Anda di halaman 1dari 41

Kompetensi dasar

3.10.Mengevaluasi bahaya penggunaan


senyawa psikotropika dan dampaknya
terhadap kesehatan diri, lingkungan, dan
masyarakat

4.10.Melakukan kampanye narkoba di


lingkungan sekolah dan masyarakat sekitar
Tanaman Ganja ( Canabis sativa /
Canabis indica )
Tanaman Opium (Papaver somniferum)
Tanaman Coca ( Eryctroxylon coca )

Narkoba buatan dari bahan


kimia

Narkoba alam dicampur bahan


Kimia, untuk mendapatkan narkoba
baru
PENGERTIAN
NARKOTIKA adalah zat
atau obat yang berasal dari
tanaman atau bukan
tanaman baik sintetis
maupun semi sintetis yang
dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi sampai
menghilang kan rasa nyeri,
dan dapat menimbul kan
ketergantungan.
Penggunaan zat-zat tersebut secara berlebihan
dapat menimbulkan adiksi fisiologis
(ketergantungan secara fisik). Selain efek itu, ada
beberapa efek dari penggunaan zat-zat tersebut
terhadap sistem saraf, yakni gangguan pada
sistem koordinasi tubuh dan gangguan pada saraf
karena di dalam tubuh pemakai, kekurangan
dopamin . Dopamin adalah zat kimia yang
berfungsi sebagai neurotransmitter di dalam otak.
Narkotika dibagi 3 golongan :
1.GOLONGAN 1
Daya adiktif sangat tinggi
Dilarang untuk pengobatan
Hanya digunakan untuk penelitian
Contoh : Ganja, Kokain, Heroin, Katinon
Ekstasi, Shabu, dll (semua ada 65 jenis)
2. GOLONGAN 2
Daya adiktif tinggi
Berguna untuk pengobatan sbg pilihan terakhir
Contoh : Morfin, petidin, metadon dll (ada 86 jenis)
3. GOLONGAN 3
Daya adikif ringan
Berguna untuk pengobatan
Contoh : Kodein, Buprenorfin, Etilmorfina (semua ada 14 jenis)
Berikut adalah golongan narkotika
berdasarkan akibatnya :
1. Sedatif
Golongan obat yang mengakibatkan
menurunnya aktivitas normal otak.
penggunaan sedatif ini berefek sebagai
obat penenang.
Contoh : Valium

