Anda di halaman 1dari 6

Pendidikan Anti Narkoba | Jenis Jenis Narkoba

A. PENGENALAN NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA, DAN MINUMAN KERAS.


1.) PENGERTIAN NARKOTIKA
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintesis
maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan penurunan atua perubahan kesadaran, hilangnya
rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan,
seperti yang dibawah ini:
a.) Ganja/Mariuana/Cannabis sativa (holusinogen).
Bahan yang digunakan dapat berupa daun, batang, dan biji namun kemudian disalah gunakan
pemakainya. Mengkonsumsikannya dengan cara mengisapnya, ada juga yang memasukkan
kedalam makanan guna mendapatkan rasa nikmat. Mengandung bahan kimia delta-9
tetraydrocanobinol (THC) yang dapat mempengaruhi pemakaian dalam cara melihat dan
mendengar.
Ciri-ciri tanaman ganja adalah:
Termasuk tanaman perdu.
Tingginya mencapai 3 s/d 4 meter.
Bentuk daun: tepinya bergerigi mirip gergaji, bagian bawah berbulu halus, jumlah helai daun
selalu ganjil, memanjang dengan ujung yang lancip, bila diremas-remas, akan menimbulkan bau
tertentu.
Bentuk buahnya kecil-kecil sebesar buah merica, warnanya kecoklat-coklatan.
b.) Morfin (nakotika).
Morfin merupakan tanaman turunan opiu yang dibuat dari hasil pencampuran getah poppy
dengan bahan kimia lain, sifatnya jadi semi sintesik. Morfin merupakan zat aktif dari opium,
didalam kedokteran, zat ini digunakan untuk mengurangi rasa sakit pada waktu dilakukannya
operasi.
Ciri-ciri Morfin:
Berbentuk serbuk hablur atau hablur jarum mengkilap.
Berwarna putih atau hampir putih.
Tidak memiliki bau.
Jika dijilat rasanya pahit.
c.) Heroin (Narkotika).
Heroin merupakan turunan morfin yang sudah mengalami proses kimiawi. Pada mulanya heroin
ini digunakan untuk pengobatan ketergantungan morfin, tetapi kemudian terbukti bahwa
kecanduan heroin justru lebih hebat.
Ciri-ciri heroin adalah :
Serbuk putih, kuning coklat atau coklat.
Terkadang berbentuk granul (butiran padi).
Baunya mirip cuka.
Bila dijilat rasanya pahit dan lidah terasa tebal.
d.) Kokain.
Istilah ini sering kali disebut koka, coke, happy dust, chalie, srepet, snow/salju. Kokain berupa
kristal putih, rasanya sedikit pahit dan lebih mudah larut. Cara pemakaiannya dengan membagi
setumpuk kokain menjadi beberapa bagian berbaris lurus diatas permukaan kaca atau alas yang
pemukaannya datar kemudian dihirup dengan menggunakan penyedot seperti sedotan atau
dengan cara dibakar bersama dengan tembakau.
Ciri-ciri kokain :
Bentuknya hablur berwarna atau tidak berwarna.
Tidak memiliki bau.
Kalau dijilat rasanya pahit dan lidah terasa tebal.
Mudah menyerap air diudara.
e.) Jenis narkotika opium.
Opium adalah zat yang diperoleh dari getah buah tanaman papaver somniferrum. Getah tersebut
bila dikeringkan akan menjadi opium mentah. Getah opium mengandung phenantherendan bila
sudah diproses secara kimiawi dapat menjadi suatu bahan obat yang sangat berbahaya sebagai
narkotika. Opium dapat dibagi beberapa macam :
Opium mentah.
Opium masak.
Opium obat.
2.) PENGERTIAN PSIKOTROPIKA.
Psikotropika adalah obat-obatan yang bukan narkotika teta[pi mempunyai efek yang sama
dengan narkotika. Karena sasaran dari pemakaian obat-obatan ini menyebabkan perubahan khas
pada aktivitas mental dan prilaku.
