Anda di halaman 1dari 3

TUGAS PENDIDIKAN KONSERVASI

“MASALAH SAMPAH di LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL”


Tugas ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Konservasi
Dosen Pengampu : Fajar, M. Pd.

Disusun oleh :
Nama : Dhea Novita Geovani
NIM : 4101421165

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS MATEMATIKA dan ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2021/2022
Mengidentifikasi Masalah Sampah di Lingkungan Tempat Tinggal
Sampah merupakan hasil buangan atau sisa dari aktivitas makhluk hidup. Sampah dibagi
menjadi 2 macam, yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik adalah
sampah yang dapat membusuk, contohnya tumbuh-tumbuhan, kotoran hewan, ranting pohon,
dan sebagainya. Sedangkan sampah anorganik adalah sampah yang tidak bisa membusuk
contohnya plastik, kaleng minuman, besi, kaca, dan sebagainya.
Masyarakat memiliki peran dalam pengelolaan sampah agar tidak mencemari
lingkungan. Kondisi sampah di lingkungan tempat saya tinggal tepatnya di desa Ngrancah
masih membutuhkan perhatian yang lebih dalam pengelolaannya. Sebagian masyarakat
kurang peduli dengan keberadaan sampah itu sendiri. Padahal, pada dasarnya hampir setiap
hari manusia menghasilkan sampah baik itu sampah organik maupun sampah anorganik.
Kondisi ini membuat semakin bertambah banyaknya sampah yang dihasilkan namun
kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah di dalam masyarakat masih rendah. Semakin
banyaknya sampah yang tidak ditangani semakin banyak dan tinggi pula dampak yang akan
dirasakan, seperti pencemaran lingkungan, pemicu munculnya wabah penyakit, pencemaran
udara, dan sebagainya.

Seperti tampak pada gambar di atas memperlihatkan kurangnya kesadaran masyarakat


mengenai sampah. Ladang atau kebun sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya berbagai
tumbuh-tumbuhan dijadikan tempat untuk pembuangan sampah, tentu hal itu menumbuhkan
dampak bagi lingkungan. Menurut pengamatan yang saya lakukan, sampah-sampah yang
dibuang di area ladang terdiri dari berbagai sampah organik dan sampah anorganik. Sampah
organik dapat membusuk dalam bebarapa waktu, ketika membusuk dapat menjadi pupuk
alami untuk tumbuhan yang ada disekitar. Namun, bagaimana dengan sampah anorganik
yang membutuhkan waktu bertahun-tahun lamanya untuk membusuk?.
Beberapa masyarakat sekitar memilih melakukan pembakaran sampah. Hal itu tidak
sepenuhnya benar, karena hasil pembakaran itu akan menyumbangkan polusi yang amat
besar untuk lingkungan. Dampak lain yang ditimbulkan oleh aktivitas pembakaran sampah
ini yaitu membahayakan kesehatan karena dapat menyebabkan kesulitan dalam bernapas,
batuk, dan dapat menggangu perkembangan saraf karena zat-zat yang dihirup dari udara hasil
pembakaran itu.
Masyarakat yang paham akan bahaya yang ditimbulkan oleh sampah lebih bijak dalam
mengelolanya dengan cara memilah terlebih dahulu dan memisahkan antara sampah organik
dan anorganik. Setelah itu , pada umumnya sampah kotoran hewan akan diolah kemudian
dibawa ke kebun untuk dijadikan sebagai pupuk tumbuhan, kebanyakan didaerah tempat
tinggal saya kotoran hewan digunakan untuk pupuk pohon kopi. Lalu, untuk sampah
anorganik sendiri akan dipisahkan antara yang berdaya jual dan tidak. Biasanya yang dapat
dijual kembali adalah sampah berwujud botol, kaleng, besi, bekas elektronik dan lain-lain.
Upaya ini dilakukan agar sampah tidak memperburuk lingkungan.

Selain itu, ada pula masyarakat yang memilih untuk menggunakan jasa pengepul sampah
untuk mengambil sampah rumah tangga yang dihasilkan. Sampah-sampah ini akan dibungkus
oleh plastik kemudian dikumpulkan di area depan rumah atau disamping jalan agar lebih
mdah diambil oleh mobil sampah yang bertugas mengambil sampah tersebut. Sampah ini
akan diangkut oleh petugas dua kali dalam seminggu yaitu di hari selasa dan jum’at. Untuk
jasa ini membutuhkan biaya lima belas ribu rupiah yang dibayarkan sebulan sekali.
Seperti itulah kondisi sampah di lingkungan tempat tinggal saya. Terdapat bermacam-
macam kebiasaan yang dilakukan masyarakat dalam pengolahan sampah ini. Harapan saya
masyarakat akan lebih peduli dan sadar akan bahayanya sampah ketika dibuang sembarangan
dan tidak mengolahnya terlebih dahulu sehingga akan terwujud lingkungan yang bersih dan
asri.

Anda mungkin juga menyukai