Anda di halaman 1dari 32

Tugas Keperawatan Komunitas

LAPORAN PENDAHULUAN PENGOLAHAN SAMPAH DI DESA LAMTEUBE


GEUPULA KECAMATAN KUTA BARO ACEH BESAR

Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan Mata Kuliah

Keperawatan Komunitas

DI SUSUN

OLEH :

LISDI EWIN, S.Kep

(20175011)

KEPANITRAAN KEPERAWATAN KLINIK (K3S)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ABULYATAMA

2021
LAPORAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DI DESA
LAMTEUBE GEUPULA KECAMATAN KUTA BARO
KABUPATEN ACEH BESAR

Mahasiswa

LISDI EWIN, S.Kep


20175011

Pembimbing Akademik Koordinator Stase

(Ns. Syarifah Masthura, M.Kes) (Ns. Iskandar, S.Kep, M.Kep)

Mengetahui,Ketua

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas kedokteran

Universitas Abulyatama

(Ns. Iskandar, S.Kep, M.Kep)


LAPORAN PENDAHULUAN

PENGOLAHAN SAMPAH DI DESA LAMTEUBE GEUPULA KECAMATAN

KUTA BARO ACEH BESAR, SELASA 29 JUNI 2021

A. Pengertian Sampah

Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam yang

berbentuk padat. sampah adalah suatu benda yang tidak digunakan atau tidak

dikehendaki dan harus dibuang, yang dihasilkan oleh kegiatan manusia.

Sampah merupakan salah satu permasalahan lingkungan yang memerlukan

perhatian serius. Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari

sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai

ekonomis.

Sampah yang dibuang ke lingkungan dapat menjadi beban bagi

lingkungan. Seiring meningkatnya jumlah penduduk maka volume sampah di

lingkungan juga ikut bertambah. Keberadaan sampah dapat bersumber dari

rumah tangga, kegiatan pertanian, kegiatan pembangunan dan pemugaran

gedung, daerah perdagangan, maupun lembaga pendidikan.

Sampah rumah tangga merupakan salah satu sumber sampah yang cukup

besar peranannya dalam pencemaran lingkungan. Keberadaan sampah rumah

tangga di suatu lingkungan memang tidak bisa dihindari. Keberadaan sampah

dapat menimbulkan pencemaran tanah dan air, menimbulkan bau tidak sedap,

menjadi sarang binatang yang merupakan sumber penyakit, serta mengganggu

keindahan, namun demikian keberadaan sampah dapat dikurangi 7 dan


dikendalikan (diminimalkan). Upaya sederhana yang dapat dilakukan untuk

meminimalkan sampah rumah tangga adalah melakukan pemilahan antara

sampah organik dan sampah anorganik.

Sampah organik dapat dijadikan kompos, sedangkan sampah anorganik

dapat dijadikan aneka kreasi (hasta karya) daur ulang. Peran serta perempuan,

baik ibu rumah tangga maupun remaja putri cukup besar dan penting artinya

dalam peningkatan efisiensi pengelolaan persampahan, mengingat peran

perempuan yang mempunyai tugas domestik.

Ibu rumah tangga dan remaja putri di Desa Lamteube Geupula

Kecamatan Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar juga merupakan bagian dari

masyarakat yang menghasilkan sampah rumah tangga setiap hari. Sampah

rumah tangga sebagian besar merupakan bahan organik. Termasuk sampah

organik, misalnya sampah dari dapur berupa sisa tepung, sayuran, kulit buah,

dan daun. Selain itu sampah rumah tangga juga berupa bahan anorganik,

misalnya berupa botol kaca, botol plastik, tas plastik, dan kaleng. Adanya

kepedulian dari ibu rumah tangga dan remaja putri untuk meminimalkan

sampah rumah tangga tentunya sangat membantu meminimalkan timbunan

sampah keseluruhan yang masuk di lingkungan.