Obat-obatan yang tergolong jenis psikotropika :
Shabu-shabu.
Zat yang tidak berbau dan bening. Dalam dunia kedokteran disebut methamfetamine.
Ekstasy.
Rohypnol, pil koplo.
Mandrax.
3.) PENGERTIAN MINUMAN KERAS.
Minuman keras adalah semua jenis minuman beralkohol, tetapi bukan obat.
B. PENGARUH NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA, DAN MINUMAN KERAS.
1.) PENGARUH NARKOTIKA.
Opioida.
Pengaruh jangka pendek : hilangnya rasa nyeri, ketegangan berkurang, rasa aman yang diikuti
perasaan seperti mimpi dan mengantuk.
Pengaruh jangka panjang : ketergantungan, meninggal karena overdosis, dapat menimbulkan
komplikasi, seperti sembelit.
Ganja (Mariyuana,Cimeng,Gelek,dan Hasis).
Pengaruh jangka pendek : timbul rasa cemas, gembira, banyak berbicara, tertawa, cekikikan,
halusinasi, dan berubahnya perasaan waktu.
Pengaruh jangka panjang : daya berfikir berkurang, motivasi belajar turun, mengurangi
kesuburan, peradangan paru-paru, aliran darah kejantung berkurang.
Kokain (pasta koka,dan daun koka).
Pengaruh jangka pendek : cepat menyebabkan ketergantungan, rasa lelah hilang, kebutuhan
tidur berkurang, minat seksual meningkat.
Pengaruh jangka panjang : kurang gizi, anemia, dan gangguan jiwa.
Amfetamin (ekstasi dan shabu).
Pengaruh jangka pendek : tidak tidur, rasa riang, perasaan melambung, rasa nyaman,
meningkatkan keakraban, setelah itu timbul rasa tidak enak, murung, nafsu makan hilang, dan
tekanan darah meningkat.
Pengaruh jangka panjang : kurang gizi, anemia, penyakit jantung, gangguan jiwa, pembuluh
darah otak dapat pecah, dan dapat menyebabkan kematian.
Halusinogen.
Pengaruh jangka pendek : efek tak dapat diduga, sensasi dan perasaan berubah drastis,
mengalami halusinasi, dan tekanan darah naik.
Pengaruh jangka panjang : merusak sel otak, gangguan daya ingat, dan pemusatan perhatian
meningkat, resiko kejang.
2.) PENGARUH PSIKOTROPIKA.
Stimulan : artinya perangsangan. Zat ini dapat meningkatkan daya tahan fisik, mental,
merangsang susunan syaraf pusat, mempunyai sifat halusinasi.
Depresan : artinya, suatu kondisi fisik, mental yang merosot, dan tertekan. Zat ini dapat
menekankan fungsi susunan syaraf pusat. Seperti valium, vestan, dan optimil.
Penyalahgunaan psikotropika mengakibatkan sindroman ketegangan.
3.) PENGARUH MINUMAN KERAS.
Berdampak pada kelahiran, tindak kekerasan, ketidak mampuan menilai realitas, gangguan
dalam fungsi sosial, dan perkerjaan. Gejalanya, gangguan koordinasi, cara jalan yang tidak
mantap, mata jereng, muka merah, perubahan dalam perasaan, mudah marah dan tersinggung,
banyak bicara (melantur), gangguan pada konsentrasi.
4.) GOLONGAN NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA, DAN MINUMAN KERAS.
Narkotika :
Narkotika I : Menyebabkan ketergantungan, tidak digunakan untuk terapi pengobatan.
Contohnya : kokain, ganja, morfin, dan heroin.
Narkotika II : Menyebabkan ketergantungan, digunakan terapi sebagai pilihan terakhir.
Contohnya : metadon, dan petidin.
Narkotika III : Berpotensi rendah, menyebabkan ketergantungan dan banyak digunakan dalam
terapi. Contohnya : kodein.
Psikotropika:
Psikotropika I : berpotensi sangat kuat, tidak digunakan dalam terapi. Contohnya : ekstasy.
Psikotropika II : berpotensi kuat, digunakan sangat terbatas pada terapi. Contohnya : amfetamin,
dan ritalin.
Psikotropika III : berpotensi ringan, digunakan pada terapi. Contohnya : pentobarbital.
Psikotropika IV : berpotensi rendah, sangat luas digunakan terapi. Contohnya : diazepam,
fenobarbi.
Minuman Keras.
Alkohol : yang terdapat pada minuman keras.
Inhalansialsoven : gas yang mudah menguap yang terdapat pada keperluan dipabrik.
Nikotin : terdapat pada tembakau.
Kafein : terdapat pada kopi.
C. AKIBAT PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA, PSIKOTRAPIKA, DAN MINUMAN
KERAS.
Akibat penyalahgunaan narkotika, psikotrapika, dan minuman keras dapat merusak susunan
syaraf pusat diotak, yang mengatur fungsi organ-organ tubuh yang berdampak kepada multi
dimensi kehidupan sebagai berikut :
1) Dimensi Kesehatan.
Merusak susunan syaraf pada otak yang dapat menganggu organ tubuh lain seperti, jantung,
liver, ginjal, paru-paru, dan usus.
Menghambat pertumbuhan fisik, dan psikis.
Turunnya prestasi dari kegiatan kerja, belajar, dan berkreasi.
Mempengaruhi janin sang ibu seorang pecandu.
2) Dimensi Ekonomi.
Keluarnya biaya yang banyak untuk membeli narkoba, psikotrapika, dan minuman keras,
sehingga perekonomian indonesia menjadi memburuk.
Dikeluarkannya biaya yang besar untuk pecandu apabila masuk panti rehabilitas.
3) Dimensi Sosial Budaya.
Para remaja sekarang sudah tidak ada rasa malu, hormat, sopan santun, dan berubahnya kearah
menyimpang.
Budaya asli sudah jauh tertinggal karena dianggap tidak sesuai dengan kemajuan zaman.
Bila penyalahgunaan narkoba sudah menjadi tradisi masyarakat dikhawatirkan bisa menjadi
sub kultur.
Apabila narkoba tidak bisa diantisipasi, ditakutkan akan merajalela dan meluas pada lapisan
masyarakat.
Apabila sudah menjadi budaya, maka sudah tidak heran lagi masyarakat bebas narkoba.
4) Dimensi Pendidikan.
Menurunnya produktivitas SDM.
Siswa berpretasi menjadi incaran bandar narkoba.
5) Dimensi Keamanan.
Dapat merugikan kehidupan bangsa dan manusia serta dapat mengancam ketahanan suatu
bangsa, merusak generasi muda sebagai penerus generasi bangsa yang akan datang.
Ekstacy adalah bagian dari narkoba, orang yang menggunakan ekstacy berakibat :
Diare/mual-mual dan muntah.
Hyperaktif.
Gemetar tak terkontrol.
Denyut nadi sangat cepat.
Hilang selera makan.
Rasa haus yang sangat amat terasa.
Sakit kepala dan pusing-pusing.
Akibat pemakaian yang berlebihan dapat memecah pembuluh darah diotak, dan mengantarkan
kepada alam baka.
D. UPAYA-UPAYA DALAM PENANGGULANGAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA,
PSIKOTRAPIKA, DAN MINUMAN KERAS.
Berdoa kepada sang kholiq untuk mendapatkan ketenangan dan kesabaran dalam menghadapi
musibah ini.
Jangan timbulkan rasa emosi ketika berdialog dengan anak dan bertanyalah dengan ramah dan
menyenangkannya.
Tanamkan perlunya menjaga kesehatan.
Tanamkan arti kehidupan didunia ini.
Tanamkan kesadaran hukum.
Jangan menunda masalah.
Harus saling terbuka, dan jangan menyimpan masalah yang lama.
Berikan sikap jujur dan keterbukaan terhadap anak.
Jika anak sudah terjerumus dalam narkoba, maka sebaiknya anak tersebut jangan
disembunyikan.
