetahuan mereka
tentang penyakit dan proses
perubahan yang terjadi.
e. Dorong agar setiap peserta
menyampaikan manfaat yang
dapat di ambil dari kelompok.
f. Datangkan ahli jika ada hal –
hal yang perlu diklarifikasi

Memberikan informasi dan


rujukan
a. Mengevaluasi komponen
kekuatan dan kelemahan
keluarga sebagai pendukung
anggota yang sakit dalam proses
perawatan.
b. Memberikan rekomendasi
fasilitas pelayanan mana saja
sebagai rujukan rumah sakit bila
terjadi kegawatan pada ODP/
PDP atau pada positif COVID-
19

6. Plan of Action (POA) di RW 04 Terban Siaga Covid-19

29
Masalah Penanggung
No Tujuan Sasaran Strategi Rencana Kegiatan Waktu Tempat Sumber Dana Media
Keperawatan Jawab
12. Perilaku Masyarakat Semua warga 1. Komunikasi 1. Penyuluhan Rumah masing Mahasiswa 1. Smart phone Mahasiswa dan
cenderung mampu di RW 04 Informasi dan tentang PHBS masing (Melalui dan warga di 2. Poster ketua RW
berisiko meningkatkan Terban Edukasi (KIE) untuk WhatsApp RW 04 Terban pencegahan Terban
perilaku hidup pencegahan Group) COVID-19
sehat COVID – 19, dengan PHBS
secara online (soft file)

3. Smart Phone

Rumah masing Mahasiswa Poster membuat


2. Pemberdayaan 1. Kerja bakti masing (Melalui dan Warga di larutan pembersih Mahasiswa dan
pembersihan WhatsApp RW 04 Terban yang benar ketua RW
lingkungan Group) Terban
rumah secara
mandiri
Rumah masing Mahasiswa Poster cuci tangan
masing (Melalui dan Warga di (soft file)
2. Pelaksanaan WhatsApp RW 04 Terban
Cuci tangan Group)
secara on line

Mahasiswa
Sarana publik dan Warga di Surat permohonan
RW 04 Terban

30
3. Kemitraan 1. Pembentukan RW
Siaga Covid
2. Penyemprotan
desinfektan
kawasan
publik, bekerja
sama dengan
BPBD
23. Defisiensi Meningkatkan Semua warga 1. Komunikasi 1. Penyuluhan Rumah masing- Mahasiswa 1. Poster Mahasiswa dan
kesehatan kesehatan di RW 04 informasi dan tentang masing dan warga Pencegahan ketua RW
komunitas di RW komunitas Terban edukasi (KIE) pemeliharaan (Melalui RW 04 Terban COVID-19 Terban
04 Terban kesehatan WhatsApp (Soft file)
komunitas Group) 2. Smartphone
tentang
COVID-19
secara online
Rumah masing-
2. Pemberdayaan 1. Gotong royong masing Mahasiswa dan
penerapan isolasi (Melalui ketua RW
mandiri, dengan WhatsApp Terban
poster Group)
Rumah masing-
masing
2. Kerja bakti (Melalui Smartphone Mahasiswa dan
dalam WhatsApp ketua RW
menyediakan Group) Terban
tempat cuci
tangan dalam
rumah kemudian

31
dikirim dalam
bentuk foto
Puskesmas
3. Kerja sama (Melalui
dengan WhatsApp Puskesmas
puskesmas untuk Group) 1. Surat Mahasiswa dan
skrining suhu permohonan ketua RW
pasien bagi yang Terban
memiliki tanda
gejala COVID-
19

3. Defisiensi Masyarakat Semua warga 1. Komunikasi Penyuluhan Rumah masing- Mahasiswa 1. Poster tentan Mahasiswa dan
pengetahuan mampu di RW 04 Informasi dan Tentang penyakit masing dan warga g penularan ketua RW
tentang penularan meningkatkan Terban Edukasi (KIE) COVID-19 secara (Melalui RW 04 Terban COVID-19 Terban
Covid-19 di RW pengetahuan online WhatsApp (Soft file)
04 Terban tentang Group)
penularan
Covid-19 Rumah masing- Mahasiswa 2. Video tentang
(COVID-19) 2. Pemberdayaan Penyuluhan cuci masing (Melalui dan warga RW penularan Mahasiswa dan
tangan 6 langkah WhatsApp 04 Terban COVID-19 ketua RW 04
secara online Group) 3. Smartphone Terban

Rumah masing-
masing Mahasiswa 1. Poster cuci
(Melalui dan ketua RW tangan 6

32
Penyuluhan secara WhatsApp 04 Terban langkah Mahasiswa dan
3. Kemitraan online tentang Group) (Soft file) ketua RW
social distancing 2. Video social Terban
distancing
3. Poster tentan
g social dista
ncing

33
BAB IV

PEMBAHASAN

Setelah melaksanakan pengkajian, analisa data, perencanaan dan

penyusunan POA dari tanggal 20 April – 27 April 2020, kemudian hasil dari

pengkajian dipaparkan kepada masyarakat melalui kegiatan musyawarah

masyarakat desa pada tanggal 29 April 2020 yang dihadiri oleh Ketua RW,

Ketua RT, Ketua Pemuda, Ibu PKK dan Ibu Kader dan beberapa tokoh

masyarakat lainnya di Whatsapp Group (WAG). Dari hasil musyawarah

diangkat 3 masalah utama yaitu perilaku kesehatan cenderung beresiko di

RW 04 Terban dengan masalah kesehatan COVID-19, defisiensi kesehatan

komunitas di RW 04 Terban dengan masalah kesehatan COVID-19,

Defisiensi pengetahuan tentang penularan di RW 04 Terban dengan masalah

kesehatan COVID-19. Tiga masalah utama bersama – sama masyarakat

dilakukan penyusunan prioritas masalah dan implementasinya. Adapun

program kegiatan yang telah dilaksanakan antara lain:

1. Memberikan penyuluhan berupa video dan poster pencegahan Covid-19

di RW 04 Terban

2. Pembuatan dan penempelan poster pencegahan COVID-19 di RW 04

Terban

3. Memberikan masker kepada warga di RW 04 Terban

4. Menyediakan tempat cuci tangan bagi warga di RW 04 Terban

5. Pembentukan RW siaga CVID-19 di RW 04 Terban

34
35

A. Implementasi

1. Perilaku kesehatan cenderung beresiko di RW 04 Terban dengan masalah

kesehatan COVID-19

a. Memberikan penyuluhan tentang pencegahan COVID-19 yang

dilaksanakan pada :

1) Hari Sabtu tanggal 30 April 2020 pukul 10.00-11.30 WIB dilakukan secara
online yang dikirim melalui WAG di RW 04 Terban melalui poster dan
video yang berisi tentang tanda dan gejala pada COVID-19, 7 hal penting
dalam mencegah COVID-19, 6 langkah cuci tangan, etika batuk atau
bersin, physical distancing, hal-hal yang dilakukan setelah berpergian,
protokol keluar rumah dan pemakaian masker yang benar. Warga antusias
mendengarkan materi penyuluhan dalam video yang diberikan dan poster-
poster dalam video tersebut dengan dibuktikan terjadi perubahan perilaku
dalam hal pemakaian masker pada saat berkumpul dengan orang lain
dengan data pre test 78,3% setelah post test terjadi kenaikan menjadi 85%.
Pada membersihkan tangan dengan hand saitizer/ tissue basah sebelum
pegang kemudi mobil/motor pada data pre test 67,4% setelah post terjadi
kenaikan menjadi 72,5%, jaga jarak 1,5 meter dengan orang lain ketika
belanja, berkerja, belajar, ibadah pada data pre test 59,8% setelah post test
terjadi kenaikan menjadi 75%. Tidak minum hangat dan cuci tangan
dengan sabun setelah tiba di tujuan pada data pre test 79,3% setelah post
test terjadi kenaikan menjadi 85%, tidak segera merendam baju dan celana
bekas pakai di luar rumah ke dalam air panas/sabun pada data pre test
53,3% setelah post test terjadi kenaikan menjadi 62,5%.
2) Hari Senin tanggal 4 Mei 2020 penempelan poster tentang pencegahan
COVID-19 dimulai pukul 12.00-14.00 WIB di beberapa titik strategis RW
04 Terban misalnya pada area balai serbaguna, rumah baca, papan
pengumuman samping masjid, gang-gang ruas jalan. Warga antusias untuk
melihat poster yang di tempelkan sehingga bisa di aplikasikan dalam
36

kehidupan sehari-hari mislanya menggunakan masker yang benar, 6


langkah cuci tangan, physical distancing, 7 hal penting dalam mencegah
COVID-19 dan etika batuk atau bersin.
3) Hari Senin tanggal 4 Mei 2020 pembentukan Rukun Warga Siaga COVID-
19 di RW 04 Terban ditandai dengan pemasangan Banner Rukun Warga
Siaga COVID-19 dan penandatangan kesepakatan dimulai pukul 13.00
sampai dengan 14.30 WIB di Balai Serbaguna RW 04 Terban. Peserta yang
datang terdiri dari 14 orang perwakilan warga yaitu Lurah Kelurahan
Terban, Ketua RW 04, Ketua RT 17, Ketua RT 18, Ketua RT 19, Ketua RT
29, ibu-ibu PKK, Ketua Pemuda, Ibu Kader 1 orang dari kepolisian dan
beberapa tokoh masyarakat. 5 orang perwakilan mahasiswa dan 2 orang
dosen STIKES Behesda Yakkum Yogyakarta. Kegiatan yang dilakukan
adalah penanda tanganan kesepakatan pembentukan Rukun Warga COVID-
19 di RW 04 Terban Tahun 2020. RW siaga COVID-19 ini merupakan
kerjasama Kelurahan Terban dengan STIKES Bethesda Yakkum
Yogyakarya dengan di tandatangani Berita Acara Kesepakatan yang terdiri
dari Lurah Kelurahan Terban, Ketua RW Siaga, Ketua RW 04 Terban dan
Pendamping STIKES Bethesda. Dengan struktur organisasi sebagai
berikut:
STRUKTUR ORGANISASI

RUKUN WARGA 04 RUKUN WARGA SIAGA COVID-19

KELURAHA TERBAN KECAMATAN GONDOKUSUMAN

TAHUN 2020
PENASEHAT PENANGGUNGJAWAB

Bapak Anif Luhur Kurniawan Bapak Mudjito

KETUA 1 RW SIAGA KETUA 2 RW SIAGA SEKRETARIS RW SIAGA BENDAHARA RW SIAGA

Bapak Edy Rianto Bapak Mujiono Bapak M. Fatchurrohman Ibu Enika Alfiatun

KETUA RT SIAGA RT 17 KETUA RT SIAGA RT 18 KETUA RT SIAGA RT 19 KETUA RT SIAGA RT 20

Ibu Aprillia Budi A Bapak Susilo Bapak Jaka Suryana Bapak Daryono

PENYULUH SIAGA RT 17 PENYULUH SIAGA RT 18 PENYULUH SIAGA RT 19 penyuluh SIAGA RT 20

Ibu Tri Widiastuti Ibu Dwi Septiani Ibu Dwi Damayanti Ibu Ning Pujiastuti

PEMBANTU UMUM SIAGA PEMBANTU UMUM PEMBANTU UMUM PEMBANTU UMUM


RT 17 SIAGA RT 18 SIAGA RT 19 SIAGA RT 20

Mas Fitra Rahadiyan Mas Aditya Yulianto Mas Wisnu Nugroho Aji Mas Iqbal Wahyu H
37
38

Dengan uraian tugas pengurus RW siaga COVID-19:

a) Ketua RW Siaga

Bertugas untuk memimpin dan mengkoordinir semua kegiatan dalam

RW siaga dan memastikan tidak ada kegiatan warga

berkumpul/kerumunan banyak orang.

b) Sekretaris

 Bertugas mencatat dan mendokumentasikan semua kegiatan yang

dilakukan dalam RW siaga

 Mendata penduduk RW 04 yang rentan sakit terutama lansia dan

balita.

 Mengidentifikasi fasilitas RW 04 yang bisa dijadikan ruang isolasi

 Pencatatan tamy yang masuk ke wilayah RW 04

 Pencatatan keluar masuk warga RW 04 ke daerah lain

 Pendataan warga RW 04 yang baru pulang dari perantauan

c) Bendahara

Bertugas mengelola keuangan (anggaran) yang diperlukan untuk

kegiatan RW siaga.

d) Penyuluh

Bertugas:

 Menyediakan informasi penting berkaitan pencegahan penularan

COVID-19.

 Melakukan edukasi pencegahan penularan COVID-19 melalui

sosialisasi kepada warga melalui poster dan video.


39

e) Pembantu umum

Bertugas :

 Mendistribusikan masker

 Membantu pemasangan sarana cuci tangan

 Melakukan penyemprotan desinfektan

 Menyediakan hand sanitizer

4) Hari Senin tanggal 4 Mei 2020 pukul 13.00 WIB sampai pukul 14.30 WIB

di Balai Serbaguna dilaksanakan pengadaan masker dan sarana cuci tangan

yang di hadiri 14 orang. Kegiatan yang dilakukan penyerahan bantuan

berupa masker sebanyak 100 buah, ember cuci tangan 5 buah, sabun cuci

tangan sebanyak 4 buah buat masing-masing 5 liter, tempat sabun sebanyak

5 buah, poster pencehana COVID-19 sebanyak 30 buah dan face shield

sebanyak 24 buah,selanjutnya penerimaan di tandatangan oleh Ketua RW 04

Terban dan Pendamping mahasiswa STIKES Bethesda Yogyakarta.

B. Evaluasi

Evaluasi dilakukan pada tanggal 9 Mei 2020 degan menggunakan angket

melalui Whatsapp dan melalui printout bagi warga yang tidak mempunyai

handphone. Responden yang didapat adalah 40 jiwa. Perbedaan dari jumlah

responden antara pre test dan post test 92 orang warga dan pada post test 40

orang warga menjadi salah satu kendala dalam pelaksaan evaluasi. Hal ini

disebabkan karena keterbatasan pengambilan data dalam kondisi pandemic

COVID-19 dan situasi di lokasi bersamaan dengan kesibukan di bulan


40

ramadhan. Tetapi dengan jumlah tersebut sudah memenuhi syarat minimal

representative sesuai Arikunto (2013).


Tabel 01.

Tabel Evaluasi Kegiatan, Analisis dan Tindak Lanjut

No Diagnosis Kegiatan Evaluasi Rencana Tindak lanjut


Analisis
Keperawatan

Pendukung Penghambat

1 Perilaku kesehatan Sabtu, 30 April 2020 a. Struktur a. Motivasi dan a. Tingkat a. Memberikan
cenderung beresiko Penyuluhan tentang 1. Mahasiswa partisipasi aktif pendidikan penyuluhan kesehatan
di Rw 04 Terban pencegahan koordinasi dengan pengurus RW masyarakat secara berkelanjutan
COVID-19 lurah Terban, Ketua dalam sebagian besar b. Memotivasi pengurus
RW 04, Ketua RT melakukan rendah: tidak RW agar dapat
17, Ketua Rt 18, berbagai sekolah (2,5%), memberikan
Ketua RT 19, Ketua kegiatan dalam SMP (15,0%), dukungan kepada
RT 20, Ketua mencegah SMA (47,5%). warga masyarakat
Pemuda RW 04, COVID-19 b. Sebagian besar terkait pencegahan
Kader dan tokoh b. Adanya masyarakat belum COVID -19
masyarakat untuk dukungan yang memiiki alat c. Koordinasi dengan
melakukan baik dari Lurah komunikasi modern pengurus RW siaga
penyuluhan tentang Terban, Ketua seperti gadget/ untuk memotivasi
pencegahan RW, Ketua RT, handphone Warga masyarakat
COVID-19 Ibu PKK,c. agar melakukan
2. Mahasisswa dan Kader, Ketua pencegahan COVID-
pengurus RT Pemuda dan 19 secara mandiri
menyiapkan tokoh

41
berbagai saranan masyarakat.
dan prasarana yang c. Tersedia sarana
mendukung proses prasarana RW
pelaksanaan 04 Terban yang
tindakan dapat
penyuluhan seperti memberikan
poster, video terkait kontribusi yang
penvegahan baik dalam
COVID-19 dan melakukan
tempat pemasangan berbagai
poster. kegiatan.
3. Mahasiswa
melakukan kontrak
waktu dengan
pengurus RT/ RW
untuk pemasangan
poster dan
penyebaran video.
4. Pengurus Rt
bersedia untuk
membantu
penempelan poster
dan penyebaran
video terkait
COVID-19
b. Hasil
1. Semua poster yang
disiapkan terpasang
2. Video terkait COVID-29
tersebar melalui Whatsapp

42
Group
3. Terjadi peningkatan
pengetahuan pre
dan post test.

2 Perilaku kesehatan Senin, 4 Mei 2020 a. Struktur a. Motivasi dan a. Kesibukan a. Motivasi warga untuk
cenderung beresiko Pembuatan dan 1. Mahasiswa partisipasi aktif pengurus RT mematuhi
di Rw 04 Terban penempelan poster melakukan pengurus Rw terkait pencegahan COVID-
tentang pencegahan koordinasi dengan dan RT dalam banyaknya 19
COVID-19 lurah Terban, Ketua melakukan kegiatan yang b. Mengingatkan warga
RW 04, Ketua RT berbagai harus dilakukan apabila tidak
17, Ketua Rt 18, kegiatan yang untuk melaksanakan
Ketua RT 19, Ketua dapat mencegah pencegahan pencegahan COVID-
RT 20, Ketua COVID -19. COVID-19 19
Pemuda RW 04, b. Adanya b. Kurangnya c. Pengadaan masker
Kader dan tokoh dukungan yang kesadaran warga dan sarana cuci
masyarakat untuk baik dari pihak tentang tangan.
pembuatan dan Lurah Kotabaru, pentingnya
penempelan poster Ketua RW 01, pencegahan
tentang pencegahan ketua RT 01, COVID-19
COVID-19. ibu PKK, kader
2. Mahasiswa dan dan tokoh
pengurus RT masyarakat.
menyiapkan c. Adanya
berbagai sarana kemauan warga
dan prasarana untuk membaca
untuk pembuatan poster
dan penempelan
poster tentang
pencegahan

43
COVID-19
3. Mahasiswa
melakukan kontrak
waktu dengan
pengurus RW dan
RT untuk
penempelan poster.
4. Pengurus RW dan
RT bersedia untuk
membantu
penempelan poster
b. Proses
1. Pengurus RW dan
RT membantu
penempelan poster.
2. Poster ditempel di
titik-titik tempat
yang sudah
ditentukan.
c. Hasil
1. Semua poster
yang disiapkan
tertempel.
2. Beberapa warga
masyarakat
membaca poster
yang ditempel

3 Perilaku kesehatan Senin 4 Mei 2020 a. Struktur a. Adanya a. Sebagian warga a. Koordinasi lebih
cenderung beresiko Pembentukan 1. Mahasiswa dukungan yang belum memiliki lanjut dengan pihak

44
di Rw 04 Terban Rukun Warga Siaga melakukan penuh dari alat komunikasi Puskesma dalam
COVID-19 di RW koordinasi dengan Lurah hand phone pemantauan kegiatan
04 Terban lurah Terban, Ketua Kelurahan melalui WAG RW siaga
ditandai dengan RW 04, Ketua RT 17, Terban, ketua b. Belum semua b. Memotivasi warga
pemasangan Banner Ketua RT 18, Ketua RW, ketua warga agar mendukung
RW 04 Siaga RT 19, Ketua RT 20, RT, ibu PKK memahami program dalam
Covid-19 dan Ketua Pemuda RW dan tokoh tentang cara pencegahan COVID-
penandatanganan 04, Kader dan tokoh masyarakat. pencegahan 19
kesepakatan. masyarakat untuk b. Mahasiswa COVID-19 c. Memotivasi warga
penandatanganan menyiapkan c. Keterbatasan agar tidak ada
kesepakatan Berita Acara mahasiswa kegiatan berkumpul/
pembentukan Rukun kesepakatan untuk bertatap kerumunan banyak
Warga Siaga Covid- Pembentukan muka secara orang melakukan
19 di RW 04 Rukun Warga langsung pencegahan terhadap
Terban Kecamatan siaga COVID- dengan warga. Covid- 19 secara
Gondokusuman 19 di RW 04 mandiri.
2. Mahasiswa dan Terban.
pengurus RW 04 c. Mahasiswa dan
menyiapkan Berita warga
Acara Kesepakatan menyiapkan
pembentukan Rukun tempat di
Warga Siaga Balai Serbaguna
COVID-19 di RW dengan
04 Terban dan sarana prasarana
prasarana yang meliputi meja
mendukung proses dan alat tulis
pelaksanaan d. Petugas RW siaga
penandatangan mempunyai fasilitas
RW siaga meliputi hand phone untuk
tempat, meja, alat komunikasi melalui

45
tulis dan WAG sehingga
dokumentasi memudahkan untuk
3. Mahasiswa berkoordinasi
melakukan kontrak
waktu dengan
Lurah kelurahan
Terban, ketua RW
04, ketua RT 17,
ketua RT 18, ketua
RT 19, Ketua RT 20
siaga, sekretaris RT
siaga, bendahara RT
siaga, tim penyuluh
dan pembantu umum
4. Petugas RW
siaga 04 bersedia
untuk menghadiri
acara
penandatanganan
kesepakatan
pembentukan Rukun
Tetangga Siaga
Covid19 di RW
04 01 Terban.
5. Mahasiswa dan
petugas RW
siaga melakukan
pemasangan Banner
di Balai Serbagun
b. Proses

46
Mahasiswa dan Lurah
kelurahan Terban, ketua
RW 04, ketua RT 17,
ketua RT 18, ketua RT
19, ketua RT 20, ibu
PKK dan tokoh
masyarakat mengadakan
pertemuan secara on
line dalam WAG untuk
pembentukan RW siaga
dengan terbentuknya
struktur organisasi RW
siaga dan uraian tugas
masing masing petugas
RW siaga
c. Hasil
1. Banner RW Siaga
COVID -19 sudah
terpasang di Balai
Serbaguna RW
04 Terban
2. Telah terbentuk
kepengurusan
Rukun Warga siaga
COVID-19 di RW
04 Terban
Kotabaru beserta
srtuktur
organisasinya
3. Telah dilakukan

47
penandatangana n
Berita Acara
Kesepakatan
pembentukan
Rukun Warga
COVID-19 di
RW 04 Terban.
4 Perilaku kesehatan Senin 4 Mei 2020 a. Struktur a. Peran serta aktif a. Pemahaman a. Koordinasi dengan
cenderung beresiko Pengadaan fasilitas 1. mahasiswa Toma dan warga yang pengurus RW siaga
di Rw 04 Terban cuci tangan menyiapkan warga dalam kurang Memberikan
seperti ember pengadaan ember melakukan mengenai cuci penjelasan mengenai
cuci tangan, cuci tangan dan kegiatan tangan yang cuci tangan
sabun cuci tangan sabun cuci tangan pencegahan benar dengan benar
2. mahasiswa COVID-19 kepada warga RW 04
menyiapkan b. Adanya Terban.
fasilitas seperti dukungan dari b. Kerja sama dengan
ember cuci RW, RT dan pengurus RW siaga
tangan, sabun Toma mengenai untuk melakukan
cuci tangan tempat evaluasi cuci tangan
b. Proses penyediaan dengan sabun di air
Sebagian warga sudah fasilitas mengalir
mulai melakukan cuci tangan di c. Warga RW 04
kebiasaan cuci tangan antar rumah Terban dapat
c. Hasil warga sehingga melakukan
1. Semua ember cuci memudahkan pencegahan dan
tangan sudah warga perawatan COVID-19
terpasang diantara untuk secara mandiri.
rumah warga. mendapatkan
2. Penempatan ember fasilitas
cuci tangan cuci tangan.

48
didekatkan dengan
sumber air yang
mudah di angakut.
3. Tersedianya sabun
cuci
tangan
5 Perilaku kesehatan Senin 4 Mei 2020 a. Struktur a. Motivasi dan a. Mahasiswa a. Berkerjasama dengan
cenderung beresiko Pemberian masker 1. Mahasiswa melakukan partisipasi aktif tidak dapat pengurus RW siaga
di Rw 04 Terban dan Face Shield koordinasi dengan ketua dari pengurus langsung dalam melakukan
RW dan pengurus RT siaga RW dan RT bertemu evaluasi tentang
untuk pembagian masker dan b. Adanya masyarakat kepatuhan
face shield dukungan yang penggunaan masker.
2. Mahasiswa melakukan baik dari b. Memotivasi pengurus
kontrak waktu untuk pihak kelurahan, RW siaga COVID-19
menyerahkan masker dan pengurus RW , untuk memberikan
face shield RT dan dukungan pada
b. Hasil masyarakat warga untuk selalu
1. Warga dapat setempat. menggunakan masker
menggunakan dan menggunakan
masker yang face shield untuk
telah dibagikan petugas
saat keluar rumah. penyemprotan
desinfektan.

49
50

Adapun hasil post test angket penilaian Risiko COVID-19, adalah sebagai
berikut:
Tabel 01
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pergi Keluar Rumah di RW 04 Terban
Kecamatan Gondokusuman, Yogyakarta April 2020
No Pergi Keluar Rumah Pre Test Post Test

Jumlah % Jumlah %
(Jiwa) (Jiwa)
1 Tidak 22 23,9% 8 20 %
2 Ya 70 76,1% 32 80%
Total 92 100% 40 100%
Sumber : Primer Terolah
Analisa Data : Dari pre test 92 warga RW 04 yang tidak pergi keluar rumah
sebanyak 22 jiwa (23,9%) dibandingkan dengan post test dari 40 warga RW
04 yang tidak pergi keluar rumah sebanyak 8 jiwa (20%) dari data tersebut
mengalami penurunan sehingga perlu dipertahankan dan ditingkatkan agar
warga tetap tinggal di rumah untuk memutus mata rantai COVID-19.
Dengan dipertahankan dan ditingkatkan agar warga tetap tinggal di rumah
menurut Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (2020)
untuk mencegah penularan virus dan penyebaran penyakit COVID-19 dan
angka penderita COVID-19.

Tabel 02
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Penggunaan Transportasi Umum di RW
04 Terban Kecamatan Gondokusuman, Yogyakarta April 2020

No Penggunaan Transportasi Umum Pre Test Post Test

Jumlah % Jumlah %
(Jiwa) (Jiwa)
1 Tidak menggunakan 83 90,2% 33 82,5 %
2 Masih Menggunakan 9 9,8% 7 17,5%
Total 92 100% 40 100%
Sumber : Primer Terolah
Analisa Data : Dari pre test 92 warga RW 04 yang menggunakan
transportasi umum sebanyak 9 jiwa (9,8%) dibandingkan dengan post test
51

dari 40 warga RW 04 04 yang menggunakan transportasi umum sebanyak 7


jiwa 17,5%) dari data tersebut mengalami penurunan. Dapat disimpulkan
bahwa hal tersebut baik sehingga perlu dipertahankan agar warga
meminimalkan penggunaan transportasi umum untuk memutus mata rantai
COVID-19. Dengan tetap dipertahankan agar warga meminimalkan
penggunaan transportasi umum menurut Direktorat Jenderal Pencegahan
dan Pengendalian Penyakit (2020) untuk mencegah penularan dan
penyebaran penyakit COVID-19.

Tabel 03
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tidak Memakai Masker Pada Saat
Berkumpul Dengan Orang Lain di RW 04 Terban Kecamatan
Gondokusuman, Yogyakarta April 2020
No Tidak Memakai Masker Pada Saat Pre Test Post Test
Berkumpul Dengan Orang Lain
Jumlah % Jumlah %
(Jiwa) (Jiwa)
1 Tidak 72 78,3% 34 85%
2 Ya 20 2,7% 6 15%
Total 92 100% 40 100%
Sumber : Primer Terolah
Analisa Data : Dari pre test 92 warga RW 04 yang memakai masker pada
saat berkumpul dengan orang lain sebanyak 72 jiwa (78,3%) dibandingkan
dengan post test dari 34 warga RW 04 yang memakai masker pada saat
berkumpul dengan orang lain sebanyak jiwa (85%)dari data tersebut
mengalami peningkatan. Dapat disimpulkan hal tersebut baik karena salah
satu pencegahan COVID-19. Dengan tetap memakai masker saat keluar
rumah atau berkumpul dengan orang lain menurut Direktorat Jenderal
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (2020) salah satu langkah
pencegahan COVID-19 yang efektif di masyarakat menggunakan masker
saat keluar rumah dan menjaga jarak dengan orang lain untuk mencegah
penularan virus dan penyebaran penyakit COVID-19
Tabel 04
52

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Berjabat Tangan Dengan Orang Lain di


RW 04 Terban Kecamatan Gondokusuman, Yogyakarta April 2020
No Berjabat Tangan Dengan Orang Pre Test Post Test
Lain
Jumlah % Jumlah %
(Jiwa) (Jiwa)
1 Tidak 64 69,9% 26 65%
2 Ya 28 30,4% 14 35%
Total 92 100% 40 100%
Sumber : Primer Terolah
Analisa Data : Dari pre test 92 warga RW 04 yang berjabat tangan dengan
orang lain sebanyak 28 jiwa(30,4%) dibandingkan dengan post test dari 40
warga RW 04 yang yang berjabat tangan dengan orang lain sebanyak 14
jiwa (35%) dari data tersebut mengalami penurunan. Dapat disimpulkan hal
tersebut baik karena salah satu pencegahan COVID-19 dengan tidak
berjabat tangan dengan orang lain menurut Direktorat Jenderal Pencegahan
dan Pengendalian Penyakit (2020) untuk mencegah penularan virus dari
orang lain dan penyebaran penyakit COVID-19

Tabel 05
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Membersihkan Tangan Dengan Hand
Sanitizer/Tissue Basah Sebelum Pegang Kemudi Motor/Mobil di RW 04
Terban Kecamatan Gondokusuman, Yogyakarta April 2020
No Membersihkan Tangan Dengan Pre Test Post Test
Hand Sanitizer/ Tissue Basah
Sebelum Pegang Kemudi Jumlah % Jumlah %
Motor/Mobil (Jiwa) (Jiwa)
1 Tidak 62 67,4% 29 72,5%
2 Ya 30 32,6% 11 27,5%
Total 92 100% 40 100%
Sumber : Primer Terolah
Analisa Data : Dari 92 warga RW 04 yang tidak membersihkan tangan
dengan hand sanitizer/tissue basah sebelum pegang kemudi mobil/mobil
sebanyak 62 jiwa (67,4%) dan setelah post test yang tidak membersihkan
tangan dengan hand sanitizer/tissue basah sebelum pegang kemudi
mobil/mobil sebanyak 30 jiwa (32,6%) dari data tersebut mengalami
53

penurunan kebiasaan warga mencuci tangan sebelum pegang kemudi


mobil/mobil. menurut WHO (2020) mencuci tangan dengan sabun dan air
mengalir atau mnggunakan cairan pembersih berbasis alcohol bias
membunuh virus yang mungkin ada di tangan sehingga untuk warga yang
tidak membersihkan tangan dengan hand sanitizer/tissue basah sebelum
pegang kemudi mobil/mobil belum membantu untuk pencegahan COVID-
19.

Tabel 06
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Menyentuh Benda /Uang Yang Juga
Disentuh Orang Lain di RW 04 Terban Kecamatan Gondokusuman,
Yogyakarta April 2020
No Menyentuh Benda /Uang Yang Pre Test Post Test
Juga Disentuh
Orang Lain Jumlah % Jumlah %
(Jiwa) (Jiwa)
1 Tidak 12 13% 10 25%
2 Ya 80 87% 30 75%
Total 92 100% 40 100%
Sumber : Primer Terolah
Analisa Data : Dari 92 warga RW 04 yang tidak menyentuh benda /uang
yang juga disentuh orang lain sebanyak 12 jiwa (13%) dan setelah post test
yang tidakmenyentuh benda /uang yang juga disentuh orang lain sebanyak
10 jiwa (25%) dari data tersebut mengalami penurunan. Menurut Naufal
(2020), uang tunai di anggap kotor, uang sebagai media dari kuman,
sehingga untuk warga tetap harus tidak menyentuh benda/uang yang juga
disentuh orang lain secara langsung agar warga dapat menerapkan
penceghan COVID-19

Tabel 07
54

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Menjaga Jarak 1,5 Meter Dengan Orang


lain Ketika: Belanja, Bekerja, Belajar, Ibadah di RW 04 Terban Kecamatan
Gondokusuman, Yogyakarta April 2020
No Menjaga Jarak 1,5 Meter Dengan Pre Test Post Test
Orang lain
Ketika: Belanja, Bekerja, Belajar, Jumlah % Jumlah %
Ibadah (Jiwa) (Jiwa)
1 Tidak 55 59,8% 30 75%
2 Ya 37 40,2% 10 25%
Total 92 100% 40 100%
Sumber : Primer Terolah
Analisa Data : Dari 92 warga RW 01 yang tidak menjaga jarak 1,5 meter
dengan orang lain ketika: belanja, bekerja, belajar, ibadah sebanyak 55 jiwa
(59.8%) dan yang menjaga jarak 1,5 meter dengan orang lain ketika:
belanja, bekerja, belajar, ibadah sebanyak 29 jiwa (40.2%) dari data tersebut
mengalami penurunan. Menurut Hafizh (2020) menjaga jarak social adalah
cara untuk melindungi orang-orang dalam demografi yang rentan seperti
lansia atau yang memiliki komplikasi kesehatan sehingga untuk warga tetap
harus menjaga jarak 1,5 meter dengan orang lain ketika belanja, bekerja,
belajar, ibadah agar warga dapat menerapkan penceghan COVID-19.

Tabel 09
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Makan Di Luar Rumah
(Warung/Restaurant) di RW 04 Terban Kecamatan Gondokusuman,
Yogyakarta April 2020
No Makan Di Luar Rumah Pre Test Post Test
(Warung/Restaurant
Jumlah % Jumlah %
(Jiwa) (Jiwa)
1 Tidak 65 70,7% 32 80%
2 Ya 27 29,3% 8 20%
Total 92 100% 40 100%
Sumber : Primer Terolah
Analisa Data : Dari 92 warga RW 04 yang tidak makan di luar rumah
(warung/restaurant) sebanyak 65 jiwa (70,7%) dan yang makan di luar
rumah (warung/restaurant) sebanyak 27 jiwa (29,3%) dari data tersebut
55

terjadi penurunan warga yang tidak makan di luar rumah


(warung/restaurant). Menurut ahli patologi Yale Mediine (2020) suhu dalam
batas tertentu ketika mengelola makanan sendiri di rumah bisa mengurangi
jumlah virus apapun yang menempel dengan demikian menandakan bahwa
sebagian warga belum dapat melakukan pencegahan COVID-19

Tabel 10
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tidak minum hangat & cuci tangan
dengan sabun setelah tiba di tujuan di RW 04 Terban Kecamatan
Gondokusuman, Yogyakarta April 2020
No Tidak minum hangat & cuci tangan Pre Test Post Test
dengan sabun
setelah tiba di tujuan Jumlah % Jumlah %
(Jiwa) (Jiwa)
1 Tidak 73 79,3% 34 85%
2 Ya 19 20,7% 6 15%
Total 92 100% 40 100%
Sumber : Primer Terolah
Analisa Data : Dari pre test 92 warga RW 04 yang Tidak minum hangat &
cuci tangan dengan sabun setelah tiba di tujuan sebanyak 19 jiwa (20,7%)
dibandingkan dengan post test dari 40 warga RW 04 yang tidak minum
hangat & cuci tangan dengan sabun setelah tiba di tujuan sebanyak
sebanyak 6 jiwa (15%) dari data tersebut mengalami peningkatan. Menurut
WHO (2020) minum hangat & cuci tangan dengan sabun setelah tiba di
tujuan dapat mencegahan Covid 19.

