Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : PHBS


Sub Pokok Bahasan : Konsep pembuangan sampah
Sasaran : Tn.A RT 005 Dusun 4 Desa Talang Pangeran Ulu,
kecamatan Pemulutan Barat, Kabupaten Ogan Ilir.
Hari / Tanggal : 09 Maret 2018
Waktu : 45 Menit
Tempat : Rumah Tn.A
Penyuluh : Mukti Muda, S.Kep

Pembimbing : Sukron, S.Kep.,Ns.,MNS

A. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit warga diharapkan mampu
memahami tentang konsep pembuangan sampah
B. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan masyarakat mampu:
1. Menjelaskan pengertian pembuangan sampah.
2. Mengetahui jenis sampah dan sumber sampah.
3. Menyebutkan pembagian sampah.
4. Menyebutkan dampak sampah terhadap Manusia dan lingkungan.
5. Menyebutkan dampak negatif dan positif dari pembuangan sampah.
6. Mengetahui hal – hal yang perlu di perhatikan dalam pembuangan sampah.
7. Menyebutkan beberapa cara pembuangan sampah secara benar dan tidak
benar.
C. Metode
1. Ceramah
2. Konseling
D. Media
Leaflet, Flip Chart
E. Materi penyuluhan
1. Pengertian pembuangan sampah
2. Jenis sampah dan Sumber sampah
3. Pembagian sampah
4. Dampak sampah terhadap Manusia dan lingkungan
5. Dampak negatif dan positif dari pembuangan sampah
6. Hal – hal yang perlu di perhatikan dalam pembuangan sampah
7. Beberapa cara pembuangan sampah secara benar dan tidak benar.
F. Kegiatan Penyuluhan

Uraian Kegiatan Kegiatan


No Waktu
Kegiatan Penyuluhan Masyarakat
1. 2 menit Pendahuluan Memperkenalkan diri Mendengar
dan menjelaskan /memperhatikan
tujuan

2. 10 menit Penjelasan Menjelaskan materi Mendengarkan


materi penyuluhan tentang :
1. Pengertian
pembuangan
sampah
2. Jenis sampah dan
Sumber sampah
3. Pembagian sampah
4. Dampak sampah
terhadap Manusia
dan lingkungan
5. Dampak negatif
dan positif dari
pembuangan
sampah
6. Hal – hal yang
perlu di perhatikan
dalam
pembuangan
sampah
7. Beberapa cara
pembuangan
sampah secara
benar dan tidak
benar.
5 menit
3. Evaluasi Tanya jawab Bertanya
3 menit
4. Penutup Menyimpulkan memperhatikan

G. Media Alat Sumber


1. Media : Leaflet
2. Sumber :
a. Citra Agus Skep, NS. Tuntutan praktis Asuhan keperawatan keluarga.
2004. Jakarta ; EGC
b. Friendman M Marilyn, Kep Keluarga Teori dan Praktek. 1998. Jakarta:
EGC
c. Price, Sylvia Anderson. Patofisiologi Konsep Klinis proses Penyakit
Buku 2 Edisi 6,2002. Jakarta ; EGC
d. Soegondo S. Petunjuk Praktek Pengelolaan DM Tipe 2. 2002. Jakarta :
PB Perkemi
e. Soeparman, Waspadji Sarewono, Ilmu Penyakit Dalam Jilid II, 1990,
Jakarta : Balai Penerbit FKUI Willem’s L. Jenice, Diagnosis Fisik, 2005,
EGC, Jakarta
f. http://mufrikaamaliah.blogspot.co.id/2014/04/satuan-acara-penyuluhan-
sap-pembuangan.html. (diakses pada Rabu, 08 Maret 2018 pkl. 12.30
wit)
H. Evaluasi
1. Prosedur : Tanya jawab
2. Waktu : 10 menit
3. Bentuk soal : Lisan
4. Jumlah Soal : 3 butir
Butir:
a. Antusias keluarga dan keaktifan peserta dalam mengikuti penyuluhan
b. Keluarga mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
c. Penilaian dari posttest secara lisan
MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian Pembuangan Sampah ( Refuse disposal )


Pembuangan sampah adalah semua zat/ benda yang sudah tidak terpakai lagi
baik berasal dari rumah-rumah maupun siasa-sisa proses industri, sedangkan
sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber aktivitas
manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis.
B. Jenis Sampah
Berdasarkan asalnya, sampah padat dapat digolongkan sebagai Sampah
Organik dan Sampah Anorganik.
1. Sampah Organik
Merupakan jenis sampah yang terdiri dari bahan-bahan penyusun
tumbuhan dan hewan yang diambil dari alam atau dihasilkan dari kegiatan
pertanian, perikanan atau yang lainnya. Sampah ini dengan mudah
diuraikan dalam proses alami.
2. Sampah Anorganik
Merupakan jenis sampah yang berasal dari sumber daya alam tak terbarui
seperti mineral dan minyak bumi atau dihasilkan dari proses industri.
Beberapa bahan seperti ini tidak terdapat di alam, yaitu plastik dan
aluminium. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat
diuraikan oleh alam, sedang sebagian yang lain hanya diuraikan secara
lambat. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga berupa botol, botol
plastik, tas plastik, kaleng dan lain-lain.
Kertas, koran dan karton merupakan perkecualian. Berdasarkan asalnya,
kertas, koran dan karton termasuk sampah organik. Tetapi karena kertas,
koran dan karton dapat di daur ulang seperti sampah anorganik lain
(misalnya gelas, kaleng dan plastik) sehingga dapat digolongkan sampah
anorganik.
C. Sumber Sampah
1. Sampah Pemukiman, Perdagangan dan Perkantoran yang disebabkan
oleh :
a. Penduduk yang tinggal di sepanjang sungai dan pemukiman padat
langsung membuang sampah ke sungai dan saluran pembuangan.
b. Limpasan air hujan yang membawa sampah dari pasar-pasar maupun
pusat-pusat kegiatan dan pemukiman.
c. Sampah perkantoran terdiri dari kertas, alat tulis menulis, toner foto
caopy, baterai dll.
2. Sampah Pertanian dan Perkebunan
Sampah dari kegiatan pertanian tergolong bahan organik, seperto jerami
dan sejenisnya. Sebagian besar sampah yang dihasilkan selama musim
panen dibakar atau dimanfaatkan untuk pupuk
3. Sampah Bangunan dan Gedung
Sampah yang berasal dari kegiatan pembangunan dan pemugaran gedung
dapat berupa organik maupun anorganik. Sampah organik : kayu, bambu,
triplek dll. Sampah Anorganik : semen, ubin, besi, baja, kaleng, kaca dll.
4. Sampah Khusus
Sampah khusus merupakan sampah yang memerlukan penanganan khusus
untuk menghindari bahaya yang akan ditimbulkannya. Sampah jenis ini
meliputi :
5. Sampah Rumah Sakit
Merupakan sampah biomedis, seperti sampah dari pembedahan, peralatan
operasi, botol infus dan sejenisnya serta obat-obatan. Semua sampah ini
terkontaminasi oleh bakteri, virus dan pembawa penyakit lainnya yang
sangat berbahaya bagi manusia dan lingkungan sekitarnya.
D. Pembagian Sampah
Sampah ini dibagi dalam :
1. Garbage : adalah sisa pengolahan ataupun sias makanan yang sudah
membusuk.
2. Rubbish : adalah bahan-bahan sisa pengolahan yang tidak membusuk.
Rubbish ini ada yang mudah terbakar misalnya : kayu, kertas. Ada yang
tidak terbakar misalnya kaleng, kawat dan sebagainya.
E. Dampak sampah terhadap Manusia dan lingkungan
1. Terhadap Kesehatan
Pengelolaan sampah yang tidak memadai (pembuangan sampah
sembarangan dan tidak terkontrol) dapat menimbulkan berbagai penyakit
sebagai berikut :
a. Diare, kolera, tipus dan demam berdarah dapat menyebar dengan cepat
karena sampah memasuki air minum.
b. Cacing pita yang dapat menyebar melalui rantai makanan, dimana
cacing dikonsumsi sebelumnya oleh ternak melalui makanannya yang
berupa sisa makanan / sampah.
c. Minamata (di Jepang) disebabkan karena masyarakat mengkonsumsi
ikan yang terkontaminasi sampah beracun (limbah baterai dan
akumulator yang dibuang di perairan umum)
2. Terhadap Lingkungan
Cairan yang dilepaskan sampah ke saluran drainase dan air tanah sehingga
mencemari sumber air tersebut. Penguraian sampah yang dibuang ke
dalam air akan menghasilkan asam organik dan gas-cair organik seperti
metana (dapat menimbulkan bau dan gasnya dapat menimbulkan ledakan
bila konsentrasinya cukup besar).
F. Dampak negatif dan positif dari pembuangan sampah
1. Dampak negatif antara lain :
a. Musibah fatal contohnya burung bangkai yang terkubur di bawah
timbunan sampah akan menimbulkan bau busuk dan merusak tanah.
b. Kerusakan infrastruktur contohnya kerusakan ke akses jalan oleh
kendaraan berat yang mengangkut sampah ke TPA menimbulkan
kerusakan pada jalan yang di laluinya.
c. Pencemaran lingkungan setempat seperti pencemaran air tanah oleh
kebocoran dan pencemaran tanah sisa selama pemakaian TPA,
begitupun setelah penutupan TPA
d. Pelepasan gas metana yang disebabkan oleh pembusukan sampah
organik, metana adalah gas rumah kaca yang berkali-kali lebih
potensial daripada karbon dioksida, dan dapat membahayakan
penduduk suatu tempat.
e. gangguan sederhana contohnya debu, bau busuk, dan kutupolusi
suara.
2. Dampak positif antara lain :
Menjadi lahan Perekonomian yang sangat produktif bagi masyarakat
sekitar. Banyaknya tumpukan sampah anorganik di TPA,telah
menimbulkan inisiatif baru dalam sektor ekonomi bagi masyarakat di
sekitar TPA,mereka menganggap tumpukan sampah tersebut adalah lahan
perekonomian yang sangat produktif,dengan cara mengumpulkan sampah-
sampah anorganik,seperti plastik,atau barang-barang bekas yang tidak
mudah mudah hancur,plastik dan barang bekas tersebut telah mampu
memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari,bahkan menurut tanggapan
masyarakat yang ada di sekitar sana,penghasilan yang mereka dapatkan
dari TPA dengan cara mengumpulkan plastik dan barang bekas lebih dari
cukup. Bahkan ada masyarakat sekitar yang mau meninggalkan usaha
dagangan nya,karna mereka beranggapan TPA lebih mampu memenuhi
kebutuhan perekonomian mereka sehari-hari.
G. Hal – hal yang perlu di perhatikan dalam pembuangan sampah
Agar sampah ini tidak membahayakan kesehatan manusia, maka perlu
pengaturan pembuanagnnya.
Dari sampah ini harus diperhatikan :
1. Penyimpanannya (Storage)
2. Pengumpulan (Collection
3. Pembuanagan (Disposal)
Penyimpanan Sampah
Untuk tempat sampah di tiap-tiap rumah isinya cukup 1 meter kubik. Tempat
sampah janganlah ditempatkan di dalam rumah atau di pojok dapur, karena
merupakan gudang makanana bagi tikus-tikus sehingga rumah banyak tikus.
Tempat sampah sebaiknya :
1. Terbuat dari bahan yang mudah dibersihkan dan tidak mudah rusak.
2. Harus ditutup rapat sehingga tidak menarik serangga atau binatang-
binatang lainnya seperti : tikus, ayam, kucing dan sebagainya.
3. Ditempatkan di luar rumah. Biloa pengumpulannya tidak dilakukan oleh
pemerintah, tempatkanlah tempat sampah sedemikian rupa sehingga
karyawan pengumpul sampah mudah mencapainya.
Pengumpulan Sampah
Pengumpulan sampah dapat dilakukan :
1. Perorangan
Tiap-tiap keluarga mengumpulkan sampah dari rumahnya masing-masing
untuk dibuang pada tempat tertentu
2. Pemerintah
Pengumpulan sampah di kota-kota dilakukan pemerintah dengan
menggunakan truk sampah atau gerobak sampah
3. Swasta
Swasta hanya mengambil sampah-sampah tertentu sebagai bahan baku
pada perusahaannya misalnya untuk pembuatan kertas, karton dan palstik.
Pembuangan Sampah
Pembuangan sampah dapat dilakukan dengan cara :
1. Land fill
Sampah dibuang pada tanah yang rendah. Pembuangan samapah secara ini
hanya baik untuk sampah-sampah jenis rubbish, sedangkan bila jenis garbage
atau tercampur dengan garbage, tempat pembuangan sampah ini akan menjadi
tempat perkembangbiakan serangga, tikus, juga menimbulkan bau-bauan yang
tidak sedap.
2. Sanitary land fill
Sampah dibuang pada tanah yang rendah, kemudian ditutup lagi dengan tanah
paling sedikit 60 cm, untuk mencegah pengorekan oleh anjing, tikus dan
binatang-binatang lainnya. Cara ini memenuhi syarat kesehatan.
3. Individual incineration
Sampah dari rumah dikumpulkan sendiri, kemudaian dibakar sendiri.
Pembakaran sampah ini harus dilakukan dengan baik sebab bila tidak asapnya
mengotori udara dan bila tidak terbakar sempurna sisanya tercecer kemana-
mana.
4. Incineration dengan incinerator khusus
Cara ini dikerjakan oleh pemerintah. Sampah-sampah yang telah dikumpulkan
dari truk / gerobak sampah dibakar dam incinerator khusus (alat pembakar
sampah). Incinerator ini mempunyai bagian-bagian :
a. Tempat pengumpulan sampah
b. Ruang pengeringan
c. Ruang pembakaran atau Cerobong asap
Cara pembuangan sampah ini baik sekli tapi biayanya mahal.
5. Pulverisation
Semua sampah baik garbage maupun rubbish digiling (dihaluskan) dengan
alat khusus, kemudian dibuang ke laut. Dalam bentuk yang sudah digiling ini,
sampah menjadi tidak disukai lagi baik oleh serangga maupun tikus-tikus.
6. Composting (dibuat pupuk)
Dari sampah yang terbuang masih dapat dibuat pupuk sebagai penyubur tanah
pertanian. Cara ini telah banyak dikerjakan di negara-negara maju misalnya di
Amerika Serikat. Pada prinsipnya :
a. Mula-mula sampah-sampah dari gelas, logam dan bahan-bahan lainnya
yang tak dapat dijadikan kompos dipisahkan terlebih dahulu.
b. Setelah dipisah-pisahkan, sampah yang akan dijadikan kompos digiling
menjadi halus agar proses pembusukan (dekomposisi) oleh bakteri
pembusuk berlangsung dengan baik.
c. Kemudian sampah diletakkan pada suatu tempat dimana proses
pembusukan akan terjadi. Tempat ini dilengakapi dengan alat pengatur
suhu, pengatur kelembaban dan pengaliran udara agar proses pembusukan
terjadi secra optimum.
d. Kadang-kadang ditambahkan starin mikro-organisme yang dapat
mempercepat proses pembusukannya, tapi sering kali hal ini tidak perlu,
karena pada sampah sendiri telah cukup mengandung mikrooranisema
tersebut.
e. Bila sampah yang sedang dibusukkan ini ditambahkan Lumpur dari air
limbah akan dihasiklkan kompos yang baik sekali. Lama proses
pembusukannya bervariasi antara 2 hari samapi 6 minngu. Untuk dijual ke
pasaran, kompos ini dikeringkan, digiling kemabali dan dibungkus.
7. Hogfeeding (sebagai makanan ternak)
Yang dapat dipergunakan yaitu jenis garbage misalnya sisa sayuran , ampas
pembuatan tapioca,ampas pembuatan tahu dan sabagainya. Diberikan kepada
ternak sebagai makanannya.
8. Recycling
Dengan cara ini dimaksudkan untuk mengurangi jumlah sampah, maka
bagian-bagian sampah yang masih dapat dipakai/ digunakan, diambil lagi
misalnya kertas-kertas, gelas-gelas, logam-logam dan sebagainya. Dari benda-
benda ini dapat dihasilkan benda-benda baru yang berguna misalnya karton,
plastik alat-alat dari gelas dan sebagainya.
Sangat berbahaya untuk kesehtan bila kertas-kertas dari tempat sampah yang
dikumpulkan kaum tuna-wisma, dipergunakan sebagi kantong pembungkus
makanan. Karena itu sebaiknya sampah-sampah dari kertas segera dibakar
setelah dibuang.
H. Beberapa cara pembuangan sampah secara benar dan tidak benar
Beberapa cara membuang sampah yang tidak benar antara lain :
1. Membuang sampah sembarangan tak peduli tempat sampah
2. Membuang sampah di sungai / kali
3. Meletakkan sampah di pinggir jalan dengan harapan diambil
tukang sampah
4. Mengumpulkan/mengoleksi sampah hingga banyak lalu dibakar
5. Menumpang buang sampah di tempat sampah pribadi orang lainMenggali
tanah lalu mengubur sampah
Cara buang sampah yang baik dan benar, yaitu antara lain :
1. Memisahkan antara sampah yang bisa didaurulang dan
yang tidak bisa didaur ulang
2. Memisahkan antara sampah organik (basah) dengan sampah non organik
(kering)
3. Membuang sampah pada tempatnya baik milik publik/umum maupun
pribadi
4. Memberikan sampah yang masih bernilai secara cuma-cuma (gratis) pada
tukang beling/tukang loak barang bekas
5. Sampah basah/sampah organik bisa dijadikan pupuk, olah sendiri atau
serahkan kepada ahlinya
Jika malas untuk melakukan apa-apa, kita tinggal bungkus saja sampah yang
ada di kantong plastik dan buang di tempat yang benar yang nantinya akan
diangkut ke tempat pembuangan akhir (TPA).

Anda mungkin juga menyukai