Anda di halaman 1dari 3

Hasil dan Pembahasan

Tahap pertama kegiatan diawali dengan melakukan musyawarah masyarakat Desa dukuh IV desa
Jatingarang bersama dengan Kepala desa, Kepala Dukuh, Bidan Desa, Dosen Pembimbing, Ketua
RW dan Ketua RT, Kader Kesehatan, Perwakilan Karang Taruna, dan Tokoh Masyarakat. Melalui
musyawarah tersebut didapatkan prioritas masalah adalah penanganan sampah khususnya pada
sampah rumah tangga.

Gambar 1. Kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa

Tahap berikutnya adalah intervensi prioritas masalah dengan pemberian edukasi terkait pemilahan
sampah organik dan anorganik, lalu menerapkan konsep 3R (reduce, reuse, recycle) untuk
mengurangi sampah. Edukasi dilaksanakan pada minggu kedua PBL 1 dengan mendatangkan Ibu
Eti Nur Asiah selaku praktisi yang bergerak dibidang pengelolaan sampah. Pada proses
penyuluhan ini Ibu Etik Asiyah memberikan contoh pengolahan sampah organik, dengan cara
menampilkan video dan foto mengenai cara pengolahan sampah organik menjadi kompos,
ecoenzim, dan media budi daya maggot. Beliau juga memberikan contoh cara pengolahan sampah
anorganik menjadi kerajinan dan ecobrick.
Tata cara pengolahan sampah rumah tangga yang disosialisasikan kepada warga dusun IV desa
Jatingarang antara lain :
1) Memisahkan tempat sampah untuk organik dan anorganik dengan menyediakan
tempat sampah untuk organik dan anorganik. Pisahkan juga sampah-sampah yang kering
agar bisa di daur ulang tanpa terlihat kotor atau bau.
2) Mengubah sampah organik menjadi pupuk kompos atau media budidaya maggot. Sampah
organik kulit buah juga bisa dijadikan ecoenzim, dari hasil pengelolaan tersebut dapat
dijual sehingga bernilai ekonomi.
3) Mendaur ulang sampah anorganik menjadi benda-benda yang bermanfaat seperti botol
bekas diolah pot tanaman, plastik bungkus bekas dibuat kerajinan tangan, plastik kering
dimasukan kedalam botol dijadikan ecobrick dan sebagainya. Sampah plastik seperti bekas
tempat makan atau minum, perabot rumah tangga, dan kosmetik dapat dikumpulkan lalu
dijual kepada pengepul. Nantinya sampah-sampah plastik tersebut oleh pengepul dicacah
menjadi biji plastik.

Gambar 2. Sosialisasi pengelolaan sampah rumah tangga Ibu Eti Nur Asiah
Sosialisasi juga dilaksanakan saat pertemuan rutin warga yaitu senam ibu-ibu Dukuh Banyubiru
RT01/RW07, pertemuan rutin bapak-bapak Dukuh Banyubiru RT01/RW07, dan pertemuan rutin
ibu-ibu Dukuh Sarehan RT02/RW08. Sosialisasi dilakukan dengan metode ceramah dan diskusi
tanya jawab dengan media poster. Pre-test diberikan sebelum kegiatan sosialisasi dimulai untuk
mengetahui tingkat pemahaman masyarakat terkait pengelolaan sampah rumah tangga, Post-Test
diberikan diakhir acara setelah penyampaian materi sosialisasi dan diskusi tanya jawab selesai
untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan pemahaman responden terkait sampah rumah
tangga setelah diberikan sosialisasi.

Gambar 3. Sosialisasi pengelolaan sampah rumah tangga Kelompok 20


Pembuatan poster dan MMT juga dilakukan sebagai media penunjang sosialisasi agar tercapainya tingkat
kesadaran masyarakat yang tinggi terhadap pengelolaan sampah. Poin penting yang dituangkan dalan
poster dan MMT adalah pemisahan sampah organik dan anorganik, penerapan konsep 3R (reduce, reuse,
recycle) untuk mengurangi sampah, dan ajakan untuk tidak membuang sampah sembarangan.
Poster digunakan sebagai media saat sosialiasi dan MMT dipasang pada lokasi yang sering
dijadikan warga untuk membuang sampah sembarangan.

Gambar 4. Poster Sosialisasi

gambar 5. MMT

Anda mungkin juga menyukai