PENGELOLAAN SAMPAH
Disusun Oleh :
2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
A. Latar Belakang
Pengelolaan sampah sudah menjadi salah satu permasalahan yang harus
dihadapi masyarakat perkotaan. Dapat dilihat dengan aktivitas manusia yang saat
ini tidak terlepas dari kegiatan yang menghasilkan limbah atau sampah baik itu
limbah oraganik maupun limbah non oraganik. Kegiatan utama dari pengelolaan
sampah yaitumemindahkan sampah dari sumber atau tibulan ke tempat
pembuangan sampah yang telah ditetapkan.Penanganan ini membutuhkan sebuah
sistem yang baik karena dapat menimbulkan menurunnya estetika lingkungan dan
ancaman bagi kesehatan masyarakat umum.
Apabila sampah tidak dikeloladengan baik masalah estetika dan
kenyamanan yang merupakan gangguan bagi pandangan mata, selain itu sampah
yang terdiri atas berbagai bahan organik dan anorganik apabila telah terakumulasi
dalam jumlah yang cukup besar, merupakan sarang atau tempat berkumpulnya
berbagai binatang yang dapat menjadi vektor penyakit seperti lalat, tikus, kecoa,
kucing, anjing liar dan sebagainya. Juga merupakan sumber dari organisme
patogen, sehingga akumulasi sampah merupakan sumber penyakit yang akan
membahayakan kesehatan masyarakat terutama yang bertempat tinggal dekat
dengan lokasi pembuangan sampah (Iriana, 2019). Masalah tersebut menjadi isu
yang hangat dan banyak disoroti karena memerlukan penangan karena dampak
yang ditimbulkan sangat serius.
Pengelolaan sampah selama ini hanya dilakukan oleh petugas pemerintah
dengan urutan dari sumber sampah menuju TPS dan pada akhirnya ke TPA. TPA
selama ini menjadi harapan solusi utama dalam mengatasi sampah. Perhatian
utama pemerintah tersita pada TPA dan masyarakat tinggal membuang
sampahnya. Padahal keberadaan TPA banyak menimbulkan dampak negatif
seperti konflik dengan masyarakat dan pencemaran. Sebuah penelitian yang
dilakukan oleh Rathje (2018) membuktikan bahwa sampah pada TPA yang sudah
lama ditutup ternyata sebagian besar tidak mengalami pembusukan.
2. Tujuan khusus
setelah diberikan penyuluhan kesehatan, diharapkan masyarakat mampu :
1) Mengetahui Pengertian Pengolahan Sampah
2) Mengetahui Jenis-jenis Sampah
3) Mengetahui Metode pengolahan sampah
4) Mengetahui Pengolahan Sampah Organik dengan Pembuatan Biopori
5) Mengetahui Pengolahan Sampah Anorganik
C. Pelaksanaan kegiatan
1. Topik : Edukasi pengelolaan sampah
2. Sasaran/target: Masyarakat Desa Buata
3. Metode: Ceramah
D. Media dan alat: PPT, Leaflet
E. Waktu dan tempat: Rumah masyarakat Desa Buata, Rabu 27 Juli 2022
F. Kegiatan penyuluhan
G. Setting Tempat
A D
B
E
X X X
C C
X X X
C C
C C C
Ket:
A : Pemateri
F
B : Moderator
C : fasilitator
D : Perseptor akademik
E : Perseptor klinik
F : Observer
H. Pengorganisasian
1. Pemateri : Yuditia Audina
2. Moderator : Helda Cristiana Tomasong
3. Fasilitator :
Moh. Yusuf Hasim
4. Observer : Faturrozi
LAMPIRAN MATERI PENGELOLAAN SAMPAH
I. SAMPAH
A. Pengertian Sampah
Sampah adalah sisa suatu usaha atau kegiatan manusia yang
berwujud padat baik berupa zat organik maupun anorganik yang bersifat
dapat terurai maupun tidak terurai dan dianggap sudah tidak berguna lagi
sehingga dibuang ke lingkungan (Nasih, 2018).
B. Jenis-jenis Sampah
Menurut Mulyatin (2020) Berdasarkan asalnya, sampah padat dapat
digolongkan menjadi 2 (dua) yaitu sebagai berikut :
1. Sampah Organik
Sampah organik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan – bahan
hayati yang dapat didegradasi oleh mikroba atau bersifat
biodegradable. Sampah ini dengan mudah dapat diuraikan melalui
proses alami. Sampah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan
organik. Termasuk sampah organik, misalnya sampah dari dapur, sisa
– sisa makanan, pembungkus (selain kertas, karet dan plastik), tepung ,
sayuran, kulit buah, daun dan ranting.
2. Sampah Anorganik
Sampah anorganik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan
nonhayati, baik berupa produk sintetik maupun hasil proses teknologi
pengolahan bahan tambang. Sampah an organik dibedakan menjadi :
sampah logam dan produk – produk olahannya, sampah plastik,
sampah kertas, sampah kaca dan keramik, sampah detergen. Sebagian
besar anorganik tidak dapat diurai oleh alam/mikroorganisme secara
keseluruhan (unbiodegradable). Sementara, sebagian lainnya hanya
dapat diuraikan dalam waktu yang lama. Sampah jenis ini pada tingkat
rumah tangga misalnya botol plastik, botol gelas, tas plastik, dan
kaleng.
Berdasarkan keadaan fisiknya sampah dikelompokkan atas :
1. Sampah basah (garbage)
Sampah golongan ini merupakan sisa – sisa pengolahan atau sisa sisa
makanan dari rumah tangga atau merupakan timbulan hasil sisa
makanan, seperti sayur mayur, yang mempunyai sifat mudah
membusuk, sifat umumnya adalah mengandung air dan cepat
membusuk sehingga mudah menimbulkan bau.
2. Sampah kering (rubbish)
Sampah golongan ini memang diklompokkan menjadi 2 (dua) jenis:
a. Golongan sampah tak lapuk. Sampah jenis ini benar-benar tak akan
bisa lapuk secara alami, sekalipun telah memakan waktu bertahun –
tahun, contohnya kaca dan mika.
b. Golongan sampah tak mudah lapuk. Sekalipun sulit lapuk, sampah
jenis ini akan bisa lapuk perlahan – lahan secara alami. Sampah jenis
ini masih bisa dipisahkan lagi atas sampah yang mudah terbakar,
contohnya seperti kertas dan kayu, sampah tak mudah lapuk yang
tidak bisa terbakar, seperti kaleng dan kawat.
II. PENGELOLAAN SAMPAH
C. Pengertian Pengelolaan Sampah
Pengelolaan sampah adalah pengumpulan, pengangkutan,
pemrosesan pendaurulangan, atau pembuangan dari material sampah.
Proses pengolahan sampah membutuhkan peran aktif dari masyarakat
terutama dalam mengurangi jumlah timbunan sampah, memilah jenis
sampah (organik dan anorganik), hingga berupaya menjadikan sampah
menjadi lebih bermanfaat (misalnya dengan daur ulang) (Iriana, 2019).
D. Pemilahan Sampah
Keraf AS. 2018. Etika Lingkungan Hidup. Kompas Media Nusantara. Jakarta.
Adyana, M.E. (2019). Pengelolaan Sampah. Denpasar: Pusat Penerbitan Akademi
Penilik Kesehatan Teknologi Sanitasi Denpasar.
Asmadi & Suharno. (2017). Dasar-Dasar Teknologi Pengolahan
Limbah.Yogyakarta: Gosyen Publishing.
BSNI. (2020). Air dan Air Limbah. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional Indonesia
Daryanto. (2018). Masalah Pencemaran . Bandung: Tarsito.
Departemen Kesehatan RI. (2009). Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat. Jakarta: Depkes RI.
Hardjosuprapto. (2020). Penyaluran Air Buangan Air Volume II. Bandung: ITB.
Marhadi. (2016). Analisis Sistem Penyaluran Air Buangan Domestik dengan Off
Site System (Studi Kasus Kecamatan Jambi Timur Kota Jambi).
Depkes. (2018). Pedoman Bidang Studi Pembuangan Sampah Akademi Penilik
Kesehtan Teknologi Sanitasi. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik
Indonesia.
Iriani, L. G. (2019). Analisis Kualitas Air Tanah Bebas Di Sekitar TPA
Banyuroto.