dan
Administrator Kesehatan
Kelompok 2
Anggota Kelompok
1. Nita RiskiAmalia J410200122
2. Sifa Mutia Rakhmadini J410211121
3. Anindya Rintha Affindha J410200116
4. Riíis Septiana J410200105
5. Rida Beíliana Amanda Nuí Hidayah J410200106
6. Renaya amelta sahda J410200099
7. Píistha Adilia Aíga Putíi J410200103
8. Iqbal Maulana Ikhsan J410200121
9. Imas NafianR J410211172
10. Rezha KhaíismaPutíi J410200081
11. Auía Putíi Zahiía J410200088
12. Nafilla ľitan Píasetya D J410200085
13. Ananda Putíi DwiBudiaíti J410200129
14. Anya Cahya Melati J410200130
15. Bethaíi Mukti Kusumaningtyas J410200093
16. Retno Mulatsih J410200079
17. Findia Wulan Djari J410200078
18. Mochammad Haikal J410200100
19. Muhammad Rasyid Bintang J410200122
Kepemimpinan dan Administrator di
Puskesmas Selo
Peran dan tugas yang dilakukan oleh administrator kesehatan di
Puskesmas Selo
Menetapkan Target
Mempertanggungjwabkan hasil
supervisinya kepada bupati
Situasi manager kesehatan
Respon time merupakan kecepatan dalam penanganan pasien, dihitung sejak pasien datang
sampai adanya tanggapan dari perawat (Aprillia et al., 2021). Waktu tunggu pelayanan merupakan
waktu yang digunakan pasien dalam mendapatkan pelayanan kesehatan dimulai dari tempat
pendaftaran sampai masuk ke ruang pemeriksaan dokter (Binuko Dwi, 2022). Waktu tunggu
adalah waktu yang digunakan pasien untuk mendapatkan pelayanan kesehatan mulai tempat
pendaftaran sampai masuk ke ruang pemeriksaan dokter dan menerima obat. Waktu tunggu pasien
merupakan salah satu komponen yang potensial menyebabkan ketidakpuasan. Lama waktu tunggu
pasien mencerminkan bagaimana RS mengelola komponen pelayanan yang disesuaikan dengan
situasi dan harapan pasien (Bustani et al., 2015).
Waktu tunggu dalam pemberian pelayanan dari memperoleh kartu registrasi sampai
memperoleh pelayanan kesehatan yang dibutuhkannya, dan penataan dokumen rekam medis.
Berdasarkan standar penyediaan dokumen rekam medis pelayanan rawat jalan adalah maksimal
10 menit (DepKes RI, 2008).
Solusi dalam permasalahan ini ialah dapat memperbaiki sistem informasi yang ada di
rumah sakit, jika, lalu untuk memperkuat dan proses pengembangan sistem yang ada,dapat
dilakukan pengrekrutan sumber daya manusia yang kompeten agar sistem yang ada atau yang ingin
dibuat dapat berjalan dengan optimal.
Serta optimalisasi sistem pendafatran dan antrian yang ada disana, salah satu caranya
adalah dapat menggunakan sistem online dan mobile agar pasien yang datang ke pelayanan
kesehatan dapat mengukur waktunya dulu sebelum datang ke pelayanan kesehatan tersebut karena
ia sudah mendapatkan nomer antrian sehingga dapat mengefisiensi waktu yang diperlukan.
Perencanaan Strategi
Pihak rumah sakit memiliki strategi pengembangan berupa perbaikan layanan dan fasilitas
mutu pelayanan. Dimana strategi tersebut harus meliputi perbaikan fasilitas fisik. Pada kasus ini,
pihak RS perlu melakukan strategi tersebut dengan cara membuat terlebih dahulu SPM (Standar
Pelayanan Minimun) yang menyatakan rata – rata waktu tunggu (dalam menit) untuk pelayanan
pendaftaran rawat jalan yang telah dibuatkan SK dan di tanda tangani oleh Direktur Rumah Sakit.
Karena jika di SPM hanya menyatakan bahwa waktu tunggu pendaftaran secepat mungkin kurang
spesifik dan jika kita akan melakukan penilaian mutu akan susah karena tidak adanya standar
waktu yang telah di tentukan dari awal.