Upaya meminimalkan sampah dapat dilakukan dengan 3R, meliputi

reduce (mengurangi), reuse (pakai ulang), dan recycle (daur ulang). Upaya

tersebut dilandasi pemikiran bahwa setiap orang berhak atas lingkungan yang

layak dan nyaman, sehingga setiap orang wajib menjaga kenyamanan

lingkungan, tanpa kecuali. Pelatihan pengelolaan sampah anorganik menjadi


aneka kreasi daur ulang bagi ibu rumah tangga dan remaja putri dalam rangka

meminimalkan sampah rumah tangga tentunya akan sangat bermanfaat, apalagi

jika sampah yang telah didaur ulang menjadi aneka kreasi unik dan cantik dapat

memiliki manfaat tertentu dan bernilai ekonomi sehingga dapat menambah

penghasilan keluarga.

B. Jenis- Jenis Sampah

Jenis sampah dapat diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) yaitu:

a. Sampah organik/basah

Sampah organik/basah adalah sampah yang berasal dari makhluk hidup.

Sampah organik/basah, antara lain: daun-daunan, sampah dapur, sampah

restoran, sisa sayur, sisa buah, dan lain-lain. Sampah ini dapat terdegradasi

(membusuk/hancur) secara alami.

b. Sampah anorganik/kering

Sampah anorganik/kering adalah sampah yang tidak dapat terdegradasi

secara alami. Sampah anorganik/kering, antara lain: logam, besi, kaleng,

plastik, karet, botol, dan lain-lain.

c. Sampah berbahaya

Sampah jenis ini berbahaya bagi manusia. Sampah berbahaya, antara lain:

baterai, jarum suntik bekas, limbah racun kimia, limbah nuklir, dan lainlain.

Sampah berbahaya memerlukan penanganan khusus.


C. Pengelolaan Sampah Dan 3R

Pengelolaan sampah adalah semua kegiatan yang dilakukan untuk

menangani sampah sejak ditimbulkan sampai dengan pembuangan akhir.

Pengelolaan sampah, meliputi tahapan: (a)penimbulan sampah, (b) penanganan

di tempat, (c) pengumpulan, (d) pengangkutan, (e) pengolahan, dan (f)

pembuangan akhir.

Beberapa teknik yang digunakan dalam pengelolaan sampah antara lain:

1. Sampah diolah menjadi kompos

Sampah biologis, basah atau organik dapat dijadikan kompos dengan

menimbun sampah tersebut di tanah dalam jangka waktu tertentu hingga

membusuk.

2. Sampah digunakan sebagai makanan ternak

Sampah berupa buah-buahan dan sayur-sayuran yang belum sepenuhnya

rusak dapat dijadikan makanan ternak atau binatang lain yang

dikembangbiakkan. Umumnya sampah dari sayur dan buah dijumpai di

pasar-pasar tradisional dan berserakan di mana-mana.

3. Metode landfill

Metode ini paling mudah karena hanya membuang dan menumpuk sampah

di tanah yang rendah pada area terbuka. Metode ini mengganggu estetika

lingkungan.
4. Metode sanitary landfill

Metode ini mirip metode landfill, namun sampah yang ada ditutup dan

diuruk dengan tanah. Metode ini biasanya menggunakan alat-alat berat

berharga mahal seperti backhoe/eskavator dan buldozer.

5. Metode pulverisation

Pulverisation adalah metode pembuangan sampah langsung ke laut lepas

setelah dihancurkan menjadi potongan-potongan kecil.

6. Metode incineration/incinerator

Metode incineration adalah pembakaran sampah baik dengan cara sederhana

maupun modern secara masal. Teknologi memungkinkan hasil energi

pembakaran diubah menjadi energi listrik.

Reduce (mengurangi), Reuse (pakai ulang), Recycle (daur ulang) (3R)

adalah prinsip utama mengelola sampah mulai dari sumbernya, melalui berbagai

langkah yang mampu mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke tempat

pembuangan akhir. Tindakan yang dapat dilakukan pada setiap sumber sampah

melalui 3R adalah:

a. Reduce (mengurangi), melalui tindakan:

1) Menghindari pemakaian dan pembelian produk yang menghasilkan

sampah dalam jumlah besar.

