Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“PEMILAHAN SAMPAH ORGANIK DAN NON ORGANIK”


DEPARTEMEN KEPERAWATAN KOMUNITAS DAN KELUARGA
DI DESA PACELLEKANG

Disusun Oleh :

KELOMPOK A & B

Muthmainnah (70900122022)
Miftahul Janna (70900122020)
Maulinda (70900122002)
Muh Akil Agung Setia Budi (70900122011)
Sakinah Agoestarini (70900122013)
Andi Alifah Nur Ulfiah (70900122024)
Ismayanti (70900122010)
Hajra (70900122021)
Muh Richzan (70900122029)
Muh Reza Irsandi (70900122016)
Eka Nur Latifah (70900122008)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN XXI


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

Pokok Bahasan : Pemilahan sampah organik dan non organik

Sasaran : Masyarakat Dusun Tambung Batu

Waktu : 09.00-selesai

Tempat : Rumah kepala dusun tambung batu desa


pacellekang

A. LATAR BELAKANG
Isu Lingkungan menjadi permasalahan global yang terus memerlukan solusi
untuk perubahanya ke arah lebih baik. Sampah merupakan masalah lingkungan yang
sangat serius yang dihadapi masyarakat Indonesia pada umumnya. Diketahui bahwa
sampah setiap harinya dihasilkan oleh sampah rumah tangga baik itu sampah organik
maupun non organik. Sampah yang berserakan dapat merusak lingkungan yang
berakibat terjadinya pencemaran lingkungan. Sampah yang ada dapat berasal berbagai
kegiatan di rumah, kantor, pasar, jalan, dan di berbagai tempat lainnya. Terdapat
berbagai macam wujud atau bentuk sampah antara lain berbentuk padat, cair, ataupun
gas (Yuwana & Adlan, 2021)
Kenyataan memperlihatkan bahwa masih banyak sampah-sampah yang
sengaja dibuang tidak pada tempatnya, sehingga berdampak pada kerusakan
lingkungan yang ada di sekitarnya. Pihak pemerintah saat ini telah berupaya dengan
berbagai cara untuk mengatasi masalah sampah, terutama sampah non organik.
Namun karena banyaknya jumlah sampah yang dihasilkan di Indonesia menjadikan
upaya Pemerintah mengatasi masalah tersebut tidak serta merta berhasil. (Yuwana &
Adlan, 2021)
Indonesia merupakan penghasil sampah plastik terbesar nomor 2 di dunia.
Pengelolaan sampah yang dilakukan oleh masyarakat yaitu dibakar (49,5%), diangkut
(34,9%), dibuang ke kali/selokan (7,8%), dibuang ke sembarang tempat (5,9%),
ditanam (1,5%), dan dibuat kompos (0,4%). Sementara sampah yang tidak dikelola
dengan baik dapat menyebabkan berbagai penyakit, menimbulkan pencemaran
lingkungan, mengakibatkan banjir, TPA penuh yang bisa mengakibatkan longsor dan
korban jiwa, serta pemanasan global akibat gas metan dari sampah. (Ahmad, et al.,
2022)
Peliknya persoalan sampah di Indonesia juga diperburuk dengan pengetahuan
dan perilaku masyarakat yang masih kurang peduli terhadap perilaku hidup sehat dan
lingkungan yang bersih dan bebas dari sampah Tak sedikit dari masyarakat yang
belum memiliki kesadaran akan pentingnya pengolahan sampah, serta banyak dari
masyarakat yang mengerti akan pengolahan sampah namun tidak menerapkan
perilaku tersebut. Sebagai contoh, masyarakat belum memilah sampah secara baik
terlebih dahulu sebelum dilakukan pembuangan ke tempat pembuangan akhir.
Kurangnya edukasi pada masyarakat mengenai dampak yang ditimbulkan dari
sampah dan kurangnya edukasi mengenai pengelolaan dan pemilahan sampah
membuat masyarakat seringkali menganggap hal tersebut sepele. Padahal, dampaknya
akan kembali pada masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu, diperlukan penyuluhan
mengenai pemilahan sampah rumah tangga untuk mempermudah proses pengolahan.
(Ahmad, et al., 2022)
Pemilahan sampah dapat diartikan sebagai upaya pemisahan sampah yang
dilakukan pada tahap awal sebelum sampah diolah. Proses pemilahan sampah ini
dilakukan berdasarkan jenis sampahnya. Agar proses pemilahan sampah ini efektif
maka perlu dilakukan dengan berbagai tahapan yaitu dimulai dengan pewadahan,
pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, hingga pembuangan, melalui pengendalian
pengelolaan organisasi yang berwawasan lingkungan. (Ahmad, et al., 2022)
B. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Setelah m e n g i k u t i k e g i a t a n p e n y u l u h a n p e m i l a h a n s a m p a h
organik dan anorganik selama 25 menit, diharapkan peserta
penyuluhan mampu mengerti tentang perbedaan dan
pemilahan sampah organik dan anorganik.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama 1 × 25 menit diharapkan :
a. Masyarakat mampu berpartisipasi dalam program kesehatan
komunitas
b. Keberdayaan komunitas membaik
c. Partisipasi masyarakat membaik
d. Insiden masalah kesehatan dalam komunitas menurun
C. METODE DAN TEKNIK PENYULUHAN
Ceramah dan Tanya jawab.
D. MATERI
a. Pengertian sampah
b. Sumber-sumber sampah
c. Pentingnya pemilahan sampah
d. Jenis-jenis sampah organik dan anorganik
e. Pengolahan sampah organik dan anorganik
f. Dampak negatif apabila sampah dibakar dan ditimbun

E. KEGIATAN PENYULUHAN
No Kegiatan Respon peserta Waktu

1 Pendahuluan
5 menit
a. Menyampaikan a. Menjawab salam
salam
b. Mendengarkan
b. Menjelaskan tujuan
2 Penyampaian materi 15 menit
a. Pengertian Mendengarkan dan
sampah memperhatikan

b. Sumber-sumber
sampah
c. Pentingnya
pemilahan
sampah
d. Jenis-jenis
sampah organik
dan anorganik
e. Pengolahan
sampah organik
dan anorganik
f. Dampak negatif
apabila sampah
dibakar dan
ditimbun
3 Penutup 5 menit

a. Tanya jawab a. Menyampaikan


pertanyaan
b. Menyimpulkan
hasil materi b. Mendengarkan

c. Mengucapkan c. Menjawab salam


salam

F. KRITERIA EVALUASI

a. Evaluasi struktur

a. Pelaksana siap melakukan penyuluhan

b. Media tersedia dan siap digunakan

c. Keluarga mengerti maksud dan tujuan penyuluhan setelah dilakukan kontrak

b. Evaluasi proses

a. Masyarakat mau menepati kontrak waktu selama 25 menit.

b. Mahasiswa dan pembimbing datang tepat waktu.

c. Masyarakat mengikuti kegiatan penyuluhan dari awal sampai akhir

d. Saat penyuluhan masyarakat aktif bertanya tentang masalah yang belum


dimengerti.

c. Evaluasi hasil

a. Masyarakat dapat menjawab pertanyaan yang diajukan

b. Masyarakat mampu menjelaskan perbedaan sampah organik dan anorganik

c. Masyarakat mampu memilah sampah organik dan anorganik


MATERI

A. Pengertian Sampah

Sampah adalah material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu
proses. Sampah merupakan konsep buatan dan konsekuensi dari adannya aktivitas
manusia. Am[ah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil
aktivitas manusia maupun alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Bentuk
sampah bisa berada dalam setiap fase materi, yaitu padat, cair dan gas.

Secara sederhana, jenis sampah dapat dibagi berdasarkan sifatnya. Sampah


dipilah menjadi sampah organic dan anorganik. Sampah organic atau sampah
basah ialah sampah yang berasal dari makhluk hidup, seperti dedaunan dan sampah
dapur. Sampah jenis ini sangat mudah terurai secara alami (degradable).
Sementara itu, sampah anorgani atau sampah kering adalah sampah yang tidak
dapat terurai (undegradable) seperti karet, plastic, kaleng dan logam (Hartono,
2019).

Sampah jenis organic merupakan salah satu jenis sampah yang berasal dari
molekul organic. Beberapa contoh jenis sampah alami antara lain sampah
makanan, berbagai macam tanaman, dan limbah dari hewan. Sampah organic
berasal dari bahan-bahan yang mengalami dekomposisi, pelapukan atau penguraian
secara alami.

Sampah anorganik memiliki sifat berlawanan dengan sampah organic. Jenis


sampah ini merupakan limbah yang dihasilkan dari bahan-bahan yang bukan
berasal dari alam, melainkan bahan-bahan buatan manusia atau bahan sintetik.

B. Sumber-Sumber Sampah

Sampah dapat bersumber dari berbagai aktivitas seperti rumah tangga, sampah
pertanian, sampah sisa bangunan, sampah dari perdagangan dan perkantoran, serta
sampah dari industri. Sampah yang paling banyak dihasilkan berasal dari sampah
rumah tangga.

C. Pentingnya Pemilahan Sampah

Pemilahan sampah di rumah dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu sampah


organik, sampah anorganik, dan sampah residu. Adapun wujud yang dihasilkan
dari sampah yakni termoplas, pupuk, maggot, dan sampah yang tidak dapat
diolah. Pemilahan sampah organik dan anorganik ini juga dapat mengurangi
pencemaran udara yang diakibatkan oleh penumpukan sampah organik dan
anorganik yang masih tercampur.

Pencemaran udara dapat menimbulkan masalah kesehatan, terutama yang


berhubungan dengan paru-paru dan pernapasan. Selain masalah pencemaran udara,
terdapat manfaat lain dari pemilahan sampah dari rumah, yaitu dapat menambah
nilai ekonomi dari hasil sampah yang telah terpilih tersebut. Oleh sebab itu, mari
lakukan pemilahan sampah mulai dari sumbernya, yaitu bermula dari rumah.
Karena memilah sampah dari rumah ternyata dapat memberikan manfaat baik bagi
diri sendiri maupun bagi lingkungan.

Manfaat pemilahan sampah yaitu agar sampah kering dan basah tidak
tercampur, memudahkan pembuangan dan pengolahan kembali, memisahkan
sampah organik dan anorganik, menghindari terjadinya penumpukan sampah, dan
menjaga lingkungan sekitar.

D. Jenis-Jenis Sampah Organik dan Anorganik

1.Sampah organik

Sampah organik dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu organik basah dan
organik kering.

a. Sampah organik basah

Sampah jenis organik basah adalah sampah alami yang memiliki kandungan
air yang cukup tinggi. Sampah ini lebih cepat membusuk dan terurai secara
alami daripada sampah organik kering. Pembusukan ini disebabkan oleh
faktor kelembapan yang tinggi. Contohnya adalah sisa sayuran atau buah-
buahan

b. Sampah organik kering

Sampah organik kering merupakan sampah alami yang tidak banyak


mengandung air. Contohnya adalah ranting pohon, dan daun-daun kering.
Proses penguraian sampah jenis ini lebih lama dibanding sampah jenis
organik basah.

2.Sampah anorganik

a.Sampah anorganik lunak

Sampah anorganik lunak merupakan jenis sampah non alami yang mudah
dibentuk atau diolah. Bahan penyusun sampah terdiri dari kandungan
bahan-bahan yang lentur. Beberapa macam sampah anorganik lunak, antara
lain sampah plastik, bungkus kemasan, sampah dari bahan tekstil (seperti
kain perca).

b. Sampah anorganik keras


Sampah anorganik keras memiliki kandungan bahan yang sulit untuk
dihancurkan dan sifatnya lebih kuat daripada jenis lunak. Macam-macam
sampah anorganik keras, antara lain sampah kaleng, sampah kaca atau
material pecah belah, sampah dari bahan-bahan metal.

E. Pengolahan Sampah Organik dan Anorganik


1. Pengolahan sampah organik
a. Menjadi pupuk kompos
Salah satu manfaat sampah organik yang sudah dikenal adalah dapat
dolah menjadi kompos. Pupuk kompos merupakan pupuk alami untuk
tanaman.
b. Dapat diolah menjadi pakan ternak
Tidak hanya dimanfaatkan untuk pupuk kompos, sampah yang berasal
dari bahan-bahan organik ini ternyata bisa dimanfaatkan untuk tambahan
pakan ternak. Biasanya hal ini diterapkan dipedesaan, para pemilik
hewan ternak mencari rumput untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak
mereka. Selain itu, sisa-sisa makanan juga bisa dimanfaatkan sebagai
pakan unggas, ikan, dan lainnya.
c. Pembuatan kerajinan tangan
Banyak yang mengira jika pemanfaatan sampah untuk kerajinan tangan
atau souvenir hanya dapat dilakukan dari sampah anorganik. Padahal
sampah organik juga bisa dimanfaatkan untuk membuat kerajinan tangan
yang memiliki nilai jual.
Misalnya batok kelapa yang diolah menjadi berbagai kerajinan tangan.
Tidak hanya itu, sampah kerang-kerangan di pantai juga bisa
dimanfaatkan untuk souvenir. Sisay kayu yang sudah tidak terpakai juga
bisa diolah menjadi berbagai alat atau benda yang bermanfaat.

2. Pengolahan sampah anorganik

a. Membuat kerajinan dari kain perca

b. Botol plastik yang digunakan menjadi pot, tempat pensil, dan lampion
lampu

c. Limbah kaleng yang dapat diubah menjadi kursi duduk

d. Ban kendaraan yang tidak terpakai dapat diubah menjadi bahan untuk
membuat pot tanaman atau meja yang unik dan kreatif

e. Bungkus makanan kemasan yang bisa dijadikan bahan untuk membuat tas,
bros, dan keperluan fashion lainnya.
F. Dampak Negatif Apabila Sampah Dibakar dan Ditimbun
Membakar sampah rumah tangga, plastik, dan kayu yang dicat berbahaya bagi
lingkungan, karena bahan-bahan tersebut melepaskan bahan kimia beracun yang
mencemari udara. Udara yang tercemar karena asap pembakaran sampah dapat
dihirup oleh manusia dan hewan, disimpan di tanah, serta terpapar ke permukaan
air dan tanaman. Adapun jika sampa di timbun dapat menyebabkan :
1. Menjadi Sarang Bakteri, Serangga, dan Hama
2. Meningkatkan Risiko Penyakit Pernapasan
3. Mencemari Air di Lingkungan Sekitar
4. Risiko Penyakit Tertentu
5. Mengancam Kesejahteraan Masyarakat. (Deasy, A. (2020)
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Y., Syam, R. C., Nurazizah, A., Maylania, N., Irwan, N. A., Dwiadirah, N. H., et al.
(2022). Penyuluhan Pemilahan Sampah untuk Meningkatkan Pengetahuan Kader di
Desa Sanrobone, Sulawesi Selatan. Abmas Negeri, 62-69.

Deasy, A. (2020). Studi Efektifitas Bank Sampah Sebagai Salah Satu Pendekatan dalam
Pengelolaan Sampah Tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) di Banjarmasin. JPG
(Jurnal Pendidikan Geografi), 3(5), 22-37

Mulyati. (2017). Dampak Sampah Terhadap Kesehatan Lingkungan Dan Manusia. Program
Studi Pendidikan IPS.

Yuwana, S. I., & Adlan, M. F. (2021). Edukasi Pengelolaan Dan Pemilahan Sampah Organik
dan Anorganik Di Desa Pecalongan Bondowoso. Pengabdian Kepada Masyarakat,
61-69.

2023 KKN UNIVERSITAS DIPONEGORO ARTIKEL


Hartono, R. (2019). Penanganan dan Pengolahan Sampah. Seri Industri Kecil.

Anda mungkin juga menyukai