Anda di halaman 1dari 8

PROJECT PEDULI LINGKUNGAN II

PENGOLAHAN SAMPAH DI LINGKUNGAN RUMAH


Disusun Guna Memenuhi Tugas Individu
Mata Kuliah: Pendidikan Lingkungan
Dosen Pengampu: Andianto, M.Pd

Disusun oleh:
Amelia Kusumawati
(1901052001)

KELAS E
PROGRAM STUDI TADRIS BAHASA INGGRIS
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI METRO
TAHUN AKADEMIK
2021/2022
A. Latar Belakang
Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga
untuk maksud biasa atau utama dalam pembikinan atau pemakaian barang rusak
atau bercacat dalam pembikinan manufaktur atau materi berkelebihan atau
ditolak atau buangan. Berdasarkan jenisnya sampah dibedakan menjadi 2, yaitu
sampah organik (sampah yang mudah terurai atau busuk) dan sampah anorganik
(sampah yang sulit terurai dalam waktu singkat atau bahkan tidak bisa terurai
sama sekali).
Salah satu faktor yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup yang
sampai saat ini masih tetap menjadi “PR” besar bagi bangsa Indonesia adalah
faktor pembuangan limbah sampah plastik. Kantong plastik telah menjadi
sampah yang berbahaya dan sulit dikelola.
Manusia memang dianugerahi Panca Indera yang membantunya
mendeteksi berbagai hal yang mengancam hidupnya. Namun di dalam dunia
modern ini muncul berbagai bentuk ancaman yang tidak terdeteksi oleh panca
indera kita, yaitu berbagai jenis racun yang dibuat oleh manusia sendiri. Lebih
dari 75.000 bahan kimia sintetis telah dihasilkan manusia dalam beberapa puluh
tahun terakhir. Banyak darinya yang tidak berwarna, berasa dan berbau, namun
potensial menimbulkan bahaya kesehatan.
Sebagian besar dampak yang diakibatkannya memang berdampak jangka
panjang, seperti kanker, kerusakan saraf, gangguan reproduksi dan lain-lain.
Sifat racun sintetis yang tidak berbau dan berwarna, dan dampak kesehatannya
yang berjangka panjang, membuatnya lepas dari perhatian kita. Kita lebih risau
dengan gangguan yang langsung bisa dirasakan oleh panca indera kita. Hal ini
terlebih dalam kasus sampah, di mana gangguan bau yang menusuk dan
pemandangan (keindahan/kebersihan) sangat menarik perhatian panca indera
kita. Begitu dominannya gangguan bau dan pemandangan dari sampah inilah
yang telah mengalihkan kita dari bahaya racun dari sampah, yang lebih
mengancam kelangsungan hidup kita dan anak cucu kita. Sampah anorganik
sendiri berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral dan minyak
bumi, atau dari proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di alam
seperti plastik dan aluminium. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak

1
dapat diuraikan oleh alam, sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam
waktu yang sangat lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga, misalnya
berupa botol, botol, tas plsti. Dan botol kaleng Kertas, koran, dan karton
merupakan pengecualian.
Pengelolaan limbah anorganik dapat dilakukan dengan menerapkan
sistem 3R (reuse, reduce, dan recycle). Reuse berati menggunakan kembali
sampah anorganik yang masih bisa berfungsi. Reduce berarti mengurangi
penggunaan barang sekali pakai. Sementara, recycle berarti mendaur ulang
sampah anorganik menjadi benda-benda bermanfaat dan memiliki nilai baru.
Selain itu, ada beberapa tahapan yang bisa dilakukan saat mengelola
sampah anorganik yaitu:
1. Mencegah dan mengurangi sampah dari sumbernya
2. Pemanfaatan kembali
3. Pemilahan
4. Penyortiran
5. Penjualan

Pengelolaan sampah yang baik antara sampah organik dan sampah


anorganik perlu digalakkan dan ditaati oleh setiap orang. Selain untuk membuat
sisa barang untuk menjadi kembali berguna dan bermanfaat, tujuan pengelolaan
sampah yang teratur dapat pula mengurangi jumlah sampah yang terus
bertambah.
Manfaat pengolahan sampah dengan baik dapat pula menghemat sumber
daya alam yang ada. Sehingga bahan alam dapat terawat dengan baik. Seperti
penggunaan tissue yang terbuat dari serat pohon yang membuat hutan menjadi
rusak yang kemudian berpengaruh terhadap ekosistem yang ada didalamnya.

B. Rencana Kegiatan
Dalam projek 2 ini saya akan melakukan pengolahan sampah di
lingkungan rumah secara mandiri. Kegiatan yang akan saya lakukan bertemakan
pengolahan sampah anorganik dengan metode 3R (Reduce, Reuse, Recycle).

Alat dan bahan:

2
1. Plastik tempat minuman gelas
2. Cutter
3. Tali plastic
4. Selang plastik bekas

C. Pelaksanaan
1. Tahap Reduce
Reduce adalah mengurangi pemakaian barang-barang yang bisa
menimbulkan sampah. Teknik daur ulang sampah ini adalah cara yang
paling mudah dilakukan supaya jumlah sampah nggak semakin meningkat.
Dalam tahapan ini ketika saya berbelanja dengan membawa tas belanja
sendiri dari rumah sehingga kita tidak perlu tas plastik lagi dari toko.

2. Tahapan Reuse
Reuse adalah menggunakan kembali. Di tahap ini mengajak kita untuk
menggunakan kembali produk yang sudah terpakai. Dengan
menggunakannya kembali, maka sampah yang timbul dari produk-produk
tersebut dapat berkurang. Dalam tahapan ini saya mempraktikannya dengan
memakai botol bekas minuman untuk wadah air minum dari rumah.

3. Tahapan Recycle

3
Recycle atau daur ulang adalah proses pengumpulan dan pemrosesan
bahan yang seharusnya dibuang sebagai limbah dan mengubahnya menjadi
produk baru. Dalam tahapan ini saya membuat keranjang dari limbah plastik
gelas minuman bekas.

Tahap pembuatannya antara lain:

1) Siapkan beberapa plastik tempat minuman gelas sesuaikan dengan besar


keranjang yang ingin dibuat.
2) Cuci hingga bersih
3) Pisahkan mulut gelas dengan menggunakan cutter.

4) Sambungkan mulut gelas dengan mulut gelas yang lainnya dengan


menggunakan tali plastik.

4
5) Rangkai hingga membentuk sebuah keranjang.

6) Untuk pegangannya gunakan selang plastik yang tidak terpakai dan


sambungkan dengan keranjang.

D. Deskripsi Sesudah/Hasil

5
Limbah dari sampah leher dari minuman gelas yang tadinya hanya
sekedar sampah anorganik yang tidak ada harganya, tapi setelah diberi sentuhan
kekreatifan tangan dapat disulap menjadi sebuah produk yang memiliki nilai
harga jual.

E. Kesimpulan dan Saran


1. Kesimpulan
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah
berakhirnya suatu proses. Sampah organik adalah sampah yang bisa
mengalami pelapukan (dekomposisi) dan terurai menjadi bahan yang lebih
kecil dan tidak berbau (sering disebut dengan kompos). Sampah anorganik
yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang sulit terurai secara biologis
sehingga penghancurannya membutuhkan waktu yang sangat lama. Cara
mengolah sampah anorganik adalah dengan kreativitas, sampah ini bisa
didaur ulang untuk beragam kebutuhan karena sampah anorganik tidak dapat
terdegradasi secara alami.

2. Saran
Kami menyarankan kepada pembaca agar dapat ikut berpatisipasi dalam
Pengeolahan sampah organik dan anorganik dengan baik dan dapat
mengeolah limbah sampah menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis. Karena

6
hal itu sangat berguna bagi kepentingan warga sekolah juga. Kami
menganjurkan kepada pembaca agar menggunakan 3R dalam kehidupan
sehari-hari, karena membawa dampak baik dalam kehidupan sehari-hari.

3. Dapus
Artiningsih, NKA. Peran Serta Masyarakat Dalam Pengeloaan Sampah Rumah
Tangga. Semarang: Universitas Diponegoro. 2008.
Cristian. H. Modifikasi Sistem Burner. Jakarta: Universitas Indonesia. 2008.
Darto, K. A. Kisah Sukses Pengelolaan Persampahan di Berbagai Wilayah di
Indonesia. Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum. 2007.
Faizah. Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat. Semarang: Universitas
Diponegoro. 2008.

Anda mungkin juga menyukai