Anda di halaman 1dari 6

PEMBUATAN BAK SAMPAH SERTA PENGELOLAAN SAMPAH

ORGANIK DAN ANORGANIK DI PADUKUHAN KARANGGUMUK I

Dr. Nani Ratnaningsih, STP., MP.1, Siti Nur Fatimah2


Universitas Negeri Yogyakarta

Email: siti379ft.2019@student.uny.ac.id

ABSTRAK
Dusun Karanggumuk I merupakan dusun yang terletak di Desa Karangrejek, Kecamatan
Wonosari, Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Dusun
Karanggumuk I merupakan desa yang makmur dengan mayoritas mata pencaharian
penduduknya meliputi pertanian dan peternakan. Kesadaran dan kepedulian untuk menangani
sampah oleh masyarakat dusun terlihat masih sangat kurang. Kebiasaan membakar sampah
masih mendarah daging di masyarakat dusun dalam menangani permasalahan sampah.
Disamping itu dengan membakar sampah dirasa masyarakat adalah cara yang paling cepat
dalam menangani permasalahan tersebut. Bukan cuma itu, masih ada masyarakat yang
membuang sampahnya langsung ke badan air tanpa memikirkan bertumpuknya sampah di
Taufiq, Maulana 69 hilir badan air tersebut dan juga pencemaran di badan air tersebut akibat
sampah yang mereka buang. Hal tersebut di khawatirkan akan di tiru oleh anak-anak dusun
sebagai penerus dari dusun tersebut dan juga dikhawatirkan daya dukung lingkungan akan
semakin lemah dikarenakan pencemaran yang terjadi. Kekhawatiran tersebut dapat dikurangi
dengan menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya membuang sampah pada
tempatnya dan pemilahan sampah. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah masyarakat
mulai memahami pentingnya mengelola sampah. Karena bukannya akan membantu
melestarikan lingkungan tetapi juga dapat membantu perekonomian warga dengan adanya
pelatihan mengenai kreasi-kreasi yang dapat dibuat dari sampah dan memiliki nilai jual. Serta
pendekatan pengendalian sampah kepada anak-anak melalui kegiatan pembuatan prakarya
dari sampah membuat mereka senang karena ada sesuatu yang dapat mereka buat dari sampah
dengan usaha mereka sendiri dan harapannya kreatifitas mereka kedepannya dapat terasah
dalam menangani masalah sampah dan muncul kader-kader peduli lingkungan di dusun
mereka. Juga dengan adanya pengadaan tempat sampah di Dusun Klumprit II, masyarakat
dapat melakukan kegiatan nyata dalam pengelolaan sampah dengan cara pemilahan sampah,
baik organik maupun non organik.

