Anda di halaman 1dari 7

Ekologia : Jurnal Ilmiah Ilmu Dasar dan Lingkungan Hidup Volume 21, Nomor 1, April 2021, Hal.

1-7
https://journal.unpak.ac.id/index.php/ekologia e-ISSN: 2686-4894 ; p-ISSN: 1411-9447

ANALISIS RESPON MAHASISWA TERHADAP PEMILAHAN SAMPAH RUMAH


TANGGA MELALUI PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS ZERO WASTE
Sudarti1*, Afifah Khansa Nadhiroh1
1
Universitas Jember, Kampus Tegalboto Jl, Kalimantan No.37, Krajan Timur,
Jember/Sumbersari 68121,Indonesia
*
e-mail: sudarti.fkip@unej.ac.id

diterima:12 Maret 2021; direvisi: 21 April 2021; disetujui: 22 April 2021

ABSTRAK
Sampah sangat berpotensi besar pada kondisi lingkungan setempat terutamanya untuk kesehatan
diantaranya sampah rumah tangga. Semakin jumlah penduduk dan laju pertumbuhan industri
mengalami peningkatan, maka sampah yang dihasilkan semakin banyak. Pengelolaan berbasis
zero waste mampu melakukan pemilihan, pengomposan, serta pengumpulan barang layak jual.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis respon mahasiswa terhadap pemilahan sampah rumah
tangga melalui pengelolaan berbasis zero waste. Desain penelitian ini menggunakan metode
deskriptif dengan sampel penelitian yang ditujukan untuk mahasiswa Universitas Jember. Adapun
teknik pengambilan sampel sebanyak 73 responden,dimana pengumpulan data yang dilakukan
dengan wawancara terstruktur melalui kuisioner. Hasil penelitian menunjukkan respon
mahasiswa Universitas Jember baik dan berperan aktif terhadap pemilahan sampah rumah tangga
melalui pengelolaan berbasis zero waste. Namun, sebagian mahasiswa masih belum
menerapkannya dalam kebiasaan membuang sampah setiap harinya. Hal tersebut dapat dilihat
bahwa 54,8% responden hanya mengumpulkan sampah dan 34,2% responden membakar sampah.

Kata Kunci : pemilahan sampah, rumah tangga, sampah, zero waste

STUDENT RESPONSE ANALYSIS OF HOUSEHOLD WASTE SORTING


BASED ON ZERO WASTE BASED MANAGEMENT

ABSTRACT
Waste has great potential in local environmental conditions, especially for health, including
household waste. The more the population and the industrial growth rate have increased, the
more waste will be produced. Zero waste based management is capable of selecting, composting,
and collecting saleable items. This study aims to Analysis of college student responses to
household waste sorting through waste management based on zero waste. This research design
uses descriptive method with research samples aimed at Jember University students. As for the
sampling technique of 73 respondents, where data collection was carried out by structured
interviews through questionnaires. The results showed that the college students' response at the
University of Jember was good and played an active role in sorting household waste through zero
waste based management. However, some students still have not implemented it in their habit of
disposing of garbage every day. It can be seen that 54.8% of respondents only collect garbage
and 34.2% of respondents burn garbage.

Keywords: waste sorting, household, garbage, zero waste

1 EKOLOGIA is licencedunder:
Sudarti, Dkk: Analisis Respon Mahasiswa terhadap Pemilihan Sampah Rumah Tangga.....

PENDAHULUAN lingkungan seperti terjadinya banjir,


Sampah akan terus diproduksi selama timbulnya bau tak sedap disekitar,
manusia ada di bumi. Sampah merupakan pemanasan iklim semakin meningkat dan
wujud konsekuensi dari adanya aktivitas menyebarnya wabah penyakit di masyarakat
manusia. Dimana jumlah sampah dengan (Yudistira, et.al, 2015). Syarat yang harus
jumlah penduduk berbanding lurus. Semakin terpenuhi dalam pengelolaan sampah yaitu
banyak penduduk maka akan semakin tidak mencemari udara, air, tanah, serta tidak
banyak peningkatan pada sampah. Eksistensi menimbulkan kebakaran. Suatu kegiatan
sampah yang ada di alam akan yang dilakukan secara sistematis,
menghancurkan kehidupan makhluk hidup menyeluruh dan berkesinambungan
jika permasalahan sampah tidak ditangani mengenai penanganan dan pengurangan
dengan efektif dan efisien. Adapun jenis sampah rumah tangga disebut dengan
sampah dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pengelolaan sampah rumah tangga (Hayat
sampah organik dan sampah anorganik. et.al, 2018). Dalam UU No.18 tahun 2008
Sampah basah disebut sampah organik yang mengenai pengelolaan sampah dijelaskan
berasal dari makhluk hidup yang mudah bahwa perlu adanya suatu upaya dalam
terurai secara alami diantaranya dedaunan, pengelolaan sampah secara maksimal.
bangkai, dan sampah dapur. Sedangkan Pengelolaan sampah rumah tangga dengan
sampah anorganik disebut sampah kering cara mereduksi sampah yang berasal dari
yang tidak dapat terurai diantaranya kaleng, rumah tangga maupun limbah perkebunan
logam, plastik, karet dan sebagainya (Tim dan pertanian termasuk salah satu upaya
Penulis PS, 2008). Sampah sangat berpotensi yang dilakukan guna meningkatkan
tinggi dalam mencemari lingkungan. Salah partisipasi masyarakat dalam melakukan
satu negara yang dinobatkan menjadi pengelolaan sampah yang baik dan benar.
penyumbang sampah terbesar dari 20 negara Pengelolaan sampah dilakukan dengan
di dunia yaitu Indonesia. Namun, menerapkan konsep 5R yang dikenal dengan
berdasarkan Kementrian Lingkungan hidup Reduce, Reuse, Recycle, Replace dan Repair.
tahun 2008 melaporkan bahwa 58% sampah a. Reduce yaitu kegiatan memperlakukan
organik, 19 % sampah padat yang berasal sampah dengan cara mengurangi segala
dari rumah tangga, 14% sampah plastik sesuatu yang menyebabkan timbulnya
sebesar dan 9% sampah kertas yang masih sampah.
terdapat di Indonesia. Peningkatan volume b. Reuse yaitu kegiatan memperlakukan
sampah di Indonesia diketahui sebesar 2-4% sampah dengan cara menggunakan
per tahun. Adanya jenis komposisi pada kembali sampah secara langsung.
sampah rumah tangga baik sampah organik c. Recycle yaitu kegiatan memperlakukan
maupun anorganik membutuhkan sampah dengan cara mendaur ulang
penanganan dan pengelolaan yang berbeda (memanfaatkan kembali) sampah setelah
(Rauf, et.al, 2016). mengalami proses pengolahan (Subekti
Kebanyakan masyarakat masih belum ,2010).
memiliki kesadaran terhadap lingkungan d. Replace yaitu kegiatan memperlakukan
sekitar. Banyaknya sampah yang sampah dengan cara mengganti barang
bertumpukkan di tempat terbuka, membuang yang sekali pakai dengan barang yang
sampah sembarangan baik di sungai, selokan dapat dipakai berkali-kali.
maupun jalanan menjadi kebiasaan manusia e. Repair yaitu kegiatan memperlakukan
yang tidak peduli akan pentingnya sampah dengan cara memperbaiki
kebersihan lingkungan. Sehingga masyarakat barang yang rusak agar dapat
perlu mengetahui bagaimana cara dipergunakan kembali.
pengelolaan sampah dengan baik. Tanpa Berdasarkan konsep 5R diatas, pastinya
adanya pengelolaan sampah yang baik akan masyarakat tidak asing lagi. Hal inilah yang
menimbulkan berbagai dampak pencemaran menjadi ujung tombak permasalahan dalam
2 EKOLOGIA is licencedunder:
Ekologia : Jurnal Ilmiah Ilmu Dasar dan Lingkungan Hidup Volume 21, Nomor 1, April 2021, Hal.1-7

menangani sampah dikarenakan konsep HASIL DAN PEMBAHASAN


5R,4R, maupun 3R yang telah ditentukan a. Sampah rumah tangga
dalam pengelolaan sampah yang baik dan Sampah rumah tangga adalah bagian dari
benar hanya dijadikan sebagai slogan yang sesuatu yang tidak dipakai, sesuatu yang
tidak mengena. Sehingga perlu adanya harus dibuang, tidak digunakan, tidak
pemecahan baru dalam menangani disenangi yang berasal dari kegiatan yang
permasalahan sampah yaitu dengan dilakukan oleh manusia (proses produksi)
mengelola sampah rumah tangga secara baik domestik maupun industri. Dampak
mandiri dengan menerapkan konsep zero yang ditimbulkan oleh sampah rumah tangga
waste. Konsep zero waste (nol sampah) seperti tumpukan sampah yang berserakan di
adalah suatu metode dalam mengelola jalanan dapat mempengaruhi tingkat
sampah rumah tangga yang didasarkan pada kesehatan manusia. Aktivitas buruk inilah,
kegiatan Recycle atau mendaur ulang akan berdampak negatif baik secara langsung
sampah. Dimana pengelolaan sampah maupun tidak langsung sehingga
dilakukan dengan pemilahan, pengomposan mengakibatkan pencemaran lingkungan oleh
dan pengumpulan barang yang layak jual bahan kimia toksik senyawa organik maupun
(Widiarti, 2012). Dengan konsep anorganik. Adapun hasil kuisioner mengenai
pengelolaan ini, masyarakat dapat mengelola kebiasaan masyarakat khususnya mahasiswa
secara mandiri dalam tingkat sumbernya dalam membuang sampah setiap harinya
guna untuk mengurangi volume sampah yang ditunjukkan pada tabel 1.
seharusnya dikelola di tempat pembuangan
sampah (TPS) atau tempat pembuangan akhir Tabel 1. Kebiasaan mahasiswa dalam
(TPA) serta dapat memberikan nilai tambah membuang sampah setiap harinya.
dalam perekonomian. Berdasarkan uraian Kategori Prosentase
diatas tujuan dari artikel ini untuk Dipilah dan Diolah
11%
mengetahui respon mahasiswa terhadap kembali
pemilahan sampah rumah tangga melalui Dikumpulkan 54,8%
pengelolaan berbasis zero waste. Dibakar 34,2%
Dibuang ke sungai 0%
BAHAN DAN METODE
Metode penulisan yang digunakan Berdasarkan tabel 1 diatas, dapat
pada artikel ini adalah metode deskriptif dilihat bahwa prosentase tertinggi mengenai
analisis yaitu dengan mengidentifikasi suatu kebiasaan mahasiswa dalam membuang
permasalahan berdasarkan fakta dan data sampah terdapat pada kategori ke 2 yaitu
yang diperoleh dari kuisioner melalui kajian mengumpulkan sampah sebesar 54,8%,
pustaka dan data pendukung yang lain. sedangkan 34,2% mahasiswa memilih untuk
Metode tersebut ditujukan untuk membakar sampah dan 11% mahasiswa
mahasiswa Universitas Jember. Dimana memilih untuk mengolah sampah kembali.
dalam penelitian ini menitikberatkan untuk Hal ini menunjukkan bahwa kebiasaan
mengetahui respon Mahasiswa Universitas mahasiswa dalam membuang sampah setiap
Jember terhadap sampah rumah tangga. Pada harinya kurang baik. Tingginya persentase
penelitian ini, instrument yang digunakan responden yang membakar sampah dan hanya
melalui kuisioner. Berdasarkan hasil mengumpulkan sampah menandakan bahwa
kuisioner, diperoleh data sebanyak 73 responden masih belum menerapkan sistem
responden mahasiswa Universitas Jember. pengelolaan sampah yang baik. Jika hanya
Data yang diperoleh kemudian dianalisis mengumpulkan sampah tanpa dipilah dan
menggunakan analisis presentase dan diolah maka akan terjadi penumpukan
selanjutnya dideskripsikan. sampah.

