Anda di halaman 1dari 10

JENIS-JENIS WIRAUSAHA DI BIDANG

KESEHATAN/KEPERAWATAN : BIDANG PENDIDIKAN

OLEH :

DIV KEPERAWATAN TINGKAT III SEMESTER V

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
2019
JENIS-JENIS WIRAUSAHA DI BIDANG KESEHATAN/KEPERAWATAN :
BIDANG PENDIDIKAN

A. Pengertian Kewirausahaan Dalam Keperawatan


Kewirausahaan dalam keperawatan biasa disebut dengan
“nursepreneur” yang terdiri dari dua kata yaitu “nurse” dan “entrepreneur”.
Entrepreneur adalah seorang individu yang memiliki kemampuan untuk
menciptakan, mencari, dan memanfaatkan peluang untuk menuju apa yang
diinginkan sesuai dengan yang diidealkan. Lima ciri entrepeneur unggulan
adalah sebagai berikut :
1. Berani mengambil resiko
2. Menyukai tantangan
3. Punya daya tahan yang tinggi
4. Punya visi yang jauh ke depan
5. Selalu berusaha memberikan yang terbaik
Nursepreneur merupakan istilah baru dalam mempopulerkan
entrepreneurship yang dikaitkan dengan perawat atau dunia keperawatan.
Khusus untuk para mahasiswa ilmu keperawatan, maka istilah nursepreneur
dipakai untuk mengenalkan dan memberi pengetahuan dasar tentang
kewirausahaan. Hal ini diupayakan sebagai sebuah upaya lompatan pola
berpikir menanggulangi pengangguran melalui dunia pendidikan. Lebih jauh
lagi memang ditujukan agar dapat membentuk jiwa-jiwa wirausaha baru yang
dapat berkontribusi bagi kesejahteraan masyarakat, di samping memiliki soft
skill dan keterampilan yang kompeten dalam bidang profesi keperawatan
sesuai dengan disiplin studi yang dijalani. Jenis-jenis wirausaha di bidang
kesehatan/keperawatan secara dapat dibagi menjadi tiga, yaitu :
1. Bidang pelayanan keperawatan
a. Home Care
b. Konsultan Keperawatan
c. Terapi Komplementer
d. Nursing Care Centre
e. Fisioterapi
f. Klinik Kesehatan Swasta
2. Bidang penelitian
a. Teknik Perawatan Luka
b. Terapi Modalitas
3. Bidang pendidikan
a. Lembaga Pelatihan Baby Sister
b. Pelatihan Perawatan Anak
c. Pelatihan Perawatan Lansia

B. Bidang Pendidikan
Semakin meningkatnya permintaan masyarakat tentang layanan kesehatan
dirumah dapat membuka peluang perawat untuk mendirikan lembaga pelatihan
ataupun konsultan yang bergerak dibidang pendidikan seperti :
1. Lembaga pelatihan baby sitter
Baby sitter merupakan suatu profesi yang memerlukan kompetensi
tertentu. Untuk menjadi baby sitter yang berkompeten harus memiliki
kemampuan, sikap dan keterampilan dalam merawat, mengasuh serta
mendidik anak. Oleh karena itu kemampuan dan keterampilan itu tidak bisa
didapat dengan mudah walaupun seorang wanita memiliki insting tetapi
kemampuan tersebut tidak akan berjalan dengan baik jika semuanya tidak
dibarengi dengan pengetahuan yang cukup. Kebutuhan masyarakat akan jasa
perorangan yang melayani rumah tangga tidak akan pernah berhenti karena
hal itu merupakan tuntutan kebutuhan keluarga dalam ikatan rumah tangga
yang berkecukupan di negara berkembang atau dinegara maju di seluruh
dunia, yang senantiasa terikat dengan tata laksana rumah tangga. Keadaan ini
akan memberi manfaat yang sangat besar kepada para pekerja perorangan
yang melayani rumah tangga di Indonesia dan/atau di luar negeri. Dalam
aturan ILO telah diatur dalam Trade Union on Domestic Worker of Report
ofILO Geneva, 100.IV.2A.2011 (pekerjaan yang layak bagi pekerja yang
melayani rumah tangga). Maka dalam rangka peningkatan kualifikasi dan
kualitas tenaga kerja yang memiliki kompetensi sesuai kebutuhan, dengan
nilai tawar pada posisi yang benar dalam hirarki bidang pekerjaan bagi
Indonesian domesctic worker of ILO tersebut yang dibutuhkan suatu kerja
sama dan kemitraan yang saling menguntungkan antara pekerja perorangan
yang melayani rumah tangga dengan penggunaannya didalam negeri dan/atau
di luar negeri.
Pelatihan adalah pendidikan dalam jangka waktu pendek yang
dilakukan oleh instruktur secara sistematis dan terorganisasi untuk
meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan individu melalui tugas
dan latihan sehingga pelaksanaan kerja meningkat. Pelatihan ini bertujuan
untuk memberikan pengetahuan, sikap dan keterampilan agar alumni yang
telah mengikuti pelatihan memiliki kebermanfaatan dalam kecakapan dan
keahlian secara profesional dalam melaksanakan peran dan tugas seorang
Baby Sitter. Hasil pelatihan dapat diketahui dari peningkatan pengetahuan,
sikap dan keterampilan peserta setelah mengikuti pelatihan dibandingkan
dengan sebelum mengikuti pelatihan. Hasil pelatihan akan menambah
pengetahuan dan atau keterampilan peserta dalam bidang-bidang tertentu.
Pengetahuan dan keterampilan pengasuhan anak dilakukan dengan
menggunakan pola asuh tertentu. Penggunaan pola asuh tertentu memberikan
sumbangan dalam mewarnai perkembangan terhadap bentuk perilaku sosial
pada anak. Dalam mengasuh anak, orang tua/ pengasuh bukan hanya mampu
mengkomunikasikan fakta, gagasan dan pengetahuan saja, melainkan
membantu menumbuh kembangkan kepribadian anak.
Upaya peningkatan SDM tenaga Baby Sitter yang memiliki kualitas
terstandar dan kompeten diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam
negeri, regional dan internasional. Oleh karena itu Kursus dan Pelatihan Baby
Sitter sangat dibutuhkan untuk memenuhi kegiatan tersebut di atas.
a Tujuan umum
Tujuan umum penyelenggaraan kursus dan pelatihan Baby Sitter
yunior ini adalah agar peserta didik mampu melaksanakan kegiatan
merawat, mengasuh dan menjaga bayi dengan aman dan bertanggung
jawab berdasarkan standar kesehatan, standar keperawatan bayi di rumah
tangga dan standar pendidikan anak usia dini.
b Tujuan Khusus
Secara khusus standar kompetensi lulusan Kursus dan pelatihan
Baby Sitter yunior ini bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut.
1) Melaksanakan serangkaian tugas pengasuhan dan perawatan sesuai
dengan tahapan perkembangan bayi dan standar perawatan dengan
memilih prosedur kerja tertentu berdasarkan informasi/permintaan dari
pengguna jasa
2) Merawat kebersihan bayi dan lingkungannya dengan melaksanakan
prinsip Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, memenuhi program gizi
sehat, menerapkan peraturan K3 dan penyesuaian sikap diri termasuk
bertanggung jawab dalam memelihara kualitas pekerjaan, serta
kemampuan berkomunikasi dengan baik dan benar
3) Memiliki kemampuan kerja, pengetahuan yang dikuasai dan
kemampuan managerial sesuai dengan level II KKNI
4) Bekerjasama dengan rekan kerja dan pengguna jasa serta
bertanggung jawab pada pekerjaannya
Sesuai dengan tujuan di atas, keahlian seorang Baby Sitter adalah
mampu merawat, mengasuh dan menjaga bayi sehat sehingga memiliki
tumbuh kembang yang optimal sesuai dengan tahapan perkembangan bayi.
Pelatihan Baby Sitter Yunior ini dapat diikuti setiap warga negara Indonesia
atau setiap warga negara lain yang bisa berbahasa Indonesia dengan
persyaratan pendidikan minimal SMP/sederajat atau SD/sederajat yang lolos
dalam seleksi yang terstandar dan berusia minimal 18 tahun. Lulusan
pelatihan baby sitter ini diakui setara dengan level II KKNI. Lama Kursus
dan pelatihan Baby Sitter Yunior adalah 200 jam pelajaran @45 menit
dengan metode pembelajaran.
a Presentasi audio visual
b Ceramah
c Demonstrasi/simulasi
d Pemecahan masalah
e Praktik
Setiap peserta yang telah selesai mengikuti pelatihan Baby Sitter
Yunior ini, akan diberikan evaluasi yang bertujuan untuk mengukur
capaian pembelajaran peserta pelatihan dalam memahami dan
mempraktikkan materi yang sudah diberikan pengajar/instruktur, melalui
ujian tertulis dan ujian praktik.
c Uji Kompetensi
Uji kompetensi diperlukan peserta didik dalam rangka mendapat
pengakuan kompetensi bidang tertentu secara nasional. Uji kompetensi
diatur dalam Petunjuk Teknis Uji Kompetensi yang diterbitkan oleh
Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) Baby Sitter dan Kemdikbud,
dilaksanakan di tempat uji yang disebut Tempat Uji Kompetensi (TUK)
yang telah diverifikasi dan ditetapkan oleh LSK Baby Sitter.
d Sertifikasi
Peserta yang dinyatakan kompeten setelah mengikuti Uji
Kompetensi akan mendapatkan Sertifikat Kompetensi. Blanko Sertifikat
Kompetensi diterbitkan oleh Kemdikbud. Pengisian blanko Sertifikat
Kompetensi dilakukan oleh LSK Baby Sitter, maka Sertifikat berlaku
sebagai pengakuan Kompeten di bidang Baby Sitter Yunior.
e Profil Lulusan
Terampil membersihkan lingkungan kamar tidur bayi, memelihara
kebersihan tubuh bayi, merawat pakaian dan lena bayi, memberikan ASI
melalui botol. Terampil memberikan makan/minum bayi, menerapkan P3K
pada bayi, mengasuh bayi dan mencegah kecelakaan pada bayi. Wajib
berkomunikasi dan menjalin hubungan kerja dengan pengguna jasa,
meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di rumah tangga
dan memiliki motivasi dan etika kerja yang tinggi.
f Jabatan Kerja
Lulusan kursus dan pelatihan Baby Sitter ini mendapat sebutan:
Baby Sitter Yunior. Baby Sitter Yunior yang baru lulus dari pelatihan ini,
dapat mengawali karir kerja Baby Sitter Yunior di rumah tangga atau di
Tempat Penitipan Anak (TPA). Dengan berjalannya waktu, pengalaman
kerja dan mengikuti pendidikan lebih lanjut memungkinan peningkatan
kualitas/level ke Baby Sitter Senior (Level II).

2. Pelatihan perawatan anak


Dengan semakin majunya teknologi dan pengetahuan dari masyarakat
tentang kesehatan, maka semakin tinggi pula tuntutan masyarakat untuk
mendapatkan kesehatan yang sesuai dengan standar prosedur keperawatan.
Dengan demikian keberadaan sumber daya manusia yang profesional,
terampil dan bermutu dalam pelayanan keperawatan anak sangatlah
dibutuhkan, maka melalui pelatihan Ketrampilan Dasar Keperawatan Anak
akan diajarkan pemahaman dasar dasar tindakan keperawatan anak,
melakukan suatu tindakan sesuai standar keperawatan anak dan bersifat
komprehensif.
a Tujuan Pelatihan
1) Umum
Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dasar peserta pelatihan di
bidang keperawatan anak secara komprehensif.
2) Khusus
a) Peserta memahami dasar dasar tindakan keperawatan Anak di
Rumah Sakit.
b) Peserta mampu melakukan ketrampilan sesuai dengan standart
pelayanan keperawatan pada anak.
c) Peserta mampu bekerja dalam tim dan melaksanakan tindakan
tindakan yang biasa dilakukan Ruang Anak.
b Garis Besar Materi
1) Introduction Keperawatan Anak.
2) Komunikasi Therapeutik.
3) Universal Precaution.
4) Pengendalian Infeksi Nosokomial.
5) Teknik pelaksanaan injeksi yg benar pada anak.
6) Teknik pemberian obat melalui syringe Pump dan Infus Pump.
7) Teknik pemasangan cateter pada anak dan pemantauannya.
8) Teknik pemasangan NG Tube dan pemantauannya.
9) Pelaksanaan Gastric Cooling.
10) Cara pengukuran Antropometri
11) Tehnik Sampling yang benar.
12) Transfusi Komponen darah pada anak.
13) Tatalaksana Prosedur Tindakan kasus Hematologi
14) Persiapan & Perawatan Anak yang dilakukan tindakan Hematologi.
(IT, BM,dll).
15) Persiapan & Perawatan Anak yang dilakukan tindakan Hematologi.
( IT, BM, dll )
16) Perawatan pasien anak dengan Pre dan Post pemberian sitostatika
pada anak.
17) Pengenalan tentang obat & tatalaksana pemberian obat sitostatika pada
anak.
18) Tatalaksana Gangguan Keseimbangan Cairan.
19) Pemberian Nebulazer pada anak.
20) Perawatan WSD. & CVP.
21) Tehnik Pengambilan darah arteri dan vena yang benar.
22) Perawatan luka bersih.
23) Tata cara pemasangan Transfusi darah pada anak.
24) Cara pemberian cairan yang tepat pada anak dengan dehidrasi.

3. Pelatihan perawatan lansia


a Tujuan Pelatihan
Setelah mengikut program pelatihan ini, peserta pelatihan mampu :
1) Membuat daftar menu
2) Menyiapkan dan memberi makan minum lansia
3) Merapikan Tempat tidur/ kamar tidur lansia.
4) Mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan lansia
5) Mengurus lingkungan lansia
6) Menjaga/melayani lansia cacat jasmani
7) Menjaga/melayani lansia sakit mental/stres
8) Menjaga/melayani lansia sakit
9) Menjaga/ melayani lansia sehat
10) Menjaga/ melayani lansia berbadan gemuk
11) Menemani lansia
12) Membuat laporan penjagaan/asuhan lansia
13) Memelihara kebersihan lansia
14) Memelihara kesehatan lansia
15) Menggosok gigi dan membersihkan gigi palsu
16) Mencegah kecelakaan dan P3K Lansia
17) Membuat catatan kondisi lansia
18) Memoblisasi lansia
19) Membantu lansia gerak badan
20) Memberikan transportasi kepada lansia
21) Melaksanakan program rekreasi bagi lansia
22) Melakukan pendampingan lansia
b Unit kompetensi yang ditempuh
1) Mengembangkan kematangan emosi dan motivasi Kerja
2) Menerapkan prosedur K3 di rumah tangga
3) Mengembangkan kerjasama dalam lingkungan rumah tangga
4) Membuat daftar menu
5) Menyiapkan dan memberi makan /minum lansia
6) Merapikan tempat tidur/kamar tidur Lansia
7) Mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan lansia
8) Mengurus lingkungan lansia
9) Menjaga /melayani lansia cacat jasmani
10) Menjaga/melayani lansia sakit mental/stress
11) Menjaga/melayani lansia sakit
12) Menjaga/ melayani lansia sehat.
13) Menjaga/melayani lansia berbadangemuk
14) Menemani lansia
15) Membuat laporan penjagaan /asuhan lansia
16) Memelihara kebersihan lansia.
17) Memelihara kesehatan lansia
18) Menggosok gigi dan membersihkan gigi palsu
19) Mencegah kecelakaan dan P3K lansia
20) Membuat catatan kondisi lansia
21) Memobilisasi lansia
22) Membantu lansia gerak badan
23) Memberikan transportasi kepada lansia
24) Melaksanakan program rekreasi bagi lansia
25) Melakukan pendampingan lansia
26) Berbicara dengan keluarga lansia/pimpinan panti lansia
27) menggunakan bahasa asing.
28) Berkomunikasi di telpon menggunakan bahasa asing.
29) Menerima tamu menggunakan bahasaasing.
30) Berbicara di luar rumah menggunakan bahasa asing.
31) Berkomunikasi dengan lansia meenggunakan bahasa asing.
32) Membekali diri tentang kondisi dan resiko bahaya
33) Membekali diri tentang remitansi,dokumen diri tentang perjalanan dan
perjanjian kerja.
Lama Pelatihan : 1600 Jam Pelatihan (@ 45 menit)
Persyaratan peserta pelatihan :
a. Pendidikan : DIII umum/ keperawatan
b. Pelatihan/ Kursus : -
c. Pengalaman kerja : -
d. Umur : Minimal 22 tahun
e. Jenis kelamin : Pria / Wanita
f. Kesehatan : Sehat jasmani dan rohani
g. Lulus Medical chek up
h. Tes kemampuan :
1) Lulus Psikotest (Bakat kerja, Minat kerja dan Temperamen kerja)
2) Lulus test masuk program PBK Penjaga lansia (Care giver)

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, Mia. 2013. Analisis Kompetensi Caretaker Berdasarkan SKKNI pada


Program Pelatihan Perawat Lanjut Usia. (Online). Available :
http://repository.upi.edu/4889/4/S_PKK_0805750_Chapter1.pdf. Diakses
pada tanggal 7 November 2016 pukul 19.55 WITA

Diklat Keperawatan. 2015. Keterampilan Dasar Keperawatan Anak. (Online).


Available : http://rsudrsoetomo.jatimprov.go.id/id/index.php/2014-11-24-13-
35-01/diklat-tenaga-keperawatan/92-ketrampilan-dasar-keperawatan-anak.
Diakses pada tanggal 7 November 2016 pukul 19.55 WITA

Direktorat Pembinaan Pelatihan, 2015. Kurikulum Baby Sitter. (Online)


Available
:http://infokursus.net/download/1507151121Kurikulum_Baby_Sitter_jenjan
g3_final_paraf.pdf. Diakses pada tanggal 7 November 2016 pukul 19.55
WITA

Fitrianna, Anna. 2013. Pemanfaatan Hasil Pelatihan Baby Sitter pada


Pelaksanaan Pengasuh Bayi. (Online) Available :
http://repository.upi.edu/4895/4/S_PKK_0802623_Chapter1.pdf. Diakses
pada tanggal 7 November 2016 pukul 21.49 WITA

L.Stockslager, Jaime. 2007. Asuhan Keperawatan Geriatric. Jakarta : EGC

Nugroho, Wahyudi. 2000. Keperawatan Gerontik. Jakarta : EGC

Rendhut. 2012. Kewirausahaan. (Online) Available


https://www.scribd.com/doc/84101003/nursepreneur-2. Diakses pada
tanggal 07 November 2016 pukul 16.37 Wita

Watson, Roger. 2003. Perawatan pada Lansia. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai