OLEH :
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga saya selaku penulis dapat menyusun
makalah ini yang berjudul "Proses Keperawatan Pada Lansia " tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa di dalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan
tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu
dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan
untuk penyempurnaan makalah.
Penulis,
ii
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang....................................................................................................... 1
A. Pengkajian ............................................................................................................. 3
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 22
B. Saran .................................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 23
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Dalam suatu karangan ilmiah haruslah disusun secara sistematis dan runtutan
sesuai dengan ketentuan yang ada. Maka dari itu perlu penyusunan suatu rumusan
masalah yang menjadi batu pijak untuk pembahasan makalah ini. Adapun rumusan
masalah ialah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengkajian dari asuhan keperawatan pada lansia ?
2. Apa saja diagnosa dari asuhan keperawatan pada lansia ?
3. Apa saja intervensi dari asuhan keperawatan pada lansia ?
1
4. Bagaimana implementasi dari asuhan keperawatan pada lansia ?
5. Bagaiamana evaluasi dari asuhan keperawatan pada lansia ?
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui tentang proses keperawatan pada lansia
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengkajian dari asuhan keperawatan pada lansia
b. Untuk mengetahui diagnosa dari asuhan keperawatan pada lansia
c. Untuk mengetahui intervensi dari asuhan keperawatan pada lansia
d. Untuk mengetahui implementasi dari asuhan keperawatan pada lansia
e. Untuk mengetahui evaluasi dari asuhan keperawatan pada
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat teoritis
Secara teoritis makalah ini bermanfaat untuk menambah wawasan dalam
proses keperawatan pada lansia.
2. Manfaat praktis
Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan atau dikembangkan lebih
lanjut, serta referensi terhadap penelitian yang sejenisnya.
2
BAB II
PEMBAHASAAN
A. Pengkajian
Mitos, stereotip
Perilaku
3
Adapun hal-hal yang perlu di kaji pada pasien lansia adalah sebagai berikut:
1. Pengkajian data klien meliputi nama, umur, jenis kelamin, status perkawinan,
alamat, suku, agama, pekerjaan,
2. Riwayat kesehatan meliputi riwayat penyakit atau masalah kesehatan saat ini,
riwayat penyakit atau kesehatan yang lalu.
3
No Item Yang Dinilai Skor
Mandiri =1
Mandiri = 2
Kontinensia = 2
Kontinensia = 2
Mandiri = 2
4
8 Transfer Tidak Mampu = 0
Mandiri = 3
Mandiri = 2
Keterangan :
Skor 20 = Mandiri
Skor 12-19 = Ketergantungan ringan
Skor 9-11 = Ketergantungan sedang
Skor 0-8 = Ketergantungan Berat
c. Pengkajian keseimbangan
Beri nilai 0 jika klien tidak menunjukan kondisi di bawah ini dan beri tanda 1
jika klien menunjukan kondisi di bawah ini:
1) Perubahan posisi atau gerak keseimbangan
Bangun dari kursi
Duduk ke kursi
Menahan dorongan pada sternum
Mata tertutup
Perputaran leher
Gerakan menggapai sesuatu
Membungkuk
2) Komponen gaya berjalan atau gerakan
5
Minta klien untuk berjalan ke tempat yang ditentukan
Ketinggian langkah kaki
Kontinuitas langkah kaki
Kesimetrisan langkah kaki
Penyimpangan jalur pada saat berjalan
Berbalik
Intervensi Hasil
6
No Pertanyaan Jawaban
Benar Salah
10. 2+3=….?
Orientasi
1 Sekarang (tahun), (musim), (bulan), (tanggal) hari 5
apa?