Tabel 11
56

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Keberadaan Wilayah Kelurahan Tempat


Pasien Tertular COVID-19 di RW 04 Terban Kecamatan Gondokusuman,
Yogyakarta April 2020
No Keberadaan Wilayah Kelurahan Pre Test Post Test
Tempat Pasien Tertular COVID-19
Jumlah % Jumlah %
(Jiwa) (Jiwa)
1 Tidak 79 85,9% 30 75%
2 Ya 13 14,1% 10 25%
Total 92 100% 40 100%
Sumber : Primer Terolah
Analisa Data : Dari data pre test 92 warga terdapat 13 (14,1%) warga yang
berada diwilayah tertular COVID-19 dan post test dari 40 warga RW 04
semua responden 30 jiwa (75 %) tidak berada di wilayah kelurahan tempat
pasien tertular COVID-19. Hal tersebut sesuai dengan Direktorat Jenderal
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (2020) bahwa setiap orang agar
tetap dirumah, sehingga dapat mengurangi resiko tertularnya COVID-19

Tabel 12
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tidak Pasang Hand Sanitizer Di Depan
Pintu Masuk, Untuk Bersihkan Tangan Sebelum Pegang Gagang (Handle)
Pintu Masuk Rumah di RW 04 Terban Kecamatan Gondokusuman,
Yogyakarta April 2020
No Tidak Pasang Hand Sanitizer Di Pre Test Post Test
Depan Pintu Masuk,
Untuk Bersihkan Tangan Sebelum Jumlah % Jumlah %
Pegang Gagang (Handle) Pintu (Jiwa) (Jiwa)
Masuk Rumah
1 Tidak 36 39,1% 27 67,5%
2 Ya 56 60,9% 13 32,5%
Total 92 100% 40 100%
Sumber : Primer Terolah
Analisa Data : : Dari 92 warga RW 02 yang tidak pasang hand sanitizer di
depan pintu masuk, untuk bersihkan tangan sebelum pegang gagang
(handle) pintu masuk rumah sebanyak 56 jiwa (60,9%) dan data post test
yang tidak pasang hand sanitizer di depan pintu masuk sebanyak 13 jiwa
(32,5%) untuk bersihkan tangan sebelum pegang gagang (handle) pintu
57

masuk rumah, terjadi peningkatan warga yang memasang hand sanitizer di


depan pintu masuk, sesuai dengan WHO (2020) menandakan warga sudah
dapat melakukan pencegahan COVID-19 secara mandiri

Tabel 13
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tidak Mencuci Tangan Dengan Sabun
Setelah Tiba Di Rumah di RW 04 Terban Kecamatan Gondokusuman,
Yogyakarta April 2020
No Tidak Mencuci Tangan Dengan Pre Test Post Test
Sabun Setelah Tiba Di Rumah
Jumlah % Jumlah %
(Jiwa) (Jiwa)
1 Tidak 77 83,7% 35 87,5%
2 Ya 15 16,3% 5 12,5%
Total 92 100% 40 100%
Sumber : Primer Terolah
Analisa Data : Dari 92 warga RW 04 yang tidak mencuci tangan dengan
sabun setelah tiba di rumah sebanyak 15 jiwa (16,3%) dan data post test
yang tidak tidak mencuci tangan dengan sabun setelah tiba di rumah
sebanyak 5 jiwa (12,5%) terjadi peningkatan warga yang mencuci tangan
dengan sabun setelah tiba di rumah, sesuai dengan WHO (2020)
menandakan warga sudah dapat melakukan pencegahan COVID-19 secara
mandiri.
Tabel 14
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tidak Menyediakan Tissue
Basah/Antiseptik, Masker Bagi Keluarga di RW 04 Terban Kecamatan
Gondokusuman, Yogyakarta April 2020
No Tidak Menyediakan Tissue Pre Test Post Test
Basah/Antiseptik, Masker Bagi
Keluarga Jumlah % Jumlah %
(Jiwa) (Jiwa)
1 Tidak 75 81,5% 36 90%
2 Ya 17 18,5% 4 10%
Total 92 100% 40 100%
Sumber : Primer Terolah
Analisa Data : Dari pre test 92 warga RW 04 yang menyediakan tissue
basah/antiseptik, masker bagi keluarga di rumah sebanyak 75 jiwa (81,5%)
58

dibandingkan dengan post test dari 40 warga RW 04 yang menyediakan


tissue basah/antiseptik, masker bagi keluarga di rumah sebanyak 36 jiwa
(90%) dari data tersebut mengalami peningkatan sehingga perlu
dipertahankan guna mencegah penularan Covid 19. Menurut Direktorat
Jendreal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (2020), salah satu langkah
pencegahan COVID-19 yang efektif di masyarakat melakukan kebersihan
tangan menggunakan sabun dan air atau menggunakan antiseptik berbasis
alkohol, memakai masker dan melakukan kebersihan tangan setelah
membuang masker.

Tabel 15
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tidak Segera Merendam Baju dan
Celana Bekas Pakai di Luar Rumah ke Dalam Air Panas/Sabun di RW 04
Terban Kecamatan Gondokusuman, Yogyakarta April 2020
No Tidak Segera Merendam Baju dan Pre Test Post Test
Celana Bekas Pakai di Luar
Rumah ke Dalam Air Panas/Sabun Jumlah % Jumlah %
(Jiwa) (Jiwa)
1 Tidak 49 53,3% 25 62,5%
2 Ya 43 46,7% 15 37,5%
Total 92 100% 40 100%
Sumber : Primer Terolah
Analisa Data : Dari pre test 92 warga RW 04 yang segera merendam baju
dan celana bekas pakai di luar rumah ke dalam air panas/sabun sebanyak 49
jiwa (53,3%) dibandingkan dengan post test dari 40 warga RW 04 yang
segera merendam baju dan celana bekas pakai di luar rumah ke dalam air
panas/sabun sebanyak 25 jiwa (62,5%) dari data tersebut mengalami
peningkatan sehingga perlu dipertahankan guna mencegah penularan
COVID-19. Menurut Direktorat Jendreal Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit (2020) membersihkan pakaian, handuk mandi, dan lain-lain,
menggunakan sabun cuci dan air atau mesin cuci di 60–90°C dengan
deterjen biasa.

Tabel 16
59

Distribusi Frekuensi Berdasarkan n Tidak Segera Mandi Keramas Setelah


Tiba di Rumah di RW 04 Terban Kecamatan Gondokusuman, Yogyakarta
April 2020
No Tidak Segera Mandi Keramas Pre Test Post Test
Setelah Tiba di Rumah
Jumlah % Jumlah %
(Jiwa) (Jiwa)
1 Tidak 50 54,3% 28 70%
2 Ya 42 45,7% 12 30%
Total 92 100% 40 100%
Sumber : Primer Terolah
Analisa Data : Dari pre test 92 warga RW 04 yang segera mandi keramas
setelah tiba di rumah sebanyak 50 jiwa (54,3%) dibandingkan dengan post
test dari 40 warga RW 04 yang segera mandi keramas setelah tiba di rumah
sebanyak 28 jiwa (70%) dari data tersebut mengalami peningkatan sehingga
perlu dipertahankan guna mencegah penularan Covid 19. Menurut
Direktorat Jendreal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (2020), segera
mengganti baju/mandi, cuci tangan dan kaki, gosok gigi, dan keramas untuk
menghilangkan semua bakteri, kuman, dan virus yang mungkin menempel
sesampainya di rumah setelah bepergian
Tabel 17
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tidak Mensosialisasikan Check List
Penilaian Resiko Pribadi Kepada Keluarga di Rumah di RW 04 Terban
Kecamatan Gondokusuman, Yogyakarta April 2020
No Tidak Mensosialisasikan Check Pre Test Post Test
List Penilaian Resiko
Pribadi Kepada Keluarga di Jumlah % Jumlah %
Rumah (Jiwa) (Jiwa)
1 Tidak 67 72,8% 34 85%
2 Ya 25 27,2% 6 15%
Total 92 100% 40 100%
Sumber : Primer Terolah
Analisa Data : Dari pre test 92 warga RW 04 yang mensosialisasikan check
list penilaian resiko pribadi kepada keluarga di rumah sebanyak 67 jiwa
(72,8%) dibandingkan dengan post test dari 40 warga RW 04 yang
mensosialisasikan check list penilaian resiko pribadi kepada keluarga di
60

rumah sebanyak 34 jiwa(85%) dari data tersebut mengalami peningkatan.


Dapat disimpulkan baahwa hal tersebut baik sehingga perlu dipertahankan
Dengan check list penilaian resiko pribadi kepada keluarga dirumah
menurut Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
(2020)untuk mencegah penularanpenyakit COVID- 19 dan angka penderita
COVID-19 bisa berkurang.
Tabel 18
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tidak Jalan Kaki /Berolahraga Minimal
30 Menit Setiap Hari di RW 04 Terban Kecamatan Gondokusuman,
Yogyakarta April 2020
No Tidak Jalan Kaki /Berolahraga Pre Test Post Test
Minimal 30 Menit Setiap Hari
Jumlah % Jumlah %
(Jiwa) (Jiwa)
1 Tidak 56 60,9% 32 80%
2 Ya 36 39,1% 8 20%
Total 92 100% 40 100%
Sumber : Primer Terolah
Analisa Data : Dari pre test 92 warga RW 04 yang jalan kaki /berolahraga
minimal 30 menit setiap hari sebanyak 56 jiwa (60,9%) dibandingkan
dengan post test dari 40 warga RW 04 yang jalan kaki /berolahraga
minimal 30 menit setiap hari sebanyak 32 jiwa (80%) dari data tersebut
mengalami penurunan. Dapat disimpulkan bahwa hal tersebut perlu untuk
ditingkatkan . Dengan tetap melakukan jalan kaki/berolah raga menurut
Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (2020) untuk
menjaga system imunitas diri dalam melawan penyaakit COVID--19

Tabel 19
61

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jarang Minum Vitamin C Dan E, Dan


Kurang Tidur di RW 04 Terban Kecamatan Gondokusuman, Yogyakarta
April 2020
No Jarang Minum Vitamin C Dan E, Pre Test Post Test
Dan Kurang
Tidur Jumlah % Jumlah %
(Jiwa) (Jiwa)
1 Tidak 58 63% 31 77,5%
2 Ya 34 37% 9 22,5%
Total 92 100% 40 100%
Sumber : Primer Terolah
Analisa Data : Dari pre test 92 warga RW 04 yang selalu Minum Vitamin C
Dan E, Dan Kurang Tidur sebanyak 58 jiwa (63%) dibandingkan dengan
post test dari 40 warga RW 04 yang selalu minum vitamin C dan E
sebanyak 31 (77,5%) dari data tersebut mengalami kenaikan. Dapat
disimpulkan bahwa hal tersebut baik sehingga perlu dipertahankan. Dengan
minum vitamin C dan E menurut Direktorat Jenderal Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit (2020) membantu dalam peningkatan imunitas diri
dalam melawan penyakit COVID-19.