Tingkatkan hubungan dalam keluarga.
Berikan kehidupan berdisiplin, untuk menjauhkan anak dari lingkungan dimana narkoba
dilakukan.
Cari pertolongan tenaga profesi, pusat pengobatan atau rehabilitas.
Bertaubatlah dan berdoa agar tidak terkena pengaruh narkoba.
E. PRE-EMTIF, PREVENTIF, DAN REFRESIF.
1.) Pre-emtif : pencegahan yang secara dini melalui kegiatan eduktif dengan sasaran
mempengaruhi faktor-faktor penyebab, pendorong, dan faktor peluang yang biasa disebut
sebagai faktor korelatif kriminogendari terjadinya penggunaan, untuk menciptakan sesuatu
kesadaran dan kewaspadaan, serta daya tangkal guna terbinanya kondisi prilaku dan hidup bebas
penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan minuman keras.
2.) Preventif : salah satu upaya penanggulangan penyalahgunaan narkoba, tidak ada jalan lain
yang dapat mengurangi rasa sakit, dengan memasukkan kepusat rehabilitas atau pesantren yang
mempunyai fasilitas penyembuhan korban narkoba.
3.) Refresif : merupakan langkah terakhir yang harus ditempuh apabila langkah-langkah melalui
pre-emtif dan preventif tidak berhasil dan upaya refresif adalah merupakan penindakan, dan
penegakan hukum terhadapa ancaman factual (terhadap penyalahgunaan narkotika, psikotropika,
dan minuman keras).
F. PENDIDIKAN AGAMA.
Pentingnya pendidikan agama sangat berguna bagi siswa untuk menempatkan dirinya dalam
pergaulan sehari-hari, baik dalam lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, maupun
lingkungan sekolah. Pendidikan agam ini harus dimulai dari keluarga, orang tua bertanggung
jawab dalam menanamkan nilai-nilai dan norma-norma agama islam kepada anaknya untuk
mempertebal iman dan takwa kepada Allah SWT, sehingga anak tersebut bisa menghadapi
pengaruh negatif yang berkembang dimasyarakat.
Fungsi pendidikan agam islam sebagai salah satu mata pelajaran yang diberikan disekolah adalah
sebagai :
Pengembangan : untuk mengembangkan diri siswa dengan melalui pembimbingan,
pengajaran, pelatihan, agar keimanan dan ketaqwaan tersebut dapat berkembang secara optimal.
Penyaluran dan Perbaikan : untuk menyalurkan siswa yang ingin mendalami tentang agama,
dan memperbaiki kesalahannya, kekurangan, dan kelemahan dalam meyakini dan memahami
ajaran islam.
Pencegahan dan penyesuaian : untuk mencegah hal negatif dan untuk menyesuaikan lingkungan
sesuai dengan ajaran islam.
Sumber Nilai dan Pengajaran : sebagai untuk pedoman hidup dalam mencapai kebahagiaan
hidup di dunia maupun di akhirat.
Hal yang mempengaruhi agama islam terhadap perkembangan siswa menyangkut 3 aspek yaitu
aspek keyakinan, aspek norma atua hukum, dan aspek prilaku.
Upaya dalam penanggulangan melalui pendidikan agama adalah dengan cara mendekatkan diri
kepada Allah SWT, memberi pendidikan agama sejak dini, memberi di lingkungan keluarga,
memberi pendidikan agama disekolah/kampus, memberi pendidikan agama di masyarakat.
G. NARKOTIKA MENURUT PANDANGAN AGAMA.
Seluruh agama mengharamkan penggunaan narkoba,seperti agama islam dengan tegas
megharamkan segala bentuk yang merusak diri pribadi atau diri orang lain yang menghancurkan
tatanan kehidupan manusia.
Demikian sabda Rasulullah SAW yang berbunyi : jauhilah olehmu minuman keras atau
narkoba, karena ia awal dari kejahatan,(H.R Al-Hakim).

Anda mungkin juga menyukai