Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENGELOLAAN SAMPAH

Disusun Oleh :

Kelompok 3 Mahasiswa Profesi Ners Angkatan XV

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok bahasan : Edukasi Pengelolaan Sampah


Hari/ tanggal : Rabu, 27 Juli 2022
Pukul : 10.00 WITA
Sasaran : Komunitas Desa Buata
Tempat : Rumah Masyarakat Desa Buata

A. Latar Belakang
Pengelolaan sampah sudah menjadi salah satu permasalahan yang harus
dihadapi masyarakat perkotaan. Dapat dilihat dengan aktivitas manusia yang saat
ini tidak terlepas dari kegiatan yang menghasilkan limbah atau sampah baik itu
limbah oraganik maupun limbah non oraganik. Kegiatan utama dari pengelolaan
sampah yaitumemindahkan sampah dari sumber atau tibulan ke tempat
pembuangan sampah yang telah ditetapkan.Penanganan ini membutuhkan sebuah
sistem yang baik karena dapat menimbulkan menurunnya estetika lingkungan dan
ancaman bagi kesehatan masyarakat umum.
Apabila sampah tidak dikeloladengan baik masalah estetika dan
kenyamanan yang merupakan gangguan bagi pandangan mata, selain itu sampah
yang terdiri atas berbagai bahan organik dan anorganik apabila telah terakumulasi
dalam jumlah yang cukup besar, merupakan sarang atau tempat berkumpulnya
berbagai binatang yang dapat menjadi vektor penyakit seperti lalat, tikus, kecoa,
kucing, anjing liar dan sebagainya. Juga merupakan sumber dari organisme
patogen, sehingga akumulasi sampah merupakan sumber penyakit yang akan
membahayakan kesehatan masyarakat terutama yang bertempat tinggal dekat
dengan lokasi pembuangan sampah (Iriana, 2019). Masalah tersebut menjadi isu
yang hangat dan banyak disoroti karena memerlukan penangan karena dampak
yang ditimbulkan sangat serius.
Pengelolaan sampah selama ini hanya dilakukan oleh petugas pemerintah
dengan urutan dari sumber sampah menuju TPS dan pada akhirnya ke TPA. TPA
selama ini menjadi harapan solusi utama dalam mengatasi sampah. Perhatian
utama pemerintah tersita pada TPA dan masyarakat tinggal membuang
sampahnya. Padahal keberadaan TPA banyak menimbulkan dampak negatif
seperti konflik dengan masyarakat dan pencemaran. Sebuah penelitian yang
dilakukan oleh Rathje (2018) membuktikan bahwa sampah pada TPA yang sudah
lama ditutup ternyata sebagian besar tidak mengalami pembusukan.

Sebagian besar sampahsampah yang ada di TPA adalah sampah rumah


tangga yang dibungkus menggunakan plastic (bercampur organik dan anorganik).
Karena adanya TPS dan TPA, maka masyarakat cenderung berpikir praktis
dengan membuang sampah seadanya (tanpa perlakuan, pemisahan). Sehingga
tertanam pola pikir bahwa pemerintah yang bertanggung jawab atas semua
sampah yang dihasilkan oleh masyarakat. Pemerintah berusaha melakukan inovasi
kearah perbaikan pengelolaan TPA contohnya pengembangan teknologi
landfilling, teknologi pengolah sampah, kerjasama dengan pihak luar, dimana
terbatasnya biaya adalah hal utama yang menjadi kendala walaupun selama ini
pembiayaan pemerintah fokus kepada TPA, bukan pada perubahan pola pikir.
Permasalahan utama sampah adalah permasalahan paradigma, perilaku
dan kesadaran. Sedangkan teknologi pengolahan sampah dan TPA adalah urutan
kesekian setelah faktor perilaku manusia. Perhatian utama kepada TPA sebagai
solusi sepertinya telah membentuk karakter masyarakat yang tidak peduli sampah,
tidak mau bertanggung jawab atas sampah, dan dimanjakan pemerintah.
Pembahasan mengenai pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan teori
manajamen lingkungan akan menghasilkan jawaban terhadap pertanyaan
mengenai cara mengatasi permasalahan pengelolaan sampah.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah dilakukan penyuluhan selama 60 menit diharapkan masyarakat
dapat mengetahui tentang materi Edukasi pengelolaan sampah

2. Tujuan khusus
setelah diberikan penyuluhan kesehatan, diharapkan masyarakat mampu :
1) Mengetahui Pengertian Pengolahan Sampah
2) Mengetahui Jenis-jenis Sampah
3) Mengetahui Metode pengolahan sampah
4) Mengetahui Pengolahan Sampah Organik dengan Pembuatan Biopori
5) Mengetahui Pengolahan Sampah Anorganik
C. Pelaksanaan kegiatan
1. Topik : Edukasi pengelolaan sampah
2. Sasaran/target: Masyarakat Desa Buata
3. Metode: Ceramah
D. Media dan alat: PPT, Leaflet
E. Waktu dan tempat: Rumah masyarakat Desa Buata, Rabu 27 Juli 2022
F. Kegiatan penyuluhan

No Waktu Kegiatanpenyuluhan Kegiatanpeserta


1 5 menit Pembukaan
 Memberi salam  Menjawab salam
 Perkenalan  Mendengarkan dan memperhatikan
 Menjelaskan materi yang disampaikan
Tujuan penyuluhan
 Menyebutkan materi/ pokok
bahasan yang akan
disampaikan
2 30 menit Pelaksanaan: Menyimak dan memperhatikan
Menjelaskan materi
penyuluhan secara berurutan
dan tratur.
1) Menjelaskan Pengertian
Sampah
2) Menjelaskan Jenis-jenis
sampah
3) Menjelaskan Pengertian
Pengolahan Sampah
4) Menjelaskan Cara
Pemilahan Sampah
5) Menjelaskan Manfaat
Pengelolaan Sampah
3 10 menit Evaluasi :
Meminta masyarakat  Masyarakat bertanya mengenai
menjelaskan/menyebutkan masalah yang belum dipahami
kembali tentang :  Menjawab pertanyaan
1) Pengertian Sampah
2) Menjelaskan Jenis-jenis
sampah
3) Menjelaskan Pengertian
Pengolahan Sampah
4) Pemilahan Sampah
5) Cara Pengelolaan
Sampah
6) Manfaat Mengelola
Sampah
4 5 menit Penutup :
Mengakhiri pertemuan dengan Menjawab salam
mengucapkan terima kasih dan
mengucapkan salam

G. Setting Tempat
A D
B
E
X X X
C C

X X X
C C
C C C
Ket:
A : Pemateri
F
B : Moderator
C : fasilitator
D : Perseptor akademik
E : Perseptor klinik
F : Observer
H. Pengorganisasian
1. Pemateri : Yuditia Audina
2. Moderator : Helda Cristiana Tomasong
3. Fasilitator :
Moh. Yusuf Hasim
4. Observer : Faturrozi
LAMPIRAN MATERI PENGELOLAAN SAMPAH

I. SAMPAH

A. Pengertian Sampah
Sampah adalah sisa suatu usaha atau kegiatan manusia yang
berwujud padat baik berupa zat organik maupun anorganik yang bersifat
dapat terurai maupun tidak terurai dan dianggap sudah tidak berguna lagi
sehingga dibuang ke lingkungan (Nasih, 2018).
B. Jenis-jenis Sampah
Menurut Mulyatin (2020) Berdasarkan asalnya, sampah padat dapat
digolongkan menjadi 2 (dua) yaitu sebagai berikut :

1. Sampah Organik
Sampah organik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan – bahan
hayati yang dapat didegradasi oleh mikroba atau bersifat
biodegradable. Sampah ini dengan mudah dapat diuraikan melalui
proses alami. Sampah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan
organik. Termasuk sampah organik, misalnya sampah dari dapur, sisa
– sisa makanan, pembungkus (selain kertas, karet dan plastik), tepung ,
sayuran, kulit buah, daun dan ranting.
2. Sampah Anorganik
Sampah anorganik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan
nonhayati, baik berupa produk sintetik maupun hasil proses teknologi
pengolahan bahan tambang. Sampah an organik dibedakan menjadi :
sampah logam dan produk – produk olahannya, sampah plastik,
sampah kertas, sampah kaca dan keramik, sampah detergen. Sebagian
besar anorganik tidak dapat diurai oleh alam/mikroorganisme secara
keseluruhan (unbiodegradable). Sementara, sebagian lainnya hanya
dapat diuraikan dalam waktu yang lama. Sampah jenis ini pada tingkat
rumah tangga misalnya botol plastik, botol gelas, tas plastik, dan
kaleng.
Berdasarkan keadaan fisiknya sampah dikelompokkan atas :
1. Sampah basah (garbage)
Sampah golongan ini merupakan sisa – sisa pengolahan atau sisa sisa
makanan dari rumah tangga atau merupakan timbulan hasil sisa
makanan, seperti sayur mayur, yang mempunyai sifat mudah
membusuk, sifat umumnya adalah mengandung air dan cepat
membusuk sehingga mudah menimbulkan bau.
2. Sampah kering (rubbish)
Sampah golongan ini memang diklompokkan menjadi 2 (dua) jenis:
a. Golongan sampah tak lapuk. Sampah jenis ini benar-benar tak akan
bisa lapuk secara alami, sekalipun telah memakan waktu bertahun –
tahun, contohnya kaca dan mika.
b. Golongan sampah tak mudah lapuk. Sekalipun sulit lapuk, sampah
jenis ini akan bisa lapuk perlahan – lahan secara alami. Sampah jenis
ini masih bisa dipisahkan lagi atas sampah yang mudah terbakar,
contohnya seperti kertas dan kayu, sampah tak mudah lapuk yang
tidak bisa terbakar, seperti kaleng dan kawat.
II. PENGELOLAAN SAMPAH
C. Pengertian Pengelolaan Sampah
Pengelolaan sampah adalah pengumpulan, pengangkutan,
pemrosesan pendaurulangan, atau pembuangan dari material sampah.
Proses pengolahan sampah membutuhkan peran aktif dari masyarakat
terutama dalam mengurangi jumlah timbunan sampah, memilah jenis
sampah (organik dan anorganik), hingga berupaya menjadikan sampah
menjadi lebih bermanfaat (misalnya dengan daur ulang) (Iriana, 2019).
D. Pemilahan Sampah