2) Menggunakan produk yang dapat diisi ulang, misalnya penggunaan cairan

pencuci dengan wadah isi ulang.

3) Mengurangi penggunaan bahan sekali pakai, misalnya penggunaan tisu

yang diganti dengan sapu tangan atau serbet.


b. Reuse (pakai ulang), melalui tindakan:

1) Menggunakan kembali wadah untuk fungsi yang sama atau fungsi

lainnya, misalnya penggunaan kaleng dan botol bekas.

2) Menggunakan wadah yang dapat digunakan berulang-ulang, misalnya saat

belanja membiasakan membawa tas belanja sendiri sehingga tidak

memerlukan tas plastik lagi.

c. Recycle (daur ulang), melalui tindakan:

1) Memilih produk yang dapat didaur ulang dan mudah terurai.

2) Menggunakan sampah organik untuk dijadikan kompos dengan berbagai

cara yang ada.

3) Menggunakan sampah anorganik untuk dijadikan aneka kreasi barang

yang bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA

ESP-USAID. 2016. Pelatihan Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat.

Jakarta: Environmental Services Program.

Karden Edy Sontang Manik. 2014. Pengelolaan Lingkungan Hidup. Jakarta:

Penerbit Djambatan.

Kharisma Widia Prastiwi dan Yuyun Widihastuti. 2018 Recycle Bottle: Ragam

Kreasi Limbah Botol Plastik. Surabaya: Tiara Aksa.

Kuncoro Sejati. 2011. Pengolahan Sampah Terpadu. Yogyakarta: Kanisius.

Ni Komang Ayu Artiningsih. 2013. Peran Serta Masyarakat dalam Pengelolaan

Sampah Rumah Tangga (Studi Kasus di Sampangan dan Jomblang, Kota

Semarang). Semarang: UNDIP.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 18 Tahun 2017 tentang Pengelolaan

Sampah.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

A. LATAR BELAKANG

Sampah merupakan salah satu permasalahan lingkungan yang

memerlukan perhatian serius. Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau

dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum

memiliki nilai ekonomis. Sampah yang dibuang ke lingkungan dapat menjadi

beban bagi lingkungan.

Secara umum jenis sampah dapat dibedakan menjadi 3 (tiga), yaitu

sampah organik/basah, sampah anorganik/kering dan sampah berbahaya. Seiring

meningkatnya jumlah penduduk maka volume sampah di lingkungan juga ikut

bertambah. Keberadaan sampah dapat bersumber dari rumah tangga, kegiatan

pertanian, kegiatan pembangunan dan pemugaran gedung, daerah perdagangan,

maupun lembaga pendidikan.

Sebagian besar orang mengangap sampah merupakan masalah, padahal

setiap saat sampah terus bertambah dan tanpa mengenal hari libur karena setiap

makhluk terus menerus memproduksi sampah. (Suwerda, 2012: 9) mengatakan

bahwa Setiap hari sampah dihasilkan dari keluarga/rumah tangga, yang dari sisi

kuantitas/jumlah biasanya menempati posisi tertinggi, sampah rumah sakit dan

industri yang sangat berbahaya, juga sampah dari tempattempat umum misalnya

terminal, pasar, tempat hiburan, sekolah, kantor, dan lain lain. Pemanfaatan

sampah sampah harus diprioritaskan sebelum terjadinya pencemaran lingkungan

yang mengganggu kesehatan masyarakat. Maka perlu adanya pengelolaan

sampah, pengelolaan sampah memerlukan kegiatan yang sistematis,


menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan

sampah.

