Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Tujuan....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Rencana Keperawatan Keluarga............................................................................3
B. Menyusun Prioritas Masalah..................................................................................4
C. Menyusun Tujuan Asuhan Keperawatan Keluarga...............................................7
D. Menyusun Tindakan Keperawatan Keluarga.........................................................8
E. Memilih Tindakan Yang Sesuai...........................................................................10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..........................................................................................................14
B. Saran....................................................................................................................14
2
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................15
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga merupakan sasaran keperawatan komunitas selain individu,
kelompok, dan masyarakat. Pelayanan keperawatan keluarga merupakan salah satu
area pelayanan keperawatan yang dapat dilaksanakan di masyarakat. Depkes (2010)
mendefinisikan keluarga sebagai suatu system sosial yang terdiri dari dua orang atau
lebih yang dihubungkan karena hubungan darah, hubungan perkawinan, hubungan
adopsi dan tinggal bersama untuk menciptakan satu budaya tertentu.
Keluarga merupakan suatu unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas
kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di
bawah satu atap dalam keadaan saling bergantungan. Keluarga memiliki pengaruh
yang penting tehadap pembentukan identitas individu, status kesehatan dan perasaan
harga diri individu. Sistem pendukung yang vital bagi individu adalah keluarga,
dimana keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan anggota keluarga
dengan menjalankan fungsi biologi, fungsi pendidikan, fungsi psikis, fungsi
sosiokultural, serta fungsi kesehatan.
Aktivitas-aktivitas keluarga dalam menjalankan fungsi kesehatan dan
kesimbangan antara anggota keluarga tidak terlepas dari lima tugas dalam perawatan
kesehatan keluarga yaitu; mampu mengenal masalah kesehatannya, mampu
mengambil keputusan yang tepat untuk mengatasi kesehatannya, mampu melakukan
tindakan keperawatan untuk anggota keluarga yang memerlukan bantuan
keperawatan, mampu memodifikasi lingkungan sehingga menunjang upaya
peningkatan kesehatan, mampu memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan yang ada.
Proses pelibatan keluarga sebagai bentuk tranformasi ilmu dari perawat ke
keluarga, dengan keadaan keluarga yang memiliki latar belakang masalah yang
berbeda. Perbedaan tersebut akan menentukan tingkat pencegahan yang digunakan.
mulai dari promosi kesehatan, dimana hal ini ditujukan kepada keluarga yang sehat,
sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan keluarga. Keluarga lebih berperan
aktif dalam menjaga dan meningkatkan kesehatan anggota keluarganya. Pecegahanan
1
kuratif, yang mana ditujukan kepada keluarga yang mengalami sakit, sehinga
intervensi yang diberikan terfokuskan untuk menyembuhkan peyakit yang dialami
oleh keluarga tersebut.
B Tujuan
Adapun tujuan membuat makalah tentu saja untuk mengetahui lebih dalam
Tentang perencanaan keperawatan keluarga, menyusun priorotas DP, menyusun
tujuan askep keluarga, menetapkan tindakan keperawatan dan memilih tindakan
yang sesuai.
C. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan rencana keperawatan keluarga?
2. Bagaimana cara menyusun prioritas DP?
3. Bagaimana cara menyusun tujuan askep keluarga?
4. Bagaimana menetapkan tindakan keperawatan?
5. Bagaimana memilih tindakan keperawatan keluarga yang sesuai?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
keluarga.
b. Meningkatkan kesinambungan asuhan keperawatan yang diberikan
pada keluarga.
c. Mendokumentasikan proses dan kriteria hasil sebagai pedoman bagi
perawat dalam melakukan tindakan kepada keluarga serta melakukan
evaluasi.
d. Mengidentifikasi fokus keperawatan kepada klien atau kelompok.
e. Membedakan tanggung jawab perawat dengan profesi kesehatan
lainnya.
f. Menyediakan suatu kriteria guna pengulangan dan evaluasi
keperawatan.
g. Menyediakan suatu pedoman dalam penulisan.
h. Menyediakan kriteria hasil (outcomes) sebagai pedoman dalam
melakukan evaluasi keperawatan keluarga.
4
dengan melihat kepelikan masalah, lamanya masalah, dan tindakan yang
sedang dilakukan. Skor dari kriteria ini terdiri atas, tinggi dengan skor 3,
cukup dengan skor 2, dan rendah dengan skor 1.
4. Kriteria terakhir adalah menonjolnya masalah. Kriteria ini dapat
ditentukan berdasarkan persepsi keluarga dalam melihat masalah. Penilaian
dari kriteria ini terdiri atas, segera dengan skor 2, tidak perlu segera
skornya 1, dan tidak dirasakan dengan skor nol 0.
Cara perhitungannya sebagai berikut :
1. Tentukan skor dari masing-masing kriteria untuk setiap masalah
keperawatan yang terjadi. Skor yang ditentukan akan dibagi dengan nilai
tertinggi, kemudian dikalikan bobot dari masing-masing kriteria. Bobot
merupakan nilai konstanta dari tiap kriteria dan tidak bisa diubah
(Skor/angka tertinggi x bobot).
2. Jumlahkan skor dari masing-masing kriteria untuk tiap diagnosis
keperawatan keluarga.
3. Skor tertinggi yang diperoleh adalah diagnosis keperawatan keluarga yang
prioritas.
Skoring yang dilakukan di tiap-tiap kriteria harus diberikan pembenaran
sebagai justifikasi dari skor yang telah ditentukan oleh perawat, Justifikasi yang
diberikan berdasarkan data yang ditemukan dari klien dan keluarga.
Contoh skoring prioritas masalah pada penderita diabetes mellitus (DM).
Risiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada Ibu P yang
merupakan keluarga Bapak J, berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
dalam merawat anggota keluarga yang menderita diabetes mellitus. Hal tersebut
dapat kita lihat pada matriks di bawah ini.
Tabel 3.1
Skoring Prioritas Masalah Pada Penderita Diabetes Mellitus
Kriteria Skor Bobot Skoring Pembenaran
a. Sifat masalah : 2 1 2/3x1=2/3 Masalah nutrisi kurang dari
Risiko kebutuhan tubuh memang
5
belum terjadi, tapi pada Ibu
P rata-rata asupan kalori
kurang dari kebutuhan
tubuh, yaitu 920 kalori.
b. Kemungkinan Ibu P merasa makanan
masalah dapat yang telah dikonsumsi
diubah : 1 2 1/2x2= 1 sudah cukup untuk dirinya,
Sebagian meskipun Ibu P
mempunyai keinginan
untuk sembuh dan ada
perawat yang memberikan
informasi tentang diet
untuk penyakit kencing
manis.
c. Potensial Masalah lebih lanjut belum
masalah untuk 3 1 3/3x1=1 terjadi, adanya keinginan
dicegah : Ibu P untuk sembuh serta
Tinggi adanya dukungan dari
keluarga
d. Menonjolnya 0 1 0/2x1=0 Keluarga tidak merasakan
masalah : sebagai masalah
Masalah tidak
dirasakan
Total skor 2 2/3
7
Setelah merumus kan tujuan, langkah selanjutnya adalah menyusun rencana
tindakan. Rencana tindakan ini disesuaikan dengan tugas keluarga yang
terganggu. Tugas kesehatan keluarga tersebut adalah kemampuan keluarga
mengenal masalah kesehatan, kemampuan keluarga mengambil keputusan yang
tepat, kemampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit,
kemampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan rumah yang sehat, dan
kemampuan keluarga dalam memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang
ada.
Berikut ini akan diuraikan rencana tindakan berdasarkan tugas kesehatan
keluarga adalah sebagai berikut.
1. Rencana tindakan untuk membantu keluarga dalam rangka menstimulasi
kesadaran dan penerimaan terhadap masalah keperawatan keluarga adalah
dengan memperluas dasar pengetahuan keluarga, membantu keluarga untuk
melihat dampak atau akibat dari situasi yang ada, menghubungkan antara
kebutuhan kesehatan dengan sasaran yang telah ditentukan, dan
mengembangkan sikap positif dalam menghadapi masalah.
2. Rencana tindakan untuk membantu keluarga agar dapat menentukan
keputusan yang tepat, sehingga dapat menyelesaikan masalahnya, yaitu
berdiskusi dengan keluarga tentang, konsekuensi yang akan timbul jika tidak
melakukan tindakan, alternatif tindakan yang mungkin dapat diambil, serta
sumber-sumber yang diperlukan dan manfaat dari masing-masing alternatif
tindakan.