2.Halusinogen
Golongan obat yang mengakibatkan
timbulnya penghayalan pada si
pemakai.
Contohnya : Ganja
GANJA
Pemakai dapat merasakan senang yang berkepanjangan
tanpa sebab, membuat si pemakai malas, lamban berfikir,
dan penglihatan kabur.
Menimbulkan ketergantungan psikis terutama
bagi mereka yang telah rutin menggunakan
Menurunkan ketrampilan motorik, bingung
kehilangan konsentrasi, penurunan motivasi
Komplikasi kesehatan pada daerah
pernafasan, sistem peredaran darah dan
kanker
Gangguan pada tenggorokan dan kekebalan
tubuh menurun
SHABU
Yang dirasakan oleh para pengguna
ketika mengonsumsi shabu : merasa
santai dan senang, tidak merasakan
cemas ataupun takut, memiliki
semangat yang tinggi.
Bahaya shabu bagi penggunanya :
menjadi ketergantungan, menderita
paranoid, agresif yang berlebihan
hingga menjadi gila, dan otak bekerja
enam kali lebih keras dari aktivitas
normal, matinya sel saraf pada otak
yang terlalu aktif melepaskan dopamine
(kesenangan) sehingga pengguna lama
kelamaan akan semakin sedikit
merasakan kesenangan
MORFIN / HEROIN
Biji opium setelah disayat,
getah ini mengandung 12 %
morfin, yang sering diproses
secara kimia untuk dijadikan
heroin, berpengaruh pada
tubuh sebagai analgetik atau
mengurangi sakit, menekan
aktivitas psikologi yang
dapat menyebabkan tubuh
tak sadarkan diri, Pemakai
opium dapat merasakan
keadaan yang tenang dan
semuanya serasa baik-baik
saja.
HEROIN
Bentuk : kristal yang sangat halus atau
detergen. Dibuat tablet/kapsul dan liquid
injeksi
Warna : putih sampai putih gading, abu-abu
suram, abu-abu kecoklatan atau coklat
Bau : seperti cuka yang lemah sampai
berbau tajam
Efek
Menimbulkan rasa mengantuk, lesu,
penampilan “dungu” jalan mengambang
Gejala putus zat mengancam, menimbulkan
ketergantungan secara fisik, rasa tidak
nyaman pada perut, kram otot, nyeri tulang,
gejala seperti flu
Problem kesehatan : bengkak pada daerah
menyuntik, tetanus, HIV/AIDS, hepatitis B
dan C, problem jantung, dada dan paru-
paru, serta sulit buang air besar. Pada
wanita mengganggu sirkulasi menstruasi
KOKAIN
Bentuk : daun coca, buah
coca, cocain kristal, cocain
serbuk
Warna : cairan putih tidak
berwarna, kristal (putih,
bubuk/serbuk seperti tepung
Cara penggunaan : dihisap,
dirokok, disuntikan
Efek
Menyebabkan pranoid dan
halusinasi dan berkurangnya
rasa percaya diri
Pada kesehatan akan
memperburuk sistem
pernafasan dan gangguan
pada otak
ECSTASY
Bentuk : pil atau tablet dengan
bermacam-macam model dan warna
Cara penggunaan : ditelan secara
langsung
Efek : Pemakai akan merasa gembira,
nyaman, meningkat, paranoia.
Peningkatan detak jantung dan
tekanan darah, hilangnya rasa
percaya diri
Setelah efek diatas, biasanya akan
terjadi perasaan lelah, cemas dan
depresi yang dapat berlangsung
beberapa hari
Kematian dilaporkan terjadi karena
tidak seimbangnya cairan tubuh, baik
karena dehidrasi ataupun terlalu
banyak cairan
Menimbulkan kerusakan otak yang
permanen
Psikotropika dapat
PENGERTIAN menurunkan kinerja otak atau
merangsang susunan saraf
pusat sehingga menimbulkan
PSIKOTROPIKA adalah zat kelainan perilaku yang
atau obat baik alamiah disertai dengan timbulnya
maupun sintetis bukan halusinasi, ilusi, gangguan
Narkotika, yang berkasiat cara berpikir, dan
psikoaktif melalui menyebabkan
pengaruh selektif pada ketergantungan. Penggunaan
psikotropika secara
susunan saraf pusat yang berlebihan dapat
menyebabkan perubahan menyebabkan gangguan
khas pada aktifitas mental kesehatan penggunanya yang
dan perilaku.(UU.NO.5 THN pada akhirnya dapat berujung
1997). kepada kematian.
Psikotropika digolongkan menjadi 4 kelompok yaitu:
• Psikotropika golongan I,
adalah psikotropika dengan daya adiktif yang
sangat kuat, belum diketahui manfaatnya
untuk pengobatan dan digunakan untuk tujuan
ilmu pengetahuan. Contoh: MDMA, LSD,
STP, dan ekstasi
• Psikotropika golongan II,
adalah psikotropika dengan daya adiktif kuat
serta berguna untuk pengobatan dan
penelitian. Contoh : Amfetamin,
metamfetamin, dan metakualon
Catatan :
Saat ini Psikotropika Golongan 1 dan Gol 2
jenisnya apa saja belum jelas, karena
semua Psikotropika Gol 1 dan Gol 2 yang
dulu diatur dalam UU No. 5/1997 telah
dimasukkan kedalam daftar Narkotika Gol
1, UU no. 35 / 2009 tentang Narkotika.
• Psikotropika golongan III, 
adalah psikotropika dengan daya adiksi sedang
serta berguna untuk pengobatan dan penelitian.
Contoh : Lumibal, buprenorsina, phenobarbital
dan fleenitrazepam.
• Psikotropika golongan IV, 
adalah psikotropika yang memiliki daya adiktif
ringan serta berguna untuk pengobatan dan
penelitian.
Contoh : Nitrazepam (BK, mogadon, dumolid )
dan diazepam.
Magadon, pill BK, atau nipam. Efek bagi si
pemakai, bicara jadi cadel, jalan
sempoyongan, mudah marah dan banyak
bicara.  
Psikotropika apabila dilihat dari pengaruh
penggunaannya terhadap susunan saraf manusia,
maka dikelompokkan sebagai berikut :
1. Stimulan
Jenis psikotropika yang termasuk obat stimulant
dapat memberikan rangsangan kepada saraf sehingga
dapat mengaktifkan kerja susunan saraf pusat
sehingga dapat menghasilkan sensasi kegirangan
yang berlebihan. Banyak jenis psikotropika yang
termasuk obat stimulan, misalnya kafein, kokain, dan
amfetamin. Zat amfetamin biasanya terdapat pada pil
ekstasi.
2. Depresan
Depresan adalah obat penghambat fungsi
neuron dalam sistem saraf pusat. Pada umumnya
depresan membuat susunan saraf menjadi pasif.
Depresan berfungsi untuk mengurangi kegiatan
sistem saraf sehingga menurunkan aktivitas
pemakainya. Dalam bidang kedokteran obat
tersebut berguna untuk meredakan ketegangan
jiwa, membantu mengurangi rasa cemas dan
gelisah, pengobatan darah tinggi dan epilepsi.
misalnya sedatin atau pil BK, Magadon, Valium,
dan Mandrak (MX), Cannabis dan Barbiturat.
3. Halusinogen
Halusinogen merupakan obat yang dapat
menimbulkan halusinasi, yaitu mendengar atau
melihat sesuatu yang tidak nyata. Dalam dosis
sedang, halusinogen mempunyai pengaruh kuat
terhadap persepsi penglihatan dan pendengaran
subjek serta peningkatan respons emosional.
Contoh:
Dhietilamide (LSD), psylocibine, micraline mariy
uana, STP (mirip amfetamin), DMT, mesakolin,
Licercik acid dan PCP (fenseklidin).
BAHAN ADIKTIF LAINNYA adalah zat/obat yg dpt
mengakibatkan ketergantungan selain narkotika dan
psikotropika.toh :
Alkohol
Rokok, kopi dan teh (nikotin, kafein, tein)
Pok Inhalan/Tiner (Lem Aica Aibon, lem banteng,
bensin, spirtus dll)
Jamur kotoran Sapi (mushroom)
Alkohol
MINUMAN BERALKOHOL ADALAH MINUMAN YANG MENGANDUNG ETHANOL
YG DIPROSES DARI BAHAN HASIL PERTANIAN YG MENGANDUNG
KARBOHIDRAT DENGAN CARA FERMENTASI DAN DESTILASI ATAU
FERMENTASI TANPA DESTILASI, BAIK DENGAN CARA MEMBERIKAN
PERLAKUAN TERLEBIH DAHULU ATAU TIDAK, MENAMBAHKAN BAHAN
LAIN ATAU TIDAK, MAUPUN YANG DIPROSES DENGAN CARA
MENCAMPUR KONSENTRAT DENGAN ETHANOL ATAU DENGAN CARA
PENGENCERAN MINUMAN MENGANDUNG ETHANOL (PS.1 KEPRES RI
NO.3/1997 TTG WASDAL MINUMAN BERALKOHOL)
MINUMAN KERAS ADALAH SEMUA JENIS MINUMAN BERALKOHOL TETAPI
BUKAN OBAT, TERDIRI DARI 3 GOL : A; B & C. (PERMENKES RI NO:
86/MENKES/PER/IV/1997)
ANGGUR, ARAK DAN SEJENISNYA TERMASUK JENIS MIRAS
NAMA ANGGUR, ARAK DAN NAMA JENIS MIRAS LAINNYA TDK BOLEH
DIPERGUNAKAN UTK NAMA OBAT ATAU OBAT TRADISIONAL (KEP
MENKES RI NO : 1516/A/K/V/81, BERLAKU SEJAK TGL 15 MEI 1981)
Minuman keras dalam jumlah yang banyak dpt menimbulkan
kerusakan hati, jantung, pankreas, lambung, otot
Gangguan kesehatan jiwa : menimbulkan daya ingat berkurang
dan gangguan kejiwaan
Gangguan fungsi sosial dan pekerjaan : mudah tersinggung dan
perhatian lingkungan terganggu
Gangguan terhadap ketertiban dan keamanan masyarakat :
banyak pelaku kejahatan dapat mengalami kecelakaan bila
mengendari kendaraan
Rokok
Kandungan rokok yang bersifat racun tersebut berpotensi
merusak sel-sel tubuh. Selain itu, senyawa dalam asap rokok juga
bersifat karsinogenik alias memicu kanker. Di dalam rokok,
terdapat 250 jenis zat beracun dan 70 jenis zat yang diketahui
bersifat karsinogenik.
Beberapa senyawa yang terkandung dalam rokok :
Karbon monoksida
Jika terhirup terlalu banyak, sel-sel darah merah akan lebih banyak
berikatan dengan karbon monoksida dibanding dengan oksigen.
Akibatnya fungsi otot dan jantung akan menurun. Hal ini akan
menyebabkan kelelahan, lemas, dan pusing.
Nikotin
Nikotin berfungsi sebagai perantara dalam sistem saraf otak yang
menyebabkan berbagai reaksi biokimia, termasuk efek
menyenangkan dan menenangkan.
Nikotin yang dihisap perokok akan terserap masuk ke aliran darah,
kemudian merangsang tubuh untuk memproduksi lebih banyak
hormon adrenalin, sehingga menyebabkan peningkatan tekanan
darah, denyut jantung, dan pernapasan. Efek yang mungkin
muncul akibat paparan nikotin adalah muntah, kejang, dan
penekanan pada sistem saraf pusat.
Hidrogen sianida
Efek dari senyawa ini dapat melemahkan paru-paru, menyebabkan
kelelahan, sakit kepala, dan mual.
 Tar
Tar yang terhirup oleh perokok akan mengendap di paru-paru.
Timbunan tar ini berisiko tinggi menyebabkan penyakit pada
paru-paru, seperti kanker paru-paru dan emfisema.
Tidak hanya itu, tar akan masuk ke peredaran darah dan
meningkatkan risiko terjadinya diabetes, penyakit jantung,
hingga gangguan kesuburan. Tar dapat terlihat melalui noda
kuning yang tertinggal di gigi dan jari. Karena tar masuk secara
langsung ke mulut, zat berbahaya ini juga dapat mengakibatkan
masalah gusi dan kanker mulut.
 Benzena
Benzena merupakan residu dari pembakaran rokok. Paparan
benzena jangka panjang (setahun atau lebih), dapat
menurunkan jumlah sel darah merah dan merusak sumsum
tulang, sehingga meningkatkan risiko terjadinya anemia dan
perdarahan. Selain itu, benzena juga merusak sel darah putih
sehingga menurunkan daya tahan tubuh, serta meningkatkan
risiko leukimia.
 Formaldehida
Formaldehida merupakan residu dari pembakaran rokok. Dalam jangka
pendek, formaldehida mengakibatkan iritasi pada mata, hidung, dan
tenggorokan. Dalam jangka panjang, formaldehida dapat meningkatkan
risiko kanker nasofaring.
 Arsenik
Paparan terhadap arsenik tingkat tinggi dapat meningkatkan risiko
terjadinya kanker kulit, kanker paru-paru, kanker saluran kemih, kanker
ginjal, dan kanker hati. Arsenik terdapat dalam rokok melalui pestisida
yang digunakan dalam pertanian tembakau.
 Kadmium
Sekitar 40-60 persen dari kadmium yang terdapat dalam asap rokok,
terserap masuk ke paru-paru saat merokok. Kadar kadmium yang
tinggi dalam tubuh dapat menimbulkan gangguan sensorik, muntah,
diare, kejang, kram otot, gagal ginjal, dan meningkatkan risiko kanker.
 Amonia
Pada industri rokok, amonia digunakan untuk meningkatkan dampak
candu nikotin.
Dalam jangka pendek, menghirup dan terpapar amonia dapat
mengakibatkan napas pendek, sesak napas, iritasi mata, dan sakit
tenggorokan. Sedangkan dampak jangka panjangnya yaitu pneumonia
dan kanker tenggorokan.
Inhalan
Inhalan mencakup bahan-bahan kimia yang ditemukan di produk-
produk rumah tangga seperti penyemprot aerosol, cairan pembersih,
lem, cat, tiner cat, penghilang cat kuku, amyl nitrite1 dan bahan
bakar ringan. Obat ini didengus atau dihirup (menghirup uap).
Inhalan mempengaruhi otak. Bila ada bahan atau uapan dihirup
melalui hidung dan mulut, itu akan mengakibatkan kerusakan fisik
dan mental untuk selamanya. Mereka mengurangi oksigen dalam
tubuh dan memaksa jantung untuk berdetak secara tidak teratur dan
lebih cepat. Mereka yang menggunakan inhalan akan kehilangan
indra mencium, mengalami rasa mual dan hidung berdarah, dan bisa
mengalami masalah-masalah hati, paru-paru dan ginjal. Penggunaan
yang tetap dan lama bisa mempengaruhi berkurangnya massa otot,
tonus dan kekuatannya. Inhalan dapat menyebabkan seseorang
tidak dapat lagi berjalan, berbicara dan berpikir normal. Kerusakan
terbanyak terjadi di jaringan otak bila uapan beracun dihirup
langsung ke dalam sinus
Jamur kotoran Sapi (mushroom)
Jamur jenis Psilocybe, jamur yang bisa membuat orang
menjadi hilang kesadaran, halusinasi ( fly ). Jamur ini
tumbuh di alam liar khususnya di daerah yang lembab
dan seperti hutan, bukit, atau di sekitar tinja/kotoran
dari hewan-hewan herbivora (sapi,kerbau dll) yang telah
diproses oleh bakteri.
CIRI-CIRI YANG MUDAH DIKETAHUI PADA
PECANDU NARKOBA :
•Pecandu daun ganja : Cenderung lusuh, mata
merah, kelopak mata mengatup terus, doyan makan
karena perut merasa lapar terus dan suka tertawa jika
terlibat pembicaraan lucu.
•Pecandu putauw : Sering menyendiri di tempat gelap
sambil dengar musik, malas mandi karena kondisi
badan selalu kedinginan, badan kurus, layu serta
selalu apatis terhadap lawan jenis.
• Pecandu inex atau ekstasi : Suka keluar rumah,
selalu riang jika mendengar musik house, wajah
terlihat lelah, bibir suka pecah-pecah dan badan suka
keringatan, sering minder setelah pengaruh inex
hilang.

• Pecandu sabu-sabu : gampang gelisah dan serba


salah melakukan apa saja, jarang mau menatap mata
jika diajak bicara, mata sering jelalatan, karakternya
dominan curiga, apalagi pada orang yang baru
dikenal, badan berkeringat meski berada di dalam
ruangan ber-AC, suka marah dan sensitive.
Tingkatan penyalahgunaan narkoba dan psikotropika biasanya
sebagai berikut :
1.Coba-coba
2.Senang-senang
3.Menggunakan pada saat atau keadaan tertentu
4.Penyalahgunaan
5.Ketergantungan
Penyebab penyalahgunaan Narkotika dan Psikotropika
1.Faktor yang berasal dari diri sendiri
Kurangnya keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa
Kurangnya pengetahuan mengenai bahaya zat adiktif dan
psikotropika
Rasa ingin tahu yang sangat tinggi
2.Faktor yang berasal dari lingkungan
Ketidakharmonisan dalam keluarga
Kurang komunikasi dan kasih sayang dalam keluarga
Lingkungan pergaulan yang kurang baik
Kondisi lingkungan sekolah yang tidak mendukung
Dampak penyalahgunaan Narkotika dan Psikotropika
1. Dampak Fisik
Gangguan pada system syaraf (neurologis)
Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler)
Gangguan pada kulit (dermatologis)
Gangguan pada paru-paru (pulmoner)
Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu
tubuh meningkat, pengecilan hati dan sulit tidur
Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan pada
endokrin
Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, risikonya adalah
tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV yang hingga saat ini
belum ada obatnya
Over dosis bisa menyebabkan kematian
2. Dampak Psikis
Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah;
Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga;
Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal;
Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan;
Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh
diri.
3. Dampak Sosial
Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh
lingkungan
Merepotkan dan menjadi beban keluarga;
Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram.
Upaya pencegahan penyalahgunaan Narkotika dan Psikotropika
1.Tingkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa
2.Jangan pernah mencoba, katakan “tidak” pada narkoba
3.Meningkatkan komunikasi dan menjaga hubungan yang harmonis
dalam keluarga
4.Ikut mengawasi peredaran obat-obatan terlarang
TIPS MENGHINDARKAN DIRI DARI NARKOBA
1.Siapkan mental/diri anda utk menolak bila ditawari narkoba
2.Hati-hati dalam memilih teman bergaul
3.Belajar berkata tidak bila ditawari narkoba
4.Tingkatkan prestasi anda utk mewujutkan cita-cita bakat demi masa
depan
5.Lakukan kegiatan-kegiatan yang positif
6.Tingkatkan Iman dan Taqwa
RS utk TERAPI &
REHABILITASI

DITANGKAP /
PENJARA

OVER DOSIS –
MD / NERAKA

Sangsi pidana Undang-Undang Nomor


35 Tahun 2009 Tentang Narkotika

Anda mungkin juga menyukai