Dalam Undang-Undang RI Tahun 2008 Nomer 18 tentang, pengelolaan

sampah disebutkan bahwa pengelolaan sampah bertujuan agar menjadikan

sampah sebagai sumber daya. Berdasarkan tujuan inilah, maka pemerintah

berupaya untuk mengubah pola pikir masyarakat yang masih menggunakan

sistem kumpul-angkut-buang sebagi solusi pengurangan sampah. Pola pikir

masyarakat diarahkan pada kegiatan pengurangan dan penanganan sampah.

Pengurangan sampah meliputi kegiatan 3R yaitu reuse, reduce, dan recycle,

sedangkan kegiatan penanganan sampah meliputi pemilahan, pengumpulan,

pengangkutan, pengolahan dan pemprosesan akhir.

Sampah rumah tangga merupakan salah satu sumber sampah yang cukup

besar peranannya dalam pencemaran lingkungan. Keberadaan sampah rumah

tangga di suatu lingkungan memang tidak bisa dihindari. Keberadaan sampah

dapat menimbulkan pencemaran tanah dan air, menimbulkan bau tidak sedap,

menjadi sarang binatang yang merupakan sumber penyakit, serta mengganggu

keindahan, namun demikian keberadaan sampah dapat dikurangi 7 dan

dikendalikan (diminimalkan). Upaya sederhana yang dapat dilakukan untuk

meminimalkan sampah rumah tangga adalah melakukan pemilahan antara

sampah organik dan sampah anorganik.

Sampah organik dapat dijadikan kompos, sedangkan sampah anorganik

dapat dijadikan aneka kreasi (hasta karya) daur ulang. Peran serta perempuan,

baik ibu rumah tangga maupun remaja putri cukup besar dan penting artinya
dalam peningkatan efisiensi pengelolaan persampahan, mengingat peran

perempuan yang mempunyai tugas domestik.

B. RENCANA KEGIATAN

1. Tujuan

a) Tujuan Instruksional Umum : Setelah mengikuti penyuluhan dan

mendapatkan penjelasan tentang pengolahan sampah, masyarakat

diharapkan mengetahui cara pengelolaan sampah

b) Tujuan Instruksional Khusus : Setelah dilakukan penyuluhan dan

mendapatkan penjelasan tentang pengolahan sampah masyarakat

mampu mengolah sampah anorganik menjadi kerajinan tangan(hasta

karya) daur ulang

C. PELAKSANAAN KEGIATAN

Topik/Pokok Bahasan : Pengolahan Sampah

Sub Pokok Bahasan : Pengelolaan Sampah Anorganik Menjadi

Kerajinan Tangan

Sasaran : Masyarakat Lamteube Geupula

Hari,Tanggal : selasa, 29 juni 2021

D. KEGIATAN PENYULUHAN

Materi penyuluhan meliputi(terlampir):

a. Pengertian sampah

b. Jenis-jenis sampah

c. Sumber sampah
d. Pengelolaaan sampah

E. Metode Penyuluhan

a. Ceramah, Demontrasi dan tanya jawab

F. Media dan Alat

a. Booklet/leaflet

b. Beberapa jenis sampah anorganik

G. Alokasi Waktu

Hari/tanggal : selasa, 29 juni 2021

Pukul : 14.00
No Kegiatan Uraian Waktu

1. Pembukaan a. Salam pembuka 5 menit

b. Penjelasan tujuan

c. Kontrak waktu

2. Pemaparan materi a. Ceramah 60 menit

1) Pengertian sampah

2) Jenis-jenis sampah

3) Sumber sampah

4) Pengelolaan sampah

b. Demonstrasi

1) Melakukan praktek pengolahan

sampah anorganik menjadi aneka

kreasi daur ulang

3. Penutup a. Melakukan evaluasi 5 menit


b. Mengucapkan Salam

H. Pengorganisasian

Penanggung Jawab/ Koordinator : Lisdi Ewin

Pemateri : Lisdi Ewin

Moderator : Lilis Fitriani

Fasilitator : Tuti Mekayanti Aula

Observer : Putri Amalia

Konsumsi : -Yusrina

-Khuzaimah

Dokumentasi : -Rahma Devi

-Sri Widya Ningsih

I. Uraian Tugas

a. Penanggung jawab / Koordinator:

Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan.

b. Pemateri

Menyampaikan materi

c. Moderator / pembawa acara

1. Membuka acara.

2. Memperkenalkan mahasiswa dan dosen pembimbing.

3. Menjelaskan tujuan dan topik.

4. Mengadakan kontrak waktu.

5. Menyerahkan jalannya penyuluhan kepada presenter.


6. Menutup acara.

d. Pemateri

Memberikan penjelasan / penyuluhan mengenai penkes penyakit ISPA

1. Memotivasi peserta untuk berperan aktif dalam jalannya penyuluhan

dan demonstrasi.

2. Membantu dalam menanggapi pertanyaan dari peserta.

e. Observer

Mengamati proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir.

f. Konsumsi

Menyediakan konsumsi untuk para perawat dan masyarakat

g. Perlengkapan/ Tempat

Menyediakan berbagai perlengkapan acara serta tempat untuk dilakukan

acara.

J. Kriteria Hasil

1. Evaluasi struktur

a. Laporan telah dikoordinasi sesuai rencana

b. Masyarakat di Desa Lamteube Geupula mengikuti kegiatan penyuluhan

dan pengelolaan sampah

c. Tempat, media dan alat penyuluhan sesuai rencana

2. Evaluasi proses

a. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan

b. Waktu yang direncanakan sesuai pelaksanaan

c. Masyarakat aktif dalam kegiatan penyuluhan


d. Masyarakat tidak meninggalkan ruangan selama penyuluhan

3. Evaluasi hasil

Peserta mampu :

a. Mengelola sampah organik maupun anorganik menjadi aneka kreasi daur

ulang
MATERI PENYULUHAN PENGOLAHAN SAMPAH

A. Lampiran Materi Penyuluhan

1. Pengertian Sampah

Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam yang

berbentuk padat. sampah adalah suatu benda yang tidak digunakan atau tidak

dikehendaki dan harus dibuang, yang dihasilkan oleh kegiatan manusia.

Sampah merupakan salah satu permasalahan lingkungan yang memerlukan

perhatian serius. Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari

sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai

ekonomis. Sampah yang dibuang ke lingkungan dapat menjadi beban bagi

lingkungan. Seiring meningkatnya jumlah penduduk maka volume sampah di

lingkungan juga ikut bertambah.

Sampah rumah tangga merupakan salah satu sumber sampah yang cukup

besar peranannya dalam pencemaran lingkungan. Keberadaan sampah rumah

tangga di suatu lingkungan memang tidak bisa dihindari. Keberadaan sampah

dapat menimbulkan pencemaran tanah dan air, menimbulkan bau tidak sedap,

menjadi sarang binatang yang merupakan sumber penyakit, serta mengganggu

keindahan, namun demikian keberadaan sampah dapat dikurangi dan

dikendalikan (diminimalkan). Upaya sederhana yang dapat dilakukan untuk

meminimalkan sampah rumah tangga adalah melakukan pemilahan antara

sampah organik dan sampah anorganik.


Sampah organik dapat dijadikan kompos, sedangkan sampah anorganik

dapat dijadikan aneka kreasi (hasta karya) daur ulang. Peran serta perempuan,

baik ibu rumah tangga maupun remaja putri cukup besar dan penting artinya

dalam peningkatan efisiensi pengelolaan persampahan, mengingat peran

perempuan yang mempunyai tugas domestik.

Ibu rumah tangga dan remaja putri di Desa Lamteube Geupula

Kecamatan Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar juga merupakan bagian dari

masyarakat yang menghasilkan sampah rumah tangga setiap hari. Sampah

rumah tangga sebagian besar merupakan bahan organik. Termasuk sampah

organik, misalnya sampah dari dapur berupa sisa tepung, sayuran, kulit buah,

dan daun. Selain itu sampah rumah tangga juga berupa bahan anorganik,

misalnya berupa botol kaca, botol plastik, tas plastik, dan kaleng. Adanya

kepedulian dari ibu rumah tangga dan remaja putri untuk meminimalkan

sampah rumah tangga tentunya sangat membantu meminimalkan timbunan

sampah keseluruhan yang masuk di lingkungan.