Kata kunci: Lingkungan, Sampah Organik, Sampah Anorganik

PENDAHULUAN sampah merupakan masalah lingkungan yang


sangat serius yang di hadapi masyarakat
Permasalahan lingkungan merupakan Indonesia pada umumnya. Bisa dikatakan
salah satu isu yang tidak bisa dihindari. Saat ini bahwa sampah setiap hari pasti di hasilkan oleh
ibu-ibu rumah tangga, baik itu sampah organik serius dari mulai mengancam kesehatan
maupun anorganik. Namun yang masyarakat, menimbulkan aroma yang tidak
memprihatinkan, sampah-sampah yang sedap dan pencemaran lingkungan, karena
dihasilkan tersebut malah dibuang sembarangan kurangnya pemahaman pengelolaan sampah di
di berbagai tempat, dan efeknya akan merusak desa. Menurut (candra,2006) pengelolaan
lingkungan yang ada di sekitarnya. Jumlah sampah yang kurang maksimal dilakukan akan
produksi sampah setiap tahun akan bertambah sangat memberikan dampak negative bagi
seiring dengan bertambah jumlah penduduk. lingkungan kehidupan dan bagi kesehatan
Pemerintah saat ini telah berupaya dengan masyarakat. Dari segi kesehatan: penumpukan
berbagai cara untuk mengatasi masalah sampah. sampah akan menjadi tempat
terutama masalah sampah anorganik. Namun, perkembangbiakan vector penyakit seperti
belum mencapai titik kesempurnaan. Hal ini kecoa, lalat maupun tikus serta peningkatan
dikarenakan angka jumlah sampah yang ada di jumah penyakit demam berdarah dengue (DBD)
Indonesia sangat tinggi. Sehingga pemerintah karena banyaknya genangan air dari sisa hujan
masih kesulitan untuk menentukan cara yang yang tertampung pada kaleng ataupun ban
tepat untuk menyelesaikan persoalan ini. bekas. Lalu dari segi lingkungan: pencemaran
Sampah adalah adalah sisa atau barang buangan air maupun udara karena pengendapan sampah
yang sudah tidak digunakan dan di pakai lagi yang membuat kurang sedap dipandang mata
oleh pemiliknya. Sampah secara umum di bagi bukan hanya itu apabila musim hujan datang
menjadi dua yaitu sampah organik dan sampah yang menumpuk akan mengakibatkan
anorganik. Kedua sampah ini memiliki manfaat pencemaran pada sumber air permukaan atau
untuk kita, namun juga ada dampaknya untuk sumur dangkal hingga banjir. Dengan adanya
lingkungan. Sampah organik adalah limbah hal tersebut maka sampah harus diolah atau
yang bersal dari sisa makhluk hidup (alam) didaur ulang kembali agar tidak adanya dampak
seperti hewan, manusia, tumbuhan yang serius yang mengancam dari adanya
mengalami pembusukan atau pelapukan. penumpukan sampah. Selain hal tersebut,
Sampah ini tergolong sampah yang ramah Resiko yang timbul apabila sampah tidak
lingkungan karena dapat di urai oleh bakteri ditangani dengan baik yaitu dapat menimbulkan
secara lami dan berlangsungnya cepat. Sampah pencemaran lingkungan serta berbagai penyakit
anorganik adalah sampah yang berasal dari sisa serius berupa hepatitis, disentri, maupun sesak
manusia yang sulit untuk di urai oleh bakteri, nafas dan lain-lain.
sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama
(hinga ratusan tahun) untuk dapat di uraikan. Balai Desa Karanggumuk I adalah bagian
Kita tahu tiap harinya sampah terus dari Desa Karangrejek Kecamatan Wonosari
bertambah seiring bertambahnya keperluan Kabupaten Gunung Kidul. Kawasan ini
sehari-hari. Sampah pun menjadi masalah yang terbilang cukup luas dan memiliki warga yang
sederhana namun sulit diberantas. Dalam cukup banyak dan padat. Dengan padatnya
pengelolaan sampah pada Desa Marga Dajan warga tentu saja jumlah sampah rumah tangga
Puri tersebut masih kurang memadai yang dihasilkan semakin banyak pula. Tetapi
dikarenakan kurangnya tempat pembuangan hal tersebut tidak diikuti dengan kesadaran
sampah dan bak sampah di setiap sudut Desa, warga untuk membuang sampah pada
sehingga sampahsampah yang dibuang oleh tempatnya dan mengelola sampah tersebut
masyarakat tercampur yaitu sampah organik sebagai mana mestinya. Sebagian besar warga
dan juga anorganik. masih saja membuang sampah sembarangan
Dampak dari adanya penumpukan yaitu di pinggir jalan, dilahan kosong dan di
sampah organik dan anorganik di desa, dapat saluran air (got) dan bahkan ada juga yang
menyebabkan terjadinya permasalahan yang membakar sampah tersebut sehingga
menimbulkan polusi dan efek negatif bagi Tempat : Balai Padukuhan Karanggumuk I
kehidupan sekitar. Kecamatan Wonosari Kabupaten Gunungkidul
Beberapa hal yang juga menjadikan 2.5. Teknik Pengumpulan Data
kendala dalam pengelolaan sampah warga ini Pengumpulan data dilakukan dengan
adalah fasilitas pendukung kebersihan berupa melakukan survey ke lapangan untuk
tong sampah yang belum memadai. Beberapa mengetahui secara langsung kondisi lingkungan
tong sampah yang sudah ada tidak layak yang sebenarnya sehingga dari kondisi
digunakan dan hanya ada di tempat-tempat kenyataan tersebut akan diketahui perbandingan
tertentu. (gap) antara harapan dan kenyataan sehingga
Batang tubuh teks menggunakan huruf masalah akan dapat diidentifikasi
Times New Roman dengan ukuran 11 pt, spasi 2.6. Sampah Organik
1,15, regular dan dalam format dua kolom tiap Sampah organik adalah limbah yang bersal dari
kolom 7,5 cm, jarak antar kolom 1 cm. Kalimat sisa makhluk hidup (alam) seperti hewan,
pertama tiap paragraf ditulis menjorok ke dalam manusia, tumbuhan yang mengalami
1 cm. pembusukan atau pelapukan. Sampah ini
tergolong sampah yang ramah lingkungan
METODE PEMBERDAYAAN karena dapat di urai oleh bakteri secara lami
dan berlangsungnya cepat.
Berdasarkan analisis situasi di Balai 2.7. Sampah Anorganik
Dusun karanggumuk I, Kecamatan Wonosari, Sampah anorganik adalah sampah yang tidak
Kabupaten Gunung kidul, saya akan diproduksi secara alami oleh makhluk hidup.
melaksanakan progam kerja yaitu “”. Dengan sampah anorganik memerlukan waktu yang
diadakannya progam ini diharapkan dapat lama atau bahkan tidak dapat Community
memberikan wawasan kepada warga Empowerment 22 terdegradasi secara alami.
Karanggumuk I mengenai pemahaman sampah Beberapa sampah anorganik diantaranya
organik dan anorganik. styrofoam, plastik, kaleng, dan bahan gelas atau
2.1 Perancangan Kegiatan beling. Salah satu pemanfaatan sampah
Adapun proses perancangan pada kegiatan anorganik adalah dengan cara proses daur ulang
dalam pengadaan tong sampah oranik dan (recycle). Daur ulang merupakan upaya untuk
anorganik adalah dengan memberikan mengolah barang atau benda yang sudah tidak
sosialisasi ke warga dan pemberian tong dipakai agar dapat dipakai kembali. Beberapa
sampah sebagai penunjang warga untuk limbah anorganik yang dapat dimanfaatkan
membuang sampah ditong sampah melalui proses daur ulang, misalnya plastik,
2.2. Ruang Lingkup / Obyek gelas, logam, dan kertas (Marliani, 2015).
Ruang lingkup / obyek dari kegiatan tersebut
adalah di Padukuhan Karanggumuk I
Kecamatan Wonosari Kabupaten Gunungkidul.