Tabel 20
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kriteria Resiko Covid -19 di RW 04
Terban Kecamatan Gondokusuman, Yogyakarta April 2020
No Kriteria Resiko Covid -19 Pre Test Post Test

Jumlah % Jumlah %
(Jiwa) (Jiwa)
1 Rendah 58 63% 28 70%
2 Sedang 28 30,4% 12 30%
3 Tinggi 6 6,5% 0 0%
Total 92 100% 40 100%
Sumber : Primer Terolah
Analisa Data : Dari pre test 92 warga RW 04 yang kriteria risiko covid-19
Rendah sebanyak 58 jiwa (63%) dibandingkan post test dari 40 warga RW
04yang kriteria risiko covid-19 rendah 28 jiwa (70%) dari data tersebut
mengalami kenaikan. Dapat disimpulkan bahwa hal tersebut baik sehingga
perlu di pertahankan. Dengan menerapkan pola hidup sehat (pemakaian
62

masker, phisical distancing, 6 langkah cuci tangan, penyemprotan


lingkungan dengan desinfektan) menurut Direktorat Jenderal Pencegahan
dan Pengendalian Penyakit (2020) merupakan pencegahan di dalam level
individu dan masyarakat terhadap COVID-19.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Praktik klinik stase keperawatan komunitas yang dilaksanakan mahasiswa

program studi pendidikan profesi Ners STIKES Bethesda Yakkum

Yogyakarta di RW 04 Terban, Yogyakarta pada tanggal 20 April 2020

sampai 09 Mei 2020 merupakan suatu program untuk mengaplikasikan

konsep-konsep Keperawatan Kesehatan Masyarakat dengan menggunakan

proses Keperawatan Masyarakat sebagai suatu pendekatan ilmiah.

Pelaksanaan praktik stase keperawatan komunitas tersebut tidak

meninggalkan konsep proses keperawatan yaitu: pengkajian, diagnosa,

perencanaan, intervensi dan evaluasi kegiatan yang terstruktur. Secara garis

besar keberhasilan praktik klinik stase keperawatan komunitas yang

dilakukan oleh mahasiswa mempunyai keberhasilan yang dibuktikan dengan

meningkatnya pengetahuan warga tentang kebutuhan kesehatan karena

adanya penyuluhan-penyuluhan yang dilakukan, antusiasme warga untuk

meningkatkan status kesehatan dan memandang penting kesehatan untuk

kelangsungan hidupnya.

63
64

Berdasarkan pengkajian tersebut maka kelompok mengangkat diagnosa

perilaku kesehatan cenderung berisiko dan menyusun rencana kegiatan.

Masalah kesehatan dan rencana kegiatan/plan of action (POA) tersebut

sudah disepakati oleh masyarakat melalui Lokakarya Mini yang

dilaksanakan secara online pada tanggal 15 April 2020. Berdasarkan

kesepakatan dengan masyarakat terbentuk kegiatan-kegiatan yang

dilaksanakan bersama antara mahasiswa dan masyarakat untuk mengatasi

masalah yang dialami dan dirasakan. Kegiatan-kegiatan tersebut bersifat

upaya promosi kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat yang dibangun

mahasiswa bersama wargaRW 04 Terban Kecamatan Gondokusuman.

Kotabaru yang berfokus pada pencegahan COVID-19

Implementasi yang dilakukan pada tanggal 4 Mei-8 Mei 2020, meliputi

pendidikan kesehatan melalui poster dan video, pembentukan RW Siaga

COVID-19, pembagian masker, pembagian face shield dan sarana cuci

tangan untuk warga. Secara garis besar praktik klinik stase keperawatan

komunitas yang dilakukan oleh mahasiswa mempunyai keberhasilan. Hal ini

dibuktikan dengan perubahan nilai kriteria risiko COVID-19. Hasil posttest

menunjukkan kriteria risiko rendah menjadi 70% dan kriteria risiko sedang

30% dan kriteria risiko tinggi menjadi 0%. Pelaksanaan post test dupayakan

secara online dan disi oleh 40 warga. Adapun faktor-faktor yang

mempengaruhi yaitu:
65

1. Faktor pendukung

Masyarakat menyadari bahwa masalah kesehatan tersebut merupakan

masalah kesehatan yang ingin segera ditangani, sehingga masyarakat

menyambut dengan senang hati kedatangan mahasiswa Profesi Ners

Angkatan XI STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta. Tokoh-tokoh

masyarakat membuka diri untuk melaksanakan program-program yang

kami rencanakan.

2. Faktor penghambat

a. Waktu

Kegiatan tidak dapat dihadiri oleh semua tokoh masyarakat karena

jam kerja yang tidak tentu, ada warga yang bekerja di jam pagi

siang dan sore sehingga sulit mencari waktu yang sama untuk

melaksanakan penyuluhan online melaui WAG.

b. Pandemi Coronavirus-19

Kegiatan masyarakat terbatas dengan adanya wabah COVID

sehingga warga tetap di anjurkan untuk tidak berkerumun atau

berkumpul dan tetap melakukan Sosial Distancing dan Phsyical

Distancing untuk pencegahan penularan COVID-19.


66

B. Saran

1. Bagi STIKES Bethesda

Tetap menjalin kerjasama dengan warga RW 04 Terban guna membantu

warga dalam menyelesaikan masalah-masalah kesehatan yang dihadapi

karena masih banyak permasalahan kesehatan yang belum terpecahkan.

2. Bagi Puskesmas Gondokusuman 2

Pihak Puskesmas diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kesehatan

terhadap masyarakat, salah satunya dengan memeberikan edukasi

kesehatan tentang pandemic COVID-19. Selain itu perlu pemantauan

pada keluarga-keluarga binaan yang anggota keluarganya mengalami

sakit seperti tanda gejala COVID-19 dan warga yang pulang dari luar

daerah untuk tetap melakukan isolasi mandiri dan memerlukan

perhatian khusus dari petugas kesehatan.

3. Bagi masyarakat RW 04 Terban

Warga diharapkan berperan aktif dalam melaksanakan program

kesehatan dan terus bekerjasama dengan Puskesmas, dan instansi

pendidikan kesehatan guna meningkatkan taraf kesehatan dan

mencegah penularan COVID-19 pada warga RW 04 Terban.


DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. (2020). Pedoman


Penceghan Dan pengendalian Coronavirus Disease (Covid-19).
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Centers for Disease Control and Prevention (CDC). (2019). Diakses pada tanggal
17 April 2020. darihttps://www.cdc.gov/coronavirus/2019-nCoV/index.html
Cable News Network (CNN). (2020) Corona virus NEWS. Diakses pada 17 April
2020 darihttps://edition.cnn.com/world/live-news/coronavirus-pandemic-
intl-04-17-20/index.html
Heather, H. (2018). Nanda-I Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klarifikasi
2018- 2020. Jakarta: EGC
Frequently Asked Questions About SARS. (2020) Diakses pada 17 April 2020
darihttps://www.cdc.gov/sars/about/faq.html
Kemenkes. (2020). Sehat negeriku antisipasi CoV. Diakses pada17 April 2020
darihttp://sehatnegeriku.kemkes.go.id/
Kemenkes. (2020). Tingkat kewaspadaan di pintu masuk darat, laut dan udara.
Diakses pada17 April 2020 darihttp://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-
media/20200123/3532819/antisipasi-ncov-kemenkes-tingkatkan-
kewaspadaan-pintu-masuk-darat-laut-dan-udara/
National Institutes Of Healt. (2020). MedllinePlus Coronavirus.. Diakses pada 17
April 2020 darihttps://medlineplus.gov/
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. (2020). Panduan praktik klinis : Pneumonia
2019-nCov. PDPI: Jakarta
World Health Organization (WHO). (2014). Corona virus. Diakses pada tanggal
17 April 2020. darihttps://www.who.int/indonesia/news/novel-coronavirus
Coronavirus
Naufal. (2020). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

67
World Health Organization WHO. (2020). Pencegahan Dan pengendalian Infeksi
(PPI) Novel Coronavirus COVID-19.

World Health Organization (WHO). (2014). Corona virus. Diakses pada tanggal
17 April 2020. darihttps://www.who.int/indonesia/news/novel-coronavirus
Coronavirus

World Health Organization. (2020). Guidelines on Hand Hygiene in Health Care.


Dinas Kesehatan.
Yale Medine. (2020). Applied Immunohistochemister for The Surgical
Pathologist. Edward Arnold

68
LAMPIRAN
LAMPIRAN FORMAT KONTRAK BELAJAR

PRODI PENDIDIKAN PROFESI NERS STIKES BETHESDA YAKKUM YOGYAKARTA

Unit / Stase : Keperawatan Komunitas

Nama Perceptee : Yendri Prisska Hardyanti

Nama Perceptor : 1. Indrayanti, S.Kep., NS., M.Kep., Sp.Kep.Kom

2. Antonius Yogi Pratama, S.Kep., NS., MSN

Periode Waktu : 20 April – 9 Mei 2020

TUJUAN BELAJAR RENCANA KEGIATAN METODE / WAKTU TT


MEDIA PRECEPTOR
Setelah selesai praktek stase 1. Studi literatur keperawatan komunitas 1. Literatur review Saya melakukan kotrak belajar mulai
keperawatan komunitas di 2. Kontrak belajar 2. Diskusi bersama 20 April -9 Mei 2020 dengan rincian
Kelurahan Terban RW 04 3. Pre dan post conference kelompok, sebagai berikut:
Terban, saya mampu: 4. Membentuk group WA bersama RW, RT, preceptor dan 1. Melakukan pengkajian dengan
1. Melakukan asuhan Kader, Karang Taruna, dan Tokoh masyarakat kuisioner melalui bitly
keperawatan komunitas masyarakat lainnya 3. Tinjauan kasus 2. Persiapan media poster dan
kepada masyarakat di5. Menjelaskan maksud dan tujuan dilapangan video pencegahan Covid-19
Kelurahan Terban RW 04 pendampingan kepada masyatakat terkait 3. Mengolah hasil data
Terban Covid-19 pengkajian
2. Mendemonstrasikan 6. Menyusun Asuhan Keperawatan 4. Menulis analisa data dan
keterampilan sesuai SOP Komunitas merumuskan diagnosa
Mencapai target sesuai7. Memberikan pendidikan kesehatan keperawatan komunitas
kompetensi 5. Menentukan prioritas masalah
6. Menyusun intervensi dan POA
7. Melakukan Lokakarya Mini
(LOKMIN)
8. Implementasi Launching RT
Siaga Covid-19
9. Melakukan post test dengan
kuisioner bilty yang sama
10. Mengolah data post test
11. Melakukan evaluasi dari implementasi
12. Membuat laporan kelompok
FORMAT KONTRAK BELAJAR
PRODI PENDIDIKAN PROFESI NERS STIKES BETHESDA YAKKUM YOGYAKARTA

Unit / Stase : Keperawatan Komunitas


Nama Perceptee : Oshin Marsella
Nama Perceptor : 1. Indrayanti, S.Kep., NS., M.Kep., Sp.Kep.Kom
2. Antonius Yogi Pratama, S.Kep., NS., MSN
Periode Waktu : 20 April – 9 Mei 2020

TUJUAN BELAJAR RENCANA KEGIATAN METODE / MEDIA WAKTU TT


PRECEPTOR
Setelah selesai praktek stase 1. Studi literatur 1. Literatur Saya melakukan kotrak belajar mulai 20
keperawatan komunitas di keperawatan komunitas review April -9 Mei 2020 dengan rincian sebagai
Kelurahan Terban RW 04 2. Kontrak belajar 2. Diskusi berikut:
Terban, saya mampu: 3. Pre dan post conference bersama
1. Melakukan pengkajian dengan kuisioner
1. Melakukan asuhan 4. Membentuk group WA kelompok,
melalui bitly
keperawatan komunitas kepada bersama RW, RT, Kader, preceptor
2. Persiapan media poster dan video
masyarakat di Kelurahan Terban Karang Taruna, dan dan
RW 04 Terban Tokoh masyarakat masyarakat pencegahan Covid-19
2. Mendemonstrasikan lainnya 3. Tinjauan 3. Mengolah hasil data pengkajian
keterampilan sesuai SOP 5. Menjelaskan maksud kasus 4. Menulis analisa data dan merumuskan
3. Mencapai target sesuai dan tujuan dilapangan
diagnosa keperawatan komunitas
kompetensi pendampingan kepada
5. Menentukan prioritas masalah
masyatakat terkait
6. Menyusun intervensi dan POA
Covid-19
7. Melakukan Lokakarya Mini (LOKMIN)
6. Melakukan Musyawarah
Masyarakat Desa atau
8. Implementasi Launching RT Siaga

LOKMIN bersama Covid-19


warga RW 04 Terban 9. Melakukan post test dengan kuisioner
melalui Whatsapp bilty yang sama
Group Diskusi 10. Mengolah data post test
7. Membentuk RW Siaga 11. Melakukan evaluasi dari implementasi
COVID-19 di RW 04 12. Membuat laporan kelompok
Terban
8. Menyusun Asuhan
Keperawatan Komunitas
9. Memberikan pendidikan
kesehatan
FORMAT KONTRAK BELAJAR
PRODI PENDIDIKAN PROFESI NERS STIKES BETHESDA YAKKUM YOGYAKARTA

Unit / Stase : Keperawatan Komunitas


Nama Perceptee : Aknes Matitamole
Nama Perceptor : 1. Indrayanti, S.Kep., NS., M.Kep., Sp.Kep.Kom
2. Antonius Yogi Pratama, S.Kep., NS., MSN
Periode Waktu : 20 April – 9 Mei 2020
TT
TUJUAN BELAJAR RENCANA KEGIATAN METODE / MEDIA WAKTU
PRECEPTOR
Setelah selesai praktek stase 1. Studi literatur keperawatan komunitas 1. Literatur Saya melakukan kotrak
keperawatan komunitas di 2. Kontrak belajar review belajar mulai 20 April -9
Kelurahan Terban RW 04 3. Pre dan post conference 2. Diskusi Mei 2020 dengan rincian
Terban, saya mampu: 4. Membentuk group WA bersama RW, RT, bersama sebagai berikut:
1. Melakukan asuhan Kader, Karang Taruna, dan Tokoh kelompok, 1. Melakukan
keperawatan komunitas masyarakat lainnya preceptor pengkajian dengan
kepada masyarakat di 5. Menjelaskan maksud dan tujuan dan kuisioner melalui
Kelurahan Terban RW pendampingan kepada masyatakat terkait masyarakat bitly
04 Terban Covid-19 3. Tinjauan 2. Persiapan media
2. Mendemonstrasikan 6. Melakukan Musyawarah Masyarakat Desa atau kasus poster dan video
keterampilan sesuai LOKMIN bersama warga RW 04 Terban melalui dilapangan pencegahan Covid-
SOP Whatsapp Group Diskusi 19
3. Mencapai target sesuai7. Membentuk RW Siaga COVID-19 di RW 04 3. Mengolah hasil
kompetensi Terban data pengkajian
8. Menyusun Asuhan Keperawatan 4. Menulis analisa
Komunitas data dan
merumuskan
diagnosa
keperawatan
komunitas
5. Menentukan
prioritas masalah
6. Menyusun
intervensi dan POA
7. Melakukan
Lokakarya Mini
(LOKMIN)
8. Implementasi
Launching RT
Siaga Covid-19
9. Melakukan post
test dengan
kuisioner bilty
yang sama
10. Mengolah data post
test
11. Melakukan evaluasi dari
implementasi
12. Membuat laporan
kelompok komunitas

FORMAT KONTRAK BELAJAR


PRODI PENDIDIKAN PROFESI NERS STIKES BETHESDA YAKKUM YOGYAKARTA

Unit / Stase : Keperawatan Komunitas

Nama Perceptee : Debora Yusi Kusumastuti

Nama Perceptor : 1. Indrayanti, S.Kep., NS., M.Kep., Sp.Kep.Kom

2. Antonius Yogi Pratama, S.Kep., NS., MSN

Periode Waktu : 20 April – 9 Mei 2020

METODE / TT
TUJUAN BELAJAR RENCANA KEGIATAN WAKTU
MEDIA PRECEPTOR
Saya melakukan kotrak belajar mulai
20 April -9 Mei 2020 dengan rincian
sebagai berikut:
1. Melakukan pengkajian dengan
kuisioner melalui bitly
1. Studi literatur keperawatan komunitas
Setelah selesai praktek stase 2. Persiapan media poster dan video
2. Kontrak belajar
keperawatan komunitas di 4. Literatur pencegahan Covid-19
3. Pre dan post conference
Kelurahan Terban RW 04 review 3. Mengolah hasil data pengkajian
4. Membentuk group WA bersama RW, RT,
Terban, saya mampu: 5. Diskusi 4. Menulis analisa data dan merumuskan
Kader, Karang Taruna, dan Tokoh
1. Melakukan asuhan keperawatan bersama diagnosa keperawatan komunitas
masyarakat lainnya
komunitas kepada masyarakat kelompok, 5. Menentukan prioritas masalah
5. Menjelaskan maksud dan tujuan
di Kelurahan Terban RW 04 preceptor dan 6. Menyusun intervensi dan POA
pendampingan kepada masyatakat terkait
Terban masyarakat 7. Melakukan Lokakarya Mini
Covid-19
2. Mendemonstrasikan 6. Tinjauan kasus (LOKMIN)
6. Menyusun Asuhan Keperawatan
keterampilan sesuai dilapangan 8. Implementasi Launching RT Siaga
Komunitas
SOP Mencapai target Covid-19
7. Memberikan pendidikan
sesuai kompetensi 9. Melakukan post test dengan kuisioner
kesehatan
bilty yang sama
10. Mengolah data post test
11. Melakukan evaluasi dari
implementasi
12. Membuat laporan kelompok
FORMAT KONTRAK BELAJAR
PRODI PENDIDIKAN PROFESI NERS STIKES BETHESDA YAKKUM YOGYAKARTA

Unit / Stase : Keperawatan Komunitas

Nama Perceptee : Ayu Pratiwi

Nama Perceptor : 1. Indrayanti, S.Kep., NS., M.Kep., Sp.Kep.Kom

2. Antonius Yogi Pratama, S.Kep., NS., MSN

Periode Waktu : 20 April – 9 Mei 2020

METODE / TT
TUJUAN BELAJAR RENCANA KEGIATAN WAKTU
MEDIA PRECEPTOR
Setelah selesai praktek stase
1. Studi literatur keperawatan komunitas 1. Literatur review Saya melakukan kotrak belajar mulai
keperawatan komunitas di
2. Kontrak belajar 2. Diskusi bersama 20 April -9 Mei 2020 dengan rincian
Kelurahan Terban RW 04 3. Pre dan post conference kelompok, preceptor sebagai berikut:
Terban, saya mampu: 4. Membentuk group WA bersama RW, RT, dan masyarakat 1. Melakukan pengkajian dengan
kuisioner melalui bitly
2. Persiapan media poster dan video
pencegahan Covid-19
3. Mengolah hasil data pengkajian
4. Menulis analisa data dan
Kader, Karang Taruna, dan Tokoh merumuskan diagnosa keperawatan
1. Melakukan asuhan keperawatan
masyarakat lainnya komunitas
komunitas kepada masyarakat
5. Menjelaskan maksud dan tujuan 5. Menentukan prioritas masalah
di Kelurahan Terban RW 04 3. Tinjauan
pendampingan kepada masyatakat terkait 6. Menyusun intervensi dan POA
Terban kasus
Covid-19 7. Melakukan Lokakarya Mini
2. Mendemonstrasikan dilapangan
6. Menyusun Asuhan Keperawatan (LOKMIN)
keterampilan sesuai
Komunitas 8. Implementasi Launching RT Siaga
SOP Mencapai target
7. Memberikan pendidikan Covid-19
sesuai kompetensi
kesehatan 9. Melakukan post test dengan
kuisioner bilty yang sama
10. Mengolah data post test
11. Melakukan evaluasi dari
implementasi
12. Membuat laporan kelompok
FORMAT KONTRAK BELAJAR
PRODI PENDIDIKAN PROFESI NERS STIKES BETHESDA YAKKUM YOGYAKARTA

Unit / Stase : Keperawatan Komunitas

Nama Perceptee : Kartika Yulianti

Nama Perceptor : 1. Indrayanti, S.Kep., NS., M.Kep., Sp.Kep.Kom

2. Antonius Yogi Pratama, S.Kep., NS., MSN

Periode Waktu : 20 April – 9 Mei 2020

METODE / TT
TUJUAN BELAJAR RENCANA KEGIATAN WAKTU
MEDIA PRECEPTOR
Setelah selesai praktek stase
1. Studi literatur keperawatan komunitas 1. Literatur review Saya melakukan kotrak belajar mulai
keperawatan komunitas di
2. Kontrak belajar 2. Diskusi bersama 20 April -9 Mei 2020 dengan rincian
Kelurahan Terban RW 04 3. Pre dan post conference kelompok, preceptor sebagai berikut:
Terban, saya mampu: 4. Membentuk group WA bersama RW, RT, dan masyarakat 1. Melakukan pengkajian dengan
1. Melakukan asuhan keperawatan Kader, Karang Taruna, dan Tokoh 3. Tinjauan kuisioner melalui bitly
komunitas kepada masyarakat masyarakat lainnya kasus 2. Persiapan media poster dan video
pencegahan Covid-19
3. Mengolah hasil data pengkajian
4. Menulis analisa data dan
merumuskan diagnosa keperawatan
komunitas
5. Menjelaskan maksud dan tujuan 5. Menentukan prioritas masalah
di Kelurahan Terban RW 04
pendampingan kepada masyatakat terkait 6. Menyusun intervensi dan POA
Terban
Covid-19 7. Melakukan Lokakarya Mini
2. Mendemonstrasikan dilapangan
6. Menyusun Asuhan Keperawatan (LOKMIN)
keterampilan sesuai
Komunitas 8. Implementasi Launching RT Siaga
SOP Mencapai target
7. Memberikan pendidikan Covid-19
sesuai kompetensi
kesehatan 9. Melakukan post test dengan
kuisioner bilty yang sama
10. Mengolah data post test
11. Melakukan evaluasi dari
implementasi
12. Membuat laporan kelompok
FORMAT KONTRAK BELAJAR
PRODI PENDIDIKAN PROFESI NERS STIKES BETHESDA YAKKUM YOGYAKARTA

