Anda di halaman 1dari 35

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang masalah

Narkotika sudah menjalar ke segala usia terutama bagi remaja. Narkotika


tak mudah terlepas dari kalangan remaja seperti sudah menjadi suatu kebutuhan, sudah
dianggap wajar dan biasa saja. Pecandu narkotika pada umumnya berusia antara 15
sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut ialah usia produktif atau usia pelajar. Pada awalnya,
pelajar yang mengonsumsi narkoba biasanya diawali dengan perkenalannya dengan rokok,
karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di kalangan pelajar
saat ini. Dari kebiasaan inilah pergaulan terus meningkat, apalagi ketika pelajar tersebut
bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah menjadi pecandu narkoba.
Awalnya mencoba lalu kemudian mengalami ketergantungan.

Terungkapnya kasus manufaktur Narkoba yang dikategorikan terbesar ketiga di


dunia, telah membuat kita sadar bahwa masalah Narkoba merupakan masalah bagi
kelangsungan hidup masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia untuk menuju kehidupan
aman, makmur, dan sejahtera. Di samping itu, hal ini juga menandakan bahwa
penyalahgunaan Narkoba sudah semakin marak dimana-mana. Tidak hanya di kota-kota
besar saja, namun telah menyebar luas ke pinggiran kota, kota-kota kecil bahkan ke
pedalaman (pedesaan) dengan menyentuh seluruh lapisan masyarakat tanpa mengenal
batas.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah terdapat pengaruh narkoba bagi kesehatan remaja ?


2. Apakah ada perbedaan antara remaja yang menggunakan narkoba dan yang tidak
menggunakan narkoba ?
1.3 Hipotesis

1. Terdapat pengaruh narkoba terhadap kesehatan remaja.


2. Terdapat perbedaan antara remaja yang menggunakan narkoba dan yang tidak
menggunakan narkoba.

1.4 Tujuan Penulisan

Penulisan dari karya tulis ilmiah atau yang di singkat dengan KTI
ini dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada pembaca atau para penyimak
tentang apa itu narkoba dan apa jenis saja jenisnya yang dapat membahayakan bagi para
generasi muda penerus bangsa .

1.5 Manfaat penulisan

 Manfaat penulisan karya tulis ini adalah agar masyarakat dapat mengetahui sejauh
mana dampak/pengaruh penyalahgunaan Narkoba di kalangan remaja.
 Bagi Masyarakat , Memberikan informasi agar dapat mewaspadai anaknya terutama
yang masih berstatus pelajar untuk tidak menggunakan narkoba
 Bagi pembaca, Sebagai sumber informasi dan referensi tentang apa dampak dari
mengkomsumsi narkoba, serta dapat mengetahui ciri-ciri seseorang yang menggunakan
narkoba.
1.6 Metode Penulisan

Untuk mendapatkan data dan informasi yang di perlukan, penulis menggunakan


metode kepustakaan. Adapun teknik-teknik yang di pergunakan pada penelitian ini adalah
sebagai berikut :

 Teknik studi pustaka, pada metode ini, penulis membaca buku-buku dan tulisan yang
berhubungan dengan penulisan karya tulis ilmiah ini serta yang berkaitan dengan
masalah lingkungan hidup para remaja.

1.7 Sistematika penulisan KTI

Pada karya ilmiah ini, penulis akan menjelaskan hasil penelitian di lapangan di
mulai dengan bab pendahuluan . Bab ini meliputi Latar Belakang, Rumusan Masalah,
Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian serta Sistematika Penulisan. Bab selanjutnya,
Penulis melakukan studi pustaka
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian penyalahgunaan Narkoba

Narkotika/ Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika dan Obat/Bahan


berbahaya yang telah populer beredar di masyarakat perkotaan maupun di pedesaan,
termasuk bagi aparat hukum. Narkoba atau NAPZA merupakan bahan/zat yang bila masuk
ke dalam tubuh akan mempengaruhi tubuh terutama susunan syaraf pusat/otak sehingga
bilamana disalahgunakan akan menyebabkan gangguan fisik, psikis/jiwa dan fungsi sosial.

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik
sintetis maupun semisintetis yang akan menyebabkan perubahan kesadaran, mengurangi
sampai menghilangkan rasa sakit dan dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi).
Narkoba singkatan dari Narkotika, Psikotropika, dan Bahan Adiktif Lainnya.

Pengertian lebih jelasnya adalah sebagai berikut :

1. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman baik sintetis maupun semi
sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan.
2. Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
3. Bahan Adiktif Lainnya adalah bahan lain bukan narkotika atau psikotropika yang
penggunaannya dapat menimbulkan ketergantungan.

Penyalahgunaan Narkoba adalah penggunaan Narkoba bukan untuk maksud


pengobatan tetapi ingin menikmati pengaruhnya, dalam jumlah berlebihan, teratur dan
cukup lama sehingga menyebabkan gangguan kesehatan, fisik, mental dan kehidupan
sosialnya.

2.2 Jenis-Jenis Narkotika

Jenis Narkotika yang sering disalahgunakan adalah morfin, heroin (putauw),


petidin, termasuk ganja atau kanabis, mariyuana, hashis dan kokain.
Sedangkan jenis dari Psikotropika yang sering disalahgunakan adalah amfetamin, ekstasi,
shabu, obat penenang seperti mogadon, rohypnol, dumolid, lexotan, pil koplo, BK,
termasuk LSD, Mushroom.

Zat adiktif lainnya disini adalah bahan/zat bukan Narkotika & Psikotropika seperti
alkohol/etanol atau metanol, tembakau, gas yang dihirup (inhalansia) maupun zat pelarut
(solven).

Sering kali pemakaian rokok dan alkohol terutama pada kelompok remaja ( usia 14-
20 tahun) harus diwaspadai orangtua karena umumnya pemakaian kedua zat tersebut
cenderung menjadi pintu masuk penyalahgunaan Narkoba lain yang lebih berbahaya
(Putauw).

1. OPIAT atau Opium (candu)


Merupakan golongan Narkotika alami yang sering digunakan dengan cara dihisap
(inhalasi).

 Menimbulkan rasa kesibukan (rushing sensation)


 Menimbulkan semangat
 Merasa waktu berjalan lambat
 Pusing, kehilangan keseimbangan/mabuk
 Merasa rangsang birahi meningkat (hambatan seksual hilang)
 Timbul masalah kulit di sekitar mulut dan hidung.
2. MORFIN
Merupakan zat aktif (narkotika) yang diperoleh dari candu melalui pengolahan secara
kimia. Umumnya candu mengandung 10% morfin. Cara pemakaiannya disuntik di
bawah kulit, ke dalam otot atau pembuluh darah (intravena).

 Mual, muntah, sulit buang hajat besar (konstipasi)


 Kebingungan (konfusi)
 Berkeringat
 Dapat menyebabkan pingsan, jantung berdebar-debar
 Gelisah dan perubahan suasana hati.
 Mulut kering dan warna muka berubah.
3. HEROIN atau Putaw
Merupakan golongan narkotika semisintetis yang dihasilkan atas pengolahan morfin
secara kimiawi melalui 4 tahapan sehingga diperoleh heroin paling murni berkadar 80%
hingga 99%. Heroin murni berbentuk bubuk putih sedangkan heroin tidak murni
berwarna putih keabuan (street heroin). Zat ini sangat mudah menembus otak sehingga
bereaksi lebih kuat dari pada morfin itu sendiri. Umumnya digunakan dengan cara
disuntik atau dihisap.

Timbul rasa kesibukan yang sangat cepat/rushing sensastion (± 30-60 detik) diikuti rasa
menyenangkan seperti mimpi yang penuh kedamaian dan kepuasan atau ketenangan hati
(euforia). Ingin selalu menyendiri untuk menikmatinya.

 Denyut nadi melambat.


 Tekanan darah menurun.
 Otot-otot menjadi lemas/relaks.
 Diafragma mata (pupil) mengecil (pin point).
 Mengurangi bahkan menghilangkan kepercayaan diri.
 Penyimpangan perilaku : berbohong, menipu, mencuri, kriminal.
 Ketergantungan dapat terjadi dalam beberapa hari.
Efek samping timbul kesulitan dorongan seksual, kesulitan membuang hajat besar,
jantung berdebar-debar, kemerahan dan gatal di sekitar hidung, timbul gangguan
kebiasaan tidur.Jika sudah toleransi, semakin mudah depresi dan marah sedangkan efek
euforia semakin ringan atau singkat.
4. GANJA atau Kanabis
Berasal dari tanaman kanabis sativa dan kanabis indica. Pada tanaman ini terkandung 3
zat utama yaitu tetrahidrokanabinol, kanabinol dan kanabidiol. Cara penggunaannya
dihisap dengan cara dipadatkan menyerupai rokok atau dengan menggunakan pipa
rokok.

 Denyut jantung atau nadi lebih cepat.


 Mulut dan tenggorokan kering.
 Merasa lebih santai, banyak bicara dan bergembira.
 Sulit mengingat sesuatu kejadian.
 Kesulitan kinerja yang membutuhkan konsentrasi, reaksi yang cepat dan koordinasi.
 Kadang-kadang menjadi agresif bahkan kekerasan.
 Bilamana pemakaian dihentikan dapat diikuti dengan sakit kepala, mual yang
berkepanjangan, rasa letih/capek.
 Gangguan kebiasaan tidur.
 Sensitif dan gelisah.
 Berkeringat.
 Berfantasi
 Selera makan bertambah.

5. KOKAIN
Mempunyai 2 bentuk yakni bentuk asam (kokain hidroklorida) dan bentuk basa (free
base). Kokain asam berupa kristal putih, rasa sedikit pahit dan lebih mudah larut
dibanding bentuk basa bebas yang tidak berbau dan rasanya pahit. Nama jalanan
kadang disebut koka, coke, happy dust, snow, charlie, srepet, salju, putih.
Disalahgunakan dengan cara menghirup yaitu membagi setumpuk kokain menjadi
beberapa bagian berbaris lurus di atas permukaan kaca dan benda.

2.3 Dampak Penyalahgunaan Narkoba Dikalangan Remaja

a. Bagi Diri Sendiri

1. Fungsi otak dan perkembangan normal remaja terganggu, mulai dari ingatan,
perhatian, persepsi , perasaan, dan perubahan pada motivasinya.
2. Menimbulkan ketergantungan, overdosis, gangguan pada organ tubuh, seperti: hati,
ginjal, paru-paru, jantung, lambung, reproduksi serta gangguan jiwa.
3. Perubahan pada gaya hidup dan nilai-nilai agama, sosial dan budaya, misalnya
tindakan asusila, asosial bahkan antisocial.
4. Akibat jarum suntik yang tidak steril dapat terkena HIV Aids, radang pembuluh
darah, jantung, hepatitis B dan C, tuber colose.

b. Bagi Keluarga

1. Orang tua menjadi malu, sedih, merasa bersalah, marah, bahkan


Kadang-kadang sampai putus asa.
2. Suasana kekeluargaan berubah tidak terkendali karena sering terjadi pertengkaran,
saling mempersalahkan, marah, bermusuhan, dan lain-lain.
3. Uang dan harta habis terjual, serta masa depan anak tidak jelas karena putus sekolah
dan menganggur.

c. Bagi masyarakat

1. Lingkungan menjadi rawan terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.


2. Kriminalitas dan kekerasan meningkat.
3. Ketahanan kewilayahan menurun.
Selain itu dampak penyalahgunaan narkotika menurut Badan Narkotika Nasional
(2010), narkotika dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu:

 Depresan, yaitu menekan system saraf pusat dan mengurangi fungsional tubuh sehingga
pemakainya merasa tenga, bahkan bisa membuat pemakai tidur dan tak saadarkan diri.
Bila kelebihan dosis bisa mengakibatkan kematian. Jenis narkoba depresan antara lain
opioda, dan berbagai turunannya seperti morphin dan heroin. Contoh yang popular
sekarang adalah Putaw.
 Stimulan, Merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan kegirahan serta kesadaran. Jenis
stimulan: Kafein, Kokain, Amphetamin. Contoh yang sekarang sering digunakan adalah
Shubu dan Ekstasi.
 Halusinogen, dampak utamanya adalah mengubah daya perspsi atau mengakibatkan
halusinasi. Halusinogen kebanyakan berasal dari tanaman seperti mescaline dari kaktus
dan psilocybin dari jamur-jamuran. Selain itu ada juga yang diramu di loboratorium
seperti LSD. Yang paling banyak dipakai adalah marijuana atau ganja.

Bila narkotika digunakan secara terus menerus atau melebihi takaran yang telah
ditentukan akan mengakibatkan ketergantungan. Ketergantungan atau kecanduan inilah yang
akan memyebabkan gangguan fisik dan psikologis, karena terjadinya kerusakan pada sistem
syaraf pusat (SSP) dan organ-organ tubuh seperti jantung, paru, hati, dan ginjal.

Dampak penyalahgunaan narkotika pada seseorang sangat tergantung pada jenis


narkotika yang dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai. Secara
umum, dampak kecanduan narkotika dapat terlihat pada fisik, psikis, maupun sosial
seseorang.
Dampak fisik:

1. Gangguan pada system saraf (neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi,


gangguan kesadaran, kerusakan saraf tepi
2. Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti: infeksi akut
otot jantung, gangguan peredaran darah
3. Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi, eksim
4. Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi pernapasan hingga
kesulitan bernafas, pengerasan jaringan paru-paru.
5. Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat,
pengecilan hati dan sulit tidur
6. Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan pada endokrin, seperti:
penurunan fungsi hormone repruduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta
gangguan fungsi seksual
7. Dampak terhadap kesehatan reproduksi remaja perempuan antara lain perubahan
periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe (tidak haid)
8. Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khusunya pemakaian jarum suntik
secara bergantian, resikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV
yang hingga saat ini belum ada obatnya
9. Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis yaitu
konsumsi narkoba yang melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis
bisa menyebabkan kematian.

Dampak Psikis:

1. Malas belajar, ceroboh, sering tegang dan gelisah


2. Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga
3. Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal
4. Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan
Dampak Sosial:

1. Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan


2. Merepotkan dan menjadi beban keluarga
3. Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram

Dampak fisik, Psikis dan sosial saling berhubungan erat.

Ketergantungan fisik akan mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa (sakaw) bila
terjadi putus obat (tidak mengkonsumsi obat pada waktunya) dan dorongan psikologis
berupa keinginan sangat kuat untuk mengkonsumsi (bahasa gaulnya sugest). Gejala fisik
dan psikologis ini juga berkaitan dengan gejala sosial seperti dorongan untuk membohongi
orang tua/teman, mencuri, pemarah, manipulatif, dan lain-lain.

2.4 Jenis-Jenis Narkoba Yang Disalahgunakan Oleh Remaja


 Narkotika
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik
sintetis maupun semi sintetis. Zat tersebut menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, menghilangkan rasa, mengurangi hingga menghilangkan rasa nyeri.

1. Narkotika Golongan 1 : Berpotensi sangat tinggi menyebabkan ketergantungan tidak


digunakan untuk terapi (pengobatan)
Contoh : Heroin, kokain, dan ganja.

2. Narkotika Golongan 2 : Berpotensi tinggi menyebabkan ketergantungan. Digunakan


pada terapi sebagai pilihan terakhir.
Contoh : Morfin, petidin, dan metadon.

3. Narkotika Golongan 3 : Berpotensi ringan menyebabkan ketergantungan dan banyak


digunakan dalam terapi.
Contoh : Kodein
 Psikotropika
Psikotropika adalah merupakan suatu zat atau obat, baik alamiah
maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif
pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan
perilaku.

1. Psikotropika Golongan 1 : Amat kuat menyebabkan ketergantungan dan tidak digunakan


dalam terapi.
Contoh : DMA (ekstasi), LSD, dan STP.
2. Psikotropika Golongan 2 : Kuat menyebabkan ketergantungan, digunakan amat terbatas
pada terapi.
Contoh : Amfetamin, metamfetamin (shabu), fensiklidin, dan Ritalin.

3. Psikotropika Golongan 3 : Potensi sedang menyebabkan ketergantungan, banyak


digunakan dalam terapi.
Contoh : Pentobarbital dan flunitrazepam.

4. Psikotropika Golongan 4 : Potensi ringan menyebabkan ketergantungan dan sangat


luas digunakan dalam terapi.
Contoh : Diazepam, klobozam, fenobarbital, barbital, klorazepam, klordiazepoxide,
dan nitrazepam (nipam, pil BK/koplo, DUM, MG, Lexo, Rohyp, dan lain-lain.).

 Bahan Adiktif Lainnya

1. Alkohol, yang terdapat pada berbagai jenis minuman keras.


2. Inhalansia/solven, yaitu gas atau zat yang mudah menguap yang terdapat pada
berbagai keperluan pabrik, kantor, dan rumah tangga.
3. Nikotin yang terdapat pada tembakau.
4. Kafein pada kopi, minuman penambah energi, dan obat sakit kepala tertentu.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis penelitian

 Dokumentasi

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi.
Prosedur penelitian ini menghasilkan data yang dipaparkan secara rinci mengenai dampak-
dampak narkoba bagi kesehatan remaja .

 Studi Pustaka

Metode Penelitian ini, Menurut Neong Muhajir, Studi Pustaka itu lebih memerlukan
olahan filosofis dan teoritis daripada uji empiris di lapangan. Metode penelitiannya
mencakup sumber data, pengumpulan data, dan analisis data.

3.2 Waktu penelitian dan tempat

Pengambilan data yang dipaparkan di dalam karya tulis ilmiah ini dilakukan selama
1 minggu dan tempatnya di area SMAN 4 Makassar

3.3 Sumber data

Sumber data dalam karya tulis ilmiah ini adalah dari internet
3.4 Populsi dan sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti


semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian,maka penelitiannya merupakan
penelitian populasi atau studi populasi atau study sensus ( sabar,2007)

Sedangkan menurut sugiono pengertian populasi adalah wilayah generalisasi yang


terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang di
tetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya
(sugiono,2011:80)

Jadi populasi bukan hanya orang tapin juga obyek dan benda-benda dan populasi
juga bukan sekedar jumlah yang ada pada dimiliki oleh subyek atau obyek itu.dalam
penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa-siswi SMA Negeri 4 Makassar
kelas X,XI,dan XII.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari subyek dalam populasi yang diteliti,yang sudah tentu
mampu secara representative dapat mewakili populasinya (Sabar 2007)

Menurut Sugiyono sampel adalah bagian atau jumlah dan karateristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut. Bila populasi besar,dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua
yang ada pada populasi,missal karena keterbatasan dana,tenaga dan waktu,maka peneliti
akan mengambil sampel dari populasi itu. Dalam penelitian ini yang menjadi sampel dari
seluruh siswa-siswi di SMA Negeri 4 Makassar adalah kurang lebih 60 orang.
3.5 Data

Analisis data dilakukan dengan cara menganalisa data yang telah dikumpulkan.
Dari data yang diperolah dirangkum beberapa kesimpulan tentang “BAHAYA NARKOBA
BAGI KESEHATAN REMAJA”

Tahap – tahap pengolahan data hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Pemekrisaan akan kelengkapan jawaban.pada tahap ini data yang diperoleh


diperiksa kembali untuk mencari jawaban dan kuesioner yang tidak lengkap.
2. Tally, Yaitu menghitung jumlah atau frekuensi dan masing-masing jawaban dalam
kuesioner.
3. Menghitung persentase jawaban responden dalam bentuk diagram lingkaran melalui
distribusi frekuensi dan persentase.
BAB IV

PEMBAHASAN

A. Hasil

1. Hasil observasi

Hasil penelitian di dapatkan dari sumber google selanjutnya akan di buat angket untuk
mengetahui bagaimana sikap/tanggapan serta kesadaran para siswa mengenai “ Bahaya
Narkoba Di Kalangan Remaja “ yang kemudian akan di bagikan di setiap kelas. Di mana
kegiatan pembagian angket di setiap kelas di lakukan oleh Adam Anugrah, Hamdi Yusri di
kooridor kelas 1, Taufik dan Suci di kooridor kelas 2, dan Nurhaliza, Yusri di kooridor kelas 3.
Hasil pengumpulan tersebut akan di buatkan diagram lingkaran persentase. Selain itu, hasil
Analisis data dari pihak BNN Indonesia di buatkan Grafik. Jadi, hasil observasi ini di lakukan
dengan 2 cara yakni dengan menggunakan diagram lingkaran dan menggunakan grafik.

NO. PERNYATAAN S TS

1. Jika saya memiliki teman pemakai narkoba, maka saya tidak akan berteman 29 29
lagi dengannya orang orang

2. Saya merasa takut jika saya berdekatan ataupun berada pada kumpulan 42 16
pengguna narkoba orang orang

3. Menurut saya, remaja tidak perlu mendapat pendidikan bahaya narkoba 8 50


orang orang

4. Saya tidak akan memakai narkoba karena berdampak buruk bagi saya 57 1
orang orang
5. Saya yakin jika memiliki kebiasaan merokok pada usia remaja, sudah pasti 41 17
ia akan mudah terkena kepada narkoba orang orang

6. Menurut saya, pengguna narkoba akan melakukan tindak kejahatan/ 48 10


kekerasan demi mendapatkan apa yang mereka inginkan orang orang

7. Menurut saya, para pengguna narkoba harus dibawa kepusat panti 53 5


rehabilitasi untuk proses penyembuhannya orang orang

Jika data table yang tertera digambarkan melalui data diagram, maka di peroleh hasil sebagai berikut.

Pemakai narkoba tidak pantas dijadikan


sebagai teman

50%
50%
Setuju
Tidak setuju

( Diagram 4.1 Pemakai Narkoba Tidak pantas di jadikan sebagai teman )


Pengguna narkoba akan dijauhi oleh orang di
sekelilingnya

28%

Setuju

72% Tidak setuju

( Diagram 4.2 Pengguna narkoba akan dijauhi oleh orang di sekelilingnya )

Pendidikan tentang narkoba tidak layak di


berikan bagi pengguna narkoba

14%

Setuju
Tidak setuju
86%

( Diagram 4.3 Pendidikan tentang narkoba tidak layak di berikan bagi pengguna narkoba)
Memakai narkoba akan memberikan dampak
buruk
2%

Setuju
Tidak setuju

98%

( Diagram 4.4 Memakai narkoba akan memberikan dampak buruk)

Perokok sudah pasti akan mudah terjangkit


narkoba

29%

Setuju
71% Tidak setuju

( Diagram 4.5 Perokok sudah pasti akan mudah terjangkit narkoba )


Demi mendapatkan keinginannya pengguna
narkoba rela melakukan apa saya

6%

Setuju
Tidak setuju

94%

( Diagram 4.6 Demi mendapat keinginannya pengguna narkoba rela melakukan apa saja )

Proses Rehabilitasi Di Khususkan Bagi


Pengguna Narkoba Untuk Penyembuhannya

6%

setuju
tidak setuju

94%

( Diagram 4.7 Proses rehabilitasu di khususkan bagi pengguna narkoba untuk


penyembuhannya))
Disampaikan kapsulitdatin BNN Drs. Darwin Butar Butar, MM dalam sumber direktorat tindak
pidana narkoba bareskrim polri dan BNN, Maret 2012 sebagai berikut :

B. Pembahasan

4.1 Penelitian dengan menggunakan angket

Berdasarkan diagram yang penyusun survey, melalui pengumpulan data dengan


mengajukan 7 pertanyaan pada siswa-siswi SMA Negeri 4 Makassar yang terdiri dari kelas
X, XI, dan XII. Dan dapat di simpulkan bahwa pernyataan tentang Bahaya narkoba bagi
kesehatan remaja bagi Para Pemakai narkoba tidak pantas dijadikan sebagai teman. Dari 58
responden, terdapat kesetaraan yaitu 50 % yang setuju dan 50% tidak setuju, selain itu bagi
pengguna narkoba di jauhi di sekelilingnya yang meresponden setuju sebanyak 72 % dan yang
tidak setuju sebanyak 28%, pendidikan tentang nerkoba tidak layak di berikan bagi pengguna
narkoba mendapat responden setuju sebanyak 14 % dan yang tidak setuju sebanyak 86 %,
Memakai narkoba akan memberikan dampak buruk mendapat responden setuju sebanyak 98% dan
yang tidak setuju sebanyak 2 %, perokok sudah pasti mudah terjangkit narkoba mendapat
responden setuju sebanyak 71 % dan 29 % yang tidak setuju, Demi mendapatkan keinginannya
pengguna narkoba rela melakukan apa saja mendapat responden setuju sebanyak 94 % dan 6 %
yang tidak setuju dan pernyataan yang terakhir proses rehabilitasi di khususkan bagi pengguna
narkoba untuk penyembuhannya mendapat responden setuju sebanyak 94 % dan 6 % yang tidak
setuju .

4.2 Faktor Pendorong Penyalahgunaan Narkoba Dikalangan Remaja ( berdasarkan


analisis BNN )

Dari data yang diperoleh permasalahan penyalahgunaan narkoba merupakan


permasalahan yang demikian komplek yang merupakan hasil interaksi 3 (tiga) faktor, yaitu:

1. Faktor individu

 Aspek Kepribadian

Tingkah laku anti sosial antara lain : keinginan untuk melanggar, sifat memberontak,
tak ingin hal yang besifat otoritas, menolak nilai-nilai tradisional, mudah kecewa, tidak
sabar serta adanya keinginan diterima di kelompok pergaulan, dan untuk bergembira.
Kecemasan dan depresi antara lain : tidak mampu menyelesaikan kesulitan hidup,
menghindari rasa cemas, dan depresi, sehingga melarikan diri ke penyalahgunaan Narkoba.

 Aspek Pengetahuan

Sikap dan kepercayaan antara lain : Mengikuti orang lain, tidak mengetahui bahaya
Narkoba, ingin coba-coba agar diterima di lingkungan pergaulan.

2. Faktor Lingkungan/Sosial

Faktor lingkungan/sosal antara lain : Kondisi keluarga/orang tua, pengaruh


teman/kelompok sebaya, faktor sekolah, pengaruh iklan, dan kehidupan masyarakat modern.
3. Faktor Ketersediaan

Faktor ketersediaan antara lain : Tersedia dimana-mana dan mudah diperoleh karena
maraknya peredaran Narkoba, Indonesia sudah sebagai produsen Narkoba, bisnis Narkoba
yang menjanjikan keuntungan besar, kultivasi gelap ganja di beberapa daerah di Indonesia
serta penegakan hukum yang belum tegas dan konsisten.

4.2 Ciri-Ciri Pecandu Narkoba

a. Perubahan Fisik dan Lingkungan Sehari-hari

1. Jalan sempoyongan, bicara pelo (tidak jelas)


2. Kamar selalu dikunci
3. Sering didatangi atau menerima telepon dari teman-teman yang tidak dikenal.
4. Ditemukan obat-obatan, peralatan seperti kertas timah, jarum suntik, korek api di
kamar/di dalam tasnya.

b. Perubahan Psikologis

1. Malas belajar.
2. Mudah tersinggung.
3. Sulit berkonsentrasi.

c. Perubahan Perilaku Sosial

1. Menghindari kontak mata langsung, melamun, atau linglung.


2. Berbohong atau manipulasi keadaan.
3. Kurang disiplin dan suka membolos.
4. Mengabaikan kegiatan ibadah.
5. Menarik diri dari aktivitas keluarga dan sering mengurung diri di kamar/ tempat-tempat
tertutup.
4.3 Cara Pencegahan pengunaan narkoba di kalangan remaja

Kita dapat mengajarkan kepada siapapun terutama kepada anak dengan selalu
mengingat slogan “Hidup Sehat Tanpa Narkotika”

Berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penyalahgunaan narkoba.