2.3. Alat dan Bahan:


1. Tong sampah warna biru dan kuning
2. Pylox warna putih
3. mal tulisan Sampah Organik / Sampah
Anorganik KKN UNY 2022
2.4. Waktu dan Tempat
Adapun kegiatan dilakukan pada:
Hari : Sabtu Tanggal : 08 Oktober 2022
HASIL DAN PEMBAHASAN perpisahan KKN UNY 2022 yang dilanjut
pemberian tong sampah Organik dan anorganik.
Tahap Persiapan
Pada tahapan persiapan disiapkan berbagai
macam hal kebutuhan, yakni media yang akan
digunakan sebagai sosialisasi. penyiapan tong
sampah yang sebelumnya sudah dicat logo
KKN UNY 2022 sebagai fasilitas warga untuk
membuang sampah di tong sampah.

Tahap Sosialisasi dan Praktek Kerja


Langsung
Pada tahapan ini pelaksanaan kegiatan
dilaksanakan di Dusun Karanggumuk I
Kecamatan Wonosari Kabupaten Gunungkidul
tepatnya di Balai Dusun Karanggumuk I pada Gambar 2. Proses penyerahan tong sampah
tanggal 07 Oktober pukul 16.00 WIB. Kegiatan
ini berupa acara pengenalan progam kerja Perencanaan Kegiatan
Mahasiswa Teknik Mesin. Memberikan Perencanaan kegiatan dilakukan setelah
sosialisasi tentang pentingnya membuang melakukan observasi langsung kelingkungan
sampah serta pemberian tong sampah untuk tempat tinggal warga Dusun Karanggumuk I.
warga Dilanjut dengan mengadakan sosialisasi dan
pemberian tong sampah, diharapkan dengan
adanya sosialisasi dan pemberian tong sampah
ini, warga Kelurahan Karanggumuk I dapat
lebih menyadari akan kebersihan lingkungan
sekitar demi menjaga kebersihan dan kesehatan
mereka bersama.

