Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)


KONSEP PEMBUANGAN SAMPAH

Untuk memenuhi tugas individu Praktek Klinik Keperawatan Komunitas


Dosen Pembimbing: Arwani, SKM, MN.

DISUSUN OLEH:
Ferishandy Bagaskara
(P1337420617026)

SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN SEMARANG


JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG
2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)
KONSEP PEMBUANGAN SAMPAH

Pokok Bahasan : Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS)


Sub Pokok Bahasan : Konsep Pembuangan Sampah
Hari/Tanggal : Rabu-Jum’at, 17-19 Juni 2020
Waktu : Pkl. 08.00 WIB s.d selesai
Tempat : RT 01, 03, 05 RW 10 Kelurahan Srondol Kulon
Sasaran : Warga RT 01, 03, 05 RW 10 Kelurahan Srondol Kulon
Penyuluh : Mahasiswa Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes
Semarang

A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit warga diharapkan mampu
memahami tentang konsep pembuangan sampah
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan masyarakat mampu:
a. Menjelaskan pengertian pembuangan sampah.
b. Mengetahui jenis sampah dan sumber sampah.
c. Menyebutkan pembagian sampah.
d. Menyebutkan dampak sampah terhadap Manusia dan lingkungan.
e. Menyebutkan dampak negatif dan positif dari pembuangan sampah.
f. Mengetahui hal – hal yang perlu di perhatikan dalam pembuangan
sampah.
g. Menyebutkan beberapa cara pembuangan sampah secara benar dan
tidak benar.
B. URAIAN KEGIATAN
Uraian Kegiatan Kegiatan
No Waktu
Kegiatan Penyuluhan Masyarakat
1. 2 menit Pendahuluan Memperkenalkan Mendengar
diri dan /memperhatikan
menjelaskan tujuan
2. 10 Penjelasan Mendengarkan
menit materi Menjelaskan materi
penyuluhan tentang
:
1. Pengertian
pembuangan
sampah
2. Jenis sampah
dan Sumber
sampah
3. Pembagian
sampah
4. Dampak
sampah
terhadap
Manusia dan
lingkungan
5. Dampak negatif
dan positif dari
pembuangan
sampah
3. 5 menit Evaluasi 6. Hal – hal yang Bertanya
perlu di
4. 3 menit Penutup perhatikan memperhatikan
dalam
pembuangan
sampah
7. Beberapa cara
pembuangan
sampah secara
benar dan tidak
benar.

Tanya jawab

Menyimpulkan

C. Sasaran
Warga RT 01, 03, 05 RW 10 Kelurahan Srondol Kulon

D. Media
Video
Poster
E. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
 Kontrak waktu telah dilakukan sebelum kegiatan Pendidikan
kesehatan dimulai
 Tempat dan peralatan sudah sesuai dengan Satuan Acara
Pendidikan Kesehatan yang ada
2. Evaluasi Proses
 Pendidikan kesehatan ke warga berlangsung secara lancar
 Saat dilakukan penkes baik warga Nampak sesekali bertanya
 Penkes berlangsung secara komprhensif karena penyaji dan
pendengar langsung bertatap muka
3. Evaluasi Hasil
 Warga mengerti jenis jenis sampah dan tata cara pengelolannya
secara baik dan benar
 Warga berusaha menerapkan pola hidup sehat dalam
pengelolaan sampah
MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian Pembuangan Sampah ( Refuse disposal )


Pembuangan sampah adalah semua zat/ benda yang sudah tidak terpakai
lagi baik berasal dari rumah-rumah maupun siasa-sisa proses industri,
sedangkan sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari
sumber aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai
ekonomis.

B. Jenis Sampah
Berdasarkan asalnya, sampah padat dapat digolongkan sebagai Sampah
Organik dan Sampah Anorganik.
1. Sampah Organik
Merupakan jenis sampah yang terdiri dari bahan-bahan penyusun
tumbuhan dan hewan yang diambil dari alam atau dihasilkan dari
kegiatan pertanian, perikanan atau yang lainnya. Sampah ini dengan
mudah diuraikan dalam proses alami.
2. Sampah Anorganik
Merupakan jenis sampah yang berasal dari sumber daya alam tak
terbarui seperti mineral dan minyak bumi atau dihasilkan dari proses
industri. Beberapa bahan seperti ini tidak terdapat di alam, yaitu plastik
dan aluminium. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat
diuraikan oleh alam, sedang sebagian yang lain hanya diuraikan secara
lambat. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga berupa botol, botol
plastik, tas plastik, kaleng dan lain-lain.
Kertas, koran dan karton merupakan perkecualian. Berdasarkan asalnya,
kertas, koran dan karton termasuk sampah organik. Tetapi karena kertas,
koran dan karton dapat di daur ulang seperti sampah anorganik lain
(misalnya gelas, kaleng dan plastik) sehingga dapat digolongkan sampah
anorganik.

C. Sumber Sampah
1. Sampah Pemukiman, Perdagangan dan Perkantoran yang disebabkan
oleh :
a. Penduduk yang tinggal di sepanjang sungai dan pemukiman padat
langsung membuang sampah ke sungai dan saluran pembuangan.
b. Limpasan air hujan yang membawa sampah dari pasar-pasar maupun
pusat-pusat kegiatan dan pemukiman.
c. Sampah perkantoran terdiri dari kertas, alat tulis menulis, toner foto
copy, baterai dll.
2. Sampah Pertanian dan Perkebunan
Sampah dari kegiatan pertanian tergolong bahan organik, seperto jerami
dan sejenisnya. Sebagian besar sampah yang dihasilkan selama musim
panen dibakar atau dimanfaatkan untuk pupuk
3. Sampah Bangunan dan Gedung
Sampah yang berasal dari kegiatan pembangunan dan pemugaran
gedung dapat berupa organik maupun anorganik. Sampah organik : kayu,
bambu, triplek dll. Sampah Anorganik : semen, ubin, besi, baja, kaleng,
kaca dll.
4. Sampah Khusus
Sampah khusus merupakan sampah yang memerlukan penanganan
khusus untuk menghindari bahaya yang akan ditimbulkannya. Sampah
jenis ini meliputi :
5. Sampah Rumah Sakit
Merupakan sampah biomedis, seperti sampah dari pembedahan,
peralatan operasi, botol infus dan sejenisnya serta obat-obatan. Semua
sampah ini terkontaminasi oleh bakteri, virus dan pembawa penyakit
lainnya yang sangat berbahaya bagi manusia dan lingkungan sekitarnya.

D. Pembagian Sampah
Sampah ini dibagi dalam :
1. Garbage : adalah sisa pengolahan ataupun sias makanan yang sudah
membusuk.
2. Rubbish : adalah bahan-bahan sisa pengolahan yang tidak membusuk.
Rubbish ini ada yang mudah terbakar misalnya : kayu, kertas. Ada yang
tidak terbakar misalnya kaleng, kawat dan sebagainya.
E. Dampak sampah terhadap Manusia dan lingkungan
1. Terhadap Kesehatan
Pengelolaan sampah yang tidak memadai (pembuangan sampah
sembarangan dan tidak terkontrol) dapat menimbulkan berbagai penyakit
sebagai berikut :
a. Diare, kolera, tipus dan demam berdarah dapat menyebar dengan
cepat karena sampah memasuki air minum.
b. Cacing pita yang dapat menyebar melalui rantai makanan, dimana
cacing dikonsumsi sebelumnya oleh ternak melalui makanannya yang
berupa sisa makanan / sampah.
c. Minamata (di Jepang) disebabkan karena masyarakat mengkonsumsi
ikan yang terkontaminasi sampah beracun (limbah baterai dan
akumulator yang dibuang di perairan umum)
2. Terhadap Lingkungan
Cairan yang dilepaskan sampah ke saluran drainase dan air tanah
sehingga mencemari sumber air tersebut. Penguraian sampah yang
dibuang ke dalam air akan menghasilkan asam organik dan gas-cair
organik seperti metana (dapat menimbulkan bau dan gasnya dapat
menimbulkan ledakan bila konsentrasinya cukup besar).

F. Dampak negatif dan positif dari pembuangan sampah


1. Dampak negatif antara lain :
a. Musibah fatal contohnya burung bangkai yang terkubur di bawah
timbunan sampah akan menimbulkan bau busuk dan merusak tanah.
b. Kerusakan infrastruktur contohnya kerusakan ke akses jalan oleh
kendaraan berat yang mengangkut sampah ke TPA menimbulkan
kerusakan pada jalan yang di laluinya.
c. Pencemaran lingkungan setempat seperti pencemaran air tanah oleh
kebocoran dan pencemaran tanah sisa selama pemakaian TPA,
begitupun setelah penutupan TPA
d. Pelepasan gas metana yang disebabkan oleh pembusukan sampah
organik, metana adalah gas rumah kaca yang berkali-kali lebih
potensial daripada karbon dioksida, dan dapat membahayakan
penduduk suatu tempat.
e. gangguan sederhana contohnya debu, bau busuk, dan kutupolusi
suara.    
2. Dampak positif antara lain :
Menjadi lahan Perekonomian yang sangat produktif bagi masyarakat
sekitar. Banyaknya tumpukan sampah anorganik di TPA, telah
menimbulkan inisiatif baru dalam sektor ekonomi bagi masyarakat di
sekitar TPA,mereka menganggap tumpukan sampah tersebut adalah
lahan perekonomian yang sangat produktif,dengan cara mengumpulkan
sampah-sampah anorganik,seperti plastik,atau barang-barang bekas
yang tidak mudah mudah hancur,plastik dan barang bekas tersebut telah
mampu memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari,bahkan menurut
tanggapan masyarakat yang ada di sekitar sana,penghasilan yang
mereka dapatkan dari TPA dengan cara mengumpulkan plastik dan
barang bekas lebih dari cukup. Bahkan ada masyarakat sekitar yang mau
meninggalkan usaha dagangan nya,karna mereka beranggapan TPA
lebih mampu memenuhi kebutuhan perekonomian mereka sehari-hari.

G. Hal – hal yang perlu di perhatikan dalam pembuangan sampah


Agar sampah ini tidak membahayakan kesehatan manusia, maka perlu
pengaturan pembuanagnnya.
Dari sampah ini harus diperhatikan :               
a) Penyimpanan Sampah (Storage)
Untuk tempat sampah di tiap-tiap rumah isinya cukup 1 meter kubik.
Tempat sampah janganlah ditempatkan di dalam rumah atau di pojok
dapur, karena merupakan gudang makanana bagi tikus-tikus sehingga
rumah banyak tikus.
Tempat sampah sebaiknya :               
1. Terbuat dari bahan yang mudah dibersihkan dan tidak mudah rusak.
2. Harus ditutup rapat sehingga tidak menarik serangga atau binatang-
binatang lainnya seperti : tikus, ayam, kucing dan sebagainya.
3. Ditempatkan di luar rumah. Biloa pengumpulannya tidak dilakukan
oleh pemerintah, tempatkanlah tempat sampah sedemikian rupa
sehingga karyawan pengumpul sampah mudah mencapainya.
b) Pengumpulan Sampah (Collection)
Pengumpulan sampah dapat dilakukan :
1. Perorangan                    
Tiap-tiap keluarga mengumpulkan sampah dari rumahnya masing-masing
untuk dibuang pada tempat tertentu
2. Pemerintah
Pengumpulan sampah di kota-kota dilakukan pemerintah dengan
menggunakan truk sampah atau gerobak sampah
3. Swasta
Swasta hanya mengambil sampah-sampah tertentu sebagai bahan baku
pada perusahaannya misalnya untuk pembuatan kertas, karton dan
palstik.
c) Pembuangan Sampah (Disposal)
Pembuangan sampah dapat dilakukan dengan cara :
1. Land fill                                                         
Sampah dibuang pada tanah yang rendah. Pembuangan samapah
secara ini hanya baik untuk sampah-sampah jenis rubbish,
sedangkan bila jenis garbage atau tercampur dengan garbage,
tempat pembuangan sampah ini akan menjadi tempat
perkembangbiakan serangga, tikus, juga menimbulkan bau-bauan
yang tidak sedap.
2. Sanitary land fill
Sampah dibuang pada tanah yang rendah, kemudian ditutup lagi
dengan tanah paling sedikit 60 cm, untuk mencegah pengorekan oleh
anjing, tikus dan binatang-binatang lainnya. Cara ini memenuhi syarat
kesehatan.
3. Individual incineration
Sampah dari rumah dikumpulkan sendiri, kemudaian dibakar sendiri.
Pembakaran sampah ini harus dilakukan dengan baik sebab bila tidak
asapnya mengotori udara dan bila tidak terbakar sempurna sisanya
tercecer kemana-mana.
4. Incineration dengan incinerator khusus
Cara ini dikerjakan oleh pemerintah. Sampah-sampah yang telah
dikumpulkan dari truk / gerobak sampah dibakar dam incinerator
khusus (alat pembakar sampah). Incinerator ini mempunyai bagian-
bagian :
a. Tempat pengumpulan sampah
b. Ruang pengeringan
c. Ruang pembakaran atau Cerobong asap
Cara pembuangan sampah ini baik sekli tapi biayanya mahal.
5. Pulverisation
Semua sampah baik garbage maupun rubbish digiling (dihaluskan)
dengan alat khusus, kemudian dibuang ke laut. Dalam bentuk yang
sudah digiling ini, sampah menjadi tidak disukai lagi baik oleh
serangga maupun tikus-tikus.
6. Composting (dibuat pupuk)
Dari sampah yang terbuang masih dapat dibuat pupuk sebagai
penyubur tanah pertanian. Cara ini telah banyak dikerjakan di negara-
negara maju misalnya di Amerika Serikat. Pada prinsipnya :
a. Mula-mula sampah-sampah dari gelas, logam dan bahan-bahan
lainnya yang tak dapat dijadikan kompos dipisahkan terlebih
dahulu.
b. Setelah dipisah-pisahkan, sampah yang akan dijadikan kompos
digiling menjadi halus agar proses pembusukan (dekomposisi)
oleh bakteri pembusuk berlangsung dengan baik.
c. Kemudian sampah diletakkan pada suatu tempat dimana proses
pembusukan akan terjadi. Tempat ini dilengakapi dengan alat
pengatur suhu, pengatur kelembaban dan pengaliran udara agar
proses pembusukan terjadi secra optimum.
d. Kadang-kadang ditambahkan starin mikro-organisme yang dapat
mempercepat proses pembusukannya, tapi sering kali hal ini tidak
perlu, karena pada sampah sendiri telah cukup mengandung
mikrooranisema tersebut.
e. Bila sampah yang sedang dibusukkan ini ditambahkan Lumpur
dari air limbah akan dihasiklkan kompos yang baik sekali. Lama
proses pembusukannya bervariasi antara 2 hari samapi 6 minngu.
Untuk dijual ke pasaran, kompos ini dikeringkan, digiling kemabali
dan dibungkus.
7. Hogfeeding (sebagai makanan ternak)
Yang dapat dipergunakan yaitu jenis garbage misalnya sisa sayuran ,
ampas pembuatan tapioca,ampas pembuatan tahu dan sabagainya.
Diberikan kepada ternak sebagai makanannya.
8. Recycling
Dengan cara ini dimaksudkan untuk mengurangi jumlah sampah,
maka bagian-bagian sampah yang masih dapat dipakai/ digunakan,
diambil lagi misalnya kertas-kertas, gelas-gelas, logam-logam dan
sebagainya. Dari benda-benda ini dapat dihasilkan benda-benda baru
yang berguna misalnya karton, plastik alat-alat dari gelas dan
sebagainya.
Sangat berbahaya untuk kesehtan bila kertas-kertas dari tempat
sampah yang dikumpulkan kaum tuna-wisma, dipergunakan sebagi
kantong pembungkus makanan. Karena itu sebaiknya sampah-
sampah dari kertas segera dibakar setelah dibuang.

H. Beberapa cara pembuangan sampah secara benar dan tidak benar


Beberapa cara membuang sampah yang tidak benar antara lain :
1. Membuang sampah sembarangan tak peduli tempat sampah
2. Membuang sampah di sungai / kali
3. Meletakkan sampah di pinggir jalan dengan harapan diambil
tukang sampah
4. Mengumpulkan/mengoleksi sampah hingga banyak lalu dibakar, terdapat
beberapa bahaya diantaranya:
 Menghirup asap pembakaran

Membakar sampah dapat melepaskan bahan-bahan berbahaya,


seperti karbonmonoksida, formaldehida, arsenik, dioksin dan furan.
Orang-orang yang berada di sekitar lokasi pembakaran, memiliki risiko
paling tinggi untuk mengalami gangguan kesehatan akibat bahan-bahan
tersebut, bergantung pada seberapa lama dan seberapa sering mereka
terpapar asap hasil pembakaran sampah. Gangguan ini bisa mulai dari
yang sederhana, seperti batuk, mata merah atau berair, hidung terasa
perih seperti terbakar, mual, dan sakit kepala.
Pada penderita asma, asap ini juga bisa memicu terjadinya
serangan asma. Sementara pada orang yang memiliki riwayat penyakit
jantung atau paru, asap pembakaran sampah dapat menyebabkan
gangguan yang lebih berat. Paparan dioksin bahkan berisiko
menyebabkan beberapa jenis kanker, gangguan hati, gangguan pada
sistem kekebalan tubuh, serta gangguan pada sistem reproduksi.

 Mengonsumsi makanan yang terkontaminasi abu dan asap

Setelah dibakar, sampah akan menyisakan residu berupa bahan


kimia berbahaya, yang bisa saja terserap tanaman sayuran atau buah
yang tumbuh di sekitarnya. Manusia bisa ikut terpapar jika mengonsumsi
sayuran dan buah tersebut.

Tidak hanya tanaman, zat berbahaya ini bahkan juga bisa terkandung
dalam susu, daging, dan telur dari hewan yang terpapar zat tersebut,
melalui tanah yang sudah terkontaminasi. Bahan makanan ini kemudian
juga bisa memengaruhi kesehatan manusia, jika dikonsumsi dalam
jangka panjang.

 Bermain di sekitar area sisa pembakaran

Selain pada udara, bahan kimia berbahaya ini juga bisa terdapat pada
abu sisa pembakaran dan membahayakan anak-anak yang bermain di
sekitar area. Selain itu, membakar sampah bisa juga menyebabkan
kebakaran.

5. Menumpang buang sampah di tempat sampah pribadi orang lainMenggali


tanah lalu mengubur sampah
I. Cara buang sampah yang baik dan benar, yaitu antara lain :
1. Memisahkan antara sampah yang bisa didaurulang dan
yang tidak bisa didaur ulang
2. Memisahkan antara sampah organik (basah) dengan sampah non organik
(kering)
3. Membuang sampah pada tempatnya baik milik publik/umum maupun
pribadi
4. Memberikan sampah yang masih bernilai secara cuma-cuma (gratis)
pada tukang beling/tukang loak barang bekas
5. Sampah basah/sampah organik bisa dijadikan pupuk, olah sendiri atau
serahkan kepada ahlinya
6. Jika malas untuk melakukan apa-apa, kita tinggal bungkus saja sampah
yang ada di kantong plastik dan buang di tempat yang benar yang
nantinya akan diangkut ke tempat pembuangan akhir (TPA)
LAMPIRAN MEDIA

(Video terlampir)
DAFTAR PUSTAKA

Tim Penulis PS, (2008). Penanganan dan Pengelolaan Sampah. Penerbit


Penebar Swadaya. Jakarta.
Badan Standarisasi Nasional. (2008). Pengelolaan Sampah di Pemukiman,
Jakarta.
Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia. (2012). Buku Profil Bank
Sampah Indonesia. Jakarta.
Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Cipta Karya. (2014). Tata
Cara Penyelenggaraan Umum Tempat Pengolahan Sampah (TPS) 3R
Berbasis Masyarakat di Kawasan Pemukiman.
Fatchurrahman, M. T. (2018). Manajemen Pengelolaan Sampah Berkelanjutan
Melalui Inovasi “Ecobrick” Oleh Pemerintah Kota Yogyakarta. Skripsi.
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai