KEPERAWATAN KELUARGA
Dosen Pembimbing :
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena hanya rahmat-Nya kami akhirnya
bisa menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Menentukan prioritas masalah dalam
asuhan keperawatan kelarga” ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Alasan
pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah “Keperawatan Keluarga”.
Kami juga berterima kasih kepada dosen pembimbing kami yang telah membantu
kami dalam menyelesaikan proses pembuatan makalah ini dengan baik dan tepat waktu.
Dalam menyusun makalah ini, kami menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini banyak
kekurangan dan jauh dari kata sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun agar kedepannya kami dapat menyusun makalah dengan
baik dan benar. Kami juga berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
akhir kata kami ucapkan terimakasih.
Kelompok V
1
DAFTAR ISI
BAB II ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan
adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan
meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap
anggota keluarga (Setiawan, 2016). Dalam program perawatan kesehatan
masyarakat, keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat dan sebagai
penerima asuhan keperawatan, untuk itu sangat diperlukan perawatan kesehatan
keluarga guna membantu meningkatkan masalah kesehatan masyarakat. (Khrisna,
2019).
Keperawatan keluarga adalah sebuah pelayanan secara holistik di mana
keluarga serta bagian-bagiannya menjadi pusat pelayanan yang tahap pengkajian,
diagnosis keperawatan, perencanaan, implementasi hingga evaluasi melibatkan
seluruh anggota keluarga di dalamnya (Kholifah & Widagdo, 2016). Keperawatan
keluarga merupakan proses asuhan keperawatan yang diberikan dalam kondisi
sehat maupun sakit pada seluruh anggota keluargauntuk mencapai kesejahteraan
yang lebih tinggi (Friedman et al., 2014).
Menurut Potter et al.(2020), keperawatan keluarga ialah pemberian layanan
kesehatan dengan membantu anggota keluarga mempertahankan kesehatan yang
setinggi-tingginya melewati dari pengalaman sakit yang sebelumnya.
Keperawatan keluarga yaitu pemberian layanan kesehatan secara holistik mulai
dari pengkajian, diagnosis, intervensi, implementasi hingga evaluasi terhadap
seluruh anggota keluarga untuk meningkatkan kesejahteraan kesehatan
semaksimal mungkin. Keperawatan keluarga memiliki aspek unik karena proses
pelayanan diberikan secara keseluruhan anggota keluarga sebagai suatu sistem
yang saling mempengaruhi. Keperawatan keluarga dapat diberikan pada semua
bentuk keluarga dengan berbagai kondisi kesehatan serta kondisi lainnya tempat
pemberian layanan keperawatan keluarga. Praktik keperawatan keluarga
menekankan keluarga yang berorientasi kesehatan mencakup perspektif holistik,
sistemik dan interaksional dalam rangka meningkatkan kekuatan keluarga
tersebut.
Menurut Ali (2010), keperawatan keluarga secara umum bertujuan
meningkatkan kesadaran, keinginan dan kemampuan keluarga dalam menambah,
mencegah, memelihara kesehatan hingga mencapai tahap seoptimal mungkin,
sehingga dapat mengerjakan tugas-tugas mereka dengan produktif.
Tujuan keperawatan keluarga yang dikemukakan Leavell dalam Friedman et
al. (2014) menggunakan kerangka yang dibuat sebagai tingkat pencegahan dan
berfungsi sebagai dasar praktik kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan
komunitas. Tingkat pencegahan yang dimaksud telah mencakup seluruh kondisi
sehat dan sakit dan tujuan sesuai dengan tingkatan. Tingkatan pencegahan yang
dimaksud yaitu: pencegahan primer, sekunder dan tersier. (Salamung et al., 2021)
Proses keperawatan menggunakan perawatan untuk individu dalam keluarga
(keluarga sebagai konteks) atau seluruh keluarga (keluarga sebagai pasien). Untuk
3
melakukan proses asuhan keluarga, perawat dapat menggunakan pendekatan: Kaji
semua anggota dalam konteks keluarga secara individual, kaji keluarga sebagai
pasien, dan kaji keluarga sebagai sistem (Potter et al., 2020).
Memberikan perawatan dan dukungan secara cukup bagi keluarga
merupakan hal utama dalam pengkajian keluarga. Perawat memiliki peran penting
dalam membantu keluarga beradaptasi dengan penyakit akut, kronis, dan terminal.
Perawat perlu memahami unit keluarga dan makna sakit bagi pasien dan fungsi
keluarganya. Selanjutnya perawat perlu mengkaji dampak penyakit pada struktur
keluarga dan dukungan yang dibutuhkan oleh keluarga. Perawat juga dapat
menggabungkan pengetahuan penyakit dan kaji pasien serta keluarganya dan
perilaku yang ditampilkan. Perawat mengkaji bentuk dan keanggotaan keluarga,
tempat bercerita jika anggota keluarga tersebut sakit. Perawat menanyakan konsep
keluarga, tempat tinggal, struktur keluarga, yang menentukan kekuatan struktur di
dalam keluarga itu, serta pola peran dan pembagian tugas dalam keluarga. Perawat
juga perlu mengkaji kemampuan beradaptasi terhadap masalah yang sedang
dihadapi pasien dan keluarganya, capaian tugas perkembangannya. Selain itu, juga
penting mengkaji dukungan ekonomi baik dari anggota keluarga tersebut maupun
lingkungan sosialnya (Potter et al., 2020).
4
BAB II
PEMBAHASAN
Salah satu aspek terpenting dari perawatan adalah penekanan pada unit keluarga.
Keluarga Bersama dengan individu, kelompok dan komunitas adalah klien atau resipien
keperawatan. Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat, merupakan klien keperawatan
atau si penerima asuhan keperawatan. Keluarga berperan dalam menentukan cara asuhan
yang dioerlukan anggota keluarga yang sakit. Keberhasilan keperawatan dirumah sakit dapat
menjadi sia-sia jika tidak dilanjutkan oleh keluarga. Secara empiris dapat dikatakan bahwa
Kesehatan anggota keluarga dan kualitas kehidupan keluarga menjadi sangat berhubungan
atau signifikan.
Menurut Bailon dan Maglaya (1987) keluarga adalah dua atau lebih individu yang
hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan atau adopsi.
Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing, dan
menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.
Tujuan dasar pembentukan keluarga adalah keluarga merupakan unit dasar yang
memiliki pengaruh kuat terhadap perkembangan individu, keluarga sevagai perantara bagi
kebutuhan dan harapan anggota keluarga dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat,
keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan anggota keluarga dengan
menstabilkan kebutuhan kasih saying, sosio-ekonomi dan kebutuhan seksual, keluarga
memiliki pengaruh yang penting terhadap pembentukan identitas seorang individu
a. Definisi Diagnosa
5
tindakan keperawatan bersama-sama dengan keluarga dan berdasarkan kemampuan dan
sumber daya keluarga.
6
d. Menentukan Prioritas Masalah
a. Tentukan skor terlebih dahulu sesuai dengan kriteria yang dibuat perawat
b. Selanjutnya skor dibagi dengan skor tertinggi dan dikalikan dengan bobot
Skor tertinggi
c. Jumlahkan skor untuk semua kriteria (skor maksimum sama dengan jumlah bobot,
yaitu 5. (Wahyuni et al., 2021)
7
e. Faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan prioritas
Sifat masalah: dalam menentukan sifat masalah bobot yang paling besar diberikan
kepada keadaan sakit/aktual ada pada keluarga atau masalah yang mengancam kehidupan
keluarga kemudian baru diberi- kan kepada hal-hal yang berisiko mengancam kesehatan
keluarga dan selanjutnya yang potensial memengaruhi kehidupan keluarga.
Kemungkinan masalah dapat diubah: faktor-faktor yang memengaruhi masalah dapat diubah
adalah:
1. Pengetahuan yang ada sekarang, teknologi dan tindakan untuk menangani masalah;
2. Sumber daya keluarga: dalam bentuk fisik, keuangan dan tenaga;
3. Sumber daya perawat: dalam bentuk pengetahuan, keterampilan dan waktu;
4. Sumber daya masyarakat: dalam bentuk fasilitas, organisasi dalam masyarakat dan
sokongan masyarakat, seperti Posyandu, Polindes.
Potensial masalah dapat dicegah: hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melihat potensi
pencegahan masalah adalah:
1. Kepelikan dari masalah, hal ini berkaitan dengan beratnya penya- kit atau masalah
yang menunjukkan kepada prognosa dan berat- nya masalah;
2. Lamanya masalah, berhubungan dengan jangka waktu terjadinyamasalah. Lamanya
masalah berhubungan erat dengan beratnya masalah yang menimpa keluarga dan
potensi masalah untuk dicegah;
3. Tindakan yang sudah dan sedang dijalankan, adalah tindakan-tindakan untuk
mencegah dan memperbaiki masalah dalam rangka meningkatkan status kesehatan
keluarga;
4. Adanya kelompok "high risk atau kelompok risiko tinggi dalam keluarga atau
kelompok yang sangat peka menambah potensi un- uk mencegah masalah.
Menonjolnya masalah, perawat perlu menilai persepsi atau bagaimana keluarga melihat
masalah Kesehatan tersebut. Nilai skor tertinggi yang terlebh dahulu dilakukan dalam
intervensi keluarga.
8
2.2 DIAGNOSA KEPERAWATAN
A. Analisa Data
9
B. Daftar Diagosis yang Muncul
10
C. Penentuan prioritas masalah pada kasus
11
Potensi masalah untuk dicegah : 3 x1 1 Sifat masalah ini tinggi
tinggi 3 untuk dicegah
Menonjol nya masalah : Masalah 2x1 1 Sifat masalah ini
berat harus segera ditangani 2 Masalah berat harus
segera ditangani
Total 4
12
Jadi berdasarkan penentuan prioritas masalah pada kasus diatas, dapat disimpulkan
bahwa prioritas masalah utama pada kasus adalah :
13
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Menurut Bailon dan Maglaya (1987) keluarga adalah dua atau lebih individu
yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan
atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran
masing-masing, dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.
14
DAFTAR PUSTAKA
Dion, Y., & Betan, Y. (2013). Asuhan Keperawatan Kaluarga Konsep dan Praktik (Vol. I).
Yogyakarta: Nuha Medika.
Friedman, M. M. (1998). KEPERAWATAN KELUARGA Tori dan Praktik (Vol. Edisi 3).
Jakarta: EGC.
Murwani, A., & Setyowati, S. (Oktober 2010). Asuhan Keperawatan Keluarga. Yogyakarta:
Penerbit Fitramaya. doi:ISBN: 978-979-3734-57-6
Padila. (April 2012). Buku Ajar: KEPERAWATAN KELUARGA (Vol. Cetakan I).
Yogyakarta: Nuha Medika.
15