Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENGELOLAAN SAMPAH DI DESA TEWANG KADAMBA

Topik : Pengelolaan Sampah


Sub topik : Mengenal dan Bagaimana Cara Pengelolaan Sampah
Sasaran : Warga Desa Tewang Kadamba
Hari/tanggal : Rabu, 5 April 2023
Waktu : 20 Menit
Tempat : Desa Tewang Kadamba
Penyuluh : Denny Kurniawan

I. LATAR BELAKANG
Sampah merupakan salah satu permasalahan kompleks yang dihadapi oleh negara-
negara berkembang maupun negara-negara maju di dunia, termasuk Indonesia.
Permasalahan sampah bukan lagi sekedar masalah kebersihan dan lingkungan saja,
akan tetapi sudah menjadi masalah sosial yang berpotensi menimbulkan konflik
(Damanhuri, 2010). Sistem pengolahan sampah di Indonesia umumnya masih
terbilang tradisional ini seringkali akhirnya berubah menjadi praktek pembuangan
sampah secara sembarangan tanpa mengikuti ketentuan teknis di lokasi yang sudah
ditentukan. Pengelolaan sampah saat ini berdasarkan UU No 18 Tahun 2008 dan
PP No 81 Tahun 2012 di lakukan dengan dua fokus utama yakni pengurangan dan
penanganan sampah. Pengurangan sampah seperti yang di jelaskan di dalam UU
maupun PP yang telah disebutkan dilakukan mulai dari sumber sampah sampai
pada pengelolaan akhir. Pada dasarnya pengolahan sampah difokuskan pada TPS
(Tempat pengolahan sementara) dan TPA (Tempat Pengelolaan Akhir) yang sudah
ditentukan oleh pemerintah setempat, hal ini sebenarnya belum terlalu efektif
dalam hal penanganan sampah. Persampahan merupakan isu penting khususnya di
desa

II. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 20 menit, diharapkan masyarakat
yang hadir dalam acara penyuluhan dapat mengetahui dan memahami pentingnya
kesehatan lingkungan tentang Penyuluhan Pengelolaan Sampah.
III. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mendapatkan penyuluhan 1x20 menit, diharapkan warga dapat mengetahui
tentang:
A. Mengetahui tentang pengertian sampah 
B. Mengetahui jenis-jenis sampah
C. Mengetahui tentang sumber sampah
D. Mengetahui pengaruh sampah terhadap kesehatan dan lingkungan
E. Mengetahui cara mengelola sampah
IV. MATERI
Garis besar materi (penjelasan terlampir) :
A. Pengertian Sampah
B. Jenis-jenis sampah
C. Sumber sampah
D. Pengaruh sampah dan dampaknya bagi Lingkungan
E. Cara mengelolaan sampah

V. SASARAN
Sasaran untuk penyuluhan ini adalah warga desa Tewang Kadamba

VI. METODE
A. Ceramah
B. Diskusi

VII. MEDIA
A. Power point
B. Leaflet

VIII. EVALUASI
A. Struktur Struktur:
1. Penyuluh dapat memberikan materi penyuluhan yang baik  
2. Media dan alat memadai
3. Setting sesuai dengan kegiatan
B. Evaluasi Proses:
1. Pelaksanaan sesuai dengan alokasi waktu  
2. Peserta mengikuti dengan aktif materi penyuluhan
3. Peserta dapat hal-hal yang tidak dimengerti pada saat diskusi
C. Evaluasi Evaluasi akhir:
1. Masyarakat dapat memahami dan dapat mengaplikasikan dalam kegiatan
sehari-hari

I. PROSES PELAKSANAAN :

No Kegiatan Penyuluh Peserta Waktu


1 Pendahuluan - Salam pembuka - Menjawab 3 menit
- Menyampaikan tujuan salam
penyuluhan - Menyimak

2 Kerja - Penyampaian garis besar - Mendengarkan 10


materi tentang cara dengan penuh menit
pengelolaan sampah perhatian dan
konsentrasi

3 Evaluasi - Memberikan kesempatan - Menanyakan 5 menit


kepada keluarga untuk hal-hal yang
bertanya belum jelas
- Menjawab pertanyaan - Memperhatikan
jawaban yang
diberikan
- Menanyakan kembali - Menjawab
mengenai materi pertanyaan
penyuluhan yang telah
disampaikan kepada
keluarga

4 Penutup - Menyimpulkan - Mendengarkan 2 menit


- Salam penutup - Menjawab salam
LAMPIRAN MATERI

Pengelolaan Sampah di desa

A. Pengertian Sampah
Sampah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik domestik (rumah
tangga) maupun industri. Dalam Undang-undang No 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan
Sampah, disebutkan bahwa sampah adalah sisa kegiatan sehari hari manusia atau proses alam
yang berbentuk padat atau semi padat berupa zat organik atau anorganik bersifat dapat terurai
atau tidak dapat terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang ke lingkungan.

B. Jenis-jenis Sampah
untuk mengenal jenis-jenis sampah berikut dengan penanda warna pada wadah
penampungan sampah. Apa saja, sih, jenis-jenis sampah?

1. Sampah Organik
Sampah organik merupakan sampah yang sifatnya mudah terurai di alam (mudah
busuk) seperti sisa makanan, daun-daunan, atau ranting pohon. Sampah organik
umumnya diwadahi dengan tempat sampah berwarna hijau. Dengan memisahkan
sampah organik dalam wadah tersendiri, maka dapat memudahkan sampah organik
diproses menjadi pupuk kompos.
2. Sampah Anorganik
Sampah anorganik merupakan sampah yang sifatnya lebih sulit diurai seperti sampah
plastik, kaleng, dan styrofoam. Sampah anorganik umumnya diwadahi dengan tempat
sampah berwarna kuning. Dengan adanya tempat sampah khusus maka dapat
mempermudah pemanfaatan sampah anorganik sebagai kerajinan daur ulang atau daur
ulang di pabrik.
3. Sampah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
Sampah B3 umumnya diwadahi dengan tempat sampah berwarna merah. Sampah B3
merupakan sampah yang dapat membahayakan manusia, hewan, atau lingkungan
sekitar. Contoh sampah B3 yaitu sampah kaca, kemasan detergen atau pembersih
lainnya, serta pembasmi serangga dan sejenisnya. Agar meminimalisir dampak yang
mungkin ditimbulkan, sampah B3 perlu dikelompokkan secara khusus dalam satu
wadah.
4. Sampah Kertas
Sampah kertas juga merupakan jenis sampah yang dapat dipilah secara khusus dalam
wadah tempat sampah berwarna biru.Pemilahan sampah kertas berguna untuk
memudahkan proses daur ulang kertas. Karton, potongan kertas, pamflet, bungkus
kemasan berbahan kertas, dan buku juga termasuk dalam jenis sampah kertas.

5. Sampah Residu
Sampah residu merupakan sampah sisa di luar keempat jenis sampah di atas. Tempat
sampah yang diperuntukan bagi tempat sampah residu umumnya berwarna abu-abu.
Contoh sampah residu yaitu seperti popok bekas, bekas pembalut, bekas permen
karet, atau puntung rokok.

C. Sumber Sampah
1. Dari pemukiman seperti: sisa-sisa makanan, bebas pembungkus, kertas dan
plastik
2. Dari tempat-tempat umum seperti: pasar, terminal, berupa: Kertas, botol,
plastik.
3. Dari perkantoran, berupa: kertas, karbon, klip, dan plastik.
4. Dari jalan raya: dedaunan, sobekan ban, onderdil kendaraan.

D. Pengaruh sampah Bagi Kesehatan dan lingkungan.


1. Dampak Terhadap Kesehatan
Pengelolaan sampah dan lokasi yang kurang memadai/ pembuangan sampah yang
kurang terkontrol merupakan tempat yang sangat cocok bagi organisme-organisme
dan menarik bagi lalat menarik bagi lalat dan anjing dan anjing yang dapat
menjangkitkan yang dapat menjangkitkan penyakit. penyakit. Potensi bahaya Potensi
bahaya
kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah:
a) Penyakit kolera, Penyakit kolera, diare dan tifus. Penyebaran penyak diare dan
tifus. Penyebaran penyakit ini disebabkan it ini disebabkan oleh virus dan
oleh virus dan bakteri bakteri yang berasal d erasal dari sampah ari sampah
yang dikelola yang dikelola kurang tepat, media penyebarannya
penyebarannya melalui minuman dan makanan yang dihinggapi lalat.
Penyakit demam berdarah (haemorhagic fever ) dapat juga berkembang
dengan pesat di daerah ini.
b) Penyakit jamur kulit (gatal-gatal) ironisnya gatal-gatal yang berkepanjangan
dapat menyebabkan kulit iritasi, bengkak dan terkelupas.
c) Penyakit cacingan dan cacing hati penyebaran penyakit ini melalui rantai
makanan medianya binatang ternak. Cacing masuk ke dalam pencernaan
binatang ternak melalui sisa makanan/ sampah yang dimakanannya. Cara
memasaknya daging yang kurang sempurna dapat menyebabkan cacing
menjalar ke manusia, menyebabkan penyakit penyakit yang sangat berbahaya
berbahaya yaitu: Cacingan Cacingan (buang air besar ada cacingnya)
cacingnya) dan cacing hati (lever) kebiasaan yang tidak terpuji dilakukan para
pemilik (penggembala) ternak adalah dengan membiarkan menggembala
ternak di TPA(tempat pembuangan sampah).
d) Sampah beracun sampah yang dibuang sembarangan misal ke sungai oleh
industriindustri penghasil baterai dan akumulator (aki) dapat menghasilkan
raksa (Hg),mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi (Hg) dapat
mengakibatkan orangmeninggal dunia, kejadian tersebut pernah terjadi di
Jepang beberapa tahun silam.

2. Dampak terhadap lingkungan


Rembesan cairan sampah yang masuk ke dalam sungai atau drainase dapat mencemari
air, dampaknya mengakibatkan berbagai organisme termasuk ikan didalamnya bisa
mati sehingga beberapa spesies akan hilang, hal tersebut mengakibatkan berubahnya
ekosistem perairan, hasil penguraian sampah yang di buang ke dalam air akan
menghasilkan asam organik dan gas cair organik, seperti metana. Selain berbau
busuk, gas ini dalam konsentrasi tinggi bisa memicu terjadinya suatu ledakan.

E. Cara pengelolaan sampah


a. Pengumpulan Sampah Warga
Sampah warga dikumpulkan dari rumah ke rumah yang seluruhnya terdiri dari 2
RT. Sampah dikumpulkan oleh petugas khusus, setiap 2 hari sekali dengan
menggunakan gerobak sampah. Sampah-sampah kemudian dikumpulkan di tempat
penampungan penampungan sementara. sementara. Petugas Petugas yang terdiri
terdiri dari dua orang bekerja bekerja dari pagi sampai
menjelang shoCara Pengelolaan Sampah
Proses plat dhuhur.
Sortasi Sampah / Pemisahan Sampah
Di tempat Di tempat penampungan penampungan sampah, sampah-sampah sampah,
sampah-sampah disortasi. disortasi. Ada dua Ada dua petugas petugas
yang bekerja untuk melakukan sortasi sampah ini. Sampah-sampah yang bisa didaur
ulang dikumpulkan dan dibersihkan dari sampah yang lain. Sampah-sampah
nonorganik yang tidak bisa didaur ulang juga dipisahkan tersendiri. Sedangkan
sampah
organik yang tidak bisa didaur ulang dipisahkan untuk diolah menjadi kompos. Ada
beberapa sampah organik beberapa sampah organik yang tidak ikut dikomp yang
tidak ikut dikomposkan, yaitu: kayu, oskan, yaitu: kayu, bambu, tulang, d bambu,
tulang, dan tanduk. Sampah-sampah ini bisa dikomposkan tetapi membutuhkan waktu
yang lebih
lama, sehingga tidak sesuai jika dicampurkan dengan sampah organik yang lain.
Selain itu jumlah sampah ini tidak terlalu banyak.
Sortasi sampah merupakan bagian yang cukup rumit. Banyak makan waktu dan
tenaga. disarankan pada para pengelola untuk mulai mengajak warga memisahkan
sampah organik dan non organik sejak dari rumah-rumah. Hal ini perlu penyadaran
yang terus menerus, perlu waktu lama tetapi harus dimulai sejak dari sekarang.
Sebagai perangsang perangsang bisa dengan memberikan memberikan reward bagi
warga yang mau memisahkan memisahkan sampahnya. Rewardnya tidak perlu mahal-
mahal, misalnya warga yang mau memisahkan sampahnya diberi hadiah tanaman hias
atau tanaman-tanaman yang lain.
b. Pengomposan
Kompos dapat mengurangi tumpukan sampah yang mudah membusuk seerta
sangat berguna dalam penyuburan tanah, selain itu kompos juga bisa memberikan
nilai ekonomis dengan cara menjual kompos yang dimanfaatkan sebagai pupuk
untuk tanaman.Sampah-sampah organik yang tidak bisa didaur ulang diolah
menjadi kompos dengan menggunakan aktivator PROMI. PROMI tidak
membutuhkan bahan tambahan, tidak memerlukan pencacahan, dan tanpa
pembalikan.
d. Penyiapan Tempat Pengomposan
Tempat pengomposan dibuat dengan menggunakan pagar bambu. Di sekeliling
pagar ini diberi lapisan lapisan plastik plastik untuk menjaga menjaga suhu dan
kelembaban. kelembaban. Plastik Plastik yang
digunakan adalah plastik bekas. Bagian bawah/dasar tidak dilapisi plastik.
e. Penyiapan Sampah
Sampah organik dimasukkan ke dalam bak kompos selapis dengan tinggi kurang
lebih 10 cm. PROMI yang telah diencerkan ditaburkan di atas sampah.
Selanjutnya
tumpukan sampah diinjak-injak agar sedikit memadat. Proses ini dilakukan
berulangulang hingga bak penuh.
f. Penutupan dengan Plastik
Jika seluruh sampah organik telah selesai dimasukkan ke dalam bak kompos.
Selanjutnya tumpukan kompos ditutup dengan plastik. Penutupan harus rapat
untuk
menjaga suhu dan kelembaban. Jika bak belum penuh, maka esok hari
ditambahkan
sampah organik lagi dengan cara yang sama hingga bak penuh.
g. Pemanfaatan Kompos/Pupuk Organik
Setelah kompos jadi kira-kira dalam waktu 2-4 minggu, kompos tersebut dapat
langsung digunakan. Kompos dapat juga dibuat menjadi pupuk organik. Pertama,
kompos dikeringkan di bawah sinar matahari. Selanjutnya kompos diayak.
Kompos
yang halus dikemas dalam kantong plastik. Kompos ini bisa diual dengan harga
cukup
lumayan.
Kompos ini dapat digunakan untuk menanam bermacam-macam tanaman.
Misalnya saja tanaman hias. Banyak tanaman hias yang bisa ditanam dengan
kompos.
Alternatif lain adalah menanam tanaman sayuran, bisa tomat, bayam, caisim,
kangkung.
Atau tanaman buah-buahan, seperti buah pepaya atau pisang yang waktu
berbuahnya
tidak terlalu lama. Kompos juga bisa digunakan untuk menanam tanaman
obat/apotik
hidup. Tanaman ini bisa saja dijual atau disumbangkan untuk warga disekitar
lokasi
pengelolaan kompos.
h. Manajemen Pengelolaan Kompos
Untuk mengelola sampah, warga mengadakan musyawarah. Pengelolaan sampah
dilakukan oleh k dilakukan oleh kelompok kecil. elompok kecil. Pengelola
sampah Pengelola sampah diketuai oleh diketuai oleh Pak RW, Pak RW, seorang
seorang
bendahara bendahara dan beberapa beberapa pekerja. pekerja. Warga ditarik
ditarik iuran per rumah, besarnya besarnya iuran
bermacam-macam tergantung kesepakatan, u bermacam-macam tergantung
kesepakatan, uang hasil ang hasil iuran digunakan untuk membayar iuran
digunakan untuk membayar
petugas pengelola, petugas pengelola, khususnya pekerja. khususnya pekerja.
Pekerja diambil Pekerja diambil dari warga dari warga setempat yang setempat
yang masih
mengganggur. Jadi secara tidak langsung pengelolaan sampah juga membuka
lapangan
kerja bagi warga yang belum bekerja.
Setiap hari pekerjaan dibagi menjadi dua shift: shift pagi mulai dari jam 8 – 12
dan shift siang mulai dari jam 12 sampai jam 16. Setiap shift dua orang yang
bekerja.
Pekerja shift pagi bertugas untuk mengambil sampah dari rumah-rumah warga.
Petugas
shift kedua bertugas untuk memilih-milih sampah, mana sampah yang bisa didaur
ulang
dan mana sampah yang akan dikomposkan. Mereka kerja sehari libur sehari
masuk, jadi
hari kerjanya 15 hari kerja.
Pengelolaan sampah dengan 3R ( Reduce, Reuse dan Recycle), 3R yaitu :
1. Reduce (mengurangi)
Kurangilah jumlah sampah dan hematlah pemakaian barang. Misalnya dengan
membawa tas belanja saat ke pasar sehingga dapat mengurangi sampah plastik dan
mencegah pemakaian styrofoam.
2. Reuse (pakai ulang)
Barang yang masih dapat digunakan jangan langsung dibuang, tetapi sebisa
mungkin
gunakanlah k gunakanlah kembali berulang-ulang. embali berulang-ulang.
Misalnya Misalnya menulis pada menulis pada kedua sisi kedua sisi kertas dan
kertas dan
menggunakan botol isi ulang.
3. Recycle (daur ulang)
Sampah kertas dapat dibuat hasil karya, demikian pula dengan sampah kemasan
plastik
mie instan, sabun, minyak, dll.
F. 3 M ( Menguras, Menutup, Mengubur)
3 M merupakan pengertian dari :
Menutup tempat-tempat penampungan air. Menguras tempat-tempat
penampungan air
minimal 2 kali dalam 1 minggu. Mengubur barang-barang bekas agar tidak
menjadi
tempat berkembang biak nyamuk.
Daftar Pustaka

Referensi BLHD Tanjab Barat. BLHD Tanjab Barat.  2010.   2010.  Jenis dan Sumber Sampah.
Sampah. Tersedia Tersedia : http://blhd.tanjabbarkab.go.id/kategori/rehli/jenisdansumbersampah.html
[diakses  pada 9 Mei 2016 : 14.56 WIB] Irman, Joy. 2015.  Dasar-dasar  Dasar-dasar Pengelolaan
Pengelolaan Sistem Persampahan Persampahan. Tersedia : http://www.sanitasi.net/dasar-dasar-
sistem-pengelolaan-sampah.html aan-sampah.html [diakses pada [diakses pada 9 Mei 2016 : 14.08
WIB] Justizia, Justizia,  Witri. 2014.   Witri. 2014. SAP Pengelolaan Sampah.  Tersedia :   Tersedia :
http://myblogsapsampah.blogspot.co.id/2014/12/sap-sampah.html ampah.html [diakses pada 9
[diakses pada 9 Mei 2016 : 13.18 WIB] Muchlisin, Riadi. 2015.  Pengertian,  Pengertian, Jenis dan
Dampak Sampah. Sampah. Tersedia : http://www.kajianpustaka.com/2015/02/pengertian-jenis-dan-
dampak-sampah.htm [diakses pada 9 Mei 2016 : 14.00 WIB]

Anda mungkin juga menyukai