Monitoring dan Evaluasi


Monitoring dan evaluasi dilaksanakan untuk
mengetahui perkembangan pelaksanaan
kegiatan dan menilai kesesuaian kegiatan yang
Gambar 1. Proses pemilox an Mal pada tong telah dilaksanakan dengan perencanaan dan
sampah konsep awal. Evaluasi dilakukan untuk
mengetahui kekurangan dan hal apa saja yang
Tahap Pelaksanaan perlu dilakukan perbaikan-perbaikan adapun
Tahap pelaksanaan dilaksanakan di Dusun evaluasi dari kegiatan tersebut adalah meliputi
Karanggumuk I, Karangrejek Kecamatan berbagai aspek sebagai berikut:
Wonosari Kabupaten Gunungkidul tepatnya di
Balai Kelurahan, pada hari Sabtu, 08 Oktober Capaian Kegiatan
2022 pukul 21.00 WIB. Berupa acara Adanya perkembangan akan kebersihan
lingkungan yang cukup baik di lingkungan
Karanggumuk I, lingkungan menjadi semakin Damanhuri. 2010. “Pengelolaan Limbah Padat
nyaman dan bersih. Secara Umum. Laporan Diklat Landfiling
Limbah 2010”. Kementrian Perindustrian.
Jakarta.
SIMPULAN
Fadhilah, A., Sugiato, H., Hadi, K., Wahyu, S,
F., Murtini, T, W., dan Pandelaki, E, E. 2011.
Sampah adalah masalah umum yang
“Kajian Pengelolaan Sampah Kampus Jurusan
dihadapi oleh masyarakat Indonesia, khususnya
Arsitektur Fakultas Teknik Universitas
masyarakat Dusun Karanggumuk I. Tidak
Diponegoro”. Universitas Diponegoro. Vol.11
adanya penanganan yang tepat mengenai
(2). Semarang.
sampah menyebabkan penurunan dalam
melestarikan lingkungan. Sampah merupakan Fitriana, A, N., Harliana. dan Handaru. 2015.
sisa atau barang buangan yang sudah tidak “Sistem Pendukung Keputusan untuk
digunakan. Sampah terbagi menjadi dua yaitu Menentukan Prestasi Akademik Siswa dengan
sampah organik yang dapat mengalami Metode TOPSIS”. Citec Journal. STIKOM
pembusukan atau pelapukan dimana sampah ini Poltek Cirebon. Cirebon.
dapat berguna sebagai pupuk alami apabila
ditangani dengan baik, setelah itu ada juga Iksan. 2006. “Menerapkan Model Multicriteria
sampah non organik adalah sampah yang Decision Making (MCDM) Dalam Penentuan
berasal dari sisa manusia yang sulit untuk di Optimasi Kebijakan Supply Chain”. Jurnal
urai oleh bakteri, sehingga membutuhkan waktu Sistem Teknik Industri. Vol 7. No 1. Institut
yang cukup lama (hinga ratusan tahun) untuk Teknologi Adhi Tama Surabaya.
dapat di uraikan. Dengan mengetahui jenis-
jenis dari sampah organik dan non organik ini
masyarakat dapat memilah-milah sampah
tersebut, khususnya sampah non organik seperti
bungkus-bungkus plastik yang dapat dijadikan
kerajinan tangan seperti tas atau dompet.
Pengadaan tempat sampah juga membantu
masyarakat dalam memilah sampah-sampah
yang akan dibuang oleh masyarakat kelurahan
ini. Dengan adanya program pelatihan ini,
diharapkan keadaan lingkungan Dusun
Karanggumuk I akan semakin baik dan ramah
lingkungan.

DAFTAR PUSTAKA

Alex, S. 2012. “Sukses Mengolah Sampah


Organik Menjadi Pupuk Organik”. Pustaka
Baru Press. Sleman, Yogyakarta.

Azwar, A, 1990, “Pengantar Ilmu Kesehatan


Lingkungan”.Yayasan Mutiara. Jakarta.

Chandra, B. 2006. “Pengantar Kesehatan


Lingkungan”. Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai