Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KEPERAWATAN KELUARGA

DASAR-DASAR PELAYANAN KELUARGA

OLEH :
KELOMPOK 1
D III KEPERAWATAN T.K III SEMESTER V

I MADE AMBARA PUTRA (P07120016043)


DSK NYM RISKA KRISMAYANTI (P07120016050)
NI LUH PUTU IKA SANJI RAHMAWATI (P07120016074)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan
Yang Maha Esa, karena atas asung kerta wara nugraha-Nya penulis Makalah
Keperawatan Keluarga ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini
memuat tentang materi pelayanan keperawatan keluarga. Makalah ini disusun bukan
semata-mata karena petunjuk untuk mendapatkan nilai, namun dilatarbelakangi pula
untuk memperluas wawasan khususnya tentang materi pelayanan keperawatan
keluarga, untuk itu penyusun berusaha menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya.
Makalah ini tentunya masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu diharapkan kritik dan
saran yang objektif yang berisifat membangun guna tercapainya kesempurnaan yang
diinginkan.
Penata sepenuhnya menyadari, tanpa bantuan dan kerjasama dari pihak yang
terkait, makalah ini tidak akan sesuai dengan harapan. Untuk itu pada kesempatan
yang baik ini tidak lupa disampaikan terimakasih dan penghargaan kepada :

1. Ibu Agus Sri Lestari selaku dosen mata kuliah keperawatan keluarga
yang selalu meluangkan waktu untuk memberikan kami bimbingan dan
tuntunan dalam penyelesaian makalah ini.

Denpasar, September 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................i

KATA PENGANTAR...............................................................................................ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang..............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................2

1.3 Tujuan Penulisan...........................................................................................2

1.4 Manfaat Penulisan.........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Konsep Pelayanan Keperawatan Keluarga...................................................3

2.2 Tatanan Pelayanan Keperawatan Keluarga...................................................4

2.3 Karakteristik Perawatan Keluarga.................................................................5

2.4 Batasan Keahliah...........................................................................................6

BAB III PENUTUP

3.1 Simpulan.......................................................................................................8

3.2 Saran..............................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Keluarga sebagai unit terkecil atau unit dasar dari suatu masyarakat sangat
mempengaruhi terhadap derajat kesehatan masyarakat itu sendiri (Friedman, Bowden
& Jones, 2003) keluarga bertanggung jawab terhadap pemenuhan kebutuhan dan
tuntutan anggota keluarganya, antara lain adalah kebutuhan kesehatan keluarga.
Keluarga merupakan salah satu objek dalam bidang keperawatan. Kedudukan
keluarga dalam hal pemenuhan kebutuhan kesehatan mempunyai peranan yang sangat
besar. Keluarga merupakan unit terkecil penyusun unit dasar dari masyarakat yang
memiliki pengaruh yang kuat terhadap perkembangan seorang individu, bahkan dapat
menentukan berhasil tidaknya kehidupan dari individu tersebut. Setiap keluarga
merupakan bagian dari kelompok individu yang terikat dalam suatu ikatan yang akan
mengalami pekembangan tahap demi tahap dalam kehidupannya.
Adapun yang menjadi fokus asuhan keperawatan keluarga adalah anggota
keluarga itu sendiri. Dimana anggota keluarga pengambil keputusan turut serta
terlibat dalam proses keperawatan, baik dalam proses pengkajian, perencanaan,
pelaksanaan, hingga evaluasi. Pentingnya peran serta anggota keluarga juga
mempengaruhi optimal tidaknya pelaksanaan dari asuhan keperawatan keluarga.
Maka dari itu diperlukan komunikasi yang efektif dari keluarga dan pemberi asuhan
keperawatan keluarga agar tercapainya peningkatan kesehatan keluarga. Perawatan
perlu memahami terlebih dahulu mengenai dasar-dasar pelayanan keluarga, konsep
pelayanan keperawatan keluarga, dan tatanan pelayanan keperawatan keluarga.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut.
1. Bagaimakanah dasar-dasar pelayanan keluarga?

1
2. Bagaimanakah konsep pelayanan keperawatan keluarga?
3. Bagaimanakah tatanan pelayanan keperawatan keluarga?

1.3 TUJUAN PENULISAN


Adapun tujuan dari penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut.
1. Mengetahui dasar-dasar pelayanan keluarga.
2. Mengetahui konsep pelayanan keperawatan keluarga.
3. Mengetahui tatanan pelayanan keperawatan keluarga.

1.4 MANFAAT PENULISAN


Adapun manfaat dari penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut.
1. Bagi penulis
Tulisan ini dapat menambah wawasan penulis mengenai dasar dasar
pelayanan keluarga, konsep pelayanan keperawatan keluarga, dan tatanan
pelayanan keperawatan keluarga.
2. Bagi pembaca
Tulisan ini dapat memberikan informasi kepada pembaca mengenai dasar-
dasar pelayanan keluarga, konsep pelayanan keperawatan keluarga, dan
tatanan pelayanan keperawatan keluarga.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Pelayanan Keperawatan Keluarga


Perawat sebagai pelaksana keperawatan pada zaman dulu dikatakan sebagai
pekerjaan vokasional dimana dalam melaksanakan kegiatannya sebagai tim
kesehatan selalu bergantung pada profesi kesehatan yang lain. Sejalan dengan
berkembangnya ilmu dan tuntutan kebutuhan terhadap pelayanan kesehatan yang
bermutu sejak tahun 1983, PPNI dalam lokakarya nasional mengikrarkan bahwa
keperawatan adalah professional.
Sebagai suatu bentuk pelayanan professional, asuhan dan praktik keperawatan
yang dilakukan harus dilandasi prinsip-prinsip berdasarkan ilmu dan kiat
keperawatan, bersifat komprehensif, ditujukan pada individu, keluarga, dan
masyarakat baik yang sehat maupun yang sakit, yang merupakan bagian interal
pelayanan kesehatan dan mencakup siklus hidup manusia. Salah satu lingkup
praktik keperawatan keluarga adalah asuhan keperawatan keluarga yang tidak
sehat sehingga tidak terpenuhinya kebutuhan keluarga.
Asuhan keperawatan keluarga merupakan suatu rangkaian kegiatan yang
diberikan melalui praktek keperawatan kepada keluarga, unyuk membantu
menyelesaikan masalah kesehatan keluarga tersebut dengan menggunakan
pendekatan proses keperawatan.
Pada lokakarya Nasional Keperawatan tahun 1983 PPNI merumuskan definisi
keperawatan yaitu suatu bentuk pelayanan professional sebagai bagian integral
pelayanan kesehatan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan meliputi aspek
biologis, psikologi, sosial dan spiritual yang bersifat komprehensif, ditujukan pada
individu, keluarga dan masyarakat yang sehat maupun sakit mencakup siklus
hidup manusia untuk mencapai derajat kesehatan optimal.
Sebagai landasan pelayanan professional, dalam UU No. 23 Tahun 1992
tentang kesehatan, pasal 32 ayat (2) ditulis bahwa penyembuhan penyakit dan
penulihan kesehatan dilakukan dengan pengobatan dana tau perawatan. Ayat (3)
berbunyi pengobatan dana tau perawatan dapat dilakukan berdasarkan ilmu

3
kedokteran dan ilmu keperawatan atau cara lain yang dapat
dipertanggungjawabkan.
Ilmu keperawatan adalah sitesa dari ilmu keperawatan dasar, ilmu
keperawatan klinik, ilmu biomedik, ilmu jiwa (psikologi), dan ilmu sosial. Ilmu
keperawatan dasar meliputi keperawatan professional (professional nursing),
konsep dasar keperawatan (fundamental of nursing), kebutuhan dasar manusia
(basic human need), proses keperawatan (nursing process) dan manajemen
keperawatan (nursing management). Wawasan ilmu keperawatan mencakup ilmu
yang mempelajari bentuk dan sebab tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia
serta upaya mencapai pemenuhan kebutuhan tersebut. Kebutuhan dasar manusia
meliputi bio, psiko,sosio, kultural, dan spiritual. Pelayanan keperawatan berupa
bantuan, diberikan karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan
pengetahuan, serta kurangnya kemauan menuju kemampuan melaksanakan
kegiatan hidup sehari hari secara mandiri.
Asuhan keperawatan keluarga merupakan suatu rangkaian kegiatan yang
diberikan melalui praktek keperawatan kepada keluarga, untuk membantu,
menyelesaikan masalah kesehatan keluarga tersebut dengan menggunakan
pendekatan proses keperawatan.

2.2 Tatanan Pelayanan Keperawatan Keluarga


Pembangunan kesehatan pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan, untuk hidup sehat bagi setiap penduduk
agar dapat diwujudkan derajat kesehatan yang optimal (UU Kesehatan, 1992).
Untuk mencapai tujuan kesehatan ini dan sesuai dengan visi pemerintah
“Indonesia sehat tahun 2010” Kementerian Kesehatan telah mengubah
paradigmanya menjadi menjadi paradigm sehat (Health Paradigm). Fokusnya pada
upaya promotif dan preventif tanpa melupakan kuratif dan rehabilitative, bertujuan
untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk hidup sehat bagi
setiap individu. Ini semua dapat tercipta melalui pemberian pelayanan perawatan
di keluarga atau di rumah.
Pelayanan keperawatan di keluarga atau perawatan dirumah tersebut juga
dengan home care (HC). Home care merupakan layanan kesehatan yang dilakukan

4
di rumah pasien yang berupaya memberikan perawatan yang bermutu (Rice,
2001). Perkembangan Home Care di Indonesia tidak banyak dicatat, namun
sebenarnya telah ada sejak dikenalkan konsep puskesmas sekitar tahun 1970-an,
dimana Public Health Nursing (PHN) saat ini dijadikan kegiatan pokok puskesmas
yang wajib dilaksanakan di puskesmas. Namun, karena saat ini tenaga perawat di
Indonesia masih belum memadai, maka perkembangan kegiatan Home Care
melalui program PHN menjadi tidak optimal. Pada saat ini seiring dengan
pesatnya perkembangan kegiatan Pendidikan tinggi keperawatan dan
perkembangan legislasi praktek keperawatan melalui SK Menkes No 123 tahun
2002 tentang registrasi dan praktik keperawatan, maka kegiatan home care ke
depan akan mengalami perkembangan yang pesat, apalagi yang banyak institusi
rumah sakit yang mulau menyadari peluang ke depan tentang kegiatan tersebut.

2.3 Karakteristik Perawatan Keluarga


Keperawatan keluarga secara historis mempunyai hubungan dengan
keperawatan kesehatan komunitas, hal inilah yang sering membingungkan, apakah
itu keperawatan kesehatan masyarakat atau keperawatan komunitas dan
keperawatan keluarga. Fokus perawatan keluarga adalah keluarga keluarga sebagai
target atau penerima perawatan. Sedangkan, target pelayanan kesehatan keluarga
adalah kesehatan komunitas, dan bukan kesehatan keluarga. Melalui keluarga,
perawat kesehatan komunitas menjaga dan memperbaiki kesehatan komunitas.
Perbedaannya terletak pada tujuan akhir dan prioritas. Implikasi perbedaannya
adalah dalam memberikan pelayanan kesehatan perorangan pada sebuah keluarga,
misalnya pada keluarga, dengan orang dua anak balita dalam satu keluarga,
perawat keluarga yang pertama kali akan dihadapkan dengan masalah-masalah
keluarga yang unik ( ini merupakan komitmen pertama perawat keluarga yaitu
terhadap klien dan keluarga), kedua perawat akan dihadapkan dengan masalah-
masalah kesehatan komunitas yang lazim terjadi pada keluarga. Dalam tatanan
kesehatan komunitas, perawat akan sadar tentang masalah-masalah kesehatan ibu
dan anak dalam komunitas, yang sesuai dengan keluarga klien, seperti imunisasi,

5
keluarga berencana, dan memprioritaskan kebutuhan-kebutuhan tersebut sesuai
dengan kebutuhan-kebutuhan kesehatan keluarga yang rumit.
Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa karakteristik pelayanan
keperawatan keluarga adalah memprioritaskan pada tindakan preventif dan
promotive tanpa mengabaikan kuratif dan rehabilitative, cara pelayanannya tidak
terkotak-kotak tetapi terpadu dan berkesinambungan serta pendekatan pelayanan
yang menyeluruh.

2.4 Batasan Keahlian


Keperawatan keluarga menjadi sebuah bidang keahlian khusus yang
mengabaikan berbagai bidang keahlian keperawatan lainnya. Meskipun sebagai
keahlian yang berbeda, namun keperawatan keluarga ini masih tergolong bayi
(Hanson, 1987), sampai saat ini belum ada kesepakatan terhadap apa yang menjadi
cakupan bidang keperawatan keluarga yang sesungguhnya dan bagaimana
keperawatan keluarga berbeda dari keperawatan kesehatan komunitas dan terapi
keluarga. Sebuah tinjauan pustaka tentang keperawatan keluarga mengungkapkan,
bahwa definisi tentang keperawatan keluarga itu sendiri terdapat tiga tingkat
praktik keperawatan keluarga atau foci.
1. Tingkat I : Keluarga sebagai konteks
Dalam tingkat I, keperawatan keluarga dikonseptualisasikan sebagai
bidang dimana keluarga dipandang sebagai konteks bagi klien atau pasien.
Keluarga sebagai fokus sekunder dan klien sebagai fokus primer atau
utama dalam pengkajian dan intervensi. Pada tingkat ini perawat dapat
mengikutsertakan keluarga karena keluarga merupakan sebuah lingkungan
sosial yang bisa menjadi dukungan sosial bagi klien.

2. Tingkat II : Keluarga sebagai kumpulan dari anggota keluarga


Pada tingkat ini keperawatan diberikan pada semua anggota keluarga,
maka perawatan kesehatan keluarga dan keperawatan keluarga dikatakan
ada (perawatan primer keluarga). Keluarga sebagai fokus keperawatan dan
masing-masing klien dilihat dari unit yang terpisah bukan unit yang saling
berinteraksi. Keluarga dipandang sebagai kumpulan atau jumlah individu
dari anggota keluarga.

6
3. Tingkat III : Keluarga sebagai klien
Keluarga dipandang sebagai klien atau sebagai fokus utama pengkajian
dan perawatan. Disini keluarga menjadi yang utama dengan setiap
anggotanya sebagai latar belakang atau konteks. Keluarga dipandang
sebagai sistem yang berinteraksi. Fokusnya pada dinamika dan hubungan
internal keluarga, struktur dan fungsi keluarga, serta saling ketergantungan
sub sistem keluarga dengan keseluruhan dan keluarga dengan lingkungan
luarnya. Hubungan antara penyakit, individu-individu dalam keluarga, dan
keluarga dianalisis dan dimasukkan dalam rencana perawatan. Dalam
banyak literature mungkin banyak terdapat beberapa pendapat tentang
terdiri dari apa saja keperawatan keluarga keluarga itu, namun dalam
naskah ini keperawatan keluarga terdiri dari konseptualisasi dana tau
praktik

BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Asuhan keperawatan keluarga merupakan suatu rangkaian kegiatan yang
diberikan melalui praktek keperawatan kepada keluarga, unyuk membantu
menyelesaikan masalah kesehatan keluarga tersebut dengan menggunakan
pendekatan proses keperawatan.

7
Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa karakteristik pelayanan
keperawatan keluarga adalah memprioritaskan pada tindakan preventif dan
promotive tanpa mengabaikan kuratif dan rehabilitative, cara pelayanannya tidak
terkotak-kotak tetapi terpadu dan berkesinambungan serta pendekatan pelayanan
yang menyeluruh.

3.2 Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Kami banyak berharap para pembaca sudi memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah
di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis
pada khususnya juga para pembaca pada umumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Z. (2009). Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC

Andarmoyo, S. (2012). Keperawatan Keluarga (Pertama.). Yogyakarta: Graha Ilmu

Harmoko. (2012). Asuhan Keperawatan Keluarga. (S. Riyadi, Ed.) (Pertama.).


Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

8
Mubarak, W, I. (2005). Pengantar Keperawatan Komunitas 1. Jogjakarta : Sagung
Seto.

Anda mungkin juga menyukai