3. Rencana tindakan agar keluarga dapat meningkatkan kepercayaan diri
dalam memberikan perawatan terhadap anggota keluarga yang sakitRencana
tindakan berikutnya untuk membantu keluarga dalam memanfaatkan fasilitas
kesehatan yang ada. Perawat harus mempunyai pengetahuan yang luas dan
tepat tentang sumber daya yang ada di masyarakat dan cara
memanfaatkannya.
8
Dx Tujuan Kriteria evaluasi Intervensi
Umum Khusus Kriteria Standar
1. Setelah Tujuan Khusus : Diskusikan dengan
dilakukan Setelah keluarga :
tindakan melakukan a. Pengertian
keluarga kunjungan 5 x perubahan
mampu 60 menit perfusi jaringan
merawat keluarga dapat perifer pada
anggota mencapai : penderita DM
keluarga Tuk 1 : b. Penyebab
yang Keluarga mampu terjadinya
mengalami mengenal perubahan
penurunan masalah perfusi jaringan
aliran perubahan perfusi perifer
arterial. jaringan perifer c. Berikan
dengan kesempatan
Menyebutkan : Verbal Keluarga keluarga untuk
a. Menyebutkan dapat menjelaskan
pengertian menyebutkan kembali tentang
tentang pengertian pengertian
perubahan perubahan perubahan
perfusi perfusi perfusi jaringan
jaringan jaringan perifer dan
perifer pada perifer, yaitu penyebabnya
penderita DM perubahan d. Berikan
sirkulasi penguatan pada
aliran darah keluarga apabila
tepi dapat
Verbal Penyebab menjelaskan
perubahan kembali hasil
9
b. Menjelaskan perfusi diskusi
penyebab jaringan
terjadinya perifer karena
perubahan peningkatan
perfusi viskositas
jaringan atau
perifer kekentalan
darah akibat
tingginya
kadar gula
10
dengan menerapkan teknik komunikasi terapeutik. Dalam melaksanakan
tindakan perlu melibatkan seluruh anggota keluarga dan selama tindakan,
perawat perlu memantau respon verbal dan nonverbal pihak keluarga.
Tindakan keperawatan keluarga mencakup hal-hal sebagai berikut.
a. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah
dan kebutuhan kesehatan dengan cara:
1) Memberikan informasi.
2) Memberikan kebutuhan dan harapan tentang kesehatan.
b. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat,
dengan cara :
1) Mengidentifikasi konsekuensi tidak melakukan tindakan
2) Mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga
3) Mengidentifikasi tentang konsekuensi tipe tindakan.
c. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang
sakit, dengan cara :
1) Mendemonstrasikan cara perawatan
2) Menggunakan alat dan fasilitas yang ada di rumah
3) Mengawasi keluarga melakukan perawatan.
d. Membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana membuat
lingkungan menjadi sehat, yaitu dengan cara :
1) Menemukan sumber-sumber yang dapat digunakan keluarga
2) Melakukan perubahan lingkungan keluarga seoptimal mungkin.
e. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada
dengan cara :
1) Mengenalkan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan keluarga
2) Membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada.
Selama melakukan tindakan, Anda diharapkan tetap mengumpulkan
data baru, seperti respon klien terhadap tindakan atau situasi yang
berganti, dan perubahan-perubahan situasi. Yang harus menjadi perhatian
adalah pada keadaan ini, perawat harus fleksibel dalam menerapkan
11
tindakan. Beberapa kendala yang sering terjadi dalam implementasi adalah
ide yang tidak mungkin, pandangan negatif terhadap keluarga, kurang
perhatian terhadap kekuatan dan sumber-sumber yang dimiliki keluarga,
serta penyalahgunaan budaya atau gender.
2. Tahap Tindakan Keperawatan Keluarga
Dalam pelaksanaannya, ada tiga tahapan dalam tindakan keperawatan
sebagai berikut.
a. Tahap Persiapan
Pada tahap awal ini, Anda sebagai perawat harus menyiapkan
segala sesuatu yang akan diperlukan dalam tindakan.