Upaya meminimalkan sampah dapat dilakukan dengan 3R, meliputi

reduce (mengurangi), reuse (pakai ulang), dan recycle (daur ulang). Upaya

tersebut dilandasi pemikiran bahwa setiap orang berhak atas lingkungan yang

layak dan nyaman, sehingga setiap orang wajib menjaga kenyamanan

lingkungan, tanpa kecuali. Pelatihan pengelolaan sampah anorganik menjadi

aneka kreasi daur ulang bagi ibu rumah tangga dan remaja putri dalam rangka

meminimalkan sampah rumah tangga tentunya akan sangat bermanfaat, apalagi

jika sampah yang telah didaur ulang menjadi aneka kreasi unik dan cantik dapat
memiliki manfaat tertentu dan bernilai ekonomi sehingga dapat menambah

penghasilan keluarga

2. Jenis- Jenis Sampah

Jenis sampah dapat diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) yaitu:

a. Sampah organik/basah

Sampah organik/basah adalah sampah yang berasal dari makhluk hidup.

Sampah organik/basah, antara lain: daun-daunan, sampah dapur, sampah

restoran, sisa sayur, sisa buah, dan lain-lain. Sampah ini dapat terdegradasi

(membusuk/hancur) secara alami.

b. Sampah anorganik/kering

Sampah anorganik/kering adalah sampah yang tidak dapat terdegradasi

secara alami. Sampah anorganik/kering, antara lain: logam, besi, kaleng,

plastik, karet, botol, dan lain-lain.

c. Sampah berbahaya

Sampah jenis ini berbahaya bagi manusia. Sampah berbahaya, antara lain:

baterai, jarum suntik bekas, limbah racun kimia, limbah nuklir, dan lainlain.

Sampah berbahaya memerlukan penanganan khusus.

3. Sumber Sampah

Sumber sampah menurut Gilbert, dkk. (1996) dalam Ni Komang Ayu

Artiningsih (2008), yaitu:

a. Permukiman penduduk Pada permukiman penduduk, sampah dihasilkan

oleh beberapa keluarga yang tinggal di suatu bangunan atau asrama. Jenis

sampah yang dihasilkan biasanya cenderung sampah organik, seperti sisa


makanan atau jenis sampah lainnya yang dapat bersifat basah, kering,

abu plastik, dan lainnya. Sampah dari permukiman penduduk disebut

juga sampah rumah tangga.

b. Tempat umum dan perdagangan Tempat umum adalah tempat yang

dimungkinkan banyaknya orang berkumpul dan melakukan kegiatan.

Tempat tersebut mempunyai potensi cukup besar dalam memproduksi

sampah, termasuk tempat perdagangan seperti pertokoan dan pasar. Jenis

sampah yang dihasilkan umumnya

D. Pengelolaan Sampah Dan 3R

Pengelolaan sampah adalah semua kegiatan yang dilakukan untuk

menangani sampah sejak ditimbulkan sampai dengan pembuangan akhir.

Pengelolaan sampah, meliputi tahapan: (a)penimbulan sampah, (b) penanganan

di tempat, (c) pengumpulan, (d) pengangkutan, (e) pengolahan, dan (f)

pembuangan akhir.

