Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN PENYALAHAN NARKOBA

DOSEN PEMBIMBING : IMELDA ERMAN, S.KEP.,M.KES



KELOMPOK
Arti Kata Penyalahgunaan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),


kata penyalahgunaan memiliki satu arti.
Penyalahgunaan berasal dari kata dasar salah
guna. Penyalahgunaan memiliki arti dalam kelas
nomina atau kata benda sehingga
penyalahgunaan dapat menyatakan nama dari
seseorang. Arti penyalahgunaan juga berarti
proses, cara perbuatan menyalahgunakan atau
penyelewengan kekayaan yang diperoleh
seseorang.
4

Pengertian Narkoba

Narkoba adalah obat yang dapat menghilang ingatan atau kesadaran


bagi si pemakai Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari
tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang
dapat menyebabkan perubahan dan penurunan kesadaran, hilangnya
rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantugan.

Menurut WHO (1982) Narkoba adalah Semua zat padat, cair


maupun gas yang dimasukan ke dalam tubuh yang dapat
mempengaruhi fungsi dan struktur tubuh secara fisik maupun psikis
tidak termasuk makanan, air dan oksigen yang dibutuhkan untuk
mempertahankan fungsi tubuh normal.
Jenis-Jenis Narkoba

1. Candu/madat atau opium, yaitu narkotika yang dinikmati dengan menggunakan


pipa. Candu atau opium ini bisa dihasilkan morfin yang berbentuk tepung licin dan
halus keputih-putihan atau kuning. Morfin ini sangat berbahaya karena menyebabkan
denyut jantung dan membuat daya tahan tubuh semakin lemah. Dan morfin ini juga
bisa disuntik langsung ke paha atau lengan.

2. Heroin, dihasilkan melalui suatu proses kimia dari bahan baku morfin.
Heroin ini berbentuk bubuk berwarna putih keabu-abuan atau coklat.
Dan ini bisa dinikmati dengan cara menciumnya.

3. Sabu-sabu, adalah heroin kelas dua yang dihisab dengan alat khusus.

4. Ecstasy/metamphetamines, adalah bentuk pil yang menyebabkan kondisi tubuh


memburuk dan tekanan darah semakin tinggi. Gejalanya adalah suka bicara, rasa cemas
dan gelisah, tak dapat duduk dengan tenang, denyut nadi terasa cepat, kulit panas dan
bibir hitam, tangan dan jari selalu bergetar.
5. Putauw, jenis narkoba ini adalah heroin kelas lima (5) atau
enam (6), yang merupakan ampas heroin. Cara
mengonsumsinya yakni dengan cara membakar lalu dihisap
asapnya.

6. Ganja atau mariyuana. Ganja paling banyak dipakai,


karena pengaruh kondisi tubuh tidak terlalu berbahaya.

7. Hashish. Narkotika berbentuk tepung dan warnanya hitam.


Cara mengonsumsinya dengan menghisap atau dimakan.
Narkotika jenis ini tidak terlalu berbahaya dan jarang
membawa kematian.
Adapun bahaya narkoba berdasarkan jenisnya yakni sebagai berikut

Opioid:
Setiap orang yang menggunakan jenis narkona ini akan
mengalami depresi berat, apatis, rasa lelah, malas bergerak, Ectasy
banyak tidur, gugup, gelisah, selalu merasa curiga
pucat, berkeringat, sulit tidur, kerusakan saraf otak ,
Kokain dehidrasi, gangguan liver, tulang dan gigi keropos,
denyut jantung bertambah cepat, gelisah, gembira berlebihan, tidak ada nafsu makan, saraf mata rusak.
rasa harga diri meningkat, banyak bicara, kejang-kejang, pupil Sabu-sabu
mata melebar, berkeringat dingin,
sulit tidur, sulit berpikir, kerusakan saraf otak,
Ganja: terutama saraf pengendali pernafasan hingga merasa
matanya akan sembab, kantung mata terlihat bengkak, merah dan sesak nafas, banyak bicara, denyut jantung
berair, sering melamun, pendengaran terganggu, selalu tertawa bertambah cepat,
Undang-Undang Narkoba
85% 35% 65% 45%
Menurut UU No.22 Tahun 1997 tentang
Narkotika, klasifikasi dan dampak narkoba
adalah sebagai berikut:

1. Narkotika
Narkotika didefinisikan sebagai “zat atau obat
yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman
baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri, dan dapat
menimbulkan ketergantungan”.
Narkotika dapat digolongkan menjadi tiga golongan yaitu :

1. Narkotika golongan I adalah narkotika yang paling


berbahaya. Daya adiktifnya sangat tinggi. Golongan ini
digunakan untuk penelitian dan ilmu pengetahuan. Contoh :
ganja, heroin, kokain, morfin, dan opium.

2. Narkotika golongan II adalah narkotika yang memiliki daya


adiktif kuat, tetapi bermanfaat untuk pengobatan dan
penelitian. Contoh : petidin, benzetidin, dan betametadol.

3. Narkotika golongan III adalah narkotika yang memiliki daya


adiktif ringan, tetapi bermanfaat untuk pengobatan dan
penelitian.
Faktor-Faktor Penyebab Narkoba

1. Faktor kepribadian
2. Faktor Internal
• Keinginan Untuk Sekadar
Mencoba
• Keluarga
• Media Elektronik
3. Faktor Ekternal
• Faktor Psikososial
• Faktor Masyarakat
• Kegagalan Yang Dialami Dalam
Kehidupan
• Kurangnya Siraman Agama
• Sekolah
• Pergaulan

11

ASUHAN KEPERAWATAN TEORI


• PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
3. KeluhanUtama

4. Riwayat Penggunaan Zat Sebelumnya 2. Data Demografi

5. Riwayat Pengobatan

6. Faktor Predisposisi
7. Faktor Presipitasi

8. Identitas Klien

9. Pemeriksaan Fisik 11. Konsep Diri

10. Psikososial 12. Hubungan Sosial

13.
. Spiritual
14. Status Mental
15. Persepsi
16. Proses Pikir

17. Isi Pikir


18. Tingkat Kesadaran
19. Memori
•DIAGNOSA
01 Content Here Perilaku kekerasan berhubungan
dengan halusinasi sensori persepsi

02 Content Here
Harga diri rendah

03 Content Here Koping individu in efektif


• INTERVENSI

INTERVENSI DIAGNOSIS KEPERAWATAN NO


1. Evaluasi kondisi kesehatan klien saat ini Koping Individu Inefektif 1
2. Mendiskusikan tentang kegiatan klien
3. Klien meminta belajar bersama tentang bacaan
sholat dan mengaji
4. Mendiskusikan dengan klien apa yang mendorong
klien tiba-tiba ingin belajar sholat dan mengaji
kembali
5. Memberikan reinforcement positif kepada klien
6. Mendorong dan mendukung keinginan klien,
mebantu klien untuk berlajar bersama-sama
dengan mahasiswa untuk mempelajari ulang cara
sholat
7. Memberikan reinforcement positif kepada klien
• INTERVENSI
INTERVENSI DIAGNOSIS KEPERAWATAN NO
1. Dorong untuk mengungkapkan perasaannya Harga Diri Rendah 2
2. Panggil klien dengan nama yang disukainya
3. Hindari kata-kata yang memojokkan
4. Usahakan dan pertahankan kontak mata
5. Kaji aspek-aspek positif : minat, bakat, dan cita-cita
yang realistis
6. Dorong untuk berpikir positif
7. Dorong untuk melakukan kegiatan yang sesuai
dengan kemampuan
8. Beri umpan balik positif

1. Ciptakan lingkungan yang aman untuk klien Resiko Perilaku Kekerasan 3


2. Beri kesempatan untuk mengungkapkan rasa marah
3. Observasi perasaan dan kebutuhan klien
4. Ajarkan cara marah yang efektif
5. Anjurkan untuk menyalurkan rasa marah ke kegiatan
yang positif
THANK YOU
Insert the Subtitle of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai