Anda di halaman 1dari 18

Kepemimpinan

dan
Administrator Kesehatan
Kelompok 2
Anggota Kelompok
1. Nita RiskiAmalia J410200122
2. Sifa Mutia Rakhmadini J410211121
3. Anindya Rintha Affindha J410200116
4. Riíis Septiana J410200105
5. Rida Beíliana Amanda Nuí Hidayah J410200106
6. Renaya amelta sahda J410200099
7. Píistha Adilia Aíga Putíi J410200103
8. Iqbal Maulana Ikhsan J410200121
9. Imas NafianR J410211172
10. Rezha KhaíismaPutíi J410200081
11. Auía Putíi Zahiía J410200088
12. Nafilla ľitan Píasetya D J410200085
13. Ananda Putíi DwiBudiaíti J410200129
14. Anya Cahya Melati J410200130
15. Bethaíi Mukti Kusumaningtyas J410200093
16. Retno Mulatsih J410200079
17. Findia Wulan Djari J410200078
18. Mochammad Haikal J410200100
19. Muhammad Rasyid Bintang J410200122
Kepemimpinan dan Administrator di
Puskesmas Selo
Peran dan tugas yang dilakukan oleh administrator kesehatan di
Puskesmas Selo

Perumusan Perencanaan Kegiatan Pelaksana Monitiring Evalusi


perencanaan

Sebelum rencana Menggunakan Pelaksanaan Kegiatan Evaluasi kegiatan


dilakukan perlu metode 5W kegiatan monitoring yaitu dapat dilakukan saat
dibuat rumusan (When, Where, dituangkan dalam melihat tingkat kegiatan kegiatan
rencana. Puskesmas Who, What, Why) + RPK (Rencana keberhasilan maupun akhir
Selo melayani 3 1H (How). Hal Pelaksanaan suatu kegiatan kegiatan
sector: tersebut Kegiatan); mana yang telah
1. Administrasi kegiatan yang akan
. dituangkan dalam dilaksanakan
2.UKP (Upaya RUK (Rencana dilaksanakan dan
Kesehatan Usulan Kegiatan) yang terlaksana apa
Perorangan dan untuk saja.
3.UKM (Upaya menentukan trend
Kesehatan penyakit dapat
Masyarakat dilihat melalui data
3 tahun terakhir
Kompetensi yang harus dimiliki
administrator Puskesmas Selo
Pendidikan Pelatihan Memiliki STR
Minimal jenjang pelatihan jabatan
pendidikannya S1 fungsional adminkes
Kesehatan sekitar 3 minggu.

Apabila sebagai administrator Kesehatan pertama harus sudah melaksanakan kegiatan


administrator minimal 1 tahun
Peran dan dan tugas yang dilakukan oleh penyelia/supervisor
di organisasi kesehatan (Puskesmas Selo)

Menetapkan Target

Menentukan kriteria puskesmas secara


keseluruhan

Mempertanggungjwabkan hasil
supervisinya kepada bupati
Situasi manager kesehatan

Situasi komposisi sudah terpenuhi.

Situasi adminitrasi kesehatan cukup terpenuhi.


Namun, terdapat kendala karena jumlahnya hanya
satu sehingga tidak bisa berdiskusi/bertukar
pendapat dengan adminkes yang lain.
Permasalahan di organisasi kesehatan (Puskesmas Selo) yang
dipimpin

Keterbatas Keterbatasan Musim


watu dan jumlah tanam
anggaran tenaga
(selain
administrasi
Kesehatan)
Solusi permasalahan di Puskesmas Selo

Mempriotaskan dan menyelesaikan


permasalahan yang paling mendesak terlebih
dahulu.

Pengusulan penambahan pegawai

memilah desa mana yang benar-benar


mengolah pertanian tembakau dan desa mana
yang tidak. Desa yang tidak mengolah
pertanian tembakau, akan dilakukan intervensi.
Kepemimpinan dan Administratordi
Dinas Kesehatan
Peran yang dilakukan oleh administrator atau manajer tenaga
kesehatan di
Dinas Kesehatan

Sebagai unsur pelaksanaan Urusan Pemerintahan


yang menjadi kewenangan Daerah di
bidang kesehatan

Dinkes dipimpin oleh Kepala Dinas yang


berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab
kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah
Tugas yang dilakukan oleh administrator atau manajer tenaga
kesehatan di Dinas Kesehatan
Mlaksanakan Urusan Melaksanakan Urusan
Pemerintahan Daerah Perumusan,
Pemerintahan Daerah
berdasarkan asas pelaksanaan kbijakan,
berdasarkan asas
pelaksanaaneeevalua
otonomi dan tugas otonomi dan tugas
si an plaksanaan
pembantuan di bidang pembantuan di bidang
aministrasi
kesehatan
kesehatan

Melaksanakan Urusan Melaksanakan Urusan Melaksanakan Urusan


Pemerintahan Daerah Pemerintahan Daerah Pemerintahan Daerah
berdasarkan asas berdasarkan asas berdasarkan asas
otonomi dan tugas otonomi dan tugas otonomi dan tugas
pembantuan di bidang pembantuan di bidang pembantuan di bidang
kesehatan kesehatan
kesehatan

melaksanakan Urusan Pemerintahan Daerah berdasarkan asas


otonomi dan tugas pembantuan di bidang kesehatan
Kompetensi apa yang harus dimiliki sebagai
manajer kesehatan yang bekerja di dinkes?

Penyiapan aparatur, peralatan dan Pelaksanaan urusan keperotokolan,


perlengkapan serta pendanaan untuk ➢ hubungan masyarakat, penyiapan rapat
pelaksanaan kegiatan Sub Bagian Program dan dinas dan pendokumentasian kegiatan
Pelaporan; Dinas;
Penyiapan rencana kebutuhan,
Pengkoordinasian tugas dan kegiatan Sub pengadaan sarana dan prasarana,
➢ Bagian Program dan Pelaporan dengan Sub pengurusan, penyimpanan,
Bagian lainnya di lingkup Sekretariat; ➢
pendistribusian dan inventarisasi
barang inventaris Dinas;

Pelaksanaan kegiatan urusan umum, Penyiapan pelaksanaan peningkatan


➢ pengelolaan administrasi kepegawaian dan kapasitas dan kompetensi aparatur
administrasi perkantoran; ➢ melalui pendidikan dan pelatihan, ujian
dinas, kenaikan pangkat, dan promosi
jabatan, penilaian kerja dan penjabaran
disiplin pegawai;
Tugas dan Peran dari penyedia/supervisor di organisasi
kesehatan khususnya di dinkes?

Koorinasi intern dinkes

Koordinasi antar instansi sektor pemerintah


daerah misalnya BNPB dan PMI

Koordinasi antar daerah,misalnya


polisi dan TNI
Cara atau peran manajer kesehatan menghadapi permasalahan
kesehatan saat ini, baik di organisasi pemerintah maupun swasta

Penyiapan pengelolaan milik


Penyiapan koordinasi kegiatan di
Daerah pengadaan barang/desadi
lingkungan DinKes
lingkungan DinKes dan pelayanan

Penyiapan koordinasi dan


penyusunan kegiatan di Penyiapan pembinaan dan
lingkungan DinKes seperti rencana pemberian dukungan administrasi
program.

Penyiapan koordinasi pelaksanaan


Penyiapan koordinasi, pembinaan
system pengendalian intern
dan penataan organisasi dan tata
pemerintah dan pengelolaan
laksana di lingkungan DinKes
system informasi dan dokumentasi
TERIMA KASIH
KASUS 2 WAKTU TUNGGU PENDAFTARAN

Respon time merupakan kecepatan dalam penanganan pasien, dihitung sejak pasien datang
sampai adanya tanggapan dari perawat (Aprillia et al., 2021). Waktu tunggu pelayanan merupakan
waktu yang digunakan pasien dalam mendapatkan pelayanan kesehatan dimulai dari tempat
pendaftaran sampai masuk ke ruang pemeriksaan dokter (Binuko Dwi, 2022). Waktu tunggu
adalah waktu yang digunakan pasien untuk mendapatkan pelayanan kesehatan mulai tempat
pendaftaran sampai masuk ke ruang pemeriksaan dokter dan menerima obat. Waktu tunggu pasien
merupakan salah satu komponen yang potensial menyebabkan ketidakpuasan. Lama waktu tunggu
pasien mencerminkan bagaimana RS mengelola komponen pelayanan yang disesuaikan dengan
situasi dan harapan pasien (Bustani et al., 2015).

Syarat waktu tunggu di pendaftaran rawat jalan rumah sakit

Waktu tunggu dalam pemberian pelayanan dari memperoleh kartu registrasi sampai
memperoleh pelayanan kesehatan yang dibutuhkannya, dan penataan dokumen rekam medis.
Berdasarkan standar penyediaan dokumen rekam medis pelayanan rawat jalan adalah maksimal
10 menit (DepKes RI, 2008).

Solusi dalam permasalahan ini ialah dapat memperbaiki sistem informasi yang ada di
rumah sakit, jika, lalu untuk memperkuat dan proses pengembangan sistem yang ada,dapat
dilakukan pengrekrutan sumber daya manusia yang kompeten agar sistem yang ada atau yang ingin
dibuat dapat berjalan dengan optimal.

Serta optimalisasi sistem pendafatran dan antrian yang ada disana, salah satu caranya
adalah dapat menggunakan sistem online dan mobile agar pasien yang datang ke pelayanan
kesehatan dapat mengukur waktunya dulu sebelum datang ke pelayanan kesehatan tersebut karena
ia sudah mendapatkan nomer antrian sehingga dapat mengefisiensi waktu yang diperlukan.

Perencanaan Strategi
Pihak rumah sakit memiliki strategi pengembangan berupa perbaikan layanan dan fasilitas
mutu pelayanan. Dimana strategi tersebut harus meliputi perbaikan fasilitas fisik. Pada kasus ini,
pihak RS perlu melakukan strategi tersebut dengan cara membuat terlebih dahulu SPM (Standar
Pelayanan Minimun) yang menyatakan rata – rata waktu tunggu (dalam menit) untuk pelayanan
pendaftaran rawat jalan yang telah dibuatkan SK dan di tanda tangani oleh Direktur Rumah Sakit.
Karena jika di SPM hanya menyatakan bahwa waktu tunggu pendaftaran secepat mungkin kurang
spesifik dan jika kita akan melakukan penilaian mutu akan susah karena tidak adanya standar
waktu yang telah di tentukan dari awal.

Langkah-Langkah Proses Perencanaan :

1. Melakukan pengembangan dalam proses perencanaan dan memperoleh kesepakatan antar


berbagai pihak
2. Menilai kembali visi dan misi dari rumah sakit tersebut
3. Menilai lingkungan luar
4. Menilai lingkungan dalam
5. Mengembangkan tujuan organisasi
6. Perumusan strategi untuk mencapai tujuan
7. Persetujuan renstra
Dalam menerapkan strategi yang telah dibuat, dewan pengawas terlibat dalam persetujuan renstra
(rencana strategi) rumah sakit yang telah dibuat.
8. Pengembangan rencana kegiatan dan jadwal pelaksanaan untuk setiap strategi terpilih Setelah
rencana strategi disetujui, langkah selanjutnya yaitu direksi/ketua tim perencana dan staf
mengembangkan rencana kegiatan dan melakukan jadwal pelaksanaan untuk setiap strategi yang telah
terpilih.

Anda mungkin juga menyukai