Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KEBIJAKAN PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK DAN


ANORGANIK DI DESA LEBOTO KECAMATAN KWANDANG

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen


Pelayanan Publik
Dosen Pengampuh :
Noviyanti Tue S.Ip.,M.Si

OLEH

SEPTIANI SUAIB (S2122047)

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN
UNIVERSITAS ICHSAN GORONTALO UTARA
T.A 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat tuhan yang maha kuasa karena telah


memberikan kesempatan pada penulis untuk meneyelesaikan
makalah ini. Atas Rahmat dan hidayah-nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul kebijakan pengelolaan
sampah organic dan anorganik di desa leboto kec.kwandang tepat
waktu.

Makalah kebijakan Pengelolaan Sampah organic dan


anorganik disusun guna untuk memenuhi tugas yang diberikan
oleh Ibu Noviyanti Tue S.Ip.M.Si pada Mata kuliah Manajemen
Pelayanan Publik. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah
ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang kebijakan
pengelolaan sampah organic dan anorganik.

Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah


penegetahuan dan wawasan terkait bidang yang di tekuni penullis.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran akan membanguan akan penulis
terima demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................3
A. Latar belakang..................................................................................... 3
B. Rumusan masalah...............................................................................5
C. Tujuan Masalah....................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN................................................................................6
A. KEBIJAKAN PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK DAN
ANORGANIK DIDESA LEBOTO KEC.KWANDANG .................................6
1) Sumber sampah di desa leboto kec.kwandang................................6
2) Cara pengelolaan sampah di desa leboto kec.kwandang.................7
3) Pemilahan sampah di desa leboto kec.kwandang............................8
4) Pengumpulan sampah di desa leboto kec.kwandang.......................8
BAB III PENUTUP.....................................................................................10
A. KESIMPULAN....................................................................................10
B. SARAN...............................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Saat ini sampah telah menjadi masalah serius yang harus
ditangani, terutama dalam memelihara kelestarian dan
kesehatan lingkungan. Sampah yang berserakan dapat
merusak lingkungan yang berakibat terjadinya pencemaran
lingkungan. Dalam pengolahan sampah pada lingkungan
masyarakat desa kebanyakan masih bertumpu pada unsur
penimbunan sampah kemudian dilakukan pembuangan dan
pemusnahan dengan dibakar atau dibuang, atau pada
pendekatan akhir, yaitu sampah dikumpulkan, diangkut dan
dibuang ke tempat pemrosesan akhir sampah.

Membangun kesadaran masyarakat desa tidak semudah


membalikkan telapak tangan. Perlu kerja sama dari semua
pihak, baik warga, pemerintah maupun pihak ketiga sebagai
pendukung. Usaha itu juga perlu waktu yang cukup lama, selain
itu juga diperlukan pula contoh serta teladan yang positif dan
konsistensi dari pihak pengambil kebijakan. Kegiatan sosialisasi
tentang pengelolaan sampah dapat mendorong partisipasi
masyarakat desa dalam hal pengelolaan persampahan, hal itu
juga dapat didukung dengan berbagai kegiatan pemberdayaan
masyarakat yang dapat mendukung peningkatan kesadaran.

Pengelolaan sampah secara efektif dapat dimulai dari


pengelolaan dengan memilah sampah secara mandiri oleh tiap
keluarga. Pengelolaan sampah dapat dipilah menjadi sampah
layak jual dan layak buang. Pada tahap awal gerakan yang
dilakukan adalah dengan memberi bekal kemampuan pada
masyarakat agar mampu dan memiliki kesadaran melakukan
pemilahan sampah secara mandiri. Sosialisasi mengenai cara
pemilahan sampah ini akan sangat penting dalam menambah
wawasan dan memberikan inspirasi peluang ekonomis dibalik
pengelolaan sampah secara mandiri, berkelompok, berjejaring
dan berkelanjutan.

Skem

a Pengelolaan Sampah Ramah Lingkungan

Secara kelompok besar sampah yang bernilai jual untuk


diolah kembali terdiri dari empat jenis, yakni kertas, plastik,
logam, dan metal. Sedangkan sampah layak buang adalah
sampah organik serta sampah yang tidak dapat didaur ulang
kembali seperti kapas, puntung rokok, plastik basah dan lain
sebagainya. Sampah layak jual yang telah terkumpul di tiap-tiap
lokasi bak sampah selanjutnya akan dikumpulkan dan dijual
kepada Tabungan Sampah.

Tabungan Sampah merupakan salah satu strategi dan


solusi untuk membangun kepedulian sehingga mendapat
manfaat ekonomi langsung dari sampah. Tabungan Sampah ini
akan sangat penting dalam pengelolaan sampah di lingkungan
desa yang akan memiliki manfaat ekonomi langsung terhadap
masyarakat, sehingga dapat menciptakan budaya bersih, dan
lebih menghargai nilai yang terdapat pada sampah layak jual.

Sampah menjadi masalah lingkungan yang sering


dialami desa. Maka dari itu inovasi pengelolaan sampah sangat
penting untuk dilakukan di desa. Pengelolaan sampah di desa
dapat dioptimalkan dengan memberdayakan masyarakatnya,
sehingga sistem yang diciptakan dapat terlaksana secara
berkelanjutan. Peningkatan kapasitas masyarakat dalam
mengelola sampah menjadi kunci keberhasilan pengelolaan
sampah di desa.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka


masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
Bagaimana analisis pengelolaan sampah di Desa Leboto
Kecamatan kwandang Kabupaten Gorontalo tahun 2023?

C. Tujuan

Untuk mengetahui bagaimana pengelolaan sampah di


Desa Leboto Kecamatan Kwandang kab. Gorontalo ?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sumber sampah organic dan anorganik di desa Leboto


kec. Kwandang kab. Gorontalo utara
Sampah merupakan sisa suatu kegiatan keseharian
manusia dan/atau sisa dari proses alam yang memiliki bentuk
padat. Berdasarkan (peraturan mentri lingkungan hidup dan
kehutanan No.14 2021), sampah diklasifikasikan menjadi 3
yaitu sampah rumpah tangga, sampah sejenis atau mirip tangga
dan khusus atau spesifik.
Sampah yang terjadi didesa yaitu sampah rumah tangga.
Sampah rumah tangga merupakan sampah yang dilaksanakan
dari kegiatan di dalam rumah tangga sehari-hari. Sampah
rumah tangga ini tidak termasuk dari sampah spesifik maupun
tinja. Sampah spesifik sendiri merupakan sampah yang di
sebabkan oleh sifat, volume dan/atau konsentrasinya
membutuhkan penanganan khusus didalam pengelolaannya.
Pengelolaan sampah spesifiki ini akan di jelaskan pada
peraturan pemerintah republic Indonesia No. 27, (2020). Contoh
dari sampah rumah tangga ini berupa sampah organic,sampah
anorganik dan limbah B3 (Bahan berbahaya dan beracun).
Sampah organic yang dihasilkan dari sampah rumah tangga
seperti sisa makanan, kertas, karton, kayu, ranting, dedaunan
dan lain-lain. Contoh sampah anorganik yang dihasilkan dari
rumah tangga seperti plastic dan steroform. Sedangkan contoh
jenis sampah yang di hasilkan dari limbah B3 seperti kemasan
pembasmi nyamuk, kemasan pembasmi serangga, kemasan
pembersih lantai dan kamar mandi, kemasan pembersih baju,
lampu mati dll.
Sampah sejenis atau yang mirip dengan sampah rumah tangga
berasal dari Kawasan industry, fasilitas social, Kawasan
komersial, Kawasan khusus, fasilitas umum dan lain-lain.
Sampah ini merupakan sampah yang memiliki kandungan B3,
sampah yang memiliki kandungan limbah B3, sampah yang di
akibatkan oleh bencana alam, sampah yang di akibatkan oleh
bongkahan bangunan, sampah yang belum dapat diolah secara
teknologi, sampah yang muncul tidak periodic.

B. Cara pengelolaan sampah di desa leboto kec. Kwandang


kab.gorontalo
Di dalam pengelolaan sampah dilakukan dua cara yaitu
pengurangan sampah dan penanganan sampah. Pengurangan
sampah dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu membatasi
munculnya sampah, mendaur sampah dan memanfaatkan
Kembali sampah.
Pemerintah daerah didalam membantu pengurangan
sampah dapat memberikan fasilitas teknologi pengelolaan
sampah yang ramah lingkungan, memfasilitasi setiap kegiatan
Masyarakat yang mendaur ulang dan menggunakan ulang
sampah, memfasilitasi produk hasil daur ulang yang telah dibuat
serta memberi target di dalam pengurangan sampah dalam
jangka waktu tertentu secara bertahap.
Peran Masyarakat di dalam pengelolaan sampah dapat di
wujudkan dalam bentuk (peraturan mentri lingkungan hidup dan
kehutanan No.14,2021):
a) Memanimalisir sampah yang di hasilkan oleh masyarakat
b) Menggunakan Kembali sampah yang dapat digunakan
(misalnya kantong plastic dapat digunakan kembali di
dalam membungkus belanjaan Ketika berbelanja)
c) Mendaur ulang sampah atau memanfaatkan sampah
yang dapat diurai oleh alam, misalnya mengolah sampah
organic menjadi pupuk, memanfaatkan botol menjadi
tempat hidroponik.

Penanganan sampah dapat dilakukan dengan lima cara


yaitu;

1. Memilah sampah
2. Mengumpulkan sampah
3. Pengangkutan sampah untuk dibuang
4. Mengolah sampah, dan
5. Memproses akhir sampah (peraturan Mentri
lingkungan hidup dan kehutanan No.06,2022).

C. Pemilahaan sampah
Pemilahan merupakan step pertama di dalam pengelolaan
sampah. Pemilahaan sampah sebaiknya dilakukan sejak
sampah di hasilkan. Sampah yang dihasilkan dari rumah tangga
hendaknya langsung dipilah agar tidak menimbulkan penyakit.
Sampah yang dipilah dapat dibagi menjadi tiga kategori
yaitu;
a) Sampah yang dapat terurai, misalnya sampah daun-
daunan, ranting, sisah memasak dan sampah lain yang
dapat terurai dengan baik dilingkungan
b) Sampah yang dapat dimanfaatkan dengan baik, misalnya
kantong plastic dapat dimanfaatkan Kembali untuk
membungkus belanjaan.
c) Sampah yang dapat didaur ulang Kembali,misalnya
sampah botol plastic dapat didaur ulang menjadi bitil
plastic atau menjadi biji plastic, sampah kertas, sampah
karet,sampah logam, sampah tekstil, sampah kaca dan
lain-lain.
D. Pengumpulan sampah
Setelah dilakukan pemilahan dari awal sumber sampah
dihasilkan, maka sampah dikumpulkan dibuang ke tempat
sampah atau sampahnya bisa di bakar. Masyarakat leboto
memiliki tempat sampah masing-masing dan di desa leboto
belum ada tempat pembuangan akhir sampah.
BAB III
PENUTUP

E. Kesimpulan
Sampah adalah material sisa yang tidak diinginkan lagi
dalam suatu proses. Berdasarkan sifatnya, sampah terbagi atas
sampah organik dan anorganik. Sedangkan berdasarkan
bentuknya, sampah terbagi atas sampa padat, cair, alam,

konsumsi, manusia, hingga sampah radioaktif.


sampah sebagai sisa-sisa hal yang sudah tidak diinginkan
tapi pasti akan terus bertambah setiap hari, harus diperlakukan
dengan semestinya agar tidak menumpuk dan mengganggu
keseimbangan alam. Sampah organik bisa dimanfaatkan
sebagai kompos. Sampah anorganik bisa didaur ulang menjadi
barang-barang baru. Sementara, sampah yang berbahaya
seperti sampah nuklir harus diperlakukan dengan khusus agar
tidak membahayakan makhluk hidup di sekitarnya.

Anda mungkin juga menyukai