Anda di halaman 1dari 15

PANDANGAN ISLAM TENTANG

KLONING
Em sutrisna
Pendahuluan

 Kloning berasal dari bahasa yunani yaitu Clone atau klona


yang bermakna patahan/potongan dari tanaman.
 Cloning  proses penggandaan makluk hidup dengan cara
transfer inti sel (nucleus) dari sel janin yang sudah
berdeferensiasi menjdai sel dewasa.
 Pengertian lain yaitu proses penggandaan makluk hidup
dengan cara memindahkan inti sel tubuh ke sel telur.
 Dengan teknik ini makhluk hasil kloning akan memiliki sifat
sifat genetik sama dengan sel induknya
 Pada dasarnya kloning bisa dilakukan pada tumbuhan,
hewan maupun manusia.
 Tumbuhan kultur jaringan tanaman
sejarah

 Pada awalnya kloning dilakukan pada tanaman. Kloning


pada tanaman ini dikenal dengan kultur jaringan tanaman
dan rekayasa genetika.
 Tujuan dari kloning tanaman /kultur jaringan tersebut
adalah antara lain:
 Mendapatkan tanaman yang tahan hama
 Menhasilkan tanaman lebih cepat
 Mendapatkan tanaman dengan produksi yang meningkat
 Menghasilkan bibit tanaman unggul
 Tahun 1997 , Ian Wilmut berhasil meng’klon” seekor
domba tanpa ayah.Domba hasil klon tersebut dikenal
dengan domba “Dolly”. Domba tersebut merupakan
hasil klon dari individu tunggal.
 Jadi kloning pada binatang  menghasilkan
keturunan aseksual dari individu tunggal.
 Prinsip /teknik klon pada domba dolly sebagai berikut:
 Mengambil sel telur dalam ovarium domba betina, dan
mengambil kelenjar mamae dari domba betina lain.
 Nukleus sel telur/ovum yang haploid dikeluarkan
 Memasukkan sel kelenjar mamae ke dalam sell ovum tanpa
nukleus lagi
 Mengembalikan Sel ovum kedalam ke uterus domba
induknya semula (domba donor sel telur).
 Domba tersebut mengalami kehamilan dan melahirkan
anak hasil dari kloning.
 Pada awalnya tujuan dari cloning pada hewan adalah
mendapatkan bibit hewan yang unggul,
memperbanyak “keturunan” sehingga mencukupi
kebutuhan daging hewan oleh manusia dan
mengatasi infertitilas pada hewan.
 Imajinasi dan pikiran ilmuwan melompat  mencoba
kloning pada manusia
PRSOSES CLONING MANUSIA

 Munculnya ide kloning pada manusia dipicu beberapa


hal:
 Kebutuhan manusia seperti membantu pasangan yang
mandul
 Kebutuhan manusia untuk penyembuahan penyakit
seperti kanker, atau penyakit keturunan
 Imaginasi liar manusia yang tidak pernah puas akan
segala ilmu
Teknis kloning pada manusia

 Mentranfer nukleus wanita kandidat ke sel ovumnya


sendiri yang telah dikosongkan nukleusnya
 Mentransfer nukleus sel somatik wanita lain ke sel ovum
yang telah dikosongkan nukleusnya pada wanita kandidat
 Mentransfer nukleus sel somatik dari laki-laki/jantan (bisa
berasal dari hewan) ke sel ovum yang telah dikosongka
nukleusnya pada wanita kandidat
 Fertilisasi sel ovum oleh sel sprema tanpa berhubungan
badan (bayi tabung)
Aplikasinya kloning manusia

 Membantu seseorang yang mandul untukmempunyai


keturunan
 Mengganti organ/jaringan tubuhnya yang
rusak/berpenyakit dengan jaringan tubuh embrio hasil
kloning.
 Pengobatan beberapa penyakit keturunan
 Pengobatan penyakit kanker
PANDANGAN ISLAM

 Terdapat beberapa ikhtilaf tentang boleh tidaknya kloning


pda manusia.
 “… Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari
setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari
segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak
sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan
dalam rahim, apa yang Kami kehendaki …” (QS. 22/al-Hajj: 5).

 “Sesungguhnya permisalan (penciptaan) `Isa di sisi Allah, adalah


seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari
tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: “Jadilah”
(seorang manusia), maka jadilah dia” (QS. 3/Ali ‘Imran: 59).
 “(Ingatlah), ketika Malaikat berkata: “Hai Maryam, sesungguhnya
Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera
yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya,
namanya al-Masih `Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia
dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada
Allah), dan dia berbicara dengan manusia dalam buaian dan ketika
sudah dewasa dan dia termasuk di antara orang-orang yang saleh.
Maryam berkata: “Ya Tuhanku, betapa mungkin aku mempunyai
anak, padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-
lakipun”. Allah berfirman (dengan perantaraan Jibril):
“Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya.
Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya
cukup berkata kepadanya: “Jadilah”, lalu jadilah dia” (QS. 3/Ali
‘Imran: 45-47).
 Pandangan hukum juga tergantung dari niat dan tujuannya.
 Berdasarkan hal ini maka hukum kloning bisa dibeda-bedakan
antara lain:
 Kloning dengan tujuan mendapatkan keturunan tanpa
pernikahan (point 1& 2 di atas). Pada tujuan seperti ini hampir
semua ulama sepakat mengatakan haram.
 Kloning dengan tujuan mendapatkan keturunan pada pasangan
yang mandul. Ulama berbeda pendapat. Sebagian ulama
membolehkan, sebagian mengharamkannya.
 Kloning untuk menyembuhkan penyakit. Hampir semua ulama
membolehkannya
 Kloning untuk menghambat ketuaan. Ini menyalahi kodrat.
Hampir semua ulama melarang
KESIMPULAN

 Kloning merupakan keniscayaan teknologi


 Hukum kloning dikembalikan pada niat dan tujuan
kloning
 Kloning untuk pengobatan diperbolehkan sepanjang
tidak melanggar ketentuan syar’i
DAFTAR PUSTAKA

 Al Qur’an
 Kitab Riyadus Sholihin
 Shahih Bukhori
 Shahih Muslim

Anda mungkin juga menyukai