1. Hidup sehat tanpa narkotika untuk para guru


Guru diharapkan dapat membantu murid menyadari ancaman bahaya narkotika dan
bahwa masih banyak cara lain untuk menghadapi situasi agar murid tidak masuk ke dalam
lingkaaran setan narkotika, dengan langkah berikut ini :

 Mengajar anak untuk melindungi dirinya sendiri


 Mengajarkan anak untuk mengekspresikan kreatifitasnya
 Mengenali tanda-tanda bahaya (curiga terhadap sesuatu)
 Mengajarkan kepada anak tentang obat-obatan terlarang dan efeknya
Mulailah dengan hubungan orangtua-anak yang baik. Kuncinya hanya satu,
komunikasi, komunikasi, dan komunikasi.

Dengan cara :

1. Berilah tanggung jawab pada anak


2. Jangan mencontohkan menggunakan obat terlarang atau yang illegal ketika orangtua
mengalami stress atau ketika sakit tertentu
3. Cari informasi
4. Bantu anak untuk menghindardari Bandar narkotika
5. Waspada terhadap tanda-tanda penggunaan obat-obatan terlarang
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Narkoba singkatan dari narkotika, psikotropika dan bahan adiktif lainnya.


Penyalahgunaan narkoba adalah penggunaan Narkoba bukan untuk maksud pengobatan
tetapi ingin menikmati pengaruhnya dalam jumlah yang berlebihan. Jumlah pengguna
narkoa di Indonesia setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan. Di kalangan remaja
penggunaan narkoba memberikan dampak negatif bagi mereka yang menggunakannya.

Berbagai upaya untuk melaksanakan pencegahan, pemberantasan penyalahgunaan


dan peredaran gelap narkoba sudah banyak dilakukan oleh pemerintah, khususnya melalui
organisasi forum seperti BNN/BNP/BNKab/Kota namun hingga kini belum menjawab
kebutuhan di lapangan.

Hal ini sangat memerlukan bentuk kerja sama, komitmen dan konsistensi pada
setiap tatanan elemen bangsa, baik pada tatanan personal, institusional maupun sosial. Hal-
hal untuk mencegah penggunaan Narkoba antara lain :

1. Jangan sekali-kali mencoba dengan kadar berapapun, dengan jenis apapun, dan dengan
dalih apapun.
2. Dapatkan kasih sayang yang tulus dari keluarga dengan saling memperhatikan, saling
mengasihi, dan saling mebutuhkan. Kembangkan kasih sayang ini pada saudara,
sahabat, dan teman-teman.
3. Waspadalah terhadap siapapun dengan tetap menjalani hidup yang wajar. Katakan
“TIDAK” pada narkoba.
4. Mendekatkan diri kepada Tuhan yang Maha Esa dengan rajin menjalankan ibadah dan
memohon kekuatan kepada-Nya. Tanpa kekuatan dari Tuhan, manusia penuh dengan
segala kelemahan.
5.2 Saran

Obat-obatan terlarang bukanlah jawaban yang tepat bagi semua masalah, bahkan
sebaliknya, akan menimbulkan masalah yang jauh lebih besar. Pemakai obat-obatan
terlarang adalah orang yang mengalami kerugian besar, dan dapat berakhir pada kematian.

Tindakan yang paling baik untuk menanggulangi bahaya narkoba adalah mencegah
keterlibatan dengan narkoba itu sendiri karena pencegahan jauh lebih baik dibandingkan
dengan pengobatan.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.google.co.id/gwt/x?q=karya+tulis (diakses 14 november 2013 )


http://www.karyailmiah.com (diakses 16 november 2013 )
http://smpnu2dukuhturi.com//(diakses 17 november 2013 )
http://BNN.go.id/pengguna narkoba (diakses 17 november 2013 )
http://www.pramukanet.org/index.php?option=com_content&task=view&id=106&Itemid=1
32#.UUmyXTdtCSo, (diakses 17 november 2013 )
http://id.wikipedia.org/wiki/Narkoba (diakses 18 november 2013 )
http://belajarpsikologi.com/pengertian-narkoba/ (diakses 19 november 2013 )
http://makassar.tribunnews.com/2012/11/27/brigjen-viktor-ini-dampak-negatif-pengguna-
narkoba (diakses 20 november 2013 )
http://indonesiabergegas.com/index.php?option=com_content&view=article&id=80:efek-
negatif-pemakaian&catid=14&Itemid=166 (diakses 20 november 2013 )
http://lukitanatalia.blogspot.com/2012/02/dampak-negatif-penggunaan-rokok.html (diakses
20 november 2013 )
http://rehabnarkoba.blogspot.com/2012/07/9-ciri-pecandu-shabu-shabu.html –
.UUneODdtCSo (diakses 20 november 2013 )
http://www.anneahira.com/zat-adiktif.htm (diakses 21 november 2013 )
Advertisements
IGNANNTUS. “Contoh Proposal Penelitian Tentang Bahaya Narkoba Bagi Kesehatan Remaja“

https://inganatus1301100187.wordpress.com/2013/12/08/proposal-bahaya-narkoba/ ( di
akses pada tanggal 8 Desember 2018 )

AGUS POPI. “ Data Narkoba Di Lima Tahun Terakhir”

https://www.slideshare.net/agus-popi/data-narkoba-5-tahun-terakhir

( di akses pada tanggal 25 Januari 2013 )

BLOG CONTOH SURAT. “ Kerangka Penulisan Proposal”

http://www.contohsurat.co.id/2017/05/contoh-proposal-penelitian.html

( di akses pada tanggal 10 Mei 2017 )


LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP PENULIS

A. Identitas

1. Nama : Hamdi Yusri

2. Jenis Kelamin : Laki - Laki

3. Tempat Tanggal Lahir :

4. Suku/Bangsa :

5. Alamat :

6. Agama :

B. Riwayat Pendidikan

1. SD

2. SMP

3. SMA Negeri 04 Makassar Pada Tahun 2016 sampai sekarang


A. Identitas

1. Nama : Muhammad Adam Anugrah

2. Jenis Kelamin : Laki - Laki

3. Tempat Tanggal Lahir : Makassar, 9 Agustus 2001

4. Suku/Bangsa : Bugis / Indonesia

5. Alamat : Sinassara Kompleks Yuka Blok b.18

6. Agama : Islam

B. Riwayat Pendidikan

1. SD Inpres Kaluku Bodoa pada tahun 2007-2013

2. SMP Negeri 10 Makassar pada tahun 2013-2016

3. SMA Negeri 04 Makassar pada Tahun 2016 sampai sekarang


A. Identitas

1. Nama : Taufik

2. Jenis Kelamin : Laki – Laki

3. Tempat Tanggal Lahir : Makassar, 7 April 2001

4. Suku/Bangsa : Makassar/ Indonesia

5. Alamat : Jln. Barukang Utara

6. Agama : Islam

B. Riwayat Pendidikan

1. SD Negeri Ujung Tanah 2 pada tahun 2007-2013

2. SMP Negeri 7 Makassar pada Tahun 2013-2016

3. SMA Negeri 04 Makassar pada Tahun 2016 sampai sekarang


A. Identitas

1. Nama : Suci Indarwati Putri

2. Jenis Kelamin : Perempuan

3. Tempat Tanggal Lahir : Makassar, 16 Maret 2001

4. Suku/Bangsa : Bugis/ Indonesia

5. Alamat : Sabutung Kanal Paotere No 10 Gusung

6. Agama : Islam

B. Riwayat Pendidikan

1. SD Negeri Pulau Langkai pada tahun 2007-2013

2. SMP Negeri 7 Makassar pada tahun 2013-2016

3. SMA Negeri 04 Makassar Pada Tahun 2016 sampai sekarang


A. Identitas

1. Nama : Nurhaliza. Rakhman

2. Jenis Kelamin : Perempuan

3. Tempat Tanggal Lahir : Makassar, 07 Maret 2001

4. Suku/Bangsa : Bugis-Makassar/ Indonesia

5. Alamat : Jln. Muhammad Jufri 3 No 26

6. Agama : Islam

B. Riwayat Pendidikan

1. SD Negeri Inpres Buttatianang II pada tahun 2007-2013

2. SMP Negeri 04 Makassar pada tahun 2013-2016

3. SMA Negeri 04 Makassar Pada Tahun 2016 sampai sekarang


A. Identitas

1. Nama : Yusri

2. Jenis Kelamin : Perempuan

3. Tempat Tanggal Lahir : Makassar, 05 Oktober 2000

4. Suku/Bangsa : Bugis / Indonesia

5. Alamat : Jln. Pannampu No 3

6. Agama : Islam

B. Riwayat Pendidikan

1. SD Inpres Pannampu I pada tahun 2007-2013

2. SMP Negeri 37 Makassar pada tahun 2013-2016

3. SMA Negeri 04 Makassar Pada Tahun 2016 sampai sekarang

Anda mungkin juga menyukai