7
2 Kita berada dimana ? (negara), (provinsi), (kota), 5
(rumah sakit), (lantai/kamar)
Registrasi
3 Sebutkan 3 buah nama benda (jeruk, uang, mawar),
tiap benda 1 detik, pasien disuruh mengulangi ketiga 3
nama benda tadi. Nilai 1 untuk tiap nama benda yang
benar. Ulangi sampai pasien dapat menyebutkan
dengan benar dan catat jumlah pengulangan
Bahasa
6 Pasien diminta menyebutkan nama benda yang 2
ditunjukkan (pensil, arloji)
7 Pasien diminta mengulang rangkaian kata :”tanpa 1
kalau dan atau tetapi”
8 Pasien diminta melakukan perintah “Ambil kertas ini 3
dengan tangan kanan, lipatlah menjadi dua dan
letakkan di lantai”
9 Pasien diminta membaca dan melakukan perintah 1
“Angkatlah tangan kiri anda”
10 Pasien diminta menulis sebuah kalimat (spontan) 1
8
11 Pasien diminta meniru gambar di bawah ini 1
c. Pengkajian Psikologi
Skala depresi geriatrik Yes savage dalam bentuk singkat yaitu sebagai berikut.
1) Apakah pada dasarnya Anda puas dengan kehidupan anda?(Ya/Tidak)
2) Sudahkah anda mengeluarkan aktifitas dan minat Anda? (Ya/Tidak)
3) Apakah anda merasa bahwa hidup anda kosong? (Ya/tidak)
4) Apakah anda sering bosan? (Ya/tidak)
5) Apakah anda mempunyai semangat yang baik setiap waktu? (Ya/tidak)
6) Apakah anda takut sesuatu akan terjadi pada anda? (Ya/tidak)
7) Apakah anda merasa bahagia di setiap waktu? (Ya/tidak)
8) Apakah anda lebih suka tinggal di rumah pada malam hari, daripada pergi
dan melakukan sesuatu yang baru ? (Ya/tidak)
9) Apakah anda merasa bahwa anda mempunyai lebih banyak masalah
dengan ingatan anda daripada yang lainnya? (Ya/tidak)
10) Apakah anda berpikir sangat menyenangkan hidup sekarang ini ?
(Ya/tidak)
11) Apakah anda merasa “saya sangat tidak berguna dengan keadaan anda
sekarang?”(Ya/tidak)
12) Apakah ada merasa penu berenergi? (Ya/tidak)
13) Apakah anda berpikir situasi anda tidak ada harapan? (Ya/tidak)
9
14) Apakah anda berpikir bahwa banyak orang lebih baik daripada anda?
(Ya/tidak)
Keterangan :
Jika jawaban pertanyaan sesuai indikasi dinilai poin 1. Nilai 5 atau lebih
menandakan klien depresi.
menysuahkan saya
dengan saya
baru
10
Keterangan
Skor 8-10 : fungsi social normal
Skor 5-7 : fungsi sosial cukup
Skor 4-0 : fungsi sosial kurang/ suka menyendiri
B. Diagnosa Keperawatan
1. Fisik Atau Biologis
a. Gangguan nutrisi : kurang/ berlebihan dari kebutuhan tubuh sampai dengan
pemasukan yang tidak adekuat
b. Gangguan persepsi sensorik : pendengaran, penglihatan sampai dengan
hambaan penerimaan dan pengiriman rangsangan
c. Kurangnya perawatan diri sampai dengan penurunan minat perawatan diri
d. Potensial cidera fisik sampai dengan penurunan fungsi tubuh
e. Gangguan pola tidur sampai dengan kecemasan atau nyeri
f. Perubahan pola eliminasi berhubungan dengan penyempitan jalan napas atau
adanya secret pada jalan nafas
g. Gangguan mobilitas fisik sampai dengan kekuatan sendi
11
2. Psikososial
a. Cemas dan isolasi sosial sampai dengan perasaan curiga
b. Menarik diri dari lingkungan sampai dengan perasaan tidak mampu
c. Depresi sampai dengan isolasi sosial
d. Harga diri rendah sampai perasaan ditolak
e. Koping tidak adekuat sampai dengan ketidakmampuan
mengemukaan perasaansecara tepat
f. Cemas dengan sumber keuangan yang terbatas
3. Spiritual
a. Reaksi berkabung atau berduka berhubungan dengan ditinggal pasangan
b. Penolakan terhadap proses penuaaan sampai dengan ketidaksiapan
menghadapi kematian
c. Marah terhadap Tuhan sampai dengan kegagalan yang alami
d. Perasaan tidak senang sampai dengan ketidakmampuan melakukan ibadah
secara tepat
C. Intervensi Keperawatan
Setelah merumuskan diagnosa keprawatan maka, lagkah selanjutnya yaitu
menyusun rencana keperawatan (intervensi keperawatan) yang terdapat beberapa hal-
hal penting yang perlu diperhatikan saat merumusan intervensi keperawata yang
meliputi:
a. Melibatkan klien dan keluarganya dalam perencanaan
b. Bekerjasama dengan profesi kesehatan lainnya
c. Menentukan prioritas : dimana membuat klien puas dengan situasi yang
diciptakan
d. Bangkitkan perubahan tetapi jangan memaksakan kehendak perawat kepada klien
e. Rasa aman adalah hal utama yang merupakan kebutuhan
f. Mencegah timbulnya masalah-masalah lain yang dapat terjadi
g. Menyediakan klien cukup waktu untuk mendapatkan input atau pemasukan
12
Tujuan keperawatan lanjut usia diarahkan pada pemenuhan kebutuhan dasar
antara lain :
a. Pemenuhan kebutuhan nutrisi
b. Peningkatan keamanan dan keselamatan
c. Memelihara kebersihan diri
d. Memelihara keseimbangan istirahat tidur
e. Meningkatnya hubungan interpersonal melalui komunikasi efektif
13
Jauhkan benda-benda yang tidak enak untuk dipandang seperti urinal,
kotak drainase, bebat dan pispot
Sajikan makanan hangat dengan variasi yang menarik
14
Lakukan modifikasi lingkungan agar lebih aman (memasang
pinggiran tempat tidur, dll) sesuai hasil pengkajian bahaya jatuh
pada poin 1,
Monitor klien secara berkala terutama 3 hari pertama kunjungan
rumah.
Ajarkan klien tentang upaya pencegahan cidera (menggunakan
pencahayaan yang baik, memasang penghalang tempat tidur,
menempatkan benda berbahaya ditempat yang aman).
Kolaborasi dengan dokter untuk penatalaksanaan glaukoma dan
gangguan penglihatannya, serta pekerja sosial untuk pemantauan
secara berkala.
c) Diagnosa Keperawatan
Perubahan proteksi berhubungan dengan:
Defisit imunologi;
Malnutrisi;
Kemoterapi atau efek pengobatan;
Penglihatan yang kurang;
Kurang informasi tentang keselamatan.
Kemungkinan data yang ditemukan:
Riwayat kecelakaan;
Lingkungan yang beresiko.
Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada:
Usia: kematangan, sangat tua;
Nutrisi kurang;
Gangguan darah;
Pembedahan;
Radiasi atau kemoterapi;
Penyakit imunitas;
AIDS.
15
Tujuan
Pasien tidak mengalami infeksi nosocomial
Intervensi
Luangkan waktu untuk menjelaskan tentang proteksi/metode
isolasi
Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian pengobatan
Jaga pasien dari injuri dan infeksi
Monitor tanda vital, integritas kulit, efek obat, dan pendarahan
dari bekas suntikan
Tekan tempat penyutikan setelah menyuntik
Berikan diet adekuat
Lakukan pendidikan kesehatan tentang:
Pemberian pengobatan
Mempertahankan keamanan
Teknik isolasi
Penggunaan alat-alat proteksi
16
Intervensi
Berikan salam setiap berinteraksi.
Perkenalkan nama, nama panggilan perawat dan tujuan perawat
berkenalan.Tanyakan nama dan panggilan kesukaan klien.
Tunjukan sikap jujur dan menepati janji setiap kali berinteraksi.
Tanyakan perasaan dan masalah yang dihadapi klien
Buat kontrak interaksi yang jelas.
Dengarkan ungkapan perasaan klien dengan empati.
Penuhi kebutuhan dasar klien.
17
c) TUK III : Klien dapat melakukan kebersihan diri dengan bantuan
perawat.
Kriteria evaluasi : Klien berusaha untuk memelihara kebersihan diri
seperti mandi pakai sabun dan disiram pakai air sampai bersih,
mengganti pakaian bersih sehari–hari, dan merapikan penampilan.
Intervensi :
Motivasi klien untuk mandi.
Beri kesempatan untuk mandi, beri kesempatan klien untuk
mendemonstrasikan cara memelihara kebersihan diri yang benar.
Anjurkan klien untuk mengganti baju setiap hari.
Kaji keinginan klien untuk memotong kuku dan merapikan
rambut.
Kolaborasi dengan perawat ruangan untuk pengelolaan fasilitas
perawatan kebersihan diri, seperti mandi dan kebersihan kamar
mandi.
Bekerjasama dengan keluarga untuk mengadakan fasilitas
kebersihan diri seperti odol, sikat gigi, shampoo, pakaian ganti,
handuk dan sandal.
d) TUK IV : Klien dapat melakukan kebersihan perawatan diri secara
mandiri.
Kriteria evaluasi : Setelah satu minggu klien dapat melakukan
perawatan kebersihan diri secara rutin dan teratur tanpa anjuran, seperti
mandi pagi dan sore, ganti baju setiap hari, penampilan bersih dan rapi.
Intervensi :
Monitor klien dalam melakukan kebersihan diri secara teratur,
Ingatkan untuk mencuci rambut, menyisir, gosok gigi, ganti baju
dan pakai sandal.
e) TUK V : Klien dapat mempertahankan kebersihan diri secara mandiri.
Kriteria evaluasi : Klien selalu tampak bersih dan rapi.
Intervensi :
Beri reinforcement positif jika berhasil melakukan kebersihan diri.
18
f) TUK VI : Klien dapat dukungan keluarga dalam meningkatkan
kebersihan diri.
Kriteria evaluasi : Keluarga selalu mengingatkan hal–hal yang
berhubungan dengan kebersihan diri, keluarga menyiapkan sarana
untuk membantu klien dalam menjaga kebersihan diri, dan keluarga
membantu dan membimbing klien dalam menjaga kebersihan diri.
Intervensi :
Jelaskan pada keluarga tentang penyebab kurang minatnya klien
menjaga kebersihan diri.
Diskusikan bersama keluarga tentang tindakanyang telah
dilakukan klien selama di RS dalam menjaga kebersihan dan
kemajuan yang telah dialami di RS.
Anjurkan keluarga untuk memutuskan memberi stimulasi terhadap
kemajuan yang telah dialami di RS.
Jelaskan pada keluarga tentang manfaat sarana yang lengkap
dalam menjaga kebersihan diri klien.
Anjurkan keluarga untuk menyiapkan sarana dalam menjaga
kebersihan diri.
Diskusikan bersama keluarga cara membantu klien dalam menjaga
kebersihan diri
Diskusikan dengan keluarga mengenai hal yang dilakukan
misalnya:
mengingatkan pada waktu mandi, sikat gigi, mandi, keramas, dan
lain-lain.
4) Istirahat Tidur
a) Diagnose Keperawatan: Gangguan pola tidur berhubungan dengan :
Nyeri
Penurunan tingkat aktivitas
Anxietas
Depresi
19
b) Kriteria Hasil
Klien akan mengidentifikasi gaya hidup, kebasaan yang
mendukung pada saat tidur
Klien akan berpartisipasi dalam kelompok aktivitas setiap hari
Penambahan waktu tidur dan melaporkan tidak terbangun saat
tidur
Klien menjelaskan faktor-faktor yang menghambat proses
tidurnya
Melaporkan keseimbangan yang optimal antara aktivitas dan
istirahat
c) Intervensi
Kaji faktor-faktor penyebab dan penunjang misalnya: nyeri,
anxietas, stress, sering berkemih saat tidur, lingkungan yang bising,
suhu kamar (terlalu panasatau dingin)
Sediakan waktu dan tempat tidur yang nyaman
Atur lingkungan yang cukup mendukung untuk tidur seperti
ventilasi, bebas dari debudan bau-bau yang merangasang (tidak
disukai oleh klien)
Latih untuk latihan fisik ringan (sesuai dengan kemampuan dan
hobi) untuk melancarkan sirkulasi darah dan melenturkkan otot-
otot
Anjurkan minum-minuman yang hangat sebelum tidur
Beri motivasi untuk mengikuti perkumpulan sesame lansia
Beri penghargaan dan positif reinforcement jika klien mampu
melakukan aktivitas sebagaimana yang dianjurkan
Hindari minuman yang merangsang sepanjang siang dan malam
hari, terutama menjelang tidur.
Hindari potensi yang dapat menyebabkan cidera pada saat tidur
yaitu dengan cara :
Gunakan pagar tempat tidur bila perlu
Ketinggian tempat tidru yang rendah
Pengawasan yang cukup
20
Tempatkan bel yang mudah dijangkau oleh klien
Jauhkan benda tajam
Posisikan tempat tidur tidak berada dibawah benda yang
bergantung
Diskusikan dengan klien rencana penyelesaian masalah tentang
tidur
Kaji rencana hidup klien selanjutnya
5. Meningkatkan Hubungan Interpersonal Dengan Komunikasi
Upaya yang dilakukan antara lain :
Berkomunikasi dengan lansia dengan kontak mata
Beri stimulus / mengingatkan lansia terhadap kegiatan yang
akandilakukan
Senyediakan waktu untuk berbincang-bincang pada lansia
Berikan kesempatan pada lansia untuk menekspresikan atau tanggap
terhadap respond an verbal lansia
Libatkan lansia untuk keperluan tertentu sesuai dengan kemampuan
lansia
Hargai pendapat lansia
D. Implementasi Keperawatan
Setelah menyusun intervensi keperawatan langkah selanjutnya yaitu
implementasi keperawatan. Implementasi keperawatan yaitu melaksanakan tindakan
keperawatan yang telah disusun dengan menggunakan bahasa yang mudah
dimengerti, perlahan-lahan dan sabar, ulangi penjelasan yang belum dimengerti.
E. Evaluasi Keperawatan
Setelah selesai melakukan tindakan keperawatan perlu dikaji respon verbal dan
non verbal lansia / keluarga terhadap tindakan keperawatan yang dilakukan dengan
mengacu pada tujuan. Hasil pengkajian digunakan untuk menyusun rencana tindak
lanjut keperawatan. Fotmat evaluas berupa SOAP.
21
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Proses keperawatan secara umum diartikan sebagai pendekatan dalam
pemecahan masalah yang sistematis untuk memberikan asuhan keperawatan
terhadap setiap orang. Proses keperawatan menurut Potter dan Perry (1997) adalah
suatu pendekatan dalam pemecahan masalah, sehingga perawat dapat
merencanakan dan memberikan asuhan keperawatan. Tahapannya meliputi :
pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan (termasuk identifikasi hasil yang
diperkirakan), implementasi, dan evaluasi. (Haryanto, 2008).
Pengkajian merupakan pemikiran dasar dari proses keperawatan yang bertujuan
untuk mengumpulkan informasi atau data tentang klien agar dapat mengidentifikasi,
mengenali masalah-masalah, kebutuhan kesehatan dan keperawatan klien, baik fisik,
mental, sosial dan lingkungan (Effendy, 1995). Pada diagnosa terdapat masalah-
masalah keperawatan yang sering muncul, pada intervensi terdapat rencana tindakan
yang akan dilakukan, implementasi merupakan pelaksanaan dari intervensi, dan
evaluasi adalah hasil dari implementasi.
B. Saran
22
DAFTAR PUSTAKA
Aspiani, R. Y. 2014. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Gerontik. Jakarta: Trans Info
Media.
Leeckenotte,Annete Glesler.1997. Pengkajian Gerontologi, Edisi ke-2. Jakarta: EGC.
Maas, M.L, Buckwalter, Kathleen C. Hardy, Marry D. 2011. Asuhan Keperawatan
Gerontik. Jakarta:EGC.
Nugroho,Wahjudi. 1999 .Keperawatan Gerontik. Edisi 2..Jakarta: Buku Kedokteran
EGC.
Stanley,Mickey.2002. Buku Ajar Keperawatan Gerontik.Edisi2. Jakarta :EGC.
23