Pemilahan yaitu memisahkan menjadi kelompok sampah organik


dan non organik dan ditempatkan dalam wadah yang berbeda. Pemilahan
sampah menjadi sangat penting untuk mengetahui sampah yang dapat
digunakan dan dimamfaatkan (Marhadani, 2016).
E. Pengolahan Sampah
Pengolahan sampah dengan menerapkan konsep 3R yaitu:
1. Reuse (penggunaan kembali) yaitu menggunakan sampah-sampah
tertentu yang masih memungkinkan untuk dipakai (penggunaan
kembali botol-botol bekas).
2. Reduce (pengurangan) yaitu berusaha mengurangi segala sesuatu yang
dapat menimbulkan sampah serta mengurangi sampah-sampah yang
sudah ada.
3. Recycle (daur ulang) yaitu menggunakan sampahsampah tertentu untuk
diolah menjadi barang yang lebih berguna (daur ulang sampah organik
menjadi kompos atau sampah anorganik menjadi aneka kerajinan)
(Adyana, 2019).
F. Manfaat Mengelola Sampah
Manfaat mengelola sampah menurut Daryanto (2018) :
1. Sebagai pupuk organik, sampah dapat menyuburkan tanaman.
2. Lingkungan yang bersih dapat mencegah terjangkitnya berbagai
macam bibit penyakit.
3. Dengan tidak membuang sampah sembarangan seperti di sungai atau
saluran air, akan dapat mencegah terjadinya banjir.
4. Dapat meningkatkan kesejahteraan dengan mendaur ulang sampah
menjadi barang yang bernilai ekonomis.
G. Dampak Sampah Terhadap Kesehatan Lingkungan
Menurut Adyana (2019) dampak sampah terhadap kesehatan lingkungan
yaitu :
a. Pencemaran Udara
Pencemaran udara terjadi karena adanya sampah organik yang
bentuknya padat sehingga mengeluarkan senyawa berbahya seperti
karbon dioksida . Sampah ini sangat menggangu kesehatan manusia
serta akan menimbulkan bau busuk yang tidak sedap untuk lingkungan
sekitar.
b. Pencemaran Air
Proses pencucian sampah padat oleh air terutama oleh air hujan
merupakan sumber timbulnya pencemaran air, baik air permukaan
maupun air tanah. Akibatnya berbagai sumber air yang digunakan
untuk kebutuhan sehari-hari (sumur) di daerah pemukiman telah
terkontaminasi yang mengakibatkan terjadinya penurunan tingkat
kesehtan manusia/ pendududuk
c. Penyebab Banjir
Sampah baik yang segar maupun yang sudah membusuk yang terbawa
masuk ke selokandan sungai akan menghambat aliran air dan
memperdangkal sungai. Pendangkalan mengakibatkan kapasitas sungai
akan berkurang, sehingga air menjadi tergenang dan meluap
menyebabkan banjir.
d. Sampah Sebagai Sumber Penyakit
Sampah merupakan sumber penyakit, baik secara langsung maupun
tak langsung. Secara langsung sampah merupakan tempat
berkembangnya berbagai parasit, bakteri, dan, patogen; sedangkan
secara tak langsung sampah merupakan sarang berbagai vektor seperti
tikus, kecoa, lalat, dan nyamuk. Berbagai penyakit yang dapat muncul
karena sampah yang tidak dikelola antara lain adalah diare, disentri,
cacingan, malaria, kaki gajah, dan demam berdarah.
DAFTAR PUSTAKA

Keraf AS. 2018. Etika Lingkungan Hidup. Kompas Media Nusantara. Jakarta. 
Adyana, M.E. (2019). Pengelolaan Sampah. Denpasar: Pusat Penerbitan Akademi
Penilik Kesehatan Teknologi Sanitasi Denpasar.
Asmadi & Suharno. (2017). Dasar-Dasar Teknologi Pengolahan
Limbah.Yogyakarta: Gosyen Publishing.
BSNI. (2020). Air dan Air Limbah. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional Indonesia
Daryanto. (2018). Masalah Pencemaran . Bandung: Tarsito.
Departemen Kesehatan RI. (2009). Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat. Jakarta: Depkes RI.
Hardjosuprapto. (2020). Penyaluran Air Buangan Air Volume II. Bandung: ITB.
Marhadi. (2016). Analisis Sistem Penyaluran Air Buangan Domestik dengan Off
Site System (Studi Kasus Kecamatan Jambi Timur Kota Jambi).
Depkes. (2018). Pedoman Bidang Studi Pembuangan Sampah Akademi Penilik
Kesehtan Teknologi Sanitasi. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik
Indonesia.
Iriani, L. G. (2019). Analisis Kualitas Air Tanah Bebas Di Sekitar TPA
Banyuroto.
 

Anda mungkin juga menyukai