Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

“PEMANFAATAN DAN PENGELOLAAN SAMPAH DI DUSUN DHURI


KECAMATAN KALASAN KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA”

Di Susun Oleh:

KELOMPOK V

PROGRAM PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SURYA GLOBAL

YOGYAKARTA

2019

SATUAN ACARA PENYULUHAN


PEMANFAATAN DAN PENGELOLAAN SAMPAH
Topik : Pemanfaatan Dan Pengelolaan Sampah
Sasaran : Warga Dusun Dhuri
Hari/Tgl/Bln/Tahun : Sabtu/ 05 /Oktober/ 2019
Waktu : 16.00
Tempat : Pak RT 09
Penyuluh : Mahasiswa Surya Global

1. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah mendapatkan penyuluhan selama 30 menit tentang pemanfaatan
dan pengelolaan sampah peserta penyuluhan masyarakat di Dusun Dhuri
Kec. Kalasan dapat menciptakan lingkungan bersih dan mengetahui
pengelolaan sampah.

2. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah mengikuti pendidikan kesehatan tentang pengelolaan sampah Dan
pemanfaatan sampah terhadap kesehatan selama 1 x 30 menit peserta mampu :
1) Menjelaskan pengelolaan sampah
2) Menjelaskan Prinsip pengelolaan sampah
3) Menjelaskan pengaruh sampah
4) Menjelaskan Bagaimana mengelola sampah yang baik
5) Menjelaskan hal-hal yang perlu dilakukan dalam pengelolaan sampah
6) Menjelaskan pemanfaatan sampah
3. MATERI
(Terlampir)
4. METODE
a. Ceramah
b. Tanya jawab
5. MEDIA
Leaflet
6. KEGIATAN
KEGIATAN
NO TAHAP WAKTU MEDIA
Pemateri Pasien
1. Pembuka 10 menit 1. Memberikan 1. Menjawab salam
salam
2. Mendengarkan
2. Perkenalan
3. Memperhatikan
3. Menjelaskan
tujuan dan maksud
yang ingin dicapai 4. Mendengarkan
4. Menjelaskan dan
kontrak waktu memperhatikan
dilaksanakannya 5. Menjawab
penyuluhan pertanyaan
5. Menggali
seberapa jauh
pengetahuan warga
tentang
Pemilihan sampah.
2. Pelaksanaan 15 menit 1. Mahasiswa 1. Mendengarkan Leaflet
menjelaskan dan dan
pengertian manfaat memperhatikan ceramah
dan pengelolaan penjelasan yang
sampah. disampaikan
oleh mahasiswa.
2. Mahasiswa 2. Ikut serta secara
menjelaskan aktif bertanya.
keuntungan
sampah.
3. Mahasiswa 3. Ikut serta secara
menjelaskan aktif bertanya.
Bagaimana cara
berperilaku hidup
bersih dan sehat.
4. Mahasiswa 4. Ikut serta secara
menjelaskan cara aktif bertanya
mengolah sampah
yang baik
3. Penutup 5 Menit 1. Melakukan 1. Memperhatikan
evaluasi. dan melakukan
2. Memberikan pujian
3. Memberikan salam 2. Menjawab
penutup salam

REFERENSI

 Dinas Kesehatan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta


 Slamet, Soemirat J. 2017. Kesehatan Lingkungan, Edisi V, Gadjah Mada
University Press, Yogjakarta.

MATERI
PENGELOLAAN SAMPAH

1. Pengertian
Adalah suatu kegiatan atau upaya untuk menjamin tersedianya fasilitas
pembuangan sampah yang sehat dan baik dalam pengurusan suatu barang
atau benda baik padat maupun cair yang dibuang dan tidak terpakai lagi
oleh manusia, keluarga, kelompok maupun masyarakat.
a) Klasifikasi sampah meliputi antara lain :
1) Sampah organik : yaitu sampah yang berasal dari hasil alam
yang dimanfaatkan oleh masyarakat pada umumnya seperti,
sisa-sisa makanan, ataupun dari kegiatan-kegiatan persiapan
makanan yang menimbulkan sisa-sisa baik cair maupun padat
yang tidak terpakai.
2) Sampah anorganik : yaitu sampah yang dihasilkan oleh buatan
manusia dengan proses kimia dan industri seperti : botol-botol,
kaleng-kalengan, plastik dan yang sejenisnya.
b) Jenis Sampah :
1) Sampah Basah yaitu, sampai yang masih mengandung cairan
didalamnya.
2) Sampah kering yaitu, sampah yang tidak mengandung cairan
didalamnya /kering.

2. Prinsip pengelolaan sampah


Berikut adalah prinsip-prinsip yang bisa diterapkan dalam
pengolahan sampah, yaitu:
1) Mengurangi (Inggris: reduce)
Sebisa mungkin meminimalisasi barang atau material yang kita
pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan material, semakin
banyak sampah yang dihasilkan.
2) Menggunakan kembali (Inggris: reuse)
Sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali.
Hindari pemakaian barang yang sekali pakai, buang(Inggris:
disposabl
3) Mendaur ulang (Inggris: recycle)
Sebisa mungkin, barang-barang yang sudah tidak berguna didaur
ulang lagi. Tidak semua barang bisa didaur ulang, tetapi saat ini
sudah banyak industri tidak resmi (Inggris: informal) dan industri
rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang berguna
bagi manusia.
4) Mengganti (Inggris: replace)
Teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang-barang
yang hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan
lama.
5) Mengubah (Inggris: recovery)
Recovery ialah proses pengubahan sampah menjadi bentuk lain,
misalnya sampah diubah menajdi energi listrik (Pembangkit Listrik
Tenaga Sampah (PLTSa)).

3. Jenis Sampah
Berdasarkan asalnya, sampah padat dapat digolongkan sebagai Sampah
Organik dan Sampah Anorganik.
a) Sampah Organik

Merupakan jenis sampah yang terdiri dari bahan-bahan penyusun


tumbuhan dan hewan yang diambil dari alam atau dihasilkan dari
kegiatan pertanian, perikanan atau yang lainnya. Sampah ini dengan
mudah diuraikan dalam proses alami.

b) Sampah Anorganik.
Merupakan jenis sampah yang berasal dari sumber daya alam tak
terbarui seperti mineral dan minyak bumi atau dihasilkan dari proses
industri. Beberapa bahan seperti ini tidak terdapat di alam, yaitu plastik
dan aluminium. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat
diuraikan oleh alam, sedang sebagian yang lain hanya diuraikan secara
lambat. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga berupa botol,
botol plastik, tas plastik, kaleng dan lain-lain. Kertas, koran dan karton
merupakan perkecualian. Berdasarkan asalnya, kertas, koran dan
karton termasuk sampah organik. Tetapi karena kertas, koran dan
karton dapat di daur ulang seperti sampah anorganik lain (misalnya
gelas, kaleng dan plastik) sehingga dapat digolongkan sampah
anorganik.

4. Pengaruh sampah

a) Tempat media berkembang biaknya mikroorganisme penyebab


penyakit dan tempat bersarangnya serangga,lalat serta tikus sebagai
vektor penyebaran penyakit.

b) dan kalau mengotor76i selokan dapat menyebabkan banjir.

c) Dapat menimbulkan bau yang tidak sedap dan kadang-kadang


menggangu bagi masyarakat

5. Cara Pengelolaan Sampah yang baik

1) Pengelolaan sampah yang dilakukan pada masyarakat kota :


Lebih ditekankan atas adanya kerjasama dengan berbagai pihak
baik pemerintah, masyarakat dan swasta.
a) Cara Pengelolaan Sampah dikota meliputi ada beberapa
tahapan (Dinas Kesehatan Jakarta) meliputi :
1. Pewadahan : adalah kegiatan pengumpulan sampah
sebelum diangkut ketempat penampungan cont, tong
sampah, bak sampah, kantong plastik dan lain
sebagainya.
2. Pengumpulan sampah terbagi dua :
- Pengumpulan oleh masyarakat dengan swadana
masyarakat
- Pengumpulan oleh petugas kebersihan.
3. Pengangkutan sampah
- Dibedakan atas pengangkutan sampah tidak
langsung, yaitu pengumpulan sampah dari lokasi
penampungan sementara kelokasi penampungan
akhir
- Pengangkutan langsung, yaitu pengangkutan
sampah langsung dari sumber-sumber sampah
/rumah tangga dan dipasar.
4. Dan pemusnahan sampah.
2) Pengelolaan sampah yang dilakukan pada masyarakat desa.
a) Pendidikan kesehatan dalam meningkatkan kesadaran akan
pentingnya kebersihan lingkungan khususnya dalam
pengelolaan sampah.
b) Proses pengelolaan yang harus didukung oleh kebersamaan
masyarakat setempat serta dukungan baik oleh pemerintah
setempat, perusahan indutri, pedagang dan pemilik rumah.

6. Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam pengelolalaan sampah baik


penimbunan (sementara), pengumpulan dan pembuangan baik di
masyarakat kota dan dimasyarakat desa antara lain :
a) Kesadaran dan kerjasama antara warga masyarakat akan pentingnya
fasilitas tempat sampah disekitarnya dan membuat pengorganisasian akan
proses penimbunan, pembuangan penngumpulan dari rumah-rumah dan
pengangkutan ketempat pembuangan yang telah ditempatkan oleh
pemerintah setempat.(biasanya dilakukan oleh masyarakat kota).
b) Tempat Penimbunan (sementara) sampah yang baik hal-hal yang
diperhatikan
- Adanya penimbunan dengan tutup yang cocok, sesuai ukuran dan
Serasi
- Mempunyai tutup yang rapat dan cocok.
- Tidak mudah bagi masuknya lalat, serangga maupun tikus.
- Tempat sampah yang berada pada tempat tinggal hendaknya tidak
terlalu besar dan berat serta mudah dipindahkan cont : dengan ukuran
20 liter(5 Gallon).
c) Cara pembuangan sampah didaerah perkarangan / rumah ada beberapa hal
yang diperhatikan :
a. Dipendam
 Galilah lobang didalm perkarangan rumah, dengan kira-kira
panjangnya 1 meter, dengan lebar 1 meter dan dalam sekitar 1
meter.
 Buatlah lubang sejauh-jauhnya dari sumber yang dipergunakan
untuk air minum.
 Sediakan tutup untuk lubang tersebut.
 Taruhlah dalam lubang sampah yang dihasilkan oleh rumah
tangga setiap hari
 Tutuplah lubang,setelah menaruh tanah diatasnya paling
sedikit 60 cm (2 kaki)
 Galilah lubang lain, jika lubang lama telah penuh.
b. Pembakaran meliputi:
 Pembakaran tertutup : adalah pembakaran yang dilakukan
terhadap sampah yang dihasilkan dibawah pengawasan.cont.
dengan teknologi tinggi
 Pembakaran terbuka : adalah pembakaran yang dilakukan oleh
pemilik rumah untuk melenyapkan sampah dengan tidak
diawasi.
c. Dibuat pupuk (biasanya paling sering dilakukan didesa):
 Pupuk dibuat dari bahan organik.
 Taruhan sampah yang dari produksi rumah tangga dalam satu
tumpukan didalam perkarangan yang luas yang mempunyai
pengeringan yang baik.
 Balikkan tumpukan sampah tersebut lenih sering labih baik.
 Pupuk masak kira-kira beberapa minggu sampai 3 bulan
tergantung pada suhu seringnya pembalikan.

7. Pemanfaatan sampah yang menghasilkan nilai ekonomis


dimasyarakat.

Selain cara di atas ada beberapa cara lain yang dapat dilakukan untuk
mengatasi permasalahan sampah yaitu dengan memanfaatkan sampah
menjadi sesuatu yang memiliki nilai ekonomis bagi masyarakat,
diantaranya adalah:
a) Makanan Ternak, Banyak sisa kegiatan rumah tangga atau
kegiatan pabrik yang bisa dijadikan makanan ternak. Sebagai
contoh, sayur-mayur sisa di dapur, bisa dijadikan makanan sapi,
kambing atau binatang ternak lainnya. Nasi yang basi bisa
dicampur dengan dedak untuk makanan ayam. Kulit singkong,
kulit pisang dan sejenisnya bisa juga dijadikan makanan ternak. Di
beberapa peternakan, ampas tahu dijadikan makanan domba,
sehingga domba tumbuh dengan gemuk.
b) Daur Ulang (Recycling), Sampah-sampah yang dibuang karena
dianggap sudah tidak berguna lagi, sebenarnya masih dapat
dimanfaatkan. Benda-benda itu bisa diubah menjadi benda lain
atau dicetak ulang untuk benda yang sama, seperti : plastik, kertas,
kaca, dan botol bekas. Beberapa contoh daur ulang dapat
disebutkan sebagai berikut:
c) Daur ulang plastik, Plastik-palstik yang dikumpulkan diproses
melalui beberapa tahapan, yaitu : sortir, pemotongan, pencucian,
pengeringan, pemanasan, penyaringan, pendinginan, pencetakan
pembungkusan dan pemeriksaan. Pada tahap ini dihasilkan biji
plastik yang selanjutnya diolah menjadi barang-barang keperluan
rumah tangga yang memiliki nilai jual.
d) Daur ulang kaca, Daur ulang kaca dapat dilakukan dengan cara
pecahan kaca atau botol yang ada dibersihkan, dicuci dan dilebur
dalam tungku pemanas bersuhu 1.500 derajat celcius selama 24
jam. Setelah benar-benar meleleh, selanjutnya kaca dibentuk sesuai
dengan keinginan. Pecahan kaca atau botol dapat pula langsung
dibuat benda hias yang memiliki nilai seni yang tinggi.
e) Daur ulang kaleng bekas, Kaleng-kaleng bekas dapat didaur ulang
menjadi berbagai barang kerajinan yang berguna, misalnya vas
bunga, tempat pensil, wadah kosmetik atau perhiasan, mainan anak
atau toples tempat permen.
f) Daur ulang bunga kering, Agar bunga dapat bertahan lebih lama
dan memiliki nilai seni yang tinggi, bunga dapat dikeringkan dan
dikombinasikan dengan bahan limbah lain seperti ranting tanaman,
daun, kulit dan biji buah. Semua bahan tersebut dirangkai melalui
pengeleman dan dibentuk menjadi booklet yang indah atau asesoris
lain sebagai dekorasi ruangan.
g) Daur ulang bahan kain, Kain yang sudah tidak dipakai lagi dapat
dimanfaatkan untuk membuat boneka, washlap, tas, tempat pensil
dan lain-lain. Selain itu limbah dari pabrik yang berupa bahan kain
dapat dimanfaatkan untuk membuat keset, hiasan dinding dan lain
sebagainya.
h) Daur ulang bahan kertas, Kertas yang sudah tidak dipakai lagi
dapat dimanfaatkan untuk membuat kartu undangan, kotak
perhiasan, kotak pensil, buku dan lain-lain dengan cara mengubah
kertas-kertas bekas menjadi bubur kertas. Selanjutnya dicetak,
dikeringkan dan kemudian dapat dibentuk sesuai dengan
keperluan.
i) Pengomposan (Composting), Pemusnahan sampah dengan cara
pengomposan sudah banyak dilakukan orang, baik secara pribadi
maupun kelompok. Mereka menggunakan teknik pengomposan
untuk memanfaatkan benda tak berguna itu untuk dijual sebagai
pupuk kompos. Dengan cara, sampah yang berupa sampah basah
(garbage) dapat dimanfaatkan untuk membuat kompos. Komposisi
untuk membuat kompos ini adalah 2 – 4 m kubik sampah basah,
6,5 m kubik kulit buah kopi, 750 kg kotoran hewan memamah biak
(kira-kira 50 blek minyak tanak isi 20 liter), dan 30 kg abu dapur
atau abu kayu. Cara pembuatan kompos ini cukup mudah, yaitu:
1. Semua bahan dicampur kecuali abu dan disimpan di tempat
pengomposan setinggi 1 m. Kemudian atasnya ditaburi abu
secara merata.
2. Cairan yang keluar dari bak pengomposan ditampung dan
disiramkan kembali ke permukaan kompos untuk
meningkatkan kadar nitrogen dan mempercepat proses
pengomposan.
3. Setelah 2 -3 minggu kompos perlu dibolak-balik dengan baik
setiap minggu.
4. Biasanya 2-3 bulan kompos sudah matang dengan sempurna.
5. Setiap dimanfaatkan sebaiknya kompos dijemur dulu sampai
agak kering dan kadar airnya kira-kira tinggal 50-60 % saja.
8. Dampak Pembakaran Sampah
1. Menganggu pernapasan
Sampah non organic terutama yang tebuat dari karet, cat, dan bahan
asbes lainya menghasilkan vartikel berbahaya partikel yang cukup
besar ini ikut terbawa angin dan akhirnya masuk ke pernapasan.
Kalau
kondisi ini dibiarkan akan menyebabkan masalah lebih serius
disaluran
napas seperti brongkitis, kanker paru dan asm.
2. Menyebabkan iritasi mata

Partikel asap yang terlalu besar juga bisa menyebabkan masalah


pada mata. Partikel berbahaya akan menyebabkan iritasi dan
akhirnya memerah.

3. Meracuni tubuh secara tidak lagsung

Asap yang masuk kerumah secara tidak lagsung akan menyebarkan


partikel yang berbahaya partikel itu bisa mengenai tangan dan
masuk kemulut saat makan.

4. Merusak organ tubuh

akibat menghirup asap pembakaran sampah dapat menurunkan


kerja atau kerusakan pada organ tubuh asap yang mengadung
partikel yang berbahaya bisa masuk ke organ tubuh dan aliran
darah.

LAPORAN EVALUASI KEGIATAN


PENYULUHAN TENTANG PEMANFAATAN DAN PENGELOLAAN
SAMPAH TELAH DILAKSANAKAN TANGGAL 05 OKTOBER 2019

1. Evaluasi Struktur
b. Persiapan Media
Persiapan media dibuat bersama oleh kelompok
c. Media
Media yang digunakan dalam penyuluhan menggunakan leaflet
yang dibuat berdasarkan konsep dan teori materi SAP, ceramah dan
tanya jawab.
2. Evaluasi Proses
a. Proses
Penyuluhan berlangsung dengan lancar dan peserta penyuluhan
memahami materi penyuluhan tentang pemanfaatan dan
pengelolaan sampah. Peserta penyuluhan memperhatikan materi
yang disampaikan oleh penyaji. Selama pelaksanaan acara, suasana
tenang dan para peserta antusias mengikuti penyuluhan. Para
peserta yang hadir dapat mengikuti dengan aktif dan memberikan
pertanyaan atau jawaban terkait materi yang diberikan oleh
mahasiswa.
Pertanyaan :
1. Apa pengertian pengelolaan sampah ?
2. Bagaimana Prinsip pengelolaan sampah ?
3. Apa pengaruh sampah ?
4. Bagaimana mengelola sampah yang baik ?
5. hal-hal yang perlu dilakukan dalam pengelolaan sampah ?
6. bagaimana cara pemanfaatan sampah ?
b. penyuluh
1) Bisa memfasilitasi jalannya penyuluhan
2) Bisa menjalankan perannya sesuai tugas dan tanggung jawab
3) Suasana selama kegiatan penyuluhan kondusif.
c. Kehadiran
Peserta hadir sebanyak 25 orang dan tidak ada peserta yang
meninggalkan penyuluhan selama kegiatan berlangsung.
3. Evaluasi Hasil
Beberapa ibu-ibu mampu mengulang tentang materi tentang
pemanfaatan dan pengelolaan sampah. dilihat dari ketika di evaluasi
pertanyaan audiens mampu menjawab dan menyampaikan kesimpulan
dari materi penyuluhan.
LAMPIRAN
PENYULUHAN PEMANFAATAN DAN
PENGELOLAAN SAMPAH

Anda mungkin juga menyukai