3 EKOLOGIA is licencedunder:
Sudarti, Dkk: Analisis Respon Mahasiswa terhadap Pemilihan Sampah Rumah Tangga.....

Adanya penumpukan sampah di semakin berkurang dan tidak adanya


sekitar lingkungan sangat mengganggu penumpukan sampah disembarang tempat.
aktivitas masyarakat. Seringkali beberapa
tempat dijadikan sebagai tempat pembuangan b. Pemilahan Sampah Rumah Tangga
sampah oleh masyarakat yang tidak Pemilahan sampah sangat penting
bertanggungjawab. Kurangnya perhatian dilakukan dalam proses pengelolaan sampah.
masyarakat akan dampak yang ditimbulkan Faktor yang mempengaruhi masyarakat
oleh sampah akan mengakibatkan lingkungan dalam memilah sampah yaitu umur/usia,
tercemar. Adapun hasil kuisioner mengenai pengetahuan, informasi, sikap, motivasi, dan
tindakan yang dilakukan oleh mahasiswa adanya penyuluhan. Adapun hasil kuisioner
terhadap tempat pembuangan sampah (TPS) mengenai respon mahasiswa terhadap
ilegal di sembarang tempat yang pentingnya pemilahan sampah organik dan
mengakibatkan terjadinya tumpukan sampah sampah anorganik dalam rumah tangga
rumah ditunjukkan oleh tabel 2. ditunjukkan oleh tabel 3.

Tabel 2. Tindakan mahasiswa terhadap Tabel 3. Pemilahan sampah rumah tangga


Tempat Pembuangan Sampah ilegal. Kategori Prosentase
Kategori Prosentase Sangat Penting 69,9%
Mengajak masyarakat Penting 28,8%
67,1%
untuk mengelola sampah Tidak penting 1,3%
Melarang masyarakat Sangat Tidak penting 0%
untuk tidak membuang 6,8%
sampah sembarangan Berdasarkan hasil kuisioner pada
Tidak ikut membuang tabel 3, didapatkan bahwa 69,9% responden
26%
sampah pada tumpukan beranggapan bahwa pemilahan sampah
Tidak peduli 0% sangat penting, 28,8% beranggapan bahwa
pemilahan sampah penting dan 1,3%
Berdasarkan hasil kuisioner pada menjawab tidak penting. Tingginya
tabel 2 yang ditanggapi oleh 73 responden prosentase mengenai pentingnya pemilahan
responden didapatkan bahwa 67,1% sampah rumah tangga menandakan bahwa
responden memilih mengajak masyarakat sebagian mahasiswa sudah melakukan
untuk mengelola sampah, 26% responden pemilahan sampah rumah tangga. Adapun
memilih tidak ikut membuang sampah pada hasil kuisioner mengenai kebersediaan
tumpukan tersebut dan 6,8% responden partisipasi mahasiswa dalam memilah
memilih melarang masyarakat untuk tidak sampah rumah tangga ditunjukkan pada tabel
membuang sampah sembarangan. Dapat 4.
dilihat bahwa tindakan mahasiswa dalam
menangani adanya tumpukan sampah di Tabel 4. Partisipasi mahasiswa dalam
sembarang tempat sangat baik. memilah sampah
Semakin hari produksi sampah yang Kategori Prosentase
dihasilkan oleh masyarakat semakin banyak Sangat bersedia 34,2%
sehingga memicu penumpukan sampah yang Bersedia 63%
semakin besar. Hal tersebut menjadi salah Tidak bersedia 2,8%
satu faktor berdirinya Tempat Pembuangan Sangat Tidak bersedia 0%
Sampah ilegal dimana-mana. Disinilah,
peran mahasiswa sangat dibutuhkan untuk Berdasarkan tabel 4 di atas, dapat
mengajak masyarakat dalam mengelola diperoleh prosentase terbesar pada kategori 2
sampah agar proses pembuangan sampah yaitu bersedia melakukan pemilahan sampah
pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sebanyak 63%, 34,2% memilih sangat

4 EKOLOGIA is licencedunder:
Ekologia : Jurnal Ilmiah Ilmu Dasar dan Lingkungan Hidup Volume 21, Nomor 1, April 2021, Hal.1-7

bersedia melakukan pemilahan sampah, Tingginya prosentase mahasiswa


sedangkan 2,8% memilih tidak bersedia. dalam mengelola sampah melalui pemilahan
Dapat diketahui bahwa mahasiswa sangat sampah rumah tangga menunjukkan semakin
berpartisipasi dalam memilah sampah rumah baik tingkat kesadaran yang dimiliki oleh
tangga. Dengan semakin banyaknya tingkat mahasiswa untuk memelihara kelangsungan
kesadaran masyarakat dalam memilah lingkungan. Adanya penyuluhan atau
sampah akan semakin memudahkan proses sosialisasi mengenai pengelolaan sampah
pengelolaan sampah. juga dapat mendorong masyarakat untuk
Pemilahan sampah ditujukan untuk memiliki rasa kepedulian terhadap
mengurangi banyaknya sampah yang lingkungan. Adapun hasil kuisioner
berakhir di TPA dan meningkatkan mengenai sosialisasi atau penyuluhan
persentase daur ulang pada sampah. Namun, mengenai pengelolaan sampah rumah tangga
tidak semua masyarakat melakukan kepada masyarakat sekitar ditunjukkan pada
pemilahan sampah sehingga perlu adanya tabel 6.
dorongan untuk menyadarkan masyarakat
sekitar, mengenai pentingnya pemilahan Tabel 6. Gerakan penyuluhan pengelolaan
sampah. Adapun hasil kuisioner mengenai sampah rumah tangga.
tindakan mahasiswa ketika melihat perilaku Kategori Prosentase
masyarakat yang masih belum melakukan Sangat setuju 60,3%
pemilahan sampah organik dan sampah Setuju 38,4%
anorganik ditunjukkan pada tabel 5. Tidak setuju 0%
Sangat Tidak setuju 1,3%
Tabel 5. Tindakan dalam memilah sampah
rumah tangga Berdasarkan tabel 6 di atas,
Kategori Prosentase didapatkan bahwa 60,3% responden sangat
Mengingatkan dengan setuju dan 38,4% responden setuju jika
71,2%
penjelasan yang logis diadakan penyuluhan mengenai pengelolaan
Mengingatkan sampah rumah tangga. Namun, ada beberapa
12,3%
sewajarnya responden sebesar 1,3% memilih tidak setuju
Memilahkan sampahnya 0% dengan diadakannya penyuluhan. Hal ini
Berusaha untuk tidak menunjukkan bahwa Mahasiswa sangat
16,4%
melihat mendukung dengan adanya penyuluhan
mengenai pengelolaan sampah rumah tangga
Berdasarkan tabel 5 diatas, kepada masyarakat.
didapatkan hasil prosentase terbanyak pada Dimana penyuluhan ini akan
kategori 1 yaitu mengingatkan dengan menambah wawasan kepada masyarakat
penjelasan yang logis sebesar 71,2%. Namun mengenai cara pengelolaan sampah dengan
16,4% dari 73 responden masih memilih baik dan benar. Semakin banyak pengetahuan
berusaha untuk tidak melihat dan 12,3% dan informasi yang didapatkan oleh
memilih untuk mengingatkan sewajarnya. masyarakat maka tingkat pemahaman
Hasil kuisioner diatas menunjukkan bahwa terhadap pentingnya lingkungan yang bersih
respon mahasiswa sangat baik ketika melihat dan tindakan dalam melakukan pemilihan
masyarakat yang masih belum memilah sampah rumah tangga akan semakin tinggi.
sampah dengan mengingatkan dan Sehingga akan memicu terbentuknya persepsi
memberikan penjelasan secara logis bahwa individu dan semakin terbuka wawasan
sangat penting melakukan pemilahan sampah mengenai sampah rumah tangga. Dengan ini,
rumah tangga. masyarakat mempunyai inisatif untuk
melakukan tindakan nyata dalam menjaga

5 EKOLOGIA is licencedunder:
Sudarti, Dkk: Analisis Respon Mahasiswa terhadap Pemilihan Sampah Rumah Tangga.....

lingkungan. Salah satu tindakan nyata dalam tertarik untuk menjadikan sampah sebagai
menjaga lingkungan dengan cara produk ramah lingkungan. Hal ini
memanfaatkan sampah seperti mendaur ulang menunjukkan bahwa ketertarikan mahasiswa
sampah. Adapun hasil kuisioner mengenai untuk menjadikan sampah sebagai produk
pentingnya proses daur ulang dalam yang ramah lingkungan sangat tinggi.
pengelolaan sampah rumah tangga bagi Pengelolaan sampah menjadi produk yang
mahasiswa ditunjukkan pada tabel 7. ramah lingkungan dikatakan sebagai
pengelolaan berbasis Zero Waste.
Tabel 7. Proses daur ulang Pengelolaan sampah berbasis Zero Waste
Kategori Prosentase dalam skala rumah tangga yang dilakukan
Sangat Penting 58,9% secara mandiri dapat diawali dengan
Penting 41,1% melakukan pemilahan sampah dan
Tidak penting 0% didasarkan pada kegiatan daur ulang
Sangat Tidak penting 0% (Recycle).
Daur ulang sampah berpotensi besar
Berdasarkan tabel 7 diatas, dapat dalam meningkatkan perekonomian
diketahui 58,9% responden beranggapan masyarakat seperti mengubah sampah kertas
bahwa proses daur ulang sangat penting dan menjadi hiasan atau miniatur, mengubah
41,1% responden menjawab penting sampah plastik menjadi souvenir atau hiasan
melakukan proses daur ulang sampah rumah rumah, dan menjadikan sampah organik
tangga. Tingginya prosentase mahasiswa menjadi pupuk kompos. Sampah yang tidak
mengenai pentingnya proses daur ulang ini terpakai akan bernilai jual tinggi apabila
membuktikan bahwa tingkat kesadaran masyarakat dapat memanfaatkannya kembali
mahasiswa melakukan daur ulang sampah menjadi barang yang layak pakai sehingga
sangat tinggi. Sehingga mahasiswa dapat dapat meningkatkan kesejahteraan
turut aktif menularkan kebiasaan cara masyarakat. Dengan metode-metode
mengelola sampah kepada masyarakat tersebut, maka dapat meningkatkan efisiensi
lainnya agar terciptanya lingkungan yang dan efektivitas dalam pengelolaan sampah.
bersih dan sehat. Semakin banyak
masyarakat yang melakukan daur ulang KESIMPULAN
sampah maka semakin berkurang Berdasarkan hasil penelitian, respon
penumpukan sampah rumah tangga. Adapun mahasiswa Universitas Jember sangat baik
hasil kuisioner respon mahasiswa mengenai dan berperan aktif terhadap emilahan sampah
ketertarikan dalam mengelola sampah rumah rumah tangga melalui pengelolaan sampah
tangga menjadi produk yang ramah berbasis zero waste. Hal ini dapat
lingkungan ditunjukkan pada tabel 8. ditunjukkan melalui tindakan mahasiswa
Universitas Jember yang mengajak
Tabel 8. Pengelolaan sampah rumah tangga masyarakat untuk mengelola sampah,
menjadi produk ramah lingkungan. bersedia dalam melakukan pemilahan
Kategori Prosentase sampah rumah tangga, serta berpartisipasi
Sangat tertarik 42,5% terhadap gerakan penyuluhan pengelolaan
Tertarik 52,1% sampah rumah tangga. Namun, sebagian
Tidak tertarik 5,5% mahasiswa masih belum menerapkannya
Sangat Tidak tertarik 0% dalam kebiasaan membuang sampah setiap
harinya. Hal tersebut dapat dilihat bahwa
54,8% responden hanya mengumpulkan
Berdasarkan tabel 8 diatas, hasil
sampah dan 34,2% responden membakar
kuisioner dari 73 responden diperoleh 52.1%
sampah.
mahasiswa tertarik, 42,5% mahasiswa sangat
tertarik dan hanya 5,5% mahasiswa tidak

6 EKOLOGIA is licencedunder:
Ekologia : Jurnal Ilmiah Ilmu Dasar dan Lingkungan Hidup Volume 21, Nomor 1, April 2021, Hal.1-7

DAFTAR PUSTAKA Kecamatan Gunungpati Kota


Buhani, Riko N., & Suharso. (2018). Semarang. Journal of Education Social
Pengolahan Sampah Rumah Tangga Studies. 4(1), 1-6.
Berbasis Partisipasi Aktif Dari Rauf, R., Nurdiana, Maryata, Rusiyati dan
Masyarakat Melalui Penerapan Metode Suwandi. (2016). Gambaran
4Rp Untuk Menghasilkan Kompos. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga di
Jurnal Pengabdian kepada Kabupaten Kudus Tahun 2016 : Stude
Masyarakat. 2(1), 7-13. EHRA I. Jurnal Kesehatan. 1(2), 1-14.
Harum, Hasniatisari. (2017). Gambaran Subekti, Sri. (2010). Pengelolaan Sampah
Pengetahuan dan Perilaku Masyarakat Rumah Tangga 3R Berbasis
Dalam Proses Pemilahan Sampah Masyarakat. Prosiding Seminar
Rumah Tangga di Desa Hegarmanah. Nasional Sains dan Teknologi. Hal
Jurnal Aplikasi Ipteks untuk 124-130.
Masyarakat. 6(2), 86-88. Tim Penulis PS. (2008). Penanganan dan
Hayat dan Hasan Zayadi. (2018). Model Pengolahan Sampah. Bogor : Seri
Inovasi Pengelolaan Sampah Rumah Industri Kecil.
Tangga. Jurnal Ketahanan Pangan. Widiarti, IW. (2012). Pengelolaan Sampah
2(2), 131-141. Berbasis Zero Waste Skala Rumah
Kustono, D., Nurnaningsih H. U., Solichin, Tangga Secara Mandiri. Jurnal Sains
& Septa Katmawanti. (2018). dan Teknologi Lingkungan. 4(2), 101-
Sosialisasi Waste Treatment Cycle di 113.
Desa Pakisaji. Jurnal KARINOV. 1(1), Yudistira, S.A., Lailan S., dan Sri Mulatsih.
1-7. (2015). Desain Sistem Pengelolaan
Nurpratiwingsih, L., Purwadi S., & Eva Sampah Melalui Pemilahan Sampah
Banowati. (2015). Pengelolaan Organik dan Anorganik Berdasarkan
Sampah Rumah Tangga Berbasis Persepsi Ibu-Ibu Rumah Tangga.
Masyarakat di Kelurahan Sekaran Konversi. 4(2), 29-4.

7 EKOLOGIA is licencedunder:

Anda mungkin juga menyukai