Persiapan meliputi kegiatan-kegiatan seperti berikut ini.
1) Review tindakan keperawatan diidentifikasi pada tahap
perencanaan. Perlu dipahami bahwa pada dasarnya prinsip dari
tindakan keperawatan disusun untuk melakukan upaya promosi,
mempertahankan, dan memulihkan kesehatan klien/keluarga.
Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan
tindakan keperawatan keluarga, antara lain:
a) Konsisten sesuai dengan rencana tindakan;
b) Berdasarkan prinsip-prinsip ilmiah;
c) Ditujukan kepada individu sesuai dengan kondisi klien;
d) Digunakan untuk menciptakan lingkungan yang terapeutik dan
aman;
e) Memberikan penyuluhan dan pendidikan kepada klien;
f) Penggunaan sarana dan prasarana yang memadai.
2) Menganalisa pengetahuan dan keterampilan keperawatan yang
diperlukan. Perawat harus mengidentifikasi tingkat pengetahuan
dan tipe keterampilan yang diperlukan untuk tindakan
keperawatan.
3) Mengetahui komplikasi dari tindakan keperawatan yang mungkin
timbul.
12
4) Menentukan dan mempersiapkan peralatan yang diperlukan, harus
mempertimbang- kan beberapa hal sebagai berikut.
a) Waktu. Perawat harus dapat menentukan waktu secara
selektif.
b) Tenaga. Perawat harus memperhatikan kuantitas dan kualitas
tenaga yang ada dalam melakukan tindakan keperawatan.
c) Alat. Perawat harus mengidentifikasi peralatan yang
diperlukan pada tindakan.
5) Mempersiapkan lingkungan yang kondusif. Keberhasilan suatu
tindakan keperawatan sangat ditentukan oleh perasaan klien yang
aman dan nyaman. Lingkungan yang nyaman mencakup
komponen fisik dan psikologis.
6) Mengidentifikasi aspek hukum dan etika terhadap resiko dari
potensial tindakan.
Pelaksanaan tindakan keperawatan harus memperhatikan unsur-
unsur hak dan kewajiban klien, hak dan kewajiban perawat atau dokter,
kode etik perawatan, dan hukum keperawatan.
b. Tahap Perencanaan
Fokus pada tahap pelaksanaan tindakan keperawatan adalah
kegiatan pelaksanaan tindakan dari perencanaan untuk memenuhi
kebutuhan fisik dan emosional. Tindakan keperawatan dibedakan
berdasarkan kewenangan dan tanggung jawab perawat secara
profesional sebagaimana terdapat dalam standar praktik keperawatan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Perencanaan adalah tahapan yang penting dalam proses keperawatan, karena
menentukan tindakan apa, yang akan dilakukan pada tahap pelaksanaan oleh
perawat. Penyusunan perencanaan keperawatan keluarga hendaknya dilaksanakan
bersama klien dan keluarga.
13
Cara memprioritaskan masalah keperawatan keluarga adalah dengan
menggunakan skoring. Komponen dari prioritas masalah keperawatan keluarga
adalah kriteria, bobot, dan pembenaran.Tujuan merupakan hasil yang ingin
dicapai untuk mengatasi masalah keperawatan yang terjadi pada klien. Dalam
suatu tujuan terdapat kriteria hasil yang mempunyai komponen S (subjek), P
(predikat), K (kriteria), K (kondisi) Rencana tindakan ini disesuaikan dengan tugas
keluarga yang terganggu.
Tugas kesehatan keluarga tersebut adalah kemampuan keluarga mengenal
masalah kesehatan, kemampuan keluarga mengambil keputusan yang tepat,
kemampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit, kemampuan
keluarga dalam memodifikasi lingkungan rumah yang sehat, dan kemampuan
keluarga dalam memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada.
B. SARAN
Dalam mempelajari makalah ini para pembaca dapat materi tentang
perencanaan keperawatan keluarga, menyusun prioritas DP, Menyusun tujan
askep keluarga, penetapan tindakan keperawatan, dan memilih tindakan yang
sesuai. demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi
pembaca. Apabila ada saran yang ingin di sampaikan, silahkan sampaikan
kepada kami.
DAFTAR FUSTAKA
14