Unit / Stase : Keperawatan Komunitas

Nama Perceptee : Christy Desiwulansari

Nama Perceptor : 1. Indrayanti, S.Kep., NS., M.Kep., Sp.Kep.Kom

2. Antonius Yogi Pratama, S.Kep., NS., MSN

Periode Waktu : 20 April – 9 Mei 2020

METODE / TT
TUJUAN BELAJAR RENCANA KEGIATAN WAKTU
MEDIA PRECEPTOR
Setelah selesai praktek stase
1. Studi literatur keperawatan komunitas 1. Literatur Saya melakukan kotrak belajar mulai
keperawatan komunitas di
2. Kontrak belajar review 20 April -9 Mei 2020 dengan rincian
Kelurahan Terban RW 04 3. Pre dan post conference 2. Diskusi sebagai berikut:
Terban, saya mampu: 4. Membentuk group WA bersama bersama 1. Melakukan pengkajian dengan
1. Melakukan asuhan keperawatan RW, RT, Kader, Karang Taruna, kelompok, kuisioner melalui bitly
komunitas kepada masyarakat dan Tokoh masyarakat lainnya preceptor dan 2. Persiapan media poster dan video
di Kelurahan Terban RW 04 8. Menjelaskan maksud dan tujuan masyarakat pencegahan Covid-19
3. Mengolah hasil data pengkajian
4. Menulis analisa data dan merumuskan
diagnosa keperawatan komunitas
5. Menentukan prioritas masalah
6. Menyusun intervensi dan POA
Terban pendampingan kepada masyatakat 7. Melakukan Lokakarya Mini
2. Mendemonstrasikan terkait Covid-19 3. Tinjauan kasus (LOKMIN)
keterampilan sesuai 9. Menyusun Asuhan Keperawatan dilapangan 8. Implementasi Launching RT Siaga
SOP Mencapai target Komunitas Covid-19
sesuai kompetensi 10.Memberikan pendidikan kesehatan 9. Melakukan post test dengan kuisioner
bilty yang sama
10. Mengolah data post test
11. Melakukan evaluasi dari
implementasi
12. Membuat laporan kelompok
FORMAT KONTRAK BELAJAR
PRODI PENDIDIKAN PROFESI NERS STIKES BETHESDA YAKKUM YOGYAKARTA

Unit / Stase : Keperawatan Komunitas

Nama Perceptee : Paskalis Surianto

Nama Perceptor : 1. Indrayanti, S.Kep., NS., M.Kep., Sp.Kep.Kom

2. Antonius Yogi Pratama, S.Kep., NS., MSN

Periode Waktu : 20 April – 9 Mei 2020

METODE / TT
TUJUAN BELAJAR RENCANA KEGIATAN WAKTU
MEDIA PRECEPTOR
Setelah selesai praktek stase
1. Studi literatur keperawatan komunitas 1. Literatur review Saya melakukan kotrak belajar mulai
keperawatan komunitas di
2. Kontrak belajar 2. Diskusi bersama 20 April -9 Mei 2020 dengan rincian
Kelurahan Terban RW 04 3. Pre dan post conference kelompok, preceptor sebagai berikut:
Terban, saya mampu: 4. Membentuk group WA bersama RW, RT, dan masyarakat 1. Melakukan pengkajian dengan
1. Melakukan asuhan keperawatan Kader, Karang Taruna, dan Tokoh 3. Tinjauan kuisioner melalui bitly
komunitas kepada masyarakat masyarakat lainnya kasus 2. Persiapan media poster dan video
di Kelurahan Terban RW 04 5. Menjelaskan maksud dan tujuan dilapangan pencegahan Covid-19
Terban pendampingan kepada masyatakat terkait 3. Mengolah hasil data pengkajian
2. Mendemonstrasikan Covid-19 4. Menulis analisa data dan
keterampilan sesuai
6. Menyusun Asuhan Keperawatan merumuskan diagnosa keperawatan
komunitas
5. Menentukan prioritas masalah
6. Menyusun intervensi dan POA
7. Melakukan Lokakarya Mini
(LOKMIN)
Komunitas 8. Implementasi Launching RT Siaga
SOP Mencapai target
7. Memberikan pendidikan Covid-19
sesuai kompetensi
kesehatan 9. Melakukan post test dengan
kuisioner bilty yang sama
10. Mengolah data post test
11. Melakukan evaluasi dari
implementasi
12. Membuat laporan kelompok

FORMAT KONTRAK BELAJAR


PRODI PENDIDIKAN PROFESI NERS STIKES BETHESDA YAKKUM YOGYAKARTA

Unit / Stase : Keperawatan Komunitas

Nama Perceptee : Viky Septiani

Nama Perceptor : 1. Indrayanti, S.Kep., NS., M.Kep., Sp.Kep.Kom

2. Antonius Yogi Pratama, S.Kep., NS., MSN

Periode Waktu : 20 April – 9 Mei 2020

METODE / TT
TUJUAN BELAJAR RENCANA KEGIATAN WAKTU
MEDIA PRECEPTOR
Setelah selesai praktek stase
1. Studi literatur keperawatan komunitas 1. Literatur review Saya melakukan kotrak belajar mulai
keperawatan komunitas di 2. Kontrak belajar 2. Diskusi bersama 20 April -9 Mei 2020 dengan rincian
Kelurahan Terban RW 04 3. Pre dan post conference kelompok, preceptor sebagai berikut:
Terban, saya mampu: 4. Membentuk group WA bersama RW, RT, dan masyarakat 1. Melakukan pengkajian dengan
1. Melakukan asuhan Kader, Karang Taruna, dan Tokoh 3. Tinjauan kuisioner melalui bitly
keperawatan masyarakat lainnya kasus 2. Persiapan media poster dan video
komunitas kepada 5. Menjelaskan maksud dan tujuan dilapangan pencegahan Covid-19
masyarakat di pendampingan kepada masyatakat terkait 3. Mengolah hasil data pengkajian
Kelurahan Terban Covid-19 4. Menulis analisa data dan merumuskan
RW 04 Terban 6. Menyusun Asuhan Keperawatan diagnosa keperawatan komunitas
3. Mendemonstrasikan Komunitas 5. Menentukan prioritas masalah
keterampilan sesuai SOP 7. Memberikan pendidikan kesehatan 6. Menyusun intervensi dan POA
7. Melakukan Lokakarya Mini
(LOKMIN)
8. Implementasi Launching RT Siaga
Covid-19
Mencapai target sesuai
9. Melakukan post test dengan kuisioner
kompetensi
bilty yang sama
10. Mengolah data post test
11. Melakukan evaluasi dari implementasi
12. Membuat laporan kelompok

FORMAT KONTRAK BELAJAR


PRODI PENDIDIKAN PROFESI NERS STIKES BETHESDA YAKKUM YOGYAKARTA
Unit / Stase : Keperawatan Komunitas

Nama Perceptee : Restu Mahanani

Nama Perceptor : 1. Indrayanti, S.Kep., NS., M.Kep., Sp.Kep.Kom

2. Antonius Yogi Pratama, S.Kep., NS., MSN

Periode Waktu : 20 April – 9 Mei 2020

METODE / TT
TUJUAN BELAJAR RENCANA KEGIATAN WAKTU
MEDIA PRECEPTOR
Setelah selesai praktek stase 1. Studi literatur keperawatan komunitas 4. Literatur Saya melakukan kotrak belajar mulai
keperawatan komunitas di
2. Kontrak belajar review 20 April -9 Mei 2020 dengan rincian
Kelurahan Terban RW 04 3. Pre dan post conference 5. Diskusi sebagai berikut:
Terban, saya mampu: 4. Membentuk group WA bersama RW, RT, bersama 1. Melakukan pengkajian dengan
1. Melakukan asuhan keperawatan Kader, Karang Taruna, dan Tokoh kelompok, kuisioner melalui bitly
komunitas kepada masyarakat masyarakat lainnya preceptor dan 2. Persiapan media poster dan video
di Kelurahan Terban RW 04 5. Menjelaskan maksud dan tujuan masyarakat pencegahan Covid-19
Terban pendampingan kepada masyatakat terkait 6. Tinjauan kasus3. Mengolah hasil data pengkajian
2. Mendemonstrasikan Covid-19 dilapangan 4. Menulis analisa data dan merumuskan
keterampilan sesuai
6. Menyusun Asuhan Keperawatan diagnosa keperawatan komunitas
SOP Mencapai target Komunitas 5. Menentukan prioritas masalah
sesuai kompetensi 7. Memberikan pendidikan 6. Menyusun intervensi dan POA
kesehatan 7. Melakukan Lokakarya Mini
(LOKMIN)
8. Implementasi Launching RT Siaga
Covid-19
9. Melakukan post test dengan kuisioner
bilty yang sama
10. Mengolah data post test
11. Melakukan evaluasi dari
implementasi
12. Membuat laporan kelompok

FORMAT KONTRAK BELAJAR


PRODI PENDIDIKAN PROFESI NERS STIKES BETHESDA YAKKUM YOGYAKARTA

Unit / Stase : Keperawatan Komunitas


Nama Perceptee : Demokrath Pulanggeni

Nama Perceptor : 1. Indrayanti, S.Kep., NS., M.Kep., Sp.Kep.Kom

2. Antonius Yogi Pratama, S.Kep., NS., MSN

Periode Waktu : 20 April – 9 Mei 2020

METODE / TT
TUJUAN BELAJAR RENCANA KEGIATAN WAKTU
MEDIA PRECEPTOR
Setelah selesai praktek stase 1. Studi literatur keperawatan komunitas 1. Literatur Saya melakukan kotrak belajar mulai
keperawatan komunitas di 2. Kontrak belajar review 20 April -9 Mei 2020 dengan rincian
Kelurahan Terban RW 04 3. Pre dan post conference 2. Diskusi sebagai berikut:
Terban, saya mampu: 4. Membentuk group WA bersama RW, bersama 1. Melakukan pengkajian dengan
1. Melakukan asuhan RT, Kader, Karang Taruna, dan Tokoh kelompok, kuisioner melalui bitly
keperawatan masyarakat lainnya preceptor dan 2. Persiapan media poster dan
komunitas kepada 5. Menjelaskan maksud dan tujuan masyarakat video pencegahan Covid-19
masyarakat di pendampingan kepada masyatakat 3. Tinjauan kasus 3. Mengolah hasil data
Kelurahan Terban terkait Covid-19 dilapangan pengkajian
RW 04 Terban 6. Menyusun Asuhan Keperawatan 4. Menulis analisa data dan
Mendemonstrasikan Komunitas merumuskan diagnosa
keterampilan sesuai 7. Memberikan pendidikan kesehatan keperawatan komunitas
SOP Mencapai 5. Menentukan prioritas masalah
target sesuai 6. Menyusun intervensi dan POA
kompetensi 7. Melakukan Lokakarya Mini
(LOKMIN)
8. Implementasi Launching RT
Siaga Covid-19
9. Melakukan post test dengan
kuisioner bilty yang sama
10. Mengolah data post test
11. Melakukan evaluasi dari
implementasi
12. Membuat laporan kelompok

FORMAT KONTRAK BELAJAR


PRODI PENDIDIKAN PROFESI NERS STIKES BETHESDA YAKKUM YOGYAKARTA

Unit / Stase : Keperawatan Komunitas

Nama Perceptee : Syahrul Frengky


Nama Perceptor : 1. Indrayanti, S.Kep., NS., M.Kep., Sp.Kep.Kom

2. Antonius Yogi Pratama, S.Kep., NS., MSN

Periode Waktu : 20 April – 9 Mei 2020


TT
TUJUAN BELAJAR RENCANA KEGIATAN METODE / MEDIA WAKTU
PRECEPTOR
Setelah selesai praktek stase 1. Studi literatur keperawatan komunitas 1. Literatur review Saya melakukan kotrak
keperawatan komunitas di 2. Kontrak belajar 2. Diskusi bersama belajar mulai 20 April -9
Kelurahan Terban RW 04 3. Pre dan post conference kelompok, Mei 2020 dengan rincian
Terban, saya mampu: 4. Membentuk group WA bersama RW, RT, Kader, preceptor dan sebagai berikut:
1. Melakukan asuhan Karang Taruna, dan Tokoh masyarakat lainnya masyarakat 1. Melakukan pengkajian
keperawatan komunitas 5. Menjelaskan maksud dan tujuan pendampingan 3. Tinjauan kasus dengan kuisioner
kepada masyarakat di kepada masyatakat terkait Covid-19 dilapangan melalui bitly
Kelurahan Terban RW 04 6. Melakukan Musyawarah Masyarakat Desa atau L 2. Persiapan media poster
Terban OKMIN bersama warga RW 04 Terban melalui W dan video pencegahan
2. Mendemonstrasikan hatsapp Group Diskusi Covid-19
keterampilan sesuai SOP 7. Membentuk RW Siaga COVID-19 di RW 04 Terb 3. Mengolah hasil data
3. Mencapai target sesuai an pengkajian
kompetensi 8. Menyusun Asuhan Keperawatan Komunitas 4. Menulis analisa data
9. Memberikan pendidikan kesehatan dan merumuskan
diagnosa keperawatan
komunitas
5. Menentukan prioritas
masalah
6. Menyusun intervensi
dan POA
7. Melakukan Lokakarya
Mini (LOKMIN)
8. Implementasi
Launching RT Siaga
Covid-19
9. Melakukan post test
dengan kuisioner bilty
yang sama
10.Mengolah data post test
11.Melakukan evaluasi
dari implementasi
12.Membuat laporan
kelompok

KONTRAK BELAJAR

PRODI PENDIDIKAN PROFESI NERS STIKES BETHESDA YAKKUM YOGYAKARTA


Unit/stase : Komunitas

Nama Preceptee : Imelda Sri Desisi Teku

Nama Preceptor : Antonius Yogi Pratama, S.Kep.,Ns.,MSN

Periode Waktu : 20 April – 9 Mei 2020


TUJUAN PEMBELAJARAN RENCANA TINDAKAN METODE/MEDIA WAKTU TTD PRECEPTOR
Setelah menyelesaikan praktek di 1. Melakukan studi literatur Literature review Saya akan melaksanakan
unit stase komunitas saya mampu: terkait dan asuhan kontrak belajar ini selama 3
1. Melakukan penyuluhan keperawatan pada Minggu dengan rincian
tentang : komunitas sebagai berikut :
a. Mampu mengenal cara 2. Pembentukan WA yang Handphone 1. Tanggal 21 April 2020
penularan Covid-19, terdiri dari RW, RT, Pembentukan WA yang
tanda gejala dan tokoh masyarakat, kader, terdiri dari RW, RT,
penecgahan Covid-19 ibu PKK dan aktifis tokoh masyarakat, kader,
b. Enam langkah cuci tangan pemuda. ibu PKK dan aktifis
yang benar dan cara batuk 3. Pembentukan RW Siaga Handphone pemuda.
efektif Covid-19 2. Tanggal 22-23 April
c. Mengenal apa itu 4. Penyuluhan tentang Poster dan video 2020 sebar angket (pre)
physical distancing, pentingnya isolasi pencegahan Covid-19 3. Tanggal 24 April 2020
isolasi mandiri mandiri dan mengurangi olah hasil angket dan
2. Bekerja sama dengan teman berkumpul, pencegahan konsul pembimbing
kelompok dan masyarakat. covid, cuci tangan, etika
batuk
3. Mampu mencapai kopetensi 4. Mengajarkan cara Video 4. Tanggal 25-27 April
diunit stase Komunitas. pemakaian masker 2020 penyelesaian
5. Penyediaan poster Handphone laporan asuhan
(Poster cuci tangan, keperawatan
physical distancing, 5. Tanggal 29 April 2020
isolasi mandiri, tanda lokakarya mini melalaui
gejala covid-19 dan cara WAG
pencegahan) 6. Tanggal 4 Mei 2020
6. Pemasangan poster pada Poster launching program
tempat umum /wilayah 7. Tanggal 6-8 Mei 2020
jangkaun penyebaran angket (post)
7. Penyediaan fasilitas cuci Ember dan sabun cair 8. Tanggal 15 Mei evaluasi,
tangan dibeberapa titik dan pamitan.
tempat umum Handphone
8. Bekerjasama bersama
warga untuk
menyediakan tempat cuci
tangan sederhana di
rumah masing-masing.
FORMAT KONTRAK BELAJAR
PRODI PENDIDIKAN PROFESI NERS STIKES BETHESDA YAKKUM YOGYAKARTA

Unit / Stase : Keperawatan Komunitas

Nama Perceptee : Dwitiya Purbo sasongko (1904053)

Nama Perceptor : 1. Indrayanti, S.Kep., NS., M.Kep., Sp.Kep.Kom

2. Antonius Yogi Pratama, S.Kep., NS., MSN

Periode Waktu : 20 April – 9 Mei 2020

TT
TUJUAN BELAJAR RENCANA KEGIATAN METODE / MEDIA WAKTU
PRECEPTOR

Setelah selesai praktek stase 1. Studi literatur keperawatan komunitas 1. Literatur review Saya melakukan kotrak
keperawatan komunitas di 2. Kontrak belajar 2. Diskusi bersama belajar mulai 20 April -9
Kelurahan Terban RW 04 3. Pre dan post conference kelompok, Mei 2020 dengan rincian
Terban, saya mampu: 4. Membentuk group WA bersama RW, RT, Kader, preceptor dan sebagai berikut:
Karang Taruna, dan Tokoh masyarakat lainnya masyarakat 1. Melakukan pengkajian
1. Melakukan asuhan
5. Menjelaskan maksud dan tujuan pendampingan 3. Tinjauan kasus dengan kuisioner
keperawatan komunitas
kepada masyatakat terkait Covid-19 dilapangan melalui bitly
kepada masyarakat di
6. Melakukan Musyawarah Masyarakat Desa atau 2. Persiapan media poster
Kelurahan Terban RW 04
LOKMIN bersama warga RW 04 Terban melalui dan video pencegahan
Terban
Whatsapp Group Diskusi Covid-19
2. Mendemonstrasikan
7. Membentuk RW Siaga COVID-19 di RW 04 3. Mengolah hasil data
keterampilan sesuai SOP
3. Mencapai target sesuai Terban pengkajian
kompetensi 8. Menyusun Asuhan Keperawatan Komunitas 4. Menulis analisa data
9. Memberikan pendidikan kesehatan dan merumuskan
diagnosa keperawatan
komunitas
5. Menentukan prioritas
masalah
6. Menyusun intervensi
dan POA
7. Melakukan Lokakarya
Mini (LOKMIN)
8. Implementasi
Launching RT Siaga
Covid-19
9. Melakukan post test
dengan kuisioner bilty
yang sama
10.Mengolah data post test
11.Melakukan evaluasi
dari implementasi
12.Membuat laporan
kelompok
LOGBOOK

No Tanggal Aktifitas Hasil Yang Kendala Rencana Kegiatan Paraf Perceptor


Diperoleh Selanjutnya Akademik
1 Senin, 20 Pembentukan Whatsaap Group (WAG). WAG terbentuk Belum semua Berkunjung ke rumah
April 2020 Penambahan Anggota Kelompok dan Bitly sudah dibuat tokoh masyarakat pak RW 04 Terban
tokoh masyarakat ke dalam WAG. dan sudah direvisi masuk ke dalam sekaligus pengkajian
Pembuatan bitly skrinning dan disetujui WAG
pembimbing Pak RW minta
didatangi
langsung di
rumah
2 Selasa, 21 Berkunjung ke rumah Pak RW 04 Nomor milik Tidak semua Pak Menyebar angket
April 2020 Terban tokoh masyarakat RT dapat ditemui skrinning melalui
Berkunjung ke rumah pak RT dan bu RT di RW 04 Terban dikarenakan ada WAG
di RW 04 Terban Data terkait yang pergi
Pengkajian terkait jumlah KK dan jumlah KK dan bekerja
jumlah jiwa jumlah jiwa
Observasi keadaan lingkungan di RW 04 Data tentang
Terban kegiatan
Wawancara dengan beberapa warga pencegahan covid
terkait pencegahan covid di area RW 04 di area RW 04
Terban Terban
Uji coba pengisian bitly bersama Pak
RW

3 Rabu, 22 Angket sudah disebar melalui WAG Poster sudah Tidak ada kendala Membuat video untuk
April 2020 Memantau tanggapan bitly dibuat penyuluhan saat
Mencicil pembuatan laporan Askep Askep sudah lokmin
kelompok dicicil bab 1 dan Olah data hasil bitly
Membuat poster bab 2
Tanggapan bitly
sudah 15% dari
jumlah
keseluruhan
warga
4 Kamis, 23 Membuat video cuci tangan dan video Video sudah Tidak ada kendala Penyusunan askep
April 2020 etika batuk dibuat, tinggal di
Revisi poster edit
Poster sudah di
revisi
5 Jumat, 24 Mengumpulkan video cuci tangan dan Tidak ada revisi Tidak ada Menunggu jika ada
April 2020 etika batuk dari pembimbing revisi dari
Menyampaikan hasil olah data bitly ke terkait video, pembimbing
pembimbing hasil olahan data
Mengumpulkan askep bab 1 bab 2 dan
bab 3
6 Sabtu, 25 Absen Sudah absen Tidak ada Menunggu jika ada
April 2020 Menunggu jika ada revisi revisi dari
Mengecek askep dan hasil olah data pembimbing
7 Senin, 27 Revisi poster oleh pembimbing Sudah disetujui Tidak ada Mempersiapkan
April 2020 Revisi askep oleh pembimbing untuk tanggal dan lokmin
Kontrak waktu dengan pak RT dan pak jam lokmin
RW terkait pelaksanaan lokakarya mini Revisi askep
(lokmin) sudah dikerjakan
Revisi POA dan askep
8 Selasa, 28 Revisi POA Revisi sudah clear Tidak ada Mempersiapkan
April 2020 Membuat rekaman hasil data untuk lokmin
lokmin
9 Rabu, 29 Lokakarya Mini (LOKMIN) Lokmin berjalan Antusiasme Revisi, dan
April 2020 lancar warga anggota memasukkan
WAG masih tanggapan atau
kurang tambahan dari warga
Membuat berita acara
untuk launching
program
10 Kamis, 30 Menyusun pengurus RW Siaga dengan Pengurus sudah Tidak ada Mempersiapkan alat
April 2020 pak RW terbuat dan bahan untuk
launching
11 Jumat, 1 Membuat face shield Semua bahan Tidak ada Mematangkan
Mei 2020 Mencari bahan2 untuk diberikan ke RW sudah didapat persiapan launching
Siaga RW 04 Terban program
12 Sabtu, 2 Persiapan Launching Program Waktu launching Tidak ada Mempersiapkan
Mei 2020 Kontrak waktu untuk launching program sudah disetujui launching
dengan pak RW dan pak Lurah
13 Senin, 4 Launching Program RW Siaga Covid-19 Acara berjalan Tidak ada Evaluasi
mei 2020 di Balai pertemuan RW 04 Terban lancar
14 Selasa, 5 Absen Sudah absen Tidak ada Menyusun laporan
Mei 2020
15 Rabu, 6 Post test di WAG Sudah mengisi Tidak ada Pantau tanggapan post
Mei 2020 Mengisi penilaian dari kampus penilaian test
16 Jumat, 8 Menyusun laporan akhir stase Laporan sudah Tidak ada Evaluasi dikampus
Mei 2020 komunitas dicicil dan evaluasi dengan
Mengolah data post test Data post test warga RW 04 Terban
Evaluasi sudah diolah
17 Sabtu, 9 Kontrak waktu dengan pak RW untuk Waktu sudah Tidak dapat Datang ke rumah pak
Mei 2020 evaluasi ditentukan melalui WAG RW dan pak RT untuk
evaluasi dan pamitan
18 Jumat, 15 Datang ke rumah pak RW dan pak RT di Sudah selesai Tidak ada Pengumpulan laporan
Mei 2020 RW 04 Terban, menyampaikan hasil akhir ke pembimbing
evaluasi dan pamitan

Anda mungkin juga menyukai