Narkotikaadalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik
sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,
hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
1) Golongan I: Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan, dan
2) Golongan II: Narkotika yang berkhasiat dalam pengobatan dan dapat digunakan dalam
3) Golongan III: Narkotika yang berkhasiat dalam pengobatan dan banyak digunakan dalam
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan Narkotika,
yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. Penggolongan psikotropika
1) Golongan I: Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan
dan tidak digunakan untuk terapi, tetapi berpotensi tinggi untuk ketergantungan (MDMA,
2) Golongan II: Psikotropika yang dapat digunakan untuk terapi tetapi berpotensi tinggi
3) Golongan III: Psikotropika yang digunakan untuk terapi dan berpotensi sedang untuk
c. Zat adiktif lainnya adalah bahan atau zat yang berpengaruh psikoaktif, diluar yang disebut
narkotika dan psikotropika, yang meliputi alkohol, inhalansia, tembakau, dan kafein
(Sumiati, 2009).
a. Depresan
Depresan adalah zat yang bekerja menekan susunan saraf pusat yang dapat
b. Stimulan
Stimulan adalah zat yang mempunyai khasiat merangsang kerja otak, sehingga
menyebabkan pemakainya menjadi aktif, segar dan bersemangat. Yang termasuk golongan ini
c. Halusinogen
Halusinogen adalah zat yang dapat menimbulkan efek halusinasi yang dapat merubah
perasaan dan pikiran dan seringkali menciptakan daya pandang yang berbeda sehingga
seluruh perasaan dapat terganggu, golongan ini tidak digunakan dalam terapi medis. Yang
termasuk golongan ini adalah kanabis (ganja), LSD, mescalin, fensiklidin, berbagai jenis
Penyalahgunaan napza adalah penggunaan napza yang bersifat patologis, paling sedikit
telah berlangsung satu bulan lamanya sehingga menimbulkan gangguan dalam pekerjaan dan
fungsi sosial. Napza banyak dipakai untuk kepentingan pengobatan, misalnya menenangkan klien
atau mengurangi rasa sakit. Tetapi karena efeknya “enak” bagi pemakai, maka napza kemudian
dipakai secara salah, yaitu bukan untuk pengobatan, tetapi untuk mendapatkan rasa nikmat.
Beberapa jenis napza yang sering disalahgunakan, yakni:
a. Opioida
Opioida dihasilkan dari getah opium poppy yang diolah menjadi morfin, kemudian
dengan proses tertentu menghasilkan putaw, dimana putau mempunyai kekuatan 10 kali
melebihi morfin. Opioid sintetik mempunyai kekuatan 400 kali lebih kuat dari morfin.
Opioida atau opiate biasanya digunakan dokter sebagai analgetik kuat berupa pethidin,
Opiate disalahgunakan dengan cara disuntik atau dihisap, dengan nama jalanannya
adalah putau, ptw, black heroin, brown sugar. Opiate dibagi dalam 3 golongan besar, yaitu:
jangka pendek ataupun jangka panjang, seperti gagal napas, koma, kematian, trauma dan
kecelakaan pada saat mencari zat, AIDS dan hepatitis, infeksi lokal dan sistemik, serta
konvulsi.
b. Kokain
Kokain adalah zat yang adiktif yang sering disalahgunakan dan merupakan zat yang
sangat berbahaya. Kokain merupakan alkaloid yang didapatkan dari tanaman belukar
erythroxylon coca, yang berasal dari Amerika Selatan, dimana daun dari tanaman belukar ini
Kokain mempunyai 2 bentuk, yaitu kokain hidroklorid dan free base. Nama jalanan
dari kokain adalah koka, coke, happy dust, charlie,snow/salju, putih. Biasanya dalam bentuk
bubuk putih, disalahgunakan dengan cara menghirup, yaitu membagi setumpuk kokain
menjadi beberapa bagian berbaris lurus di atas permukaan kaca atau benda dengan permukaan
dengancara dibakar bersama tembakau yang sering disebutcocopuff, ada juga dengan melalui
suatu proses menjadibentuk padat untuk dihirup asapnya yang sering disebut freebasing.
hipertensi, anistesi okal, gangguan pemapasan dan jantung, cardiac arrest, ganguan
c. Kanabis
dibentuk seperti rokok merupakan tanaman yang sudah dikeringkan dan dirajang, kemudian
dilinting seperti tembakau. Komplikasi yang mungkin terjadi adalah sindrom amotivasional,
yaitu sekumpulan gejala yang timbul karena penggunaan ganja dalam jangka waktu yang
lama dan dalam jumlah yang banyak sehingga mengakibatkan kemampuan bicara, baca,
hitung akan menurun, kemampuan dan keterampilan sosial terhambat, menghindari persoalan
bukan menyelesaikannya, gerak anggota badan lambat, perhatian terhadap lingkungan sekitar
berkurang sampai tidak bereaksi sama sekali ketika dipanggil, mudah percaya mistik, kurang
semangat dalam bersaing, dan kurang memikirkan masadepan. Perubahan fisik juga terjadi
ovulasi, cemas, paranoid dan panik, kesulitan pengambilan keputusan, gangguan tidur,
d. Amfetamin
dalam bentuk pil, kristal yang dibakar dengan menggunakan kertas alumunium foil dan
asapnya dihisap atau dibakar dengan menggunakan botol kaca yang dirancang khusus (bong)
atau kristal yang dilarutkan disuntikan melalui intravena. Komplikasi kesehatan yang dapat
penurunan fisik, demam tinggi gangguan kardiovaskular dan cardiac arrest, psikosis.
e. Lysergic acid (LSD)
Lysergic acid biasa didapatkan berbentuk seperti kertas berukuran kotak kecil,
sebesar seperempat perangko dalam banyak warna dan gambar, ada juga yang berbentuk pil,
kapsul. Cara penggunaannya dengan meletakkan LSD pada permukaan lidah, dan bereaksi
setelah 30-60 menit dan hilang setelah 8-12 jam. Komplikasi kesehatan yang dapat
ditimbulkan adalah tindak kekerasan, gangguan memori dan ilusi, kesulitan berbicara,
konvulsi, koma, pecah pembuluh darah otak, gagal pemapasaflj dan jantung, psikotik,
flashback.
intravena atau rektal. Tes darah dan urin dapat mendeteksi adanya benzodiazepin dalam
tubuh. Komplikasi kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah skin rashes, letargi, gangguan
aktifitas fisik dan mental, penurunan libido, gangguan siklus menstruasi, abnormalitas sel
darah.
g. Solvent/Inhalansia
Inhalan adalah zat yang berbentuk gas dan dapat masuk ke dalam tubuh melalui
sistem pernapasan (paru-paru). Zat tersebut hanya dapat digunakan dengan cara dihirup.
Biasanya digunakan secara coba-coba oleh anak dibawah umur golongan kurang mampu
seperti anak-anak jalanan. Contoh zat yang sering dipakai adalah aerosol, aica aibon (karena
harga yang relatif murah), gas korek api, tinner, tip-ex, pembersih kuteks, uap bensin.
Penggunaan inhalasi cepat bereaksi pada pernapasan syaraf pusat dalam beberapa detik
setelah diabsorpsi oleh paru-paru dan mengakibatkan penurunan status mental dalam waktu 5-
15 menit. Zat ini jarang menyebabkan withdrawal. Komplikasi kesehatan yang ditimbulkan
akibat zat solvent ini adalah gangguan pada mulut, gangguan pencernaan, anoreksia,
kebingungan, sakit kepala, ataxia, convulsi, kematian akibat aspiksia, kerusakan otak
permanen, gangguan memori, kerusakan jalan napas, paru-paru, ginjal dan hati, perdarahan
pada hidung.
h. Alkohol
Alkohol diperoleh dari proses fermentasi madu, gula, sari buah, atau umbi-umbian.
Hasil fermentasi ini dapat diperoleh alkohol dengan kadar tidak lebih dari 15 %, tetapi dengan
proses penyulingan dapat dihasilkan alkohol dengan kadar yang lebih tinggi, bahkan
mencapai 100%. Alkohol dapat diserap dengan cepat oleh saluran pencemaan, tanpa perlu
dicerna lagi. Kecepatan penyerapan tersebut tergantung dari kadar alkohol serta ada atau tidak
adanya makanan dalam lambung. Masalah kesehatan yang ditimbulkan adalah kematian
akibat overdosis alkohol atau bercampumya alkohol dengan zat lain yang mendepresi susunan
syaraf pusat, rusaknya jaringan dan organ kronis karena efek toksik, kerusakan otak
irreversibel yang mengakibatkan kerusakan kognitif, fetal alkohol sindrom, trauma dan
kecelakaan. Alkohol adalah zat yang banyak dikonsum- si orang melalui minuman (bir 2-5%
alkohol, anggur 10-40% alkohol, wiski, vodka 40-50% alkohol) (Sumiati, 2009).
a. Faktor Zat
Tidak semua zat yang digunakan akan memberikan pengaruh yang sama bagi
pemakai. Dalam hal ini hanya obat dengan pengaruh farmakologik tertentu yang akan
b. Faktor Individu
Faktor yang mempengaruhij mdividu terdiri dari faktor kepribadian dan faktor konstitusi.
