PENDAHULUAN
Pada pelajar SMA kelompok yang memakai narkoba sebesar 2,4 % lebih tinggi
dibandingkan perguruan tinggi yaitu sebesar 1,8 %. Tingkat pengetahuan terkait narkoba
pada usia SMA berdasarkan survei yang telah dilakukan mencapai 93% (Survei BNN,
2016).
Pada usia SMA memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan ingin mengeksplorasi
banyak hal. Selain itu pada motivasi remaja dalam penggunaan narkoba dipengaruhi oleh
lingkungan.
Beberapa dampak yang ditimbulkan oleh karena penggunaan narkoba dapat terlihat
pada fisik, psikis maupun sosial ekonomi seseorang. Dampak fisik dan psikis yang
ditimbulkan adalah gangguan pada saraf, lamban untuk bekerja dan berfikir, ceroboh dan
sering gelisah. Sedangkan salah satu dampak pada sosial ekonomi yaitu terganggunya
proses belajar dengan merusak kedisiplinan dan motivasi dari anak remaja.
Narkotika
Istilah Narkoba berasal dari terjemahan kata drug. “Drug is any substance, solid,
liquid, or gas that change the function or structure of the body in some way.” Dengan arti
suatu bahan atau zat kimia yang jika dimasukkan ke dalam tubuh dapat mengubah pikiran,
perasaan, suasana hati, atau perilaku seseorang.
Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika mendefinisikan dan
menetapkan berbagai jenis narkotika sebagai berikut :
“Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis
maupun semi sintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,
hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan, yang dibedakan ke dalam golongan-golongan sebagaimana terlampir
dalam Undang-undang ini.”
KOKAIN
SHABU (Methamfetamine)
Ekstasi (MDMA)
Gejala Intoksikasi:
Halusinasi (Tripping) sebagian menyenangkan, perasaan melayang, kejang, muntah, panik, mudah
tersinggung, melakukan tindak kekerasan yang tidak masuk akal.
DEPRESAN
Jenis narkotika yang menghambat kerja otak dan memperlambat aktivitas tubuh. Orang
menjadi mengantuk, tenang, rasa nyeri dan stress hilang.
Contoh Depresan:
Bentuk Morfin
Efek Morfin
HEROIN/PUTAW
Heroin adalah Opiat semi-sintetis melalui sejumlah tahapan pemurnian dari morfin
hingga menjadi bubuk putih atau butiran halus yang dapat disuntikan. Heroin itu berupa
serbuk putih dengan rasa pahit yang merupakan jenis obat-obatan yang kuat dan membuat
seseorang sangat ketagihan. Toleransi berkembang sangat cepat dan gejala putus heroin
menyebabkan nyeri yang hebat. Akibat Jangka Panjang dari pemakaian heroin adalah
Ketergantungan,
Badan kurus, pucat, kurang gizi;
Impotensi
Infertilitas pada wanita
Pemakaian dengan alat suntik dapat menyebabkan HIV/ AIDS, hepatitis B dan C.
Sakaw terjadi bila si pecandu putus menggunakan puta
Jenis Depresan:
Benzodiazepine
Barbiturat
Sedative/hipnotika
BENZODIAZEPIN
Adalah depresan obat tidur/obat penenang yang dapat mengurangi rasa gelisah. Contoh
Benzodiazepin antara lain;
Alphazolam
Clonazepam
Diazepam (Valium)
Flunitrazepam (Rohypnol)
Nitrazepam (Mogadon, pil BK, pil Koplo)
Jenis pertama (Librium) dan dikembangkan menjadi banyak turunan (derivat) lain seperti
diazepam (valium), nitrazepam (mogadon, rohypnol)
Efek Benzodiazepin
ALKOHOL
Alkohol dihasilkan dari fermentasi buah-buahan dan sayuran (proses peragian). Alkohol
terdapat pada minuman keras. Alkohol murni tidak berwarna dan berbau
Kadar etanol dalam alkohol menentukan jenis minuman keras. Golongan minuman keras:
golongan A berkadar 1-5% contoh: Bir.
golongan B (5-20%) : contoh: Jenis minuman anggur.
golongan C (20-45%) contoh: vodka, rum, gin.
EFEK ALKOHOL
Alkohol menekan kerja otak (depresan). Setelah diminum, alkohol diserap oleh tubuh dan
masuk ke dalam pembuluh darah.
Dapat menyebabkan: mabuk, jalan sempoyongan, bicara cadel, kekerasan, kecelakaan
karena mengendarai dalam keadaan mabuk.
Pemakaian jangka panjang menyebabkan kerusakan pada hati, kelenjar getah lambung,
saraf tepi, otak, gangguan jantung, kanker dan bayi lahir cacat dari ibu pecandu alkohol.
HALLUCINOGEN
Berasal dari tanaman atau dibuat melalui formulasi kimiawi Efek Hallucinogen
Halusinasi, dapat mengubah dan menyebabkan distorsi tentang persepsi, pikiran dan
lingkungan
Mengakibatkan rasa teror hebat dan kekecauan indera seperti: “mendengar “ warna atau
“melihat” suara, paranoid (seperti dikejar-kejar orang), meningkatkan resiko gangguan
mental
Contoh Hallucinogen
Cannabis (ganja)
LSD
Jamur (psilocybe mushroom/ psilocybin)
Inhalansia
TANAMAN CANNABIS
“CANNABIS” adalah daun pucuk tanaman cannabis (yang meliputi bunga dan biji ) yang
dikeringkan.
Kadar “Tetrahidrokanabinol” (THC) : 6-7% –Zat kimia yang menyebabkan sebagian otak yang
mengatur emosi, daya ingat dan kehilangan kendali dan keseimbangan
Street Name: (Ganja, Marijuana, Pot, cimeng, gele, grass, weed, buddha stick, Mary
Jane,dll
Daerah otak kita yang banyak mengandung reseptor terhadap THC adalah area
hipokampus yang mengatur daya ingat, emosi dan keseimbangan
Ganja menimbulkan ketergantungan psikis yang diikuti oleh kecanduan fisik dalam waktu
lama.
Ganja beresiko peningkatan gejala seperti paranoid, berhalusinasi, depresi, dan ketakutan.
Ganja beresiko tinggi terhadap penyakit kanker paru dan bronchitis kronis karena kadar
tar dari ganja 50% lebih tinggi daripada rokok.
Halusinasi
Mengubah dan menyebabkan distorsi tentang persepsi terhadap lingkungan dan waktu
Bentuk Penyalahgunaan
Penyalahgunaan narkoba adalah penggunaan obat atau zat berbahaya di luar tujuan
medis dan penelitian, tanpa pengawasan dokter, digunakan berkala dan terus menerus, dan
tanpa mengikuti aturan dan dosis yang benar.
Teman mempunyai pengaruh besar dalam kehidupan seseorang. Keberadaan teman dapat
menjadi cermian diri, oleh karenanya kita harus pandai-pandai memilah dan memilih
teman. Banyak bergaul dengan teman-teman yang memiliki perilaku positif, maka kita akan
mudah terbawa untuk berfikir dan bersikap positif pula. Sebaliknya, jika kita bergaul
dengan teman-teman yang berperilaku negatif, maka kita akan mudah terbawa untuk
berpikir dan berperilaku negatif.
Menghindari keluar malam adalah salah satu cara untuk menjauhi narkoba. Remaja yang
terbiasa keluar malam sangat mudah tergoda untuk melakukan kebiasaan buruk karena
mereka merasa memiliki waktu bebas tanpa ada yang mengawasi. Hal ini menyebabkan
mereka berani mencoba hal-hal ekstrim seperti minum alkohol, berjudi, menggunakan
narkoba, dan lain sebagainya.
Pada dasarnya setiap orangtua menghendaki anaknya menjadi anak yang memiliki akhlak
mulia. Orang tua yang mempunyai lebih banyak pengetahuan dan pengalaman, tentunya
lebih memahami bagaimana lika-liku kehidupan. Oleh karenanya, seyogyanya sebagai
anak bisa mematuhi nasehat orang tua. Ketika anak mematuhi nasehat orang tua, anak lebih
mungkin terhindar dari perilaku negatif karena setiap orang tua tentu member nasehat demi
kebaikan anak. Sebaliknya ketika anak tidak mematuhi nasehat orang tua, besar
kemungkinan anak untuk melakukan tindakan yang melanggar norma termasuk
menggunakan narkoba.
Isilah masa anak-anak dengan kegiatan bermain dan belajar yang menyenangkan
layaknya anak-anak pada umumnya. Anak yang penuh antusiasme dengan menyalurkan
hobby yang positif misalnya dengan olahraga, melukis, menulis, dan lain sebagainya. Hal
ini selain meningkatkan keterampilan, juga membatasi lingkungan pergaulan pada orang-
orang yang memiliki ide dan kreasi yang positif pula. Orang yang tidak memiliki kesibukan
lebih mudah untuk diajak melakukan hal-hal yang negatif termasuk menggunakan narkoba.
Anak-anak seringkali berani melakukan hal ekstrim karena diajak oleh teman.
Jangan menyalahkan orang lain saat kita berbuat salah. Jangan takut kehilangan teman jika
ia cenderung mengajak kita untuk melakukan hal tak terpuji termasuk menyalahgunakan
narkoba.
Bentengi diri dengan agama agar terhindar dari perbuatan tercela dan merugikan
diri sendiri atau orang lain. Mendekatkan diri dengan Tuhan yang Maha Kuasa akan
menjauhkan seseorang dari perbuatan terlarang dan merugikan diri sendiri atau orang lain.
Penyalahgunaan narkoba umumnya dilakukan oleh seseorang yang tidak memiliki ketaatan
dalam beragama.
Jangan Mencoba
Kesalahan terbesar setiap orang pengguna narkoba adalah pernah mencoba. Sekali
mencoba, ketika kita merasakan nikmatnya dari narkoba kita akan cenderung
mengulanginya. Kita tidak akan pernah menjadi pecandu narkoba, jika kita tidak pernah
mencoba. Oleh karena itu, jangan pernah mencoba menggunakan narkoba