Beberapa teknik yang digunakan dalam pengelolaan sampah antara lain:

a. Sampah diolah menjadi kompos

Sampah biologis, basah atau organik dapat dijadikan kompos dengan

menimbun sampah tersebut di tanah dalam jangka waktu tertentu hingga

membusuk.

b. Sampah digunakan sebagai makanan ternak

Sampah berupa buah-buahan dan sayur-sayuran yang belum sepenuhnya

rusak dapat dijadikan makanan ternak atau binatang lain yang


dikembangbiakkan. Umumnya sampah dari sayur dan buah dijumpai di

pasar-pasar tradisional dan berserakan di mana-mana.

c. Metode landfill

Metode ini paling mudah karena hanya membuang dan menumpuk sampah

di tanah yang rendah pada area terbuka. Metode ini mengganggu estetika

lingkungan.

d. Metode sanitary landfill

Metode ini mirip metode landfill, namun sampah yang ada ditutup dan

diuruk dengan tanah. Metode ini biasanya menggunakan alat-alat berat

berharga mahal seperti backhoe/eskavator dan buldozer.

e. Metode pulverisation

Pulverisation adalah metode pembuangan sampah langsung ke laut lepas

setelah dihancurkan menjadi potongan-potongan kecil.

f. Metode incineration/incinerator

Metode incineration adalah pembakaran sampah baik dengan cara sederhana

maupun modern secara masal. Teknologi memungkinkan hasil energi

pembakaran diubah menjadi energi listrik.

Reduce (mengurangi), Reuse (pakai ulang), Recycle (daur ulang) (3R)

adalah prinsip utama mengelola sampah mulai dari sumbernya, melalui berbagai

langkah yang mampu mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke tempat

pembuangan akhir. Tindakan yang dapat dilakukan pada setiap sumber sampah

melalui 3R adalah:
a. Reduce (mengurangi), melalui tindakan:

1) Menghindari pemakaian dan pembelian produk yang menghasilkan

sampah dalam jumlah besar.

2) Menggunakan produk yang dapat diisi ulang, misalnya penggunaan cairan

pencuci dengan wadah isi ulang.

3) Mengurangi penggunaan bahan sekali pakai, misalnya penggunaan tisu

yang diganti dengan sapu tangan atau serbet.

b. Reuse (pakai ulang), melalui tindakan:

1) Menggunakan kembali wadah untuk fungsi yang sama atau fungsi

lainnya, misalnya penggunaan kaleng dan botol bekas.

2) Menggunakan wadah yang dapat digunakan berulang-ulang, misalnya saat

belanja membiasakan membawa tas belanja sendiri sehingga tidak

memerlukan tas plastik lagi.

c. Recycle (daur ulang), melalui tindakan:

1) Memilih produk yang dapat didaur ulang dan mudah terurai.

2) Menggunakan sampah organik untuk dijadikan kompos dengan berbagai

cara yang ada.

3) Menggunakan sampah anorganik untuk dijadikan aneka kreasi barang

yang bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA

Ni Komang Ayu Artiningsih. 2013. Peran Serta Masyarakat dalam Pengelolaan

Sampah Rumah Tangga (Studi Kasus di Sampangan dan Jomblang, Kota

Semarang). Semarang: UNDIP.

Ida Yuliati. 2011. Aksesori dari Kertas: Memanfaatkan Kertas Menjadi Berbagai

Macam Aksesori Cantik. Surabaya: Tiara Aksa.

ESP-USAID. 2010. Pelatihan Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat.

Jakarta: Environmental Services Program.

Rubiyar. 2011. Kreasi Unik Kertas Koran. Surabaya: Trubus Agrisarana.


LAPORAN HASIL KEGIATAN
DEMONSTRASI PENGOLAHAN SAMPAH DI DESA LAMTEUBE GEUPULA
KECAMATAN KUTA BARO ACEH BESAR, SELASA 29 JUNI 2021

A. PERSIAPAN
Untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan tentang demonstrasi pengolahan

sampah terlebih dahulu dilakukan berbagai persiapan. Persiapan dimulai dengan

melakukan pembagian tugas untuk anggota kelompok yang bertanggung jawab

atas acara sebagai berikut : Pemateri : Lisdi Ewin, Moderator : Lilis Fitriani,

Fasilitator: Tuti Mekayanti Aula, Observer : Putri Amalia, Konsumsi : Yusrina

dan Khuzaimah, Dokumentasi: Rahma Devi dan Sri Widya Ningsih.

Pada saat pertemuan dengan masyarakat telah diberitahukan jadwal pada


meeting 2 untuk mengikuti kegiatan penyuluhan tentang demonstrasi
pengolahan sampah menjadi hasta karya pada tanggal 29 Juni 2021. Kegiatan ini
dilaksanakan di gedung serba guna Gampong Leupung Mesjid bersama dengan
masyarakat Lamteube Geupula.

B. Proses
kegiatan penyuluhan tentang demonstrasi pengolahan sampah menjadi
hasta karya pada tanggal 29 Juni 2021 pada pukul 14.00 wib – 16.00 wib.
digedung serba guna desa lamteube geupula. Acara dihadiri oleh masyarakat,
ibu-ibu dan khususnya remaja desa lamteube geupula. Hal ini tampak dari
partisipasi masyarakat yang cukup antusias untuk meningkatkan demonstrasi
pengolahan sampah menjadi hasta karya. Lilis Fitriani sebagai Pj terlebih dahulu
membuka acara, menjelaskan manfaat dan tujuan dari demonstrasi pengolahan
sampah menjadi hasta karya. diakhiri dengan mengevaluasi pengetahuan
masyarakat tentang demonstrasi pengolahan sampah menjadi hasta karya.
Sebagian besar masyarakat dan mahasiswa lainnya bekerja sama sesuai dengan tempat
yang telah ditentukan oleh penanggung jawab kegiatan. kegiatan penyuluhan tentang
pengolahan sampah berakhir pada jam 16.00 WIB.

C. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Masyarakat gampong Leupung Mesjid berpartisipasi aktif dalam
kegiatan demonstrasi pengolahan sampah menjadi hasta karya dan telah
hadir sesuai dengan waktu yang direncanakan
b. Alat-alat telah disiapkan oleh fasilitator di antaranaya : leaflet dan
beberapa barang bekas seperti kertas HVS bekas.
c. Tempat dan kegiatan demonstrasi pengolahan sampah menjadi hasta
karya sesuai yang tel;ah direncanakan dan ditentukan oleh Penanggung
jawab kegiatan yaitu gedung serba guna desa lamteube geupula,
Kecamatan Kuta Baro
2. Evaluasi proses
a. demonstrasi pengolahan sampah menjadi hasta karya pada tanggal 29
Juni 2021 pada pukul pukul 14:00 wib – 16.00 wib.
b. Peserta demonstrasi pengolahan sampah menjadi hasta karya adalah
masyarakat desa lamteube geupula dengan jumlah 17 orang, serta
mahasiswa (PSIK) yang sedang menjalani (K3S) stase keperawatan
komunitas sebanyak 8 orang, dan berperan aktif.
c. Tidak ada gangguan selama kegiatan demonstrasi pengolahan sampah
menjadi hasta karya dilaksanakan.
d. Kegiatan demonstrasi pengolahan sampah menjadi hasta karya
berlangsung dengan baik dan sukses.
3. Evaluasi hasil
a. Masyarakat mampu mengetahui cara pengolahan sampah menjadi hasta
karya.
b. Masyarakat mampu mengolah sampah menjadi hasta karya.
D. Saran

Diharapkan kepada warga Gampong Lamteube Geupula agar mampu


menjaga kebersihan dan dapat mengolah sampah menjadi hasta karya atau
menjadi sesuatu yang bermanfaat dan dapat digunakan kembali.
DOKUMENTASI
DOKUMENTASI
DOKUMENTASI
HASTA KARYA DUSUN TENGOHHASTA KARYA DUSUN MON RUBEK
HASTA KARYA DUSUN LAMPOH RAYA
DOKUMENTASI HASIL HASTA KARYA DARI KERTAS HVS

Anda mungkin juga menyukai