Faktor lingkungan sosial adalah faktor dimana invidu melakukan interaksi dengan
orang-orang yang ada disekitamya. Faktor ini mencakup faktor keluarga dan faktor sosial
lainnya, misalnya pada keluarga yang kurang harmonis, lingkungan pergaulan individu,
komunikasi orang tua dan anak kurang baik, orang tua yang bercerai atau kawin lagi, orang
tua terlampau sibuk, orang tua yang acuh dan otoriter, kurangnya orang yang menjadi teladan
Alasan-alasan yang biasanya berasal dari diri sendiri sebagai penyebab penyalahgunaan
a. Keingintahuan yang besar untuk mencoba, tanpa sadar atau berpikir panjang mengenai
akibatnya.
g. Tidak mampu atau tidak berani menghadapi tekanan dari lingkungan atau kelompok
a. Kesehatan
Organ tubuh yang paling banyak dipengaruhi adalah sistem syaraf pusat yaitu otak
dan sumsum tulang belakang, dan organ lain seperti jantung, paru-paru, hati, ginjal dan panca
indera. Tetapi sebenamya penyalahgunaan napza membahayakan seluruh tubuh. Sudah terlalu
banyak kasus kematian terjadi akibat pemakaian napza, terutama karena pemakaian berlebih
(over dosis) dan kematian karena AIDS (akibat pemakaian napza melalui jarum suntik
bersama dengan orang yang sudah terinfeksi HIV). Juga banyak remaja meninggal karena
c. Pekerjaan
Misalnya konflik dengan teman kerja, tidak masuk kantor, pemutusan hubungan kerja
(PHK).
d. Ekonomi
Ketergantungan pada napza menyebabkan orang tidak lagi dapat berpikir dan
berperilaku normal. Perasaanl pikiran dan perilakunya dipengaruhi oleh zat yang dipakainya.
Berbagai gangguan psikis atau kejiwaan yang sering dialami oleh mereka yang
menyalahgunakan napza, antara lain rasa tertekan, cemas, ketakutan, ingin bunuh diri, kasar,
marah, agresif, pergaulan yang terbatas karena lebih mudah bergaul dengan sesama pengguna
napza, dan lain-lain. Gangguan jiwa ini bisa sementara tetapi juga bisa selamanya. Gangguan
psikologis yang paling jelas adalah pengguna tidak bisa mengendalikan diri untuk terus
f. Hukum
2009).
(abstinensia), mengurangi frekuensi/ keparahan relaps, memperbaiki fungsi psikologi dan adaptasi
sosial.
a. Preventif
1) Latihan afirmasi, misalnya mengatakan kepafl diri sendiri "Say no to drug", tidak pernah
(mengedarkan napza)
d) Menolak pengaruh atau ajakan teman tidak harus dilakukan dengan kasar atau marah,
tetapi dapat dilakukan dengan halus dan sopan, tetapi tegas dan dengan alasan yang
masuk akal. Dengan cara yang baik tetapi tegas (asertif), teman yang mengajak dapat
mengerti dan akan berhenti merayu atau memaksa. Carilah cara-cara dan alasan yang
b) Keluarga yang berisiko, misalnya: kurang memberi perhatian, komunikasi tidak baik
b. Kuratif
1) Detoksikasi bertujuan untuk mengurangi gejala putus zat, membantu klien terhindar dari
(maintenance/rehabilitasi)
a) Tanpa obat disebut "Cold Turkey", klien diisolir di tempat khusus yang tidak dapat
b) Dengan obat, klien diberikan subsitusi seperti kodein dan obat simtomatik lainnya,
kelompok, terapi keluarga dan terapi lingkungan. Termasuk juga pemberian pendidikan,
misalnya agama
d. Harm Reduction
penyakit terutama Hepatitis dan HIV).Apabila klien dapat berhenti total (abstinen) maka
akan lebih baik. Bila tidak, maka boleh menggunakan napza, tetapi selain dengan alat suntik.
Bila masih juga tidak memungkinkan, maka gunakanlah jarum steril dan jangan
menggunakan jarum secara bergantian dengan pengguna napza lainnya. Bila harus bergantian